9. PERSONIL INTI : Personil inti yang diperlukan untuk pekerjaan ini adalah :
1. Pelaksana Utama 1 (satu) orang Lulusan D3 Pengalaman 4
(empat) Tahun Kerja di bidangnya. Memiliki Sertifikat
Keterangan Keahlian/SKT Pelaksana Perpipaan Air Bersih
(Kode TT.011) atau Lulusan S1 Pengalamam 5 (Lima) tahun
kerja di bidangnya yang memiliki Sertifikat Keterangan
Keahlian/SKA Teknik Air Minum (Kode. 504) yang
dikeluarkan oleh LPJK dengan Klasifikasi Bidang Sipil, Sub
Bidang Teknik Lingkungan atau Teknik Sipil. Melampirkan
referensi kerja pada pekerjaan di bidang yang sama.
2. Pelaksana Lapangan 1 (satu) orang minimal Lulusan STM
Pengalaman 4 (Empat) Tahun atau D3 Pengalaman 4 (Empat)
tahun kerja dibidangnya. Memiliki Sertifikat Ketrampilan
Kerja/SKTK Pelaksana Perpipaan Air Bersih (Kode TT.011)
atau Pelaksana Pengujian Kulaitas Air Minum SPAM (Kode
TT.018), yang dikeluarkan oleh LPJK dengan Klasifikasi
Bidang Sipil, Sub Bidang Teknik Lingkungan, Atau Teknik
Sipil. Melampirkan referensi kerja pada pekerjaan di
bidang yang sama.
3. Pelaksana Sistem K3 Konstruksi 1 (satu) orang minimal
Lulusan SMU/SMA,SMK dengan pengalaman 4 (Empat) tahun
kerja dibidangnya, dan memiliki Sertifikat SMK3 Konstruksi
yang dikeluarkan lembaga pelatihan yang terkait.
Melampirkan referensi kerja pada pekerjaan di bidang
yang sama.
4. Pengalaman personil yang dimaksud, contoh: selama Empat
tahun personil wajib melampirkan referensi pengalamannya
minimal satu kali dalam pengalaman pekerjaan yang sama
Pencantuman
10. 1. Memiliki SBU Kode : SI008, Jasa Pelaksana Konstruksi
syarat-syarat
Kualifikasi Perpipaan Air Minum Lokal yang masih berlaku;
Perusahaan yang
2. Memiliki SIUP yang masih berlaku;
harus di penuhi :
4. Memiliki IUJK yang masih berlaku
5. Memiliki TDP yang masih berlaku
6. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun pajak terakhir (SPT tahunan);
7. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai
Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik
di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi Penyedia Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan Koperasi Kecil yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun;
8. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank
pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan barang/jasa
sebesar 10 % nilai HPS atau Pihak Pokja meniadakan surat
keterangan tersebut di karenakan sisitem bertolak belakang
dengan peraturan yang berlaku;
9. Akte pendirian dan atau Akta Perubahan Terakhir
10. Melampirkan surat dukungan dan brosur dari produsen/pabrik
untuk pengadaan pipa beserta assesoriesnya.
11. PROGRAM : Pelaksana konstruksi harus segera menyusun program kerja minimal
KERJA
meliputi :
1. Jadwal kegiatan secara terperinci
2. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun
jumlah tenaga untuk melaksanakan pekerjaan, serta harus
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
3. Konsep penanganan pekerjaan pembangunan
12. PENUTUP : Kerangka Acuan Kerja ini menjadi pedoman secara umum bagi
pelaksana konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan. Hal-hal teknis
yang diperlukan hendaknya bisa dipersiapkan secara matang agar
pelaksanaan pekerjaan dapat selesai pada jadwal yang telah ditentukan
dengan kualitas sesuai yang telah ditetapkan.
SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan Konstruksi
Optimalisasi SPAM Desa Monano Kec. Moanano
Pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Kabupaten Gorontalo Utara
Tahun Angaran 2019
1. Umum
Spesifikasi ini merupakan pelengkap dan harus dibaca bersama-sama dengan gambar-
gambar, yang keduanya secara bersama menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang harus
dipadukan dalam konstruksi-konstruksi yang diperlukan menurut Dokumen Kontrak, serta
semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan
material tersebut yaitu spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material
yang harus dipakai, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan
maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.
2. Jenis Pekerjaan
Pengadaan dan Pemasangan Pipa serta Accessories
PASAL 2
SYARAT-SYARAT TEKNIS UMUM
a. Yang dibutuhkan adalah suatu sistem jaringan air bersih perpipaan yang dalam hal ini
tidak terpisahkan dari kebutuhan barang / material pendukungnya antara lain : bend,
cap/dop, flange, butterfly valve, rubber packing, bolt/nut, air valve, penutup manhole
pabrikasi dan material lainnya, dimana akan disediakan dan diantarkan sesuai perjanjian
kontrak;
b. Istilah ”Kontraktor” dianggap sama ( sinonim ) dengan ”Penyedia Barang / Jasa”;
c. bend, cap/dop, flange, butterfly valve, rubber packing, bolt/nut, air valve, penutup
manhole pabrikasi yang ditawarkan diutamakan produksi dalam Negeri ;
d. Barang-barang tersebut harus dalam keadaan baik dan 100% (seratus persen) baru;
e. Harus ada penjelasan Spesifikasi Teknis mengenai barang yang ditawarkan secara
lengkap seperti Jenis, Class, Tebal, bahan, kemampuan kerja dan lain-lain;
f. Harus disebutkan merk dan atau pabrik yang membuatnya pada setiap barang/material
yang ditawarkan dan bisa terbaca dengan jelas;
g. Harus dilampirkan brosur yang lengkap dari barang yang ditawarkan, brosur harus asli
berhuruf latin, dapat dibaca dan dimengerti dengan mudah (bila diperlukan kontraktor
harus bisa menjelaskan);
h. Barang yang ditawarkan seperti : bend, cap/dop, flange, butterfly valve, rubber packing,
bolt/nut, air valve, penutup manhole pabrikasi harus dilengkapi dengan Surat Dukungan
Pabrik (POA) Asli ; Adapun POA dapat diterbitkan oleh Distributor Utama/Agen Utama
atau Distributor Cabang/Agen Cabang dari satu produk merk tertentu yang dikuatkan
oleh suatu surat penunjukkan deagenan / distributor dari pabrik negara asal / agen utama.
PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Umum
Kontraktor harus melaksanakan seluruh pekerjaan persiapan seperti yang tercantum di
bawah ini agar pekerjaan pokok bila terselesaikan dengan baik, dimana seluruh pekerjaan
persiapan tersebut sudah termasuk di dalam penawaran.
a. Membuat Time Schedule / Tata Kala (Curve S) yang disyahkan oleh Konsultan.
b. Menyediakan RKS dan Gambar Perencanaan, untuk pedoman pelaksanaan.
c. Mengasuransikan tenaga kerja dalam Jamsostek.
d. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pengukuran, pematokan serta pembersihan
pada jalur pipa yang akan digali untuk pemasangan pipa.
e. Pembuatan papan nama proyek 1 (satu) buah dengan ukuran dan tulisan seperti pada
gambar.
f. Kontraktor harus menyediakan dan memasang rambu-rambu lalu lintas di lokasi-
lokasi pekerjaan yang sedang dilaksanakan sebagai tanda bagi pemakai jalan agar
berhati-hati.
PASAL 4
PEKERJAAN TANAH
1. Umum
a. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan tanah yang diperlukan untuk pemasangan
pipa, valve chamber, pekerjaan crossing dan pekerjaan lainnya seperti yang
disyaratkan dan tertera di dalam gambar.
b. Kontraktor harus menjaga dan berhati-hati menggunakan peralatan konstruksi berat di
lokasi pekerjaan di daerah permukiman agar tidak mengganggu linkungan sekitarnya
(menimbulkan kerusakan lingkungan).
2. Galian
a. Umum
Kecuali bila ditentukan lain, maka galian sudah termasuk penyingkiran bahan (galian)
apapun sifatnya yang dijumpai, rintangan yang bersifat bagaimanapun yang akan
mengganggu pelaksanaan dan penyelesaian yang sebagaimana mestinya.
Pembuangan bahan ( galian ) tersebut mengikuti garis ketinggian tertera dalam gambar
atau yang diperintahkan. Bila tidak ditentukan lain, seluruh lapangan pekerjaan harus
dikupas (dibersihkan) dari tumbuh-tumbuhan dan puing-puing, benda tersebut harus
disingkirkan sebelum galian atau pengukuran dilakukan. Kontraktor harus menyediakan
tempat dan turap yang diperlukan pada sisa-sisa galian, serta semua pemompaan,
penggalian atau tindakan lain yang telah disetujui untuk memindahkan atau
mengeluarkan air, termasuk member perhatian terhadap air hujan dan air bangunan yang
masuk lokasi pekerjaan hingga terhindar kerusakan pekerjaan dan sekitarnya. Pekerjaan
galian yang sedang berlangsung dimana tenaga kerja melakukan kegiatan, maka
kontraktor harus melindungi tenaga kerja tersebut dengan sarana dan alat apapun yang
disetujui.
