Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN EMBUNG AIR BAKU


BATANG BINGUNG DI KOTA SOLOK
SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR WS.IAKR
PROVINSI SUMATERA BARAT

Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT
Unit Eselon I : DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil : Tercapainya mutu pekerjaan sesuai spesifikasi Teknis
Kegiatan : Supervisi Pembangunan Embung Air Baku Batang
Bingung di Kota Solok
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya Pembangunan Embung Air Baku
Batang Bingung di Kota Solok sesuai rencana
Satuan Ukur/Jenis Keluaran : Laporan
Subklasifikasi : Subklasifikasi Jasa Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
Teknik Sipil Air (SBU RE203-KBLI 2017) atau
Subklasifikasi Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil
Sumber Daya Air (SBU RK002 – KBLI 2020)
Pendanaan : APBN 2023
Pagu Dipa : Rp. 922.000.000,-

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Presiden
b. Keputusam Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor:
897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Ramunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi
c. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
12/SE/M/2019 tentang Standar Susunan Tenaga Ahli Untuk Pengawasan
Pekerjaan Konstruksi Melalui Penyedia Jasa
2. Gambaran Umum
Pada beberapa tahun terakhir ini, dalam suasana lingkungan global yang kurang
menguntungkan, Pemerintah Indonesia secara bertahap terus melakukan
penataan dan pembangunan di segala bidang sebagai wujud dari komitmen
bersama dengan masyarakat dunia mencapai tujuan pembangunan millenium.
Tugas tersebut sangat terkait dengan keikutsertaan Indonesia dalam mencapai
tujuan 7 “ Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup “ yang diantaranya
bertujuan untuk “ menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa
akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitas layak hingga tahun
2015 “. Tujuan dalam MDGs menunjukkan kecenderungan pencapai yang baik
namun masih memerlukan kerja keras untuk pencapaian target pada tahun 2015.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum terus
berupaya untuk mengakselerasi pencapaian target air baku yang layak terus
dilakukan melalui investasi air tanah dan air baku sesuai dengan tugas dan
kewenangannya. Guna tercapainya penyediaan prasarana dan sarana air baku
terdapat beberapa tahapan yang perlu untuk dilakukan, yaitu: tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan pembangunan, dan tahap pengelolaan (operasi
dan pemeliharaan). Dalam tahap pelaksanaan pembangunan perlu
supervisi/pengawasan kegiatan konstruksi yang merupakan bagian yang penting
untuk menjaga ketepatan dalam pengendalian baik mutu, volume, maupun
waktu.
Dengan adanya supervisi/pengawasan kegiatan konstruksi diharapkan dalam
proses pelaksanaan pembangunan fisik dapat dilakukan sesuai yang
direncanakan, dengan mengikuti spesifikasi teknis, tata cara pembangunan,
sesuai yang telah direncanakan. Disamping itu juga pelaksanaan pembangunan
fisik dapat selalu terkontrol, untuk menghindari terjadinya kegagalan dan
penyimpangan yang fatal.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan
perumahan rakyat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera V pada Tahun
Anggaran 2022 mengalokasikan dana untuk Pembangunan Sarana dan
Prasarana Air Baku Sipora di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang dalam
pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan pekerjaan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pekerjaan ini adalah adalah melakukan pengawasan
pelaksanaan Pembangunan Embung Air Baku Batang Bingung di Kota Solok yang
dilaksanakan oleh Kontraktor, sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan cara efisien dan efektif, mendapatkan hasil pelaksanaan fisik konstruksi
dengan mutu yang baik dengan mengacu pada gambar desain serta spesifikasi
teknis pekerjaan yang telah ditetapkan di dalam dokumen kontrak pelaksanaan
pekerjaan (pemborongan).
Pekerjaan pengawasan merupakan pelaksanaan fungsi manajemen proyek yang
meliputi pengawasan dan pengendalian proyek (management project).
C. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat yang terlayani air minum
yang berada di beberapa kelurahan di kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok.
D. Lokasi Pekerjaan
Lokasi kegiatan pekerjaan Pembangunan Embung Air Baku Batang Bingung di
Kota Solok berada di kelurahan Tanjung Paku Kecamatan Tanjung Harapan Kota
Solok Provinsis Sumatera Barat.
E. Lingkup Kegiatan
Melakukan pengendalian dan pengawasan pekerjaan secara terus menerus melalui
koordinasi yang meliputi approval, disapproval dan koreksi terhadap pelaksanaan
pekerjaan Kontraktor serta melalui mekanisme pelaporan progres pekerjaan.
F. Tugas dan Tanggung jawab Konsultan Supervisi
• Melaksanakan Kegiatan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
Pembangunan Embung Air Baku Batang Bingung di Kota Solok pada PPK
Air Tanah dan Air Baku II, SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
WS. IAKR, Propinsi Sumatera Barat guna untuk kelancaran dan terpenuhinya
syarat-syarat pelaksanaan konstruksi bangunan.
• Menyiapkan organisasi personil lapangan (tenaga ahli dan tenaga pembantu)
sesuai dengan kriteria KAK untuk bisa melaksanakan fungsi manajemen
proyek secara efektif dan efisien.
• Dalam melaksanakan tugas sebagai Konsultan Supervisi bertanggung jawab dan
membuat laporan kemajuan pekerjaan kepada PPK Air Tanah dan Air Baku
II, SNVT PJPA WS. IAKR Prop. Sumbar, Direktorat Jenderal Sumber Daya
Air, Kementerian Pekerjaan Umum.
• Melakukan pengendalian dan pengawasan pekerjaan secara terus-menerus
melalui koordinasi yang meliputi approval, disapproval dan koreksi terhadap
pelaksanaan pekerjaan Kontraktor serta membuat pelaporan progres
pekerjaan kepada PPK Air Tanah dan Air Baku II, SNVT PJPA WS. IAKR
Prop. Sumbar, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan
Umum.
• Penugasan Konsultan Supervisi untuk pekerjaan pengawasan pelaksanaan
konstruksi bersifat Task Concept.
G. Aspek Umum Pekerjaan Supervisi
• Melakukan kaji ulang dan memberikan persetujuan terhadap semua usulan
rencana, jadwal dan dokumen terkait pekerjaan konstruksi dan pelaksanaan
proyek yang telah dibuat oleh Kontraktor.
• Melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa Kontraktor telah mengikuti
jadwal dan rencana kerja yang telah disetujui.
• Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Air Tanah dan Air Baku II,
SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air WS. IAKR, Propinsi Sumatera
Barat untuk memeriksa dan menindaklanjuti antara lain :
- Dokumen RMK yang dibuat Kontraktor
- Mutual Check (MC-0) dan Mutual Check-100 (MC-100)
• Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap gambar kerja dan
perhitungan-perhitungan yang dibuat oleh Kontraktor.
• Mempersiapkan revisi desain sesuai yang dibutuhkan dengan spesifikasi
tekniknya serta menghitung perkiraan biaya yang berhubungan dengan
perubahan tersebut.
• Melakukan pengecekan dan inspeksi terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan.
• Melakukan pengawasan tambahan terhadap penyelidikan/penelitan lapangan
(sesuai dengan keperluan),
• Memberikan saran dan persetujuan terhadap jadwal pengadaan dan jumlah
bahan konstruksi seperti semen, dan lain-lain yang diusulkan oleh Kontraktor.
• Memberikan saran dan petunjuk terhadap metode pengukuran dan perhitungan
volume pekerjaan dan membantu melakukan verifikasi terhadap kemajuan
pelaksanaan kontrak dan pembayaran,
• Melakukan inspeksi ke pabrik pembuat peralatan dan bahan-bahan konstruksi
(bila diperlukan).
• Menyiapkan laporan-laporan inspeksi untuk kegiatan pengawasan.
• Melakukan pengawasan dan persetujuan terhadap Gambar Pelaksanaan yang
telah dibuat dan diserahkan oleh Kontraktor.
• Memeriksa dan memberi persetujuan terhadap usulan pembayaran yang diajukan
oleh Kontraktor.
H. Aspek Khusus Pengawasan (Modifikasi Desain)
Konsultan Supervisi harus membuat revisi dan penyesuaian desain dari waktu ke
waktu pada saat diperlukan akibat dari adanya temuan atau perubahan lapangan
sesuai perintah Direksi.
I. Tahapan Pekerjaan
Tahapan pekerjaan yang diawasi oleh Konsultan Supervisi adalah:
• Pekerjaan persiapan lapangan pada setiap pelaksanaan pekerjaan
• Pelaksanaan setiap kegiatan dalam Spesifikasi Teknis dan gambar
J. Tahap Persiapan
• Sebelum pelaksanaan pembangunan fisik dimulai Konsultan Supervisi harus
lebih dahulu memiliki, memahami dan mempelajari dokumen kontrak/lelang
serta dokumen-dokumen lain yang terkait, antara lain:
- Kerangka Acuan Kerja (KAK)
- Gambar desain, spesifikasi teknik
- Dokumen perjanjian pemborongan (Kontrak).
• Setelah mempelajari dokumen-dokumen yang ada seperti Gambar Desain,
Spesifikasi Teknis. Dan apabila diperlukan dalam rangka sempurnanya hasil
pekerjaan, Konsultan Supervisi dapat menyampaikan gambar-gambar, detail-
detail dan spesifikasi tambahan kepada Kontraktor setelah lebih dahulu
didiskusikan dengan pihak Direksi.
• Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Air Tanah dan Air Baku II, SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air WS. IAKR, Propinsi Sumatera Barat.
meminta pelaksana fisik (Kontraktor) untuk membuat usulan rencana kerja
secara tertulis, yang harus disetujui oleh Konsultan Supervisi sebelum
pelaksanaan dimulai. Usulan rencana kerja harus meliputi bentuk network
planning, bar chart diagram dan rencana alokasi sumber daya.
• Konsultan Supervisi harus melakukan analisis terhadap usulan rencana kerja
sebelum memberikan persetujuan. Analisis tersebut meliputi aspek tenaga
kerja, material atau bahan dan peralatan serta aspek lainnya yang dinilai perlu.
• Konsultan Supervisi memeriksa dan memberi pendapat tentang rencana harian
(Request) dan jadwal pelaksanaan untuk mencapai cara kerja yang efektif dan
efisien sesuai dengan kebijakan pelaksanaan pekerjaan pengawasan/supervisi.
• Konsultan Supervisi menerjemahkan rencana kerja Kontraktor yang telah
disetujui ke dalam komputer menggunakan Microsoft Project sebagai alat
pengendalian oleh Konsultan Supervisi dan tim pengawas teknis dari pihak
pengguna jasa (Owner).
• Konsultan Supervisi dapat merevisi Gambar Design pelaksanaan sesuai dengan
kebutuhan lapangan atas persetujuan bersama Direksi pekerjaan.
K. Tahap Pelaksanaan
• Selama pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Supervisi harus mengadakan
penilaian rencana kerja bagian-bagian pekerjaan yang diusulkan oleh
Kontraktor. Evaluasi dan penilaian meliputi urutan kerja, metode kerja, rencana
alokasi waktu, alokasi bahan, material, alokasi tenaga kerja dan peralatan kerja.
• Setelah diadakan koreksi dan masukan seperlunya, Konsultan Supervisi
memberikan persetujuan rencana kerja pada butir 1) di atas.
• Selanjutnya Konsultan Supervisi melakukan pengawasan dan pengendalian agar
pekerjaan yang sudah disetujui pada butir 2) bisa dilaksanakan sesuai dengan
rencana.
• Pengawasan dan pengendalian meliputi jumlah dan kualitas material/bahan,
peralatan, tenaga kerja dan jadwal pelaksanaannya. Khusus untuk pengawasan
bahan/material harus dipahami betul karakteristik dan metode pengawasan dan
pengujiannya seperti tertuang di dalam persyaratan bahan/material.
• Konsultan Pengawas harus menolak bahan/material, peralatan dan tenaga kerja
yang tidak sesuai dengan ketentuan.
• Bersama-sama pelaksana fisik (Kontraktor) dan Direksi/yang mewakili
melakukan pengukuran. MC-0, CCO dan MC-100.
• Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume pekerjaan yang diperlukan
untuk pembayaran (termyn) dengan menggunakan formulir yang lazim dan
disetujui oleh Direksi.
• Melakukan pengukuran serah terima pertama bersama dengan panitia serah
terima.
• Melaporkan kepada Direksi atas setiap persoalan yang timbul dan potensial
menimbulkan persoalan sehubungan dengan kontrak dan memberikan
pilihan/alternatif cara penyelesaiannya. Persoalan tersebut dapat berupa
kemungkinan anggaran yang tidak mencukupi, kemungkinan terlambat,
kualitas yang tidak dipenuhi.
• Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau perpanjangan waktu yang
diajukan oleh Pelaksana Fisik dan memberikan saran/pendapat kepada Direksi.
• Melaksanakan pemeriksaan secara periodik terhadap bahan-bahan bangunan
yang digunakan oleh Pelaksana Fisik, dan memberikan rekomendasi
persetujuan bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan persyaratan teknis
yang telah ditentukan dalam kontrak.
• Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran pendapat atas hasil pelaksanaan
pekerjaan fisik yang telah selesai secara lengkap untuk dapat dinyatakan
diterima oleh Direksi, guna menetapkan dimulainya masa pemeliharaan.
• Mengadakan telaah dan saran/pendapat terhadap penanganan atas kelainan-
kelainan yang mungkin terjadi selama masa pemeliharaan.
• Mengadakan pengawasan atas tepatnya waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan rencana yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian/Kontrak.
• Membuat Laporan-laporan:
• Laporan Bulanan, termasuk peta/gambar
• Laporan Akhir beserta gambar hasil pelaksanaan
• Konsultan Supervisi memeriksa sertifikat pembayaran prestasi pekerjaan yang
diajukan Kontraktor atas permintaan angsuran pembayaran hasil kerja
termasuk penyediaan material. Angsuran pembayaran ini harus didasarkan
pada jumlah yang disetujui dalam rapat yang diselenggarakan setiap akhir
bulan antara Konsultan Supervisi, Pelaksana Fisik dan Direksi Lapangan.
Sertifikat pembayaran prestasi pekerjaan ini harus diserahkan kepada Direksi
Lapangan untuk pelaksanaan pemeriksaan terakhir.
• Menyediakan formulir request untuk pengajuan atas pelaksanaan setiap item
pekerjaan yang akan dilaksanakan.

L. Sifat Umum Dari Pelayanan Jasa Konsultan Supervisi


• Tugas Tim Desain
Tugas Tim Desain adalah melakukan konfirmasi desain terhadap pekerjaan
konstruksi/perubahan lapangan serta memecahkan berbagai masalah desain
struktur/konstruksi yang timbul di lapangan.
Jika diperlukan suatu perubahan yang signifikan, maka Konsultan Supervisi
harus memberikan rekomendasi disertai alasan-alasan yang mendukungnya.
Selanjutnya Konsultan Supervisi juga harus memberikan rekomendasi terhadap
desain bangunan-bangunan utama yang telah dilakukan, disertai dengan alasan
teknis yang mendukung. Rekomendasi yang diberikan harus sesuai dengan:
o Standar atau peraturan yang dipakai sebagai acuan
o Cara dan Metode perhitungan yang digunakan
o Rumus-rumus yang digunakan
o Persyaratan-persyaratan sebagai batasan yang harus dipenuhi
• Tugas Tim Supervisi
Tugas dan kewajiban Tim Supervisi mencakup hal-hal sebagai berikut:
o Melaksanakan tugas peninjauan dan pengawasan teknis, sehingga
pelaksanaan fisik dapat diselesaikan sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan yang telah ditentukan dalam kontrak.
o Melakukan pemeriksaan dan investigasi atas masalah khusus misalnya
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan serta membuat rekomendasi
pemecahannya.
o Melakukan monitoring, agar pelaksanaan sistem pelaporan dapat berjalan
sesuai dengan ketentuan dan standar isian yang telah ditentukan. Tingkat
kecermatan informasi, ketepatan dan waktu distribusi pelaporan harus
menjadi perhatian khusus Konsultan Supervisi.
o Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran, perhitungan
volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga
semua pengukuran pekerjaan perhitungan volume dan pembayaran
didasarkan kepada ketentuan yang tercantum dalam kontrak.
o Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus-menerus
sehubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan. Konsultan
Supervisi harus memberitahukan secara tertulis kepada Kontraktor atas
adanya penyimpangan-penyimpangan dari ketentuan persyaratan, baik
mutu, volume, bahan, pekerjaan dan copy surat-surat pemberitahuan
tersebut harus disampaikan kepada Direksi dan diarsipkan secara baik.
o Melakukan pengecekan dan persetujuan gambar-gambar terpasang (as
built drawing) yang menggambarkan secara rinci setiap bagian-bagian
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor.
o Membuat laporan dan tugas-tugas lainnya yang dianggap perlu.
Secara garis besar tugas konsultan pengawas dalam hubungannya dengan PPK di
golongkan sebagai berikut:
1. Membantu peran PPK dalam pengawasan (assist)
Pelaksanaan pengawasan dilakukan oleh konsultan pengawas dan dilaporkan ke
PPK, atas persetujuan PPK maka tanggung jawab mengenai hasil pekerjaan
konstruksi berada di PPK
Tanggung jawab PPK adalah sebatas kesesuaian output dari konsultan
pengawas telah melakukan pekerjaan sesuai kontrak dan untuk pekerjaan
konstruksi yang telah diawasi oleh konsultan pengawas secara kondisi yang
nyata terlihat tidak ada masalah. Konsultan pengawas bertanggung jawab
secara kualitas atau komposisi dari setiap detail pekerjaan konstruksi.
2. Mengambil alih peran PPK dalam pengawasan (task)
Pelaksanaan pengawasan dilakukan oleh konsultan pengawas dan bertanggung
jawab penuh atas pengawasannya.
Konsultan pengawas bersama dengan wakil PPK atau direksi teknis dalam setiap
tahapan pekerjaannyadibuat checklistnya (daftar simak).
Bila semua sama dengan spesifikasi dan persyaratan lainnya dibuatkan berita
acara.
Persetujuan direksi teknis atau wakil PPK sangat dominan. Tanpa persetujuan
direksi teknis atau wakil PPK pekerjaan tidak dapat dilanjutkan.
Direksi Teknis atau wakil PPK terlibat dalam persiapan, mengecek secara detail
seperti saat akan mengecor beton, memastikan besi yang dipakai sudah sesuai
yang disyaratkan. PPK hanya melakukan hal – hal secara administrasi seperti
memproses pembayaran.
Mengenai ada tidaknya pekerjaan konstruksi, volume, kualitas dan kejadian
yang telah terjadi adalah tanggung jawab konsultan pengawas dan direksi
teknis atau wakil PPK.
Dalam hal PPK tidak memiliki kompetensi sepenuhnya atau beban kerja
yang banyak, pilihan menggunakan model ini sangat dianjurkan. Konsultan
pengawas bertanggung jawab penuh baik secara kualitas dan outputnya.
PPK hanya bertanggung jawab secara administratif.

M. Administrasi Pelayanan Jasa Konsultan Supervisi (Kontrak dan Teknis)


• Konsultan Supervisi menyiapkan sistem pelaporan yang sistematis untuk
tercapainya tertib administrasi kontrak dan teknis yang diperlukan.
• Penyiapan Laporan Bulanan.
• Penyiapan laporan untuk meninjau ulang penagihan Kontraktor
(berdasarkan laporan hasil mutual cek) yang telah disetujui oleh manager
proyek.
• Penyiapan secara rutin untuk laporan-laporan final pada pelaksanaan
pekerjaan.
• Penyiapan catatan pekerjaan tambah, amandemen kontrak dan spesifikasi
teknis.
N. Pengujian, Kepanitiaan dan Berita Acara Pekerjaan Selesai.
Pada bagian penyelesaian pekerjaan dan penyelesaian jadwal kontrak, operasi
seluruh peralatan akan diuji sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak. Setelah
mendapat persetujuan Manejer Proyek. Konsultan Supervisi akan menyiapkan
berita acara pekerjaan selesai.
Konsultan Supervisi akan menyiapkan laporan pekerjaan selesai yang meliputi, as
built drawing, spesifikasi, kuantitas material, peralatan yang digunakan pada
proyek, biaya masing-masing komponen pekerjan dan biaya penyelesaian aktual
dan termasuk juga berita acara pengujian pada berbagai tahapan pekerjaan.

O. Pertemuan ( Rapat )
• Rapat koordinasi
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas masalah-masalah yang timbul
berkaitan dengan rencana kerja pelaksanaan, sasaran proyek dan program
kerja. Rapat ini dihadiri oleh pihak Pemberi Tugas Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Air Tanah dan Air Baku II, SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan
Air WS. IAKR, Propinsi Sumatera Barat, Konsultan Supervisi, Kontraktor dan
pihak-pihak lain yang terkait dengan pekerjaan.
• Rapat Lapangan
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas semua masalah teknis yang timbul
dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan. Rapat ini di hadiri oleh staf/wakil
dari pemberi tugas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Air Tanah dan Air Baku
II, SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air WS. IAKR, Propinsi
Sumatera Barat. Konsultan Supervisi yang bertugas di lapangan, Kontraktor
dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pekerjaan.
• Rapat Internal Konsultan Supervisi
Rapat ini akan dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan personil yang
terkait baik yang ada di kantor maupun di lapangan. Tujuan rapat ini adalah
untuk mengevaluasi dan mencari pemecahan atas penyimpangan/perubahan
dari perencanaan semula yang mungkin terjadi di lapangan menyangkut
substibusi bahan, metode pelaksanaan, serta untuk melengkapi kekurangan
detail perencanaan.
P. Alih Pengetahuan
• Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan staf balai.
• Untuk kesempurnaan dari hasil Supervisi Konsultan Supervisi dapat
mengajukan usulan perubahan TOR yang mengarah kepada perbaikan dan
kesempurnaan hasil pekerjaan.
Q. Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Supervisi adalah selama 240 (dua ratus empat
puluh) hari terhitung sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

R. ORGANISASI KONSULTAN
Keahlian personil yang diperlukan dalam Pekerjaan Supervisi Pembangunan Sarana
dan Prasarana Air Baku Sipora di Kabupaten Kepulauan Mentawai antara lain :
Kualifikasi
Posisi Jumlah Orang
Tingkat Pendidikan Keahlian Pengalaman
Tenaga Ahli
Team Leader S1 Sumber Daya Air 6 Tahun 1

Tenaga Sub Profesional


Water Resourse Management S1 4 Tahun 1
Inspector S1 4 Tahun 1

Tenaga Pendukung
HSE S1 4 Tahun 1

a. Tenaga Profesional
Team Leader
Pendidikan : Minimal Sarjana S-1 Teknik Sipil/Pengairan, lulusan
Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah
terakreditasi, dibuktikan dengan copy ijazah yang dilegalisir.
Keahlian : Memiliki sertifikat keahlian Ahli Sumber Daya Air (SDA)
Ahli Madya Minimal 6 Tahun yang dikeluarkan oleh LPJK dengan
kualifikasi profesionalisme sesuai Sertifikat Keahlian yang dikeluarkan
oleh Asosiasi Profesi
Pengalaman : a. Berpengalaman kerja Sekurang-kurangnya 5 tahun
di dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan proyek
pembangunan sumber daya air,
b. Pernah menjadi team leader atau co-team leader sekurang-
kurangnya 3 kali,
c. Pengalaman dalam pekerjaan supervisi konstruksi air
baku minimal 2 paket dalam bidang yang sama, didukung referensi dari
pengguna jasa.
Jumlah Orang : 1 (satu) Orang.

Adapun Tugas Team Leader adalah sebagai berikut:

1) Mengoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk setiap pelaksanaan


pengukuran atau rekayasa lapangan yang dilakukan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
dan menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat segera diambil keputusan yang
diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondisi, pekerjaan minor yang
mendahului pekerjaan utama dan rekayasa terperinci lainnya;

2) Mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli Konsultan Pengawas secara teratur dan memeriksa
seluruh pekerjaan di lapangan serta memberi penjelasan tertulis kepada Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut,
jika dalam kontrak pekerjaan konstruksi hanya dinyatakan secara umum;

3) Memastikan bahwa Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi memahami Dokumen Kontrak


Pekerjaan Konstruksi secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan spesifikasi
serta gambar-gambar, dan menerapkan metode konstruksi yang tepat dengan kondisi
lapangan untuk setiap pelaksanaan pekerjaan;

4) Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan analisa/perhitungan konstruksi


dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sebelum
pelaksanaan pekerjaan;

5) Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi pekerjaan
dalam kontrak serta membuat laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi lapangan.

6) Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak hasil pekerjaan,
material dan peralatan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan
dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;

7) Mengoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan yang dicapai Penyedia Jasa Pekerjaan


Konstruksi setiap hari pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang telah
disetujui;

8) Memonitor dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan dan segera melaporkan kepada PPK jika
terdapat kemajuan pekerjaan yang tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan
Konstruksi dan dapat berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian pekerjaan yang
direncanakan. Dalam kondisi tersebut, maka Team Leader membuat rekomendasi kepada
PPK secara tertulis untuk mengatasi keterlambatan;

9) Memeriksa semua kuantitas dan volume hasil pengukuran setiap pekerjaan yang telah
selesai yang disampaikan oleh Quantity Engineer;

10) Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi diizinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang akan
tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah memenuhi
persyaratan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;

11) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu, volume dan jumlah pekerjaan yang
telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi;

12) Mengoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa yang benar kepada PPK di setiap
lokasi pekerjaan untuk bahan pertimbangan dalam pengampilan keputusan/persetujuan;

13) Memberi rekomendasi kepada PPK terhadap pencapaian mutu dan hasil pekerjaan yang
sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi atas usulan pembayaran yang
diajukan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;

14) Mengoordinasikan penyusunan laporan mengenai kemajuan fisik dan keuangan pekerjaan
konstruksi yang menjadi kewenangannya dan menyerahkannya kepada PPK;

15) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Terbangun/Terpasang (as-built drawings)


dan mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan sebelum serah terima
pertama (provisional hand over); dan

16) Menyimpan arsip gambar desain dan menyusun korespondensi kegiatan, laporan harian,
laporan mingguan, laporan kemajuan pekerjaan dan pengukuran pembayaran.
17) Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan gambar pelaksanaan pekerjaan
dengan memperhatikan kondisi di lapangan;
18) Memastikan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menerapkan ketentuan keselamatan
konstruksi;
19) Memastikan bahwa seluruh tenaga kerja konstruksi yang terlibat dalam pekerjaan
konstruksi memiliki Sertifikat Kerja Konstruksi (SKK);
20) Memastikan bahwa seluruh peralatan yang digunakan telah memiliki Surat Izin Laik
Operasi (SILO);
21) Memastikan bahwa operator alat berat memiliki Surat Izin Operator (SIO);
22) Memeriksa kesesuaian penggunaan material/bahan produksi dalam negeri dan barang
impor sesuai dengan formulir Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan daftar barang
yang diimpor sebagaimana tercantum dalam kontrak pekerjaan konstruksi;
23) Memastikan metode konstruksi dan hasil pekerjaan yang dihasilkan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
24) Memberikan instruksi secara tertulis kepada Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi, apabila
metode konstruksi dinilai tidak benar atau membahayakan dan dicatat dalam buku harian
(log book) serta segera melaporkannya kepada Team Leader;
25) Membuat justifikasi teknis terhadap usulan perubahan yang diajukan oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi;
26) Mencatat seluruh pelaksanaan pekerjaan serta seluruh perubahan dan ketidaksesuaian
pelaksanaan pekerjaan dari perencanaan serta melaporkannya kepada Team Leader; dan
27) Memeriksa dan menyetujui laporan teknis yang dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi.
28) Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap mutu proses dan hasil
pekerjaan, material dan peralatan sesuai dengan gambar, spesifikasi dan dokumen
perubahannya;
29) Melakukan pengawasan atas pemasangan, pengaturan dan penempatan alat ukur dan alat
uji sebelum dan saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi
30) Melaksanakan pengawasan atas semua pengujian yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dalam rangka pengendalian mutu material serta hasil pekerjaannya,
dan segera melaporkan kepada Team Leader jika terdapat ketidaksesuaian dan cacat mutu
baik dalam prosedur maupun hasil pengujiannya
31) Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan dan memberikan laporan secara
tertulis kepada Team Leader atas persetujuan dan penolakan penggunaan material dan hasil
pekerjaan;
32) Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi dan dokumen
perubahannya;
33) Menyerahkan laporan bulanan yang di antaranya berisikan laporan hasil pengendalian
mutu, data laboratorium serta pengujian di lapangan beserta risalah/kesimpulan dari data
yang ada kepada Team Leader untuk selanjutnya dilaporkan kepada PPK;
34) Menyiapkan format laporan pengendalian mutu pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan dan
kriteria penerimaan pekerjaan;
35) Menyampaikan laporan hasil uji data mutu material, jumlah benda uji mutu dan mutu
keluaran pekerjaan kepada Team Leader;
36) Membuat rekomendasi kepada Team Leader terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan dan
tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
37) Memberikan panduan di lapangan bagi personel Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan.
38) Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan dan volume atau kuantitas
pekerjaan sebelum dan saat pelaksanaan pekerjaan;
39) Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan pekerjaan di lapangan, serta selalu
memberikan informasi tentang rincian pekerjaan kepada Team Leader;
40) Menghitung kembali volume atau kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan sebagai dasar
perhitungan prestasi pekerjaan;
41) Bekerjasama dengan Quality Engineer untuk menyesuaikan metode pelaksanaan di
lapangan dengan di laboratorium sehingga perhitungan volume atau kuantitas pekerjaan
dapat dilaksanakan;
42) Melakukan pengawasan di lapangan selama pekerjaan berlangsung dan melaporkan segera
kepada Team Leader jika terdapat volume atau kuantitas pekerjaan yang tidak sesuai
dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
43) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan mencatat semua hasil pengukuran, perhitungan
volume atau kuantitas pekerjaan dan bukti pembayaran terhadap Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
44) Membuat ringkasan dengan memperhatikan laporan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
tentang pengadaan material, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan dan pengukuran di
lapangan untuk dilaporkan kepada Team Leader setiap hari setelah selesai kerja;
45) Mengevaluasi prosedur perhitungan hasil pelaksanaan pekerjaan yang diajukan oleh
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
46) Melakukan inspeksi dan monitoring lapangan terkait keluaran hasil pekerjaan serta
melaporkannya secara tertulis kepada Team Leader; dan
47) Membantu Team Leader dalam pengukuran akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan
yang telah diselesaikan dan memenuhi persyaratan mutu pekerjaan.
48) Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan aspek keselamatan konstruksi
dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, untuk mendukung terwujudnya tertib
penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
49) Melakukan pengawasan terhadap penerapan Dokumen SMKK;
50) Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap penyusunan dan pemutakhiran dokumen
penerapan Keselamatan Konstruksi;
51) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja,
termasuk membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan terjadinya
bahaya tersebut (probability);
52) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam menyusun
rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya
korektif, untuk mengurangi terjadinya bahaya/kecelakaan dan menanggulangi kecelakaan
yang terjadi di lingkungan kerja;
53) Memonitoring implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan dengan
berkoordinasi bersama HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
memastikan dampak lingkungan akibat pembangunan proyek dapat diminimalisir;
54) Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi atau pejabat lain
dalam penyiapan pengendalian dan keselamatan lalu lintas yang terlibat di area proyek atau
proyek lain yang berkaitan;
55) Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk
merancang prosedur baku dan memelihara borang atau catatan terkait kesehatan dan
keselamatan kerja; dan
56) Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta menganalisis akar masalah
termasuk tindakan preventif dan korektif yang diambil.

b. Tenaga Sub Profesional


1. Inspector
Pendidikan : Minimal Sarjana S-1 Teknik Sipil/Pengairan, lulusan
Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah
terakreditasi, dibuktikan dengan copy ijazah yang dilegalisir
Pengalaman : a. Berpengalaman kerja Sekurang-kurangnya 4 tahun
di bidang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan
pembangunan sumber daya air,
b. Pengalaman dalam pekerjaan supervisi konstruksi
Air Baku minimal 2 paket dalam bidang yang sama, didukung referensi
dari pengguna jasa.
Jumlah Orang : 1 Orang

2. Water Resourse management


Pendidikan : Minimal Sarjana S-1 Teknik Sipil/Pengairan,
lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang
telah terakreditasi, dibuktikan dengan copy ijazah yang dilegalisir
Pengalaman : a. Berpengalaman kerja Sekurang-kurangnya
4 tahun di bidang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan
pembangunan sumber daya air,
b. Pengalaman dalam pekerjaan supervisi
konstruksi Air Baku minimal 2 paket dalam bidang yang sama, didukung
referensi dari pengguna jasa.
Jumlah Orang : 1 Orang
3. HSE
Pendidikan : Minimal Sarjana S-1 Teknik Sipil/Pengairan,
lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah
terakreditasi, dibuktikan dengan copy ijazah yang dilegalisir
Pengalaman : a. Berpengalaman kerja Sekurang-kurangnya
4 tahun di bidang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan
pembangunan sumber daya air,
b. Pengalaman dalam pekerjaan supervisi konstruksi
Air Baku minimal 2 paket dalam bidang yang sama, didukung referensi
dari pengguna jasa.
Jumlah Orang : 1 Orang
S. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan Supervisi ini meliputi :
a. Rencana Mutu Kerja
b. Buku catatan harian yang isinya catatan pelaksanaan setiap hari ditanda tangani
kontraktor dan konsultan diketahui oleh Direksi/ Pengawas lapangan.
c. Tugas/ penempatan tenaga kerja dilapangan dan alat kerja dicatat oleh konsultan
dan dilaporkan ke Direksi.
d. Jenis/ kualitas bahan material dilapangan dicatat oleh konsultan dan dilaporkan
ke Direksi
e. Kondisi cuaca yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dicatat oleh konsultan
dan dilaporkan ke Direksi
f. Prosedur pelaksanaan masing-masing item pekerjaan
g. Usulan-usulan perubahan (bila ada)
h. Progres fisik pekerjaan dibuat oleh konsultan dan disetujui oleh Direksi
i. Laporan bulanan hard copy dan soft copy
j. Laporan akhir hard copy dan soft copy.

T. LAPORAN
a. Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Berisikan pedoman dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan pembangunan
Supervisi ini yaitu : Jadwal Pelaksanaan, Daftar Personil maupun Administrasi
dan organisasi kerja Konsultan harus menerapkan Sistem Jaminan Mutu saat
operasi di lapangan. Laporan RMK memuat Diagram Tahap Kegiatan, Daftar
Standar Prosedur (SP) dan Estándar Studi serta Laporan Audit Mutu, buku
laporan RMK diserahkan sebanyak 5 (Lima) buku sebelum pekerjaan tersebut
dimulai.
b. Laporan Pendahuluan
LaporanPendahuluan sekurang-kurangnya memuat tentang:
Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh
Mobilisasi tenaga ahli, peralatan dan tenaga pendukung lainnya
Jadwal kegiatan pengguna jasa
Laporan pendahuluan dibuat rangkap 5 (Lima), dan diserahkan kepada
pengguna jasa untuk didiskusikan sejak Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan.
c. Laporan Bulanan (Monthly Report) 3 × 10 bulan = 30 buku
d. Laporan Penunjang
e. Laporan Akhir dibuat rangkap 5 ( lima) buku
Pada periode menjelang berakhirnya tugas pelayanan jasa konsultansi yaitu
setelah pelaksanaan Pre-Visional Hand Over (PHO), konsultan harus
menyerahkan laporan akhir kepada PPK Air Tanah dan Air Baku II Baku pada
SNVT PJPA WS.Indragiri - Akuaman, WS.Kampar, WS.Rokan Prov. Sumatera
Barat sebagai pengguna jasa sebanyak 5 (Lima) rangkap terdiri dari :
Akumulasi laporan bulanan
Metode pelaksanaan pengawasan
Kerangka dan susunan organisasi pengawasan
Permasalahan dan pemecahan masalah
Saran-saran dan rekomendasi
Lampiran terdiri dari dokumen Addendum, PHO, Laporan harian, mingguan dan
bulanan dan gambar As Built Drawing beserta perhitungannya, photo
dokumentasi selama melakukan pengawasan berlangsung.
h. Laporan Justifikasi (apabila diperlukan)
Laporan Justifikasi diserahkan sebanyak 5 (lima) rangkap
i. Master copy Laporan & Gambar diserahkan dalam bentuk harddisk
j. Foto Dokumentasi, Video Pekerjaan Dan Video Drone
Foto dokumentasi selama konsultan mengawasi kegiatan pekerjaan ini sebanyak
3 (tiga) rangkap. Video 0%, 50 % dan 100%
k. Back up data di buat rangkap 5 (Lima) buku.
l. Gambar, hasil Review Desain dicetak sebanyak 5 (lima) buku
Berisi rencana kerja, persiapan pendahuluan, studi perpustakaan, mobilisasi,
tenaga dan peralatan, metodologi, hasil kajian awal yang telah dilakukan serta
hambatan dan kesulitan yang akan dihadapi. Disampaikan dalam bentuk hasil
copy 5 (lima) rangkap. Sebelum diserahkan laporan ini harus sudah
diperiksa/disahkan oleh Direksi Pekerjaan.
a. Laporan bulanan
Berisi Laporan kemajuan pekerjaan dan saran-saran yang berkaitan dengan
pekerjaan selanjutnya. Disampaikan dalam bentuk hasil copy 5 (lima) rangkap.
b. Konsep Laporan Akhir
Berisikan konsep laporan khir memuat seluruh hasil kajian sesuai dengan
kerangka acuan kerja (KAK) yang merupakan konsep sementara menuju
laporan akhir. Laporan ini digunakan sebagai bahan diskusi antara Direksi dan
Pelaksana Fisik. Hasil pembahasan laporan ini akan dijadikan bahan
penyempurnaan Laporan Akhir.
c. Laporan Akhir
Berisikan tentang seluruh hasil pekerjaan yang telah disempurnakan dan
disetujui Direksi, sesuai dengan TOR atau persyaratan teknis yang telah
ditentukan. Disampaikan dalam bentuk hasil copy 5 (lima) rangkap.
d. Executive Summary
Ringkasan Laporan Akhir merupakan sari dari Laporan Akhir secara ringkas
beserta biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan dan dibuat dalam bahasa
Indonesia. Disampaikan dalam bentuk hasil copy 5 (lima) rangkap.

e. Kondisi Darurat/Perubahan Kebijakan


Bila terjadi perubahan kebijakan pemerintah, maka pemilik pekerjaan akan
mengikuti perubahan tersebut tanpa harus memberi tahu kepada konsultan
supervisi terlebih dahulu. Apabila perubahan tersebut menyebabkan dana tidak
tersedia atau tidak cukup tersedianya dana untuk kegiatan tersebut, maka
pemilihan penyedia jasa yang telah dilaksanakan batal demi hukum dan
penyedia jasa tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
f. Kewajiban Konsultan Supervisi
Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan fasilitas dan peralatan yang
diperlukan untuk menunjang pekerjaan studi ini yang meliputi antara lain:
• Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi staff Penyedia Jasa dari dan ke
lapangan/proyek
• Biaya perjalanan dinas dan akomodasi
• Peralatan survei dan pengukuran, termasuk tenaga hariannya
• Alat transportasi yang layak untuk inspeksi lapangan
• Peralatan kantor/komputer baik perangkat keras maupun perangkat
lunaknya.
g. Penyedia Jasa dapat juga menyebutkan dalam usulannya barang-barang dan
fasilitas tambahan yang menurut pendapatnya perlu diadakan untuk
meningkatkan efisiensi pelaksanaan pekerjaan dengan biaya dari Konsultan
Supervisi sendiri.
h. Hal-hal Yang Harus Diserahkan Konsultan Supervisi
Penyedia Jasa berkewajiban menyerahkan antara lain :
Semua barang/peralatan yang dalam pengadaannya menggunakan dana
Kegiatan (pengadaan) kecuali yang berupa bahan-bahan habis pakai.
i. Domisili
Hal-hal yang berkaitan dengan domisili ini dijelaskan sebagai berikut :
• Semua kegiatan pelaksanaan pengawasan, review desain, perhitungan,
analisa, penggambaran, dan sebagainya dilakukan di Lokasi Proyek. Maka
Tenaga Ahli yang digunakan harus berdomisli/menetap di Lokasi proyek.
• Untuk memudahkan dalam melakukan pembahasan/diskusi dengan Direksi
maka Konsultan Supervisi juga harus menyediakan based camp di lokasi
kegiatan.
U. LAIN – LAIN
a. Konsultan harus menunjuk seorang wakilnya yang sewaktu-waktu dapat
dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa
untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama Konsultan.
b. Konsultan diminta menyerahkan foto atau gambar berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan lapangan.
c. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan sendiri oleh Konsultan.
d. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan ini
akan dijelaskan dalam acara penjelasan pekerjaan.
e. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidakmantapan dalam penyajian data dan
akurasinya, maka konsultan diharuskan untuk memperbaikinya atas biaya sendiri.
V. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Diluar persyaratan dalam KAK ini masih tetap
berlaku peraturan-peraturan lainnya. Apabila dalam KAK ini ada kekurangan atau
kekeliruan, Penyedia Jasa tidak boleh mengambil keuntungan dari hal tersebut,
melainkan harus minta penjelasan dari Direksi Pekerjaan.

Padang, Januari 2023


Pejabat Pembuat Komitmen
Air Tanah dan Air Baku II

ttd.

Dian Citra Ariwibawa, ST


NIP. 197307222009111001

Anda mungkin juga menyukai