Anda di halaman 1dari 22

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Manajer Lapangan Pelaksanaan


Pekerjaan
Gedung
Jenjang : 6 (Enam)
Nama Asesi : WIEDA RAHAYU
NIK Asesi : 3173016510810018
Tgl. Asesmen : Jum’at, 22 Desember 2023
TUK : PT. Banten Mandiri Bersama
Nama Asesor : 1. Fendi Fariyanto
Sebagai Manajer Lapangan Pelaksanaan Gedung harus memiliki
perencanaan dalam metode pelaksanaan yang akan dilakukan dari awal
hingga terselesaikannya pekerjaan pembangunan gedung dan juga harus
paham dalam proses pembangunan yang akan dilaksanakan Meliputi :
• Menerapkan Peraturan Perundang-undangan, Sistem Manajemen Mutu (SMM), dan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L)
• Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
• Mempersiapkan Alat dan Bahan Material
• Mempersiapkan SDM (Tukang)
• Menyusun Rencana Pelaksanaan
• Mengelola Pekerjaan Pelaksanaan
• Melakukan Pekerjaan Akhir
PERSIAPAN AWAL
Dalam Proses Perencanaan Awal Melaksanakan Kegiatan Pembangunan
Wajib Menerapkan :
• Peraturan Perundang-Undangan
• Sisitem Manajemen Mutu (SMM)
• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (SMK3L)
Peraturan Perundang-Undangan
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung harus mengetahui Perundang-undangan
tentang proses pelaksanaan pembangunan gedung yang dibutuhkan, Seperti halnya :
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan
perubahannya, menjelaskan tentang “Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang
terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya”
• Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 sebagai mana telah di ubah dengan Undang – undang
No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, dan perubahannya, menjelaskan tentang “Selaku
Pelaksana konstruksi hanya dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi yang berisiko kecil, yang
berteknologi sederhana”
• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, dan perubahannya, menjelaskan tentang kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup
Sistem Manajemen Mutu (SMM)
Sebagai Seorang Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung, harus meemiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan yang di perlukan untuk
menerapkan Sistem Manajemen Mutu sesuai peraturan dan perundang –undangan yang
terkait jasa konstruksi mengenai input dan outputnya mutu sebuah proyek pekerjan , agar
dalam sebuah pekerjaan dapat sesuai target, tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya perlu di
dukung oleh :
• Perencanaan
• Metode Pelaksanaan
• Peralatan Kerja Konstruksi
• Bahan Material/Komponen Yang digunakan
• APD, APK
• SDM, Pelaksana Lapangan/Pekerja Konstruksi
• Bekerja sesuai SOP, RKS, RAB dan Gambar Kerja
Input dan Output Sistem Manajemen Mutu
(SMM)
Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L)
Dalam proses pembangunan sebuah gedung memerlukan peralatan K3 yang lengkap untuk
menjaga keselamatan para pekerja yang ada di lapangan. Sebagai Manager Lapangan Pelaksanaan
Gedung harus dapat memastikan kontraktor pelaksana menyiapkan peralatan K3 tersebut sebelum
memulai rencana pengerjaan yang sudah di siapkan, Seperti APD, APK dan Alat Konstruksi
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3L)
Dalam memastikan Kesehatan kerja dan Lingkungan ini dilakukan dengan
memberikan BPJS Ketenagakerjaan, pengarahan dalam proses pengerjaan kepada
para pekerja, Memasang rambu-rambu, menyiapkan P3K untuk memastikan
keselamatan para pekerja, dan juga survey lapangan yang akan dibangun untuk
memastikan bahwa lingkungan sekitar layak untuk di lakukan pembangunan, Serta
Selalu Mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan, agar lingkungan kerja bersih
dan Sehat
Jenis – Jenis APD dan APK yang digunakan dalam
Proyek Gedung
Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
Sebagai Manajer Lapangan selalu memastikan pelaksanaan pembangunan berjalan dengan
lancar dengan melakukan komunikasi yang baik terhadap pihak kontraktor pelaksana, maupun
pekerja yang ada di lapangan. Dengan mengarahkan proses pembangunan yang sesuai dengan
rencana yang sudah dibuat (RKS, RAB dan Gambar). Dan juga melakukan komunikasi dengan pihak
Atasan untuk melaporkan proses yang berjalan sudah sesuai dengan rencana atau memiliki kendala
atau tidak
• Membuat SIMAK (Check list)
• Menyusun Langkah Kerja dan Instruksi Kerja dan menjelaskan kepada bawahan
