Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/ TERM OF REFERENCE (TOR)

SUPERVISI PEMBANGUNAN EMBUNG SANUR DI KOTA DENPASAR


TAHUN ANGGARAN 2021

Kementerian : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat
Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Unit Eselon II : Direktorat Bendungan dan Danau
Unit Eselon III : Balai Wilayah Sungai Bali Penida
Satker : SNVT Pembangunan Bendungan BWS Bali-Penida
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Kegiatan : Pengelolaan Bendungan, Danau, dan Bangunan
Penampung Air Lainnya (5039)
Indikator Kerja : Embung dan Bangunan Penampung Air Lainnya
Kegiatan/Output Yang di Bangun
Komponen : Supervisi Pelaksanaan Konstruksi
Sub Komponen : Supervisi Pembangunan Embung Sanur Di Kota
Denpasar
Satuan Ukur dan Jenis : Embung Yang Dibangun
Keluaran
Volume : 1 Dokumen.

I. URAIAN PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum permasalahan sumber daya air adalah adanya variasi musim
dan ketimpangan ketersedian air secara spasial, pada saat musim hujan terjadi
kelebihan air sehingga terjadi banjir, dan sebaliknya pada musim kering terjadi
kekurangan air dan kekeringan. Selain itu permasalahan yang kedua adalah
terbatasnya jumlah air yang dapat dieksplorasi dan dikonsumsi sedangkan jumlah
penduduk yang terus bertambah menyebabkan kebutuhan air meningkat secara
drastis. Masalah kualitas air semakin mempersempit alternatif sumber-sumber air
yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

1
Daerah Sanur merupakan salah satu kawasan pariwisata yang sangat
terkenal di Pulau Bali. Untuk mendukung keberlangsungan kegiatan pariwisata di
kawasan tersebut, maka diperlukan dukungan infrastruktur yang memadai, salah
satunya adalah infrastruktur sumber daya air. Salah satu infrastruktur sumber daya
air yang dapat mendukung kegiataan pariwisata di daerah Sanur adalah embung.
Dengan adanya embung di daerah tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif
pengendali banjir di kawasan Sanur. Selain itu dengan adanya tampungan air
dapat memberikan manfaat tambahan untuk menunjang kebutuhan air baku
masyarakat sekitar dan dapat menjadi alternatif tujuan pariwisata.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud Kegiatan
Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan Pembangunan Embung Sanur Di Kota Denpasar, serta tersusunnya
suatu organisasi pengawasan konstruksi dengan beban tugas pengawasan
konstruksi yang bersifat Task Concept dan memberikan masukan secara periodik
kepada Pejabat Pembuat Komitmen, baik yang bersifat rutin dan teknis maupun
usulan-usulan yang sifatnya menunjang pelaksanaan pekerjaan pembangunan
dan dituangkan dalam laporan.
Tujuan Kegiatan
Tujuan pelaksanaan pekerjaan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan konstruksi.
2. Memberikan laporan, masukan dan saran kepada Direksi maupun Kontraktor
pelaksana mengenai aspek teknis yang harus/ tidak boleh dilaksanakan.
3. Memberikan alternatif solusi kepada Direksi/ Kontraktor pelaksana, mengenai
permasalahan lapangan.
4. Membuat laporan seluruh kegiatan pengawasan dan hal-hal penting yang
terjadi selama proses konstruksi.

2
1.3 Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembangunan embung yang
memenuhi standar mutu, biaya, dan tepat waktu sesuai dengan yang tertuang di
dalam Kontrak.

1.4 Lokasi Pekerjaan


Lokasi kegiatan Supervisi Pembangunan Embung Sanur Di Kota Denpasar,
terletak di Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.

Gambar 1. Lokasi Pekerjaan

3
Gambar 2. Layout Embung

Gambar 3. Tipikal Konstruksi Kolam Embung

4
1.5 Sumber Pendanaan
Biaya pelaksanaan yang diperlukan untuk kegiatan Supervisi Pembangunan
Embung Sanur Di Kota Denpasar adalah sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua Milyar
Rupiah) termasuk PPN 10%, yang bersumber dari APBN dalam DIPA SNVT
Pembangunan Bendungan BWS Bali-Penida Tahun Anggaran 2021.

1.6 Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Nama Pejabat Pembuat Komitmen : PPK Perencanaan Bendungan
Satuan Kerja : SNVT Pembangunan Bendungan,
BWS Bali-Penida

II. DATA PENUNJANG


2.1 Standar Teknis
Standar teknis yang digunakan dalam kegiatan Supervisi Pembangunan
Embung Sanur Di Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
1. Tata Cara Penjaminan Mutu Dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi
Di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
2. Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi; dan
3. Standar teknis lainnya yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan
pembangunan konstruksi embung.

2.2 Referensi Hukum


Kegiatan Supervisi Pembangunan Embung Sanur Di Kota Denpasar ini
mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, antara lain sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 Tentang
Sumber Daya Air;
2. Undang-Undang Nomor 02 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 07/PRT/M/2019 Tentang Standar dan Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia;

5
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2015 tentang Bendungan;
7. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
21/SE/M/2019 tentang Standar Susunan Tenaga Ahli Untuk Pengawasan
Pekerjaan Konstruksi Melalui Penyedia Jasa;
8. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian
Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.

III. RUANG LINGKUP


3.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup/ batasan kegiatan Supervisi Pembangunan Embung Sanur Di Kota
Denpasar adalah sebagai berikut :
1. Persiapan dan Orientasi Lapangan;
2. Perbaikan Desain/ Reviu Desain;
3. Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi;
4. Penjaminan Mutu terhadap Kualitas dan Kuantitas Pekerjaan Konstruksi;
dan
5. Penjaminan Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.

3.2 Keluaran/ Output


Keluaran/ output yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah berupa
dokumen/ laporan pengawasan pembangunan embung.

3.3 Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan Bendungan tidak
menyediakan peralatan, material, dan fasilitas untuk kegiatan Supervisi
Pembangunan Embung Sanur Di Kota Denpasar.

6
3.4 Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi
Peralatan dan material dari penyedia jasa konsultansi dituangkan dalam
biaya langsung non personil yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan
Supervisi Pembangunan Embung Sanur Di Kota Denpasar sebagai berikut :
1. Biaya Komunikasi
a. Telekomunikasi selama 9 (sembilan) bulan.
2. Biaya Sewa Peralatan Kantor/ Bahan-Bahan Kantor
a. Sewa Komputer dan Printer dibutuhkan sebanyak 2 (dua) unit selama 9
(sembilan) bulan.
b. Bahan Komputer selama 9 (sembilan) bulan.
c. ATK dan Bahan Habis Pakai lainnya selama 9 (sembilan) bulan.
3. Biaya Sewa Kantor
a. Sewa Kantor Lapangan sebanyak 1 (satu) unit selama 9 (sembilan)
bulan.
4. Biaya Pengujian Laboratorium dan Lapangan
a. Pemboran Inti
• Bor inti 50 m
• Core box 10 buah
• Pengujian permeabilitas/ packer 17 test
• Disturbed/ Undisturbed Sampling 10 sample
• Pemindahan titik bor 5 titik
• SPT 25 titik
b. Pengujian Laboratorium
• Kadar air 10 sample
• Berat volume 10 sample
• Specific gravity 10 sample
• Atteberg limit test 10 sample
• Gradasi butiran 10 sample
• Hidrometer 10 sample
• Unconfined Compresion Strength Test 10 sample
• Triaxial CU 10 sample

7
5. Biaya Sewa dan Operasional Kendaraan
a. Sewa Kendaraan Roda 4 (empat) Termasuk O&M dibutuhkan sebanyak
1 (satu) unit selama 9 (sembilan) bulan.
b. Sewa Kendaraan Roda 2 (dua) #1 Termasuk O&M dibutuhkan sebanyak
1 (satu) unit selama 3 (tiga) bulan.
c. Sewa Kendaraan Roda 2 (dua) #2 Termasuk O&M dibutuhkan sebanyak
1 (satu) unit selama 9 (sembilan) bulan.
3.5 Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
Lingkup kewenangan penyedia jasa adalah melaksanakan kegiatan
Supervisi Pembangunan Embung Sanur Di Kota Denpasar sesuai dengan
peraturan dan standar teknis terkait yang berlaku.

3.6 Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 9 (sembilan) bulan atau 270
(dua ratus tujuh puluh) hari kalender termasuk mobilisasi, terhitung mulai sejak
tanggal mulai kerja pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

3.7 Kebutuhan Personil Minimal


A. Tenaga Ahli
1. Supervision Engineer/ Team Leader (1 Orang, 9 Bulan)
Pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/ Teknik Pengairan dengan
pengalaman minimal 8 (delapan) tahun di bidang sumber daya air
dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa dan memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Sumber Daya Air – Madya, yang diterbitkan
oleh lembaga yang berwenang.
Tugas dan tanggung jawab Supervision Engineer/ Team Leader :
• Mengkoordinasikan seluruh tenaga ahli pengawasan konstruksi,
menyampaikan laporan kepada PPK, memberikan penjelasan
secara tertulis kepada Pelaksana;
• Memberikan rekomendasi kepada PPK terkait mutu pekerjaan serta
memberikan rekomendasi kepada PPK untuk menerima/ menolak
material dan/ atau hasil pekerjaan;

8
• Mengkoordinasikan, memonitor dan mengevaluasi kemajuan
pekerjaan dan melaporkannya kepada PPK serta memberikan
rekomendasi secara tertulis jika diperlukan percepatan
pelaksanaan pekerjaan;
• Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran yang
disampaikan Quantity Engineer;
• Memeriksa dengan teliti gambar kerja, analisa/ perhitungan
konstruksi, dan metode kerja yang diajukan Pelaksana sebelum
pelaksanaan pekerjaan;
• Mengawasi dan memeriksa pembuatan As Built Drawing;
• Mengkoordinasikan penyusunan laporan-laporan dan menyusun/
memelihara arsip korespodensi selama pelaksanaan pekerjaan;
• Bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan pekerjaan yang
dari segi fungsi, kualitas, kuanitas, estetika dan tertib / tepat waktu
administrasi sesuai dengan ketentuan.

2. Inspection Engineer-1/ Water Resources Engineer (1 Orang, 8 Bulan)


Pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/ Teknik Pengairan dengan
pengalaman minimal 8 (delapan) tahun di bidang sumber daya air
dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa dan memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Sumber Daya Air – Madya, yang diterbitkan
oleh lembaga yang berwenang.
Tugas dan tanggung jawab Inspection Engineer-1/ Water Resources
Engineer :
• Memeriksa kesesuaian gambar perencanaan dengan pelaksanaan
lapangan;
• Melakukan pengumpulan data, penyusunan kajian teknis, analisis
dan revieu terhadap desain perencanaan jika diperlukan
penyesuaian/ ditemukan perbedaan dengan kondisi di lapangan;
• Memantau hasil pekerjaan serta metode pelaksanaan di lapangan;
• Menyusun laporan pelaksanaan pengawasan pekerjaan.

9
3. Inspection Engineer-2/ Stucture Engineer (1 Orang, 9 Bulan)
Pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/ Teknik Pengairan dengan
pengalaman minimal 8 (delapan) tahun di bidang sumber daya air
dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa dan memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Sumber Daya Air – Madya, yang diterbitkan
oleh lembaga yang berwenang.
Tugas dan tanggung jawab Inspection Engineer-2/ Structure Engineer :
• Memeriksa kesesuaian gambar perencanaan dengan pelaksanaan
lapangan;
• Melakukan pengumpulan data, penyusunan kajian teknis, analisis
dan review terhadap desain perencanaan jika diperlukan
penyesuaian/ ditemukan perbedaan dengan kondisi di lapangan;
• Memantau hasil pekerjaan serta metode pelaksanaan di lapangan;
• Menyusun laporan pelaksanaan pengawasan pekerjaan.

4. Quality Engineer (1 Orang, 9 Bulan)


Pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/ Pengairan dengan
pengalaman minimal 8 (delapan) tahun di bidang sumber daya air
dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa dan memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Sumber Daya Air – Madya, yang diterbitkan
oleh lembaga yang berwenang.
Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer :
• Memeriksa, mengawasi, dan menganalisa hasil pengujian mutu
material dan/ atau hasil pekerjaan serta memastikan mutu material
dan/ atau hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan teknis;
• Menyiapkan format laporan penjaminan mutu pekerjaan, pengujian
pengujian hasil pekerjaan dan kriteria penerimaan pekerjaan;
• Melakukan pengawasan pekerjaan terkait dengan pemenuhan
mutu pekerjaan;
• Verifikasi dan validasi data mutu bahan, jumlah benda uji mutu dan
mutu keluaran agar sesuai dengan persyaratan teknis;

10
• Membuat laporan terhadap ketidaksesuaian mutu material/ hasil
pekerjaan (jika ada) dan menyiapkan tindak lanjut penanganannya;
• Menyusun laporan pelaksanaan pengawasan pekerjaan.

5. Quantity Engineer (1 Orang, 9 Bulan)


Pendidikan minimal Sarjana (S1) bidang teknik dengan pengalaman
minimal 10 (sepuluh) tahun di bidang sumber daya air dilengkapi dengan
referensi kerja dari pengguna jasa dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)
Ahli Manajemen Konstruksi – Madya, yang diterbitkan oleh lembaga yang
berwenang.
Tugas dan tanggung jawab Quantity Engineer :
• Melakukan survei yang diperlukan untuk memeriksa pekerjaan dan
volume pekerjaan yang telah dilaksanakan;
• Menghitung/ memeriksa kembali kuantitas pekerjaan yang telah
dilaksanakan;
• Mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua hasil
pengukuran, perhitungan kuantitas dan bukti pembayaran serta
menjamin bahwa pembayaran terhadap pelaksana sudah benar
dan sesuai dengan volume pekerjaan dan ketentuan pada
Dokumen Kontrak;
• Membantu Supervision Engineer dalam mengadakan pengukuran
akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah
diselesaikan dan mutunya memenuhi syarat;
• Menyusun laporan pelaksanaan pengawasan pekerjaan.

6. HSE (1 Orang, 9 Bulan)


Pendidikan minimal Sarjana (S1) bidang Teknik dengan pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun di bidang K3 Konstruksi (Health, Safety, and
Environment) dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa dan
memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli K3 Konstruksi – Muda, yang
diterbitkan oleh lembaga yang berwenang.
Tugas dan tanggung jawab HSE :

11
• Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin
terjadi di lingkungan kerja;
• Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja
yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif;
• Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja;
• Menganalisa insiden/ kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif
yang diambil;
• Menyusun laporan pelaksanaan K3.

A.2 Tenaga Sub Profesional


1. Cad Drafter/ Draftman (1 Orang, 4,5 Bulan)
Pendidikan minimal SMK/ STM Bangunan/ Bangunan Air dengan
pengalaman kerja 4 (empat) tahun berpengalaman dalam menggambar
Auto CAD di bidang pekerjaan sumber daya air dan dilengkapi dengan
referensi dari penggunan jasa.
Tugas dan tanggung jawab Cad Drafter/ Draftman :
a. Menyiapkan semua gambar perubahan desain yang diajukan engineer
(diketahui team leader) berdasarkan kondisi real di lapangan.
b. Membantu tenaga ahli dalam menyiapkan gambar desain dan gambar
teknis dalam sistem CAD.
c. Bertanggung jawab secara langsung terhadap hasil gambar.

2. Surveyor Topografi (1 Orang, 3 Bulan)


Pendidikan minimal SMK/ STM Bangunan/ Bangunan Air dengan
pengalaman kerja 4 (empat) tahun berpengalaman di bidang
pengukuran/pemetaan bangunan sumber daya air dan dilengkapi dengan
referensi dari penggunan jasa.
Tugas dan tanggung jawab Surveyor:
a. Melakukan pengukuran terhadap titik-titik lokasi pengukuran yang telah
ditetapkan;

12
b. Membantu tenaga ahli dalam pekerjaan pengukuran dan melakukan
kontrol terhadap pengukuran yang dilakukan oleh kontraktor.

3. Inspektor (1 Orang, 9 Bulan)


Pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/ Pengairan dengan
pengalaman kerja 3 (tiga) tahun dilengkapi dengan referensi dari pengguna
jasa.
Tugas dan tanggung jawab Inspektor :
a. Melakukan pengawasan pelaksanaan konstruksi/struktur, pengawasan
dan pengendalian mutu, pengecekan laporan dan gambar pelaksanaan.
A.3 Tenaga Pendukung
1. Tenaga Administrasi/ Administrator (1 orang, 9 bulan)
Pendidikan minimal SMK bidang Ekonomi dengan pengalaman kerja 4
(empat) tahun dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa. Tugas dan
tanggung jawab Tenaga Administrasi/ Administrator adalah menyusun
dokumentasi, administrasi dan laporan keuangan terkait tagihan
pelaksanaan pekerjaan.

3.8 Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


A. Uraian Kegiatan
A1. Persiapan dan Orientasi Lapangan
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap awal pelaksanaan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
➢ Melaksanakan orientasi lapangan awal terhadap rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan.
➢ Melaksanakan kajian terhadap hasil perencanaan setelah peninjauan
awal lapangan.
➢ Membantu dalam pelaksanaan sosialisasi pekerjaan kepada masyarakat
yang terkena dampak langsung.

A2. Perbaikan Desain/ Reviu Desain


Konsultan supervisi dalam pelaksanaannya melihat perbedaan situasi
dan kondisi lapangan perlu mengadakan perubahan/perbaikan desain dan

13
penggambaran secara detail konstruksi apabila terjadi penambahan ataupun
perubahan konstruksi yang signifikan yang dituangkan dalam Laporan.

A3. Supervisi Konstruksi


Konsultan supervisi akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan
konstruksi secara keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun non
teknis dalam pelaksanaannya, yaitu:
➢ Sebelum pelaksanaan Proyek (Pre-Constraction) dengan kegiatan
meliputi mobilisasi tim konsultan, evaluasi organisasi pelaksanaan di
lapangan dan koordinasi dengan pihak terkait
➢ Saat Awal Proyek (At-Project Starting) meliputi koordinasi awal dengan
pihak proyek dan kontraktor, pengecekan bersama terkait dengan item-
item pekerjaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi, sistem kerja dan lain
lain.
➢ Pelaksanaan Proyek (Project Construction) dengan kegiatan meliputi
pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan, pengukuran tahap
pelaksanaan pekerjaan dan pembayarannya, monitoring dan pelaporan
pelaksanaan pekerjaan, pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang
telah selesai dilaksanakan dan dokumentasi.
➢ Saat Proyek Selesai (Project Completion) dengan kegiatan meliputi masa
pemeliharaan, pemeriksaan bersama, serah terima pekerjaan,
pembayaran akhir dan evaluasi dan penilaian pekerjaan yang telah
selesai dilaksanakan.

A4. Penjaminan Mutu terhadap Kualitas dan Kuantitas Pekerjaan Konstruksi


Tugas penyedia jasa Pengawasan Konstruksi salah satunya adalah
mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas bahan dan
material, kualitas pelaksanaan, kuantitas fisik untuk setiap item/ bagian
pekerjaan yang terurai dalam rincian kontrak fisik.

A5. Penjaminan Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi


Konsultan Supervisi melaksanaan, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksaanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi yang di dalamnya

14
termasuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk seluruh pelaksana
kegiatan konstruksi.

B. Pendekatan Teknis
Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang harus dilakukan
konsultan supervisi yaitu :
B1. Standar yang digunakan
Dalam pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang digunakan
untuk semua jenis pekerjaan mengacu pada standar yang berlaku dan yang
telah ditetapkan.
B2. Sistem Manajemen Proyek
Konsultan harus melaksanakan suatu sistem manajemen proyek yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek yang meliputi pengendalian
jadwal, kualitas dan biaya pelaksanaan konstruksi.
B3. Engineering desain Selama Masa Konstruksi
Dalam pelaksanaan kegiatannya konsultan melakukan perubahan atau
perbaikan desain apabila diperlukan untuk menyesuaikan dengan kondisi
lapangan setelah melalui kajian dan analisa, memberikan persetujuan
terhadap gambar konstruksi yang diajukan kontraktor.
B4. Inspeksi dan Pengujian Selama Pabrikasi dan Instalasi
Konsultan melakukan monitoring pelaksanaan pabrikasi, pengujian dan
pengiriman barang untuk menjamin tepat waktu melalui inspeksi secara
periodik, melakukan kajian dan persetujuan atas prosedur pengujian yang
dibuat.
B5. Supervisi Konstruksi
Konsultan dalam melaksanakan pengawasan konstruksi dilakukan melalui
kegiatan sebagai berikut :
➢ Pengawasan pengujian material yang akan digunakan di lokasi
kegiatan.
➢ Pengawasan terhadap mutu pekerjaan.
➢ Melakukan kontrol terhadap kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
➢ Melakukan kontrol terhadap kuantitas pekerjaan.

15
➢ Pengawasan keamanan dan keselamatan kerja.
➢ Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap
Gambar Kerja (Shop Drawing), Sertifikat Bulanan dan As-Built
Drawing.
➢ Inspeksi dan pekerjaan commissioning.

C. Tugas Pokok Konsultan Supervisi


Tugas pokok Konsultan Supervisi dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Konsultan berkewajiban menyediakan sarana transportasi ke kantor
proyek, akomodasi, perlengkapan/peralatan keselamatan kerja
sehubungan dengan pekerjaan.
2. Melakukan redesain (perubahan atau penyempurnaan sesuai dengan
keadaan lapangan) yang diperlukan pada masa pelaksanaan konstruksi
termasuk melakukan survei, pengukuran dan penggambaran hasil
redesain.
3. Memberikan laporan, masukan dan saran kepada Direksi maupun
Kontraktor pelaksana mengenai aspek teknis yang harus atau tidak boleh
dilaksanakan
4. Memberikan alternatif solusi kepada Direksi maupun Kontraktor
pelaksana mengenai adanya permasalahan di lapangan yang harus
segera dipecahkan.

D. Kewajiban Tenaga Ahli Konsultan Supervisi


Kewajiban tenaga ahli pada kegiatan supervisi adalah sebagai berikut :
1. Tenaga Ahli Supervisi harus mengerti dan memahami
ketentuan/peraturan yang berlaku, keadaan lapangan, kondisi kontrak
antara pemberi tugas dan kontraktor dan keadaan-keadaan lain yang
berhubungan dengan proyek.
2. Tenaga Ahli Supervisi harus berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan
dan membantu tugas-tugas Direksi pekerjaan.
3. Tenaga Ahli Supervisi harus bertindak sesuai petunjuk dari pemberi
tugas, pedoman pemeriksaan, kondisi kontrak antara pemberi tugas

16
dengan kontraktor dan keadaan-keadaan lain yang diberikan pemberi
tugas.
4. Tenaga Ahli Supervisi harus ketat di dalam menjaga kualitas/mutu dan
kuantitas serta memberi arahan pelaksanaan dari setiap jenis
pekerjaan serta lain-lain yang dianggap perlu pada pekerjaan ini.
5. Tenaga Ahli Supervisi harus melaksanakan kewajiban sebagaimana
mestinya sesuai dengan perintah dan petunjuk pemberi tugas.
Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan Supervisi Pembangunan Embung
Sanur Di Kota Denpasar, dapat dilihat pada lampiran KAK.

IV. LAPORAN
Sebagai indikator keluaran dari pelaksanaan Supervisi Pembangunan
Embung Sanur Di Kota Denpasar ini, dimana konsultan harus menyerahkan
beberapa laporan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan Bendungan,
SNVT Pembangunan Bendungan yang disusun selama waktu kontrak, meliputi :
a. Laporan Program Mutu Konsultansi Konstruksi (1 buku)
Laporan Program Mutu Konsultansi Konstruksi berisi tujuan pekerjaan,
lokasi pekerjaan, survei lapangan, rencana kerja dan personil yang akan
terlibat, serta daftar simak yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan
pekerjaan nantinya. Diperolehnya standar kinerja penyedia jasa, target dan
hal-hal baku yang akan disajikan pada proses dan hasil akhir pelaporan.
b. Laporan Pendahuluan (1 buku)
Laporan Pendahuluan merupakan garis besar kondisi pekerjaan,
pemahaman konsultan terhadap daerah pekerjaan, rencana kegiatan dan
jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasan tenaga ahli yang
dilibatkan, daftar data yang sudah/belum dikumpulkan, rencana kerja yang
akan dilaksanakan, permasalahan dan dokumentasi kondisi eksisting.
c. Laporan Bulanan (1 buku/ bulan)
Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang berisikan seluruh aktifitas yang
dilakukan oleh konsultan. Laporan ini bermaterikan : keadaan keuangan,
penggunaan tenaga kerja, permasalahan yang dihadapi dan langkah-
langkah yang diambil.

17
d. Laporan Akhir (1 buku)
Laporan ini memuat tentang hasil kegiatan supervisi secara menyeluruh dan
detail termasuk pelaksanaan pembuatan desain yang dilakukan selama
pelaksanaan konstruksi. Laporan ini diserahkan paling lambat pada akhir
kontrak. Laporan akhir dilengkapi dengan Gambar pelaksanaan
Konstruksi/Gambar Terbangun, dan Laporan Pengawasan Konstruksi.
e. Laporan Manual Operasi dan Pemeliharaan (1 Buku)
Laporan Manual O & P merupakan laporan yang berisikan tentang tata cara
pengoperasian dan pemeliharaan dari bangunan konstruksi yang ada
secara manual dilengkapi dengan langkah-langkah kerja.
f. Laporan Mekanika Tanah (1 Buku)
Laporan Mekanika Tanah merupakan laporan yang berisi hasil investigasi
geoteknik/ mekanika tanah selama proses pelaksanaan pekerjaan beserta
dengan penjelasan terhadap hasilnya.
g. Laporan Kuantitas (1 buku)
Laporan Kuantitas merupakan laporan yang berisi kuantitas/ volume
pekerjaan sesuai dengan yang terbangun/ terpasang.
h. Laporan Kualitas (1 buku)
Laporan Kualitas merupakan laporan yang berisi mengenai kualitas material
dan/ atau hasil pekerjaan berdasarkan pengujian pengujian yang
dilaksanakan selama konstruksi.
i. Laporan Pelaksanaan K3 (1 buku)
Laporan ini berisi mengenai hasil identifikasi dan pemetaan potensi bahaya
yang mungkin terjadi di lingkungan kerja serta program keselamatan dan
kesehatan kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Dalam
laporan ini juga diuraikan mengenai pelaksanaan K3 selama proses
konstruksi.
j. Album Foto (1 Album)
Foto-foto pelaksanaan pekerjaan tersusun mulai dari 0 %, 25%, 50 %, 75%,
dan 100 % diserahkan paling lambat pada akhir masa kontrak.

18
k. File Video (1 Set)
Kegiatan pelaksanaan pekerjaan agar didokumentasikan dalam format
video dan dibuat dari awal pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan
pekerjaan dan menggambarkan proses pelaksanaan pekerjaan. File video
yang dimaksud sudah teredit dan diserahkan paling lambat pada akhir masa
kontrak.
l. Hardisk Eksternal sebanyak 1 (satu) buah
Hardisk External (min. 1 TB) berisi semua softcopy data (laporan, gambar,
foto, video, animasi, dan data lainnya) yang merupakan hasil dari kegiatan
ini.

V. HAL-HAL LAIN
5.1 Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia, kecuali ada lingkup khusus yang tidak
dapat dilaksanakan dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

5.2 Persyaratan Kerjasama


Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka harus dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan kerjasama sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5.3 Pedoman Pengumpulan Data Lapangan


Pengumpulan data lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan standar
teknis terkait sesuai data yang dibutuhkan.

5.4 Alih Pengetahuan


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan Bendungan.

19
5.5 Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Identifikasi Skala Penetapan
No. Uraian Pekerjaan Dampak Tingkat
Bahaya Kekerapan Keparahan Prioritas Pengendalian Risiko
Risiko
1. Galian dengan alat a. Tertabrak alat a. Kondisi tidak 1 1 1 3 a. Menjaga jarak aman
berat berat; aman/ b. Memasang rambu
b. Tertimbun berbahaya c. Memakai Alat
galian Pelindung Diri
(APD)
2. Pemasangan a. Tertabrak alat Kondisi tidak 1 1 1 3 a. Menjaga jarak aman
Turap Beton pancang/ aman/ berbahaya b. Memasang rambu
crane c. Memakai Alat
b. Tertimpa Pelindung Diri
Turap Beton (APD)
3. Pemasangan a. Tertabrak Kondisi tidak 1 1 1 3 a. Menjaga jarak aman
Saluran Precast kendaraan aman/ berbahaya b. Memasang rambu
b. Tertimpa/ c. Memakai Alat
terjepit saluran Pelindung Diri
precast (APD)
4. Pekerjaan Tertusuk besi dan Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai Alat
Pembesian kawat aman/ berbahaya Pelindung Diri (APD)
5. Pekerjaan a. Tertimpa Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai Alat
Bekisting material kayu aman/ berbahaya Pelindung Diri (APD)
b. Tertusuk
paku/ kawat

20
6. Pengecoran Beton a. Tertimpa Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai Alat
material beton aman/ berbahaya Pelindung Diri (APD)
b. Iritasi oleh
semen
c. Terjatuh saat
pengecoran

21
5.6 Kemampuan Badan Usaha
Badan usaha yang disyaratkan adalah kualifikasi Menengah (Pengawasan
Rekayasa, Sub Klasifikasi Pengawasan Rekayasa Pekerjaan Konstruksi Teknik
Sipil Air).

5.7 Lain-Lain
Apabila alokasi dana dalam dokumen anggaran (DIPA TA. 2021) yang
disahkan tidak tersedia dan/atau tidak mencukupi atau pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang akan disupervisi tidak dapat dilaksanakan karena adanya sesuatu
dan lain hal, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dihentikan/dibatalkan dan
Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

Denpasar, 16 November 2020

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


Perencanaan Bendungan

I Nyoman Setiawan, S.T., M.T.


NIP. 19830910 201012 1 003

22

Anda mungkin juga menyukai