Lubang galian maupun lubang-lubang lain tidak diperkenankan dalam keadaan terbuka
lebih dari 3 x 24 jam, sehingga mengganggu kelancaran dan berbahaya bagi lalu lintas
dan pejalan kaki. Semua lubang-lubang harus diberi pelindung yang kuat dan diberi tanda
peringatan.
e. Galian Berbatu
Galian berbatu termasuk pengangkutan dan pembuangan adalah sebagai berikut :
Semua batu-batuan berukuran isi 0.25 m3 atau lebih.
Batu-batuan harus digali 15 cm melebihi ukuran luar pipa atau sambungannya,
ruang antara kemudian diisi kembali dengan pasir.
3. Urugan Pasir
a. Urugan di bawah pipa
Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu, atau sesuai gambar
rencana, sebelumnya pipa-pipa dipasang di dalamnya. Dasar pasir ini harus dipadatkan
dengan pemadat dan dibasahi serta harus mempunyai permukaan yang rata. Setiapa dasar
pasir setiap ujung pipa harus 5 cm lebih rendah agar pipa terjamin berkedudukan pada
keseluruhan panjangnya dan bukan ditahan oleh sambungan-sambungannya.
Setelaha pipa dipasang dalam parit, harus ditimbun dengan pasir dan kerikil halus mulai
dari dasar sampai atas pipa. Bahan urugan pasir dan kerikil halus ini disebarkan merata
kesetiap penjuru ruangan dalam galian sekitar sisi pipa dan perlengkapannya dan
dipadatkan dalam keadaan basah.
Cara atau metoda penimbuanan kembali harus dilakukan lapisan demi lapisan, dipadatkan
disekeliling dan diatas pipa-pipa seperti tertera pada gambar rencana dengan cara tidak
merusak pipa. Pemadatan pada sisi-sisi harus dilakukan saling berganti pada kedua sisi.
Lapisan 5 cm pertama diatas pipa harus dipadatkan hanya pada sisi-sisi pipa saja. Hanya
peralatan yang digerakan oleh tangan yang boleh digunakan. Semua kerusakan pada pipa-
pipa dan alat-alat penyambung harus diperbaiki Pemborong dengan biaya sendiri.
Dari kedalaman 10 cm di atas pipa hingga ke permukaan, galian harus ditimbun dengan
tangan atau metode mekanis yang disetujui dan dipadatkan dengan alat pemadat, untuk
mencegah menurunnya permukaan, setelah selesainya pekerjaan penimbunan.
Penimbunan kembali harus sampai beberapa centimeter di atas permukaan tanah untuk
memberi peluang pengendapan, Direksi/Tenaga Ahli dapat memerintahkan Pemborong,
untuk menambah timbunan pada bagian atas parit, di mana terjadi kesurutan di bawah
permukaan tanah yang bersangkutan.
c. Urugan Kembali
a. Umum
Urugan kembali tidak boleh langsung dejatuhkan di atas setiap struktur atau pipa.
Bahan yang dipakai untuk urugan kembali, adalah bahan tanah, bebas dari rumput
akar, semak-semak, bahan organic dan tumbuhan lainnya atau batu-batuan yang
memiliki diameter lebih dari 15 cm. Bahan urugan setebal 15 cm dari s etiap struktur
atau pipa harus bebas dari batu-batuan, pecahan gumpalan tanah yang berukuran
maksimum lebih besar dari 7,5 cm. Urugan kembali tidak diletakkan di sekitar atau
diatas sesuatu sstruktur sampai beton mencapai kekuatan yang cukup untuk menahan
beban yang menekan. Urugan kembali di sekeliling bangunan penahan air harus
diletakkan sampai bangunan itu telah penuh dengan air ketika urugan kembali tanpa
seijin pengawas.
b. Urugan Kembali
Sekeliling Bangunan, di Bawah Struktur dan di Bawah Daerah Pengerasa kecuali
ditentukan lain untuk bangunan khusus atau diperintahkan oleh, urugan kembali
sekeliling bangunan, dibawah struktur dan dibawah daerah pengerasan harus
ditebarkan secara horizontal tidak lebih 15 cm tebalnya sebelum dipadatkan, dan
pemadatannya dilakukan dengan cara pemadatan gerak tenaga tangan. Urugan kembali
harus dipasang rata lapis demi lapis, dibasahi dan dipadatkan secara mekanis.
c. Pemeriksaan Galian Urugan
Galian dan Urugan harus di periksa dan di setujui, sebelum memulai tahapan
bangunan berikutnya. Bahan urugan harus juga disetujui.
PASAL 5
KONSTRUKSI-KONSTRUKSI PENGAMAN
1. Umum
Konstruksi- konstruksi pengaman dalam pemasangan pipa merupakan pekerjaan sipil, yang
secara umum meliputi pekerjaan pondasi/thrust block, persyaratan bahan dan pelaksanaan
harus sesuai dengan gambar-gambar rencana dan spesifikasi teknis untuk pekerjaan sipil.
Secara umum spesifikasi bahan-bahan konstruksi dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut
:
g. Semen
Semua elemen yang digunakan harus semen Portland biasa dengan mutu terbaik.
Bilamana diminta pada setiap pengiriman semen ke pekerjaan pemborong harus
menyerahkan sertifikat pengujian, yang mrnyatakan semen tersebut memenuhi syarat-
syarat yang bersangkutan. Semen harus di simpan dengan cara yang mencegah
kelembapan atau pencemaran oleh bahan- bahan lain.krikil atau batu pecahan harus di
dapat dari tempat yang telah di setujui dan harus keras dari lapisan- lapisan dan debu.
h. Pasir dan Kerikil/ Batu Pecah
Pasir dan kerikil atau batu pecah harus di angkut, ditangani dan di timbun sedemikian
rupa, sehingga yang berukuran nominal terpisah dari yang berukuran lain, dan tidak
tercampur dengan benda- benda lain.
Krikil dan batu pecah harus didapat dari sumber yang telah di setujui dan harus keras,
tahan lama, bersih serta bebas dari lapisan yang menempel dari debu.
i. Beton
Kecuali kalau ada ketentuan lain, maka beton harus mempunyai perbandingan campuran
1:2:3. Perbandingan 1:2:3 hanya merupakan patokan saja dan tergantung pada krikil dan
pecahan batu yang digunakan diubah- ubah.
Spesifikasi Optimalisasi SPAM Desa Monano Kec. Moanano
T.A 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO UTARA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG CIPTA KARYA
Jl. Koesnodanupoyo No. 3 Komp Blok Plan Perkantoran Desa Molingkapoto Kec. Kwandang
Gorontalo Utara Kode Pos 96252
Untuk mendapatkann mutu campuran yang baik, dapat dipadatkan dengan baik tanpa
penggunaan air terlalu banyak.
Untuk pencampuran semen harus digunakan air yang bersih. Beton harus dibeton dan
dipadatkan tidak kurang dari 30 menit setelah di campur dan dibiarkan dalam keadaan
basah dan terlindung dari sinar matahari selama tidakkurang dari 7 hari.
j. Cetakan dan Penyempurnaan
Cetakan untuk cor beton harus dibuat yang rapih dan diperkuat untuk mencukupi
pengecoran beton seperti tertera pada gambar.
Semua sambungsan- sambungan harus rapat untuk menjamin tidak terdapat kebocoran
beton basah pada cetakan. Cetakan tidak boleh debongkar selama 24 jam setelah
pengecoran. Permukaan beton hang horizontal dan terlihat harus diratakan sampai halus
dengan sendok baja, setelah pengerasan pertama dilakukan.
k. Besi
Besi beton harus ditekuk dan dipasang seperti tertera pada gambar- gambar dan harus
bersih dan bebas dari debu.
3. Tiang Penyangga
Apabila diperlukan tiang- tiang penyangga untuk perlintasan pipa, jembatan pipa atau pipa
yang dipasang diatas tanah dan sebagainya, maka harus dilaksanakan sesuai dengan gambar-
gambar rencana atau dan dengan petunjuk atau tenaga ahli.
Setelah cetakan diambil maka sisa dalam dan sisa atas dari besi tulang disikat dengan sikat
kawat dan dicat dengan terbatu bara atau cat yang sejenis, yang di setujui oleh tenaga ahli.
Kkotak luar harus dipasang sedemikian rupa, sehingga setiap tegengan yang dapat diteruskan
ke katup. Hindra-hindra harus dipasang benar-benar tegak lurus dengan saluran pembuangan
dari katup api menjuruske jalan hidran disetel pada sebuah tegel/plat semen yang
dipancangkan dengan cara dituangkan + 20 liter beton (beton tipis) diatas tegel beton itu.
PASAL 6
PEKERJAAN PEMIPAAN
1. Umum
a. Uraian pekerjaan
Perkerjaan yang dimaksud disini adalah pemasangan jaringan pipa bermacam- macam ukuran
dan bahannya termasuk pemasangan katup ( valves ), benda khusus ( specials ), benda
sambungan ( fittings) meteran air dan benda- benda lainnya, dipasang atau dibangun sesuai
dengan gambar dan persyaratan disini. Peralatan bangunan untuk galian tanah, penggurugan
kembali, pengujian serta bahan- bahan untuk pembangunan bak katub blok bantalan, bak
meteran air yang tidak disediakan oleh pemberi tugas menyelesaikan pekerjaan pemasangan
seperti tertera pada gambar dan persyaratan ini harus diselesaikan oleh kontraktor.
b. Kontraktor menyediakan bahan/ peralatan
Kontraktor bertanggung jawab untuk menentukan dan menyediakan peralatan serta bahan
tambahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan pemasangan sesuai persyaratan ini dan tertera
dalam gambar ini. Akhirnya ia harus mempertimbangkan gqambar dan daftar peralatan/ bahan
, pemberitugas penetapan bahan- bahan tersebut untuk diadakan, dibangun dan di pasang
membentuk susunan yang lengkap. Kontraktor bertanggung jawab atas pengangkutan dan
penanganan bahan/ peralatan dari tempat penampungan.
