I. URAIAN PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum permasalahan sumber daya air adalah adanya variasi musim
dan ketimpangan ketersedian air secara spasial, pada saat musim hujan terjadi
kelebihan air sehingga terjadi banjir, dan sebaliknya pada musim kering terjadi
kekurangan air dan kekeringan. Selain itu permasalahan yang kedua adalah
terbatasnya jumlah air yang dapat dieksplorasi dan dikonsumsi sedangkan jumlah
penduduk yang terus bertambah menyebabkan kebutuhan air meningkat secara
drastis. Masalah kualitas air semakin mempersempit alternatif sumber-sumber air
yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
1
Daerah Sanur merupakan salah satu kawasan pariwisata yang sangat
terkenal di Pulau Bali. Untuk mendukung keberlangsungan kegiatan pariwisata di
kawasan tersebut, maka diperlukan dukungan infrastruktur yang memadai, salah
satunya adalah infrastruktur sumber daya air. Salah satu infrastruktur sumber daya
air yang dapat mendukung kegiataan pariwisata di daerah Sanur adalah embung.
Dengan adanya embung di daerah tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif
pengendali banjir di kawasan Sanur. Selain itu dengan adanya tampungan air
dapat memberikan manfaat tambahan untuk menunjang kebutuhan air baku
masyarakat sekitar dan dapat menjadi alternatif tujuan pariwisata.
2
1.3 Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pembangunan embung yang
memenuhi standar mutu, biaya, dan tepat waktu sesuai dengan yang tertuang di
dalam Kontrak.
3
Gambar 2. Layout Embung
4
1.5 Sumber Pendanaan
Biaya pelaksanaan yang diperlukan untuk kegiatan Supervisi Pembangunan
Embung Sanur Di Kota Denpasar adalah sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua Milyar
Rupiah) termasuk PPN 10%, yang bersumber dari APBN dalam DIPA SNVT
Pembangunan Bendungan BWS Bali-Penida Tahun Anggaran 2021.
5
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 21/PRT/M/2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2015 tentang Bendungan;
7. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
21/SE/M/2019 tentang Standar Susunan Tenaga Ahli Untuk Pengawasan
Pekerjaan Konstruksi Melalui Penyedia Jasa;
8. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian
Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
3.3 Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan Bendungan tidak
menyediakan peralatan, material, dan fasilitas untuk kegiatan Supervisi
Pembangunan Embung Sanur Di Kota Denpasar.
6
3.4 Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi
Peralatan dan material dari penyedia jasa konsultansi dituangkan dalam
biaya langsung non personil yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan
Supervisi Pembangunan Embung Sanur Di Kota Denpasar sebagai berikut :
1. Biaya Komunikasi
a. Telekomunikasi selama 9 (sembilan) bulan.
2. Biaya Sewa Peralatan Kantor/ Bahan-Bahan Kantor
a. Sewa Komputer dan Printer dibutuhkan sebanyak 2 (dua) unit selama 9
(sembilan) bulan.
b. Bahan Komputer selama 9 (sembilan) bulan.
c. ATK dan Bahan Habis Pakai lainnya selama 9 (sembilan) bulan.
3. Biaya Sewa Kantor
a. Sewa Kantor Lapangan sebanyak 1 (satu) unit selama 9 (sembilan)
bulan.
4. Biaya Pengujian Laboratorium dan Lapangan
a. Pemboran Inti
• Bor inti 50 m
• Core box 10 buah
• Pengujian permeabilitas/ packer 17 test
• Disturbed/ Undisturbed Sampling 10 sample
• Pemindahan titik bor 5 titik
• SPT 25 titik
b. Pengujian Laboratorium
• Kadar air 10 sample
• Berat volume 10 sample
• Specific gravity 10 sample
• Atteberg limit test 10 sample
• Gradasi butiran 10 sample
• Hidrometer 10 sample
• Unconfined Compresion Strength Test 10 sample
• Triaxial CU 10 sample
7
5. Biaya Sewa dan Operasional Kendaraan
a. Sewa Kendaraan Roda 4 (empat) Termasuk O&M dibutuhkan sebanyak
1 (satu) unit selama 9 (sembilan) bulan.
b. Sewa Kendaraan Roda 2 (dua) #1 Termasuk O&M dibutuhkan sebanyak
1 (satu) unit selama 3 (tiga) bulan.
c. Sewa Kendaraan Roda 2 (dua) #2 Termasuk O&M dibutuhkan sebanyak
1 (satu) unit selama 9 (sembilan) bulan.
