Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR


PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG DLH

1. Latar Belakang
Gedung/bangunan kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan instrumen penting
dalam rangka upaya peningkatan kinerja birokrasi. Sejalan dengan prioritas pembangunan nasional yang
menempatkan reformasi birokrasi sebagai prioritas kedua, diperlukan peningkatan sarana dan prasarana
gedung kantor yang memadai bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga, khususnya pada
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Salatiga. Hal tersebut juga sejalan dengan Visi Kota Salatiga
“Salatiga yang Sejahtera, Mandiri, dan Bermartabat“ dimana peningkatan kualitas aparatur pelayan publik
menjadi salah satu kunci sukses dalam pencapaian visi tersebut.

Sebagai OPD yang menangani bidang lingkungan hidup, bidang kebersihan dan bidang
pertamanan dan PJU, saat ini menempati gedung kantor satu lantai yang terletak di Jalan Hasanuddin
No. 110 Salatiga dengan kondisi gedung yang ada sudah tidak memadai, terutama secara luasan lantai
untuk menampung seluruh kegiatan Dinas LH Kota Salatiga yang terdiri dari 3 (tiga) bidang. Oleh karena
itu, akan dibangun gedung baru untuk DLH Kota Salatiga yang direncanakan berada di lokasi Gudang
material DPU (Jalan Hasanuddin No. 110 Salatiga).

Sehubungan dengan uraian di atas, maka pada Tahun Anggaran 2018, Pemerintah Kota Salatiga
melakukan Penyusunan DED (Detail Engineering Design) Pembangunan Gedung DLH Kota Salatiga
yang merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Salatiga untuk meningkatkan kinerja birokrasi,
sehingga dapat dicapai manfaat secara lebih optimal.

Pada tahun 2019 ini Pemerintah Kota Salatiga melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga akan
melaksanakan Pengawasan Pembangunan Gedung DLH DLH Kota Salatiga, sehingga diperlukan
pengawasan agar pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
baik secara kualitas maupun kuantitas.

2. Tujuan dan Sasaran


Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengawasan atau menciptakan kondisi yang lebih kondusif
bagi pelaksanaan pekerjaan sehingga pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan sesuai dengan yang
direncanakan dan secara kuantitas maupun kwalitas dapat dipertanggung-jawabkan.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

 Melakukan kajian teknis terhadap gambar rencana (gambar kerja) di dalam dokumen kontrak
pelaksanaan pekerjaan fisik konstruksi,
 Memeriksa gambar revisi untuk gambar pelaksanaan di lapangan apabila terjadi perubahan desain
(setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan),
 Bersama dengan Direksi Pekerjaan dan Pelaksana Kontraktor/penyedia jasa melakukan
pengukuran di lapangan pada saat MC-0 dan MC-100, //
 Melakukan pemantauan dan evaluasi selama masa pelaksanaan pekerjaan (fase konstruksi), baik
terhadap kondisi lapangan, kualitas dan kwantitas pekerjaan,
 Melakukan pengukuran berkala selama masa pelaksanaan guna mengetahui progres fisik dan
permasalahan yang terjadi di lapangan,
 Mendokumentasikan hasil pelaksanaan/ pengawasan sebagai bahan laporan,
 Menyusun laporan kegiatan pengawasan.

3. Nama dan Organisasi Pengguna Anggaran


Nama Kegiatan adalah : Pembangunan Gedung Kantor

Nama Pekerjaan adalah : Pengawasan Pembangunan Gedung DLH

Organisasi Pengguna Jasa yaitu : Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga

4. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Kota Salatiga Tahun Anggaran 2019 dengan
Pagu Anggaran sebesar Rp.180.000.000,-. (Seratus delapan puluh juta rupiah ) termasuk PPN

5. Lingkup Kegiatan
1. Mengawasi Pekerjaan dilapangan selama kontrak fisik dilaksanakan.

2. Bertanggung jawab terhadap mutu dan kualitas (termasuk Volume) hasil pekerjaan dilapangan.
3. Membuat laporan dan dokumentasi pekerjaan secara periodik.