Bahan baku utama untuk pipa PVC harus Polyvinyl Chloride tanpa pembentuk sifat
plastis dengan kandungan PVC murni harus lebih besar dari 92,5 %. Hasil akhir produksi
harus merupakan produk yang homogen, tahan serta tidak akan terurai oleh air.
Pipa PVC tidak boleh membahayakan bagi kesehatan pemakai air, dimana bau dan rasa
tidak boleh terdeteksi.
Rekanan harus bertanggung jawab atas setiap kegagalan pengujian yang dilakukan oleh
laboratorium independen terhadap kandungan bahan baku PVC.
b. Jenis Sambungan
Hubungan dan Sambungan dengan "Solvent Cement" hanya dapat dipakai untak diameter
pipa lebih kecil 2", sedangkan untuk diameter pipa yang lebih besar dipasang dalam tanah
dipilih hubungan "Ring Karet" atau " Rubber Ring".
c. Fitting-Fitting Pipa
Fitting pipa yang dipakai pada pipa PVC, harus sesuai dengan SII/SNI 0950-84 atau
standard yang sama dan harus dimanufaktur dengan metoda "Injection Moulded".
Fitting-fitting dari bahan "Cast Iron", Ductile Iron atau "Grey Iron" yang digunakan
untuk pipa PVC, harus sesuai dengan SII/SNI 0598-81 atau ISO 2531 dengan sistem
hubungan mekanikal (Mechanical Joint).
Flange Socket (ujung-ujung flange dan socket) dipakai untuk menyambung bagian-
bagian dan pipa PVC ke flange pada pekerjaan pipa.
Fitting-Fitting dari bahan cast iron, ductile iron atau grey iron yang ditanam dalam tanah
harus dilindungi bagian dalam dan luar terhadap karat, dengan lapisan bitumen atau
Epoxy dengan ketebalan untuk bagian dalam minimum 0,04 mm. Pelapis bagian dalam
hams terbebas dari racun dan bau.
d. Bahan Penyambung Pipa
Rekanan harus melengkapi dan menyediakan bahan pelumas dan cairan pembersih,
sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan oleh pabrikasi
pembuatnya/manufaktur. Jumlah yang harus disediakan ditambah dengan 15 % sebagai
cadangan untuk kelebihan pemakaian dan harus disebutkan jumlah per paketnya.
Karet Penutup harus tahan terhadap microorganisme dan semua zat-zat yang dikandung
oleh air dan tahan dalam keadaan normal. Cincin-cincin penutup yang dibuat dari
styrene butadience harus sesuai dengan standar yang ada. Cincin karet penutup harus
dilengkapi dengan jumlah yang cukup ditambah 5 % cadangan.
Pelumas untuk cincin karet harus tidak membahayakan, tidak menimbulkan rasa atau
warna pada air minum disamping juga tidak akan mempengaruhi kesehatan.
3. Pemasangan Pipa
a. Umum
Bila tidak ditentukan lain kontraktor harus memasang semua pipa, benda khusus, sambungan,
penutup, katub, penyangga baut, mur, paking, bahan penyambungan dan perlengkapan
lainnya sesuai dengan gambar dan persyaratan ini guna menghasilkan pemasangan yang
mudah dilakukan serta menyeluruh. Pada waktu pekerjaan pemasangan pipa terhenti, maka
Spesifikasi Optimalisasi SPAM Desa Monano Kec. Moanano
T.A 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO UTARA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG CIPTA KARYA
Jl. Koesnodanupoyo No. 3 Komp Blok Plan Perkantoran Desa Molingkapoto Kec. Kwandang
Gorontalo Utara Kode Pos 96252
semua lubang pipa dan ujung pipa harus ditutup rapat- rapat guna menghindari dimasuki oleh
binatang atau benda- benda asing. Bila terjadi kerusakan pada pipa benda sambungan valve
atau perlengkapan lainnya selama penanganan, cepat- cepat kerusakan tersebut ditunjukkan
kepada Direksi. Direksi akan menerangkan cara perbaikannya atau menolak sama sekali
bahan yang rusak tersebut.
b. Pemasangan pipa diatas muka tanah ( dengan penyangga )
Bila detail penyangga pipa tergambar, maka penyangga itu harus dilaksanakan dan terpaksa
seperti yang ditunjukkan sedemikian rupa sehingga penyangga pipa yang Nampak ( tidak
didalam tanah ) harus lengkap dan betul, sekalipun perlengkapan penyangga ada atau tidak
tergambar secara khusus. Harus dipasang pula dimana ditentukan balok bantalan dan
penyambungan yang memakai pengekang. Bahan penyangga tersebut dari beton bertulang
yang bagian atasnya disisipkan baut untuk klaim pipa, ukuran dari penyangga sesuai dengan
gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
4. Penyambungan Pipa
a. Sambungan “ push-on-joint”
Istilah “bell end” atau “ socket” pada pipa PVC yang digunakan di sini harus dianggap
sebagai ujung-ujung dari pipa “push – on – joint”.
Jika pipa diletakkan pada sudut 10 derajat atau lebih besar, pemasangan harus dimulai pada
bagian atas dan harus mendahului bagian atas dengan ujung bell dari pipa yang bersudut.
Akhiran spigot dari pipa harus dimasukkan ke dalam socket dengan berhati-hati agar tidak
terjadi persentuhan dengan tanah. Sambungan harus diselesaikan dengan menekan bagian
akhiran yang dasar ke dasar socket, dengan alat coupling pusher atau peralatan lain yang
disetujui Direktur. Bagian dalam akhiran bell dan bagian luar ujung spigot, harus dibersihkan
dari minyak, pasir dan benda-benda asing lainnya. Jika dipakai gelang karet untuk
sambungan, maka gelang karet yang melingkar harus dipasang dan dimasukkan ke dalam
gasket pada bell socket.
Lapisan tipis minyak gelang harus dilapiskan baik pada permukaan bagian dalam dari gasket
ataupada akhiran dari pipa atau keduanya. Minyak gelang harus beasal dari persediaan yang
diberikan pabrik dan disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli. Tidak diperkenankan
mempergunakan bahan yang tidak disetujui.
Pada waktu peletekan pipa dalam galian, letak ujung spigot – on – joint untuk membentuk
belahan berjari-jari panjang, maka jumlah defleksi harus dengan persyaratan Direksi/ Tenaga
Ahli dan petunjuk-petunjuk dari pabrik harus diikuti. Adalah penting untuk membuat
sambungan pipa pada lintasan yang lurus dan defleksi dibuat setelah sambungan selesaikan.
b. Sambungan “solven cement” (lem)
Jika dipakai sambungan dengan solven cement, maka bagian yang akan disambung harus
dibersihkan dari debu, kotoran dan air. Oleskan solvent cement dengan sikat yang tipis
sampai merata pada ujung pipa sedala socket atau bagian dalam dari fitting yang akan
disambung, sesuai dengan yang diinstruksikan oleh pabrik pipa yang bersangkutan.
Solvent cemen, pelumas dan serat nenas yang diperlukan untuk penyambungan perpipaan
harus disediakan oleh Pemborong dengan bahan yang disetujui oleh Direksi/Tenaga Ahli.
Biaya untuk keperluan ini sudah termasuk dalam harga penawaran Pemborong.
6. Urugan Kembali
Urugan kembali tidak boleh dijatuhkan diatas bangunan atau pipa. Bahan yang dipakai untuk
urugan kembali, adalah bahan pilihan, bebas dari rumput, semak-semak dan tumbuhan lain-
lainnya, atau batu-batuan yang mempunyai ukuran lebih dari 15 cm, bahan yang diurugkan
setebal 15 cm dari bangunan atau ppa harus bebas dari batu-batuan, pecahan, gumpalan tanah
yang berukuran maksimum lebih besar dari 8 cm.
a. Urugan Kembali Lubang Parit Pipa
(1) Lubang parit pipa harus diurug kembali dengan bahan pilihan atau yang didatangkan.
Ataupun dengan bahan bahan yang digali di daerah pipa, seperti yang tertera dalam
gambar. Bila tanah yang di gali tersebut tidak cukup baik menurut pendapat Direksi Bahn
beli (borrow) yang disetujui Direksi yang harus dipakai. Bahn belian yang diperintahkan
Direksi akan dibayar terpisah dengan harga satuan penawaran bila ditentukan. Bila tidak,
perhitungan biaya sesuai denga harga pertimbangan bersama. Bahan tersebut harus
dipadatkan sembilan puluh persen (90%) dari kepadatan maksimum bila parit itu akan
terletak di bawah bangunan dan depan delapanpuluh lima porsen (85%) dari kepadatan
maksimum di tempat lain. Pemadatan dihasilkan dengan cara dipadatkan, atau
menggunakan air yang berlebihan dan dimana diperlukan penggetar beton antara pipadan
sisi parit.
