PENGHARGAAN
o 1999 Penghargaan IAI untuk proyek Gedung kantor Le Bo Ye Graphic Design dan Gedung Dua8
o Kemang, Jakarta Selatan.
o 2002 Penghargaan IAI untuk proyek Gedung kantor Le Bo Ye Graphic Design dan Gedung Dua8 Kemang, Jakarta Selatan
o 2006 Penghargaan IAI DKI Jakarta untuk proyek Conrad Chapel di Bali yang dirancangnya bersama Antony Liu dan Ferry Ridwan
o 2006 Penghargaan IAI DKI Jakarta untuk proyek rumah tinggal di Kuningan, Jakarta Selatan
o 2006 Penghargaan IAI DKI Jakarta untuk proyek kantor Javaplant di Tawangmangu, Jawa Tengah
o 2007 terpilih sebagai salah satu arsitek dari 101 arsitek baru dunia paling berkiprah di tahun
o 2007 versi' walpaper* architecture director
1999 Penghargaan IAI untuk proyek Gedung kantor Le Bo Ye Graphic Design dan Gedung Dua8 Kemang, Jakarta Selatan. 2002 Penghargaan IAI untuk
proyek Gedung kantor Le Bo Ye Graphic Design dan Gedung Dua8 Kemang, Jakarta Selatan 2006 Penghargaan IAI DKI Jakarta untuk proyek Conrad
Chapel di Bali yang dirancangnya bersama Antony Liu dan Ferry Ridwan 2006 Penghargaan IAI DKI Jakarta untuk proyek rumah tinggal di Kuningan,
Jakarta Selatan 2006 Penghargaan IAI DKI Jakarta untuk proyek kantor Javaplant di Tawangmangu, Jawa Tengah 2007 terpilih sebagai salah satu arsitek
dari 101 arsitek baru dunia paling berkiprah di tahun 2007 versi' walpaper* architecture directory.
BIOGRAFI
Isandra Matin (Andra Matin) merupakan sosok yang konsisten memperkaya khazanah arsitektur di Indonesia. Lahir di Bandung tahun 1962, ia
lulus dari Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, 1988. Mengawali karier di Grahacipta Hadiprana selama hampir satu
dekade, tahun 1998 ia kemudian mendirikan biro konsultan andramatin, di Jakarta. Isandra Matin Ahmad adalah seorang arsitek yang
karya-karyanya menerima banyak penghargaan. Sejak mendirikan Andra Matin Architects pada tahun 1988. Aang, panggilan
akrabnya, meraih IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Award pada tahun1999 dan 2002 untuk Gedung kantor Le Bo Ye Graphic Design dan
Gedung Dua8 di Kemang, Jakarta Selatan. Sementara Conrad Chapel di Bali yang dirancangnya bersama Antony Liu dan Ferry Ridwan,
dan kantor Javaplant di Tawangmangu, Jawa Tengah, mendapat tiga penghargaan dari IAI DKI Jakarta pada 2006.Andra Matin lulus
dari Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1988. Setelah itu mulai tahun 1990 hingga 1998 ia bekerja di PT. Grahacipta
Hadiprana, Jakarta. Ia menganggap waktu delapan tahun yang dipakainya untuk bekerja sebagai proses belajar dan pematangan diri
sebelum mendirikan biro arsitektur sendiri. Selama delapan tahun tersebut, Andra Matin juga telah mengajar di beberapa universitas, antara lain
Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Tarumanegara. Pada tahun 1998, Andra Matin berhasil mewujudkan cita
citanya yaitu mendirikan biro arsitektur yang bernama Andra Matin Architect (AMA) di Jl. Manyar III Blok O-3 Kav. 29-30 No. 4-6
Bintaro Jaya sektor I Jakarta Selatan 12330 Indonesia.
Menurut Andra Martin kebebasan dalam berkarya merupakan hal yang mutlak, bahkan lebih berharga dari kesuksesan secara material. Tanpa
kebebasan dalam berkarya hanya akan menjadi rutinitas semata. Andra berperinsip bahwa manusia harus dapat mengendalikan kerja, bukan
kerja yang mengendalikan manusia. Meskipun Andra Matin selalu menekankan perlunya inovasi di setiap desain yang berbeda dari karya
sebelumnya, ia juga menekankan pentingnya konsistensi dalam desain sehingga setiap karyanya menampilkan ciri-ciri khusus dari
perancangnya. Inovasi menurut Andra Matin adalah proses terus menerus bagi seorang arsitek untuk memberi solusi terbaik dalam desain dan
arsitektur bukanlah sekedar proses copy-paste, melainkan proses kreatif yang penuh dengan eksplorasi panjang sehingga pada akhirnya
melahirkan jati diri.
Andra Matin mengusung gaya arsitektur kontemporer yang dipengaruhi oleh gaya arsitektur minimalis dan arsitektur jepang karena pernah
tinggal di jepang semasa kuliah selama 1 bulan. Dan ia lebih setuju jika rancangannya disebut sebagai kontemporer, vernakular kontemporer,
atau arsitektur Andra Matin. Karya-karya Andra Matin selalu menampilkan kejujuran, dalam arti menampilkan material pada bangunan
dengan apa adanya. Selain itu, Andra Matin juga menerapkan perinsip kesimbangan namun tidak selalu simetris, karena terlalu simetris justru
akan terlihat kaku. Keseimbangan yang baik menurutnya seperti yin yang yang dinamis namun saling melengkapi. Arsitektur Andra Matin
adalah arsitektur yang sinematik . Arsitektur sebagai sebuah peristiwa ditata ke dalam alur pengalaman yang tersusun dalam sekuens, sehingga
pemahaman/apresiasi (pemahaman mungkin bukan kata yang tepat) akan keseluruhan cerita “ditunda”, tidak terpahami langsung dalam waktu
yang bersamaan. Jika arsitektur pada umumnya telah menstandarkan atau mendatarkan emosi dengan cara menghilangkan ekstrim dari
spektrum emosi manusia, maka arsitektur Andra Matin “memaksa” kita meminjamkan emosi kita, dan meletakkannya di sana. Ia terasa hadir
justru bukan semata-mata dari eksistensi materialnya, melainkan pada imaji-imaji dan perasaan-perasaan yang ditimbulkan pada yang
mengalaminya. Dengan demikian, ia membuat kita merasakan adanya keterikatan pada tempat, waktu, dan terutama pada diri kita sendiri,
secara lebih kuat dan bermakna.
DESKRIPSI BANGUNAN
EH HOUSE
Bandung, Indonesia
- Architects: Andra Matin
- Area: 390 m²
- Year: 2014
- Photographs: Mario Wibowo
- Manufacturers: AGC, Blanco, Propan, Thonet, Toto, Acor, Mowilex
- Lead Architects: Andra Matin
- Contractor: Basuki
- Project Team:Patisandhika Sidarta, Yogi Ferdinand, Fandy Gunawan, Erick VH
Terletak di kawasan perbukitan Bandung , EH Residence dirancang untuk menjadi vila akhir pekan bagi seorang ibu dan anak-anaknya. Vila 3
kamar tidur ini dilengkapi dengan beberapa area berkumpul yang terhubung dengan satu balkon terbuka. Di dalam situs, vila ini dirancang
untuk menjadi simpul kegiatan yang terpencil oleh pohon-pohon pinus yang rimbun. Kediaman itu menutup sendiri dari jalan utama dan
membuka diri melalui deretan kaca, menuju bagian bukit yang menurun dan pemandangan kota, di bagian selatan situs.
Udara sejuk Bandung diimbangi dengan penggunaan kayu sirap di atap, kayu jati di interior dan kayu ulin di area balkon. Selain pertimbangan
termal, pemilihan suasana juga dipilih untuk memberikan kenyamanan dan rasa hangat di vila, tempat keluarga akan berkumpul dan
beristirahat. Tingkat lantai yang berbeda mencerminkan tingkat privasi yang dibutuhkan. Lantai dasar tempat tinggal memiliki semua jawaban
untuk kebutuhan layanan dan kamar tidur, dilengkapi dengan jendela yang menghadap ke pemandangan di selatan.
Sedangkan di lantai pertama memiliki balkon semi-outdoor, ruang tamu, ruang makan dan ruang baca di mezzanine. Deretan area ini dipisahkan
dengan perapian dan pintu kaca geser yang dibuka setiap hari dan dihubungkan dengan balkon besar dan panjang yang membentang di
sepanjang sisi hunian. Komposisi atap mansard dikembangkan melalui konstruksi dan detail arsitektur baru, pendekatan lokalitas konteks yang
dielaborasi dengan kebaruan teknologi baru. Tidak hanya menciptakan ruang yang lebih bervolume dengan bentuk atap yang retak, skylight
juga diperkenalkan untuk menyambut sinar matahari melalui langit-langit kayu.
STUDI PRESDEN ARSITEKTUR
EH HOUSE, Bandung Indonesia
N ANALISA SKEMA PERANCANGAN ANALISA GAMBAR
O
1. SKEMA PERANCANGAN STRUKTUR Bangunan ini menggunakan struktur
beton.