Anda di halaman 1dari 14

PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang : Penyediaan air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus
dipenuhi oleh pemerintah, baik daerah maupun pusat. Ketersediaan air
minum merupakan salah satu penentu peningkatan kesejahteraan
masyarakat, yang mana diharapkan dengan ketersediaan air minum menjadi
hal utama untuk menunjang terpenuhinya penyediaan air minum di
Kabupaten Banggai Kepulauan. Agar pelaksanaan rencana sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta untuk menghindari terjadinya
penyimpangan dalam proses pelaksanaan pembangunan sarana dan
prasarana air bersih, maka diperlukan pengawasan atau pemantauan.
Pengawasan dilakukan sebagai suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan
yang telah ditetapkan dalam perencanaan dapat tercapai untuk memperoleh
hasil yang maksimal. Pengawasan juga berfungsi mengendalikan seluruh
proses pentahapan kegiatan yang terukur hasilnya secara kualitatif dan
kuantitatif.

2. Maksud dan : a. Maksud


tujuan
1. Membantu PPK didalam melakukan pengawasan teknis (memantau,
mengawasi, mengelola, mengendalikan, serta mengambil
keputusan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih) terhadap
pembangunan kegiatan pekerjaan konstruksi di lapangan yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa konstruksi (kontraktor), berhubung
adanya keterbatasan tenaga PA yang bersangkutan, baik dari segi
kuantitas maupun dari segi kualitasnya.
2. Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh
penyedia jasa konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain yang
memenuhi persyaratan spesifikasinya.
3. Membantu menyelesaikan revisi desain, bilamana terdapat perbedaan
antara desain yang ada dengan kondisi di lapangan.

b. Tujuan
1. Terlaksananya suatu mekanisme dalam pengelolaan (manajemen),
pengendalian, dan pemantauan (supervisi)
terhadap pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Air Bersih di lokasi pekerjaan.
2. Mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi persyaratan
yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu), dan dilaksanakan
secara tepat biaya serta tepat waktu.
3. Sasaran : Sasaran Pekerjaan:
a. Agar tercapai aspek teknis sesuai dengan yang disyaratkan
b. Agar sesuai dengan perencanaan, mutu yang diinginkan serta waktu
yang ditetapkan

4. Lokasi : Lokasi pekerjaan:


pekerjaan Kegiatan jasa konsultan pengawas ini dilaksanakan di Desa Pulau Enam
Kecamatan Togean Kabupaten Tojo Una-Una.

5. Sumber dana : a. Sumber dana Kegiatan ini dibiayai melalui Dana Anggaran Pendapatan
dan perkiraan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023, melalui Dokumen
biaya Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-OPD)
Dinas Cipta Karya Dan Sumber Daya Air Daerah Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun Anggaran 2023 Nomor: DPA/
1/1.03.0.00.0.00.02.0000/001/2023 tanggal 02 Januari 2023;
b. Pagu dana yang tersedia Rp. 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta
rupiah);
c. Total perkiraan biaya yang diperlukan: Rp. 249.999.000,- (dua ratus
empat puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan
ribu rupiah).

6. Nama dan : a. Pengguna Jasa :


organisasi Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi
Pengguna Sulawesi Tengah
Jasa/Pejabat b. Nama PPK : SURYA FIBRIANTI, ST, MM
Pembuat Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen
Komitmen Alamat : Jl. Prof. Dr. Moh. Yamin No. 33 Palu

DATA PENUNJANG

7. Data Dasar : Data dasar dalam kegiatan Pengawasan ini berupa Dokumen Perencanaan
Prasarana dan Sarana Air Minum Tahun Anggaran 2022 pada Dinas PUPR
Kabupaten Tojo Una-Una.