(2) Tidak boleh kurang dari empat (4) jam sesudah bagian pertama urugan kembali
diletakkan seperti yang disyratkan diatas, mengurug sisa lubang parit, kecuali pada
sambungan-sambungan atau mengikuti tata cara pengujian. Sisa lubang parit diisidengan
bahan urugan pilihan dari hasil galian serta diletakkan berlapis-lapis secara horizontal.
Setiap lapisan harus dibasahi, dipadatkan, digenangi air, digiling atau pemadatan secara
lain, sampai sembilan puluh porsen (90%) dari kepadatan maksimum bila parit galian
akan dibawah bagunan dan delapan puluh lima porsen (85%) dari kepadatan maksimum
ditempat lain. Apabila bahan urugan kembali berpasir atau berbutir-butir alamiah dan
lubang parit tidak akan di bawah bangunan, serta pembuatan tidak berlapis-lapis, maka
secara menggenangi atau mengguyur. Melakukan dengan cara terakhir ini harus disetujui
oleh instansi yang berwenang akan jalan raya atau jalan umum. Bila cara
b. Uji Kepadatan
Apabila urugan kembali disyaratkan untuk dipadatakan sampai kepadatan yang telah
ditentukan, pengujian sesuai dilakukan oleh pemberi tugas beserta tanggungan biaya,
menggunakan peraturan pengujian yang ditentukan dalam ” cara pengujian hubungan antara
basah dan kepadatan tanah dengan menggunakan martil 10-lb dan dijatuhkan setinggi 16 inch
( ASTM – D – 1557) dengan menggunakan 3 lapisan berganti-ganti. Pengujian kepadatan
dilapangan sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan dalam ” cara pengujian kepadatan
tanah ditempat dengan cara konus pasir (ASTM – D – 1556).
7. PemotonganPipa
1. Pemotonganpipa diusahakan seminimum mungkin. Bila perlu pemotongan harus
dilakukan tegak lurus terhadap sumbu pipa dan rata. Pemotongan harus dilakukan dengan
peralatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.
2. Ujungpotongandan tepian yang kasar harus diperhalus dan dipotongdengan alat yang
khusus dibuat untuk keperluan tersebut. Ujung potongan serong harus sama dengan yang
dibuat dipabrik. Perkakas bagi keperluan pemotongan pipa dan membuat ujung potongan
serong harus sesuai dengan rekomendasi pabrik. Tanda kedalaman (garismelingkar yang
jelas) harus dibuat diujung spigot pipa yang dipotongdilapangan untuk menandakan
kedalaman penetrasi spigot yang benar kedalam sambungan pipa
8. PemasanganPipa
a. Pipa harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan yang seragamdan menerus
sesuai jalur dan gradien yang diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan jadual
perletakan yang ditentukan bagipemasangan. Sebelum menempatkan pipa ke posisinya
gradien akhir harus dicek dengan peralatan survey.
b. Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah benda asingmasuk kedalam pipa
saat ditempatkan pada jalur pemasangannya.Selama pemasangan, tidak boleh ada
sampah, perkakas, kain, ataubenda lainnya yang diletakkan/ditinggalkan kedalam pipa.
c. Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung spigot harusdiletakkan ditengah
bell, pipa didorong masuk dan ditempatkan pada jalur dan gradien yang benar
d. Pipa harus dimantapkan di tempatnya dengan bahan urugan yangdipadatkan merata,
kecuali pada bagian bellnya. Tindakan pencegahanharus diambil untuk mencegah tanah
atau kotoran lainnya masuk kedalam sambungan.
e. Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung terbuka pipaharus ditutup
dengan cara yang memadai yang disetujui oleh DireksiLapangan/Teknis.
f. Khususnya pada musim hujan, penyedia barang/jasa harus melakukantindakan untuk
mencegah air hujan/atau sampah dan benda lainnyayang tidak perlu masuk ke pipa yang
telah dipasang, dan jangan sampaipipa tersebut terapung.
Spesifikasi Optimalisasi SPAM Desa Monano Kec. Moanano
T.A 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO UTARA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG CIPTA KARYA
Jl. Koesnodanupoyo No. 3 Komp Blok Plan Perkantoran Desa Molingkapoto Kec. Kwandang
Gorontalo Utara Kode Pos 96252
g. Pemasangan pipa pada daerah tebingan sungai harus terlindung daribanjir dan pipa
dipasang pada tebing dengan dengan perkuatan denganclem, dyna bolt atau bahan lainnya
yang mampu menahan beban pipa.
berasal dari persediaan yang diberikan pabrik dan disetujui oleh Direksi
Lapangan/Teknis, tidak diperkenan kan mempergunakan bahan yang tak disetujui.
Pelaksanaan pemasukan pada sambungan pipa harus betul-betul menjamin
kesempurnaan sambungan dengan masukan karet/gasket secara benar
dalam maffell/lubang, sehingga tidak akan memungkinkan timbulnya kebocoran-
kebocoran air pada sambungan pipa, semua pipa yang sudah disambung harus
dimintakan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Lapangan/Teknis untuk diperiksa,
baru kemudian pengurugan dilakukan dan pelaksanaan dapat dilanjutkan.
Dalam hal jalur pipa agak melengkung, maka defleksi yang diizinkan untuk tiap-
tiap sambungan pipa harus diminta persetujuan dari Direksi Lapangan/Teknis dan
ketentuan-ketentuan dari pabriknya harus diperhatikan, karena bila terdapat defleksi
yang terlalu besar, maka akan mengakibatkan timbulnya kebocoran-kebocoran
pada sambungan pipa tersebut
c. Solvent Semen
Sebelum pipa dimasukan kedalam socket terlebih dahulu harus dibersihkan dari
kotoran-kotoran tanah, kemudian spigot distel kedalam socket pipa dengan terlebih
dahulu dibersihkan dari segala kotoran lainnya. Kemudian spigot dan socket dipoles
dengan lem pipa (lubricant)yang sama dengan yang dihasilkan pabrik pipa
dan disetujui oleh Direksi Lapangan/Teknis. Untuk memudahkan ujung pipa
(spigot)masuk kedalam socket maka pemasangan dilakukan dalam keadaan lurus.
Bila ujung pipa sudah diratakan, cukup aman masuk kedalam socket baru dilanjutkan
dengan pekerjaan penyambungan lainya dengan cara-cara yang sama.
Kedalam masuknya spigot ditentukan tanda-tandanya, pipa-pipa yang belum ada
tandanya supaya diberi tanda untuk memastikan masuknya pipa secara cukup.
Defleksi pipa-pipa diijinkan untuk sambungan, besarnya ditentukan sesuai instruksi
pabrik yang memproduksi pipa atau pun petunjuk-petunjuk langsung dari Direksi
Lapangan/Teknis, dengan pedoman bahwa defleksi pipa tersebut setelah pipa
disambung secara utuh.
d. Flange
Sebelum dipasang flanges pipa harus sudah bersih permukaannya, kemudian dipasang
dan dibaut dengan putaran secukupnya.
Sebelum pekerjaan pembautan, semua baut dan mur harus diberi gemuk dengan
sempurrna.
Baut-baut harus dikunci dengan kunci-kunci khusus sehingga dapat menjamin
kesamarataan baut-baut pipa dengan kedudukan flens pipa, sehingga terdapat
tekanan yang sama pada seluruh permukaan dari flens.
e. Fitting
Semua jenis fitting dipasang sesuai dengan fungsi dan jenisnya seperti yang tercantum
dalam Bill of Quantity dan gambar,sesuai dengan jenis pipanya
f. ThrustBlok
Thrustblock berfungsi untuk meningkatkan kemampuan fitting dan aksesoris dalam
menahan pergerakan dan terbuat dari beton MPa (≈ 200 kg/cm2) dan diletakkan
langsung pada tanah stabil dengan pondasi agregat dengan ketebalan minimum200
mm.
Bila daya dukung tanah pada lokasi blok penahan tidak sesuai dengan rencana, maka
perkuatan daya dukung dilakukan dengan menggunakan cerucuk bambu atau dengan
cara lain yang disetujui Direksi Lapangan/Teknis.
Bila terjadi celah antara dinding tanah galian dan lengkung luar dinding blok penahan
sebagai akibat penggalian yang melampaui ukuran yang ditetapkan, maka celah
tersebut harus diisi dengan kerikil yang dipadatkan dengan merata.
g. Valve
1. Penyedia barang/jasa harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan
menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuaidengan ukuran yang disebutkan dan
bila mungkin dari jenis atau model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.
2. Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor dengan
huruf timbul yang dapat menunjukkan :
a. Nama pemilik proyek
b. Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
c. Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
d. Tekanan kerja
e. Diameter nominal
f. Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
3. Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan, kecuali untuk
handwheel terbuat dari besi tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari
sambungan ulir.
4. Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 “Pipa threads where pressuretight joint are made
in the thread”.
5. Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem dengan flange
dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
11. Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari flange
valve, mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan material bekas dan sudah
tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet
sintetis.
12. Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum forcepada hardwheel,
engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada
operator. Penyedia Jasa harus menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan
untuk setiapvalve yang dikirim.
