Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

PEKERJAAN SUPERVISI PENGENDALIAN DAYA RUSAK SUNGAI


AEK SIGUMBANG
DI KABUPATEN SAMOSIR T.A 2023

SNVT PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR SUMATERA II


PROVINSI SUMATERA UTARA

TAHUN ANGGARAN 2023


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
URAIAN PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG PROYEK

Kondisi sungai di Kabupaten Samosir saat ini mengalami perubahan luas tampang basah sungai
karena adanya bangunan masyarakat di tebing sungai, dan meander dikarenakan berada
dilokasi perbukitan (kemiringan hulu sungai lebih curam dari hilir sungai) dimana aliran air
sungai di kabupaten samosir merupakan berasal dari air hujan pada Daerah Aliran Sungai
sehingga aliran sungai pada saat musim kemarau sangat sedikit yang mengakibatkan
sedimentasi di hilir sungai sedangkan saat musim hujan aliran air sangat tinggi yang
menyebabkan erosi di area hilir sungai, dengan kondisi ini kondisi sungai didaerah sungai
banyak mengalami perubahan alur sungai akibat daya rusak air yang dapat merugikan
masyarakat.
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya air dilaksanakan sebagai upaya dalam terus
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan peningkatan kegiatan ekonomi produktif,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air terus berupaya dalam mendorong dan memajukan infrastruktur sumber daya air
untuk seluruh Rakyat Indonesia melalui : Pengendalian Daya Rusak Sungai Aek Sigumbang

Pengendalian pekerjaan konstruksi di wujudkan dalam bentuk penjaminan mutu dan


pengendalian mutu pekerjaan yang selanjutnya akan digunakan sebagai salah satu parameter
penyedia jasa dan pengguna jasa dalam menuntut hak dan kewajiban sesuai dengan Dokumen
Perjanjian Kerja (Kontrak) yang telah disepakati

Pada lokasi proyek dibutuhkan :


Proteksi tebing sungai

2. MAKSUD DAN TUJUAN

A. MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK

Maksud pelaksanaan proyek ini adalah untuk mendukung program pengendalian banjir dan
daya rusak air di Kab. Samosir, sedangkan tujuan dari pelaksanaan proyek ini adalah untuk
melaksanakan proteksi tebing sungai Aek Sigumbang yang terdampak banjir dan tidak
terproteksi tebing sungai.

B. MAKSUD DAN TUJUAN JASA KONSULTANSI

Maksud diadakannya Jasa Konsultansi ini adalah untuk melakukan Supervisi/Pengawasan


Proyek dan Review terhadap desain yang ada, membuat tambahan desain konstruksi yang
diperlukan, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
persiapan-persiapannya.
Dengan adanya Jasa Konsultansi diharapkan akan diperoleh pelaksanaan pekerjaan yang
lebih efektif, lebih efisien, lebih terkendali, dan dapat memberikan dampak buruk yang
minimal; hasil pekerjaan yang bermutu baik sesuai spesifikasi; hasil pekerjaan yang
berfungsi efektif.
3. SASARAN

Terlaksananya kegiatan pengawasan pada paket pekerjaan Pengendalian Daya Rusak Sungai
Aek Sigumbang Tahun Anggaran 2023 dan terpenuhinya kelengkapan dokumen administrasi
yang di syaratkan di dalam dokumen KAK serta dokumen Kontrak.

4. LOKASI KEGIATAN

Lokasi pekerjaan berada di Desa Sipinggan Lumban Siantar Kecamatan Nainggolan Kabupaten
Samosir dengan koordinat Latitude 2°25'53.99"N; Longitude 98°53'20.55"E.

Lokasi Proyek

5. SUMBER PENDANAAN

Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan jasa konsultansi ini dengan Nilai Pagu sebesar Rp
1.500.000.000 (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN dengan sumber pendanaan
APBN-SBSN Tahun Anggaran 2023.

6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pemberi tugas dan pengguna layanan jasa konsultansi ini adalah :
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Provinsi Sumatera Utara
PPK Sungai dan Pantai I

7. DATA DASAR

Data dasar yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ini setidak-tidaknya adalah:
▪ Dokumen Kontrak Jasa Pelaksana Konstruksi Paket Pekerjaan Pengendalian Daya Rusak
Sungai Aek Sigumbang;
▪ Dokumen DED/Desain Pekerjaan Pengendalian Daya Rusak Sungai Aek Sigumbang.
8. STANDAR TEKNIS

Standar untuk pengawasan dan perencanaan pada Pekerjaan ini antara lain:

▪ Standar dan Pedoman Pengadaan Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia (Peraturan
Menteri PUPR nomor 14/PRT/M/2020);
▪ Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (Peraturan Menteri PUPR Nomor 1 Tahun 2022)
▪ Standar Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi Di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Surat Edaran Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16/SE/M/2022)
▪ Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Surat
Edaran Menteri PUPR nomor : 11/SE/M/2019 (Peraturan Menteri PUPR nomor
14/PRT/M/2020);
▪ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 10 Tahun 2021 Tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
▪ Pedoman lain yang terkait
▪ Kriteria Perencanaan (KP.01 - KP.07)
▪ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2015 tentang
penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau
▪ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 04/PRT/M/2015 tentang
Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai
▪ Peraturan dan standar yang telah ditetapkan secara nasional.

9. STUDI – STUDI TERDAHULU

Konsultan Supervisi diminta untuk mengumpulkan studi - studi terdahulu yang berhubungan
dengan kegiatan ini.