8. Standar Teknis : Dalam pelaksanaan tugas Dokumen Perencanaan Prasarana dan Sarana Air
Bersih Tahun 2023, Konsultan Pengawas dibatasi oleh peraturan-peraturan
dan ketentuan antara lain:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah.
2. Permen PU Nomor: 13/PRT/M/2013 Tentang Kebijakan Dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
3. SNI 03-6859-2002 tentang Metoda Pengujian Angka Rasa Dalam Air.
4. SNI 03-6860-2002 tentang Metoda Pengujian Angka Bau Dalam Air.
5. SNI 03-2414-1991 tentang Metode Pengukuran Debit Sungai dan
Saluran Terbuka.
6. SNI 06-2412-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh Uji
Kualitas Air.
7. SNI 6773-2008 tentang Spesifikasi Unit Paket Instalasi
Pengolahan Air.
8. SNI 7507-2011 tentang Spesifikasi Bangunan Pelengkap Unit
Instalasi Pengolahan Air
Dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan konstruksi
bangunan gedung yang mendukung kegiatan pengawasan ini

9. Studi-studi : Dokumen Perencanaan Prasarana dan Sarana Air Bersih Tahun 2022 di
terdahulu Dinas PUPR Kabupaten Tojo Una-Una dapat menjadi referensi dalam
rangka Pengawasan Pembangunan/Peningkatan Prasarana dan Sarana Air
Bersih Tahun 2023.

10. Referensi : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 tahun 2011 Tentang
Hukum Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21 tahun 2019 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 tahun 2020 tentang
Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
4. Peraturan Presiden No. 12 tahun 2021 perubahan atas perpres No. 16
tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

RUANG LINGKUP

11. Ruang lingkup : Lingkup Kegiatan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
pekerjaan a. Pekerjaan pengawasan pelaksanaan, baik mengenai kuantitas, kualitas
maupun ketetapan waktu pelaksanaan pada pekerjaan :
 Pekerjaan Intake;
 Pekerjaan Saringan Pasir Lambat (SPL);
 Pekerjaan Pagar BRC;
 Pekerjaan Sambungan Rumah (SR);
 Pekerjaan Jaringan Pipa dan Aksesoris.
Dan apabila terjadi penambahan pekerjaan (addendum)
b. Menentukan titik koordinat semua bangunan SPAM termasuk
Sambungan Rumah (SR).
c. Mengawasi pekerjaan fisik agar sesuai dengan gambar-gambar, rencana
kerja dan syarat-syarat serta perubahan-perubahan yang tercantum dalam
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan perintah- perintah tertulis yang
diberikan oleh Pemberi Tugas atau Direksi Teknis pada saat pekerjaan
pelaksanaan berlangsung.
d. Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik mengenai asal
pengambilan material (quary), penilaian/penelitian bahan, serta larangan
penggunaan bahan.
e. Penyelesaian administrasi di lapangan seperti penyerahan pekerjaan,
perhitungan pekerjaan lebih atau kurang, back up data, dokumentasi,
perpanjangan waktu pelaksanaan dan Penyusunan gambar-gambar
pelaksanaan (As Built Drawing), untuk kelengkapan dokumen
pembangunan (bila ada perubahan).
f. Mengawasi pekerjaan pemasangan pipa di darat dan di dasar laut.

12. Keluaran : Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
Laporan pengawasan pekerjaan konstruksi lengkap, termasuk rekomendasi
serta kendala-kendala yang dijumpai.
13. Peralatan, : PPK akan memberikan fasilitas berupa dukungan administrasi,
Material, data, dan lain-lain.
Personel dan
Fasilitas dari
Pengguna
Anggaran

14. Peralatan dan Pada prinsipnya segala peralatan dan material yang diperlukan untuk
Material dari melaksanakan kegiatan ini harus disediakan oleh penyedia jasa konsultan
Penyedia Jasa terpilih, baik peralatan dan material yang sudah dimiliki sendiri maupun
Konsultansi secara sewa (dengan kondisi baik) atau beli (dengan kondisi baik atau baru).
yang keseluruhannya diperhitungkan menjadi beban biaya kegiatan ini atas
kesepakatan dengan PPK (yang bertindak untuk dan atas nama Pemberi
Tugas) sesuai spesifikasi dan besaran biaya yang tercantum dalam kontrak.
Peralatan yang disediakan oelh penyedia jasa antara lain :
1. Alat ukur seperti GPS dan Roll meter.
2. Komputer/Laptop;

15. Lingkup Secara umum konsultan pengawas bertanggung jawab secara profesional
Kewenangan atas layanan jasa yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi
Penyedia Jasa yang berlaku, antara lain:
a. Menyediakan tenaga ahli, tenaga sub professional dan tenaga
pendukung sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi personil.
b. Mengadakan asistensi dan rapat pembahasan dengan tim teknis untuk
setiap laporan yang telah dibuat.
c. Menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan memenuhi seluruh
persyaratan administratif yang berlaku.
d. Melakukan koordinasi dengan pelaksana pekerjaan di lapangan.
e. Mengadakan pengawasan secara intensif terhadap pekerjaan fisik,
dimana inspector dan tenaga ahli akan bertempat tinggal sementara di
sekitar lokasi pekerjaan.
f. Membuat laporan pengawasan secara berkala.

16 Jangka waktu : Jangka Waktu Pengawasan:


penyelsaian 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak waktu yang ditentukan dalam
pekerjaan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

17. Personel : Tenaga Ahli yang diperlukan sebagai berikut :

1. Site Enginner (Ketua Tim)


Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Strata 1 (S1) Jurusan Teknik
Lingkungan/Teknik Sipil sebanyak 1 (satu) orang, berpengalaman pada
pekerjaan sejenis dan mempunyai pengalaman kerja minimal 1 (satu)
tahun. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan
mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan sampai pekerjaan dinyatakan selesai. Tenaga Ahli
bersertifikat Ahli Teknik Sumber Daya Air Madya. Site Engineer juga
merangkap sebagai Ahli K3 Konstruksi yang memiliki sertifikat Ahli
K3 Konstruksi Madya dan berpengalaman sebagai Tenaga Ahli K3
Konstruksi pekerjaan sejenis Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi
Teknik Sipil Air atau Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Sumber
Daya Air serta
bersedia ditugaskan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender.
Tugas dan tanggung jawab Site Engineer sebagai Ketua Tim,
namun tidak terbatas pada hal – hal sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah
ditentukan terutama sehubungan dengan : Inspeksi secara
teratur ke paket pekerjaan untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar
pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan.Pengertian yang benar
tentang spesifikasi.Metode pelaksanaan untuk tiap jenis
pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan.Metode pengukuran volume pekerjaan yang
benar sesuai dengan pasal-pasal dalam Dokumen Kontrak
tentang cara pengukuran dan pembayaran.Rincian teknis
sehubungan dengan "Change Order" yang diperlukan

b. Membuat pernyataan penerimaan ("Acceptance") atau


penolakan ("Rejection") atas material dan produk pekerjaan.
Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor. Segera melaporkan k
Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan, dan secara kh
Menyusun Laporan Bulanan tentang kemajuan fisik dan finansial, serta menyerahk
Menyusun Justifikasi Teknis, termasuk gambar dan

perhitungan, sehubungan dengan usulanperubahan


kontrak.

Mengecek & menandatangani Dokumen Pembayaran Bulanan (Monthly Certificat


Mengecek dan menandatangani Dokumen-Dokumen tentang pengendalian mutu da
Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan ole

j. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang


tercantum dalam dokumen kontrak.
k. Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis sehubungan
dengan variasi volume kontrak.
l. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang
dihasilkan oleh kontraktor, untuk dipakai sebagai dasar
pembuatan pembayaran bulanan (Monthly Certificate).
m. Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak sehingga
dengan tata cara pengukuran dan pembayaran pekerjaan, semua
pembayaran pekerjaan kepada kontraktor betul-betul
didasarkan kepada ketentuan yang tercantum.
n. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan
pengendalian pekerjaan.
o. Memantau kemajuan fisik.
p. Mengecek semua "As-built Drawing" yang dibuat oleh
kontraktor.
q. Melakukan review hasil perencanaan yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi Madya,
namun tidak terbatas pada hal – hal sebagai berikut :

1. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan


tentang dan terkait K3 Konstruksi
2. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi
3. Merencanakan dan menyusun program K3
4. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan
K3
5. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan
pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
6. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi
7. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi
berbasis K3, jika diperlukan
8. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat

2. Quality Engineer
Quality Enginner disyaratkan seorang Sarjana Strata 1 (S1) Jurusan
Teknik Lingkungan/Teknik Sipil sebanyak 1 (satu) orang,
berpengalaman pada pekerjaan sejenis. Quality Engineer
bersetifikat Ahli Teknik sipil Muda dan mempunyai pengalaman
kerja 1 (satu) tahun.
Tugas dan tanggung jawab utama Quality Engineer adalah
bertanggung jawab terutama atas pengendalian mutu bahan dan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan
dan persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak.
Quality Engineer bertanggung jawab kepada Site Engineer dan
berkedudukan di lokasi dimana kontraktor bekerja.
Quality Engineer juga merangkap sebagai Quantity Enginner dan
bersedia ditugaskan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender.
Quality Enginner yang merangkap sebagai Quantity Enginner juga
mempunyai tugas dan tanggung jawab atas volume pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak

Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer mencakup, namun tidak


terbatas hal-hal sebagai berikut :

a. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer,


serta mengusahakan agar Site Engineer dan Pejabat
Pembuat Komitmen selalu mendapat imformasi yang diperlukan
sehubungan dengan pengendalian mutu.
b. Melalukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan
personil dan peralatan laboratorium kontraktor agar
melaksanakan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan
peralatan pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan dalam
dokumen kontrak.
c. Melakukan pengawasan atas pemantauan atas pengaturan dan
pengadaan peralatan laboratorium atau peralatan lain yang
diperlukan.
d. Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan
mutu bahan dan pekerjaan serta segera memberikan laporan
kepada Site Engineer setiap permasalahan serta segera
memberikan laporan kepada Site Engineer setiap permasalah
yang timbul sehubungan dengan pengendalian mutu bahan dan
pekerjaan.
e. Melakukan analisa semua test termasuk usulan komposisi
campuran (Job Mix Formula) serta memberikan rekomendasi
dan justifikasi teknis atas persetujuan dan penolakan usulan
tersebut.
f. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan kuat tekan beton yang
dilakukan oleh kontraktor, sehingga jumlah sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan.
g. Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan
pengendalian mutu paling lambat tanggal 2 bulan berikutnya.
Himpunan data harus mencakup semua data tes laboratorium
dan lapangan secara jelas dan terinci.
h. Memberi petunjuk kepada staf kontraktor agar semua teknisi
laboratorium dan staf pengendali mutu mengenal dan
memahami semua prosedur dan tata cara pelaksanaan tes sesuai
dengan yang tercantum dalam specifikasi.

Sedangkan Tugas dan tanggung jawab Quality Enginner yang juga


merangkap sebagai Quantity Engineer mencakup, namun tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :

a. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer, serta


mengusahakan agar Site Engineer dan Pejabat Pembuat
Komitmen selalu mendapat imformasi yang diperlukan
sehubungan dengan volume pekerjaan.
b. Melalukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan
personil agar melaksanakan pekerjaan selalu didukung
tersedianya tenaga dan peralatan pelaksanaan sesuai dengan
persyaratan dalam dokumen kontrak.
c. Melakukan pengawasan atas pemantauan atas pengaturan
peralatan dalam melaksanakan pekerjaan dalam mendukung
volume pekerjaan yang dilaksanakan.
d. Melakukan pengawasan volume setiap hari semua kegiatan
pekerjaan serta segera memberikan laporan kepada Site
Engineer setiap permasalahan serta segera memberikan
laporan kepada Site Engineer setiap permasalah yang timbul
sehubungan capaian prestasi pekerjaan.
e. Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan
kemajuan pekerjaan lambat tanggal 2 bulan berikutnya.
f. Himpunan data harus mencakup semua data termasuk Back Up
Data pelaksanaan pekerjaan.
g. Melaporkan segera kepada site engineer atau pejabat Pembuat
Komitmen apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan
mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak
h. Memberi petunjuk kepada staf kontraktor agar semua pekerja di
lapangan untuk memahami semua prosedur dan tata cara
pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang
tercantum dalam KAK.
3. Inspector
Tugas dan tanggung jawab utama Inspector, adalah terutama
pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan aspek desain,
pengukuran volume bahan dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran
prestasi pekerjaan. Inspector bertanggung jawab kepada SE dan akan
bekerja sama dengan baik dengan Pejabat Pembuat Komitmen.
Inspector berpendidikan SMK dan bersedia ditugaskan selama 120
(seratus dua puluh) hari kalender.

Tugas dan tanggung jawab Inspector mencakup namun tidak terbatas


pada hal – hal sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab kepada tenaga ahli dan quality


engineer/quantity engineer untuk mengawasi kualitas konstruksi
dan memastikan berdasarkan basis harian bahwa pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan dokumen kontrak, spesifikasi,
gambar-gambar kerja yang sudah disyahkan oleh Site Engineer.
b. Mengawasi semua pengambilan contoh material dan pengadaan
transportasi ke laboratorium untuk di tes, setelah pengetesan
Inspector harus menginformasikan kepada kontraktor tentang
hasil pengujian dan setiap perbaikan yang dibutuhkan.
c. Membuat catatan harian tentang aktivitas kontraktor dan
engineer dengan format laporan standard dan memberitahukan
kontraktor secara tertulis terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukannya.
d. Menggambar kemajuan harian yang dicapai kontraktor pada
grafik (chart) yang telah disetujui.
e. Membantu Site Engineer dalam membuat laporan dan serah
terima sementara serta pemeriksaan kualitas dilapangan.
f. Memonitor dan melaporkan setiap kejadian (kecelakaan,
kebakaran, dan lain-lain) serta ketidak beresan di lapangan
kepada Site Engineer.
4. Operator Komputer
Tugas dan tanggung jawab Operator Komputer sebagai berikut
:
a. Melaksanakan pengarsipan surat-surat laporan harian, laporan
mingguan, laporan bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan, dll.
b. Mengkreasikan dan mengaplikasikan semua hasil olah data
lapangan ke dalam komputer sampai hasil akhir yang memuaskan
dalam format standar kartu jalan sesuai pedoman pelaksanaan
teknis;
c. Membantu membuat administrasi kantor;
d. Membantu membuat, mencetak dan memperbanyak laporan
– laporan;
e. Menyiapkan dokumen yang diperlukan Site Engineer.
f. Membantu Site Engineer dalam menyiapkan data untuk "Final
Payment";
g. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada
kontraktor, sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau
pembayaran lebih.

18. Jadwal : Pekerjaan pengawasan prasarana dan sarana air bersih pada Tahun Anggaran
Tahapan 2023 dilaksanakan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak
Pelaksanaan ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Dengan ketentuan
Pekerjaan sebagai berikut:
a. SPMK Pekerjaan pengawasan prasarana dan sarana air bersih akan
dikeluarkan bersamaan dengan SPMK Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi Pembangunan Sarana Dan Sarana Air Bersih Tahun
Anggaran 2023.
b. Apabila pekerjaan konstruksi tersebut di atas tidak jadi/batal
dilaksanakan, maka Pekerjaan pengawasan prasarana dan sarana air
bersih pun akan menjadi tidak jadi/batal dilaksanakan pula.
c. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
No Tenaga M M M M M M M M M M M M M M M M
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Site
Engineer/
1
Ahli K3
Konstruksi
Quality
Engineer
2
/Quantity
Engineer
3 Inspector

d. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pelaporan


NO Tahapan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
Pelaksanaan M M M M M M M M M M M M M M M M
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Laporan
Pendahuluan
2 Laporan Bulan I
 Back up data
 Dokumentasi
3 Laporan Bulan II
 Back up data
 Dokumentasi