13. Valve harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan.
Coatingdengancara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan minimum coating
setelah kering + 400 microns (16 mils). Material yang berkontak dengan air harus harus
dari jenis non toxicsedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan.
14. Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan untuk setiap jenis valve dan
perlengkapannya.
15. Penyedia barang/jasa harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa
setiap valve telah memenuhi persyaratan yangdiminta dalam spesifikasi ini
A. GateValve
1. Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate valve yang
ditawarkan adalah gate valve dari jenis “Non Rising Stem”.
2. Valve harus memenuhi standar“Gate Valve for Water and Other Liquids” (AWWA C
500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi kualitasnya dan
didesain khusus untuk tekanan kerja.
3. Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T
(TeeKey) minimal satu buah. Tee key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup
surface box street cover danterbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
4. Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extensionspindle maka
material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis. Harga penawaran
extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk melindungi extension
spindle tersebut dariurugan tanah.
5. Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau bahan dengan
kualitas lebih tinggi.
6. Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukandarilogamperunggu,
tangkai valve jenis non-rising dan dengan katupyang solid (solidwedgegate). Valve harus
cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertikal mounting). Valve harus dirancang
untuk saluran air yang bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari
diameter nominal valve apabila dalam posisi terbuka.
7. Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperli telah
dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari stuffingbox tidak
boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes atau
bahan lain yang sesuai dan disetujui engineer. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak
boleh digunakan. O-ring stem seal dapat digunakan atas persetujuan engineer dan seal ini
harus terdiri dari 2 (dua) buah O-ring seal dan paling sedikit1 (satu) buah ditempatkan di
atas stem-collar dan dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan kerja penuh
dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh.
8. Chek Valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan cincin dan
bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil,
mudah dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau harus
memindahkan valve dari jalumya.
9. Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atauvertikal dengan
aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve harusmempunyai daerah aliran bersih (a net-
flow area) tidak kurang dari luas diameter nominal pipa dan ujung flange
PASAL 7
PENGUJIAN TEKANAN HIDROSTATIS PERPIPAAN
1. Tujuan
Pengujian tekanan hidrostatis dilakukan dengan tujuan untuk menyakinkan/menjamin bahwa
sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak bocor dan blok-
blok penahan (permanen) sanggup menahan tekanan sesuai rencana.
Sedangkan untuk pipa yang lain didasarkan pada pengukuran penambahan volume air sesuai
dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan. Pemborong harus menemukan dan
membongkar kebocoran yang diakibatkan volume air sesuai dengan toleransi penurunan
tekanan yang diinginkan. Pemborong harus menemukan dan membongkar kebocoran yang
diakibatkan volume air sesuai dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan.
Pemborong harus menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan pelaksanaan
pengujian awal. Jika ada pergeseran perpindahan dan kebocoran pipa harus dilakukan
pengujian ulang.
2) Pengujian Tekanan
Besarnya tekanan pengujian, lama pengujian dan toleransi penurunan tekanan ditentukan
sesuai Tabel 1 yang tercantum pada gambar standar. Hasil Pengujian Pipa/pengetesan pipa
tidak akan diterima, jika penurunan volume dari setiap bagian pipa yang diuji lebih besar dari
toleransi yang ditentukan ( dihitung dengan satuan liter per 100 m panajang pipa ) sesuai
dengan ketentuan yang dijelaskan pada Bab sebelumnya. Formulir standar ( ”Berita Acara
Pengujian Pipa/pengetesan pipa” ) harus digunakan untuk mencatat hasil pengujian.
e. Peringatan
Tidak diijinkan bekerja di dalam area / bagian pengujian, selama berlangsungnya Pengujian
Pipa/pengetesan pipa.
PASAL 8
MEMBONGKAR DAN MEMASANG KEMBALI PENGERASAN JALAN
1. Permukaan
Pelaksanaan jalan dirusak karena ada sangkut-pautnya dengan pelaksanaan pekerjaan yang
ditentukan dalam kontrak harus dipasang kembali dengan macam yang sama dan lebih baik
oleh kontraktor sesuai dengan persyaratan, peraturan dan pengaturan terakhir dibawah
pengawasan instansi yang berhak. Apabila jalar pengerasan kurang dari satu meter sisanya
antara lubang parit dengan selokan maka harus dibongkar (semua) dan akan diganti dengan
pengerasan pengganti yang baru. Pembongkaran permukaan pengerasan tidak boleh
kontraktor menggunakan peralatan yang akan merusak pengerasan sampingnya. Pengerasan
dari beton harus dipotong dengan peralatan gergaji beton sedangkan pondasi yang dari beton
sama dibawah permukaan aspal beton (Asphalt Beton Mix) tidak perlu dipotong dengan
gergaji. Permukaan aspal beton harus dibongkar dan dibersihkan menurut garis lurus.
PASAL 9
PEKERJAAN BETON
1. Umum
Beton harus merupakan campuran dari semen, agragat halus, agregat kasar dan air, dengan
perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang dihasilkan, jumlah semen yang terdapat
di dalamnya minimum sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi. Hasil akhir pekerjaan
harus berupa beton yang baik, padat dan tahan lama serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat lai
sebagaimana disyaratakan. Perbandingan antara agregat halus dengan agregat kasar
tergantung dari gradasi bahannya, tetapi jumlah agragat halus harus selalu minimum dengan
ketentuan bahwa bila dicampur dengan semen akan menghasilkan adukan yang cukup untuk
mengisi ruang-ruang/rongga-rongga diantara agragat kasar dan terdapat sedikit sisa untuk
finishing.
Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air yang dipakai dalam
adukan harus minimum sehingga menghasilkan kemudahan untuk dikerjakan dan konsisitensi
yang sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran beton. Semua bahan pengujian dan lain-lain
yang diuraikan dalam spesifikasi ini menikuti British Standart yang telah diterapkan
dengantujuan menetapkan suatu standart yang dapat diterima. Standard lokal atau standar
lainnya dapat juga diterapkan asal sudah disetujui oleh Direksi sebagai setara.
3. Semen
Semen harus berupa Semen Portland ( PC ) biasa yang sesuai dengan Pedoman Pekerjaan
Beton sebagaimana dinyatakan dalam PPB/SKSNI T15-1991-03 atau British Standard No. 12:
1958 untuk kelas I – Z475. Semua semen harus berasal dari pabrikan yang sudah disetujui
oleh Direksi. Bilamana dikehendaki, harus memberikan pada direksi, satu copy sertifikat
Spesifikasi Optimalisasi SPAM Desa Monano Kec. Moanano
T.A 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO UTARA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG CIPTA KARYA
Jl. Koesnodanupoyo No. 3 Komp Blok Plan Perkantoran Desa Molingkapoto Kec. Kwandang
Gorontalo Utara Kode Pos 96252
pengujian dari pabrikan yang menyatakan bahwa semen yang dikirim sudah diuji dan
dianalisa serta dalam segala hal sesuai dengan standar. Semua semen harus diangkut dan
disimpan dalamtempat yang tidak tembus air serta dilindungi dari kelembaban sampai saat
pemakaian.
Direksi berhak untuk menolak semen yang terbukti tidak memuaskan, sekalipun sudah
terdapat sertifikat dari pabrikan. Kontraktor harus menyediakan dan memberikan gudang-
gudang di tempat yang sesuai untuk penyimpanan dan menangani semen. Gudang-gudang
tersebut harus benar-benar kering, berventilasi baik, tidak tembus air dan berkapasitas cukup
serta berlantai minimum harus 30 cm diatas tanah atau diatas air yang mungkin tergenang di
lantai. Ketika diangkut ke lapangan dengan lori/gerobak, semen harus ditutup dengan terpal
atau bahan penutup lain yang tidak tembus air. Semen harus segera mungkin digunakan
setelah dikirim tiap semen yang menurut pendapat direksi sudah rusak atau tidak sesuai lagi
akibat penyerapan air dari udara atau dari manapun, harus ditolak dan disingkirkan dari
lapangan atas biaya. Semen-semen yang berlainan jenis harus disimpan dalam gudang
terpisah. Semen-semen harus disimpan menurut pangiriman sedemikian sehingga yang
dikirim lebih dahulu dapat dipakai.
4. Agregat
Agregat harus sesuai dalam segala hal dengan PBB/SKSNI T15-1991-03, Bagian 2 atau B.S.
No. 852 : 1965. Agregat kasar adalah agregat yang bertahap pada saringan 5 mm dan agregat
halus adalah agregat yang lolos saringan 5 mm. Untuk struktur atas dan beton tumbuk,
agregat kasarnya harus bergradasi dari 38 mm-5 mm. Sebelum pembetonan dimulai, sejumlah
contoh tiap ukuran dan jenis agregat harus diserahkan kepada direksi untuk disetujui. Dari
tiap jumlah tersebut harus mengambil dua contoh yang representatif dan mengadakan analisa
gradasi serta pengujian lain sebagaimana diperintahkan oleh direksi. Semuanya harus sesuai
dengan British Standard No. 812 : 1968 atau yang setara. Bila agragat yang disetujui oleh
Direksi sudah terpilih, harus mengusahakan agar seluruh pemasukan untuk tiap bahan berasal
dari satu sumber yang disetujui untuk menjaga agar mutu dan gradasi dapat dipertahankan
pada seluruh pekerjaan.
