(TERM OF REFERENCE)
A. LATAR BELAKANG
1. DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, termasuk di dalamnya adalah
pengelolaan persampahan. Pengelolaan persampahan yang dimaksud adalah pengelolaan
yang dimulai dari pewadahan, pengangkutan, hingga pengelolaan di Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA)
PP No. 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga
Permen PU No.21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
Sistem Pengelolaan Persampahan
Permen PU No.03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
Permen PU No. 19/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar
Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
Permen LH No 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha Dan/ Atau Kegiatan Yang Wajib
Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
KepMen LH No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik
Permen PU No. 1/PRT/M/2014 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
2. GAMBARAN UMUM
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk dann perkembangan kota, dalam hal ini dibutuhkan
penyediaan prasarana dan sarana dasar kota yang mendesak, salah satunya sektor pesampahan. Hal
ini dikarenakan timbulan sampah tiap harinya semakin hari semakin meningkat seiring dengan
pertambahan penduduk.
Dalam penyediaan prasaran dan sarana penyehatan lingkungan permukiman terdapat beberapa
tahapan yang perlu untuk dilakukan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelakasanaan pembangunan dan
tahap pengelolaan (operasi dan pemeliharaan). Dalam tahap pelaksaaan pembangunan terdapat
bagian yang berupa pengawasan/ supervisi kegiatan konstruksi yang merupakan bagian penting untuk
menjaga ketepatan dalam pengendalian baik mutu, volume maupun waktu. Dengan adanya
pengawasan/ supervisi kegiatan konstruksi diharapkan dalam proses pelakasanaan pembangunan fisik
dapat dilakukan sesuai yang direncanakan, dengan mengikuti spesifikasi teknis,tata cara
pembangunan, sesuai dengan yang direncankan. Disamping itu juga pelaksanaan pembangunan dapat
terkontrol untuk menghindari terjadimya kegagalan dan penyimpangan yang fatal.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, perlu Supervisi/ Pengawasan Kegiatan Konstruksi
Pembangunan TPA yang baik untuk menghindari kegagalan konstruksi dan pencemaran terhadap
lingkungan di kemudian hari.
C. SASARAN
Terciptanya sanitasi yang layak dan sehat di Kabupaten Humbang Hasundutan melalui pembangunan
TPA.
D. LINGKUP PEKERJAAN
Melakukan koordinasi dengan Direksi Teknis dan Pengawas Lapangan.
Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
Melakukan pengecekan lapangan untuk memeriksa kesesuaian gambar perencanaan dengan
kondisi lapangan.
Melakukan Mutual Check (MC) bersama konstraktor dan direksi teknis
Melakukan review design terhadap perkerjaan dilapangan apabila ada ketidaksesuai/ tidak dapat
dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan bertanggung jawab terhadap review design tersebut.
Membuat Justifikasi Teknis terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, dan melaporkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen.
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan TPA di Kabupaten Humbang Hasundutan yang dilakukan oleh
Kontraktor Pelaksana selama proses pekerjaan berlangsung;
Melakukan pengawasan terhadap kemajuan pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana,
sehingga diharapkan dapat memenuhi jadwal yang sudah ditentukan;
Melakukan pengawasan terhadap material yang digunakan, termasuk kualitas dan kuantitasnya
serta kebenaran penggunaan ukuran, tenaga dan peralatan disesuaikan dengan spesifikasi yang
ada ;
Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama
pelaksanaan konstruksi.
Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala (laporan bulanan) dan laporan akhir dari hasil
pengawasan yang meliputi kemajuan pekerjaan fisik, status keuangan proyek, serta melaporkan
jadwal pelaksanaan dan masalah-masalah yang ada di lapangan.
Membantu Pemilik Pekerjaan/ Pemberi Tugas dalam menyiapkan format-format laporan harian dan
mingguan yang harus dibuat oleh Kontraktor Pelaksana ;
Memeriksa laporan harian dan mingguan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana, yang antara lain
memuat : jumlah tenaga kerja, bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak, peralatan yang
digunakan, pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan, serta waktu pelaksanaan pekerjaan ;
Memeriksa, mengevaluasi dan merekomendasikan gambar-gambar kerja (shop drawing) yang
diajukan oleh kontraktor, serta memberikan saran-saran metode pelaksanaan yang tepat ;
Memeriksa As Built Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana, dimana As Built Drawing
tersebut benar-benar menunjukkan hasil akhir dari pekerjaan yang telah dilakukan ;
Membantu melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
pembangunan
Memberikan teguran atau peringatan baik secara lisan maupun tulisan sebagai wakil direksi teknis
terhadap pelaksana lapangan apabila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Membantu pemilik pekerjaan dalam proses post audit yang dilakukan oleh instansi resmi.
