(TERM OF REFERENCE)
A. LATAR BELAKANG
1. DASAR HUKUM
Undang-undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.
Undang-undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan
Air Minum.
Permen LH No 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Yang Wajib
Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik;
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 110 tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan
Daya Tampung Beban Pencemar Air Pada Sumber Air;
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 111 tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai
Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah ke Air atau
Sumber Air;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Permukiman (KSNP-
SPALP).
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang PU dan Penataan Ruang.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2017 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik.
2. GAMBARAN UMUM
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu Kota di Sumatera Utara dengan tingkat
pertumbuhan yang fluktuatif .Perubahan ini dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi.
Petumbuhan penduduk Kabupaten Deli Serdang selalu menunjukkan nilai yang positif, karena angka
kelahiran lebih besar dibandingkan kematian, ditambah urbanisasi. Perkembangan Kabupaten Deli
Serdang ini perlu diimbangi dengan pengembangan infrastruktur termasuk infrastruktur sanitasi dimana
untuk mendukungprogram 100-0-100, dimana pada tahun 2019 tercapai 100% akses aman air minum,
0% kawasan kumuh dan 100% akses sanitasi layak.
Tujuan Optimalisasi IPAL kawasan Kabupaten Deli Serdang untuk memperbaiki kualitas sarana
lingkungan perkotaan melalui pengelolaan limbah cair domestik sebelum di buang ke badan air
penerima sehingga air limbah tersebut tidak mencemari lingkungan. Dalam prosespembangunan itu
sendiri harus melalui beberapa tahapan yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan pembangunan,
dan tahap pengelolaan (operasi dan pemeliharaan). Dimana pada tahap pelaksanaan pembangunan
terdapat bagian yang berupa pengawasan/supervisi kegiatan konstruksi yang merupakan bagian yang
penting untuk menjaga ketepatan dalam pengendalian baik mutu, volume maupun waktu.Dengan
adanya pengawasan/supervisi kegiatan konstruksi diharapkan dalam proses pelaksanaan
pembangunan fisik dapat dilakukan sesuai yang direncanakan, dengan mengikuti spesifikasi teknis, tata
cara pembangunan, sesuai yang telah direncanakan. Disamping itu juga supaya pelaksanaan
pembangunan fisik dapat selalu terkontroluntuk menghindari terjadinya kegagalan bangunan dan
penyimpangan.
C. SASARAN
Terciptanya sanitasi yang layak dan sehat di Kabupaten Deli Serdang melalui pembangunan IPAL.
D. PENERIMA MANFAAT
Hasil dari kegiatan ini akan diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
E. LINGKUP PEKERJAAN
o Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
o Membantu untuk mengawasi pengukuran kembali bersama pelaksana di lapangan yang dituangkan
ke dalam gambar dan laporan.
o Melakukan review design terhadap perkerjaan dilapangan apabila ada ketidaksesuai/ tidak dapat
dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan bertanggung jawab terhadap review design tersebut.
o Membuat Justifikasi Teknis terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, dan melaporkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen.
o Mengawasi pelaksanaan pekerjaan IPAL di Kabupaten Deli Serdang yang dilakukan oleh Kontraktor
Pelaksana selama proses pekerjaan berlangsung;
o Melakukan pengawasan terhadap kemajuan pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana,
sehingga diharapkan dapat memenuhi jadwal yang sudah ditentukan;
o Melakukan pengawasan terhadap material yang digunakan, termasuk kualitas dan kuantitasnya
serta kebenaran penggunaan ukuran, tenaga dan peralatan disesuaikan dengan spesifikasi yang
ada ;
o Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama
pelaksanaan konstruksi.
o Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala (laporan bulanan) dan laporan akhir dari hasil
pengawasan yang meliputi kemajuan pekerjaan fisik, status keuangan proyek, serta melaporkan
jadwal pelaksanaan dan masalah-masalah yang ada di lapangan.
o Membantu Pemilik Pekerjaan/Pemberi Tugas dalam menyiapkan format-format laporan harian dan
mingguan yang harus dibuat oleh Kontraktor Pelaksana ;
o Memeriksa laporan harian dan mingguan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana, yang antara lain
memuat : jumlah tenaga kerja, bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak, peralatan yang
digunakan, pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan, serta waktu pelaksanaan pekerjaan ;
o Memeriksa, mengevaluasi dan merekomendasikan gambar-gambar kerja (shop drawing) yang
diajukan oleh kontraktor, serta memberikan saran-saran metode pelaksanaan yang tepat ;
o Memeriksa As Built Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana, dimana As Built Drawing
tersebut benar-benar menunjukkan hasil akhir dari pekerjaan yang telah dilakukan ;
o Membantu Pemilik Pekerjaan/Pemberi tugas pada kegiatan sosialisasi kepada masyarakat sekitar
dalam lingkungan kegiatan tentang pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan ;
o Membantu melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
pembangunan
o Memberikan teguran atau peringatan baik secara lisan maupun tulisan sebagai wakil direksi teknis
terhadap pelaksana lapangan apabila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan.
o Membantu pemilik pekerjaan dalam proses post audit yang dilakukan oleh instansi resmi.
o Membantu pemilik pekerjaan untuk memenuhi Daftar Simak SISDALMEN seperti yang diamanatkan
pada Permen PU No. 603/PRT/M/2005.
F. TENAGA AHLI
Tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah dengan keahlian sebagai berikut :
1. PROFESIONAL STAFF yang terdiri dari
Team Leader 1 (satu) orang adalah minimal Sarjana Teknik Strata 1 atau 2 (S1/ S2) jurusan
Teknik Sipil/ Teknik Lingkungan lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, yang
berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun serta memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Muda, yang
bertugas membuat laporan progress pekerjaan dan menyampaikan hasil pekerjaan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen.
2. SUPPORTING STAFF
Pengawas 1 (satu) orang sebagai QA/ QC adalah minimal Sarjana Teknik Strata 1 (S1)
jurusan Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, yang memiliki
pengalaman kerja dalam pengawasan konstruksiserta memiliki SKTPengawas.
Surveyor 1 (satu) orang adalah minimal lulusan STM/ SMK yang pengalaman kerja dalam
pekerjaan pengukuran pada saat 0 dan pada saat akhir pekerjaan dan pemetaan dan memiliki
Ijazah serta SKTJuru Ukur.
Drafter 1 (satu) orang adalahminimal lulusan STM/ SMK yangberpengalaman dalam
menggunakan software CAD dan memiliki Ijazah.
2. TAHAPAN PELAKSANAAN
Adapun tahapan pelaksanaan Supervisi Pengembangan Jaringan IPAL Kawasan Kabupaten Deli
Serdang, antara lain :
o Pekerjaan Persiapan
Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
Memeriksa Time Schedule/ Bar Chart, S-Curve, dan Network Planning yang
diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan.
o PekerjaanTeknis Pengawasan Lapangan
Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis
maupun administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai
dengan pekerjaan diserahkan untuk terakhir kalinya.
Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen
bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan
atau di tempat kerja lain.
Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat,
agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh
pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat
Komitmen.
Memberikan perintah, petunjuk sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat
langsung disampaikan kepada Kontraktor, dengan pemberitahuan tertulis kepada
Pengelola Proyek.
Memberikan bantuan dan petunjuk kapada Kontraktor dalam mengusahakan
perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
o Konsultasi
Melakukan konsultasi kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan Pejabat Penanggung Jawab Kegiatan, Perencana dan Kontraktor dengan
tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan,
untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
o Laporan
Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada
Pejabat Pembuat Komitmen, mengenai volume, presentase dan nilai bobot bagian-
bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor.
Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai volume, presentase dan nilai
bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kontraktor, dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat
yang digunakan.
Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Kontraktor terutama
yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan
serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor (Shop Drawings).
Melaporakan semua kegiatan pengawasan dalam laporan bulanan dan laporan
akhir pekerjaan
Laporan yang harus dihasilkan konsultan supervisi antara lain:
Laporan Pendahuluan Sekaligus Laporan Pertama
Laporan Pendahuluan memuat hasil peninjauan kondisi eksisting di lapangan, hasil
pengukuran kembali di lapangan dan rencana kerja Konsultan Supervisi. Laporan
harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
Laporan Bulanan ke 2 sampai dengan ke 5
Laporan Bulanan adalah laporan yang berisi kemajuan prestasi pekerjaan yang telah
dicapai oleh Kontraktor Pelaksana dan disusun berdasarkan laporan mingguan serta
berisi pula tentang laporan permasalahan yang ada selama bulan pelaksanaan
berlangsung, serta metode penanggulangannyaLaporan bulanan ini dibuat rangkap 5
(lima) dan diserahkan paling lambat pada minggu pertama bulan berikutnya.
Laporan Akhir sekaligus Laporan Bulan ke 6
Laporan Akhir adalah laporan yang diisi berdasarkan laporan bulanan serta
dokumentasi seluruh kegiatan pengawasan selama kurun waktu pelaksanaan, serta
kesimpulan terhadap keseluruhan proses pelaksanaan konstruksi. Laporan
Pengawasan ini dibuat rangkap 10 (sepuluh) dan diserahkan kepada Pemberi Tugas
pada akhir pekerjaan pengawasan, disertai laporan softcopy.
Laporan akhir ini diserahkan bersamaan dengan :
Laporan Teknis
Softcopy berupa flash disk sebanyak 5 (lima) buah.
J. PENUTUP
Segala sesuatu yang dipandang perlu dan belum tercantum dalam arahan ini, akan disampaikan dalam
Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan yang merupakan lampiran yang mengikat dan tidak
terpisahkan dengan surat perjanjian.