5. Air
Air sebagai bahan campuran beton harus bersih, bebas dari unsur-unsur atau kotoran yang
dapat mempengaruhi daya pengikatan semen. Direksi dapat meminta agar dilakukan
pengujian kimia setiap saat dan biaya pengujian ini dibebankan pada Kontraktor.
6. Penolakan Beton
Jika pengujian kekuatan tekan dari suatu kelompok kubus uji gagal mencapai standar yang
ditetapkan, maka direksi berwenang untuk menolak seluruh pekerjaan beton darimana kubus-
kubus tersebut diambil. Direksi juga berwenang untuk menolak beton yang berongga, porous
atau yang permukaan akhirnya tidak baik. Dalam hal ini kontraktor harus menyingkirkan
beton yang ditolak tersebut dan menggantinya menurut instruksi dari Direksi sehingga
hasilnya menurut penilaian direksi sudah memuaskan.
7. Pengukuran Beton
Semua bahan untuk beton harus ditetapkan proporsinya menurut berat, kecuali air yang boleh
diukur menurut volume. Agregat halus dan kasar diukur secara terpisah dengan alat
perimbangan yang disetujui , yang memenuhi ketepatan + 1 %. Pengukuran volume dapat
diijinkan asal disetujui oleh Direksi. Peralatan yang dipakai untuk menimbang semua bahan
dan mengukur air yang ditambahkan serta metoda penentuan kadar air harus sudah disetujui
oleh direksi sebelum beton di cor.
8. Pengadukan Beton
Beton harus diaduk ditempat yang sedekat mungkin dengan tempat pengecoran. Pengadukan
harus memakai mixer yang digerakkan dengan daya yang tidak kontinyu serta mempunyai
kapasitas minimum 1 m3. Jenisnya harus disetujui oleh direksi dan dijalankan dengan
kecepatan sebagaimana dianjurkan oleh pabrikan. Pengaturan, pengangkutan, pengukuran dan
pengadukan bahan beton harus mendapat persetujuan dari direksi bila mungkin, harus diatur
sedemikian sehingga seluruh operasi dapat dilihat dari suatu titik dan diawasi serta dicek oleh
seorang pengawas. Pengadukan beton dengan tangan tidak diijinkan, kecuali jika sudan
disetujui oleh direksi untuk mutu beton kelas III. Pengadukan harus sedemikian sehingga
bahan beton tersebar merata ke seluruh massa, tiap partikel terbungkus mortar dan mampu
menghasilkan beton padat yang homogen tanpa adanya air yang berlebihan.
penerangan yang memeadai yang disetujui oleh Direksi. Harus membuat catatan lengkap
mengenai tanggal, waktu dan kondisi pengecoran beton pada tiap bagian pekerjaan. Catatan
ini harus tersedia untuk diperiksa oleh direksi setiap saat.
pengerasan pertama mulai, permukaan tersebut harus diratakan lagi dengan sendok dimana
perlu untuk menutup retakan-retakan dan mencegah timbulnya lelehan yang berlebihan pada
permukaan beton baru yang terbuka.
Pengecoran beton dilaksanakan menerus dari satu siar ke siar berikutnya, tanpa
memperhatikan jam-jam istirahan dan makan. Siar-siar konstruksi pada permukaan-
permukaan yang terbuka harus sungguh-sungguh horizontal atau vertikal dan jika diperlukan
dipasang juga beading di dalam dinding bekisting pada permukaan terbuka untuk menjamin
penampilan siar yang memuaskan sebelum menempatkan beton baru pada beton yang sudah
mengeras, permukaan siar beton yang sudah dicor harus dibersihkan seluruhnya dari benda-
benda asing atau serpihan-serpihan. Jika beton kurang dari 3 hari umurnya, permukaan
tersebut harus disiapkan dengan penyikatan seluruhnya, tetapi jika umumnya sudah lebih dari
3 hari atau sudah terlalu keras, permukaan tersebut harus dicetak secara ringan atau diembus
dengan pasir (sandblasted) untuk memperlihatkan agregat. Setelah permukaan tersebut
dibersihkan dan disetujui oleh direksi bekisting akan diperiksa dan dikencangkan.
17. Bekisting
Semua bekisting harus dirancang dan dibuat hingga dinilai sesuai oleh direksi. Harus
menyerahkan rancangannya untuk disetujui, dalam jangka waktu yang cukup sebelum
pekerjaan dimulai. Semua bekisting harus diperkuat dengan klam dari balok kecil dan harus
yang kuat serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton
dicorkan, dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu dan triplex 3 mm harus dibuat dari
kayu yang sudah diolah dengan baik. Semua sambungan harus cukup kencang agar tidak
terjadi kebocoran. Agar beton tidak menempel pada bekisting bagian permukaan dalam
bekisting diberi selapis minyak yang jenisnya sudah disetujui sebelum beton dicorkan.
Minyak pelumas baik yang sudah atau belum dipakai tidak boleh dipakai untuk maksud ini.
Harus diperhatikan agar besi tulangan tidak terkena bahan pelapis semacam ini.
Pengikat baja untuk di dalam atu blok antara ( sapcer ) yang sudah disetujui boleh dipakai.
Bagian dari pengikat atau pengantara yang ditanam permanen dalam beton sekurang-
kurangnya harus berjarak 5 cm dari permukaan akhir beton. Setiap lubang dalam permukaan
beton yang timbul akibat pengikat atau pengantara harus ditutup dengan raih segera setelah
bekisting dibuka dengan spesi semen yang campuran serta konsistensinya sama dengan mutu
beton induknya.
Semua permukaan beton yang terbuka harus licin dan halus maka bekisting harus dilapisi
dengan triplek bermutu tinggi yang sudah disetujui Direksi. Pada umumnya bekisting dari
kayu lapis tidak boleh dipakai ulang lebih dari 3 kali. Sebelum memasang kayu bekisting,
Direksi akan memilih panil kayu lapis yang boleh dipakai ulang. Panil kayu lapis yang ditolak
oleh direksi harus disingkirkan. Direksi sama sekali tidak bertanggungjawab atas mutu
permukaan akhir setelah memberikan persetujuan atas bekisting. Semua sudut kolom dan
balok yang terbuka harus diberi alur ( 1,5 cm ) kecuali jika ditetapkan lain pada gambar.
Bekisting untuk kolom dan dinding harus diberi lubang agar kotoran, debu dan benda lainnya
dapat disingkirkan sebelum beton dicorkan. Beton di bagian mananpun tidak boleh dicorkan
sebelum bekistingnya diperiksa dan disetujui oleh direksi.
Jika setelah pengangkatan bekisting ternyata terdapat ”sarang lebah” pada beton atau cacat
lainnya, harus segera dilaporkan kepada direksi. Perbaikan atau pengerjaan apapun tidak
boleh dilakukan tanpa persetujuan dari Bekisting. Setelah struktur selesai, semua bekisting
harus dibongkar seluruhnya, namun demikian, pembongkaran tidak boleh dilakukan tanpa
adanya persetujuan dari Direksi.
19. Penulangan
Semua baja tulangan harus bebas dari serpihan karat lepas, minyak, gemuk, cat, debu atau zat
lainnya yang dapat mengganggu perletakan yang sempurna antara tulangan dan beton. Jika
diinstruksikan oleh Direksi, baja harus disikat dan dibersihkan sebelum dipakai. Beton tidak
boleh dicorkan sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
20. Bahan-bahan
Baja tulangan sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan SII 0136 1984, British Standard No.
785 atau yang setara untuk baja tulangan sedang yang polos. Baja tulangan bertegangan tinggi
harus BJTP 40 yang sesuai dengan SII 0136-1984, British Standard No. 4449:1969 atau yang
setara untuk baja ulir bertegangan tinggi.
Tegangan leleh baja tulangan bertegangan tinggi harus minimum 40,4 kg/cm2. Baja tulangan
pabrik harus sesuai dengan bagian yang relevan pada British Standard 4483 : 1969 atau yang
setara.
21. Penyimpangan
besi tulangan harus disimpan di bawah atap yang tahan air dan diberi alas dari muka tanah
atau air yang tergenang serta harus dilindungi dari kemungkinan kerusakan dan karat.
22. Penekukan
Pada tahap awal pekerjaan harus mempersiapkan daftar tekukan (bending schedule) untuk
disetujui Direksi. Semua baja tulangan harus ditekuk secara tepat menurut bentuk dan dimensi
yang diperlihatkan dalam gambar yang sesuai dengan British Standard 4483 : 1969 atau yang
setara dipasang pada posisi yang tepat seperti diperlihatkan pada gambar sehingga beton
deking yang ditetapkandapat dipenuhi di semua tempat. Baja harus ditekuk atau diluruskan
dengan cara yang dapat menimbulkan kerusakan, tulangan yang mempunyai lengkungan atau
tekukan yang tidak sesuai dengan gambar tidak boleh dipakai.
Harus diperhatikan agar panjang keseluruhan dari tulangan yang mempunyai banyak tekukan,
tepat dan sesudah penekukan dan pemasangan batang baja tetap di tempat tanpa timbul
lengkungan atau puntiran. Bila diperlukan suatu radius untuk tekuak atau lengkungan, maka
dikerjakan dengan sebuah per yang mempuyai diameter 4 kali besar batang yang ditekuk.