• Melakukan Koordinasi dengan pihak terkait, mengurus perizinan apabila diperlukan
• Melakukan Evaluasi
Menyusun Rencana Pelaksanaan
Sebelum melaksanaan pelaksanaan pembangunan harus sudah Menyusun
rencana pelaksanaan, Uraian Tugas, urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan ketetapan waktu kontrak yang disepakati agar proses pembangunan
terselesaikan tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya, seperti halnya menyiapkan
berkas yang dibutuhkan, membuat jadwal pekerjaan (Kurva S), menyiapkan gambar
perencanaan, metode pelaksanaan, survei kelapangan, material, tenaga kerja dan
alat yang digunakan, serta membuat design bangunan /Gambar Kerja, selanjutnya
membuat laporan kepada pimpinan
Apabila perencanaan sudah tersusun dengan baik, maka pelaksana yang di
lapangan diharapkan dapat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan urutan yang
benar sesuai dengan waktu yang ditetapkan (SOP)
Jadwal Pengerjaan Kurva S
Metode Pelaksanaan
Pada spesifikasi teknis diatur seluruh pekerjaan berdasarkan
peraturan dan ketentuan yang berlaku, baik yang bersifat
daerah, nasional maupun internasional serta berdasarkan jenis
bahan / material, jenis peralatan, cara pelaksanaan (metode)
dan sistem yang dibutuhkan :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN RK3K KONSTRUKSI
3. PEKERJAAN STRUKTUR STANDART
4. PEKERJAAN ARSITEKTUR STANDART
5. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL STANDART
6. PEKERJAAN STRUKTUR NON STANDART
7. PEKERJAAN ARSITEKTUR NON STANDART
8. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL NON STANDART
Contoh Gambar Perencanaan
Melakukan Pekerjaan Persiapan
Apabila proses sebelumnya sudah dilaksanakan, maka dapat melaksanakan proses selanjutnya. Menyiapkan
pekerjaan persiapan untuk mengolah lahan yang akan dibangun. Pekerjaan yang di laksanakan itu sebagai berikut :
• Menyiapkan Administrasi Pekerjaan (Persiapan Izin)
• Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
• Mobilisasi
• Melakukan koordinasi masalah teknis dan non teknis dilingkungan kerja
• Pembuatan Kantor Proyek ( Pemagaran dilapangan, Ruang Direksi Keet, Lengkap dengan toilet, ruang rapat, dll)
• Penyediaan air kerja
• Penyediaan Listrik Kerja
• Persiapan Lahan Pembangunan
• Pengujian Beton
• Pengujian Tanah
• Pengujian Besi
Mengelola Pekerjaan Pelaksanaan
Setelah proses pembangunan sudah berjalan, sebagai manajer lapangan pelaksanaan gedung mengawasi
pekerjaan yang dilakukan, membuat laporan proses pekerjaan, melaporkan proses pekerjaan, serta memastikan
kontraktor pelaksana menjalankan pekerjaan sesuai dengan rencana pekerjaan yang ada di Kurva S.
Dalam tahap awal pekerjaan sebuah gedung memerlukan pekerjaan pembuatan struktur hingga finishing.
Pekerjaan struktur yang dilakukan pada tahap awal yaitu membuat pondasi yang sesuai dengan kapasitas struktur
bangunan gedung yang akan dibangun. Pondasi merupakan pusat tumpuan dari sebuah bangunan gedung, maka
harus di persiapkan dan dibuat dengan maksimal baru dapat dilanjutkan dengan pekerjaan struktur lainnya.
Apabila pekerjaan struktur sudah selesai dilanjutkan dengan pekerjaan finishing seperti halnya pekerjaan
arsitektur dan pekerjaan mekanikal elektrikal.
Jenis Pekerjaan Pelaksanaan:
• Melakukan koordinasi
• Pekerjaan Pondasi
• Pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, dan elektrikal serta tata lingkungan
• Melaksanakan pekerjaan sesuai SOP agar sesuai tepat biaya, mutu, dan waktu
• Menyiapkan dokumen kemajuan pekerjaan (Membuat Laporan Berkala)
Foto dokumentasi Struktur Bawah
Foto Dokumentasi Struktur Atas
Pekerjaan Finishing
Melakukan Pekerjaan Akhir
Dalam melaksanakan pekerjaan akhir ini sebagai manajer lapangan pelaksanaan
Gedung harus memiliki laporan progress yang sudah di laksanakan untuk dapat
dilaporkan kepada atasan bahwa pekerjaan sudah dilakukan sesuai dengan
rencana. Hal ini berdasarkan berkas laporan, foto dokumentasi, surat izin
pelaksanaan, rincian material, dan juga pengajuan termin berdasarkan nilai kontrak
yang sudah disepakati di awal (PHO) dan melakukan pekerjaan pemeliharaan dan
membuat laporan akhir pekerjaan (FHO).

Merapihkan material sisa, perapihan lingkungan sekitar, dan juga berkoordinasi


dengan masyarakat sekitar merupakan hal yang perlu dilakukan pada tahap akhir
pekerjaan pembangunan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai