Abstrak. Perencanaan dan analisis operasi konstruksi sudah mulai dilakukan untuk meningkatkan efektivitas
dan bertujuan menerapkan prinsip penghematan dalam pelaksanaan operasi konstruksi hingga level proyek
konstruksi. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan keuntungan serta bertahan dalam persaingan bisnis
konstruksi. Sehingga, beberapa perusahaan konstruksi telah mencoba untuk menerjemahkan konsep
perencanaan dan analisa operasi konstruksi ke dalam dunia konstruksi untuk mampu mendukung dalam
peningkatkan efektifitas dan potensi penghematan kerja perusahaan, walaupun baru beberapa perusahaan yang
melaksanakannya. Pada akhirnya bahwa efisien dan efektif suatu perencanaan operasi konstruksi akan menjadi
kunci apakah suatu perusahaan akan kompetitif dalam menghadapi persaingan pasar. Pada perencanaan dan
analisis operasi pekerjaan bore pile dan pile cap pada proyek pembangunan Jalan Layang Kapten Tendean
Blok M Jakarta Paket Taman Puring, dilakukan simulasi dan analisa sensitivitas terhadap jumlah resources
untuk mendapatkan produktivitas dan optimasi durasi, biaya serta peningkatan efektivitas operasi. Dengan
menggunakan program WebCyclone dan COST didapatkan untuk penyelesaian 20 titik borepile memerlukan
waktu 10 hari, dan untuk penyelesaian 5 titik pilecap membutuhkan waktu 17,93 hari. Beberapa alternatif
penghematan dilakukan dengan melakukan analisis sensitivitas terhadap komponen sumber daya berdasarkan
atas tinjauan biaya, waktu, dan efektivitas operasi yang dihasilkan. Dengan tingkat profuktifitas yang efektif,
pada pekerjaan borepile diperoleh biaya/cost paling efisien sebesar Rp 768,8290,-/unit time dan untuk
pekerjaan pilecap diperoleh biaya/cost paling efisien sebesar Rp 50.992,8967,-/unit time.
Kata kunci: perancangan, operasi, produktivitas, pekerjaan bore pile dan pile cap
1. Pendahuluan
Sebagai kota besar dan ibukota Republik Indonesia,
DKI Jakarta perlu memiliki sarana transportasi yang
baik yang dapat menunjang kegiatan mobilisasi dari
satu tempat di Jakarta ke tempat lain dapat
dilakukan dengan menggunakan moda transportasi.
Sarana transportasi yang baik, dapat memfasilitasi
dan mendukung kelancaran terlaksananya aktivitas
transportasi yang menunjang kebutuhan warga
Jakarta.
Pemerintah DKI Jakarta berupaya membuat solusi
untuk mewujudkan kelancaran transportasi tersebut
salah satunya adalah adalah dengan cara moving
people dari kendaraan pribadi ke moda transportasi
umum. Melalui hal ini pula, kemacetan lalu lintas
yang menjadi permasalahan setiap hari di ibukota
berusaha untuk diminimalisasi. Sejalan denganhal
tersebut pemerintah provinsi DKI Jakarta
menambah koridor bus transjakarta. Koridor yang
ditambah tersebut adalah koridor 13. Koridor 13
ini didesain sebagai jalan layang khusus busway
yang membentang sepanjang Kapten Tendean, Blok
M sampai Ciledug.
