A. UMUM
Dalam RPJMN 2015-2019 pelaksanaan proyek prioritas di Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air berperan mewujudkan pencapaian Ketahanan Air, Infrastruktur Dasar dan Konektivitas.
Keterkaitan pengelolaan air baku dalam RPJMN adalah mendukung pembangunan kawasan
pemukiman dengan sasaran Tercapainya 100 persen pelayanan air minum dan Optimalisasi
penyediaan layanan air minum. Sasaran utama Pekerjaan Supervisi Pembangunan Prasarana Air
Baku Intake Embalut Kabupaten Kutai Kartanegara adalah menunjang program RPJM dalam rangka
Ketahanan Air yaitu pemenuhan kebutuhan dan jaminan kualitas air untuk kehidupan sehari-hari
melalui peningkatan kapasitas air baku nasional.
Air Baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air hujan dan air
laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai Air Baku untuk Air Minum. Penyediaan air baku yang
bersumber dari air permukaan tanah dapat diperoleh dengan membangun unit produksi berupa intake
dan jaringan transmisi.
B. LATAR BELAKANG
1. Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Prasarana Air Baku Intake Sangkulirang Kab. Kutai timur
akan dibangun tahun 2022 ini dengan dana APBN.
2. Dasar Hukum
Dasar Hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a) Undang - Undang Nomor. 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air;
b) Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
c) Peraturan Presiden RI Nomor 27 tahun 2020 Tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
d) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Air
e) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
f) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
g) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
h) Surat Edaran Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat Nomor 15/SE/M/2019
Tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
i) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2019 Tahun
2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
j) Peraturan Menteri Keuangan Nomor. 94/PMK.02/2017 Tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga dan Pengesahan Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran;
k) Peraturan Menteri Keuangan Nomor. 49/PMK.02/2017 Tentang Standar Biaya Masukan TA.
2018;
l) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.
19/PRT/M/2017, tentang Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang
Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi
m) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 897/KPTS/M/2017
Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli
Untuk Layakan Jasa Konsultansi Konstruksi;
n) Surat Edaran Nomor 21/SE/M/2019 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tentang Standar Susunan Tenaga Ahli Untuk Pengawasan Konstruksi Melalui Penyedia Jasa.
3. Organisasi
Secara fungsional kegiatan ini di bawah pembinaan Balai Wilayah Sungai Kalimantan III dan
SNVT PJPA Kalimantan IV Provinsi Kalimantan Timur sebagai pelaksana dan penanggung jawab
ditunjuk Pejabat Pembuat Komitmen Air Tanah dan Air Baku yang telah ditetapkan berdasarkan
SK Menteri Kementeriaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
C. STATUS PROYEK
Nama Pekerjaan : Supervisi Pembangunan Prasarana Air Baku Intake Sangkulirang Kab.
Kutai timur
Lokasi : Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur
Pemberi Pekerjaan : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Sumber Daya Air
Pelaksana : Balai Wilayah Sungai Kalimantan III
SNVT PJPA Kalimantan IV Provinsi Kalimantan Timur
Air Tanah dan Air Baku
Pagu Dana : RP. 800.000.000,-
Sumber Dana : APBN Murni
Tahun Anggaran : 2022
F. OUTPUT PEKERJAAN
Hasil pekerjaan supervisi dibuat dalam bentuk laporan-laporan sebagai berikut:
1) Laporan Pendahuluan
2) Laporan Quality Assurance (QA)/Rencana Mutu Kontrak
3) Laporan Bulanan
4) Laporan Akhir Supervisi
5) Laporan Quantity dan Quality Control
6) Leaflet
7) Foto Dokumentasi
8) Invoice
BAB II
PENJELASAN UMUM
A. UMUM
1. Konsultan harus bertanggung jawab penuh atas hasil fisik pekerjaan Supervisi Pembangunan
Prasarana Air Baku Intake Sangkulirang Kab. Kutai timur sampai dengan selesai dan selama
masa pemeliharaan.
2. Konsultan akan mengikuti standar perencanaan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Setiap penyimpangan dari
standar tersebut harus dibicarakan dan dibahas terlebih dahulu sebelum disetujui secara tertulis
oleh Direksi.
3. Pihak Konsultan Supervisi bertugas membantu PPK Air Tanah dan Air Baku agar pekerjaan
konstruksi dapat dilaksanakan dengan baik, benar sesuai desain dan spesifikasi teknis juga tepat
waktu.
Quality Engineer (Ahli Teknik Sumber Daya Air) harus seorang Sarjana Teknik Teknik Sipil
(S1/S2), mempunyai SKA Ahli Madya Teknik Sumber Daya Air dengan pengalaman minimal
8 tahun, berpengalaman di kegiatan pengawasan konstruksi bangunan sumber daya air.
Tugas dan kewajiban Quality Engineer terdiri atas:
1) Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap pekerjaan, material dan
peralatan yang ditempatkan di lapangan apakah sesuai dengan gambar dan spesifikasi;
2) Melakukan pengawasan yang seksama atas pemasangan, pengaturan dan
penempatan peralatan laboratorium lapangan pelaksana serta memantau alat-alat
pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan laboratorium yang ada
sudah siap dioperasikan;
3) Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan pengujian
yang dikerjakan oleh pelaksana dan tenaga-tenaganya dalam rangka pengendalian
mutu material serta hasil pekerjaannya, dan memberitahukan dengan segera
secara tertulis kepada Supervision Engineer tentang kekurangan-kekurangan yang
dijumpai baik dalam prosedur pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang
terdapat pada material atau mutu pekerjaannya;
4) Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan serta
menyerahkannya kepada Supervision Engineer rekomendasi secara tertulis tentang
disetujui atau ditolaknya material dan hasil pekerjaan yang bersangkutan;
5) Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang dilakukan oleh Pelaksana
tidak kurang dari syarat minimum yang ditetapkan spesifikasi;
6) Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi proyek sehingga
sebelum material tersebut digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi;
7) Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan mengenai semua hasil
pengujian yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh Supervision
Engineer kepada PPK, Laporan tersebut berisikan semua data laboratorium serta
pengujian dilapangan berikut risalah/kesimpulan dari data yang ada;
8) Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan
dan kriteria penerimaan pekerjaan;
9) Melakukan monitoring pekerjaan dilapangan terkait dengan pemenuhan
mutu pekerjaan;
10) Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan mutu keluaran
pekerjaan telah memenuhi persyaratan teknis;
11) Membuat rekomendasi terhadap ketidaksesuaian mutu pekerjaan (jika ada) dan
tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
12) Memberikan panduan dilapangan bagi personil pelaksana mengenai metodologi
pengujian mutu bahan dan pekerjaan (jika diperlukan).
A. SYARAT-SYARAT PELAPORAN
Dalam pembuatan laporan Konsultan dianjurkan untuk konsultasi dulu dengan Pengawas
dan Direksi, semua laporan harus dibuat konsep terlebih dahulu untuk dibahas dengan pihak
proyek/Direksi dan pihak-pihak yang dipandang perlu dilibatkan, untuk mendapatkan persetujuan
sebelum digandakan. Untuk mengevaluasi kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan, maka konsultan
harus membuat laporan diskusi dan menyerahkan laporan sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan
Paling lambat 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan sesudah
mengadakan persiapan, pengumpulan data, review hasil studi yang terdahulu dan peninjauan
lapangan, konsultan diminta untuk menyerahkan Laporan Pendahuluan kepada Pengguna Jasa.
Laporan pendahuluan yang diserahkan berisi :
a. Pandangan Umum dan spesifik Lokasi Pekerjaan
b. Uraian Program Kerja, Rencana Tindak, Implementation Program, Jadwal Pengerahan
Personil, dan lain-lain.
c. Metode Pelaksanaan untuk penanganan pekerjaan yang bersangkutan
d. Permasalahan, hambatan dan temuan/fact and finding di lapangan.
e. Daftar Referensi, studi terdahulu yang ada korelasi terhadap pekerjaan yang bersangkutan
f. Hasil pengumpulan seluruh data yang dapat dikumpulkan oleh Konsultan.
g. Temuan-temuan awal dari Konsultan yang menyangkut baik masalah teknis maupun non
teknis.
Laporan harus mendapat pengesahan dari PPK dan sebelumnya telah mendapat persetujuan dari
direksi pekerjaan. Jumlah laporan yang harus diserahkan sebanyak 5 laporan.
3. Laporan Bulanan
Laporan ini dibuat tiap bulan, diserahkan paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya .
Laporan bulanan harus menguraikan pelaksanaan pekerjaan pengawasan setiap bulannya baik
secara keseluruhan maupun per item pekerjaan. Di dalam laporan bulan juga harus dianalisis
kemajuan/progres pekerjaan konstruksi, masalah-masalah yang dihadapi serta rencana kerja
berikutnya. Selain itu diuraikan hambatan/ kendala-kendala yang dihadapi dan rencana
penanganannya. Laporan bulanan paling tidak harus menguraikan:
a) Pandangan Umum dan spesifik Lokasi Pekerjaan
b) Nama dan pembagian tugas tim, serta pekerjaan pengawasan yang dilaksanakan oleh
masing-masing tenaga ahli/tenaga pendukung pada bulan yang bersangkutan
c) Kemajuan/progres pekerjaan konstruksi, masalah-masalah yang dihadapi serta rencana
kerja berikutnya. Selain itu diuraikan hambatan/ kendala-kendala yang dihadapi dan
rencana penanganannya
d) lampiran hasil/produk pekerjaan pengawasan (laporan harian dan mingguan, laporan
chek list lapangan, koreksi teknis/instruksi teknis, korespondensi lapangan, risalah rapat, foto
dokumentasi pengawasan, absen harian)
Laporan ini ditandatangani oleh Team Leader dan sebelum diserahkan kepada PPK, laporan ini
harus sudah diperiksa/disahkan oleh pengawas dan direksi yang bersangkutan. Jika terdapat
kegiatan review desain harus dilengkapi dengan lampiran Berita Acara Hasil Review Desain
Supervisi yang telah dilaksanakan dan Catatan Asistensi / Koordinasi Supervisi yang telah
dilakukan oleh konsultan.
Jumlah laporan yang harus diserahkan sebanyak 5 laporan x 9 bln.
4. Laporan Manual OP
Laporan ini meliputi pedoman cara pengoperasian serta pemeliharaan secara umum. Laporan
ini harus dikonsultasikan kepada pengawas/direksi dan pihak-pihak yang secara langsung
ataupun tidak terlibat dalam pekerjaan ini.
B. PENJELASAN
1. Kantor Satuan Kerja
Kantor SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air WS. Mahakam, WS Berau-Kelai Provinsi
Kaltim, Balai Wilayah Sungai Kalimantan III berada di Jalan MT. Haryono No. 36 Samarinda
Provinsi Kalimantan Timur 75123 Telp. (0541) 274392.
2. Kantor Lapangan
Konsultan diharuskan mempunyai kantor lapangan yang berkedudukan di kota/kabupaten
terdekat dengan lokasi pelaksanaan pekerjaan. Sekurang-kurangnya di kota tempat Balai
Wilayah Sungai Kalimantan III berada. Penetapan kota/kabupaten tersebut akan ditentukan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen yang bersangkutan.
3. Satuan Ukuran
Satuan ukuran yang digunakan adalah satuan ukuran Laporan
4. Perubahan
Apabila pada pelaksanaan perlu perubahan kerangka acuan kerja atau kontrak maka perubahan
ini dapat dilakukan sebagaimana yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.
5. Kerjasama dengan Instansi lain
Jika diperlukan adanya kerjasama dengan instansi lain, konsultan harus menguraikan kerjasama
tersebut dalam usulannya serta segala akibat dari kerjasama itu.
BAB V
LAIN - LAIN