Anda di halaman 1dari 17

SOAL DAN PEMBAHASAN DINAMIKA ROTASI

1. Perhatikan gambar di samping! Pada batang AC yang massanya diabaikan bekerja 3 gaya yang
besar dan arahnya seperti pada gambar. Tentukan momen gaya total terhadap:
a. titik A
b. titik B
Penyelesaian :
a. Di titik A
A = 1 + 2 + 3
A = (F1 . sin 30 . 0) + (F2 .AB . sin 30) + (F3 .AC . sin 90)
A = 0 + 20 – 80 = -60 Ncm
b. Di titik B
B = 1 + 2 + 3
B = (F1 . AB . sin 30) + (F2 . 0) + (F3 .BC . sin 90)
B = 20 + 0 – 40 = -20 Ncm

2. Sebuah partikel dengan massa 2 gram bergerak melingkar dengan jari-jari lingkaran 2 cm dan
kecepatan sudut 10 Rad/s. Tentukan momentum sudut partikel itu terhadap pusat ingkaran!
Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 gr = 2.10-3 kg
R = 2 cm = 2.10-2 m
 = 10 Rad/s
Ditanya : L
Jawab : I = m.R2 = 2.10-3 x 4.10-4
I = 8.10-7 kgm2
L=I.
L = 8.10-7 x 10 = 8.10-6 kg m2/s

3. Sebuah batang dengan massa 2 kg dan panjang 0,5 m diputar dengan sumbu putar melalui
salah satu ujungnya dengan kecepatan sudut 24 Rad/s. Kemudian gerakan batang dipercepat
dengan percepatan sudut 2 Rad/s2. Tentukan momentum sudut batang setelah 3 sekon!
Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 kg ; R = 0,5 m
ω0 = 24 Rad/s ; α = 2 Rad/s2 ; t = 3 sekon
Ditanya : L
Jawab : I = 1/3 m.R2 L=I.
I = 1/3 x 2 x (0,5)2 L = 1/6 x 30
I = 1/6 kgm2 L = 5 kgm2/s
 = 0 + α . t
 = 24 + 2 x 3 = 30 m/s

4. Batang homogen AB dengan panjang 60 cm bermassa 3 kg


diputar dengan sumbu putar tegak lurus batang berjarak
1⁄3 L dari ujung A (L = panjang batang AB). Berapakah
momen inersia batang AB tersebut?
Penyelesaian :
Untuk menghitung momen inersia batang AB dapat dianggap batang AB terdiri atas dua bagian
yang masing-masing diputar pada ujungnya, sehingga :
Untuk batang dengan panjang 1⁄3L diperoleh :
m1 = 1/3 x 3 = 1 kg
L1 = 1/3 x 0,6 = 0,2 m
I1 = 1/3 x m1 x L12 = 1/3 x 1 x 0,04 = 4/300 kg m2
Untuk batang dengan panjang 2⁄3L diperoleh :
m2 = 2/3 x 3 = 2 kg
L2 = 2/3 x 0,6 = 0,4 m
I2 = 2/3 x m1 x L12 = 2/3 x 2 x 0,16 = 32/300 kg m2
Jadi momen inersia batang AB adalah :
I = I1 + I2
4 32 36 6
I= + = = = 0,12 kg m2
300 300 300 50

5. Batang AB yang massanya diabaikan diletakkan mendatar dan dikerjakan tiga buah gaya seperti
gambar di bawah ini. Hitunglah Resultan momen gaya yang bekerja pada batang jika diputar
pada poros di D! (sin 53o = 0,8)

Pembahasan
Diketahui :
Sumbu rotasi terletak di D.
Jarak antara F1 dan sumbu rotasi (rAD) = 40 cm = 0,4 m
Jarak antara F2 dan sumbu rotasi (rBD) = 20 cm = 0,2 m
Jarak antara F3 dan sumbu rotasi (rCD) = 10 cm = 0,1 m
F1 = 10 Newton
F2 = 10√2 Newton
F3 = 20 Newton
Sin 53° = 0,8
Ditanya : Resultan momen gaya jika batang diputar pada poros di D
Jawab :
Hitung momen gaya yang ditimbulkan oleh masing-masing gaya.
Momen gaya 1
Σ𝜏1 = 𝐹1 . 𝑅𝐴𝐷 . sin 53° = 10 𝑥 0,4 𝑥 0,8 = 3,2 𝑁. 𝑚
Momen gaya 1 bertanda positif karena arah rotasi batang yang ditimbulkan oleh momen gaya 1
berlawanan arah dengan putaran jarum jam.
Momen gaya 2
Σ𝜏2 = 𝐹2 . 𝑅𝐵𝐷 . sin 45° = 10√2𝑥 0,2 𝑥 0,5√2 = −2 𝑁. 𝑚
Momen gaya 2 bertanda negatif karena arah rotasi batang yang ditimbulkan oleh momen gaya 2
searah dengan putaran jarum jam.
Momen gaya 3
Σ𝜏3 = 𝐹3 . 𝑅𝐶𝐷 . sin 90° = 20 𝑥 0,1 𝑥 1 = 2 𝑁. 𝑚
Momen gaya 3 bertanda positif karena arah rotasi batang yang ditimbulkan oleh momen gaya 3
berlawanan arah dengan putaran jarum jam.
Resultan momen gaya
Σ𝜏 = Σ𝜏1 + Σ𝜏2 + Σ𝜏3 = 3,2 + (−2) + 2 = 3,2 𝑁. 𝑚

6. Perhatikan gambar di samping! Dua benda A dan B masing-masing


bermassa 3 kg dan 2 kg dihubungkan dengan sebuah tali melalui
sebuah katrol bermassa 2 kg dan berjari-jari 10 cm. Jika g = 10 m/s2,
hitung jarak yang ditempuh oleh benda A 1 sekon setelah
dilepaskan! A B
Penyelesaian :
Setelah benda A dan B dilepaskan maka benda A bergerak ke bawah
dan benda B bergerak ke atas maka :
Untuk benda A : F = m . a
WA – T1 = mA . a
30 – T1 = 3 . a
T1 = 30 – 3a ……………………….(1)
Untuk benda B : F = m . a
T2 - WB = mB . a
T2 - 20 = 2 . a
T2 = 20 + 2a ………………………(2)
Untuk Katrol :  = I . 
(T1 - T2) . R = ½ mK . R2 . a/R
(T1 - T2) = ½ mK . a
(30 – 3a) – (20 + 2a) = ½ 2 . a
10 – 5a = a
6a = 10
a = 10/6 = 1,67 ms-2
Sehingga Jarak tempuh setelah 1 sekon :
S = v0 . t + ½ a.t2
S = 0 . 1 + ½ . 1,67 . 12
S = 0,835 = 0,84 m

7. Sebuah bola besi pejal dengan massa 2 kg dan berjari-jari 20 cm sedang menggelinding di atas
permukaan datar kasar dengan kelajuan 4 m/s. Tentukan energi kinetik dari bola besi
tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 kg ; R = 2 . 10-2 m ; v = 4 m/s
Ditanya : Ek
Jawab : Ek = ½ m v2 + ½ I 2
𝑣2
Ek = ½ m v2 + ½ . 2⁄5 . m R2 . 𝑅2
Ek = ½ m v2 + 2⁄5 m v2
Ek = 5⁄10 m v2 + 2⁄10 m v2
Ek = 7⁄10 m v2
Ek = 7⁄10 . 2 . `16 = 22,4 Joule
8. Pada gambar berikut batang AB beratnya 100 N.

Jika sistem dalam keadaan seimbang, berat beban w adalah ...


Pembahasan:

Diketahui:
Panjang batang AB (lAB) = lAO + lOB = 0,5 + 2 = 2,5 m
Berat batang (wt) = 100 N (berat batang terletak dititik pusat batang yaitu pada titik P sehingga
AP = PB = ½ AB = ½ (2,5) = 1,25m)
Perhatikan gambar diatas, terdapat dua gaya yang bekerja pada batang AB yaitu tegangan tali T
dan wt dengan poros berada dititik O.
lOB = 2 m
lOP = OB – PB = 2 – 1,25 = 0,75 m
Ditanya : berat beban w
Jawab : Sistem dalam keadaan seimbang (∑τ = 0)
Dengan kesepakatan : searah jarum jam (-) dan belawanan arah jarum jam (+), maka :
 = 0
1 - 2 = 0
T.lOB - wB.lOP = 0
T . 2 – 100 . 0,75 = 0
2T – 75 = 0
2T = 75
T = 75/2 = 37,5 N
Karena massa katrol diabaikan, maka w = T. Sehingga w = 37,5 N

9. Sebuah batang homogen AB dengan panjang 40 cm dan berat 10 N. Pada ujung batang digantung
beban seberat 20 N, batang ditahan oleh tali T sehingga sistem seimbang. Jika sudut yang
dibentuk oleh tali T 37°, maka hitunglah tegangan tali T!
Pembahasan:

Diketahui :
berat beban (wB) = 20 N
lAB = 40 cm = 0,4 m
berat batang (Wb) = 10 N
lAO = ½ lAB = ½ (0,4) = 0,2 m
α = 37°
Ditanya : tegangan tali T
Jawab :

10. Sebuah batang homogen AC dengan panjang panjang 4 m dan


massanya 50 kg. Pada ujung C digantungkan beban yang
massanya 20 kg. Batang ditahan oleh tali T sehingga sistem
seimbang. Jika jarak BC 1 m, maka hitunglah tegangan tali T!
Pembahasan:
Perhatikan gambar berikut, terdapat tiga gaya yang bekerja pada
batang AC yaitu tegangan tali T, berat batang, dan berat beban.
Dengan poros berada pada titik A.
Diketahui:
massa beban (mB) = 20 kg
berat beban (wB) = mB.g = 20(10) = 200 N
jarak beban terhadap poros: lAC = 4 m
massa batang (mb) = 50 kg
Berat batang (wb) = mb.g = 50(10) = 500 N
Titik berat batang berada di titik O, sehingga lAO = ½ lAC = ½ (4) = 2 m
tali T dikaitkan pada titik B, sehingga lAB = lAC – lBC = 4 – 1 = 3 m
α = 30°
Ditanya : tegangan tali T
Jawab :

11. Sebuah balok bermassa 5 kg diletakkan diatas papan kayu yang bermassa 10 kg. Papan tersebut
bertumpu pada kaki A dan C. Jika jarak beban dari kaki A 1 m dan panjang papan kayu 5 m, maka
hitunglah gaya yang dialami oleh kaki A!

Pembahasan:
Berikut ilustrasi gaya-gaya yang bekerja pada papan tersebut.

Perhatikan gambar diatas, terdapat empat buah gaya yang bekerja pada sistem tersebut, yaitu
NA, wb, wp, dan Nc. karena yang ditanyakan gaya normal pada kaki A ( NA ), maka poros berada
di titik C. (Catatan: untuk menentukan letak titik poros, ambilah gaya yang belum diketahui
nilainya, namun tidak ditanyakan dalam soal)
Diketahui:
Panjang papan: lAC = 5 m
massa balok (mb) = 5 kg
berat balok (wb) = mb.g = 5(10) = 50 N
jarak balok terhadap poros (titik C): lBC = lAC – lAB = 5 – 1 = 4 m
massa papan (mp) = 10 kg
Berat papan (wp) = mp.g = 10(10) = 100 N
Titik berat papan berada di titik O, sehingga lOC = ½ lAC = ½ (5) = 2,5 m
Ditanya: Gaya normal pada kaki A ( NA )
Jawab:

12. Sebuah tangga seberat 400 N disandarkan pada dinding seperti gambar. Jika dinding licin dan
lantai kasar, serta tangga tepat akan tergelincir maka hitunglah koefisien gesekan antara lantai
dan tangga!

Pembahasan:
Berikut ilustrasi gaya-gaya yang bekerja pada tangga tersebut. Terdapat empat buah gaya yaitu
NB, wt, NA dan f (anak panah berwarna merah).

Diketahui:
Panjang papan: lAB = 10 m
berat tangga (wt) = 400 N
Titik berat tangga berada di titik O, sehingga lOB = lOA = ½ lAB = ½ (10) = 5 m
θ = 53°
Ditanya: Koefisien gesekan antara tangga dan lantai (µ)
Jawab:
Jumlah gaya pada sumbu y (vertikal) dan sumbu x (horizontal) harus nol :
Jumlah torsi di A harus nol (karena yang ditanyakan koefisien gesekan sehingga untuk
memudahkan perhitungan, kita pilih titik A sebagai poros). Perhatikan bahwa dalam
mengerjakan soal tentang torsi, gaya yang menyebabkan benda berputar haruslah tegak lurus
dengan lengannya. sehingga NB dan wt harus dibuat tegak lurus dengan papan (lihat anak
panah berwarna biru)

substitusikan nilai NB pada persamaan (1), sehingga diperoleh:

Jadi koefisien gesekan antara tangga dan lantai sebesar 0,375

13. Sebuah ember berikut isinya bermassa m = 20 kg dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol
berbentuk silinder pejal bermassa M = 10 kg. Ember mula-mula ditahan dalam kondisi diam
kemudian dilepaskan.

Jika jari-jari katrol 25 cm dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 tentukan :


a) percepatan gerak turunnya benda m
b) percepatan sudut katrol
c) tegangan tali
Pembahasan
a) percepatan gerak turunnya benda m
Tinjau katrol :
(Persamaan 1)

Tinjau benda m :

(Persamaan 2)

Gabung PenguranganPersamaan 1 dan 2:

b) percepatan sudut katrol

c) tegangan tali

14. Sebuah roda berbentuk cakram homogen dengan jari-jari 40 cm dan massa 50 kg. Jika benda
tersebut mengalami percepatan sudut sebesar 10 rad/s², hitunglah momen gaya yang bekerja
pada roda tersebut!
Pembahasan :
Diketahui : r = 40 cm = 0,4 m
m = 50 kg
α = 10 rad/s²
Ditanya : τ = ... ?
Jawab : τ = I . α
τ = ½.m.r² x α
τ = ½ x (50) x (0,4)² x 10
τ = 40 N.m

15. Dua buah ember dihubungkan dengan tali dan katrol berjari-jari 10 cm, ditahan dalam kondisi
diam kemudian dilepas seperti gambar berikut!

Jika massa m1 = 5 kg , m2 = 3 kg dan massa katrol M = 4 kg, tentukan :


a) percepatan gerak ember
b) tegangan tali pada ember 1
c) tegangan tali pada ember 2
Pembahasan
a) percepatan gerak ember
Tinjau katrol
 = I . 
(T1 - T2) . R = ½ mK . R2 . a/R
(T1 - T2) = ½ mK . a
(T1 - T2) = ½ . 4 . a
(T1 - T2) = 2a
( Persamaan 1 )

Tinjau ember 1

( Persamaan 2 )

Tinjau ember 2

( Persamaan 3 )

Gabung 2 dan 3

( Persamaan 4 )

Gabung 1 dan 4

b) tegangan tali pada ember 1


Dari persamaan 2

c) tegangan tali pada ember 2


Dari persamaan 3
16. Sebuah benda tegar berotasi dengan percepatan sudut 15 rad/s² karena bekerja momen gaya
sebesar 30 Nm. Tentukanlah momen inersia benda tersebut!
Pembahasan :
Diketahui : α = 15 rad/s²
 = 30 N.m
Ditanya : I
Jawab :
=I.α
I = /α
I = 30/15 = 2 kg.m²

17. Sebuah katrol silinder pejal dengan massa M = 4 kg berjari-jari 20 cm dihubungkan dengan dua
buah massa m1 = 3 kg dan m2 = 5 kg dalam kondisi tertahan diam kemudian dilepaskan.

Jika lantai dibawah m1 licin , tentukan percepatan gerak kedua massa!


Pembahasan
Tinjau katrol M
(T2 - T1).R = ½ m . R2. a/R
(T2 - T1).R = ½ m . a
(T2 - T1) = ½ . 4 . a
(T1 - T2) = 2a ……………… ( Persamaan 1 )

Tinjau m2

( Persamaan 2 )

Tinjau m1

( Persamaan 3 )

Gabung 2 dan 3

( Persamaan 4 )
Gabung 1 dan 4

18. Sebuah silinder pejal bermassa 10 kg berada diatas permukaan yang kasar ditarik gaya F = 50
N seperti diperlihatkan gambar berikut!

Tentukan percepatan gerak silinder jika jari-jarinya adalah 40 cm!


Pembahasan
Tinjau gaya-gaya pada silinder :

( Persamaan 1 )

( Persamaan 2 )

Gabung 1 dan 2

19. Bola pejal bermassa 10 kg mula-mula diam kemudian dilepaskan dari ujung sebuah bidang
miring dan mulai bergerak transalasi rotasi. Jari-jari bola adalah 1 meter, dan ketinggian h = 28
m.

Tentukan kecepatan bola saat tiba di ujung bawah bidang miring!


Pembahasan
Hukum Kekekalan Energi Mekanik :

20. Pada gambar di bawah roda katrol pejal C berputar melepaskan diri dari lilitan tali.

Massa roda C adalah 300 gram. Jika percepatan gravitasi adalah 10 m/s2, hitunglah besar
tegangan tali T!
Pembahasan
Gaya yang bekerja pada katrol

Hukum Newton untuk gerak translasi katrol

(Persamaan 1)
Dari gerak rotasi katrol

(Persamaan 2)

Gabungkan Persamaan 1 dan 2


3 - T = 0,3a
𝑇
3 − 𝑇 = 0,3 ( )
0,15
3 − 𝑇 = 2𝑇
3 = 𝑇 + 2𝑇
3 = 3𝑇 = 1 𝑁𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛
Rumus jadi untuk kasus di atas adalah

21. Sebuah katrol bentuknya silinder pejal dengan massa M = 4 kg ditarik dengan gaya F hingga
berotasi dengan percepatan sudut sebesar 5 rad/s2.

Jika jari-jari katrol adalah 20 cm, tentukan besarnya gaya F tersebut ! Gunakan momen inersia
katrol I = 1/2 Mr2
Pembahasan
Data
M = 4 kg
r = 20 cm = 0,2 m
α = 5 rad/s2
F =…
Gaya yang bekerja pada katrol dan jaraknya, gaya berat w, tidak usah diikutkan, karena
posisinya tepat di poros, jadi tidak menghasilkan putaran.

Jumlah torsi (perkalian gaya dengan jaraknya) harus sama dengan Iα. Sehingga
∑ 𝜏 = 𝐼. 𝛼
1
𝐹. 𝑅 = 𝑀. 𝑅 2 𝛼
2
1 1
𝐹= 𝑀. 𝑅. 𝛼 = 𝑥4𝑥0,2𝑥5 = 2 𝑁
2 2

22. Sebuah partikel bermassa 0,2 kg bergerak melingkar dengan kecepatan sudut tetap 10 rad/s.
Jika jari-jari lintasan partikel 30 cm, hitunglah besar momentum sudut partikel tersebut!
Pembahasan
Data :
m = 0,2 kg
ω = 10 rad/s
r = 30 cm = 0,3 m
Momentum sudut L =.....
Rumus Momentum sudut

dimana
L = momentum sudut
v = ωr = 10(0,3) = 3 m/s
L = mvr = 0,2(3)(0,3) = 0,18 kg m2 s−1

23. Perhatikan gambar sebuah roda pejal homogen di bawah!

Pada tepi roda dililitkan sebuah tali dengan gaya F = 6 N. Jika massa roda 5 kg dan jari-jarinya
20 cm, hitunglah percepatan sudut roda tersebut!
Pembahasan
Data:
M = 5 kg
r = 20 cm = 2/10 meter
F=6N
α =....
Dari Σ τ = Iα

24. Sebuah silinder pejal dan sebuah bola pejal menggelinding pada suatu bidang miring dari
keadaan diam bersamaan. Ketinggian bidang miring adalah h meter.

a) Tentukan perbandingan kelajuan silinder dan bola saat tiba di dasar bidang miring.
b) Manakah yang tiba lebih dahulu di dasar bidang miring antara dua benda tersebut?
Pembahasan
kelajuan saat di dasar bidang.

dengan I = nmr2, h1 = h dan v2 = v,

Coret sesama m dan r,

Diperoleh rumus jadi untuk kasus ini:


Diterapkan untuk mencari perbandingan laju silinder dan laju bola, 2g dan h sama, sehingga
tinggal pengaruh n saja. Untuk silinder n = 1/2 dan untuk bola n = 2/5, diambil dari rumus
momen inersia masing-masing. Sehingga
a) perbandingannya :
𝑣𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 1 1
= ∶
𝑣𝑏𝑜𝑙𝑎 √1 + 𝑛𝑠 √1 + 𝑛𝐵

𝑣𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 √1 + 𝑛𝐵 1 + 2⁄5
= =√
𝑣𝑏𝑜𝑙𝑎 √1 + 𝑛𝑠 1 + 1⁄2

𝑣𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 7⁄
= √ 5 = √7 𝑥 2 = √14 = √14 ∶ √15 = 3,74 ∶ 3,87
𝑣𝑏𝑜𝑙𝑎 3⁄ 5 3 15
2

b) laju bola lebih besar dari laju silinder, jadi bola sampai lebih dulu.

25. Seorang penari balet berputar 3 putaran/sekon dengan kedua tangannya direntangkan. Pada
saat itu momen inersia penari 8 kg m2. Kemudian lengannya dirapatkan sehingga momen
inersianya menjadi 2 kg m2. Hitunglah Frekuensi putaran sekarang!
Pembahasan :
Data:
ω1 = 3 putaran/s
I1 = 8 kg m2
I2 = 2 kg m2
ω2 =.....
Dengan kekekalan momentum sudut :

diperoleh frekuensi sudut atau kecepatan sudut yang baru:

Anda mungkin juga menyukai