PEKERJAAN
SUPERVISI PENINGKATAN TANGGUL JATIREJO – SIRING
(P71-P10D-P21A-P31)
(P71-P10D-P21A-P31)
1. PENDAHULUAN
Sampai dengan pertengahan tahun 2017, semburan lumpur panas di Desa Siring, Kecamatan
Porong, Kabupaten Sidoarjo yang terjadi sejak tanggal 29 Mei 2006 masih berlanjut. Pusat
semburan berjarak sekitar 200 meter dari sumur pengeboran gas Banjarpanji-1 di Desa
Renokenongo. Pada perkembangan terkini, fenomena semburan lumpur panas diyakini
sebagai aktivitas pembentukan gunung lumpur atau mud volcano.
Kondisi semburan pada akhir tahun 2017, masih menunjukkan semburan yang fluktuatif, besar,
sedang maupun kecil. Tinggi semburan berfluktuasi antara 1 sampai dengan 3 meter di atas
permukaan lumpur di sekitarnya. Walaupun semburan (kick) relatif tidak besar, namun luapan
lumpurnya masih mempunyai potensi untuk menimbulkan ancaman yang serius.
Pembangunan infrastruktur penanganan luapan lumpur dilaksanakan berdasar Rencana Induk
Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, yang mempunyai prinsip berkelanjutan, terdiri dari rencana
penanganan luapan lumpur dan infrastruktur sekitar semburan, rencana pengamanan Kali
Porong dan penanganan endapan lumpur di muara.
Sampai dengan akhir tahun 2017, BPLS telah melaksanakan pekerjaan penanggulangan
lumpur Sidoarjo selama hampir 10 (sepuluh) tahun. Pekerjaan pembuatan tanggul penahan
luapan lumpur sisi luar sepanjang 11 km dengan elevasi puncak bervariasi antara 8,00 m –
11,00 m.
Tanggul Jatirejo - siring merupakan tanggul utama penahan luapan lumpur, yang dibangun di
batas terluar wilayah Peta Area Terdampak (PAT) Maret 2007 sebelah Barat, terletak di desa
Jatirejo - Siring. Sampai dengan akhir tahun 2012 pembangunan tanggul Jatirejo - Siring
dengan elevasi puncak +11.00 m, namun mengalami penurungan akibat deformasi geologi
Untuk mengembalikan elevasi puncak tanggul dan menjamin tinggi jagaan, maka pada
tahun anggaran 2018 direncanakan peninggian tanggul Jatirejo - Siring di sisi dalam
dengan elevasi puncak pada elevasi +12,00 m dan lebar puncak 5,00 m sepanjang 1.680
m. Untuk pengawasan pelaksanaan pekerjaan pembangunan tanggul ini diperlukan
konsultan supervisi pembangunan peningkatan tanggul Jatirejo – Siring (P71-P10D-P21A-
P31).
4. SUMBER DANA
Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari DIPA Tahun Anggaran 2018 Pusat Pengendalian
Lumpur Sidoarjo (PPLS). Jl. Gayung Kebonsari 50 Surabaya.
5. PENGGUNA JASA
Pengguna jasa kegiatan ini adalah Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS). Jl. Gayung
Kebonsari 50 Surabaya.
6. LINGKUP KEGIATAN
a. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan Supervisi Peningkatan Tanggul Jatirejo – Siring (P71-P10D-P21A-P31)
dilakukan dengan cara Kontraktual.
b. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan kegiatan meliputi 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan supervisi dan tahap penyusunan laporan.
a) Tahap Persiapan
- Menyiapkan rencana kerja untuk melaksanakan kegiatan dan pengumpulan
data
- Mobilisasi peralatan dan personil
- Mempelajari semua data yang terkait pekerjaan ini.
b) Tahap Pelaksanaan Supervisi
Lingkup kegiatan dalam pekerjaan ini, antara lain meliputi:
a. Melakukan supervisi/pengawasan teknik atas pelaksanaan “Supervisi
Peninggian Tanggul Jatirejo - Siring”. Pengawasan ini mencakup antara lain
pengendalian mutu teknis, volume pekerjaan yang dilaksanakan dan pemenuhan
syarat-syarat yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak dan Standar – Standar
Teknis lain yang berlaku.
b. Melakukan penelaahan terhadap dokumen kontrak pekerjaan konstruksi
(Kontraktor), spesifikasi teknis, gambar rencana dan detail serta rencana
anggaran biaya pelaksanaan.
c. Melakukan observasi lapangan untuk mengidentifikasi apakah dokumen
perencanaan sesuai dengan kondisi lapangan atau masih perlu dilakukan review
design.
d. Melakukan review design yang diperlukan selama masa pelaksanaan konstruksi.
e. Melakukan perhitungan biaya yang diakibatkan oleh perubahan lingkup
pekerjaan di lapangan dengan mempertimbangkan kelayakan teknis.
f. Melakukan koordinasi dengan Kontraktor terkait dengan persiapan pelaksanaan,
metode kerja, jadwal pelaksanaan dan format-format laporan.
g. Melakukan pengawasan terhadap material yang digunakan, termasuk kualitas
dan kuantitasnya serta kebenaran penggunaan ukuran, tenaga dan peralatan
sesuai dengan spesifikasi yang ada.
h. Melakukan pengawasan terhadap kendali mutu, uji lapangan dan uji laboratorium
yang dilakukan oleh Kontraktor.
i. Melakukan penelaahan terhadap bahan/material dan peralatan yang diajukan
oleh Kontraktor.
j. Memeriksa dan melakukan evaluasi atas gambar-gambar kerja (shop drawing),
serta memeriksa dan menyetujui request (permintaan pelaksanaan pekerjaan)
yang diajukan oleh Kontraktor.
k. Melakukan dokumentasi seluruh kegiatan di lapangan (kondisi 0%, pelaksanaan,
dan 100%) dengan merekam dalam foto dan dalam bentuk rekaman video untuk
bagian-bagian pekerjaan tertentu.
l. Memberikan teguran-teguran dan arahan secara tertulis kepada Kontraktor
apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan. Tembusan
teguran dan arahan tersebut disampaikan juga kepada pejabat Pemberi Tugas
yang terkait.
m. Memberikan laporan secara berkala kepada Pemberi Tugas yang berisi
perkembangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang meliputi kemajuan
pelaksanaan pekerjaan dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi serta
memberikan usulan langkah-langkah pemecahannya
n. Melakukan inisiasi pelaksanaan rapat lapangan untuk mengevaluasi kemajuan
pelaksanaan pekerjaan dan pemecahan masalah pelaksanaan konstruksi.
o. Memeriksa laporan kemajuan fisik pelaksanaan pekerjaan (progres fisik) yang
dilakukan oleh Kontraktor.
p. Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala (bulanan) melakukan
diskusi internal dengan PPLS setidak tidaknya 1 (satu) kali dalam sebulan
tentang progres pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan.
q. Membuat laporan akhir dari hasil pengawasan di lapangan kepada Pemberi
Tugas. Semua laporan harus mendapat persetujuan Direksi.
r. Memeriksa dan menandatangani as built drawing dan MC100% serta dokumen
PHO yang dibuat oleh Kontraktor yang menunjukkan hasil akhir dari pelaksanaan
pekerjaan.
c) Tahap Penyusunan Laporan
- Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala (bulanan) melakukan
diskusi internal dengan PPLS setidak tidaknya 1 (satu) kali dalam sebulan
tentang progres pekerjaan sesuai jadwal pelaksanaan kegiatan.
- Membuat laporan akhir dari hasil pengawasan di lapangan kepada Pemberi
Tugas. Semua laporan harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.
8. KEBUTUHAN PERSONIL
Kebutuhan personil untuk pekerjaan ini sebagaimana dalam tabel berikut ini:
KUALIFIKASI JUMLAH
NO POSISI ORANG/
PENDIDIKAN KEAHLIAN PENGALAMAN BULAN
8.4. Surveyor
Seorang sarjana (S1) Teknik Sipil/Geodesi dengan pengalaman minimal 2 (dua) tahun atau
D3 dengan pengalaman 3 (tiga) tahun dalam bidang pekerjaan pengukuran.
Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh surveyor antara lain adalah :
a. Mengawasi dan mengontrol dengan teliti semua hasil pengukuran di lapangan yang
secara rutin dilaksanakan oleh Kontraktor.
b. Melakukan pengawasan terhadap kesesuaian gambar-gambar kerja dengan hasil
pelaksanaan pekerjaan.
c. Melakukan pengawasan terhadap semua ukuran elevasi yang diajukan dan akan
digunakan oleh kontraktor serta memerksa dengan teliti kebenaran ukuran yang
digunakan, disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang ada
d. Memeriksa as built drawing yang dibuat oleh kontraktor serta mencocokannya dengan
hasil akhir pelaksanaan yang dilakukan oleh kontraktor
e. Bertanggungjawab kepada Ketua Tim atas semua kegiatan pengawasan pekerjaan di
lapangan.
10. KELUARAN
Keluaran yang akan dihasilkan dari kegiatan ini berupa Laporan dengan ukuran kertas format A4
dan A3 dan diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Laporan yang dimaksud meliputi:
1. Laporan Pendahuluan dan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Konsultan harus membuat RMK dan disetujui oleh Pengguna Jasa sebanyak 5 (lima)
eksemplar, dan diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah terbitnya Surat Perintah
Mulai Kerja dari Pengguna Jasa. Isi RMK harus mengikuti Permen PU No. 04/PRT/M/2009
Tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum.
Laporan Pendahuluan dan Rencana Mutu Kontrak (RMK) akan dibahas untuk memperoleh
persetujuan dari Direksi Pekerjaan, untuk kemudian harus dijadikan panduan dalam
melaksanakan kegiatan studi dan mengikat untuk dipenuhi pada Laporan Akhir.
2. Laporan Bulanan.
Dibuat setiap bulan dan diserahkan paling lambat pada tanggal 5 awal bulan berikutnya.
Laporan Bulanan disampaikan sejumlah 5 (lima) eksemplar dan harus didukung oleh Laporan
Harian
3. Konsep Laporan Akhir
Dibuat 2 minggu sebelum akhir pelaksanaan pekerjaan sejumlah 5 eksemplar.
4. Laporan Akhir
Dibuat pada akhir pelaksanaan pekerjaan dan diserahkan pada akhir pelaksanaan kontrak
sejumlah 5 eksemplar.
5. Dokumentasi
Konsultan harus membuat dokumentasi terkait dengan pekerjaan yang dilaksanakan.
Dokumentasi diserahkan pada akhir pelaksanaan kontrak sejumlah 5 eksemplar.
Semua laporan dan dokumentasi, termasuk gambar teknis (dengan format Autocad) berikut
perhitungan perencanaan teknis diserahkan, di samping dalam bentuk hardcopy juga dalam
bentuk softcopy yang dimasukkan dalam satu hard-disk ukuran 500 GB.