Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA

URAIAN PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pendayagunaan dan pengembangan sumber air Kabupaten Lamandau,
kegiatan Air Tanah dan Air Baku Kalimantan Tengah bagi penduduk setempat
merupakan salah satu bagian yang harus dilaksanakan. Sarana air baku merupakan
kebutuhan pokok manusia, terdapat berbagai macam sumber air yang dapat
dipergunakan. Masyarakat di daerah ini pada umumnya memanfaatkan air permukaan
sebagai sumber air, dimana pada sumber air permukaan di derah tersebut sudah mulai
tercemar oleh limbah pabrik. Permasalahan krisis air baku ini merupakan masalah serius
yang selalu berulang setiap tahunnya oleh karena itu perlu dilakukan pekerjaan
Supervisi Pengeboran Air Tanah untuk Air Baku pada Daerah Rawan Kering di Kab.
Lamandau yang akan dilaksanakan oleh PPK Air Tanah dan Air Baku SNVT PJPA WS.
Mentaya - Katingan, WS. Barito, WS. Jelai - Kendawangan Provinsi Kalimantan Tengah
BWS Kalimantan II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun
anggaran 2020.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud diadakannya Jasa Konsultansi Pengawas dalam pekerjaan Supervisi Pengeboran
Air Tanah untuk Air Baku pada Daerah Rawan Kering di Kab. Lamandau adalah untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa pelaksana
memenuhi kualitas dan kuantitas seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis
(tepat waktu dan tepat mutu).
Tujuan dari kegiatan adalah mengendalikan kelancaran pelaksanaan pekerjaan Penyedia
Jasa sehingga didapat hasil kerja yang sesuai dengan Dokumen Kontrak baik dari segi
kualitas, kuantitas serta dapat dilakukan dalam waktu dan biaya yang telah ditentukan.
3. SASARAN
Secara garis besar sasaran pekerjaan Pengawas dalam pekerjaan Supervisi Pengeboran
Air Tanah untuk Air Baku pada Daerah Rawan Kering di Kab. Lamandau meliputi :
a. Melakukan evaluasi terhadap desain yang ada terhadap kondisi lokasi sekarang;
b. Melakukan Supervisi pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
c. Melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan yang dilaksanakan penyedia jasa
konstruksi;
d. Melakukan kajian terhadap desain (review design) jika diperlukan.

4. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan berada di Kabupaten Lamandau

5. SUMBER PENDANAAN
Pekerjaan pekerjaan Supervisi Pengeboran Air Tanah untuk Air Baku pada Daerah
Rawan Kering di Kab. Lamandau ini dibiayai oleh dana APBN tahun anggaran 2020 pada
DIPA SNVT PJPA WS. Mentaya-Katingan, WS. Barito, WS. Jelai-Kendawangan.

6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Unit Eselon I / II : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Balai Wilayah Sungai Kalimantan II
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
SNVT : SNVT PJPA WS. Mentaya-Katingan, WS. Barito, WS. Jelai
Kendawangan Provinsi Kalimantan Tengah
Pejabat Pembuat Komitmen : PPK Air Tanah dan Air Baku Kalimantan Tengah
DATA PENDUKUNG

7. DATA DASAR
Data dasar yang digunakan pada pekerjaan ini mengacu kepada studi-studi sebelumnya
maupun hasil dari survey-survey yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.

8. STANDAR TEKNIS
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 1729-2015 Spesifikasi untuk bangunan gedung baja structural
SNI 2052-2002 Baja tulangan beton
SNI 1727-2013 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain
SNI 2493-2011 Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium
SNI 7511-2011 Tata Cara Pemasangan Pipa Transmisi Dan Pipa Distribusi Serta
Bangunan Pelintas Pipa

SNI 4829.2:2015 Pipa Polietilena untuk Air Minum

9. STUDI-STUDI TERDAHULU
Yang dimaksud studi-studi terdahulu adalah laporan terkait pekerjaan sebelumnya.

10. REFERENSI HUKUM


a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air.
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 10 Tahun 2017 tentang Dewan
Sumber Daya Air.
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 16 tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan
Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri.
f. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019
Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra
K/L) 2020-2024.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui
Penyedia.
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
897/KPTS/M/2019 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi
pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
i. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
21/SE/M/2019 tentang Standar Susunan Tenaga Ahli untuk Pengawasan Pekerjaan
Konstruksi melalui Penyedia Jasa.
11. LINGKUP PEKERJAAN
Tugas utama Penyedia Jasa Konsultansi adalah menyiapkan informasi berupa data
teknik dan melaksanakan proses administrasi kegiatan, melaksanakan pemeriksaan dan
pengawasan secara menerus di lapangan baik itu kualitas material maupun volume
pekerjaan, termasuk melakukan pengujian-pengujian, memberikan saran teknis maupun
non teknis, mengevaluasi dan memperbaharui data (review design) serta membuat
laporan-laporan dan rekomendasi bagi pemberi tugas.
Berdasarkan tahapan pekerjaan, dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja
setelah penanda tanganan kontrak konsultan supervisi harus mengajukan rencana kerja
lengkap secara tertulis deilengkapi dengan gambar-gambar penunjang.
12. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan Supervisi Pengeboran Air Tanah untuk Air Baku
pada Daerah Rawan Kering di Kab. Lamandau adalah tercapainya hasil pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa pelaksana memenuhi kualitas dan kuantitas seperti
yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis (tepat waktu dan tepat mutu), yang tertuang
dalam laporan-laporan seperti yang dipersyaratkan di dalam KAK dan Rencana Anggaran
Biaya.

13. PERALATAN, PERSONIL, DAN FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Dalam pekerjaan ini, PPK hanya menyediakan data-data kegiatan yang berhubungan
dengan pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya (Detail Engineer Design dan
Laporan-laporan terkait kegiatan pada tahap sebelumnya).

14. PERALATAN DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI


Adapun peralatan yang harus disediakan oleh penyedia jasa konsultansi pada paket
pekerjaan ini adalah :
- Komputer / Laptop
- Printer A3 & A4
- Kantor Lapangan
- Kendaraan roda 4 (milik sendiri / sewa)

15. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


Tugas, Tanggungjawab dan Wewenang Penyedia Jasa Pengawasan Kontruksi
Antara Lain Sebagai Berikut :
1. Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi adalah perusahaan/badan usaha yang
memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas- tugas
konsultansi dalam bidang jasa pengawasan konstruksi.
1. Tugas Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi antara lain:
a. memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
b. mengawasi pemakaian bahan, peralatan, dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
c. mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, bahan
dan material, kualitas pelaksanaan/workmanship, kuantitas fisik untuk setiap
item/bagian pekerjaan yang terurai dalam rincian kontrak fisik, dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik yang dicapai di setiap periode laporan
berkala;
d. mengawasi kepatuhan pelaksana pekerjaan terhadap pemenuhan syarat-
syarat kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan (HSE) oleh pelaksana;
e. mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memberikan
rekomendasi teknis opsi pemecahan masalah yang terjadi selama pekerjaan
konstruksi;
f. membantu menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala serta membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan;
g. meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan
oleh Pelaksana Konstruksi;
h. meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan
(as-built drawings) sebelum serah terima;
i. menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum Serah Terima Pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan
akhir pekerjaan pengawasan;
j. membantu menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, dan
Serah Terima Pertama (PHO); dan
k. membantu memeriksa dokumen operasi dan pemeliharaan yang disusun
oleh pelaksana.
3. Tanggung Jawab Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi meliputi:
a. melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, sehingga tetap
terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja dan syarat/spesifikasi
teknis pelaksanaan pekerjaan;
b. menampung persoalan terkait pelaksanaan konstruksi di lapangan dan
menyampaikan serta memberikan rekomendasi opsi solutif kepada PPK;
dan
c. meneliti kebenaran atau membandingkan laporan progres pekerjaan yang
di klaim/dinyatakan oleh pelaksana pekerjaan dengan yang diperoleh dari
laporan tenaga konsultan supervisi di lapangan.

4. Wewenang Penyedia Jasa Pengawasan Konstruksi meliputi:


a. memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana
pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap dokumen kontrak;
b. meneliti dan memberikan persetujuan pada gambar pelaksanaan (shop
drawing) yang diajukan oleh kontraktor sebelum dilaksanakan;
c. merekomendasikan kepada pengguna jasa untuk menghentikan
pelaksanaan pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan;
d. memberikan masukan pendapat teknis tentang permintaan tambah
kurang pekerjaan yang diajukan oleh pelaksana fisik yang dapat
mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada
ketentuan kontrak;
e. mengusulkan perubahan jika terjadi ketidaksesuaian dengan kondisi di
lapangan;
f. mengkoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan,
termasuk pekerjaan fisik konstruksi yang telah dilaksanakan agar sesuai
dengan kontrak kerja yang disepakati; dan
g. merekomendasikan kepada PPK untuk menolak material dan
peralatan konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi.

16. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


Waktu penyelesaian pekerjaan ini adalah 270 (Dua Ratus Tujuh Puluh) hari kalender
sejak SPMK ditandatangani.
Jumlah Bulan
No Jabatan/Posisi Personil
Bulan I II III IV V VI VII VIII IX
I TENAGA AHLI
1 Supervision Engineer/Team Leader 7
2 Inspection Engineer 9
3 Quality Engineer 2
4 Quantity Engineer 1
5 Health Safety Environtment Engineer 1

17. PERSONIL
17.1 Daftar Personil

Kualifikasi Jumlah
Jabatan
No Ahli Tingkat Pengalaman Klasifikasi Orang-
Kerja
Pendidikan Bulan
A Tenaga Ahli
Supervision Ahli 7
1 Sumber Daya Air S-1/D-IV 8 tahun
Engineer Madya
Inspection
Engineer/
Ahli 9
2 Water Sumber Daya Air S-1/D-IV 8 tahun
Madya
Resource
Engineer
Quality Ahli 2
3 Sumber Daya Air S-1/D-IV 8 tahun
Engineer Madya
Quantity Manajemen Ahli 1
4 S-1/D-IV 10 tahun
Engineer Konstruksi/Geodesi Madya
Health
Safety 1
5 Keselamatan Kerja S-1/D-IV 3 tahun Ahli Muda
Environtme
nt Engineer

17.2 Tugas dan Kewajiban


1. Supervision Engineer
Tugas dan kewajiban Supervision Engineer mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk setiap
pelaksanaan pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukanPelaksana dan
menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapatdilakukan dengan cepat
keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan pekerjaan minor mendahului pekerjaan utama
serta rekayasa terperinci lainnya;
2. Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi secara
teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana
pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi penjelasan tertulis
kepada Pelaksana mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan
tersebut, bila dalam kontrak hanya dinyatakan secara umum;
3. Memastikan bahwa pelaksana memahami Dokumen Kontrak secara benar,
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi serta gambar-gambar,
dan pelaksana menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang tepat/cocok
dengan keadaan lapangan untuk berbagai macam kegiatan pekerjaan;
4. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak
pekerjaan dan material;
5. Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan setiap hari yang dicapai
Pelaksana pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
disetujui;
6. Memonitor dan mengevaluasi secara seksama kemajuan dari semua
pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPK bila
kemajuan pekerjaan terlambat sebagaimana tercantum pada buku Spesikasi
Umum dan hal itu benar-benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian
yang direncanakan. Dalam hal demikian, maka Supervision Engineer juga
membuat rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya untuk mengejar
keterlambatan tersebut;
7. Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran setiap pekerjaan
yang telah selesai yang disampaikan oleh Quantity Engineer;
8. Menjamin bahwa sebelum pelaksana diijinkan untuk melaksanakan
pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan
tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak;
9. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah pekerjaan
yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran
bulanan Pelaksana;
10. Mengkoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa-sketsa yang benar
untuk bahan PPK pada setiap lokasi pekerjaan;
11. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as-built drawings) dan megupayakan agar semua
gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan
(PHO);
12. Memeriksa dengan teliti/seksama setiap gambar-gambar kerja dan
analisa/perhitungan konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Pelaksana
sebelum pelaksanaan;
13. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua
lokasi pekerjaan dalam kontrak membuat laporan kepada PPK terhadap hasil
inspeksi lapangan;
14. Memberi rekomendasi kepada PPK hasil penjaminan mutu dan keluaran hasil
pekerjaan serta pemenuhan tingkat layanan jalan terkait dengan usulan
pembayaran yang diajukan Pelaksana;
15. Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan mengenai kemajuan fisik
dan keuangan proyek yang ada dibawah wewenangnya dan menyerahkan
kepada PPK serta instansi lain yang terkait tepat pada waktunya; dan
16. Menyusun/memelihara arsip korespondensi kegiatan, laporan harian,
laporan mingguan, bagan kemajuan pekerjaan, pengukuran pembayaran,
gambar desain, laporan hasil inspeksi lapangan, laporan pemenuhan tingkat
layanan jalan dan lainnya..

2. Inspection Engineer/Water Resource Engineer


1. Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan pelaksanaan di
lapangan;
2. Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang keamanan
dan keselamatan kerja;
3. Memantau hasil pekerjaan serta cara pelaksanaan yang dijalankan
Pelaksana;
4. Memberi instruksi kepada Pelaksana, bila cara pelaksanaan dinilai tidak
benar atau membahayakan. Dalam segala hal, semua instruksi harus dicatat
dalam buku harian (log book) serta segera memberi tahu kepada Supervision
Engineer;
5. Mencatat keadaan pekerjaan serta semua perubahan dan penyimpangan
dari perencanaan (pada lembar gambar Kemajuan Pekerjaan); dan
6. Memeriksa dan menyetujui laporan harian yang dibuat oleh Pelaksana.
3. Quality Engineer
1. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap pekerjaan,
material dan peralatan yang ditempatkan di lapangan apakah sesuaidengan
gambar dan spesifikasi;
2. Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan, pengaturan dan
penempatan peralatan laboratorium lapangan pelaksana serta memantau
alat-alat pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai,peralatan
laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan;
3. Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan pengujian
yang dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-tenaganya dalam rangka
pengendalian mutu material serta hasil pekerjaannya, dan memberitahukan
dengan segera secara tertulis kepada Supervision Engineer tentang
kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur pengujian yang
dipakai maupun setiap cacat yang terdapat pada material atau mutu
pekerjaannya;
4. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Supervision Engineer rekomendasi secara tertulis
tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang
bersangkutan;
5. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang dilakukan oleh
Pelaksana tidak kurang dari syarat minimum yang ditetapkan spesifikasi;
6. Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi proyek
sehingga sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan
spesifikasi;
7. Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan mengenai
semua hasil pengujian yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk
diserahkan oleh Supervision Engineer kepada PPK, Laporan tersebut
berisikan semua data laboratorium serta pengujian dilapangan berikut
risalah/kesimpulan dari data yang ada;
8. Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan, pengujian hasil
pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan;
9. Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan pemenuhan
mutu pekerjaan;
10. Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan mutu
keluaran pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis;
11. Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika ada)
dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
12. Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana mengenai
metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan).
4. Quantity Engineer
1. Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan dan volume
pekerjaan yang telah dilaksanakan;
2. Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan pekerjaan di lapangan,
serta selalu memberikan informasi tentang rincian pekerjaan kepada
Supervision Engineer;
3. Menghitung kembali kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
4. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Supervision Engineer
dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta bekerjasama dengan Quality
Engineer untuk menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan dengan di
laboratorium.;
5. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus pada semua
lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan memberitahu
dengan segera kepada Supervision Engineer tentang semua pekerjaan yang
tidak memenuhi/sesuai Dokumen Kontrak;
6. Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada
Supervision Engineer pada hari itu juga;
7. Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua
hasil pengukuran, perhitungan kuantitas dan bukti pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap pelaksana sudah benar dan sesuai
dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak;
8. Bersama-sama pelaksana setiap hari membuat ringkasan/risalah tentang
kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah dan
keadaan tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang
telah diselesaikan, pengukuran dilapangan, kejadian kejadian khusus dan
sebagainya dengan menggunakan formulir laporan standar (Laporan Harian)
yang harus diserahkan/dikirim kepada Supervision Engineer dan PPK setiap
hari setelah selesai kerja;
9. Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap semua
pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai
peralatan, tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan pelaksana dalam
melaksanakan pekerjaan harian tersebut;
10. Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana dan evaluasi hasil
pekerjaan (performa pekerjaan) di lapangan;
11. Melakukan inspeksi lapangan terkait keluaran hasil pekerjaan;
12. Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan secara tertulis
kepada Supervision Engineer sebagai bahan masukan yang disampaikan
kepada PPK;
13. Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil pekerjaan,
perhitungan bobot pekerjaan terkait dengan usulan pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap Pelaksana sudah benar dan sesuai
dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak; dan
14. Membantu Supervision Engineer mengadakan pengukuran akhir secara
keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan dan mutunya
memenuhi syarat.

18. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini adalah 270 (dua ratus tujuh puluh) hari kalender sejak
SPMK ditandatangani.

Secara garis besar lingkup pekerjaan pengawasan teknik dapat dikelompokan sebagai
berikut:

a. Persiapan dan mobilisasi konsultan;


b. Uitzet bersama penyedia jasa konstruksi serta pihak pengguna jasa;
c. Membuat laporan-laporan dalam bentuk :
- Laporan Pendahuluan
- Laporan kegiatan harian personil supervisi
- Laporan progress fisik kemajuan pekerjaan (laporan harian, mingguan, bulanan,
termasuk grafik/kurva kemajuan pekerjaan)
- Laporan-laporan hasil rapat periodik termasuk notulen rapat
- Laporan Akhir
d. Pengawasan program mobilisasi Penyedia Jasa (peralatan dan personil)
e. Pengawasan Material Konstruksi
f. Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi

18.1 Persiapan dan Mobilisasi Konsultan

Dalam tahap ini konsultan harus menyiapkan : .

a. Personil tenaga ahli dan tenaga pendukung. Apabila ada penggantian


personil harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas
b. Kantor berikut perlengkapannya, kendaraan dan fasilitas penunjang lainnya.
c. Peta, data dan peralatan penunjang.
d. Fasilitas akomodasi dan transportasi.

18.2 Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi

Dalam masa konstruksi, konsultan akan melaksanakan pengawasan dan


pemantauan terhadap pencapaian progres fisik kegiatan secara menerus di
lapangan dan pengendalian kegiatan secara sistematis dengan rnenggunakan
metode-metode yang sudah baku.

Membuat analisa, prediksi dan rekomendasi terhadap kendala-kendala yang


berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan.

Memberikan nasihat kepada Pemberi Tugas di dalam menyusun kebijakan dan


langkah untuk mencegah dan .atau mengurangi klaim.

Menyediakan bantuan dan arahan yang tepat bagi Penyedia Jasa pada saat
ditemukannya masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak,
pemeriksaan terhadap survey taraf dasar, test pengawasan mutu, dan masalah
lain yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan.

Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pemberi Tugas, rnenghadiri dan


rnencatat semua rapat/pertemuan dengan Penyedia Jasa, Pengguna Jasa, dan
instansi terkait lainnya serta menyediakan bantuan teknis apabila diperlukan
dalam kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan dan masalah-masalah kontrak.

Pekerjaan pengawasan yang harus dikerjakan oleh konsultan secara umum


dapat dibagi berdasarkan fungsi pokoknya antara lain:

Pemeriksaan (test dan inspeksi)


a. Memeriksa data survey di lapangan.
b. Mengarahkan dan memeriksa pelaksanaan test laboratorium dan test
lapangan untuk pekerjaan Beton, Pipa HDPE dan semua material yang
akan digunakan dan metoda kerja yang akan dilaksanakan.
c. Melakukan pengawasan uji laboratorium beserta laporannya dari material
yang datang dan terpasang di lapangan.
- Sebelum melakukan uji laboratorium, sampel material harus disediakan
sebanyak 3 (tiga) sample dimana masing-masing sample disimpan dalam
tempat yang aman seperti toples atau tabung dan masing-masing sample
tersebut diserahkan kepada pengguna jasa 1 (satu) sample, disimpan di
kantor lapangan/direksi keet 1 (satu sample), dan 1 (satu) sample lainnya
untuk diuji di laboratorium.
- Segala biaya akibat adanya pengujian-pengujian sample dan material
lainnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
d. Mengawasi dan mengevaluasi semua konstruksi dan instalasi, gudang,
peralatan, dan barang-barang lain agar sesuai dengan acuan dan kondisi
dari dokumen kontrak
e. Memeriksa material yang akan digunakan di kegiatan termasuk juga
sumbernya yang harus disetujui terlebih dahulu oleh Pemberi Tugas.
f. Pemeriksaan Serah Terima Pertama termasuk penyiapan laporan dan
Berita Acara Serah Terima Pertama yang diperlukan dan menerbitkan
Sertifikat Penerimaan Pertama
g. Pemeriksaan Serah Terima Akhir termasuk penyiapan laporan dan Berita
Acara Serah Terima Akhir yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat
Penerimaan Akhir

