KAK
(KERANGKA ACUAN KERJA)
TIIVIUR
Volume : 1 (satu)laporan
BAB I
PEHt}AHULUAH
A. UMUM
Keterkaitan pengelolaan air baku dalam RPJMN adalah mendukung pembangunan kauasan
pemukiman dengan sasaran Tercapainya 100 persen pelayanan air minum dan Optimalisasi
penyedlaan layanan air minum. $asaran utama Pekerjaan Supervisi Pembangunan Prasarana Air
Baku lntake Embalut Kabupaten Kutai Kartanegara adalah menunjang program RPJM dalam rangka
Ketahanan Air yaitu penrenuhan kebu&rhan dan jaminan kualibs air untuk kehidupan sehari-hari
Air Baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air hujan dan air
laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagaiAir Baku untuk Air Minum. Penyediaan air baku yang
bersurnber dari air pennukaan dapat diperoleh dengan nembangun unit produksi berupa lntake dan
jaringan transmisi.
B. LATARBELAKANG
1. Jenis Pekeriaan
Pekerjaan Supervisi Pembangunan Prasarana Air Baku lntake Embalut Kabupaten Kutai
Kartanegara akan dibangun tahun 2021 inidengan dana APBN.
2. DasarHukum
Dasar Hukum pelaksanaan kegiatan iniadalah :
d) Peraturan Presiden Rl Nomor 27 tahun 2020 Tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
$umber DayaAir
f) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang
,t^J
g) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 tentang
Orgaalsasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kenenterian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
h) Peraturan Menteri Pekeriaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang
i) Surat Edaran Menteri Menteri Pelteriaan Umum dan Pekerjaan Rakyat Nonpr lflsBkl/Zolg
Tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di
Kernenterian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat;
j) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21lpRTlldl20lg Tahun
Penelaahan Rencana Keria dan Anggaran Kementerian Negaral Lembaga dan pengesahan
mi Peraturan Menteri Fekerjaan Umurn dan Perumahan Rakyat Republik lndonesia No.
l9lPRTlM/2017, tentang Standar Remunerasi MinimalTenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang
o) Surat Edaran Nomor 21/SE/fr,t12019 Menteri Pekegaan Umum dan Perumahan Ragat
Tentang Standar Susunan Tenaga Ahli Untuk Pengawasan Konstruksi Melalui penyedia
Jasa.
3. Organisasi
Secara fungsional kegiaian ini di bawah pembinaan tsalai Wilayah Sungai Kalimantan lll dan
SNVT PJPA WS. Mahakam, WS Berau-Kelai Provinsi Kalimantan Timur sebagaipelaksana
dan
penanggung iawab ditunjuk Pejabat Pembuat Komitrften Air Tanah dan Air
Baku yang telah
ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kementeriaan Pekerjaan Urnum dan perumahan Rakyat.
l'rf
C. STATUSPROYEK
D. MAKSUDDANTUJUAN
Kegiatan Supervisi Pembangunan Prasarana Air Baku lntake Embalut Kabupaten
Kutai Kartanegara merupakan proyek yang mempunyai spesifikasi teknis yang cukup serta terhadap
permasalahan teknis yang spesifik. Untuk mencapai target kuantitas dan kualitas seperti yang
diharapkan, maka dalam pelaksanaannya perlu diawasi oleh konsultan supervisi yang memadai dan
berpengalaman,
target kuantitas, kualitas, ketepatan waktu dan biaya konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam
kontrak, serta mengidentifikasi kendala dari aspek teknis dan sosial dalam pelaksanaan konstruksi.
c. Menyiapkan laporan.
3. Alih teknologi
+^f
Tujuan lebih lanjut dari pekerjaan adalah menyiapkan dan melaksanakan prosedur untuk menjamin
E. LINGKUP PEKERJAAN
3. Melakukan review desain dan kajian teknis terhadap perubahan-perubahan jenis pekerjaan.
4. Memeriksagambargambarpelaksanaan pekerjaan.
5. Membuat laporan bulanan.
F. OUTPUTPEKERJAAN
1) Laporan Pendahuluan
3) Laporan Bulanan
4) Laporan Akhir Supervisi
5) Laporan Quantity dan Quality Control
6) Leaflet
7) Foto Dokumentasi
8) lnvoice
- Pekeriaan Umum
- Pekegaan Utama
- Pekerjaan Bangunan Intake
t-f
BAB II
PENJELASAN UMUM
A. UMUM
1. Konsultan harus bertanggung jawab penuh atas hasil fisik pekerjaan Supervisi Pembangunan
Prasarana Air Baku lntake Embalut Kabupaten Kutai Kartanegara sampai dengan selesai dan
2. Konsultan akan mengikuti standar perencanaan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dan Standar Nasional lndonesia (SNl). Setiap penyimpangan dari
standar tersebut harus dibicarakan dan dibahas terlebih dahulu sebelum disetujui secara tertulis
oleh Direksi.
3. Pihak Konsultan Supervisi bertugas membantu PPK Air Tanah dan Air Baku agar pekerjaan
konstruksi dapat dilaksanakan dengan baik, benar sesuai desain dan spesifikasi teknis juga tepat
waktu.
KONSTRUKSUSUPERVISI
{. Umum
Pekerjaan Supervisi dimaksud untuk menjamin terlaksananya pekerjaan sesuai dengan rencana
(desain yang ada), baik menyangkut kualitas pekerjaan, waktu dan biaya yang telah ditentukan.
Untuk itu diperlukan manajemen pengawasan yang meliputi tenaga professional, tenaga
pendukung, peralatan dan fasilitas penunjang lainnya guna kelancaran tugas pengawasan
tersebut.
Pemeriksaan terhadap desain awal dilakukan untuk menilai kesesuaian desain dengan kondisi lapangan.
Jika diperlukan penyesuaian terhadap desain, maka dilakukan review desain; dan
Penyesuaian terhadap kuantitas (volume) awal berdasarkan review desain yang dilakukan.
Penyesuaian pada gambar desain dan volume awal, harus dicantumkan dalam berita acara hasil
pemeriksaan bersama dan selanjutnya dilakukan perubahan/adendum kontrak.
l-'f
2) Pemeriksaan dan Persetujuan terhadap Dokumen Pengajuan MemulaiPekerjaan
Konsultan diminta untuk mengadakan penelitian secara teliti terhadap gambar-gambar (Shop
drawing), Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Method Statement), jadwal pelaksanaan, dan hasil
survey yang disampaikan kontraktor sebelum pelaksanaan pembangunan sumur dalam dimulai.
Metode Kerja, Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan metode kerja yang telah disetujui
Tenaga kerja yang terlibat, Pemeriksaan terkait jumlah tenaga kerja sesuai dengan
rencana.
Peralatan yang dibutuhkan, Pemeriksaan terkait kelayakan operasi dan Surat lzin
Material yang digunakan, Pengawasan terkait spesifikasi dan jumlah material dasar dan
Jadwal mobilisasi tiap{iap sumber daya, Pemeriksaan terkait ketersedian sumber daya
Hasil Pekerjaan, Pengawasan tekait hasil tiaptiap kegiatan pekerjaan sesuai dengan
persyaratan
oleh kontraktor setelah mengadakan penelitian lapangan bersama konkaktor dan pihak proyek
yang dituangkan dalam memo justifikasi lengkap dengan perhitungan harga, sepesifikasi teknis,
Konsultan menyiapkan Berita Acara Hasil Pelaksanaan Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan
kepala satuan kerja proyek terhadap seluruh bagian pekerjaan proyek yang telah selesai dipasang
dan telah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan setelah diadakan inspeksi bersama
t"f
antara proyek, konsultan dan kontraktor.
7l Pelaporan
Konsultan wajib membuat semua laporan yang diminta oleh pemberi tugas, termasuk laporan
bulanan dan laporan hasil pelaksanaan pekerjaan, rencana pelaksanaan pekerjaan tahap
selanjutnya, serta laporan lainnya yang diminta oleh pemberi petugas.
2l RekomendasilSaran Teknis
Konsultan harus bertanggung jawab dalam hal menampung persoalan terkait pelaksanaan
konstruksi di lapangan dan menyampaikan serta memberikan rekomendasi opsi solutif kepada
PPK; dan
memberikan masukan pendapat teknis tentang permintaan tambah kurang pekerjaan yang
diajukan oleh pelaksana fisik yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta
F^{
mengkoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan, termasuk pekerjaan
fisik konsIuksiyang telah dilaksanakan agar sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati;
dan
1. Tim Pengawas
Tim Pengawas akan dipimpin oleh seorang Supervision Engineer iTeam Leader dibantu oleh
lnspection Engineer, Quality Engineer, Quantity Engineer, HSE dan inspector dalam
melaksanakan pengawasan sehari-harinya. Tim ini diback up oleh seorang Project Direktur yang
secara berkala mengunjungi lokasi pelaksanaan pekerjaan. Tim ini akan melakukan monitoring
jawab atas koordinasi pelaksanaan tugas pelayanan jasa konsultan, termasuk sistem
pembayaran atau pelayanan konsultan ini secara keseluruhan. Dalam menjalankan pengendalian
tersebut Pejabat Pembuat Komitmen dibantu oleh Direksi dan pengawas lapangan.
Secara Umum lingkup kegiatan Konsultan Pengawasan yang harus dilaksanakan mengacu sesuai
dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik lndonesia Nomor 384 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional lndonesia (SKKNI) Kategori Konstruksi Golongan
Pokok Konstruksi Bangunan Sipil Bidang Keahlian Sumber Daya Air terdiri dari :
t-f
. Studi meja untuk mempelajari dokumen Kontrak, Kerangka Acuan Kerja, Spesifikasi
Umum dan Teknis, Metode Pelaksanaan (Construction Method), Perhitungan BOQ dan
o Survey lapangan awal dan pengukuran lapangan bersama kontraktor dan direksi
pekerjaan (MC Nol);
. Mengevaluasi program pelaksanaan yang disusun oleh Kontraktor, terdiri atas program
pencapaian sasaran fisik proyek mingguan dan bulanan, program penyediaan dan
penggunaan peralatan mingguan dan bulanan dan program penyediaan dan
penggunaan biaya mingguan dan bulanan;
a Memeriksa dokumen pengajuan mulai pekerjaan, gambar - gambar kerja (shop drawing)
terjadi selama pekerjaan pelaksanaan konstruksi flsik, termasuk usulan perubahan teknis
yang diperlukan yang mempunyai kualitas minimal sama dan memberikan keuntungan
kepada yang benruenang (Pembuat Komitmen serta tim teknis yang ditunjuk PPK)
apabila pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor tidak sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang telah disepakati atau terjadi permasalahan di lokasi proyek;
a melakukan pemeriksaan lapangan harian dan meneliti kebenaran ukuran, kuantitas dan
kualitas pekerjaan yang dituangkan dalam laporan harian sebagai masukkan untuk
perhitungan kemajuan pekerjaan harian dan mingguan;
a Menyelenggarakan rapat - rapat lapangan secara berkala dan menerbitkan risalah rapat
l-^f
o Membuatfoto - foto dokumentasi mengenai pelaksanaan pembangunan proyek.
o Membuat laporan berkala kepada Pejabat Pembuat Komitmen (yaitu laporan harian,
laporan mingguan dan laponan bulanan) yang berisi kegiatan pengawasan yang telah
Terima Pertama)
a Membuat daftar kekurangan dan cacat (Defecf tisf) yang harus diperbaiki selama masa
pemeliharaan.
o Mengawasi agar bagian pekerjaan yang termasuk dalam daftar pekerjaan yang
semestinya masih harus disempurnakan tetapi menjadi tanggung jawab Kontraktor.
a Mengawasi agar cacat dan kerusakan yang terjadi selama masa pemeliharaan yang
diakibatkan oleh pemilikan, pemakaian dan cara mengerjakan bahan bangunan yang
Memeriksa As Built Drawing yang dibuat oleh Kontraktor untuk tujuan inspeksi terhadap
dengan spesifikasi.
supervisi.
l'{
BAB III
A. JADWALJASAKONSULTASI
Pelaksanaan pekerjaan selama 9 (sembilan) bulan atau 270 (dua ratus tuiuh puluh)
hari kalender. Pelaksanaan pekerjaan harus sudah dimulai sejak dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMlq. Konsultan harus menyusun rencana kerja termasuk jadwal penyediaan peralatan
B. TENAGAAHLIKONSULTAN
Curriculume Vitae (CV) lengkap untuk masing-masing tenaga ahli yang dilegalisir oleh Direktur
Air Baku lntake Embalut Kabuten Kutai Kartanegara ini adalah sebagai berikut :
a. Supervision Engineer lTeam Leader - Ahli Teknik SDA (Kode SKA : 211), Ahli Madya (8
Tahun)
b. lnspection Engineer - AhliTeknik SDA (Kode SKA: 211), Ahli Madya (8 Tahun)
lnspection Engineer (lE) merupakan pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada
Supervision Engineer dan berkedudukan di lokasi Pelaksana bekerja. lE bertanggung jawab
desain, pengukuran volume bahan dan pekerjaan sebagai dasar pembayaran prestasi
pekerjaan.
c. Quality Engineer - Ahli Teknik SDA (Kode SKA : 211), Ahli Madya (8 Tahun)
Quality Engineer merupakan pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada Supervision
h1
Supervision Engineer dalam penjarninan mutu pekerjaan yang telah ditentukan oleh
Sakumen Kontrak dan memahami benar terludap metade perneriksaan bahan,
tes laboratorium yang diisyaratkan
d. Quantity Engineer - Ahli Hanajemen l{onstruftsi {Kode $KA : S{lI[Ahli Geodesi {Kode
Sl(A : 217), Ahli Madya {10 Tahun}
Quantity Engineer bertanggung jawab kepada Supervision Engineer dan berkedudukan di
lokasi Pelaksana bekerja. Quantity Engineer bertanggung jawab terutama untuk melakukan
pemeriksaan kuantitas hasil pengukuran seiiap pekeriaan dan pengendalian keluaran hasil
e. HSE - Atli lt3 Konstruksi {Kode SltA : 603}, Ahli Huda {3 Taftun}
Health Safety Environment (HSE) Engineer berarti pihak atau orang yang bertugas
memastikan bahwa aspek Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan lingkungan sudah
tersedia dan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
a. lnspector
Personilyang ditugaskan didalam pekerjaan ini harus mampu pada bidang fugas masing-
rnasing dan harus sesuai dengan yang diusulkan oleh konsultan. Apabila personit yang sudah
diusulkan akan diganti atau mengundurkan diri, maka pengganti yang diusulkan harus memiliki
kualifikasi dan pengalaman yang sama atau lebih tinggi, dan harus mendapatkan pereefujuan
Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh personil konsultan tetapi tidak dlsetujui oleh pihak
pemilik proyek, maka pekerjaan tersebut tidak akan diterima dan dibayar. Seluruh pekerjaan yang
.Team
dilaksanakan berada di baunh tanggung jaurrab Teknis yang ditugaskan sebagai Leader.'
Dt BAttAlt tHt:
1. Tenaga AhliI Profesional terdiridari :
mernpunyai SKA Ahli lfiadya Taknik Sumber Daya Air (Kode SKA : 211), dengan
pengalaman minimal I tahun dalam pengavrasan pekerjaan konstruksi bangunan sumber
daya air.
1.{
1) Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk setiap
pelaksanaan pengukuranlrekayasa lapangan yang dilakukan Pelaksana dan
dan material;
disetujui;
tersebut;
l"t
9) Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu dan jumlah
pekerjaan yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti
pembayaran bulanan Pelaksana;
Pekerjaan (PHO);
sebelum pelaksanaan;
Sipil (S1/S2), mempunyai SKA Ahli Madya Teknik Sumber Daya Air (Kode SKA : 211),
dengan pengalaman minimal 8 tahun, berpengalaman di kegiatan pengawasan konstruksi
Tugas dan kewajiban lnspection Engineer (lE) mencakup hal-hal sebagai berikut:
lapangan;
*t
2\ Mengharuskan Pelaksana untuk melaksanakan peraturan tentang keamanan dan
keselamatan kerja;
Quality Engineer (Ahli Teknik Sumber Daya Air) harus seorang Sarjana Teknik Teknik
Sipil (S1/S2), mempunyai SKA Ahli Madya Teknik Sumber Daya Air (Kode SKA : 211),
dengan pengalaman minimal I tahun, berpengalaman di kegiatan pengawasan konstruksi
bangunan sumber daya air.
3) Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua pekerjaan pengujian yang
#t
7) Menyerahkan kepada Supervision Engineer laporan bulanan mengenai semua hasil
pengujian yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk diserahkan oleh Supervision
Engineer kepada PPK, Laporan tersebut berisikan semua data laboratorium serta
pengujian dilapangan berikut risalah/kesimpulan dari data yang ada;
mutu pekerjaan;
10) Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan mutu keluaran
1) Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan dan volume pekerjaan
I
l.t
7) Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua hasil
Dokumen Kontrak;
konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah dan keadaan tenaga kerja,
peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran
harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai peralatan, tenaga kerja dan
10) Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Pelaksana dan evaluasi hasil
12) Semua hasil inspeksi dan monitoring tersebut dilaporkan secara tefiulis kepada
Supervision Engineer sebagaibahan masukan yang disampaikan kepada PPK;
13) Memeriksa dan melakukan pengukuran keluaran hasil pekerjaan, perhitungan bobot
terhadap Pelaksana sudah benar dan sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen
Konkak; dan
Quantity Engineer (Ahli K3 Konstruksi,) harus seorang Sarjana Teknik Sipil {St/S2},
mempunyai SKA Ahli Muda K3 Konstruksi (Kode SKA 603) dengan pengalaman
minimal 3 tahun, berpengalaman di kegiatan pengawasan konstruksi bangunan sumber
daya air,
Tugas dan kewajiban Health Safety Environment (HSE) Engineer terdiri atas:
h.t
1) Mengidentifikasidan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadidi lingkungan
kerja. Hal ini termasuk membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan
2) Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi upaya
1, lnspektor
berpengalaman dalam bidang sumber daya air, tugas dan tanggung jawabnya antara
lain:
d. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang
digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi
t-t
BAB IV
LAPORAN
A. SYARAT.SYARATPELAPORAN
Dalam pembuatan laporan Konsultan dianjurkan untuk konsultasi dulu dengan Pengawas
dan Direksi, semua laporan harus dibuat konsep terlebih dahulu untuk dibahas dengan pihak
proyeUDireksi dan pihak-pihak yang dipandang perlu dilibatkan, untuk mendapatkan persetujuan
sebelum digandakan, Untuk mengevaluasi kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan, maka konsultan
1. Laporan Pendahuluan
Paling lambat 1 (satu) bulan setelah Eurat Perintah Mulai Keria (SPMK) dan sesudah
mengadakan persiapan, pengumpulan data, review hasil studi yang terdahulu dan peninjauan
lapangan, konsultan diminta untuk menyerahkan Laporan Pendahuluan kepada Pengguna Jasa.
e. Daftar Referensi, studi terdahulu yang ada korelasi terhadap pekerjaan yang bersangkutan
g. Temuan{emuan awal dari Konsultan yang menyangkut baik masalah teknis maupun non
teknis.
Laporan harus mendapat pengesahan dari PPK dan sebelumnya telah mendapat persetujuan dari
Laporan mencakup sistematis kerja atau kerangka acuan kerja bagi konsultan yang telah
disetujui oleh pemilik proyek dalam rangka memberikan hasil desain yang dapat dipertanggung
jawabkan dan diketahui oleh kedua pihak. Laporan ini harus dibuat sebelum konsultan memulai
pekerjaan dan diselesaikan paling lanbat tujuh (7) hari setelah SPMK. Program Mutu
Pekerjaan Konsultansi Konstruksi yaitu suatu dokumen yang berisi seluruh kegiatan terencana
dan sistematis yang diperlukan untuk memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa
produkijasa yang akan dihasilkan memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan.
Program [/utu Pekerjaan Konsultansi Konstruksi harus berpedoman pada Surat Edaran Menteri
I
t--T
Menteri Pekeriaan Umum dan Pekerpan Rakyat Nomor 15/SE/M/2019 Tentang Tata Cara
a) lnformasiKegiatan
b) Sasaran Mutu Kegiatan
c) Organisasi Kerja Penyedia Jasa
d) Metode Pelaksanaan
e) Pengendalian Pekerjaan
f) Pelaporan
Laporan harus mendapat pengesahan dari PPK dan sebelumnya telah mendapat
persetujuan dari direksi pekerjaan. Jumlah laporan yang harus diserahkan sebanyak 5
laporan.
3. Laporan Bulanan
Laporan ini dibuat tiap bulan, diserahkan paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya.
Laporan bulanan harus menguraikan pelaksanaan pekerjaan pengawasan setiap bulannya baik
secara keseluruhan maupun per item pekerjaan. Di dalam laporan bulan juga harus dianalisis
berikutnya. Selain itu diuraikan hambatan/ kendala-kendala yang dihadapi dan rencana
penanganannya, Laporan bulanan paling tidak harus menguraikan:
b) Nama dan pembagian tugas tim, serta pekerjaan pengawasan yang dilaksanakan oleh
kerja berikutnya, Selain itu diuraikan hambatan/ kendala-kendala yang dihadapi dan
rencana penanganannya
chek list lapangan, koreksi teknislinstruksi teknis, korespondensi lapangan, risalah rapat, foto
Laporan ini ditandatangani oleh Team Leader dan sebelum diserahkan kepada PPK, laporan ini
harus sudah diperiksaldisahkan oleh pengawas dan direksi yang bersangkutan. Jika terdapat
kegiatan review desain harus dilengkapi dengan lampiran Berita Acara llasil Review Desain
Superuisiyang telah dilaksanakan dan Catatan Asistensl / Koordinasi Supemisiyang telah
dilakukan oleh konsultan.
I
l.T
4. Laporan Manual0P
Laporan ini meliputi pedoman cara pengoperasian serta pemeliharaan secara umum. Laporan
ini harus dikonsultasikan kepada pengawas/direksi dan pihak-pihak yang secara langsung
ataupun tidak terlibat dalam pekerjaan ini.
Konsultan harus menyerahkan laporan akhir pelaksanaan Supervisi yang secara garis besar
menguraikan hasil evaluasi pelaksanaan pekerjaan supervisi yang mencakup antara lain:
b) Nama dan pembagian tugas tim, serta pekerjaan pengawasan yang dilaksanakan oleh
c) Metode kerja yang dilaksanakan oleh konsultan supervisi dalam melaksanakan tugas
pengawasan
d) Evaluasi konsultan terhadap pekerjaan konstruksi ditinjau dari aspek kuantitas, kualitas
Laporan harus mendapat pengesahan dari PPK dan sebelumnya telah mendapat persetujuan
dari direksi pekerjaan. Jumlah laporan yang harus diserahkan sebanyak 5 laporan,
a) uraian dan evaluasi pengendalian volume pekerjaan konstruksi, beserta lampiran backup
b) uraian dan evaluasi pengendalian ltllutu pekerjaan konstruksi, beserta kumpulan hasil
Laporan harus mendapat pengesahan dari PPK dan sebelumnya telah mendapat persetujuan
dari direksi pekerjaan. Jumlah laporan yang harus diserahkan sebanyak 5 laporan,
J
t"t
7 Laporan Pendukung Lainnya
Laporanlproduk yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa. Terdiri
dari:
b. Leaflet
c. lnvoice
B. PENJELASAN
Kantor SNW Pelaksanaan Jaringan Pemanhatan Air WS. Mahakam, WS Berau-Kelai Provinsi
Kaltim, Balai Wilayah Sungai Kalimantan lll berada di Jalan MT, Haryono No. 36 Samarinda
Provinsi Kalimantan Timur 75123 Telp. (0541) 274392.
2. Kantor Lapangan
Konsultan diharuskan mempunyai kantor lapangan yang berkedudukan di kota/kabupaten
3. Satuan Ukuran
Satuan ukuran yang digunakan adalah satuan ukuran Laporan
4. Perubahan
Apabila pada pelaksanaan perlu perubahan kerangka acuan kerja atau kontrak maka perubahan
ini dapat dilakukan sebagaimana yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.
I
Y
BAB V
LAIN - LAIN
c. Konsultan diwajibkan menempatkan Tenaga Ahli yang tercantum di dalam surat perjanjian
kerja/kontrak kerja di lokasi proyek (Kalimantan Timufl agar dapat secara rutin berkonsultansi dan
d. Menyelesaikan pekerjaan secara tepat waKu sesuai surat perjanjian kerja/kontrak kerja
e. Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan,
kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka
g. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh
penyedia jasa.
h. Semua peralatan yang digunakan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini harus memiliki akurasi
yang tinggi, yang dibuktikan dengan surat kalibrasi alat atau surat sertifikat alat. Dan apabila
penyedia jasa tidak dapat menunjukkan surat tersebut maka harus dilakukan pengujian alat yang
i. Menyediakan atau memberi kemudahan dalam pengadaan data berupa laporan, peraturan dan
informasi lainnya yang dimiliki atau diperlukan dan berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan.
j. Menyediakan surat pengantar atau pendamping konsultan dalam rangka berhubungan dengan
instansi lain dalam rangka koordinasi atau mencari data/informasi.
sebagai berikut :
1. Kantor lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti : peralatan
gambar, peralatan tulis dan barang-barang habis pakai.
t1
3. Peralataniinstrument pengukuran yang memenuhi standar presisi yang diperlukan dan telah
direkomendasikan oleh Direksi Pekerjaan, yang dibuktikan dengan Surat Kalibrasi Alat atau Surat
SertifikasiAlat.
4. Fasilitas Transportasi termasuk kendaraan roda 2 yang layak untuk inspeksi pekerjaan lapangan,
beserta pengemudinya.
6. Biaya Pengadaan tenaga harian dan pembantu serta pemasangan titik tetap (BM) yang diperlukan
9. Hal-hal yang belum jelas dan belum tercakup dalam Term 0f Referance (TOR) ini, akan dijelaskan
Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik lndonesia Nomor
21IPRT/M12019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, Setiap Pengguna
Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus menerapkan SMKK.
Penyedia Jasa yang harus menerapkan SMKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
c. Pekerjaan Konstruksi
Tugas dan Tanggung Jawab Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi Pengawasan adalah membuat
I
tl
4.2 Pengelohan Keselamatan Konstruksi
Pemenuhan standar keselamatan keteknikan konskuksi dilaksanakan sesuai tata cara penjaminan mutu
dan pengendalian mutu Pekerjaan Konstruksi, Penjaminan mutu dan pengendalian mutu Pekerjaan
Konstruksi merupakan bagian dari SMKK yang menjamin terlaksananya keselamatan keteknikan
konstruksi guna mewujudkan proses dan hasil Jasa Konstruksi yang berkualitas, Penjaminan mutu dan
pengendalian mutu Pekerjaan Konstruksi harus dilaksanakan oleh petugas penjamin mutu dan pengendali
mutu. Penyedia Jasa Konsultansi harus memiliki ahli K3 Konstruksi. Biaya penerapan SMKK berpedoman
pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik lndonesia Nomor
21lPRT/tvl/201 9 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
Penanggung Jawab,
Pejabat Pembuat Komitmen Air Tanah dan Air Baku
SNW Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
WS Berau-Kelai Provinsi Kaltim
ilt
EATAI
4122002