3.5 Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
Lingkup kewenangan penyedia jasa adalah melaksanakan kegiatan
Supervisi Pembangunan Embung Sanur Di Kota Denpasar sesuai dengan
peraturan dan standar teknis terkait yang berlaku.
8
• Mengkoordinasikan, memonitor dan mengevaluasi kemajuan
pekerjaan dan melaporkannya kepada PPK serta memberikan
rekomendasi secara tertulis jika diperlukan percepatan
pelaksanaan pekerjaan;
• Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran yang
disampaikan Quantity Engineer;
• Memeriksa dengan teliti gambar kerja, analisa/ perhitungan
konstruksi, dan metode kerja yang diajukan Pelaksana sebelum
pelaksanaan pekerjaan;
• Mengawasi dan memeriksa pembuatan As Built Drawing;
• Mengkoordinasikan penyusunan laporan-laporan dan menyusun/
memelihara arsip korespodensi selama pelaksanaan pekerjaan;
• Bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan pekerjaan yang
dari segi fungsi, kualitas, kuanitas, estetika dan tertib / tepat waktu
administrasi sesuai dengan ketentuan.
9
3. Inspection Engineer-2/ Stucture Engineer (1 Orang, 9 Bulan)
Pendidikan minimal Sarjana (S1) Teknik Sipil/ Teknik Pengairan dengan
pengalaman minimal 8 (delapan) tahun di bidang sumber daya air
dilengkapi dengan referensi kerja dari pengguna jasa dan memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Sumber Daya Air – Madya, yang diterbitkan
oleh lembaga yang berwenang.
Tugas dan tanggung jawab Inspection Engineer-2/ Structure Engineer :
• Memeriksa kesesuaian gambar perencanaan dengan pelaksanaan
lapangan;
• Melakukan pengumpulan data, penyusunan kajian teknis, analisis
dan review terhadap desain perencanaan jika diperlukan
penyesuaian/ ditemukan perbedaan dengan kondisi di lapangan;
• Memantau hasil pekerjaan serta metode pelaksanaan di lapangan;
• Menyusun laporan pelaksanaan pengawasan pekerjaan.
10
• Membuat laporan terhadap ketidaksesuaian mutu material/ hasil
pekerjaan (jika ada) dan menyiapkan tindak lanjut penanganannya;
• Menyusun laporan pelaksanaan pengawasan pekerjaan.
11
• Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin
terjadi di lingkungan kerja;
• Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja
yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif;
• Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan
keselamatan kerja;
• Menganalisa insiden/ kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif
yang diambil;
• Menyusun laporan pelaksanaan K3.
12
b. Membantu tenaga ahli dalam pekerjaan pengukuran dan melakukan
kontrol terhadap pengukuran yang dilakukan oleh kontraktor.
13
penggambaran secara detail konstruksi apabila terjadi penambahan ataupun
perubahan konstruksi yang signifikan yang dituangkan dalam Laporan.
14
termasuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk seluruh pelaksana
kegiatan konstruksi.
B. Pendekatan Teknis
Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang harus dilakukan
konsultan supervisi yaitu :
B1. Standar yang digunakan
Dalam pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang digunakan
untuk semua jenis pekerjaan mengacu pada standar yang berlaku dan yang
telah ditetapkan.
B2. Sistem Manajemen Proyek
Konsultan harus melaksanakan suatu sistem manajemen proyek yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek yang meliputi pengendalian
jadwal, kualitas dan biaya pelaksanaan konstruksi.
B3. Engineering desain Selama Masa Konstruksi
Dalam pelaksanaan kegiatannya konsultan melakukan perubahan atau
perbaikan desain apabila diperlukan untuk menyesuaikan dengan kondisi
lapangan setelah melalui kajian dan analisa, memberikan persetujuan
terhadap gambar konstruksi yang diajukan kontraktor.
B4. Inspeksi dan Pengujian Selama Pabrikasi dan Instalasi
Konsultan melakukan monitoring pelaksanaan pabrikasi, pengujian dan
pengiriman barang untuk menjamin tepat waktu melalui inspeksi secara
periodik, melakukan kajian dan persetujuan atas prosedur pengujian yang
dibuat.
B5. Supervisi Konstruksi
Konsultan dalam melaksanakan pengawasan konstruksi dilakukan melalui
kegiatan sebagai berikut :
➢ Pengawasan pengujian material yang akan digunakan di lokasi
kegiatan.
➢ Pengawasan terhadap mutu pekerjaan.
➢ Melakukan kontrol terhadap kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
➢ Melakukan kontrol terhadap kuantitas pekerjaan.
15
➢ Pengawasan keamanan dan keselamatan kerja.
➢ Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap
Gambar Kerja (Shop Drawing), Sertifikat Bulanan dan As-Built
Drawing.
➢ Inspeksi dan pekerjaan commissioning.
16
dengan kontraktor dan keadaan-keadaan lain yang diberikan pemberi
tugas.
4. Tenaga Ahli Supervisi harus ketat di dalam menjaga kualitas/mutu dan
kuantitas serta memberi arahan pelaksanaan dari setiap jenis
pekerjaan serta lain-lain yang dianggap perlu pada pekerjaan ini.
5. Tenaga Ahli Supervisi harus melaksanakan kewajiban sebagaimana
mestinya sesuai dengan perintah dan petunjuk pemberi tugas.
Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan Supervisi Pembangunan Embung
Sanur Di Kota Denpasar, dapat dilihat pada lampiran KAK.
IV. LAPORAN
Sebagai indikator keluaran dari pelaksanaan Supervisi Pembangunan
Embung Sanur Di Kota Denpasar ini, dimana konsultan harus menyerahkan
beberapa laporan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan Bendungan,
SNVT Pembangunan Bendungan yang disusun selama waktu kontrak, meliputi :
a. Laporan Program Mutu Konsultansi Konstruksi (1 buku)
Laporan Program Mutu Konsultansi Konstruksi berisi tujuan pekerjaan,
lokasi pekerjaan, survei lapangan, rencana kerja dan personil yang akan
terlibat, serta daftar simak yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan
pekerjaan nantinya. Diperolehnya standar kinerja penyedia jasa, target dan
hal-hal baku yang akan disajikan pada proses dan hasil akhir pelaporan.
b. Laporan Pendahuluan (1 buku)
Laporan Pendahuluan merupakan garis besar kondisi pekerjaan,
pemahaman konsultan terhadap daerah pekerjaan, rencana kegiatan dan
jadwal pelaksanaan pekerjaan, jadwal penugasan tenaga ahli yang
dilibatkan, daftar data yang sudah/belum dikumpulkan, rencana kerja yang
akan dilaksanakan, permasalahan dan dokumentasi kondisi eksisting.
c. Laporan Bulanan (1 buku/ bulan)
Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang berisikan seluruh aktifitas yang
dilakukan oleh konsultan. Laporan ini bermaterikan : keadaan keuangan,
penggunaan tenaga kerja, permasalahan yang dihadapi dan langkah-
langkah yang diambil.
17
d. Laporan Akhir (1 buku)
Laporan ini memuat tentang hasil kegiatan supervisi secara menyeluruh dan
detail termasuk pelaksanaan pembuatan desain yang dilakukan selama
pelaksanaan konstruksi. Laporan ini diserahkan paling lambat pada akhir
kontrak. Laporan akhir dilengkapi dengan Gambar pelaksanaan
Konstruksi/Gambar Terbangun, dan Laporan Pengawasan Konstruksi.
e. Laporan Manual Operasi dan Pemeliharaan (1 Buku)
Laporan Manual O & P merupakan laporan yang berisikan tentang tata cara
pengoperasian dan pemeliharaan dari bangunan konstruksi yang ada
secara manual dilengkapi dengan langkah-langkah kerja.
f. Laporan Mekanika Tanah (1 Buku)
Laporan Mekanika Tanah merupakan laporan yang berisi hasil investigasi
geoteknik/ mekanika tanah selama proses pelaksanaan pekerjaan beserta
dengan penjelasan terhadap hasilnya.
g. Laporan Kuantitas (1 buku)
Laporan Kuantitas merupakan laporan yang berisi kuantitas/ volume
pekerjaan sesuai dengan yang terbangun/ terpasang.
h. Laporan Kualitas (1 buku)
Laporan Kualitas merupakan laporan yang berisi mengenai kualitas material
dan/ atau hasil pekerjaan berdasarkan pengujian pengujian yang
dilaksanakan selama konstruksi.
i. Laporan Pelaksanaan K3 (1 buku)
Laporan ini berisi mengenai hasil identifikasi dan pemetaan potensi bahaya
yang mungkin terjadi di lingkungan kerja serta program keselamatan dan
kesehatan kerja yang meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Dalam
laporan ini juga diuraikan mengenai pelaksanaan K3 selama proses
konstruksi.
j. Album Foto (1 Album)
Foto-foto pelaksanaan pekerjaan tersusun mulai dari 0 %, 25%, 50 %, 75%,
dan 100 % diserahkan paling lambat pada akhir masa kontrak.
18
k. File Video (1 Set)
Kegiatan pelaksanaan pekerjaan agar didokumentasikan dalam format
video dan dibuat dari awal pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan
pekerjaan dan menggambarkan proses pelaksanaan pekerjaan. File video
yang dimaksud sudah teredit dan diserahkan paling lambat pada akhir masa
kontrak.
l. Hardisk Eksternal sebanyak 1 (satu) buah
Hardisk External (min. 1 TB) berisi semua softcopy data (laporan, gambar,
foto, video, animasi, dan data lainnya) yang merupakan hasil dari kegiatan
ini.
V. HAL-HAL LAIN
5.1 Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia, kecuali ada lingkup khusus yang tidak
dapat dilaksanakan dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
19
5.5 Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Identifikasi Skala Penetapan
No. Uraian Pekerjaan Dampak Tingkat
Bahaya Kekerapan Keparahan Prioritas Pengendalian Risiko
Risiko
1. Galian dengan alat a. Tertabrak alat a. Kondisi tidak 1 1 1 3 a. Menjaga jarak aman
berat berat; aman/ b. Memasang rambu
b. Tertimbun berbahaya c. Memakai Alat
galian Pelindung Diri
(APD)
2. Pemasangan a. Tertabrak alat Kondisi tidak 1 1 1 3 a. Menjaga jarak aman
Turap Beton pancang/ aman/ berbahaya b. Memasang rambu
crane c. Memakai Alat
b. Tertimpa Pelindung Diri
Turap Beton (APD)
3. Pemasangan a. Tertabrak Kondisi tidak 1 1 1 3 a. Menjaga jarak aman
Saluran Precast kendaraan aman/ berbahaya b. Memasang rambu
b. Tertimpa/ c. Memakai Alat
terjepit saluran Pelindung Diri
precast (APD)
4. Pekerjaan Tertusuk besi dan Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai Alat
Pembesian kawat aman/ berbahaya Pelindung Diri (APD)
5. Pekerjaan a. Tertimpa Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai Alat
Bekisting material kayu aman/ berbahaya Pelindung Diri (APD)
b. Tertusuk
paku/ kawat
20
6. Pengecoran Beton a. Tertimpa Kondisi tidak 1 1 1 3 Memakai Alat
material beton aman/ berbahaya Pelindung Diri (APD)
b. Iritasi oleh
semen
c. Terjatuh saat
pengecoran
21
5.6 Kemampuan Badan Usaha
Badan usaha yang disyaratkan adalah kualifikasi Menengah (Pengawasan
Rekayasa, Sub Klasifikasi Pengawasan Rekayasa Pekerjaan Konstruksi Teknik
Sipil Air).
5.7 Lain-Lain
Apabila alokasi dana dalam dokumen anggaran (DIPA TA. 2021) yang
disahkan tidak tersedia dan/atau tidak mencukupi atau pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang akan disupervisi tidak dapat dilaksanakan karena adanya sesuatu
dan lain hal, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dihentikan/dibatalkan dan
Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
22