23. Pemasangan
Tulangan harus dipasang dengan tepat pada posisi yang diperlihatkan pada gambar dan harus
ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai dudukan beton atau gantungan logam
menurut kebutuhan, dan pada persilangan-persilangan diikat dengan kawat baja yang dipilar
dingin dengan diameter tidak kurang dari 16 mm, ujung kawat harus diarahkan ke bagian
tubuh utama beton. Baja tidak boleh ditumpu dengan penahan logam yang menonjol sehingga
permukaan beton, pada tumpuan kayu atau kepingan-kepingan agregat kasar.
Bila pengatur jarak dari spesi pra cetak untuk mengatur tebal beton deking sekurang-
kurangnya harus mempunyai kekuatan yang sama dengan kekuatan yang ditetapkan untuk
beton yang sedang dicor dan harus sekecil mungkin. Blok-blok ini harus dikencangkan
dengan kawat yang ditanam di dalamnya dan harus dicelupkan dalam air sebelum dipakai.
Selama pengecoran berlangsung, seorang pemasang tulangan yang ahli harus berada ditempat
untuk mengecek, menyesuaikan dan memperbaiki tulangan. Tulangan yang untuk sementara
dibiarkan menonjol keluar dari beton pada siar konstuksi atau lainnya tidak boleh ditekuk
selama pengecoran ditunda kecuali diperoleh persetujuan dari Direksi.
Sebelum pengecoran, seluruh tulangan harus dibersihkan dengan teliti dari beton yang sudah
mengering sebagian yang munkin menempel dari pengecoran sebelumnya. Sebelum
pengecoran, tulangan yang sudah dipasang pada tiap bagian pekerjaan harus disetujui oleh
Direksi.
Pemberitahuan pada Direksi untuk melakukan pemeriksaan harus disampaikan dengan
tenggang waktu yang cukup. Jarak minimum dari permukaan suatu barang termasuk sengkang
ke permukaan beton terdekat harus sesuai dengan gambar untuk tiap bagian pekerjaan.
PASAL 10
BESI TULANGAN
1. Umum
a. Bidang Lingkup
Mengadakan, membuat dan memasang semua pembesian tulangan yang tertera
digambarkan dan yang dijelaskan dalam persyaratan ini. Pekerjaannya mencakup
pemasangan semua kawat ikat, jepitan penunjang dan perlengkapan lainnya yang
dibutuhkan guna memenuhi ketentuan persyaratan ini dan akan menghasilkan bangunan
beton jadi, sesuai dengan teknik praktis yang terbaik.
b. Gambar Kerja
Sebelum pembuatan besi tulangan, harus menyiapkan dan menyampaikan kepada Direksi
gambar kerja, diagram pembengkokan, daftar pemasangan. Persetujuan terhadap gambar
dagang terbatas untuk mengikuti secara umum gambar kontrak. Harus bertanggungjawab
Spesifikasi Optimalisasi SPAM Desa Monano Kec. Moanano
T.A 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO UTARA
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG CIPTA KARYA
Jl. Koesnodanupoyo No. 3 Komp Blok Plan Perkantoran Desa Molingkapoto Kec. Kwandang
Gorontalo Utara Kode Pos 96252
akan ketelitian ukuran dan perincian, ukuran dan perincian tersebut harus diteliti oleh
direksi sewaktu pemasangan. Persetujuan direksi terhadap gambar kerja tersebut tidak
membebaskan dari kesalahan-kesalahan salah satu macam di dalam gambar kerja.
c. Standart
Apabila peraturan lokal tidak memiliki persyaratan yang dapat digunakan, memperinci
dan menempatkan batangan tulangan harus sesuai dengan pedoman standart praktis. (ACI
– Designation 318).
2. Bahan
Besi tulangan adalah besi beton polos atau berulir dengan tegangan 2400 kg/cm2 dan harus
sesuai dengan persyaratan PBI, 1971-NI-2 atau JIS-G-3112, Batangan Besi Tulangan Beton
”atau standart International lainnya yang dapat diterima.
3. Pembuatan
Tualangan harus dibuat seteliti mungkin berukuran seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
Diperhatikan secara khusus tidak menggunakan cincin ( Beugel) yang berkelebihan
ukurannya agar mendapatkan selimut beton (beton dekking) Tulagan tidak boleh ditekuk atau
diluruskan dengan cara yanga akan melukai bahannya. Tulangnya yang dipanaskan untuk
membengkokkan tidak diperbolehkan. Pembengkokan dan penekukan harus secara dingin,
kecuali ditentukan lain dalam gambar atau diperintahkan; dibengkokkan melalui melingkari
sebuah pen berdiameter tidak kurang dari 6 x diameter batangnya, kecuali batangan yang 25
mm lebih, bagaimanapun pen berdiameter yang tidak kurang dari 8 x diameter batangnya.
Batang untuk sengkang ( beugel ) dan pengikat harus dibengkokkan mengelilingi pen yang
berdiameter tidak kurang dari 2,5 kali tebal batang yang terkecil.
4. Pemasangan
Besi tulangan didudukkan secara tidak tepat sesuai dengan gambar, diperkokoh dengan
diikatan kawat beton atau jepitan yang cocok, setiap jarak tertentu, ditunjang atau diberi
anatara dengan bantalan beton atau logam atau dengan gantungan dari logam. Jepitan atau
ganjalan dari logam tidak boleh terpasang berhubungan dengan scuan. Kawat ikat diharuskan
ditekuk menghindari acuan agar menghasilkan selimut beton yang disyaratkan.
a. Sambungan batang
Kecuali lain tertera ditentukan digambarkan, sambungan tulangan vertiakal dalam kolom
dan semua sambungan batangan yang lain harus ada lewatan minimal 64 x diameter
batangnya. Panjang lewatan bagi batang yang beda diameternya berdasarkan diameter
yang terbesar. Batang lewatan dapat dilas sesuai dengan persyaratan lokal.
b. Izin Direksi
Tidak diperbolehkan menutupi besi tulanagan dengan beton sebelum diperiksa oleh
Direksi jumlah dan letak tulangan dan diberi izin melanjutkan dengan pembetonan.
Sebelum Direksidiberi cukup waktu untuk memeriksanya.
5. Pelurusan
Besi tulangannya tidak boleh diluruskan dalam hal ini mencakup pekerjaan pembuatan
saluran air hujan, gorong-gorong dan lain-lain serta perbaikan kembali bangunan/pagar yang
terkena proyek.
Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan
dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan lancar,
maka ketika berbicara pembanguna sebuah proyek konstruksi kita tidak bisa lepas dari
peralatan yang dipakai sebagai alat penunjang terlaksananya sebuah proyek. Adapun alat-alat
yang biasa digunakan dalam proyek ada berbagai macam baik berupa alat berat, alat
bantu ataupun alat pendukung lainnya. Hampir semua item pekerjaan pasti menggunakan
alat bantu untuk mempermudah pelaksanaannya, sekecil apapun alat bantu tersebut sebagian
besar peralatan tersebut dimiliki sendiri, sebagai metode untuk mengefisiensikan waktu
dan mengefektifkan dana.
Peralatan-peralatan yang dipergunakan pada proyek ini diantaranya adalah :
Dengan ini mobil Pick Up sangat krusialdalam melaksanakan mobilisasi bahan dan alat,
kami meminta kepada penyedia harus memiliki mobil yang bukan mobil sewaan,
kebutuhannya hanya satu unit dan di lampirkan foto mobil yang akan di pakai dalam
pekerjaan.
2. Genset
Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang berfungsi
menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan pengertian adalah satu set
peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau alternator.
Engine sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat
pembangkit listrik
3. Mesin Las
Alat ini digunakan untuk menyambung atau memotong besi tulangan yang telah terpasang.
Biasanya digunakan untuk menyambung pada sambungan perpanjangan, maupun
memotong kait atau tulangan yang terlalu panjang atau berlebihan. Jenis alat ini ada dua
macam, yaitu menggunakan tenaga listrik dan yang menggunakan bahan bakar karbit.
1. Bahan – bahan
a. Semen Portland
Semen yang dipakai di sisni adalah dari jenis kualitas yang dipakai pada padapekerjaan beton
secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada peraturan Semen Portland
Indonesia NI-8
b. Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sbb :
Butir-butir pasir harus tajam, keras dan tidak dapat dihancurkan dengan tangan.
Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %
Warna larutan pada pengujian dengan 3% natrium hidroksida, akibat adanaya zat-zat
organik tidak boleh tua dari larutan normal.
Bagian yang hancur dari pengergajian dengan larutan jernih natrium sulfat tidak boleh
lebih dari 10 %.
Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari 6 %
alkali, dihitung sebagai Natrium Oksida pada pengujian tidak boleh menunjukkan sifat
reaktif terhadap alkali.
Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengan adukan pembanding yaitu dengan
adukan semen dengan pasir normal tidak boleh kurang dari 65 % pada pengujian
selama 7 hari.
Pasir laut untuk adukan sama sekali tidak diiperbolehkan.
Butir-butir pasir harus apatb melalui ayakan yang berlubang 3 mm.
c. Batu Alam
Untuk pasangan batu alam dipakai batu kali dengan permukaan yang kasar dan ini digunakan
untuk pekerjaan pondasi/talud, dan juga bisa digunakan batu karang. Untuk keperluan ini
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Harus cukup keras, besih dan sesuai besarnya serta bentuknya
Batu bulat atau batu pecah tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk.
