OLEH
Pusat berat beban terbagi rata ditentukan berdasarkan diagonalnya maka Beban
terbagi rata bekerja ditengah-tengah bentang L. Berat Beban terbagi rata ditentukan
besarnya dengan persamaan:
Q = q.L
Di mana :
Q= Berat beban terbagi rata pada pusat beratnya
q = Beban terbagi rata per satuan panjang
L= Panjang beban terbagi rata
Di mana :
RA = Reaksi Perletakan pada titik A
Q = Berat beban terbagi rata pada pusat beratnya
Reaksi perletakan dapat ditentukan dengan cara menentukan berat beban terbagi rata
seluruhnya dan pusat beratnya sebagai berikut:
Q = q.L1
Di mana :
Q= Berat beban terbagi rata pada pusat beratnya
q = Beban terbagi rata per satuan panjang
L1= Panjang beban terbagi rata
Di mana:
RB= Reaksi tumpuan pada titik B
Q= Berat beban terbagi rata pada pusat beratnya
L1= Panjang beban terbagi rata
L= Panjang bentang balok AB
b. Segitiga Sehadap
Reaksi Perletakan:
Gaya Dalam
1. Beban Merata Perseegi
Gaya Lintang:
Gaya Momen:
Gaya Momen:
Gaya Lintang:
b. Segitiga Sehadap
Gaya Momen:
Gaya Lintang:
Contoh Soal
1.
Hitunglah reaksi pada setiap tumpuan, lalu hitung dan gambarkan diagram gaya-gaya
dalamnya!
Penyelesaian:
Kita perlu buat beban merata menjadi beban terpusat yang kita anggap sebagai w.
Sehingga w adalah sebagai berikut :
w = q x 5 = 20 x 5 = 100 kN
Nilai w ini berada pada tengah-tengah beban merata yaitu 2,5 meter dari titik A.
∑MB = 0
RA.10 – w.7,5 = 0
10RA – 750 = 0
RA = 750/10 = 75 kN
∑MA = 0
w.2,5 – RB.10 = 0
250 – 10RB = 0
RB = 250/10 = 25 kN
POT1 (0 – 5 meter)
Q0 = 75 kN
Q5 = -25 kN
Momen : Mx = RA.x – 1/2qx2 = 75x – 10x2
M0 = 0 kNm
M5 = 125 kNm
Momen maksimum :
75 – 20x = 0
x = 75/20 = 3,75 m
POT2 (5 – 10 meter)
M5 = 125 kNm
M10 = 0 kNm
3. Gambarkan diagram gaya-gaya dalam
2.
Hitunglah reaksi pada setiap tumpuan, lalu hitung dan gambarkan diagram gaya-gaya
dalamnya!
Penyelesaian:
1. Hitung Niliai Reaksi yang terjadi akibat beban tersebut (RA dan RC)
Untuk dapat mengetahui reaksi yang terjadi akibat beban segitiga, kita perlu
mengubah beban segitiga menjadi beban terpusat terlebih dahulu. Bagaimana
mengubah beban segitiga menjadi beban terpusat? yaitu dengan cara menghitung
luasan segitiga tersebut.
Dapat dilihat pada gambar di atas bahwa beban terpusat kita sebut sebagai (w)
sehingga nilai w adalah :
Setelah beban menjadi terpusat, karna beban segitiga simetris maka reaksi yang
terjadi pada setiap tumpuan (RA dan RC) bernilai sama yaitu sebesar 1/2w.
Untuk dapat menghitung gaya geser maupun momen kita perlu membuat
potongan pada balok, dalam hal beban yang dipikul adalah beban segitiga sama
kaki seperti contoh soal ini, potongan di tinjau dari kiri dan kanan sebelum bagian
tengah yaitu pada jarak (0 – 5 m) dari kiri dan (10 – 5 m) dari kanan.
Sebenarnya bisa saja ditinjau dari kiri seluruhnya, namun hal ini akan
menyulitkan pengerjaan.
Gambar di atas merupakan potongan balok dari kiri sampai sebelum bagian
tengah (jarak 5m). Sehingga hal ini membuat nilai q berubah pada titik potongan
(tentunya akan lebih kecil nilainya), saya anggap nilai q berubah menjadi sebesar
q’.
Kemudian beban pada potongan tersebut kita anggap sebagai beban berbentuk
Segitiga Siku. Sehingga pusat beban tidak berada di tengah namun pada jarak
2/3x dari tumpuan kiri. Pusat beban kita anggap sebagai w’ yang nilainya sebesar
1/2.q’.x (luas segitiga).
Mulai hitung besarnya gaya geser (Qx) pada tiap-tiap jarak 0, 2,5, dan 5 m
ditinjau dari kiri.
Qx = RA – w’ = RA – 2x2 = 50 – 2x2
Q0 = 50 – 2.(02) = 50 kN
Q5 = 50 – 2.(52) = 0 kN
Tinjau dari kanan bertujuan untuk mendapatkan diagram gaya geser pada bentang
(5 – 10 m).
Perbedaannya hanya apabila suatu balok ditinjau dari kanan adalah gaya ke arah
atas bernilai negatif dan ke arah bawah bernilai positif. Hal ini berarti berlawanan
dengan tinjau dari kiri.
Yang perlu ditinjau adalah pada jarak 10, 7,5, dan 5 m. Perlu diketahui karena di
tinjau dari kanan misal Q10 tetap nilai x yang dimasukkan adalah 0 m (jarak
dilihat dari arah tinjaunya berasal). Sehingga :
(Q10 -> x = 0 m), (Q7,5 -> x = 2,5 m), (Q5 -> x = 5m)
Untuk penjelasannya kurang lebih sama pada penjelasan bagian gaya geser, yang
berbeda untuk momen adalah gaya dikali dengan jarak.
3.
Hitung reaksi perletakan, lalu hitung dan gambarkan bidang momen dan lintang!
Komponen Horizontalnya :
∑H=0
RaH = 0
∑MB = 0
RA.4 + 2.4.(4/2) = 0
RA= 4 Ton Komponen Vertikal
∑V = 0
RA + RB – Luasan = 0
4 + 4 – 2.4 = 0
Untuk Momen:
MA = 0
MB = 0
Mx = RA.x – Luasan . (titik Berat/Jaraknya)
=RA.x – q.x.(1/2x)
=RA.x – 1/2qx2
M2 = RA.2 – 1/2.q.(2)2
= RA .2 – 1/2 .q.(2)2
= 4 Tm
Untuk Lintang:
DA = RA
D2 = RA – q.2
= 4 – 2.2 = 0
DAB = RA – q.4
= -4 Tm