I. Masukan
J. Penutup.
A. LATAR BELAKANG
I. PENDAHULUAN
Setiap pelaksanaan konstruksi fisik pembangunan gedung
Negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapat
pengawasan secara teknis dilapangan, agar rencana teknis yang
telah disiapkan dan dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan
konstruksi dapat berlangsung secara operasional efektif.
Pelaksanaan pengawasan dilapangan harus dilakukan oleh
pemberi jasa pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara
penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di
lapangan sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
Kinerja pengawasan lapangan sangan ditentukan oleh
kualitas dan intensitas pengawasan, serta secara menyeluruh dapat
melaksanakan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang telah disepakati.
Dari gambaran umum kegiatan ini maka berdasarkan acuan
dari perencanaan pembangunan yang telah ada, maka
diharapkan dapat mewujudkan Sarana Gedung Asrama Mahasiswa
yang memadahi dan terpadu demi tercapainya Tridharma
Perguruan Tinggi terutama di Wilayah Indonesia Timur yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas dengan penguasaan Ilmu
Agama.
1. Maksud
2. Tujuan
Pengawasan konstruksi fisik Pembangunan Gedung Asrama Putri 3
(Tiga) Lantai merupakan salah satu upaya pengendalian agar
pelaksanaan kegiatan konstruksi fisik Pembangunan Gedung Asrama
Putri 3 (Tiga) Lantai dapat berjalan dengan lancar dan dapat dicapai
hasil sesuai dengan keinginan yaitu : Tepat sasaran, tepat mutu, tepat
waktu, tepat biaya serta tertib administrasi dan prosedur.
3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah peningkatan kualitas penanganan
suatu kawasan baik dari segi desain hingga teknis dan kualitas.
Sesuai dengan ruang lingkup kegiatan dalam KAK ini, keluaran dari
kegiatan Pengawasan Pelaksanaan berupa laporan bulanan kegiatan
pelaksanaan konstruksi fisik Pembangunan Gedung Asrama Putri 3 (Tiga)
Lantai beserta dokumen – dokumen terkait selama masa pelaksanaan.
1. Kebutuhan Personil
Dalam pelaksanaannya dibutuhkan Site Engineer dan tenaga
pendukung dengan kualifikasi sebagai berikut :
a. Tenaga Ahli
1. Site Engineer
1 (satu) orang Site Engineer yang memiliki latar belakang
pendidikan S1 di bidang Arsitektur/Sipil yang memiliki SKA Ahli
Madya Teknik Bangunan Gedung, pengalaman professional
dalam hal pengawasan pelaksanaan bangunan gedung,
minimal 7 tahun.
2. Quantity Engineer
1 (satu) orang Quantity Engineer yang memiliki latar belakang
pendidikan S1 di bidang Sipil yang memiliki SKA Ahli Muda Sipil/
Teknik Bangunan Gedung, pengalaman professional dalam
hal pengawasan pelaksanaan bangunan gedung minimal 5
tahun.
b. Tenaga Penunjang
Tenaga Penunjang
1. Pengawas Lapangan
1 (satu) orang, yang memiliki latar belakang pendidikan D3
Teknik Sipil dan memiliki pengalaman kerja minimum 3 (tiga)
tahun di bidangnya.
2. Juru Ukur
1 (satu) orang, yang memiliki latarbelakang pendidikan D3 Teknik
Sipil dan memiliki pengalaman kerja minimum 3 (tiga) tahun di
bidangnya.
3. Operator CAD
1 (satu) orang, yang memiliki latarbelakang pendidikan D3
Arsitektur dan memiliki pengalaman kerja minimum 3 (tiga) tahun
di bidangnya.
2. Jadwal Kegiatan
G. BIAYA
H. PENUTUP
1. Setelah KAK ini diterima, maka Konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari masukan lain
yang diperlukan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, agar konsultan segera
menyusun program kerja untuk dibahas bersama dengan Tim Teknis
Pemberi Tugas pada Satuan Kerja Institut Agama Islam Ternate.