10. REFERENSI HUKUM


a. Undang-undang nomor 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
b. Undang-undang nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
c. Peraturan Menteri PUPR nomor ; 14/PRT/M/2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 10 Tahun 2021 Tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
e. Surat Edaran Menteri PUPR nomor 16/SE/M/2022 tentang Susunan Tenaga Ahli Penyedia Jasa
Konsultansi Pengawasan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
f. Kepmen PUPR nomor 524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
g. DIPA SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sumatera II Provinsi Sumatera Utara T.A. 2023

11. LINGKUP KEGIATAN

Pengawasan ini mengutamakan prinsip dasar Quality & Quantity Assurance / Konsep
Penugasan (Task Concept) dimana penyedia jasa konsultansi supervisi bertanggung jawab atas
kebenaran hasil pekerjaan di lapangan secara kualitas maupun kuantitas berdasarkan norma,
standar, pedoman, atau prosedur yang berlaku yang meliputi:
1) Mengorganisir tim konsultan untuk dapat memberikan bantuan yang efisien kepada PPK
melalui pelaksanaan yang baik dalam hal keahlian teknik dan aspek keuangan;
2) Melakukan review atas keseluruhan desain pekerjaan yang ada sehingga pekerjaan yang
akan dilaksanakan adalah sesuai dengan kebutuhan dan dapat memberikan hasil yang
sesuai dengan tujuan Proyek;
3) Menyediakan gambar detail desain untuk:
▪ bahagian pekerjaan yang belum ada detail desainnya;
▪ bahagian pekerjaan yang perlu dirubah/ disesuaikan desainnya dan/atau untuk
pekerjaan baru, yang berdasarkan hasil review tersebut di atas adalah dibutuhkan untuk
dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan Proyek;
4) Melaksanakan perubahan detail desain selama waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
bila diperlukan;
5) Menyediakan perkiraan biaya atas detail desain pekerjaan di atas;
6) Memeriksa gambar kerja dan gambar perbengkelan/ perakitan dari seluruh bangunan dan
fasilitasnya, baik untuk pekerjaan permanen maupun pekerjaan sementara, yang
dipersiapkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi;
7) Memeriksa perkiraan kuantitas pekerjaan dari seluruh bangunan dan fasilitasnya yang
diajukan oleh Penyedia Jasa;
8) Memeriksa dan menguji pekerjaan di pabrik/ bengkel Penyedia Jasa Konstruksi atau
Supliernya sebelum pengiriman dan menerbitkan sertifikat hasil pemeriksaan yang
dibutuhkan, bila disyaratkan dalam Kontrak Konstruksi;
9) Melakukan inspeksi atas pekerjaan selama pelaksanaan konstruksi;
10) Mengawasi dan mengontrol kualitas dan kemajuan pekerjaan;
11) Mengawasi pelaksanaan rangkaian proses pengujian kualitas yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi menurut Kontrak;
12) Memeriksa laporan hasil pengujian kualitas yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa
Konstruksi;
13) Melaksanakan pengujian kualitas yang telah disetujui oleh PPK terlebih dahulu;
14) Memeriksa dan memverifikasi pembayaran kepada Penyedia Jasa Konstruksi;
15) Mengevaluasi klaim/ tagihan Penyedia Jasa Konstruksi dalam kaitannya dengan kontrak;
16) Melaksanakan pemeriksaan akhir dan pengujian pekerjaan yang telah selesai;
17) Memeriksa gambar terbangun (as built drawings) dari seluruh bangunan dan fasilitasnya
yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi;
18) Memeriksa perhitungan kuantitas gambar terbangun (as built drawings) dari seluruh
bangunan dan fasilitasnya yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa Konstruksi; dan
19) Menyediakan Laporan Pekerjaan Selesai (Project Completion Report/ PCR) atas
keseluruhan pekerjaan konstruksi.

Adapun lingkup kegiatan meliputi :

1. Kegiatan A : Pekerjaan Persiapan;


2. Kegiatan B : Pekerjaan Supervisi / Pengawasan Konstruksi;
3. Kegiatan C : Pembuatan Laporan dan Diskusi

Konsultan harus melaksanakan lingkup kegiatan layanan jasa konsultansi sebagaimana yang
diuraikan berikut di bawah ini.

KEGIATAN A (PEKERJAAN PERSIAPAN)


Kegiatan A meliputi kegiatan antara lain:
a. Mengorganisir tim konsultan untuk dapat memberikan bantuan yang efisien kepada PPK
melalui pelaksanaan yang baik dalam hal keahlian teknik dan aspek keuangan;
b. Mempelajari dokumen kontrak pekerjaan konstruksi, termasuk pengendalian
pelaksanaan konstruksi Kesehatan, dan keselamatan kerja, serta dokumen lingkungan;
c. Pembuatan Laporan Program Mutu dan Pengendalian Mutu, yang setidaknya mencakup:
▪ Informasi Kegiatan
▪ Organisasi Kerja
▪ Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
▪ Metode Pelaksanaan
▪ Pengendalian Pekerjaan
▪ Laporan Pekerjaan
d. Penyiapan dokumen-dokumen/ form/ checklist yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, untuk mendapat persetujuan PPK;
e. Pembuatan Laporan Bulanan, yang berisikan:
▪ laporan atas kegiatan-kegiatan jasa layanan konsultansi yang dilaksanakan oleh
Konsultan;
▪ laporan teknis (bila ada);
▪ laporan atas pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
yang diawasi oleh Konsultan;
▪ rencana pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan bulan depan; dan
▪ rencana jasa layanan konsultansi yang akan dilaksanakan bulan depan.