4 Laporan Bulan III


 Back up data
 Dokumentasi
5 Laporan Bulan
IV/Laporan Akhir
 Back up data
 Dokumentasi

LAPORAN

19. Laporan : Laporan Pendahuluan memuat:


Pendahuluan  Konsultan harus menyerahkan laporan pertama yang isinya melaporkan
mengenai jadwal rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan
secara lengkap dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing
pekerjaan serta personil-personil pendukung Konsultan yang telah
disetujui aktif di lapangan.
 Hasil review dokumen perencanaan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 10 (Sepuluh) hari kerja


sejak SPMK diterbitkan sebanyak 4 (Empat) buku laporan.

20. Laporan : Laporan Bulanan memuat:


Bulanan
 Laporan mingguan dilaporkan setiap minggu dan laporan bulanan setiap
bulan dibuat rangkap 4 (empat) buku yang berisi kemajuan fisik setiap
item pekerjaan fisik dan dibuatkan rekapitulasi.
 Setiap item pekerjaan dibuatkan back up data.
 Setiap ada perubahan pekerjaan fisik dibuatkan gambar perubahan dan
dijelaskan permasalahannya.
 Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dari setiap item pekerjaan.

Laporan ini merupakan laporan singkat mengenai kemajuan kegiatan


Kontraktor, keadaan cuaca, juga permasalahan yang dialami oleh kontraktor
/ konsultan bila ada (menyangkut administrasi, teknik atau keuangan) dan
memberikan rekomendasi atau saran-saran bagaimana menanggulangi /
menyelesaikan permasalahan tersebut.
Jadwal pengiriman laporan diatur sebagai berikut:
Ringkasan kemajuan bulanan (progress summary) paling lambat setiap
tanggal 25 (dua puluh lima ) pada bulan bersangkutan.
 Laporan mengenai kemajuan kegiatan Konstruksi, juga permasalahan-
permasalahan yang dialami oleh Kontraktor bila ada (apakah itu
menyangkut administrasi, teknik atau keuangan), rekomendasi
bagaimana cara menanggulangi permasalahan tersebut, ringkasan/risalah
mengenai variasi dan perintah perubahan (change order) kontrak, status
tuntutan-tuntutan dan hal-hal lain yang menyangkut isi kontrak. Laporan
juga harus mencantumkan rencana kegiatan bulan berikutnya.
 foto dokumentasi pelaksanaan.

Laporan Bulan I (Pertama) harus diserahkan selambat-lambatnya: 30


(tiga puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 4 (empat)
buku laporan.
Laporan Bulan II (Kedua) harus diserahkan selambat-lambatnya: 60
(enam puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 4 (empat)
buku laporan.
Laporan Bulan III (Ketiga) harus diserahkan selambat-lambatnya: 90
(sembilan puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 4
(empat) buku laporan.
Laporan Bulan IV (Keempat) harus diserahkan selambat-lambatnya:
120 (seratus dua puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 4
(empat) buku laporan.
Pada setiap bulan akhir kalender, konsultan harus membuat laporan
kemajuan bulanan dan melampirkan lembaran laporan harian sebanyak
4 (empat) rangkap.