Batu karang harus sebagian besar berwarnaputih atau kuning muda dan tidak hitam,
biru atau kecoklatan-coklatan, tanpa garis-gais kelapukan, mempunyai kepadatan dan
warna puth yang merata. Pengadukan dan pelaksanaan :
1. Adukan
Semua pasangan batu kali dilakukan dengan ¹ bagian PC (Portland Cement ) dan 4
bagian pasir ukuran isi untuk setiap campuan )
2. Pelaksanaan
Pondasi pasangan batu kali harus disusun dan dibangun menurut ukuran dan tinggi
seperti ditunjukkan dalam gambar.
d. Air
Untuk keperluan membuat adukan, air yang disyaratkan dan boleh dipakai seperti yang
dipakai untuk pekerjaan beton yaitu airnya tidak berwarna, berbau zat kimia dan harus bersih
dari rumput dan kotoran.
e. Pipa
Pipa air ialah pipa atau tabung, kebanyakan terbuat dari polivinil klorida (PVC), saluran besi,
polietilena, atau tembaga yang membawa air bersih yang diberi tekanan udara dan
dibersihkan ke bangunan-bangunan (sebagai bagian sistem air perkotaan), juga dalam
bangunan. Selama berabad-abad, timah menjadi bahan pilihan untuk pipa air, khususnya
karena kelunakannya. Pateri logam campuran berlapis timah umum digunakan untuk
menggabungkan pipa tembaga, namun sekarang lebih banyak digunakan pateri
campuran berlapis logam putih untuk menggabungkan pateri agar mengurangi dampak buruk
timah.
IV.SPESIFIKASI TENAGA
PASAL 11
TENAGA KERJA NON MAJERIAL
1. Umum
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu proyek karena
pengaruhnya cukup besar terhadap biaya dan waktu penyelesaian suatu pekerjaan proyek.
Namun diperhatikan juga bahwa manusia juga merupakan sumber daya kompleks dan sulit
diprediksi sehingga di perlukan adanya usaha dan pemikiran lebih mendalam dalam
pengelolaan tenaga kerja. Dalam manajemen tenaga kerja terdapat proses pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan:
a. Penentuan ukuran dan jumlah tenaga kerja
b. Rekruetmen dan pembagian tenaga kerja kedalam kelompok kerja
c. Komposisi tenaga kerja untuk setiap jenis pekerjaan
d. Pengendalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama proyek berlangsung
e. Perencanaan, penjadwalan, pengarahan dan pengawasan kegiatan tenaga kerja
b. Tenaga Tukang
Harus ahli dalam bidangnya berdasarkan pengalaman dan cara kerjanya yang sederhan.
Tukang di bagi dalam 5 bagian yaitu, tukang las, tukang besi, tukang pipa, tukang listrik,
tukang konstruksi
c. Tenaga kasar
Memerlukan kondisi yang kuat dan sehat untuk pengangkutan bahan, alat dan lain-lain.
V. SPESIFIKASI WAKTU
PASAL 12
WAKTU PELAKSANAAN
Waktu yang di persyaratkan dalam melakukan pekerjaan ini yaitu 150 Hari di karenakan di
lihat hasil kebutuhan waktu yang terlampir di skema kurva kebutuhan, di kurva tersebut
sangat jelas bahwa di bulan kedua dan bulan ketiga terdapat pekerjaan kritis dimana
menumpuknya pekerjaan yang terjadi di bulan tersebut dan dijadikan perhatian khusus
kepada penyedia, maka penyedia diminta harus membuat network planning. Lampiran kurva
:
Dalam Penyusunan Rencana Teknis Optimalisasi SPAM Desa Monano Kec. Moanano Tahun
Anggaran 2019, PA/KPA/PPK dibantu oleh Konsultan Perencana
KONSULTAN PERENCANA
CV. NUROSANA PERSADA
RISMAN GANI, ST
DIREKTUR
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembuatan Papan Nama Proyek
2 Pengukuran & Pembersihan Lokasi
3 Mobilisasi & Demobilisasi (Tenaga, Bahan/Material & Alat)
4 Pembuatan Administrasi & Dokumentasi
II PEKERJAAN UNIT DISTRIBUSI
A Pekerjaan Jaringan Pipa Distribusi 1068
1 Galian Tanah Biasa
2 Urugan Tanah Kembali Di Padatkan
3 Pembuangan/Perapihan Sisa Galian
4 Pengadaan Serta Pemasangan Pipa & Accessories
- Pipa PVC. SCJ. S-12,5 Ø 3 Inch Pipa PVC. SCJ. S-12,5 Ø 3 Inch
- Butterfly Valve CI Ø 3 Inch Butterfly Valve CI Ø 3 Inch
- Flange Socket PVC Ø 3 Inch Flange Socket PVC Ø 3 Inch
- Tee All Socket PVC Ø 3 Inch x 3 Inch x 3 Inch Tee All Socket PVC Ø 3 Inch x 3 Inch x 3 Inch
- Bend All Socket PVC. 90° x Ø 3 Inch Bend All Socket PVC. 90° x Ø 3 Inch
- Cap/Dop PVC Ø 3 Inch Cap/Dop PVC Ø 3 Inch
- Rubber Packing Ø 3 Inch Rubber Packing Ø 3 Inch
- Bolt & Nut dia. 5/8" x 3 mm Bolt & Nut dia. 5/8" x 3 mm
5 Pengetesan Pipa
- Pipa Ø 3 Inch Air bersih
6 Pembuatan Thurst Block semen, kerikil, pasir, air
B Pekerjaan Perlintasan Jaringan Pipa Distribusi
1 Pengadaan Serta Pemasangan Pipa & Accessories
- Pipa GIP. Medium Ø 3 Inch Pipa GIP. Medium Ø 3 Inch
- Flange CI. Ø 3 Inch Flange CI. Ø 3 Inch
- Bend CI. 45°x Ø 3 Inch Bend CI. 45°x Ø 3 Inch
- Tee CI Ø 3 Inch x 3 Inch x 3 Inch Tee CI Ø 3 Inch x 3 Inch x 3 Inch
- Flange Socket PVC. Ø 3 Inch Flange Socket PVC. Ø 3 Inch
- Air Valve CI. Ø 1 Inch Air Valve CI. Ø 1 Inch
- Rubber Packing Ø 3 Inch Rubber Packing Ø 3 Inch
- Bolt & Nut dia. 5/8" x 3 mm Bolt & Nut dia. 5/8" x 3 mm
2 Pengelasan Pipa & Accessories GIP/CI kawat las, solar, minyak pelumas
3 Pengecetan Pipa & Accessories GIP/CI meni besi
4 Pengetesan Pipa
- Pipa Ø 3 Inch air bersih
5 Pengantung pipa (Klem pipa, besi plat, angkur) klem pipa, besi plat, angkur
6 Pembuatan Thurst Block semen, kerikil, pasir, air
C Pekerjaan Bak Kontrol Pipa & Accessories
1 Galian Tanah Biasa
2 Pembuangan/Perapihan Sisa Galian
3 Urugan Pasir di Bawah Lantai Kerja pasir
4 Cor Beton Lantai Kerja (mutu f’c = 7,4 MPa) semen, kerikil, pasir, air
5 Cor Dinding Beton (mutu f’c = 7,4 Mpa) semen, kerikil, pasir, air
6 Bekesting Dinding (Pemakaian 2x) kayu kls I, paku campur, pollywood 9mm, dolken
7 Pembesian (Besi Polos) besi polos
8 Plesteran SP.1:3 semen, pasir
9 Acian Semen semen
10 Pengecetan Dinding Beton cat tembok, plamur
11 Peng.&Pemas.Penutup Menhole Uk. 60x60 Cm (Baja Pabrikasi) mainhole 60x60
III PEKERJAAN AKHIR
1 Pembersihan Akhir
2 Pembuatan Shop Drawing & As Buit Drawing
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ( KURVA "S" )
BOBOT
NO URAIAN PEKERJAAN K ET
% BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V
MG1 MG2 MG 3 MG 4 MG1 MG2 MG 3 MG 4 MG1 MG2 MG 3 MG 4 MG1 MG2 MG 3 MG 4 MG1 MG2 MG 3 MG 4
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I PEKERJAAN PERSIAPAN
- Pipa PVC. SCJ. S-12,5 Ø 3 Inch 64.71 10.79 10.79 10.79 10.79 10.79 10.79
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender
- Butterfly Valve CI Ø 3 Inch 3.20 1.60 1.60
- Flange Socket PVC Ø 3 Inch 0.49 0.49
- Tee All Socket PVC Ø 3 Inch x 3 Inch x 3 Inch 0.11 0.11
- Bend All Socket PVC. 90° x Ø 3 Inch 0.18 0.18
JUMLAH 100.00
RENCANA 0.56 - 0.14 2.82 0.70 1.44 17.37 11.99 12.46 11.48 11.35 12.49 10.79 2.10 2.81 0.48 0.11 0.21 0.70 -
RENCANA KUMULATIF 0.56 0.56 0.70 3.51 4.22 5.66 23.03 35.02 47.48 58.96 70.31 82.80 93.59 95.69 98.50 98.98 99.09 99.30 100.00 100.00
REALISASI
REALISASI KUMULATIF
DEVIASI ( + -)