KEGIATAN B (PEKERJAAN SUPERVISI PENGAWASAN KONSTRUKSI)


Kegiatan B adalah kegiatan pengawasan pelaksanaan pekerjaan Pengendalian Daya Rusak
Sungai Aek Sigumbang.
Pengaturan, pelaksanaan pengawasan, dan hasil kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi
adalah oleh Konsultan, sebagaimana layaknya tenaga profesional, yang dilaksanakan sesuai
dengan Kontrak Jasa Konsultansi dan Kontrak Jasa Pelaksana konstruksi serta disetujui oleh PPK
sebagai pengendali Kontrak.
Pelaksanaan kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi tersebut meliputi kegiatan antara lain
(tetapi tidak terbatas pada):
a. Melakukan pengukuran, perhitungan, dan penggambaran (mutual check) bersama dengan
kontraktor;
b. Memeriksa gambar kerja pekerjaan yang diajukan oleh Penyedia Jasa Pelaksana Kontruksi;
c. Memeriksa dan meneliti perhitungan kuantitas pekerjaan dari seluruh pekerjaan
bangunan, saluran, tanggul banjir, dan fasilitasnya yang diajukan oleh Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi;
d. Memeriksa dan mengevaluasi pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan di pabrik/ bengkel
Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi atau Suppliernya sebelum pengiriman barang ke lokasi
proyek dan menerbitkan rekomendasi hasil pemeriksaan yang dibutuhkan;
e. Melakukan pengawasan secara rutin atas pelaksanaan pekerjaan selama pengerjaan
konstruksi agar sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis dalam kontrak Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi;
f. Memeriksa dan menyetujui laporan harian, mingguan, dan bulanan atas pelaksanaan
pekerjaan konstruksi yang diajukan oleh Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi;
g. Mengawasi, mengontrol, dan menyetujui kualitas bahan konstruksi yang akan digunakan
baik di quary maupun di site (lapangan);
h. Mengawasi pelaksanaan rangkaian proses pengujian kualitas yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa Pelaksana Konstruksi menurut Kontrak;
i. Memeriksa laporan hasil pengujian kualitas yang dipersiapkan dan diajukan oleh Penyedia
Jasa Pelaksana Konstruksi;
j. Melaksanakan pengujian kualitaslainnya atas pekerjaan konstruksi sesuai dengan yang
ditentukan dalam Kontrak Jasa Konsultansi dan Kontrak Jasa Pelaksana Konstruksi serta
telah mendapat persetujuanPPK terlebih dahulu sebagai pengendali Kontrak;
k. Melaksanakan pengukuran sendiri terhadap hasil pekerjaan konstruksi, apabila dinilai
perlu setelah mendapat persetujuan PPK sebagai pengendali Kontrak;
l. Memeriksa dan memverifikasi volume terpasang sebagai dasar pengajuan pembayaran
untuk Kontrak Jasa Pelaksana Konstruksi;
m. Melaksanakan pemeriksaan akhir dan pengujian pekerjaan yang telah selesai;
n. Memeriksa gambar terbangun (as built drawings) dari seluruh bangunan, saluran, tanggul
banjir,dan fasilitasnya yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi; dan
o. Memeriksa perhitungan kuantitas gambar terbangun (as built drawings) dari seluruh
bangunan, saluran, tanggul banjir,dan fasilitasnya yang dipersiapkan oleh Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi.

Disamping kegiatan-kegiatan pengawasan tersebut di atas, Konsultan juga berkewajiban untuk


memberi jasa layanan konsultansi yang meliputi kegiatan antara lain (tetapi tidak terbatas
pada):
a. Membantu PPK dalam pelaksanaan Preconstruction Meeting dengan Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi;
b. Membantu PPK dalam melaksanakan mutual check;
c. Membantu PPK dalam mengevaluasi jadwal mobilisasi, jadwal pekerjaan sementara,
pekerjaan pendukung, pelaksanaan pekerjaan permanen, dan jadwal pengujian material
serta hasil pekerjaan;
d. Membantu PPK dalam mengevaluasi metode kerja yang diajukan oleh Penyedia Jasa
Pelaksana Konstruksi untuk melaksanakan pekerjaan (request for work) secara
keseluruhan maupun perbahagian pekerjaan, dalam kaitannya dengan:
▪ desain dan rencana pelaksanaan pekerjaan sementara;
▪ kesiapan jenis, jumlah, dan kondisi peralatan kerja;
▪ kesiapan jenis, jumlah, dan kualitas bahan konstruksi;
▪ kesiapan dalam rangkaiannya dengan pekerjaan sebelum, sesudah, dan pekerjaan lain,
baik yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi itu sendiri atau Penyedia Jasa
lainnya;
▪ pencapaian tujuan Proyek;
▪ pencapaian kualitas pekerjaan;
▪ pencapaian progres pekerjaan;
▪ keamanan konstruksi;
▪ efisiensi biaya;
▪ kesehatan dan keselamatan kerja;
▪ meminimalkan gangguan lalu lintas; dan
▪ meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan di sekitar dan di hilir lokasi
pekerjaan.
e. Membantu PPK dalam mereview spesifikasi teknis pekerjaan;
f. Membantu PPK dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam meminimalkan dampak
buruk yang mungkin terjadi terhadap sumber daya air dan ekosistem di sekitar dan di hilir
lokasi Pekerjaan;
g. Membantu PPK dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam kaitannya dengan
kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3);
h. Membantu PPK dalam memeriksa laporan dan pengujian kualitas yang berkaitan dengan
dampak pelaksanaan pekerjaan yang disyaratkan dalam dokumen UKL/UPL;
i. Membantu PPK dalam mereview skedule pelaksanaan konstruksi dan mempersiapkan
rekaman pekerjaan;
j. Membantu PPK dalam mengevaluasi perubahan-perubahan pekerjaan yang dibutuhkan
dalam pekerjaan konstruksi agar memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan Proyek;
k. Membantu PPK atas hal-hal yang dibutuhkan dalam kaitannya dengan amandemen/
addendum Kontrak Pelaksanaan Konstruksi;
l. Membantu PPK dalam mengawasi dan mengevaluasi kalibrasi peralatan-peralatan ukur
dari Penyedia Jasa Konstruksi;
m. Membantu PPK dalam mengevaluasi kebutuhan tambahan pengujian kualitas yang
dibutuhkan atas pekerjaan konstruksi; dan
n. Membantu PPK mempersiapkan data-data dan pertimbangan teknis pekerjaan dalam
kaitannya dengan evaluasi dan pelaporan yang dipersiapkan oleh PPK.
KEGIATAN C (PEMBUATAN LAPORAN DAN DISKUSI)
Kegiatan C adalah kegiatan pembuatan Dokumen Laporan Penyelesaian Pekerjaan Supervisi
Pengendalian Daya Rusak Sungai Aek Sigumbang yang meliputi antara lain, tetapi tidak
terbatas pada:
a. Laporan atas review desain dan desain bangunan baru yang dilaksanakan oleh Konsultan;
b. Laporan lengkap perjalanan pelaksanaan dan penyelesesaikan keseluruhan Pekerjaan
beserta dokumentasinya;
c. Laporan tentang jenis dan jumlah pekerjaan yang telah dilaksanakan dan diselesaikan oleh
Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi;
d. Laporan kondisi seluruh Pekerjaan yang telah dilaksanakan dan diselesaikan oleh Penyedia
Jasa Pelaksana Konstruksi;
e. Laporan tentang kualitas Pekerjaan;
f. Laporan hasil monitoring dampak lingkungan dari Pekerjaan dan upaya-upaya yang telah
dilaksanakan;
g. Laporan hasil monitoring atas kesehatan dan keselamatan kerja;
h. Saran-saran Konsultan dan penyampaian hal-hal yang perlu menjadi perhatian lebih lanjut
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang telah diselesaikan dan yang akan
diselesaikan oleh Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi; dan