21. Laporan : Laporan Mutual check memuat:


Mutual Check Peninjauan Kembali lokasi pekerjaan yang dilaksanakan, berisi hasil survey
kondisi fisik dan struktur pada lokasi pekerjaan. Dibuatkan gambar situasi
dan letak pekerjaan yang dilaksanakan/jaringan pipa dan situasi Desa
dengan jumlah penduduk/jumlah KK (kepala keluarga) yang sudah
terlayani/belum terlayani.
Bila diperlukan, atas dasar hasil survei tersebut, selanjutnya dilakukan
revisi desain.
Laporan harus diserahkan sebanyak 4 (empat) buku laporan.

22. Laporan Akhir : Laporan Akhir memuat:


Pada akhir masa layanan jasa, konsultan harus menyerahkan laporan akhir
sebanyak 4 (empat) buku untuk setiap paket fisik bersama- sama dengan
Gambar Sebenarnya Terbangun/Terpasang (as built drawing) dan
dilengkapi dengan foto dokumentasi proyek.
Gambar pelaksanaan dan negatif film serta cetakannya akan dikirim ke
Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air sebagai Pengguna Anggaran yang
diberi tugas untuk menyimpan dan memelihara dan bila diperlukan
sewaktu-waktu dapat dipinjam.
Isi laporan akhir secara garis besarnya harus menceritakan secara ringkas
dan jelas mengenai metoda pelaksanaan konstruksi, realisasi biaya
pekerjaan dan perubahan-perubahan kontrak yang terjadi, lokasi-lokasi
sumber material, personil konsultan dan kontraktor yang terlibat,
pelaksanaan pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi
tentang cara pemeliharaan dikemudian hari dan segala permasalahan yang
kemungkinan besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja
dilaksanakan, serta saran-saran tentang perbaikan yang perlu dilakukan
pada proyek-proyek berikutnya untuk pekerjaan yang serupa/sejenis yang
akan ditangani oleh Bidang Cipta Karya Dinas Cipta Karya dan Sumber
Daya Air Provinsi Sulawesi Tengah.
Untuk memudahkan penjilidan dan penggunaannya, laporan ini dapat
dibuat menjadi beberapa buku yang terpisah yang terdiri dari:
1) Laporan Pendahuluan.
2) Laporan Mutual Check.
3) Laporan bulanan (dilampirkan foto pelaksanaan pekejaan sesuai
kemajuan fisik)
4) Laporan Akhir.
5) As build drawing format A3.
6) Hardisk 1 Tera
Distribusi Laporan adalah sebagai berikut :
 Pengguna Anggaran Dinas Cipta Karya Dan Sumber Daya Air
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah;
 Cara pengiriman laporan adalah dikirimkan secara langsung oleh Site
Engineer, disertai tanda terima.
Laporan harus diserahkan pada tanggal akhir masa layanan penyedia jasa
diterbitkan sebanyak 4 (empat) buku laporan

HAL-HAL LAIN

23. Produksi : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
Dalam Negeri dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. Persyaratan : Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerja Sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi:
a. Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia harus diatur dalam
kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PA.
b. Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang dikerjakan
oleh sub penyedia.
c. Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama dengan sub penyedia harus
mengacu kepada harga yang tercantum dalam Kontrak serta menganut
prinsip kesetaraan
25. Pedoman : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
Pengumpulan 1. Sensus sampling Setiap sampel data yang diambil merupakan data fisik
Data Lapangan lapangan secara keseluruhan.
2. Objektif dan Riil Setiap data yang diambil adalah data nyata pada lokasi
yang telah ditentukan, diukur dan dianalisa sesuai dengan standar yang
berlaku

26. Alih : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja Pengguna Anggaran.

27. Kompetensi : Kompetensi Penyedia yang dibutuhkan:


Penyedia a. Kualifikasi:
Badan Usaha Jasa Konsultan Pengawas. (yang masih berlaku minilmal
bulan Juni 2023)
b. Klasifikasi:
Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air (RE203) atau Jasa
Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Sumber Daya Air (RK002) Kode
KBLI 71102. (yang masih berlaku minilmal bulan Juni 2023)

28. Hambatan dan : 1. Jangka waktu pelaksanaan konsultan pengawas yang tidak sesuai dengan
Masalah jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
2. Pembebasan lahan masyarakat untuk pekerjaan bangunan air minum dan
pekerjaan jaringan perpipaan;
3. Jumlah sambungan rumah (SR) yang terbatas karena keterbatasan
anggaran sehingga tidak semua KK dapat terlayani secara maksimal. Hal
ini menimbulkan dampak sosial di masyarakat yang belum terlayani.