18.3 Pengawasan (kontrol)


a. Menjaga pencapaian kemajuan pekerjaan yang terbaru berupa bar chart dan
PDM/CPM yang digunakan sesuai dengan rencana kerja yang sudah
disetujui.
b. Memeriksa dan rnenyetujui semua gambar kerja dan detailnya yang diajukan
oleh Penyedia Jasa, penyesuaian design bila diperlukan, agar sesuai dengan
kebutuhan teknis.
c. Memeriksa dan menyetujui gambar terbangun (As Built Drawing) yang
disiapkan oleh Penyedia Jasa.
d. Menjaga dan memperbaharui secara berkala daftar tenaga kerja dan
peralatan yang digunakan Penyedia Jasa dengan mengacu pada daftar yang
sudah disetujui oleh pemberi tugas saat pengajuan penawaran.
e. Memeriksa dan menyetujui catatatan yang dibuat Penyedia Jasa tentang
laporan harian yang berisi: kondisi cuaca harian, kondisi di luar normal di
lapangan, peralatan Penyedia Jasa, dan personil di lapangan serta peristiwa
kejadian yang bisa rnengakibatkan keterlambatan, dan langkah-Iangkah yang
diambil untuk mencegah keterlambatan tersebut.
f. Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap, semua jaminan
yang diperlukan di bawah syarat-syarat yang tercantum di dalam dokumen
kontrak, untuk material dan peralatan yang digunakan di kegiatan.
g. Perjanjian/perwasitan untuk klaim dari Penyedia Jasa.

18.4 Administrasi
a. Mempersiapkan semua perubahan (change orders) dan membantu Pemberi
Tugas pada saat negosiasi harga dan biaya konstruksi setiap perubahan 2
bulan ke depan.
b. Mengevaluasi dan membuat rekomendasi bagi Pemberi Tugas dalam
bertindak atas klaim terhadap kontrak, perselisihan, penambahan lingkup
pekerjan kontrak, draft perubahan-perubahan lain di ruang lingkup
pekerjaan yang tercanturn dalam dokumen kontrak.

18.5 Laporan
a. Memberikan laporan secara rutin semua pengukuran kuantitas dan kualitas
pekerjaan yang sudah ditest termasuk penggunaan dan kualitas material,
kepada Pemberi Tugas.
b. Memberikan laporan secara insidental kalau diperlukan jika ada masalah
yang timbul, dan memberikan rekomendasi pemecahan permasalahan.

19. LAPORAN
19.1 LAPORAN PENDAHULIAN
Laporan Pendahuluan sebanyak 3 (tiga) buku dan harus sudah diserahkan paling
lambat 3 (tiga) hari setelah konsep laporan pendahuluan disetujui.
19.2 LAPORAN BULANAN
Laporan Bulanan sebanyak 27 (Dua puluh tujuh) buku dan harus diserahkan
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah berakhir Minggu Ke -4.
19.3 LAPORAN AKHIR
Laporan Akhir sebanyak 3 (tiga) buku dan harus sudah diserahkan paling lambat
pada saat kontrak berakhir.

Semua laporan-laporan dan gambar tersebut diatas selain bentuk hard copy, konsultan
supervisi juga harus menyerahkan dalam bentuk soft copy semua laporan dalam
harddisk eksternal 1 TB sebanyak 1 (satu) buah, paling lambat harus sudah diserahkan
pada saat berakhirnya masa kontrak.

20. HAL-HAL LAIN


a. Sewaktu-waktu konsultan dapat diminta oleh Pengguna Jasa untuk mengadakan
diskusi atau memberikan penjelasan/paparan mengenai tahap atau hasil kerjanya.
b. Konsultan harus menunjuk seorang yang sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa untuk bertindak dan
mengambil keputusan atas nama konsultan.
c. Semua usulan teknis yang diajukan oleh konsultan harus didiskusikan dengan
Pengguna Jasa
d. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini harus
didiskusikan dengan Pengguna Jasa.
e. Hal-hal yang belum jelas dan belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini, akan
dijelaskan dalam Acara Penjelasan Pekerjaan.

Palangka Raya, November 2019


PPK Air Tanah dan Air Baku Kalimantan
Tengah

AWINA, ST
NIP. 19730124 200911 2 001

Anda mungkin juga menyukai