Membantu pemilik pekerjaan untuk memenuhi Daftar Simak SISDALMEN seperti yang diamanatkan
pada Permen PU No. 603/PRT/M/2005.
E. TENAGA AHLI
Tenaga yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah dengan keahlian sebagai berikut :
1. PROFESIONAL STAFF yang terdiri dari
Team Leader 1 (satu) orang adalah minimal Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan Teknik
Lingkungan lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman minimal 3
(tiga) tahun serta memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Muda Teknik Lingkungan/ Teknik Sanitasi
dan Limbah, yang bertugas membuat laporan dan melaporkan hasil pekerjaan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen.
Kepala Pengawas sebagai QA/QC 1 (satu) orang adalah minimal Sarjana Teknik Strata 1 (S1)
jurusan Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, yang mempunyai
pengalaman 1 (satu) tahun serta memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Muda Geoteknik yang
bertugas merancang program dan mengawasi pengelolaan proyek konstruksi.
2. SUPPORTING STAFF
Pengawas 1 (satu) sebagai QA/ QC orang adalah minimal lulusan D3/ Sarjana Teknik Strata 1
(S1) jurusan Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, memiliki
pengalaman kerja bidang pengawasan konstruksi serta memiliki SKT Pengawas.
Surveyor 1 (satu) orang adalah minimal lulusan STM/ SMK yang pengalaman kerja dalam
pekerjaan pengukuran dan pemetaan dan memiliki Ijazah serta SKT Juru Ukur.
Drafter 1 (satu) orang adalah minimal lulusan STM/ SMK yang berpengalaman dalam
menggunakan software CAD dan memiliki Ijazah.
F. PENERIMA MANFAAT
Hasil dari kegiatan ini akan diserah terimakan kepada Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan.
o Konsultasi
Melakukan konsultasi degan Pejabat Pembuat Komitmen untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan Pejabat Pembuat Komitmen, Perencana dan Kontraktor dengan tujuan
untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk
kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
o Laporan
Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada
Pejabat Pembuat Komitmen, mengenai volume, presentase dan nilai bobot bagian-
bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor.
Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai volume, presentase dan nilai
bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kontraktor, dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat
yang digunakan.
Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Kontraktor terutama
yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan
serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor (Shop Drawings).
Melaporakan semua kegiatan pengawasan dalam laporan bulanan dan laporan
akhir pekerjaan
Laporan yang harus dihasilkan konsultan supervisi antara lain:
Laporan Pendahuluan sekaligus Laporan Pertama
Laporan Pendahuluan memuat hasil peninjauan kondisi eksisting di lapangan, hasil
pengukuran kembali di lapangan dan rencana kerja Konsultan Supervisi. Laporan
harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
Laporan Bulanan ke 2 s/d Bulan ke-5
Laporan Bulanan adalah laporan yang berisi kemajuan prestasi pekerjaan yang telah
dicapai oleh Kontraktor Pelaksana dan disusun berdasarkan laporan mingguan serta
berisi pula tentang laporan permasalahan yang ada selama bulan pelaksanaan
berlangsung, serta metode penanggulangannyaLaporan bulanan ini dibuat rangkap
5 (lima) dan diserahkan paling lambat pada minggu pertama bulan berikutnya.
Laporan Akhir Sekaligus Laporan Bulan Ke-6
Laporan Akhir adalah laporan yang diisi berdasarkan laporan bulanan serta
dokumentasi seluruh kegiatan pengawasan selama kurun waktu pelaksanaan, serta
kesimpulan terhadap keseluruhan proses pelaksanaan konstruksi. Laporan
Pengawasan ini dibuat rangkap 10 (sepuluh) dan diserahkan kepada Pemberi Tugas
pada akhir pekerjaan pengawasan, disertai laporan softcopy.
Laporan akhir ini diserahkan bersamaan dengan :
Laporan Teknis
Softcopy berupa flash disk sebanyak 5 (lima) buah.
J. PENUTUP
Segala sesuatu yang dipandang perlu dan belum tercantum dalam arahan ini, akan disampaikan dalam
Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan yang merupakan lampiran yang mengikat dan tidak
terpisahkan dengan surat perjanjian.