29. Identifikasi : Identifikasi Bahaya dilaksanakan guna menentukan rencana


Bahaya dan penerapan K3 di lingkungan pekerjaan. Penilai resiko K3 meliputi
Resiko :
 Kemungkinan terjadi terdapat 3 (tiga) nilai, yaitu :
Nilai 1 = Jarang terjadi
Nilai 2 = Kadang – kadang terjadi
Nilai 3 = Sering terjadi
 Akibat / Keparahan terdapat 3 (tiga) nilai, yaitu :
Nilai 1 = Luka ringan
Nilai 2 = Luka Sedang
Nilai 3 = Luka berat, cacat, kematian
 Tingkat resiko kegiatan terdapat 3 ( tiga) nilai, yaitu :

Nilai 1 & 2 = Resiko rendah Nilai


3 & 4 = Resiko sedang Nilai 6 &
9 = Resiko Tinggi

Tabel Identifikasi Jenis Bahaya dan Penilaian Resiko


PENILAIAN RESIKO
IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA (Nilai 1 & 2 = Kecil, 3 & 4 = Sedang, 6 &
No. 9 = Tinggi)
Item Kegiatan Variabel

1 Pekerjaan Intake/SPL Frekuensi (F) Akibat/ Tingkat


. Kepara Resiko
han (F x A)
(A)
a. Pekerjaan Tergores/luka 2 = Kadang – 1= 2 = Resiko
Persiapan akibat terkena kadang Terjadi Luka Kecil
b. Pekerjaan material/bahan 2 = Kadang – Ringan
pembesian kadang Terjadi 2 = Resiko
2 = Kadang – 1= Kecil
c. Pekerjaan
kadang Terjadi Luka
pengecoran Ringan 2 = Resiko
d. Lain-lain Kecil
1=
Luka
Ringan
2 Pekerjaan pemasangan pipa
.
1. Tergores/lu 2 = Kadang – 2= 5 = Resiko
ka akibat kadang Terjadi Luka Tinggi
terkena 2 = Kadang – Sedang
material/ba kadang Terjadi 4 = Resiko
han 2 = Kadang – Sedang
perpipaan kadang Terjadi 2=
2. Tertimpa 2 = Kadang – Luka 4 = Resiko
batu kadang Terjadi Sedang Sedang
2 = Kadang –
kadang Terjadi 2= 4 = Resiko
3. Tangan dan Luka Sedang
kaki kena Sedang
batu 4 = Resiko
2= Sedang
4. Terpeleset Luka
pada area Sedang
basah dan
licin. 2=
Luka
5. Tergores/lu Sedang
ka saat
pemotonga
n dan
pengelasan
pipa besi.
3 Pekerjaan lain - lain
.
 2 = Kadang – 2= 4 = Resiko
Tergores/luk kadang Terjadi Luka Sedang
a akibat Sedang
terkena
material

30. Lain-lain : Kerangka acuan ini sudah diupayakan rinci. Namun demikian, demi
sempurnanya hasil kegiatan ini maka:
1. Dimungkinkan adanya perubahan–perubahan berdasarkan masukan dari
hasil pembahasan pada saat proses pelaksanaannya. Untuk itu konsultan
dipersyaratkan untuk mengikuti perkembangan dan keputusan yang
ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama.
2. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa
mengadakan diskusi atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil
kerjanya.
3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan
ini dengan Pemilik pekerjaan.

Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan
dijelaskan dalam berita acara penjelasan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai