(KAK)
Kondisi sungai di Kabupaten Samosir saat ini mengalami perubahan luas tampang basah sungai
karena adanya bangunan masyarakat di tebing sungai, dan meander dikarenakan berada
dilokasi perbukitan (kemiringan hulu sungai lebih curam dari hilir sungai) dimana aliran air
sungai di kabupaten samosir merupakan berasal dari air hujan pada Daerah Aliran Sungai
sehingga aliran sungai pada saat musim kemarau sangat sedikit yang mengakibatkan
sedimentasi di hilir sungai sedangkan saat musim hujan aliran air sangat tinggi yang
menyebabkan erosi di area hilir sungai, dengan kondisi ini kondisi sungai didaerah sungai
banyak mengalami perubahan alur sungai akibat daya rusak air yang dapat merugikan
masyarakat.
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya air dilaksanakan sebagai upaya dalam terus
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan peningkatan kegiatan ekonomi produktif,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air terus berupaya dalam mendorong dan memajukan infrastruktur sumber daya air
untuk seluruh Rakyat Indonesia melalui : Pengendalian Daya Rusak Sungai Aek Sigumbang
Maksud pelaksanaan proyek ini adalah untuk mendukung program pengendalian banjir dan
daya rusak air di Kab. Samosir, sedangkan tujuan dari pelaksanaan proyek ini adalah untuk
melaksanakan proteksi tebing sungai Aek Sigumbang yang terdampak banjir dan tidak
terproteksi tebing sungai.
Terlaksananya kegiatan pengawasan pada paket pekerjaan Pengendalian Daya Rusak Sungai
Aek Sigumbang Tahun Anggaran 2023 dan terpenuhinya kelengkapan dokumen administrasi
yang di syaratkan di dalam dokumen KAK serta dokumen Kontrak.
4. LOKASI KEGIATAN
Lokasi pekerjaan berada di Desa Sipinggan Lumban Siantar Kecamatan Nainggolan Kabupaten
Samosir dengan koordinat Latitude 2°25'53.99"N; Longitude 98°53'20.55"E.
Lokasi Proyek
5. SUMBER PENDANAAN
Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan jasa konsultansi ini dengan Nilai Pagu sebesar Rp
1.500.000.000 (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN dengan sumber pendanaan
APBN-SBSN Tahun Anggaran 2023.
7. DATA DASAR
Data dasar yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ini setidak-tidaknya adalah:
▪ Dokumen Kontrak Jasa Pelaksana Konstruksi Paket Pekerjaan Pengendalian Daya Rusak
Sungai Aek Sigumbang;
▪ Dokumen DED/Desain Pekerjaan Pengendalian Daya Rusak Sungai Aek Sigumbang.
8. STANDAR TEKNIS
Standar untuk pengawasan dan perencanaan pada Pekerjaan ini antara lain:
▪ Standar dan Pedoman Pengadaan Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia (Peraturan
Menteri PUPR nomor 14/PRT/M/2020);
▪ Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2022)
▪ Standar Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi Di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Surat Edaran Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16/SE/M/2022)
▪ Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Surat
Edaran Menteri PUPR nomor : 11/SE/M/2019 (Peraturan Menteri PUPR nomor
14/PRT/M/2020);
▪ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 10 Tahun 2021 Tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
▪ Pedoman lain yang terkait
▪ Kriteria Perencanaan (KP.01 - KP.07)
▪ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2015 tentang
penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau
▪ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 04/PRT/M/2015 tentang
Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai
▪ Peraturan dan standar yang telah ditetapkan secara nasional.
Konsultan Supervisi diminta untuk mengumpulkan studi - studi terdahulu yang berhubungan
dengan kegiatan ini.
Pengawasan ini mengutamakan prinsip dasar Quality & Quantity Assurance / Konsep
Penugasan (Task Concept) dimana penyedia jasa konsultansi supervisi bertanggung jawab atas
kebenaran hasil pekerjaan di lapangan secara kualitas maupun kuantitas berdasarkan norma,
standar, pedoman, atau prosedur yang berlaku yang meliputi:
1) Mengorganisir tim konsultan untuk dapat memberikan bantuan yang efisien kepada PPK
melalui pelaksanaan yang baik dalam hal keahlian teknik dan aspek keuangan;
2) Melakukan review atas keseluruhan desain pekerjaan yang ada sehingga pekerjaan yang
akan dilaksanakan adalah sesuai dengan kebutuhan dan dapat memberikan hasil yang
sesuai dengan tujuan Proyek;
3) Menyediakan gambar detail desain untuk:
▪ bahagian pekerjaan yang belum ada detail desainnya;
▪ bahagian pekerjaan yang perlu dirubah/ disesuaikan desainnya dan/atau untuk
pekerjaan baru, yang berdasarkan hasil review tersebut di atas adalah dibutuhkan untuk
dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan Proyek;
4) Melaksanakan perubahan detail desain selama waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
bila diperlukan;
5) Menyediakan perkiraan biaya atas detail desain pekerjaan di atas;
6) Memeriksa gambar kerja dan gambar perbengkelan/ perakitan dari seluruh bangunan dan
fasilitasnya, baik untuk pekerjaan permanen maupun pekerjaan sementara, yang
dipersiapkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi;
7) Memeriksa perkiraan kuantitas pekerjaan dari seluruh bangunan dan fasilitasnya yang
diajukan oleh Penyedia Jasa;
8) Memeriksa dan menguji pekerjaan di pabrik/ bengkel Penyedia Jasa Konstruksi atau
Supliernya sebelum pengiriman dan menerbitkan sertifikat hasil pemeriksaan yang
dibutuhkan, bila disyaratkan dalam Kontrak Konstruksi;
9) Melakukan inspeksi atas pekerjaan selama pelaksanaan konstruksi;
10) Mengawasi dan mengontrol kualitas dan kemajuan pekerjaan;
11) Mengawasi pelaksanaan rangkaian proses pengujian kualitas yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi menurut Kontrak;
12) Memeriksa laporan hasil pengujian kualitas yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi;
13) Melaksanakan pengujian kualitas yang telah disetujui oleh PPK terlebih dahulu;
14) Memeriksa dan memverifikasi pembayaran kepada Penyedia Jasa Konstruksi;
15) Mengevaluasi klaim/ tagihan Penyedia Jasa Konstruksi dalam kaitannya dengan kontrak;
16) Melaksanakan pemeriksaan akhir dan pengujian pekerjaan yang telah selesai;
17) Memeriksa gambar terbangun (as built drawings) dari seluruh bangunan dan fasilitasnya
yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi;
18) Memeriksa perhitungan kuantitas gambar terbangun (as built drawings) dari seluruh
bangunan dan fasilitasnya yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi; dan
19) Menyediakan Laporan Pekerjaan Selesai (Project Completion Report/ PCR) atas
keseluruhan pekerjaan konstruksi.
Konsultan harus melaksanakan lingkup kegiatan layanan jasa konsultansi sebagaimana yang
diuraikan berikut di bawah ini.
12. KELUARAN
Keluaran dokumen yang merupakan hasil dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
Jumlah
No Uraian Satuan
(Set)
1 Laporan Program Mutu dan Pengendalian Mutu Buku 5
2 Laporan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Buku 5
3 Laporan Pendahuluan Buku 5
4 Laporan Bulanan Buku 45
5 Laporan Akhir Proyek (Completion Report) Buku 5
6 Laporan O&M Buku 5
7 External Hard Disc 1 TB Buah 1
13. PERALATAN MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyediakan ruang asistensi dan diskusi. PPK akan
mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping. PPK
akan menyediakan data yang ada di PPK dan Satker dan data yang dianggap perlu untuk
pelaksanaan pekerjaan sebagai data sekunder untuk menunjang pekerjaan yang akan
dilakukan.
