Anda di halaman 1dari 29

UAS ARSITEKTUR & LINGKUNGAN

OLEH

Nama : Lea Julita Yuneldi Kiuk (2006090010)


Deshynta B Manu (2006090005)
Mata Kuliah: Arsitektur & Lingkungan
Kelas :A

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
Kata Pengantar
Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih karunia dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Meskipun
terdapat beberapa kesulitan dalam proses penulisan, namun berkat penyertaan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan ini tepat waktu.
Dalam penulisannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karenanya, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
berkontribusi dalam membantu penyusunan laporan ini, baik secara materi maupun pikiran.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima
masukkan, saran, dan usul demi penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca.

Penulis Penulis

Deshynta B. Manu Lea Julita Y. Kiuk

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Arsitektur Lingkungan Alam dan Buatan ............................................................................ 2
B. Material Ramah Lingkungan ............................................................................................... 4
C. Vegetasi................................................................................................................................ 5
D. SDA...................................................................................................................................... 7
E. Pengolahan Limbah dan Gray Water ................................................................................... 8
F. Energi dalam Arsitektur ..................................................................................................... 12
G. Bahan Bangunan Ramah Lingkungan ............................................................................... 15
H. Contoh Bangunan Pendekatan Ramah Lingkungan .......................................................... 21
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih
luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai
dari level makro yaituperencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga
ke level mikro yaitu desain bangunan, desain parabot dan desain produk. Arsitektur juga
merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Arsitektur lingkungan alam dan buatan
2. Material ramah lingkungan
3. Vegetasi
4. Sumber Daya Alam (SDA)
5. Pengolahan Grey Water
6. Energi
7. Bahan bangunan
8. Contoh bangunan dengan pendekatan ramah lingkungan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arsitektur Lingkungan Alam dan Buatan


Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, hidup dan kehidupan manusia
tidak pernah terlepas dari pengaruh lingkungan.
Tuntutan kebutuhan hidup mendorong manusia beradaptasi dengan lingkungan melalui
berbagai cara sesuai kemampuan, bahkan dorongan ini tidak terbatas pada adaptasi,
melainkan memotivasi memberdayakannya melalui penyeimbangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Menurut penggolongannya, lingkungan di bagi 3, yaitu:

a. Lingkungan Alami
Lingkungan alami atau alam adalah lingkungan yang sudah ada sejak dulu atau terbentuk
secara alami oleh proses alami dan proses terbentuknya lingkungan ini tanpa campur
tangan manusia.
Contoh lingkungan alam:
Gunung
Danau
Bukit
Sungai
Hutan
Laut
Dataran Tinggi
Dataran Rendah
Lembah

b. Lingkungan Buatan
Lingkungan buatan adalah lingkungan yang segaja dibentuk atau dibuat manusia untuk
memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri, lingkungn ini ada yang berdampingan dengan
lingkungan alam.

Contoh lingkungan buatan:


Bandara
Perkantoran
Jalan
Perkebunan
Tambak
Pertanian
Permukiman penduduk

2
Beberapa kasus, masalah lingkungan buatan lebih sulit ditangani daripada lingkungan
alami. Dalam pembangunan permukiman diperlukan keseimbangan dengan
ekosistem, sehingga tidak melebihi daya dukung lingkungan.

Untuk itu diperlukan strategi berdasarkan keberlanjutan. Dengan pendekatan ekologi


dapat diharapkan dapat:
• memperbaiki dan menjamin penyediaan air bersih
• meminimumkan masalah pembuangan limbah
• mengurangi pengubahan lahan subur untuk pertanian menjadi lahan
permukiman dan membantu mempertahankan produktivitas lahan
• mengembangkan pola konservasi energi untuk keperluan hidup dan produksi
barang
• memaksimumkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia
• memadukan pemeliharaan dan pelayanan permukiman dengan penyediaan
lapangan pekerjaan, pembangunan masyarakat, dan pendidikan.

c. Lingkungan Sosial Budaya


Sejauh ini belum ada definisi pasti dari lingkungan sosial budaya karena banyaknya
perbedaan pendapat tergantung dari kacamata / sudut pandang melihatnya
Untuk itu digunakanlah definisi kerja.

Lingkungan sosial budaya, yaitu lingkungan antar manusia yang meliputi pola-pola
hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang berlaku dalam suatu lingkungan
spasial (ruang); yang ruang lingkupnya ditentukan oleh keberlakuan pola-pola
hubungan sosial tersebut (termasuk perilaku manusia di dalamnya); dan oleh tingkat
rasa integrasi mereka yang berada di dalamnya.

Seorang arsitek, adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun
atau ahli lingkungan binaan. Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai
seorang perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan,
merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu
keputusan yang mempengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya,
atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan
seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan,
lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya,
lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli
rancang bangun atau lingkungan binaan. Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah
perancang skema atau rencana.

Pengaruh positif pekerjaan arsitek terhadap lingkungan


• Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan
antara massa bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar
lingkungannya, tak hanya manusia tetapi juga flora dan faunanya. Arsitektur

3
sebagai sebuah benda yang dibuat oleh manusia harus mampu menunjang
kehidupan dalam lingkugannya sehingga memberikan timbal balik yang
menguntungkan untuk kedua pihak. Pendekatan ekologis dilakukan untuk
menghema dan mengurangi dampak – dampak negatif yang ditimbulkan dari
terciptanya sebuah massa bangunan, akan tetapi dengan memanfaatkan
lingkungan sekitar. Contoh terapannya yaitu, munculnya trend green design.
• Memberikan dampak pada estetika bangunan
• Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota.
• Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai contoh bila
bangunan akan didirikan pada lahan yang memiliki kemiringam, maka
dengan pendekatan ekologis bisa dicarikan solusinya seperti memperkuat
pondasi, atau menggabungkan unsur alam pada lingkungan dengan bangunan
yang ada sehingga semakin estetis bangunan yang tercipta.

B. Material Ramah Lingkungan


Menggunakan material ramah lingkungan tak hanya bermanfaat untuk pemanasan global,
melainkan dapat memberikan dampak positif bagi pemiliknya. Rumah yang ramah
lingkungan bisa membuat hunian terasa lebih sejuk dan alami, sekaligus lebih hemat dari segi
estimasi biaya jangka panjang.

a. Jerami

Jerami memang sudah sering digunakan sebagai material alami yang digunakan
untuk rumah-rumah tradisional. Namun, akhir-akhir ini jerami semakin sering
digunakan sebagai material yang ramah lingkungan, khususnya untuk dinding.
Batang jerami yang digunakan untuk menggantikan dinding bata, kayu, atau gipsum
ternyata mampu menghasilkan insulasi yang sangat baik saat disusun dengan benar.
Jerami pun tergolong murah dan berkelanjutan karena bisa tumbuh dengan cepat di
alam.

4
b. Bambu

Bambu merupakan material pengganti kayu yang sudah digunakan di beberapa


negara selama ribuan tahun. Material bambu pun kian populer digunakan sebagai
bahan bangunan karena kekuatannya yang mampu menghadapi beban berat selain
ramah untuk lingkungan. Walaupun terkenal akan kekuatannya, bambu tetap
berbobot ringan dan sangat cepat tumbuh di alam. Bambu juga bisa menjadi bahan
bangunan tahan gempa.

c. Mycelium
d. Ashcrate

C. Vegetasi
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis
yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut
terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri
maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh
serta dinamis (Marsono, 1977).
Vegetasi, tanah dan iklim berhubungan erat dan pada tiap-tiap tempat mempunyai
keseimbangan yang spesifik. Vegetasi di suatu tempat akan berbeda dengan vegetasi di
tempat 1ain karena berbeda pula faktor lingkungannya. Vegetasi hutan merupakan sesuatu
sistem yang dinamis, selalu berkembang sesuai dengan keadaan habitatnya.
Istilah vegetasi berbeda, dan lebih luas cakupannya, dari flora. Pengertian flora hanya
merujuk kepada kekayaan jenis tetumbuhan yang ada di suatu wilayah atau kurun waktu
tertentu; sedangkan vegetasi dicirikan pula oleh kekayaan bentuk hidup (life form), struktur,
periodisitas; selain juga oleh ciri-ciri floristik yang khas. Istilah vegetasi atau tipe vegetasi
hampir sama pengertiannya, dan sering pula dipertukarkan, dengan komunitas tetumbuhan;
namun yang akhir ini umumnya memiliki cakupan wilayah yang lebih sempit. Tipe vegetasi
dibedakan berdasarkan karakter floristik tertentu, misalnya asosiasi spesies-spesies yang
dominan, atau karakter lingkungan seperti jenis tanah dan iklim.

a. Fungsi Vegetasi

5
Tumbuhan hijau (vegetasi) memiliki berbagai manfaat untuk kawasan
perkotaan. Berbagai manfaat tumbuhan hijau dapat dikategorikan dalam 4 fungsi
utama, yaitu :
Struktur batang, cabang, ranting, dan daun tumbuhan dapat mereduksi kebisingan,
debu, dan view yang mengganggu. Melalui proses-proses fisiologis, tumbuhan
melakukan evapotranspirasi dan fotosintesis. Proses ini dapat menetralisir
karbondioksida (CO2), memproduksi oksigen (O2), dan meningkatkan kadar uap air
yang mendinginkan udara disekitarnya pada siang hari.

1. Memperbaiki kualitas iklim lokal


Pada permukaan tanah yang diberikan pengerasan akan menyebabkan:
• peningkatan suhu,
• penurunan muka air tanah; dan
• pengurangan pergerakan udara (angin); sedangkan permukaan tanah yang
ditutupi dengan penghijauan akan berdampak pada:
- suhu lebih sejuk,
- pergerakan udara lebih baik, dan
- debu berkurang.

Selain itu vegetasi juga dapat memberikan efek:


• Pembayangan. Efek bayangan vegetasi bisa menahan 70% panas matahari
yang jatuh ke tanah, dan
• Penurunan suhu. Suhu udara bisa diturunkan 5,5 –11°C, ketika suhu rata-
rata udara 32°C, dan ketika suhu rata-rata udara 21°C, bisa turun 2,5 –5,5°C.
Pada hutan lebat, 80% radiasi matahari bisa di tangkap daun, cabang dan
ranting pepohonan, dan yang mencapai tanah bisa kurang dari 5% sepanjang
hari. Permukaan berumput lebih dingin 33% daripada paving, karena rumput
dapat menjaga agar suhu konstan, sedangkan paving lebih banyak
memantulkan panas. Vegetasi mempunyai efek mendinginkan, hal ini dapat
diketahui bahwa sampai siang hari, dibawah pohon lebih dingin 25 oC
daripada diatas pohon. Ketika malam hari, suhu 1,3oC lebih dingin dari
lingkungan sekitarnya. Jadi vegetasi mampu membuang atau mengurangi
radiasi sinar matahari dengan baik.

2. Pengontrol radiasi sinar matahari


Tipe vegetasi yang digunakan akan mempengaruhi derajat pengontrolan radiasi
sinar matahari, antara lain:
• tanaman hijau mereduksi sampai 80% penetrasi cahaya,
• pohon yang berdaun lebat dapat mereduksi penetrasi cahaya antara 51-
54% dan melindungi dari sinar matahari langsung sepanjang hari,

6
• semak dan groundcover (penutup tanah dari rerumputan/soft material)
mereduksi suhu dengan absorbsi radiasi dan evaporasi, dan
• pada siang hari yang panas, rumput bisa mereduksi 5.5 – 7,8oC lebih
dingin dari tanah terbuka.

Fungsi Estetis dan Arsitektural


Manfaat arsitektural dan estetika, antara lain:
• penegasan ruang,
• pemberi suasana dan karakter bangunan, tapak dan lingkungan,
• peralihan skala,
• pengendali view, dan
• pengontrol silau

Fungsi Ekonomi
Keberadaan vegetasi dapat membantu dan meningkatkan aktivitas perekonomian
masyarakat. Vegetasi juga memberikan kenyamanan dan keteduhan, terutaman pada
siang hari, kepada masyarakat yang memanfaatkan vegetasi untuk menunjang
aktivitas perekonomian mereka.

Fungsi Sosial
Berbagai ruang terbuka hijau (RTH) yang bernilai sejarah bila dilestarikan dapat
meningkatkan potensi turisme dan ekonomi.

D. SDA
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur
tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non fisik.
Sumber daya ada yang dapat berubah (berubah ke bentuk yang lain, baik menjadi
semakin besar maupun hilang maupun ada pula sumberdaya yang kekal (selalu tetap).
Sumberdaya hayati adalah salah satu sumberdaya dapat pulih (renewable resources) yang
terdiri atas flora dan fauna. Sumberdaya hayati secara harfiah dapat diartikan sebagai
sumberdaya yang mempunyai kehidupan dan dapat mengalami kematian. Jenis-jenis sumber
daya hayati diantaranya adalah flora dan fauna. Sumberdaya non hayati secara harfiah dapat
diartikan sebagai sumberdaya yang tidak mempunyai kehidupan dan tidak dapat mengalami
kematian. Jenis- jenis sumberdaya non hayati diantaranya adalah bahan mineral, air dan
udara.

a. Macam-Macam Sumber Daya Alam


Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
Berdasarkan sifat:

7
• Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan,
mikroba, air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat melakukan reproduksi
dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
• Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah,
gas bumf, batu tiara, dan bahan tambang lainnya
• Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi
pasang surut, dan energi laut.

Bedasarkan potensi:
• Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat
kapas, rosela, dan sebagainya.
• Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan
energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi,air terjun, sinar
matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
• Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang beruparuang
atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

Berdasarkan jenis:
• Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam
fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya :
bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.

• Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang
berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan
manusia. Uraian di sini hanya akan ditekankan pada sumber daya alam
hayati, termasuk di dalamnya sumber daya manusia (SDM).

E. Pengolahan Limbah dan Gray Water


a. Pemanfaatan/Daur Ulang Limbah Rumah Tangga
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 81 Tahun 2012 bahwa sampah rumah
tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang
tidak termasuk tinjak dan sampah spesifik. Limbah rumah tangga memiliki dampak yang
besar dalam pencemaran lingkungan hidup, salah satu contohnya adalah terhadap
kualitas air, sehingga terjadi pencemaran terhadap air misalkan air bekas mandi dan air
cucian. Oleh karena itu, masyarakat harus mulai berpartisipasi dalam menekan atau

8
mengurangi jumlah limbah rumah tangga yang dihasilkan, salah satunya melalui daur
ulang. Beberapa pemanfaatan yang sudah dihasilkan oleh limbah rumah tangga antara
lain;
1. Dijadikan pupuk kompos

Pupuk kompos merupakan salah satu manfaat limbah rumah tangga yang
paling nyata dan paling mudah didapatkan. Sampah bekas sayuran, buah-
buahan, serta sisa makanan bisa dijadikan sebagai pupuk kompos yang
berguna untuk menyuburkan tanaman.
Mendaur ulang limbah perkotaan dari sampah rumah tangga menjadi
pupuk organik (kompos) penting untuk mengurangi dampak pencemaran oleh
adanya sampah. Dampak pencemaran oleh sampah tersebut antara lain
pencemaran air yang disebabkan oleh air sampah (leachate), pencemaran
udara yang disebabkan oleh udara berbau busuk, pencemaran oleh adanya
sampah yang bisa memberikan efek samping menjalarnya wabah penyakit
(Sudradjat, 2006).
Sampah rumah tangga tidak dapat langsung diberikan untuk memupuk
tanaman, tetapi harus mengalami proses pengomposan terlebih dahulu.
Beberapa alasan sampah rumah tangga perlu dikomposkan sebelum
dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, antara lain : (1). Apabila tanah
mengandung cukup udara dan air, penguraian bahan organik berlangsung
cepat, sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman; (2). Penguraian bahan
segar hanya sedikit sekali memasok humus dan unsur hara ke dalam tanah;
(3). Struktur bahan organik segar sangat kasar dan daya serap terhadap air
kecil, sehingga bila langsung dibenamkan akan menyebabkan tanah remah:
(4). Pembuatan kompos dengan memanfaatkan sampah rumah tangga
merupakan cara penyimpanan bahan organik sebelum digunakan sebagai
pupuk.

9
2. Bahan Kerajinan Tangan

Kerajinan dari limbah rumah tangga dapat dijadikan peluang untuk


berwirausaha, dan menciptakan lapangan kerja. Selain itu Indonesia terkenal
akan kerajinan tradisionalnya, berbagai daerah memiliki kerajinan khas yang
berbeda-beda dan sudah banyak kerajinan yang meluncur keluar negeri.
Berbagai tempat wisata juga banyak menyediakan kerajinan untuk dijadikan
cendera mata. Salah satu contohnya adalah lampu hias yang dibuat dari botol
bekas.