12. KELUARAN
Keluaran dokumen yang merupakan hasil dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
Jumlah
No Uraian Satuan
(Set)
1 Laporan Program Mutu dan Pengendalian Mutu Buku 5
2 Laporan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Buku 5
3 Laporan Pendahuluan Buku 5
4 Laporan Bulanan Buku 45
5 Laporan Akhir Proyek (Completion Report) Buku 5
6 Laporan O&M Buku 5
7 External Hard Disc 1 TB Buah 1

13. PERALATAN MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menyediakan ruang asistensi dan diskusi. PPK akan
mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping. PPK
akan menyediakan data yang ada di PPK dan Satker dan data yang dianggap perlu untuk
pelaksanaan pekerjaan sebagai data sekunder untuk menunjang pekerjaan yang akan
dilakukan.

14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang
dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan:
▪ Kendaraan Roda 2 (sewa)
▪ Kendaraan Roda 4 (sewa)
▪ Laptop (sewa)
▪ Printer (sewa)
▪ Drone (sewa)
15. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN

Jangka waktu pelayanan Jasa Konsultansi direncanakan selama 9 (Sembilan) bulan

16. PERSONIL
a. TENAGA AHLI / PROFESSIONAL
Tenaga ahli yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Sertifikat Jlh
No Tenaga Ahli Pendidikan Pengalaman (Thn)
Keahlian (Org)
Ahli Teknik 6 tahun di bidang
Ketua Tim/ S1 Teknik
1 Sumber pengawasan 1
Team Leader Sipil/Teknik
Daya Air Sumber Daya Air
Pengairan
Madya
Ahli
Lingkungan
/ AMDAL 5 tahun di bidang
Ahli S1 Teknik
2 (Sertifikat Lingkungan / 1
Lingkungan Lingkungan
Anggota Tim Penyusun Amdal
Penyusun
Amdal)
Ahli Teknik 5 tahun di bidang
Quality S1 Teknik
3 Sumber pengawasan 1
Engineer Sipil/Teknik
Daya Air Sumber Daya Air
Pengairan
Muda
Ahli K3 3 Tahun di bidang
Ahli K3 S1 Teknik Sipil /
4 Konstruksi HSE 1
Konstruksi S1 Teknik
Muda
Pengairan

1) Ketua Tim/ Tim Leader


Ketua Tim harus seorang sarjana (minimal S.1) bidang studi/ jurusan Teknik Sipil atau
jurusan Teknik Pengairan, lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Disyaratkan mempunyai Sertifikat Keahlian Sumber daya Air (Ahli Madya). Mempunyai
pengalaman sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun di bidang pengawasan pekerjaan
Sumber Daya Air dan memiliki referensi kerja dari pemberi pekerjaan.
Ketua Tim merupakan pihak atau orang yang memimpin, mengarahkan, dan
mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli Konsultan Pengawas dan mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Tugas dan Kewajiban Ketua Tim mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Mengoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi untuk setiap
pelaksanaan pengukuran atau rekayasa lapangan yang dilakukan Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dan menyampaikan laporan kepada PPK sehingga dapat segera
diambil keputusan yang diperlukan, termasuk untuk pekerjaan pengembalian kondisi,
pekerjaan minor yang mendahului pekerjaan utama dan rekayasa terperinci lainnya;
2. Mengoordinasikan seluruh Tenaga Ahli Konsultan Pengawas secara teratur dan
memeriksa seluruh pekerjaan di lapangan serta memberi penjelasan tertulis kepada
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi mengenai apa yang sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, jika dalam kontrak pekerjaan konstruksi hanya dinyatakan secara
umum;
3. Memastikan bahwa Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi memahami Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi secara benar, melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-gambar, dan menerapkan metode konstruksi yang tepat
dengan kondisi lapangan untuk setiap pelaksanaan pekerjaan;
4. Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan analisa/perhitungan
konstruksi dan kuantitasnya, yang dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
sebelum pelaksanaan pekerjaan;
5. Melakukan inspeksi secara teratur dan memeriksa pekerjaan pada semua lokasi
pekerjaan dalam kontrak serta membuat laporan kepada PPK terhadap hasil inspeksi
lapangan.
6. Membuat rekomendasi kepada PPK untuk menerima atau menolak hasil pekerjaan,
material dan peralatan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
7. Mengoordinasikan pencatatan kemajuan pekerjaan yang dicapai Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi setiap hari pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule)
yang telah disetujui;
8. Memonitor dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan dan segera melaporkan kepada
PPK jika terdapat kemajuan pekerjaan yang tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi dan dapat berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian pekerjaan
yang direncanakan. Dalam kondisi tersebut, maka Team Leader membuat
rekomendasi kepada PPK secara tertulis untuk mengatasi keterlambatan;
9. Memeriksa semua kuantitas dan volume hasil pengukuran setiap pekerjaan yang telah
selesai yang disampaikan oleh Juru Hitung Kuantitas;
10. Menjamin bahwa sebelum Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi diizinkan untuk
melaksanakan pekerjaan berikutnya, maka pekerjaan-pekerjaan sebelumnya yang
akan tertutup atau menjadi tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
11. Memberi rekomendasi kepada PPK menyangkut mutu, volume dan jumlah pekerjaan
yang telah selesai dan memeriksa kebenaran dari setiap bukti pembayaran bulanan
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
12. Mengoordinasikan perhitungan dan pembuatan sketsa yang benar kepada PPK di
setiap lokasi pekerjaan untuk bahan pertimbangan dalam pengampilan
keputusan/persetujuan;
13. Memberi rekomendasi kepada PPK terhadap pencapaian mutu dan hasil pekerjaan
yang sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi atas usulan pembayaran
yang diajukan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
14. Mengoordinasikan penyusunan laporan mengenai kemajuan fisik dan keuangan
pekerjaan konstruksi yang menjadi kewenangannya dan menyerahkannya kepada
PPK;
15. Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Terbangun/Terpasang (as-built
drawings) dan mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat diselesaikan
sebelum serah terima pertama (provisional hand over); dan
16. Menyimpan arsip gambar desain dan menyusun korespondensi kegiatan, laporan
harian, laporan mingguan, laporan kemajuan pekerjaan dan pengukuran pembayaran.
17. Membuat justifikasi teknis terhadap usulan perubahan yang diajukan oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi;
18. Memeriksa dan menyetujui laporan teknis yang dibuat oleh Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi
19. Bertanggung jawab atas quality pekerjaan dengan berkoordinasi dengan Quality
Engineer
20. Bertanggung jawab atas quantity pekerjaan dengan berkoordinasi dengan Juru Hitung
Kuantitas
2) Ahli Lingkungan
Ahli Lingkungan merupakan pihak atau orang yang bertanggung jawab kepada Team
Leader/Ketua Tim dan berkedudukan di lokasi Pekerjaan. Ahli Lingkungan bertanggung
jawab terutama untuk kebutuhan prasarana lingkungan serta konstruksi dan konseptual
prasarana lingkungan dengan baik dan benar.
Ahli Lingkungan harus sarjana (minimal S.1), bidang studi jurusan Teknik Lingkungan,
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi. Mempunyai Sertifikat Anggota Tim Penyusun Amdal. Mempunyai
pengalaman minimal selama 5 (lima) tahun dibidang penyusunan AMDAL atau
pengawasan di bidang lingkungan, dan memiliki referensi kerja dari pemberi pekerjaan.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Lingkungan adalah, tetapi tidak terbatas pada :
1. Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan dan volume pekerjaan
yang telah dilaksanakan;
2. Mengidentifikasi kebutuhan prasarana lingkungan;
3. Merumuskan rencana umum pembangunan prasarana lingkungan;
4. Menyusun desain konseptual prasarana lingkungan;
5. Menyusun rencana konstruksi prasarana lingkungan;
6. Menilai pelaksanaan konstruksi prasarana lingkungan;
7. Menyusun dokumen teknis konstruksi prasarana lingkungan;
8. Menyusun dokumen RKL dan RPL selama masa pelaksanaan kontruksi;
9. Menyusun dokumen evaluasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada masa
pasca konstruksi; dan
10. Melaksanakan tugas lain yang diminta oleh Pengguna Jasa selama masih berkaitan
dengan pelaksanaan supervisi pekerjaan.

3) Quality Engineer
Quality Engineer harus seorang sarjana (minimal S.1) bidang studi/ jurusan Teknik Sipil
atau jurusan Teknik Pengairan, lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Disyaratkan mempunyai Sertifikat Keahlian Sumber daya Air (Ahli Muda). Mempunyai
pengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di bidang pengawasan pekerjaan Sumber
Daya Air dan memiliki referensi kerja dari pemberi pekerjaan.
Quality Engineer merupakan pihak atau orang yang melakukan pemeriksaan dan
pengujian mutu pekerjaan sesuai dengan persyaratan dalam Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi. Quality Engineer bertanggung jawab kepada Team Leader dan
berkedudukan di lokasi pekerjaan konstruksi.
Tugas dan Kewajiban Quality Engineer mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Memeriksa, mengawasi dan melakukan pengujian terhadap mutu proses dan hasil
pekerjaan, material dan peralatan sesuai dengan gambar, spesifikasi dan dokumen
perubahannya;
2. Melakukan pengawasan atas pemasangan, pengaturan dan penempatan alat ukur dan
alat uji sebelum dan saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
3. Melaksanakan pengawasan atas semua pengujian yang dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam rangka pengendalian mutu material serta hasil
pekerjaannya, dan segera melaporkan kepada Team Leader jika terdapat
ketidaksesuaian dan cacat mutu baik dalam prosedur maupun hasil pengujiannya;
4. Menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan dan memberikan laporan
secara tertulis kepada Team Leader atas persetujuan dan penolakan penggunaan
material dan hasil pekerjaan;
5. Mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi dan dokumen
perubahannya;
6. Menyerahkan laporan bulanan yang di antaranya berisikan laporan hasil pengendalian
mutu, data laboratorium serta pengujian di lapangan beserta risalah/kesimpulan dari
data yang ada kepada Team Leader untuk selanjutnya dilaporkan kepada PPK;
7. Menyiapkan format laporan pengendalian mutu pekerjaan, pengujian hasil pekerjaan
dan kriteria penerimaan pekerjaan;
8. Menyampaikan laporan hasil uji data mutu material, jumlah benda uji mutu dan mutu
keluaran pekerjaan kepada Team Leader;
9. Membuat rekomendasi kepada Team Leader terhadap ketidaksesuaian mutu
pekerjaan dan tindak lanjut penanganannya, guna pencegahan ketidaksesuaian; dan
10. Memberikan panduan di lapangan bagi personel Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
mengenai metodologi pengujian mutu bahan dan pekerjaan.

3) Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 Konstruksi adalah pihak atau orang yang bertugas memastikan bahwa aspek
Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan lingkungan sudah tersedia dan diterapkan
dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Ahli K3 Konstruksi harus minimal seorang sarjana (S.1) di bidang Teknik sipil atau pun
Teknik Pengairan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang
terakreditasi ataupun lulusan dari perguruan tinggi luar negeri yang telah lulus ujian
negara. Disyaratkan memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun sebagai Ahli K3
Konstruksi di bidang supervisi yang dibuktikan dengan referensi dari pemberi kerja. Harus
memiliki sertifikat keahlian Ahli K3 Konstruksi Muda.
Memiliki tugas dan kewajiban terdiri atas :
1. Melakukan pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan aspek keselamatan
konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, untuk mendukung terwujudnya
tertib penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
2. Melakukan pengawasan terhadap penerapan Dokumen SMKK;
3. Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap penyusunan dan pemutakhiran
dokumen penerapan Keselamatan Konstruksi;
4. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan
kerja, termasuk membuat tingkatan dampak dari bahaya (impact) dan kemungkinan
terjadinya bahaya tersebut (probability);
5. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi upaya
preventif dan upaya korektif, untuk mengurangi terjadinya bahaya/kecelakaan dan
menanggulangi kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja;
6. Memonitoring implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan dengan
berkoordinasi bersama HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dalam
memastikan dampak lingkungan akibat pembangunan proyek dapat diminimalisir;
7. Berkoordinasi dengan HSE Engineer Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi atau pejabat
lain dalam penyiapan pengendalian dan keselamatan lalu lintas yang terlibat di area
proyek atau proyek lain yang berkaitan;
8. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan kerja,
termasuk merancang prosedur baku dan memelihara borang atau catatan terkait
kesehatan dan keselamatan kerja; dan
9. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta menganalisis akar
masalah termasuk tindakan preventif dan korektif yang diambil.

b. TENAGA SUB PROFESIONAL


Tenaga Sub Profesional yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Tenaga Jlh
No Pendidikan Pengalaman (Thn)
Pendukung (Org)

1 Inspector D3 Teknik Sipil / S1 5/3 1


Teknik Sipil atau Teknik
Pengairan
2 Juru Hitung D3 Teknik Sipil / S1 5/3 1
Kuantitas Teknik Sipil atau Teknik
Pengairan
3 Surveyor S1 Teknik Sipil / S1 Teknik 3/1 1
Geodesi

1) Inspector
Berpendidikan Diploma (D-3) bidang studi/jurusan Teknik Sipil dengan memiliki
pengalaman pengawasan konstruksi minimal 5 (Lima) tahun atau Sarjana (S-1), bidang
studi/ jurusan Teknik Sipil atau Pengairan, memiliki pengalaman pengawasan konstruksi
3 (tiga) tahun yang dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa.
Diutamakan mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi
yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.

Tugas dan tanggung jawab Inspektor adalah, tetapi tidak terbatas pada:
− Memeriksa kesesuaian antara gambar perencanaan dengan gambar pelaksanaan
pekerjaan dengan memperhatikan kondisi di lapangan;
− Memeriksa bahan konstruksi yang akan digunakan apakah jenis dan kualitasnya adalah
sebagaimana yang telah setujui sebelumnya;
− Memeriksa peralatan yang akan digunakan apakah jenis, dan kapasitas sesuai dengan
yang telah disetujui sebelumnya;
− Memeriksa proses pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan tahapan yang telah
disetujui sebelumnya;
− Membantu Quality Engineer mengawasi semua pelaksanaan pengujian di lapangan
yang dilakukan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan
dalam spesifikasi dan dokumen perubahannya;
− Membantu Quality Engineer menganalisa semua data hasil pengujian mutu pekerjaan
dan memberikan laporan secara tertulis kepada Team Leader atas persetujuan dan
penolakan penggunaan material dan hasil pekerjaan;

2) Juru Hitung Kuantitas


Berpendidikan Diploma (D-3) bidang studi/jurusan Teknik Sipil dengan memiliki
pengalaman pengawasan konstruksi minimal 5 (Lima) tahun atau Sarjana (S-1), bidang
studi/ jurusan Teknik Sipil atau Pengairan, memiliki pengalaman pengawasan konstruksi
3 (tiga) tahun yang dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna Jasa.
Diutamakan mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi
yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.
Tugas dan tanggung jawab Juru Hitung Kuantitas adalah, tetapi tidak terbatas pada:
− Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan dan volume atau
kuantitas pekerjaan sebelum dan saat pelaksanaan pekerjaan;
− Membuat catatan/laporan harian tentang kemajuan pekerjaan di lapangan, serta selalu
memberikan informasi tentang rincian pekerjaan kepada Team Leader;
− Menghitung kembali volume atau kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan sebagai dasar
perhitungan prestasi pekerjaan;
− Melakukan pengawasan di lapangan selama pekerjaan berlangsung dan melaporkan
segera kepada Team Leader jika terdapat volume atau kuantitas pekerjaan yang tidak
sesuai dengan Dokumen Kontrak Pekerjaan Konstruksi;
− Melakukan pengawasan, pemeriksaan, dan mencatat semua hasil pengukuran,
perhitungan volume atau kuantitas pekerjaan dan bukti pembayaran terhadap
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak
Pekerjaan Konstruksi;
− Membuat ringkasan dengan memperhatikan laporan Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi tentang pengadaan material, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan dan
pengukuran di lapangan untuk dilaporkan kepada Team Leader setiap hari setelah
selesai kerja;
− Mengevaluasi prosedur perhitungan hasil pelaksanaan pekerjaan yang diajukan oleh
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi;
− Membantu Team Leader dalam pengukuran akhir secara keseluruhan dari bagian
pekerjaan yang telah diselesaikan dan memenuhi persyaratan mutu pekerjaan.

3) Surveyor
Berpendidikan Sarjana (S-1), bidang studi/ jurusan Teknik Sipil atau Teknik Geodesi,
memiliki pengalaman pengawasan konstruksi minimal 3 (tiga) tahun untuk Sarjana Teknik
Sipil atau 1 (satu) tahun untuk Sarjana Geodesi yang dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa.
Diutamakan mempunyai Sertifikat Ketrampilan (SKT) yang diterbitkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah terakreditasi oleh Lembaga yang berwenang.

Tugas dan tanggung jawab Surveyor adalah, tetapi tidak terbatas pada:

− Memiliki kemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan penuh tanggung


jawab dalam mendukung kegiatan supervisi seperti pengukuran topografi dan kegiatan
survey lapangan lainnya baik berupa data fisik dan non fisik yang dikoordinir oleh Tim
Leader selama masa konstruksi;
− Melakukan pengamatan dan memeriksa hasil survei dan pengukuran pekerjaan dan
volume pekerjaan yang telah dilaksanakan;
− Bertanggung jawab kepada Tim Leader / Ketua Tim atas keseluruhan hasil pekerjaan
survey lapangan bidang pengukuran;
− Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada Supervision
Engineer /Team Leader ;
− Memeriksa dan menyetujui hasil pengukuran akhir secara keseluruhan
− Mengumpulkan foto-foto dokumentasi terkait dengan persiapan dan pelaksanaan
konstruksi termasuk dokumentasi drone (0% , 20%, 50%, 70%, 100%)
c. TENAGA PENDUKUNG

Tenaga Pendukung dan Penunjang yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:


Tenaga Jlh
No Pendidikan Pengalaman (Thn)
Pendukung (Org)

1 Operator D3 / Sekolah Menengah 3/5 1


Komputer Atas

1) Operator Komputer
Berpendidikan Diploma (D3 / Sekolah Menengah Atas), diutamakan memiliki
pengalaman pengawasan konstruksi minimal 3 (tiga) tahun untuk Diploma atau 5 (lima)
tahun untuk Sekolah Mengah Atas yang dilengkapi dengan referensi kerja dari Pengguna
Jasa.

Tugas dan tanggung jawab Operator Komputer adalah, tetapi tidak terbatas pada:
− Bertanggung jawab kepada Team Leader / Ketua Tim dalam membantu penyusunan
seluruh dokumen administrasi kegiatan, surat menyurat, dan kegiatan administrasi
lainnya;
− Memiliki semangat kerja dan profesionalitas yang baik, bertanggung jawab serta
optimisme dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan supervisi sehingga dapat tercapai
hasil kerja yang baik, tepat mutu, waktu, dan biaya sesuai dengan ketentuan yang
tertuang di dalam dokumen kontrak maupun perubahannya.

17. NON PERSONIL


a. Sewa Kantor
Kantor Proyek/Lapangan harus memiliki luasan yang cukup sesuai dengan standar yang
berlaku, memiliki sirkulasi udara yang baik serta penerangan yang memadai. Kantor Proyek/
Lapangan harus memiliki fasilitas ruang rapat dan tidak jauh dari lokasi kegaitan fisik.
b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Seluruh personil penyedia jasa baik di kantor maupun dilapangan wajib mengikuti protokol
Kesehatan yang berlaku terkait virus Covid – 19 dan menyelenggarakan system kesehatan
dan keselamatan kerja (K3). Penyedia jasa wajib menyediakan peralatan pendukung K3
seperti helm proyek, sepatu proyek, rompi proyek, masker, senter, jas hujan, sarung tangan
dan kaus kaki sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
c. Alat Tulis Kantor
Penyedia Jasa harus menyediakan perlengkapan alat tulis kantor sebagai pendukung
pekerjaan dengan kualitas yang baik.
d. Peralatan Kantor
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan kantor dan lapangan sebagai pendukung
pekerjaan dengan kualitas yang baik, antara lain : laptop, printer Uk. A-3, dan drone
e. Transportasi
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dilapangan dan koordinasi, penyedia jasa harus
menyediakan transportasi berupa kendaraan roda empat dan roda dua dengan kualitas yang
baik dengan kebutuhan dilapangan dan perawatan yang rutin.
f. Laporan
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan administrasi, penyedia jasa harus membuat laporan
– laporan pelaksanaan pekerjaan dan menyediakan eksternal hardisk 1 TB.
18. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Jangka waktu pelayanan Jasa Konsultansi direncanakan selama 9 (Sembilan) bulan.

JADWAL PENUGASAN PERSONEL


Jangka Waktu Pelaksanaan
No Personil Tenaga Ahli / Penunjang
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Team Leader
2 Ahli Lingkungan
3 Quality Engineer
4 Ahli K3 Konstruksi
5 Inspector
6 Juru Hitung Kuantitas
7 Surveyor
8 Operator Komputer

19. PROGRAM MUTU DAN PENGENDALIAN MUTU

Program Mutu dan Pengendalian Mutu adalah dokumen penjaminan mutu terhadap
pelaksanaan proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
kontrak pekerjaan, komponen komponen dokumen program mutu memuat :
a. Informasi Pekerjaan
b. Organisasi Kerja
c. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
d. Metode Pelaksanaan
e. Pengendalian Pekerjaan
f. Laporan Pekerjaan

20. LAPORAN PENDAHULUAN

Berisi tentang pemahaman terhadap apa yang diminta di dalam dokumen kontrak, dan rencana
kerja/metode kerja untuk mencapai sasaran yang diharapkan dalam kontrak. Laporan
Pendahuluan sekurang-kurangnya memuat tentang:
a. Rencana awal kerja penyedia jasa;
b. Tinjauan awal kondisi Eksisting di lapangan;
c. Pengaturan Administrasi;
d. Rencana Mobilisasi personil;
e. Rencana target capaian hasil kerja hingga akhir pekerjaan;
f. Informasi tenaga ahli, peralatan dan tenaga pendukung lainnya;
g. Kurva progress rencana pekerjaan pengawasan dan konstruksi;

Laporan pendahuluan dibuat rangkap 5 (lima), dan diserahkan kepada PPK melalui direksi
lapangan. Penyusunan laporan pendahuluan wajib diserahkan paling lambat 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal SPMK.
21. LAPORAN BULANAN

Laporan yang dimaksud adalah laporan pelaksanaan pengawasan konstruksi Pengendalian


Daya Rusak Sungai Aek Sigumbang, yang tepat mutu, tepat waktu dan tepat guna, berdasarkan
ketentuan yang ada di dalam kontrak proyek fisik dan mengacu kepada spesifikasi teknis.
Laporan bulanan setidaknya memuat :
a. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada bulan ini menyangkut kualitas dan kuantitas
pekerja
b. Rencana kerja bulan berikutnya
c. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung untuk bulan berikutnya
d. Jadwal kegiatan penyedia jasa dilengkapi dengan realisasi pada bulan tersebut.
e. Laporan hasil monitoring dampak lingkungan
f. Laporan hasil monitoring tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja
g. Saran-saran Konsultan dan penyampaian hal-hal yang perlu menjadi perhatian lebih lanjut
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan yang telah diselesaikan dan yang akan
diselesaikan oleh Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir bulan setiap tanggal 25, sebanyak 5
(lima) rangkap laporan setiap bulannya.

22. LAPORAN AKHIR


Draft Laporan akhir mencakup keseluruhan hasil pekerjaan konstruksi yang telah dilaksanakan
dan sebagai bahan diskusi materi final Laporan Akhir yang akan disusun dan didiskusikan
bersama dengan pihak-pihak terkait minimal sejumlah 5(lima) rangkap. Laporan ini harus
diselesaikan paling lambat pertengahan bulan ke sepuluh sejak dimulainya pelaksanaan
pekerajan

23. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara
Republik Indonesia (kecuali ditetapkan lain dalam angka 4) KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. PERSYARATAN KERJA SAMA


Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan
jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi:
a. Wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/Kemitraan yang memuat persentase
kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;
b. Apabila akan ditetapkan sebagai pemenang, maka perjanjian Kerja
SamaOperasi/Kemitraan harus disahkan oleh notaris.

25. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Pengumpulan data lapangan harus memenuhi standar – standar yang berlaku di Indonesia

26. ALIH PENGETAHUAN


Penyedia Jasa Konsultansi wajib untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
rangka alih pengetahuan kepada personil satuan kerja. Apabila diminta untuk diskusi ke
Direktorat Pembina di Jakarta, maka Penyedia Jasa bersedia tanpa meminta tambahan
anggaran.
27. Subklasifikasi
Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Klasifikasi Usaha Menengah, serta disyaratkan sub bidang
klasifikasi/ layanan Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air (RE 203) atau Jasa
Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Sumber Daya Air (RK002)

28. Pengalaman Sejenis


Pengalaman Sejenis adalah Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air (RE 203) atau
Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Sumber Daya Air (RK002), berdasarkan subklasifikasi

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pejabat Pembuat Komitmen


Sungai dan Pantai I

Anthoni Sumuang Siahaan, ST


NIP. 19800523 201001 1 023

Anda mungkin juga menyukai