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan:
▪ Kendaraan Roda 2 (sewa)
▪ Kendaraan Roda 4 (sewa)
▪ Laptop (sewa)
▪ Printer (sewa)
▪ Drone (sewa)
15. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN
16. PERSONIL
a. TENAGA AHLI / PROFESSIONAL
Tenaga ahli yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Sertifikat Jlh
No Tenaga Ahli Pendidikan Pengalaman (Thn)
Keahlian (Org)
Ahli Teknik 6 tahun di bidang
Ketua Tim/ S1 Teknik
1 Sumber pengawasan 1
Team Leader Sipil/Teknik
Daya Air Sumber Daya Air
Pengairan
Madya
Ahli
Lingkungan
/ AMDAL 5 tahun di bidang
Ahli S1 Teknik
2 (Sertifikat Lingkungan / 1
Lingkungan Lingkungan
Anggota Tim Penyusun Amdal
Penyusun
Amdal)
Ahli Teknik 5 tahun di bidang
Quality S1 Teknik
3 Sumber pengawasan 1
Engineer Sipil/Teknik
Daya Air Sumber Daya Air
Pengairan
Muda
Ahli K3 3 Tahun di bidang
Ahli K3 S1 Teknik Sipil /
4 Konstruksi HSE 1
Konstruksi S1 Teknik
Muda
Pengairan
3) Quality Engineer
Quality Engineer harus seorang sarjana (minimal S.1) bidang studi/ jurusan Teknik Sipil
atau jurusan Teknik Pengairan, lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Disyaratkan mempunyai Sertifikat Keahlian Sumber daya Air (Ahli Muda). Mempunyai
pengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di bidang pengawasan pekerjaan Sumber
Daya Air dan memiliki referensi kerja dari pemberi pekerjaan.
Quality Engineer merupakan pihak atau orang yang melakukan pemeriksaan dan
pengujian mutu pekerjaan sesuai dengan persyaratan dalam Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi. Quality Engineer bertanggung jawab kepada Team Leader dan
berkedudukan di lokasi pekerjaan konstruksi.
Tugas dan Kewajiban Quality Engineer mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap mutu proses dan hasil
pekerjaan, material dan peralatan sesuai dengan gambar, spesifikasi dan dokumen
perubahannya;
2. Melakukan pengawasan atas pemasangan, pengaturan dan penempatan alat ukur dan
alat uji sebelum dan saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
3. Melaksanakan pengawasan atas semua pengujian yang dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam rangka pengendalian mutu material serta hasil
pekerjaannya, dan segera melaporkan kepada Team Leader jika terdapat
ketidaksesuaian dan cacat mutu baik dalam prosedur maupun hasil pengujiannya;
4. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan dan memberikan laporan
secara tertulis kepada Team Leader atas persetujuan dan penolakan penggunaan
material dan hasil pekerjaan;
5. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi dan dokumen
perubahannya;
6. Menyerahkan laporan bulanan yang di antaranya berisikan laporan hasil pengendalian
mutu, data laboratorium serta pengujian di lapangan beserta risalah/kesimpulan dari
data yang ada kepada Team Leader untuk selanjutnya dilaporkan kepada PPK;
7. Menyiapkan format laporan pengendalian mutu pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan
dan kriteria penerimaan pekerjaan;
8. Menyampaikan laporan hasil uji data mutu material, jumlah benda uji mutu dan mutu
keluaran pekerjaan kepada Team Leader;
9. Membuat rekomendasi kepada Team Leader terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
10. Memberikan panduan di lapangan bagi personel Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan.
3) Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 Konstruksi adalah pihak atau orang yang bertugas memastikan bahwa aspek
Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan lingkungan sudah tersedia dan diterapkan
dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Ahli K3 Konstruksi harus minimal seorang sarjana (S.1) di bidang Teknik sipil atau pun
Teknik Pengairan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang
terakreditasi ataupun lulusan dari perguruan tinggi luar negeri yang telah lulus ujian
negara. Disyaratkan memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun sebagai Ahli K3
Konstruksi di bidang supervisi yang dibuktikan dengan referensi dari pemberi kerja. Harus
memiliki sertifikat keahlian Ahli K3 Konstruksi Muda.
Memiliki tugas dan kewajiban terdiri atas :
1. Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan aspek keselamatan
konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, untuk mendukung terwujudnya
tertib penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
2. Melakukan pengawasan terhadap penerapan Dokumen SMKK;
3. Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap penyusunan dan pemutakhiran
dokumen penerapan Keselamatan Konstruksi;
4. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan
kerja, termasuk membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan
terjadinya bahaya tersebut (probability);
5. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi upaya
preventif dan upaya korektif, untuk mengurangi terjadinya bahaya/kecelakaan dan
menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja;
6. Memonitoring implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan dengan
berkoordinasi bersama HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
memastikan dampak lingkungan akibat pembangunan proyek dapat diminimalisir;
7. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi atau pejabat
lain dalam penyiapan pengendalian dan keselamatan lalu lintas yang terlibat di area
proyek atau proyek lain yang berkaitan;
8. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan kerja,
termasuk merancang prosedur baku dan memelihara borang atau catatan terkait
kesehatan dan keselamatan kerja; dan
9. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta menganalisis akar
masalah termasuk tindakan preventif dan korektif yang diambil.
1) Inspector
Berpendidikan Diploma (D-3) bidang studi/jurusan Teknik Sipil dengan memiliki
pengalaman pengawasan konstruksi minimal 5 (Lima) tahun atau Sarjana (S-1), bidang
studi/ jurusan Teknik Sipil atau Pengairan, memiliki pengalaman pengawasan konstruksi
3 (tiga) tahun yang dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa.
Diutamakan mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi
yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.
Tugas dan tanggung jawab Inspektor adalah, tetapi tidak terbatas pada:
− Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan gambar pelaksanaan
pekerjaan dengan memperhatikan kondisi di lapangan;
− Memeriksa bahan konstruksi yang akan digunakan apakah jenis dan kualitasnya adalah
sebagaimana yang telah setujui sebelumnya;
− Memeriksa peralatan yang akan digunakan apakah jenis, dan kapasitas sesuai dengan
yang telah disetujui sebelumnya;
− Memeriksa proses pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan tahapan yang telah
disetujui sebelumnya;
− Membantu Quality Engineer mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan
yang dilakukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan
dalam spesifikasi dan dokumen perubahannya;
− Membantu Quality Engineer menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan
dan memberikan laporan secara tertulis kepada Team Leader atas persetujuan dan
penolakan penggunaan material dan hasil pekerjaan;
3) Surveyor
Berpendidikan Sarjana (S-1), bidang studi/ jurusan Teknik Sipil atau Teknik Geodesi,
memiliki pengalaman pengawasan konstruksi minimal 3 (tiga) tahun untuk Sarjana Teknik
Sipil atau 1 (satu) tahun untuk Sarjana Geodesi yang dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa.
Diutamakan mempunyai Sertifikat Ketrampilan (SKT) yang diterbitkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.
Tugas dan tanggung jawab Surveyor adalah, tetapi tidak terbatas pada:
1) Operator Komputer
Berpendidikan Diploma (D3 / Sekolah Menengah Atas), diutamakan memiliki
pengalaman pengawasan konstruksi minimal 3 (tiga) tahun untuk Diploma atau 5 (lima)
tahun untuk Sekolah Mengah Atas yang dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna
Jasa.
Tugas dan tanggung jawab Operator Komputer adalah, tetapi tidak terbatas pada:
− Bertanggung jawab kepada Team Leader / Ketua Tim dalam membantu penyusunan
seluruh dokumen administrasi kegiatan, surat menyurat, dan kegiatan administrasi
lainnya;
− Memiliki semangat kerja dan profesionalitas yang baik, bertanggung jawab serta
optimisme dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan supervisi sehingga dapat tercapai
hasil kerja yang baik, tepat mutu, waktu, dan biaya sesuai dengan ketentuan yang
tertuang di dalam dokumen kontrak maupun perubahannya.
Program Mutu dan Pengendalian Mutu adalah dokumen penjaminan mutu terhadap
pelaksanaan proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
kontrak pekerjaan, komponen komponen dokumen program mutu memuat :
a. Informasi Pekerjaan
b. Organisasi Kerja
c. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
d. Metode Pelaksanaan
e. Pengendalian Pekerjaan
f. Laporan Pekerjaan
Berisi tentang pemahaman terhadap apa yang diminta di dalam dokumen kontrak, dan rencana
kerja/metode kerja untuk mencapai sasaran yang diharapkan dalam kontrak. Laporan
Pendahuluan sekurang-kurangnya memuat tentang:
a. Rencana awal kerja penyedia jasa;
b. Tinjauan awal kondisi Eksisting di lapangan;
c. Pengaturan Administrasi;
d. Rencana Mobilisasi personil;
e. Rencana target capaian hasil kerja hingga akhir pekerjaan;
f. Informasi tenaga ahli, peralatan dan tenaga pendukung lainnya;
g. Kurva progress rencana pekerjaan pengawasan dan konstruksi;
Laporan pendahuluan dibuat rangkap 5 (lima), dan diserahkan kepada PPK melalui direksi
lapangan. Penyusunan laporan pendahuluan wajib diserahkan paling lambat 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal SPMK.
21. LAPORAN BULANAN