4. Memberikan masukan terhadap masalah–masalah teknis dan non teknis yang timbul dalam
melaksanakan pekerjaan.
5. Memberikan arahan kepada penyedia jasa terkait pekerjaannya

Adapun pelaksanaan kegiatan pengawasan (supervisi) ini sebagai berikut :

1. Bersama dengan Direksi Lapangan dan Direksi Teknis beserta Kontraktor/penyedia jasa melakukan
PCM (Pre Construction Meeting).
2. Membuat time schedule dan mobilisasi personil.

3. Bersama dengan Direksi Lapangan dan Direksi Teknis beserta Kontraktor/penyedia jasa melakukan
pengukuran MC-0.
4. Melakukan pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan pembangunan konstruksi di lokasi
pekerjaan.
5. Melakukan pemantauan atau monitoring selama masa pelaksanaan pekerjaan (fase konstruksi), baik
terhadap kondisi lapangan, kualitas dan kuantitas pekerjaan,
6. Melakukan kontrol dan pengawasan terhadap bahan material yang akan digunakan agar sesuai
dengan spek yang dipersyaratkan.
7. Melakukan pengukuran setiap hari selama masa pelaksanaan guna mengetahui progres fisik dan
permasalahan yang terjadi di lapangan,
8. Medokumentasikan pelaksanaan kegiatan konstruksi.

9. Berkoordinasi dengan OPD terkait dalam hal menunjang pelaksanaan kegiatan konstruksi

10. Menyusun Buku Laporan Pengawasan.

6. Lokasi Kegiatan Pengawasan


Lokasi kegiatan Supervisi Pembangunana Gedung Kantor Kota Salatiga berada di Jalan Hasanuddin
No. 110 Salatiga

7. Tenaga Ahli
Pendidikan /
No Jabatan Jumlah Keahlian
Pengalaman (Minimal)
1 Team Leader/Site 1 S1 Teknik Sipil / 5 Tahun Ahli Manajemen Konstruksi (601)
Engineering S2 Teknik Sipil / 3 Tahun min Ahli Madya.
2 Tenaga Ahli 1 S1 Teknik Sipil / 3 Tahun Ahli Teknik Bangunan Gedung
Quantity & Quality (201) min Ahli Muda.
3 Pengawas Lapangan 2 D3 / 5 Tahun -

4 Juru gambar 1 SMK/ 3 Tahun -

5 Administrasi 1 SMA atau SMK / 3 Tahun -

Kebutuhan Tenaga Ahli dan Pendukung yang di gunakan untuk pekerjaan pengawasan yaitu yang
tersebut dibawah ini :
1. Team Leader / Site Engineer
Team Leader adalah seorang Sarjana Teknik Sipil, pengalaman minimal S1 selama 5 tahun di
bidang pengawasan dan memiliki SKA Manajemen Konstruksi (601) minimal Ahli Madya.
2 Tenaga Ahli Quantity dan Quality
Tenaga Ahli Quantity dan Quality adalah seorang Sarjana Teknik Sipil, pengalaman minimal S1
selama 3 tahun di bidang pengawasan memiliki SKA Teknik Bangunan Gedung (201) /
Manajemen Konstruksi (601) minimal Ahli Muda.
Sedangkan tenaga pendukung meliputi :
1. Dua orang pengawas lapangan minimal D3 selama minimal 5 Tahun
2. Satu orang tenaga ukur/juru gambar minimal SMK Minimal 3 Tahun
3. Satu orang tenaga administrasi minimal SMA / SMK Minimal 3 Tahun
8. Metodologi Pelaksanaa
Pada hakekatnya pekerjaan pengawasan konstruksi meliputi 4 (empat) aspek kegiatan pengawasan
yaitu :
1. Aspek Kuantitas,

2. Aspek Kualitas,

3. Aspek Waktu Pelaksanaan

4. Aspek Biaya Konstruksi.

Metodologi pelaksanaan perlu dibuat agar tujuan dari kegiatan pengawasan dapat diwujudkan,
karena pada hakekatnya pada setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi menyangkut 4 (empat) hal yang
menjadi pilar utama dalam hal perbaikan kualitas (Quality Improvement / QI) yang terdiri dari :
1. Planning,

2. Doing,

3. Control

4. Action.

Metode pelaksanaan pekerjaan pengawasan terbagi menjadi metodologi pelaksanaan pengendalian


mutu/kualitas, metodologi pelaksanaan pengendalian kuantitas, metodologi pelaksanaan pengendalian
waktu pelaksanaan dan metodologi pelaksanaan pengendalian biaya konstruksi. Secara ringkas
metodologi pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultasi Pengawasan adalah sebagai berikut :
A. Metodologi Pengendalian Kuantitas.

