Anda di halaman 1dari 15

KASUS TERAPAN MEKANIKA BAHAN

(LENDUTAN BALOK)
 MATAKULIAH MEKANIKA BAHAN
DOSEN PENGAMPU : M. MIRZA ABDILLAH PRATAMA, S.T., M.T.

Nama : arter ari leo

Nim : 210521618016

DEPARTMEN TEKNIK SIPIL S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2022
DEFINISI
Defleksi atau lendutan merupakan perubahan bentuk pada
balok dalam arah (Y) atau vertikal dengan pembebanan
pada balok.
KASUS TERAPAN
Suatu bangunan rumah dengan atap genteng pastinya menggunakan kuda – kuda, baik kuda – kuda
kayu atau beton, karena salahnya dalam perhitungan perencanaan kuda – kuda melengkung karena
beban yang diterima terlalu berat.
PENYELESAIAN

Terjadinya lendutan dikarenakan beban yang diterima balok dari beban


diatasnya terlau besar, hal ini bisa disebabkan karena salahnya
perhitungan teknik sebelum pekerjaan, dan untuk penyelesaiannya
sendiri bisa dengan perhitungan ulang untuk konstruksinya.
Perhitungan ini sendiri tentunya harus memiliki ketelitian yang tinggi
dikarenakan salah sedikit dalam perhitungannya maka bisa menyebabkan
runtuhnya atap dari suatu rumah.
PENYELESAIAN
Berikut contoh penyelesaian dari masalah lendutan balok dengan menghitumg lendutan maksimal.

Balok sederhana dengan bentang 10 meter dibebani beban terbagi rata sepanjang balok sebesar q = 20 kN/m’.
Hitunglah lendutan yang terjadi apabila Modulus Elastisitas (E) diketahui sebesar 200000 MPa dan Momen
Inersia Penampang (Ix) sebesar 100000 cm^4.
PENYELESAIAN
Hitung reaksi yang terjadi

Dengan adanya beban terbagi rata maka kita harus mengekivalenkan terlebih dahulu sebagai beban terpusat (w)
sebagai berikut :

w = q x L = qL

Karena beban simetris maka reaksi pada tumpuan A dan C adalah sama. Sehingga :

RA = RC = w/2 = qL/2
PENYELESAIAN
Hitung dan gambarkan diagram momen yang terjadi

Maka akan didapat rumus momen sebagai berikut :


Mx = RA.x – qx.(x/2) = (qLx)/2 – (qx^2)/2
Sehingga momen maksimum adalah pada bagian tengah bentang (x = L/2) :
Mmax = (qL^2)/8
Rumus momen maksimum ini akan selalu sama apabila bentuk soal sama yaitu balok sederhana dengan beban merata
pada seluruh bentang.
Sehingga dapat kita gambarkan diagram momen sebagai berikut :
PENYELESAIAN
Bidang Momen dijadikan sebagai beban

Setelah bidang momen didapatkan maka kita perlu menjadikan bidang momen tersebut sebagai beban dengan struktur
balok yang sama yaitu balok sederhana dimana bidang momen dibagi dengan suatu rumus kekakuan Modulus
Elastisitas (E) x Momen Inersia Penampang balok (I). Disingkat EI. Untuk lebih jelasnya dapat kalian perhatikan pada
gambar di bawah ini.

Sehingga kita mendapatkan persoalan baru yang harus kita cari momen yang
diakibatkan oleh beban bidang momen di atas, yaitu :
PENYELESAIAN
Hitung Luasan Bidang Momen Tersebut (Menghitung RA’ dan RB’)

Luasan bidang momen digunakan sebagai ekivalen beban terpusat (R) dengan bidang momen pada soal di atas.

R = R1 + R2

dimana R1 = R2, sehingga R = 2 x R1

R1 dapat kita cari dengan cara di bawah ini :


PENYELESAIAN
Karna bidang momen tersebut berbentuk seperti parabola maka untuk mencari
luasannya adalah dengan cara meng-integralkan dalam batas-batas 0 sampai L/2
meter yang dapat kalian lihat pada perhitungan di bawah ini :

Sehingga didapat RA’ = RB’ = R1 = (qL^3)/24EI

*Note : Untuk memudahkan perhitungan EI dimasukkan di akhir saja


PENYELESAIAN
Mencari pusat gaya dari diagram momen berbentuk parabola di atas (Mencari Xa dan Xb)

Untuk mencari nilai Xa dan Xb adalah dengan cara berikut :

anggap Xa = x

Sehingga :

Karena Xa = 5L/16 maka Xb =


L/2 – 5L/16 = 3L/16

*Edit : Pada Rumus tsb


seharusnya Xa.R1
PENYELESAIAN

Hitung Momen maksimum akibat beban bidang momen tersebut

Karena beban simetris maka momen maksimum berada pada jarak L/2.
Sehingga :

Mmaks’ = (RA’.L/2) – (R1 . Xb) = ((ql^3/24EI) . L/2) – ((ql^3/24EI) .


3L/16) = (5qL^4)/384EI

nilai momen maksimum inilah yang


disebut sebagai lendutan maksimum pada
permodelan struktur di samping ini :

Lendutan maksimum = Mmaks’ = (5qL^4)/384EI


PENYELESAIAN
Hitung lendutan maksimum

Dimana diketahui pada soal sebagai berikut :


q = 20 kN/m = 20 N/mm
L = 10 m = 10.000 mm
E = 200.000 MPa
I = 100.000 cm^4 = 1.000.000.000 mm^4
Sehingga lendutan maksimum dapat dicari dengan rumus yang sudah kita dapatkan pada hitungan sebelumnya :
Lendutan maksimum = Mmaks’ = (5qL^4)/384EI
Lendutan maksimum = (5x20x10000^4)/(384x200000x1000000000) = 13,02 mm
Sehingga lendutan maksimum yang terjadi pada balok sederhana dengan beban terbagi rata seperti pada soal di
atas adalah sebesar 13,02 mm.
KESIMPLAN

Lendutan atau defleksi mayoritas terjadi karena salahnya perhitungan perencanaan, beban yang
berlebih membuat balok mengalami defleksi sehingga beresiko membuat rubuhnya suatu atap
bahkah suatu bangunan, untuk meminimalisir kejadian tersebut sangat perlu perhitungan yang
teliti guna menghindari kecelakaan kerja.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai