Balok sederhana dengan bentang 10 meter dibebani beban terbagi rata sepanjang balok
sebesar q = 20 kN/m’. Hitunglah lendutan yang terjadi apabila Modulus Elastisitas (E)
diketahui sebesar 200000 MPa dan Momen Inersia Penampang (Ix) sebesar 100000 cm^4.
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut agar dapat memudahkannya apabila kita menemukan
bentuk soal yang sama hanya saja angkanya yang berbeda, perlu kita selesaikan soal di atas
dalam bentuk rumus terlebih dahulu sebagai berikut :
Dengan adanya beban terbagi rata maka kita harus mengekivalenkan terlebih dahulu
sebagai beban terpusat sebagai berikut :
w = q x L = qL
Karena beban simetris maka reaksi pada tumpuan A dan C adalah sama. Sehingga :
RA = RC = w/2 = qL/2
Mmax = (qL^2)/8
Rumus momen maksimum ini akan selalu sama apabila bentuk soal sama yaitu balok
sederhana dengan beban merata pada seluruh bentang.
Setelah bidang momen didapatkan maka kita perlu menjadikan bidang momen tersebut
sebagai beban dengan struktur balok yang sama yaitu balok sederhana dimana bidang
momen dibagi dengan suatu rumus kekakuan Modulus Elastisitas (E) x Momen Inersia
Penampang balok (I). Disingkat EI. Untuk lebih jelasnya dapat kalian perhatikan pada
gambar di bawah ini.
Sehingga kita mendapatkan persoalan baru yang harus kita cari momen yang diakibatkan oleh
beban bidang momen di atas, yaitu :
R = R1 + R2
Karna bidang momen tersebut berbentuk seperti parabola maka untuk mencari luasannya
adalah dengan cara meng-integralkan dalam batas-batas 0 sampai L/2 meter yang dapat kalian
lihat pada perhitungan di bawah ini :
Sehingga didapat RA’ = RB’ = R1 = (qL^3)/24EI
5. Mencari pusat gaya dari diagram momen berbentuk parabola di atas (Mencari Xa dan
Xb)
anggap Xb = x
Sehingga :
Karena Xb = 5L/16 maka Xa = L/2 – 5L/16 = 3L/16
Karena beban simetris maka momen maksimum berada pada jarak L/2. Sehingga :
(Baca Juga : Contoh Soal Mekanika Teknik Balok Sederhana dengan Beban Terbagi Rata)
Nah nilai momen maksimum inilah yang disebut sebagai lendutan maksimum pada permodelan
struktur di bawah ini :
Lendutan maksimum = Mmaks’ = (5qL^4)/384EI
q = 20 kN/m = 20 N/mm
L = 10 m = 10.000 mm
E = 200.000 MPa
Sehingga lendutan maksimum dapat dicari dengan rumus yang sudah kita dapatkan pada
hitungan sebelumnya :
Sehingga lendutan maksimum yang terjadi pada balok sederhana dengan beban terbagi
rata seperti pada soal di atas adalah sebesar 13,02 mm.
Baiklah cukup sekian penjelasan dari saya mengenai perhitungan lendutan maksimum pada
balok sederhana dengan beban merata penuh sepanjang balok.
Pembahasan :
θB beban = θB momen
yang artinya :
θB beban = qL^3/24EI
θB beban = θB momen
θC beban = θC momen
4MB = 4MC
MB = MC
2000 = 12MB
Sehingga :
MC = MB = 166,667 kNm
Bisa kalian lihat pada gambar, momen-momen yang ada (MB dan
MC) merupakan momen yang sudah kita cari sebelumnya (pada tahap
2) dimana kita dapatkan :
MB = MC = 166,667 kNm
Frame A-B
Akibat adanya beban momen MB sebesar 166,667 kNm maka
mengakibatkan adanya reaksi gaya-gaya horizontal pada titik
A dan titik B. Dimana dapat kita cari dengan cara berikut :
∑MA = 0
MB – HB.H= 0
HA – HB = 0
HA = HB = 16,667 kN
Frame B-C
Pada frame B-C terdapat beban berupa MB, MC, dan beban merata q.
Sehingga reaksi yang terjadi harus diperhitungkan akibat semua
beban tersebut.
Frame C-D
∑MD = 0
-MC + HC.H = 0
HD = HC = 16,667 kN
Frame A-B
Gaya geser : gaya geser terjadi akibat beban yang tegak lurus dengan
frame
Momen :
My = -HA.y = -16,667y
M0 = 0 kNm
M10 = -166,667 kNm
Frame B-C
M0 = -166,667 kNm
Frame C-D
*Tinjau dari Kanan
M0 = 0 kNm
Gaya Geser
Gaya Normal
Momen