Pengendalian kauntitas pada hakekatnya adalah sebuah upaya agar pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Kontraktor/penyedia jasa secara kuantitatif memenuhi atau sesuai dengan volume pekerjaan yang
ada dalam kontrak dan atau addendum kontrak, metode yang digunakan dalam pengendalian kuantitas
adalah dengan melaksanakan pengukuran.
Pengukuran yang dimaksud adalah pengukuran awal sebelum pekerjaan konstruksi dimulai,
pengukuran selama proses pelaksanaan pekerjaan berlangsung dan pengukuran akhir setelah seluruh
pekerjaan selesai 100 %, maksud tujuan dilakukannya pengukuran adalah :
a). Pengukuran Awal

Pengukuran awal ini adalah pengukuran topografi untuk mendapatkan data titik-titik ketinggian
permukaaan existing (spot height) pada seluruh area pekerjaan yang akan dilaksanakan. Rangkaian
dari pengukuran awal ini adalah pengukuran lapangan, pembuatan Profil Design dan perhitungan
volume.
1). Kegiatan pengukuran yang dilakukan dalam pengukuran awal ini adalah :

 Penetapan titik bantu dengan menggunakan titik ikat yang telah terpasang.

 Pengukuran kerangka dasar vertikal (Waterpass) dengan mengambil reveransi elevasi dari
Bench Mark yang sudah terpasang, pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur
Waterpass atau theodolit.Dari kegiatan pengukuran tersebut akan didapat gambar situasi,titik
0 bangunan, gambar potongan memanjang dan gambar potongan melintang dengan skala
horisontal 1:500 dan skala vertikal 1:20.

2). Pembuatan Profil Design

Dari gambar hasil kegiatan pengukuran dibuat Profil Design sebagai gambar rencana ( Shop
Drawing ) yang dibuat berdasarkan slope memanjang dan slope melintang sesuai dengan
perencanaan awal.
3). Perhitungan Volume Pekerjaan

Volume pekerjaan perlu dihitung dan digunakan sebagai dasar pembuatan daftar perhitungan
volume pekerjaan (Bill of Quantity). Perhitungan ulang yang dilakukan bersama-sama dan
diketahui oleh Pemberi Tugas digunakan sebagai bahan usulan perubahan volume (Contract
Cange Order / CCO) untuk pembuatan Mutual Chek (MC0) dan Addendum Kontrak.
Volume yang telah ditetapkan dalam Addendum Kontrak tersebut yang akan digunakan oleh
Konsultan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian kuantitas.
b). Pengukuran Akhir.

Metode pengukuran dilakukan dengan menggunakan pengukuran waterpass dan dengan


pengukuran manual dengan rollmeter sama halnya seperti pada pelaksanaan pekerjaan pengukuran
awal.
Hasil pengukuran tersebut digunakan untuk memberikan rekomendasi kepada
Kontraktor/penyedia jasa terhadap hasil pekerjaaan apakah dapat diterima dan dapat diajukan
pembayaran atau perlu perbaikan.

B. Metodologi Pengawasan (Pengendalian Mutu dan keuangan).

Pengendalian kualitas pada hakekatnya adalah sebuah upaya agar pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor/penyedia jasa secara secara kualitas/mutu memenuhi spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.
Jenis pengawasan / pengendalian kualitas terdiri dari pengendalian kualitas pada tahap persiapan dan
pengendalian kualitas tahap pelaksanaan konstruksi.
a. Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu dimaksudkan sebagai jaminan bahwa semua pekerjaan yang dilakukan oleh
Kontraktor/penyedia jasa dan diterima oleh PPK/Engineer memenuhi Gambar Rencana, Syarat-
syarat Teknik dan dokumen serta perintah lain dari PPK/Engineer selama Kontrak berlangsung.
Dengan terus mengadakan pengecekan dan pengetesan dari pekerjaan Kontraktor/penyedia jasa,
maka Pemberi Pekerjaan dapat meyakinkan bahwa Pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan
standar spesifikasi dan kualitas.
Tingkat pengendalian yang dicapai pada dasarnya berbanding langsung dengan jumlah masukan
usaha pengawasan oleh Engineer dan staf. Kontraktor/penyedia jasa akan berusaha memenuhi
syarat-syarat teknik dengan usaha minim, oleh karena itu penting bahwa Konsultan Suvervisi dari
staf memastikan dipenuhinya Syarat-syarat Teknik. Seringkali perlu dijelaskan pada
Kontraktor/penyedia jasa bahwa target mutu dari Syarat-syarat Teknik tidak akan terpenuhi bila
Kontraktor/penyedia jasa tidak memenuhi persyaratan mutu, misalnya persyaratan standar lapis
permukaan beton mensyaratkan bahwa bahan yang dipakai untuk bekisting harus bebas dari cacad
permukaan dan kekurangan lain.
Pemakaian bahan yang tidak sesuai bukan berarti harus selalu ditolak oleh PPK/Engineer pada
tahap bahan sedang digunakan, tetapi dapat menyebabkan sulitnya atau tidak terpenuhinya Syarat-
syarat Teknik.
b. Pengendalian Keuangan

Meskipun Harga satuan biaya untuk satuan pekerjaan yang ditawarkan Kontraktor/penyedia jasa
sudah fixed/tetap, ada bidang-bidang pekerjaan tertentu dimana Konsultan Pengawas dapat
mengendalikan harga akhir proyek.
Perhitungan kuantitas dilakukan tiap bulan (atau lebih sering bila perlu) untuk mengukur kemajuan
pekerjaan dan verifikasi angka-angka dalam pengajuan Kontraktor/penyedia jasa untuk Pembayaran
Angsuran.
Pengukuran dapat dibuat terpisah atau sebagai pemeriksaan bersama. Ketepatan perhitungan akan
menentukan nilai pembayaran kepada Kontraktor/penyedia jasa dalam Kontrak Harga Satuan.
Bila Kontraktor/penyedia jasa ditugaskan melaksanakan pekerjaan tambahan atas dasar pekerjaan
harian, perlu dicatat dengan teliti alat, pekerja dan bahan yang digunakan, untuk pengendalian biaya.
Pada umumnya pekerjaan harian (day work) harus dihindari dan sebuah Perubahan Kontrak harus
diterbitkan. Kontraktor/penyedia jasa biasanya akan memasukan satuan harga untuk alat dan
pekerja pada penawaran aslinya. Suatu harga satuan atau jumlah yang disepakati untuk perubahan
biasanya lebih disukai kecuali bila lingkup dari pekerjaan tambahan tidak dapat. Dalam hal ini tidak
ada pilihan lain kecuali melakukan pekerjaan atas dasar Pekerjaan Harian.
Konsultan Pengawas harus menjamin bahwa semua data produktifitas lapangan dan pekerja dll.
disimpan selama pekerjaan normal untuk membantu Perubahan harga.
Konsultan Pengawas harus menjamin bahwa semua kewajiban Pemberi Pekerjaan dalam Kontrak
dipenuhi pada waktunya, sehingga tidak menimbulkan klaim untuk biaya/waktu tambahan dimasa
datang.

8. Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu penyelenggaraan pengawasan teknis ini ditetapkan selama 180 (seratus delapan puluh hari)
hari kalender dan pelaksanaan fisik terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat
Pembuat Komitmen Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung DLH DLH Kota Salatiga.

9. Pelaporan

Dalam hal pelaporan pekerjaan supervisi yang harus diserahkan meliputi :

 Laporan Bulanan
 Laporan Akhir Pengawasan

 CD Softcopy Laporan.

10. Penutup

1. Kerangka Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini konsultan sepenuhnya bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat
Komitmen Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga
3. Seluruh produk laporan konsultan pada kegiatan ini menjadi milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga
dan harus diserahkan pada saat berakhirnya pekerjaan, dan akan diinventarisir sebagai barang milik
negara.

SEKRETARIS
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SALATIGA
SELAKU
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SUSANTO ADI WIBOWO, ST, MT


NIP. 19761211 199903 1 005

Anda mungkin juga menyukai