3. Bahan Biogas dan Listrik

Limbah rumah tangga juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk
energi laternatif biogas dimana proses produksinya dilakukan melalui proses
fermentasi anaerobik didalam suatu ruang pencerna (digester) yang hampa
udara.
Selain potensi yang besar, pemanfaatan energi biogas dengan digester
biogas memiliki banyak keuntungan, yaitu mengurangi efek gas rumah kaca,
mengurangi bau yang tidak sedap, mencegah penyebaran penyakit,
menghasilkan panas dan daya (mekanis/listrik). Pemanfaatan limbah dengan
cara seperti ini secara ekonomi akan sangat kompetitif seiring naiknya harga
bahan bakar minyak.

10
4. Pakan Ternak

Melalui serangkaian penelitian, limbah rumah tangga dapat diproses


menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis, yakni pakan ternak. Hal ini
tentu akan sangat bermanfaat bagi daerah-daerah padat penduduk seperti
Jawa, Madura, Bali dan Lombok, yang juga merupakan daerah dengan
populasi sapi relatif tinggi dan sering mengalami masalah keterbatasan lahan
untuk penanaman hijauan makanan ternak (HMT). Bila sampah langsung
dikomposkan maka produk yang diperoleh hanya pupuk organik. Namun bila
diolah menjadi pakan, sampah tersebut dapat “dilewat-kan” ke dalam perut
ternak dan dapat menghasilkan daging dan pupuk organik dari kotoran ternak.
Dengan demikian nilai tambah yang diperoleh lebih tinggi sekaligus dapat
memecahkan pencemaran lingkungan dan mengatasi kekurangan pakan
ternak.
5. Media Tanam

Sampah anorganik rumah tangga dapat dijadikan sebagai media tanam


sistem hidroponik. Sistem hidroponik merupakan alternatif cara menanam
yang praktis. Hidroponik tidak memerlukan tanah dan lahan yang luas
sehingga bisa diterapkan untuk berkebun di rumah. Pengertian hidroponik

11
adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Biasanya hidroponik
dibuat di rumah kaca dengan menggunakan medium air berisi zat hara.
Hidroponik dengan menggunakan botol bekas dapat dilakukan untuk
menanam aneka tumbuhan dan sayur-sayuran seperti kangkung, selada, dan
sawi.

b. Pemanfaatan Grey Water


Greywater dimanfaatkan sebagai sumber air alternatif guna mengatasi defisit air
di wilayah perkotaan. Hasil olahan greywater dapat dimanfaatkan untuk keperluan non-
potable seperti menyiram tanaman, membilas toilet, mencuci kendaraan, dan
kebutuhan out door lain. Pemilihan teknologi pengolahan tergantung pada tujuan
pemanfaatan hasil olahan, biaya, dan lahan yang tersedia. Manfaat lain dari
pengolahan greywater adalah mengurangi volume limbah cair yang masuk ke sistem
drainase kota dan menciptakan ekologi sanitasi kota yang berkelanjutan.

F. Energi dalam Arsitektur


Sumber energi yang dapat diperbaharui sebenarnya telah cukup lama dianjurkan untuk
lebih dipopulerkan. Ini semata-maya untuk mengurangi konsumsi energi yang tidak dapat
diperbaharui seperti minyak bumi dan batu bara. Berbagai perusahaan pembangkit energi
juga sudah mulai pentingnya energi yang dapat diperbaharui ini.
Dengan berjalannya waktu, semakin timbul kekhawatiran akan keberlanjutan sumber
energi yang berbasis fosil. Selain itu, dampak penambangan dan pencemaran terhadap
lingkungan juga menjadi sumber kekhawatiran. Inilah alasan kenapa berbagai perusahaan
pembangkit energi ingin meningkatkan kesadaran akan pemahaman dan penggunaan sumber
energi yang dapat diperbaharui.
Sumber energi yang dapat diperbaharui adalah sumber yang tidak ada akhirnya alias tidak
habis-habis. Sehingga bisa diisi ulang dari waktu ke waktu. Sumber energi ini sifatnya dapat
berkelanjutan melimpah, dan lebih ramah lingkungan. Contoh dari sumber energi yang dapat
diperbaharui adalah sinar matahari, angin, panas bumi, dan energi biomassa.
Berbeda dengan sumber energi yang tak dapat diperbaharui, sumber energi yang dapat
diperbaharui tidak memiliki batas kedaluwarsa. Namun sayangnya, penggunaan sumber

12
energi ini masih belum terlalu populer. Sebagian besar konsumsi energi di berbagai negara di
dunia masih menggunakan sumber energi berbasis fosil seperti minyak, gas alam, dan batu
bara.
Setiap hari, selalu ada miliaran energi yang digunakan untuk kehidupan. Kebanyakan
yang digunakan adalah energi yang tidak dapat diperbarui. Bahkan jika diurutkan,
penggunaan sumber energi yang paling banyak digunakan dibeberapa Negara adalah:

• Minyak bumi
• Gas alam
• Batu bara
• Sumber energi yang dapat diperbaharui
• Tenaga nuklir.

Di Amerika dan Eropa, penggunaan sumber energi yang dapat diperbaharui masih berada
di peringkat keempat. Meski dikenal sebagai alternatif yang bersih dan jauh lebih ramah
lingkungan, namun nyatanya sumber energi ini masih jarang digunakan.
Mengapa demikian? Ternyata sumber energi yang dapat diperbaharui memiliki kelebihan
dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan inilah yang menyebabkan penggunaan sumber
energi yang dapat diperbarui masih rendah.
Energi atau sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui merupakan sumber energi
yang pada akhirnya akan habis. Sebagian besar sumber energi tak terbarukan adalah bahan
bakar fosil, seperti batubara, gas, dan minyak. Sumber daya alam ini adalah sumber utama
tenaga untuk sejumlah besar industri, namun ada banyak kerugian dari energi tak terbarukan
ini. Seperti dampak negatif terhadap lingkungan dan fakta bahwa pasangannya sangat
terbatas.
Ada empat jenis sumber daya yang tidak bisa diperbaharui, yaitu minyak bumi, gas alam,
batubara, dan energi nuklir. Minyak, gas alam, dan batubara akan bisa dikelompokan menjadi
bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil terbentuk di dalam bumi dari tumbuhan dan hewan yang
mati selama jutaan tahun. Oleh karena itu disebut bahan bakar “fosil”. Bahan bakar ini akan
ditemukan di lapisan bawah tanah batu dan sedimen. Tekanan dan panas bekerja sama untuk
mengubah sisa tumbuhan dan hewan menjadi minyak mentah (juga dikenal sebagai minyak
bumi), batubara, dan gas alam.
Tumbuhan dan hewan yang menjadi bahan bakar fosil, hidup pada masa yang disebut
Zaman Karbon, sekitar 300 hingga 360 juta tahun yang lalu. Energi dalam tumbuhan dan
sisa-sisa hewan aslinya berasal dari matahari. Melalui proses fotosintesis, energi matahari
disimpan dalam jaringan tumbuhan, yang kemudian dikonsumsi hewan, menambahkan
energi ke tubuh mereka sendiri. Saat bahan bakar fosil dibakar, energi yang terperangkap ini
dilepaskan.
Krisis sumber energi tak terbaharui mendorong arsitek untuk semakin peduli akan energi
dengan cara beralih ke sumber energi terbaharui dalam merancang bangunan yang sadar akan
pemakaian energi. Masyarakat Indonesia tergolong konsumen yang paling boros dalam
penggunaan energi listrik,bangunan komersial di kota besar adalah yang paling banyak dalam
penggunaan energi listrik. Sejumlah 90% energi listriknya adalah untuk mesin AC (mesin

13
pendingin ruang dan penerangan. Kondisi lingkungan tropis Indonesia yang kaya akan
intensitas radiasi matahari apabila tidak ditangkal dengan benar dapat mengakibatkan laju
peningkatan suhu udara, baik di dalam maupun di luar ruangan. Perwujudan dari desain
arsitektur yang sadar energi dan berwawasan lingkungan merupakan bagian dari arsitektur
berkelanjutan (sustainable architecture). Disini arsitek mempunyai peran yang amat sangat
penting dalam penghematan energi. Disain hemat energi diartikan sebagai perancangan
bangunan untuk meminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi fungsi bangunan
maupun kenyamanan atau produktivitas penghuninya. Untuk mencapai tujuan itu, karya
desain arsitektur yang sadar akan hemat energi harus mulai dirintis dari sekarang.
Berkelanjutan Menurut Prasasto Satwiko (2005) energi adalah kemampuan untuk
mengerjakan sesuatu. Energi dapat ditemukan dalam beragam bentuk, seperti energi
kimia,energi listrik, energi cahaya, energi panas, energi mekanik, dan energi nuklir.
Hukumkekekalan energi menyebutkan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan dan
diciptakan. Dia hanya dapat berubah-ubah bentuk. Listrik adalah energi yang saat ini kita
anggap sebagai energi yang paling luwes. Listrik disebut sebagai sumber energi sekunder.
Kita memperoleh energi listrik dengan mengkonversi sumber energi lain (batubara, air,
minyak, nuklir, dll)menjadi listrik. Desain hemat energi diartikan sebagai perancangan
bangunan untukmeminimalkan penggunaan energi tanpa membatasi fungsi bangunan
maupun kenyamananatau produktivitas penghuninya. “Designing building to minimize the
usage of energywithout constraining the building function nor the comfort of productivity of
occupants..”(Hawkes Dean, 2002), Arsitektur Hemat energi menurut, Tri Harso Karyono
(2007), adalah:Kondisi dimana energi dikonsumsi secara hemat (minimal), tanpa harus
mengorbankan kenyamanan fisik manusia. Perancangan sebuah bangunan yang hemat energi
merupakansalah satu aspek dalam mewujudkan arsitektur berkelanjutan, menurut Ken Yeang
(2006)“Ecological design, is bioclimatic design, design with the climate of the locality,
andlowenergy design.” yang menekankan perancangan pasif yang berbasis pada integrasi
kondisiekologi setempat, iklim makro dan mikro, kondisi tapak, program bangunan, konsep
design dan sistem yang tanggap pada iklim, dan penggunan energi yang rendah.Perancangan
pasif menekankan pada kondisi iklim setempat, dengan mempertimbangkan: Konfigurasi
bentuk bangunan dan perencanaan tapak, Orientasi bentuk bangunan (fasad utama dan
bukaan),Desain fasade (termasuk jendela, lokasi, ukuran dan detail), Perangkat penahan
radiasimatahari (misalkan sunshading pada fasad dan jendela), Perangkat pasif siang hari,
Warna dan bentuk selubung bangunan, Tanaman vertikal, serta Angin dan ventilasi alami.
Konsep “hemat energi” bangunan memiliki implikasi langsung pada peraturan, ekonomi,
permintaan energi, dan lingkungan. Definisi juga diperlukan untuk membandingkan kinerja
bangunan energi atauuntuk menilai mutlak hemat energi. Tiga kriteria untuk sebuah
bangunan hemat energi:
• bangunan harus dilengkapi dengan peralatan yang efisien dan bahan yang tepat
untuk lokasi dan kondisi;
• bangunan harus menyediakan fasilitas dan layanan yang sesuai dengan
penggunaan bangunanyang dimaksudkan;
• bangunan harus dioperasikan sedemikian rupa untuk memiliki penggunaan energi
rendah dibandingkan dengan, bangunan sejenis lainnya.

14
Sebuah bangunan yang efisien harus, minimal, berada di atas rata-rata di tiga aspek
tersebut. Ketika menetapkan standar hemat energi minimum, definisi hemat energi
berdasarkan biaya siklus hidup minimum cenderung menghasilkan standar yang lebih ketat
dan penghematan energi yang lebih besar daripada strategi berdasarkan menghilangkan unit
paling efisien.
Perancangan suatu bangunan yang sadar energi, menurut Ken Yeang dalam bukunya.The
Green Skyscraper (Yeang, 2000), menyatakan bahwa terdapat beberapa parameter yang
menjadi konsep dasar desain sadar energi, yaitu:
• Kenyamanan Thermal
Bagaimana bangunan dapat mengontrol perolehan sinar matahari sesuai dengan
kebutuhannya. Bangunan yang berada pada iklim dingin harus mampu menerima
radiasi matahari yang cukup untuk pemanasan, sedangkan bangunan yang berada
pada iklim panas, harus mampu mencegah radiasi matahari secukupnya untuk
pendinginan.
• Kenyamanan Visual
Membahas mengenai bagaimana bangunan dapat mengontrol perolehan cahaya
matahari (penerangan) sesuai dengan kebutuhannya.
• Kontrol Lingkungan Pasif
Dilakukan untuk mencapai kenyamanan thermal maupun visual dengan
memanfaatkan seluruh potensi iklim setempat yang dikontrol dengan elemen –
elemen bangunan (atap, dinding, lantai,pintu, jendela, aksesoris, lansekap) yang
dirancang tanpa menggunakan energi (listrik)
• .Kontrol Lingkungan Aktif
Dilakukan untuk mencapai kenyamanan thermal dan visual dengan memanfaatkan
potensi iklim yang ada dan dirancang dengan bantuan teknologi maupun
instrumen yang menggunakan energi (listrik).
• Kontrol Lingkungan Hibrid
Dilakukan untuk mencapai kenyamanan thermal maupun visual dengan
kombinasi pasif dan aktif untuk memperoleh kinerja bangunan yang maksimal.

G. Bahan Bangunan Ramah Lingkungan


Tujuan dari penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan adalah untuk membangun
struktur hemat energi dan untuk membangun struktur tersebut kita harus menyadari berbagai
bahan bangunan ramah lingkungan yang tersedia, sifat-sifatnya dan bagaimana bahan
tersebut berkontribusi dalam penghematan energi.

15
a. Bahan Tanah

Bahan tanah seperti bata dan plester tanah telah digunakan untuk bahan
konstruksi sejak zaman dahulu kala. Untuk kekuatan dan daya tahan yang baik,
jerami, rumput dan bahan berserat lainnya dll ditambahkan pada campuran tanah.
Bahkan saat ini, struktur bangunan yang dibangun dengan tanah dapat dilihat di
beberapa daerah terpencil di Indonesia.

16
b. Kayu Rekayasa

Kayu adalah salah satu bahan bangunan paling terkenal yang digunakan di
seluruh dunia. Namun dalam proses konversi kayu mentah menjadi papan dan papan
kayu, sebagian besar sisa kayu mungkin terbuang sia-sia. Ampas kayu juga dapat
digunakan untuk membuat bagian-bagian struktural seperti dinding, papan, pintu dll
dalam bentuk kayu rekayasa. Tidak seperti kayu solid, kayu rekayasa mengandung
lapisan kayu yang berbeda, biasanya lapisan tengahnya terbuat dari potongan kayu,
kayu lunak, serat kayu, dll.

c. Bambu

Bambu adalah salah satu bahan multiguna dan tahan lama yang paling banyak
digunakan dalam konstruksi bangunan. Pohon-pohon bambu tumbuh lebih cepat
terlepas dari kondisi iklim. Jadi, itu membuat bambu termasuk ekonomis juga. Bambu
dapat digunakan untuk membangun struktur atau penyangga, dinding, lantai dll.
Bambu juga memberikan penampilan yang bagus secara estetika.

17
d. SIP
Panel terisolasi struktural atau Structural Isolated Panel (SIP) terdiri dari dua
lembar papan untai yang berorientasi atau papan serpihan dengan lapisan busa di
antaranya. SIP umumnya tersedia dalam ukuran yang lebih besar dan digunakan
sebagai dinding untuk struktur. Karena ukurannya yang besar, membutuhkan alat
berat untuk memasangnya, tetapi SIP ini juga menyediakan isolasi yang baik.

e. Beton Terisolasi (Beton Ringan AAC)


Bentuk beton terisolasi berisi dua lapisan isolasi dengan beberapa ruang di
antaranya. Ruang ini berisi beberapa pengaturan untuk menahan tulangan, setelah
menempatkan tulangan, beton dituangkan ke dalam ruang ini. Beton ini ringan, tahan
api, kepadatan rendah dan memiliki sifat isolasi termal dan suara yang baik.

f. Kayu Bakar
Jika ada material kayu banyak tersedia dan mudah diakses ke lokasi konstruksi,
konstruksi kayu cord seperti ini direkomendasikan. Dibutuhkan potongan kayu
pendek dan bundar yang diletakkan satu di atas yang lain, lebar yang cukup dan diikat
bersama oleh campuran beton khusus. Mereka lebih kuat, ramah lingkungan dan juga
memberikan penampilan yang bagus pada struktur.

g. Straw Bale (Bola Jerami)


Bal jerami adalah bahan bangunan hijau lainnya yang dapat digunakan sebagai
bahan pembingkaian untuk bangunan karena sifat isolasi yang baik. Mereka juga
dapat bertindak sebagai bahan kedap suara. Dinding bantalan jerami tanpa beban
dapat digunakan sebagai material pengisi di antara kolom dan dalam kerangka balok.
Karena udara tidak dapat melewatinya, bal jerami juga memiliki isolasi panas dan
suara.

h. Earth Bags

18
Kantung tanah atau kantung pasir juga dapat digunakan untuk membangun
dinding rumah. Jenis-jenis struktur ini dapat dilihat di pangkalan militer, di dekat
sumber daya air dll. Umumnya, tas yang terbuat dari goni direkomendasikan tetapi tas
tersebut dapat membusuk dengan mudah dan karena itu tas polypropylene lebih
sering digunakan saat ini.

i. Atap Batu Tulis


Batu tulis adalah batu yang terbentuk secara alami yang digunakan untuk
membuat ubin. Ubin batu tulis memiliki daya tahan tinggi dan digunakan sebagai
bahan atap. Atap batu tulis lebih disukai bila tersedia secara alami di lokasi dengan
harga yang murah.

j. Baja
Panel atap baja dan herpes zoster sangat tahan lama dan dapat didaur ulang
berulang kali. Jadi, ini adalah pilihan terbaik untuk bahan atap ramah lingkungan.

k. Jerami
Jerami yang digunakan tidak lain adalah jerami kering, buluh air kering, serbuk
kering, dll. Ini adalah bahan atap tertua yang masih digunakan di beberapa lokasi
terpencil di dunia dan bahkan di kota-kota untuk atraksi estetika. Bahan ini tersedia
murah untuk atap dan isolator panas yang bagus juga.

l. Komposit
Panel atap yang terbuat dari bahan komposit seperti busa atau lapisan selulosa
yang terjepit di antara dua lembaran logam atau dua lembaran plastik juga merupakan
bahan bangunan hijau ramah lingkungan. Bahan ini ringan, murah dan memberikan
isolasi yang baik untuk struktur bangunan serta menghemat energi.

m. Serat Alami
Serat alami seperti kapas, wol juga bisa digunakan sebagai bahan insulasi. Serat
kapas daur ulang atau serat wol diubah menjadi batt dan dipasang di bagian rangka
kayu yang telah dibentuk sebelumnya.

n. Poliuretan
Busa poliuretan tersedia dalam bentuk botol semprot. Bahan ini langsung
disemprotkan ke permukaan atau dinding atau bagian isolasi yang diperlukan. Setelah
penyemprotan bahan itu mengembang dan membentuk lapisan tebal yang kemudian
mengeras. Bahan ini menawarkan isolasi yang sangat baik dan mencegah kebocoran
udara.

o. Fiberglass
Fiberglass juga digunakan untuk keperluan isolasi dalam bentuk batts fiberglass.
Meskipun mengandung beberapa zat pengikat beracun, karena sifatnya yang super

19
isolasi dengan biaya rendah dapat dianggap sebagai bahan bangunan yang cukup
ramah lingkungan.

p. Selulosa
Selulosa adalah produk daur ulang dari limbah kertas dan banyak digunakan di
seluruh dunia untuk keperluan isolasi dalam struktur bangunan. Bahan ini bertindak
sebagai isolator suara yang baik dan tersedia dengan harga murah di pasar.

q. Gabus
Gabus juga merupakan isolator yang baik. Papan atau panel yang terbuat dari
gabus tersedia murah di pasar. Sejumlah besar energi listrik AC dapat dihemat
dengan isolasi papan gabus di musim dingin dan juga mengurangi radiasi panas di
daerah tropis. Papan gabus ini juga bagus untuk insulasi suara.

r. Polystyrene dan isocyanurate


Lembar busa polystyrene dan isocyanurate adalah jenis lain dari bahan isolasi
yang tersedia dalam bentuk papan atau lembaran. Bahan ini umumnya disediakan
sebagai isolator di sisi luar struktur, di bawah bangunan dll.

s. Plester Alami
Plesteran dinding dapat dilakukan dengan menggunakan tanah liat alami daripada
plester berbasis gipsum lainnya. Plester tanah liat alami dengan pengerjaan yang tepat
memberikan tampilan yang indah untuk interior dan eksterior.

t. Cat non-VOC
Cat non-VOC atau cat ramah lingkungan direkomendasikan untuk mengganti cat
yang mengandung VOC. Kehadiran Volatile Organic Compounds (VOC) dalam cat
bereaksi dengan sinar matahari dan nitrogen oksida yang mengakibatkan
pembentukan ozon yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah bagi
penghuninya. Jika cat non-VOC tidak tersedia maka coba cat dengan kandungan
VOC yang sangat rendah di dalamnya.

u. Lantai Serat Alami


Bahan-bahan alami seperti bambu, rotan, wol dan karpet serat kapas, gabus, dll.
Dapat digunakan untuk keperluan lantai. Karpet Lantai dari Serat Alami juga bisa
dijadikan alternatif.

v. Serat Semen
Papan semen fiber terbuat dari semen, pasir dan serat kayu. Untuk eksterior,
papan serat semen adalah pilihan yang baik karena harganya yang murah, daya tahan
yang baik dan ketahanan yang baik terhadap api.

w. Batu Alam

20
Batu adalah bahan bangunan alami dan tahan lama. Beberapa bangunan batu yang
dibangun ratusan tahun yang lalu masih ada sekarang tanpa banyak goresan. Batu
yang baik terhadap pelapukan dapat digunakan untuk membangun dinding eksterior,
tangga, lantai eksterior dll.

H. Contoh Bangunan Pendekatan Ramah Lingkungan


a. The Milwaukee Art Museum Quadracci Pavilion, Amerika Serikat

Museum di Milkwaukee memiliki keunikan pada sayap yang dapat membuka dan
menutup mengikuti arah sinar matahari. Dengan menjaga suhu ruangan tetap rendah,
penggunaan pendingin ruangan berenergi listrik pun dapat dikurangi. Bangunan cantik ini
adalah karya arsitek asal Spanyol bernama Santiago Calatrava.

b. Eden Project, Inggris

Eden Project di Inggris ini memiliki atap seperti bantal terbuat dari Ethylene-
Tetra-Fluoro-Ethylene (ETFE). Penutup atapnya dapat mengembang dan menyusut
sesuai kebutuhan, untuk menjaga insulasi di dalam bangunan.

21
c. Kantor pusat SAP, Amerika Serikat

Gedung ini merupakan kantor pusat Perusahaan SAP di Amerika Serikat.


Keunikan dari gedung ini adalah sensor otomatis untuk menentukan kebutuhan di dalam
ruangan. Jadi, penggunaan lampu dipastikan sesuai dengan kebutuhan.

d. Rumah R128, Jerman

Rumah R128 yang ada di Jerman ini merupakan rumah dengan teknologi
mutakhir, mudah dibongkar dan bisa didaur ulang secara 100 persen.

e. Gedung perkantoran media The New York Times, AS

22
Bangunan ini memiliki semacam roller blind atau krey raksasa, yang membuka
dan menutup sesuai pergerakan sinar matahari. Fitur ini bisa mengurangi intensitas
gelombang panas matahari yang masuk ke dalam ruangan.

f. Sekolah Chartwell, AS

Gedung Chartwell School yang ada di California, Amerika Serikat ini memiliki
kemampuan untuk mengembunkan kabut dan menampung air hujan. Air yang terkumpul
kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan murid, irigasi, dan menyiram toilet.

g. Rumah Limbah, Inggris

23
Rumah ini dibuat dari limbah antara lain, 20.000 sikat gigi, 4.000 case dvd, 2.000
disket, dan 2.000 karpet bekas

h. Rumah Jatuh, di California-Amerika Serikat

Rumah ini masuk ke dalam kategori rumah berteknologi tinggi sebab dilihat dari
material bangunan seperti kaca yang dapat menghemat energi, dilengkapi ventilasi yang
dapat membuka secara otomatis. Sehingga dapat membantu pertukaran udara.

i. Rumah Bambu, Vietnam

24
Rumah bambu ini masuk ke dalam rumah berteknologi mutakhir sebab, dilihat
dari teknologi untuk merekatkan setiap bambu yang menjadi bahan dasar pondasi
bangunan. Luas rumah ini sebesar 44m2. Selain bambu, dibutuhkan material lain seperti
papan fiber, daun kelapa. Harga pembuatan rumah hanya USD 2.500 atau setara dengan
Rp32,9 juta.

j. Slip House, London-Inggris

Rumah yang memiliki nama “Slip House” ini berlokasi di London, Inggris. Hasil karya
dari Carl Turner Architecture ini memiliki keunggulan yaitu ramah lingkungan.
Dilenkapi dengan tank penampung air hujan, panel solar sebagai pengumpul energi
matahari, ventilasi mekanik sehingga membutuhkan sedikit energi dan berkelanjutan.
Sebab dapat menghemat 1,2 ton CO2 per tahun.

k. P.A.T.H House, Paris-Prancis

Rumah berteknologi tinggi karya Philippe Stark dan Konstruksi Riko ini memiliki
mengusung tema P.A.T.H (Prefabricated Accessible Technological Homes). Kelebihan
dari rumah ini adalah menggunakan energi matahari sebagai pengganti matahari yang
menggunakan pelat solar. Selain itu, kombinasi kaca dan kayu dapat membantu sirkulasi
udara yang baik. Ditambah taman pada atap rumah yang dapat membantu menghasilkan
oksigen juga menambah hijau dan asri rumah.

25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Lingkungan alami atau alam adalah lingkungan yang sudah ada sejak dulu atau terbentuk
secara alami oleh proses alami dan proses terbentuknya lingkungan ini tanpa campur
tangan manusia. Lingkungan buatan adalah lingkungan yang segaja dibentuk atau dibuat
manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri, lingkungn ini ada yang
berdampingan dengan lingkungan alam.
• Menggunakan material ramah lingkungan tak hanya bermanfaat untuk pemanasan
global, melainkan dapat memberikan dampak positif bagi pemiliknya.
• Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis
yang hidup bersama-sama pada suatu tempat.
• Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur
tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non fisik.
• Greywater dimanfaatkan sebagai sumber air alternatif guna mengatasi defisit air di
wilayah perkotaan. Hasil olahan greywater dapat dimanfaatkan untuk keperluan non-
potable seperti menyiram tanaman, membilas toilet, mencuci kendaraan, dan
kebutuhan out door lain.
• Arsitektur Hemat energi menurut, Tri Harso Karyono (2007), adalah:Kondisi dimana
energi dikonsumsi secara hemat (minimal), tanpa harus mengorbankan kenyamanan fisik
manusia.
• Tujuan dari penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan adalah untuk membangun
struktur hemat energi dan untuk membangun struktur tersebut kita harus menyadari
berbagai bahan bangunan ramah lingkungan yang tersedia, sifat-sifatnya dan bagaimana
bahan tersebut berkontribusi dalam penghematan energi.

26

Anda mungkin juga menyukai