2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan laporan tugas besar ini
diantaranya,
a. Menganalisis metode pelaksanaan pekerjaan
pondasi bore pile dan pile cap yang digunakan
pada Proyek Pembangunan Jalan Layang
Khusus Busway Kapten Tendean-Blok M.
b. Menganalisis durasi pelaksanaan pekerjaan
pondasi bore pile dan pile cap pada Proyek
Pembangunan Jalan Layang Khusus Busway
Kapten Tendean-Blok M.
c. Mengetahui peringkat aktivitas pekerjaan
pondasi bore pile dan pile cap untuk mengetahui
aktivitas yang paling berpengaruh dalam
pelaksanaan pekerjaan pondasi bore pile pada
Proyek Pembangunan Jalan Layang Khusus
Busway Kapten Tendean-Blok M.
d. Menganalisis produktivitas pengeboran pondasi
bore pile dan pile cap pada Proyek
Pembangunan Jalan Layang Khusus Busway
Kapten Tendean-Blok M.
e. Memberikan rekomendasi terhadap pelaksanaan
konstruksi bore pile dan pile cap yang efisien
dalam segi waktu dan biaya pada Proyek
Pembangunan Jalan Layang Khusus Busway
Kapten Tendean-Blok M.
3.2. Webcyclone
Webcyclone adalah salah satu program yang
digunakan untuk menganalisis simulasi operasi
cyclone dengan berbasis web, keluaran dari
webcyclone adalah nilai produktivitas suatu operasi
dan analisis sensitivitasnya. Untuk menggunakan
program ini, model simulasi operasi cyclone
diterjemahkan dalam bentuk coding (bahasa
program komputer). Coding yang digunakan dalam
webyclone adalah:
Tabel 2. Format yang Digunakan dalam Coding
Simulasi Cyclone
3. Studi Literatur
3.1. Simulasi Operasi Konstruksi
Simulasi merupakan suatu pemodelan dari sebuah
proses atau sistem dengan tujuan model tersebut
mampu merespon menyerupai sistem aslinya
terhadap kejadian kejadian yang terjadi dalam
kurun waktu tertentu.
Salah satu hal penting dalam simulasi adalah
membuat pemodelan sistem yang nyata yang akan
3.3. COST
Proses input data pada perangkat lunak COST
dilakukan dengan langusng memasukkan jenis
activity, jika itu resources tentukan parameterparameternya seperti initial quantity dan generate,
dan jika itu combi tentukan parameter-parameternya
seperti jenis waktu dan nilainya, preceders dan
followersnya, dan jika function masukkan parameter
valuenya dan followernya.
4. Metodologi Penelitian
Secara garis besar, tahapan pelaksanaan dalam tugas
besar ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu,
1. Tahap persiapan, meliputi:
a. Kajian literatur.
b. Identifikasi masalah.
c. Pengumpulan data.
2. Tahap analisis dan pengolahan data.
3. Tahap penyusunan kesimpulan dan rekomendasi.
3.6. Produktivitas
Produktivitas merupakan istilah dalam kegiataan
produksi sebagai perbandingan antara keluaran
(output) dengan masukan (input). Produktivitas juga
merupakan suatu ukuran yang menyatakan
bagaimana baiknya sumber daya diatur dan
dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.
a. Objek Penelitian
Pemerintah DKI Jakarta terus berupaya membuat
solusi untuk mengatasi masalah kemacetan. Salah
satu solusi yang dilakukan adalah dengan cara
moving people dari kendaraan pribadi ke moda
transportasi umum. Sejalan dengan hal tersebut
Pemerintah provinsi DKI Jakarta menambah koridor
bus transjakarta. Koridor yang ditambah tersebut
adalah koridor 13. Koridor 13 ini didesain sebagai
jalan layang khusus busway yang membentang
sepanjang Kapten Tendean, Blok M sampai Ciledug.
Berikut data dari proyek tersebut,
Tabel 3. Informasi Proyek Pembangunan Jalan
Layang Kapten Tendean-Blok M-Cileduk Paket
Pekerjaan Taman Puring
d = 1,2 meter
2,5 m
7,2 m
7,2 m
(3)
(4)
Distribusi
Stacking Out
Deterministik
0,14
Pre Boring
Triangular
Kegiatan
1,01
Deterministik
1,22
1,42
0,32
Boring
Triangular
6,05
7,29
8,53
Reinforcement Instalation
Triangular
1,12
1,37
1,61
Deterministik
Concrete work
Triangular
0,18
1,45
1,81
2,17
Deterministik
0,15
Foundation Finish
Deterministik
30,00
Distribusi
Parameter Distribusi
Low
Mid
High
Excavation
Triangular
3,58
4,31
5,04
Lean Concrete
Triangular
6,80
8,50
10,20
Kegiatan
Cutting Foundation
Deterministik
10,00
Triangular
57,10
69,64
82,17
Triangular
3,50
3,89
4,27
Triangular
5,46
6,83
8,19
Deterministik
2,50
b. Output data
Setelah dilakukan compile dan run
terhadap data yang di-input, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Task Duration
Tabel 5.1 Task Duration Report
BORED PILE
CYCLONE ACTIVE ELEMENTS STATISTICS INFORMATION
Access Average Maximum
Counts Duration Duration
Minimum
Duration
Activity Type
No.
Name
COMBI
STACKING OUT
0.1
0.1
0.1
COMBI
PRE BORING
408
1.2
1.4
1.0
COMBI
12
INSTALL CHASING
408
0.3
0.3
0.3
COMBI
14
BORING STAGE 2
408
7.3
8.4
6.1
COMBI
16
408
1.4
1.4
1.4
COMBI
19
6624
0.5
0.5
0.5
COMBI
22
CONCRETE WORK
6622
1.8
2.0
1.6
NORMAL
23
6622
0.1
0.1
0.1
COMBI
26
FOUNDATION AVAILABLE
400
30.0
30.0
30.0
REINFORCEMENT
INSTALLATION
TREMI PIPE
INSTALLATION
Sumber: WebCyclone
Cycle Productivity
Cycle No.
12002.4
100
0.008331695482728897
Sumber: WebCyclone
BORED PILE
CYCLONE PASSIVE ELEMENTS STATISTICS INFORMATION
Type
No.
Name
Average
Units Idle
QUEUE
QUEUE
GEN
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
1
2
4
5
6
8
9
10
11
13
15
17
18
20
21
24
25
25
SURVEYOR AVAILABLE
HELPER AVAILABLE
PROPOSED PILE POINT
HYDRAULIC BORING AVAILABLE
SPOTTER AVAILABLE
TEMPORARY HOLE READY
CHASING AVAILABLE
CRANE AVAILABLE
RIGGER AVAILABLE
TEMPORARY CHASING INSTALLED
FINAL CHASING INSTALLED
PREPARE TO CONCRETE
TREMI PIPE AVAILABLE
READY TO CONCRETE
CONCRETE PUMP AVAILABLE
FOUNDATION SETTING TIME
SUPERVISOR AVAILABLE
SUPERVISOR AVAILABLE
1.0
0.0
0.4
0.6
0.9
0.0
1615.1
0.8
0.8
0.3
0.0
207.6
0.0
0.0
0.2
1623.3
0.0
0.0
2
1
11
1
1
1
3242
1
1
1
1
408
1
1
1
3249
1
1
Times
not
empty
0.1
0.0
1910.0
4541.7
7507.1
41.5
7998.2
6657.8
6657.8
2449.6
3.7
7945.9
198.4
0.0
1402.7
7997.6
2.0
2.4
% Idle
Total Sim
Time
Average
Wt Time
Units at
end
0.00
0.00
23.87
56.76
93.82
0.52
99.95
83.20
83.20
30.61
0.05
99.30
2.48
0.00
17.53
99.94
0.03
0.02
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
12002.4
0.0
0.0
8.4
5.6
18.3
0.1
3437.6
1.5
1.5
6.0
0.0
?
0.1
0.0
0.4
3559.4
0.0
0.0
0
1
3
0
0
0
3242
1
1
0
0
408
0
0
0
3248
0
0
Sumber: WebCyclone
5.1.2.
a.
b. Output data
Setelah dilakukan compile dan run
terhadap data yang di-input, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Task Duration
No.
Name
Access
Counts
COMBI
EXCAVATION
100
4.3
5.0
3.5
COMBI
101
8.5
9.1
7.8
COMBI
CUTTING FOUNDATION
102
10.0
10.0
10.0
COMBI
12
97
68.8
82.4
53.3
COMBI
15
98
3.9
4.4
3.2
COMBI
17
99
6.8
7.2
6.3
COMBI
19
100
2.5
2.5
2.5
Sumber: WebCyclone
Average Maximum
Duration Duration
Minimum
Duration
Cycle Productivity
Cycle No.
6691.6
100
0.014944106132872
Sumber: WebCyclone
Times
not
empty
% Idle
6264.9
93.62
6691.6
61.4
0.0
0.0
0.00
6691.6
0.0
0.5
3515.2
52.53
6691.6
7.0
0.8
5160.8
77.12
6691.6
25.7
QUEUE
0.0
35.4
0.53
6691.6
0.3
QUEUE
0.0
56.2
0.84
6691.6
0.5
QUEUE
10
0.0
0.0
0.00
6691.6
0.0
QUEUE
11
COMMAND REINFORCEMENT
5.4
6660.1
99.53
6691.6
355.0
QUEUE
13
2.8
6663.1
99.57
6691.6
184.7
QUEUE
14
0.0
50.8
0.76
6691.6
0.5
QUEUE
16
0.0
118.9
1.78
6691.6
1.2
QUEUE
18
0.0
121.5
1.82
6691.6
1.3
Type
No.
Name
QUEUE
EXCAVATOR
0.9
QUEUE
COMMAND EXCAVATION
QUEUE
QUEUE
Sumber : WebCyclone
To
Surveyor
Hydraulic Boring
Chasing Available
Set of Tremipipe
HYDRAULIC
BORING
MACHINE
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
Sumber: WebCyclone
1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
CHASING'
SET OF
TREMIPIPE
1
1
2
2
1
1
2
2
1
1
2
2
1
1
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
Productivity
Cost Per
Per Unit
Unit Time
Time
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
768,8430
768,8319
768,8568
768,8290
1.211,7055
1.211,7097
1.211,6842
1.211,6817
774,4340
774,4324
774,4320
774,4371
1.217,2691
1.217,2807
1.217,2826
1.217,2825
Cost Per
Prod. Unit
92.278,2920
92.278,2920
92.278,2920
92.278,2920
145.428,5974
145.428,5974
145.428,5974
145.428,5974
92.948,2853
92.948,2853
92.948,2853
92.948,2853
146.098,5907
146.098,5907
146.098,5907
146.098,5907
Pada Tabel 5.8, ditunjukkan bahwa nilai produktivitas stabil pada kisaran 0,0083 per time unit. Namun, terdapat
beberapa alternatif konfigurasi alokasi sumber daya dengan nilai produktivitas sebesar 0.0083 per time unit.
Oleh karena itu, akan dipilih alternatif alokasi sumber daya yang paling efisien dibandingkan dengan alternatif
lainnya yaitu terdiri dari 1 surveyor, 1 hydraulic boring machine, 2 set chasing, dan 2 set tremi pipe. Pemilihan
alternatif tersebut didasarkan pada jumlah sumber daya yang digunakan paling sedikit yang mampu mencapai
tingkat produktivitas tertinggi yaitu 0.0083 per time unit dengan biaya/cost paling efisien, yaitu sebesar Rp
768,8290,-/unit time. Cycle production graph berdasarkan hasil optimasi resource dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
Excavator
Command Excavation
Hasil dari analisis sensitivitas untuk operasi pekerjaan bore pile disajikan pada tabel 5.10.
Tabel 5.10 Hasil analisis sensitivitas
Resource Information
LABOR
CREW
Productivity Information
EXCAVATOR
COMMAND OF
EXCAVATION
STEEL
WORKER
FORMWORK
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
EXCAVATOR
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
1
1
3
1
1
3
1
2
3
1
2
3
2
1
3Resource Information
2
1
3
2
2
COMMAND
OF
LABOR
STEEL
3
2
2
EXCAVATION
CREW
WORKER
4
1
1
4
1
1
4
1
2
4
2
1
4
2
1
4
2
2
4
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
1
1
3
1
1
3
1
2
3
1
2
3
2
1
3
2
1
3
2
2
3
2
2
4
1
1
4
1
1
4
1
2
4
1
2
4
2
1
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
FORMWORK
1
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
0.0147 50.960,2673
3.459.900
0.0149 50.768,2699
3.399.200
0.0294 51.091,3442
1.739.925
0.0287 51.729,5187
1.800.975
0.0149 50.960,8687
3.418.800
0.0148 50.976,6188
3.449.325
0.0289 51.533,8497
1.780.600
0.0289 51.512,0018
1.780.600
0.0149 50.725,1067
3.399.200
0.0149 50.958,6054
3.429.550
0.0293 50.992,8967
1.739.925
0.0291 51.594,3277
1.770.450
0.0148 51.155,3980
3.449.325
0.0150 51.133,6129
3.418.800
0.0293 51.262,9111
1.749.900
0.0300 51.495,6429
1.719.200
0.0148 50.670,1687
3.429.550
0.0147 50.789,9575
3.459.900
0.0294 51.084,5618
1.739.925
0.0289 51.191,2871
1.770.450
0.0148 51.133,3833
3.449.325
0.0150
51.248,1002
Productivity
Information 3.418.800
0.0289 51.525,8389
1.780.600
Productivity
Per Cost
Per Unit Cost Per
Prod.
0.0292
51.961,3120
1.780.600
Unit Time
Time
Unit
0.0148 50.775,7413
3.429.550
0.0147 50.790,2185
3.459.900
0.0285 51.321,7802
1.800.975
0.0150 50.973,1355
3.388.275
0.0148 51.163,8613
3.449.325
0.0295 51.570,5452
1.749.900
0.0296 51.770,0566
1.749.900
0.0150 55.663,9412
3.701.850
0.0147 55.901,5690
3.801.900
0.0293 55.945,6217
1.910.925
0.0288 55.929,5455
1.944.450
0.0147 56.265,1662
3.821.850
0.0147 56.317,9325
3.821.850
0.0287 57.032,6067
1.988.300
0.0292 56.176,7116
1.920.900
0.0146 56.046,9579
3.835.250
0.0148 55.758,7632
3.768.550
0.0292 56.713,1751
1.944.450
0.0290 56.482,3035
1.944.450
0.0146 56.212,9351
3.855.375
0.0146 56.239,3427
3.855.375
0.0288 56.297,9334
1.954.600
0.0294 56.534,0054
1.920.900
0.0146 55.996,9324
3.835.250
0.0147 55.775,4498
3.801.900
0.0291 56.653,2531
1.944.450
0.0292 56.834,7161
1.944.450
0.0146 56.342,3220
3.855.375
0.0148 56.140,6429
3.788.325
0.0293 56.309,0718
1.920.900
0.0293 56.368,3709
1.920.900
0.0148 55.678,5161
3.768.550
0.0147 56.070,9849
3.801.900
0.0292 56.853,5967
1.944.450
0.0292 56.803,6733
1.944.450
0.0147 56.166,8161
3.821.850
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
EXCAVATOR
2
2
12
12
12
12
12
2
2
22
22
22
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
1
1
3Resource Information
1
1
3
1
2
COMMAND
OF
LABOR
STEEL
3
1
2
EXCAVATION
CREW
WORKER
3
2
1
3
2
1
43
12
22
43
22
12
44
21
11
4
21
21
4
21
2
1
14
12
14
12
1
14
12
21
14
12
22
14
22
12
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
FORMWORK
1
2
21
12
21
12
21
12
21
12
21
12
0.0292 56.713,1751
1.944.450
0.0290 56.482,3035
1.944.450
0.0146 56.212,9351
3.855.375
0.0146 56.239,3427
3.855.375
0.0288 56.297,9334
1.954.600
0.0294 56.534,0054
1.920.900
0.0146 55.996,9324
3.835.250
Productivity
Information 3.801.900
0.0147
55.775,4498
0.0291 56.653,2531
1.944.450
Productivity
Per Cost
Per Unit Cost Per
Prod.
0.0292
56.834,7161
1.944.450
Unit Time
Time
Unit
0.0146 56.342,3220
3.855.375
0.0148 56.140,6429
3.788.325
0.0285
1.800.975
0.0293 51.321,7802
56.309,0718
1.920.900
0.0150
3.388.275
0.0293 50.973,1355
56.368,3709
1.920.900
0.0148
3.449.325
0.0148 51.163,8613
55.678,5161
3.768.550
0.0295
1.749.900
0.0147 51.570,5452
56.070,9849
3.801.900
0.0296
1.749.900
0.0292 51.770,0566
56.853,5967
1.944.450
0.0292 55.663,9412
56.803,6733
1.944.450
0.0150
3.701.850
56.166,8161
3.821.850
0.0147 55.901,5690
3.801.900
0.0148 55.945,6217
56.120,5295
3.788.325
0.0293
1.910.925
0.0292 55.929,5455
56.181,3403
1.920.900
0.0288
1.944.450
0.0291 56.265,1662
56.844,8487
1.954.600
0.0147
3.821.850
Sumber:
2 WebCyclone 1
2
1
2
0.0147 56.317,9325
3.821.850
2
1
2
2
1
0.0287 57.032,6067
1.988.300
2
1
2
2
1.920.900
Pada Tabel
5.10, ditunjukkan
bahwa2 nilai produktivitas
stabil
pada kisaran0.0292
0,029356.176,7116
per time unit. Namun,
2 konfigurasi
1 alokasi sumber
1
1
0.0146 56.046,9579
3.835.250
terdapat2 beberapa alternatif
daya dengan
nilai produktivitas
sebesar 0,0293 per
time
2
2
1
1
0.0148
55.758,7632
unit. Oleh
karena itu, akan
dipilih alternatif
alokasi
sumber2 daya yang paling
efisien
dibandingkan 3.768.550
dengan
2 lainnya yaitu terdiri
2
1
1 excavation, 2 labor
0.0292crew,
56.713,1751
1.944.450
alternatif
dari 1 excavator,
22instruction for
dan 2 steel worker,
1
2 Pemilihan alternatif
2
1 didasarkan
2
2
56.482,3035 paling 1.944.450
formwork.
tersebut
pada jumlah
sumber daya0.0290
yang digunakan
sedikit
2
2
1
1
0.0146
56.212,9351
yang mampu
mencapai2 tingkat produktivitas
tinggi
dan relatif
konstan yaitu
0.0293
per time unit 3.855.375
dengan
2
2
2
1
2
0.0146 56.239,3427
3.855.375
biaya/cost paling efisien, yaitu sebesar Rp 50.992,8967,-/unit time.
2
2
2
2
1
0.0288 56.297,9334
1.954.600
2
2
2
2
2
0.0294
56.534,0054
Cycle production graph berdasarkan hasil optimasi resource dapat dilihat pada gambar di bawah, dimana 1.920.900
terlihat
2
3
1
1
0.0146
55.996,9324
3.835.250
produktivitas
operasi pekerjaan
pilecap
lebih1 baik dibanding
produktivitas
sebelum
optimasi resources
2
3
1
1
2
0.0147 55.775,4498
3.801.900
dilakukan.
2
3
1
2
1
0.0291 56.653,2531
1.944.450
2
3
1
2
2
0.0292 56.834,7161
1.944.450
2
3
2
1
1
0.0146 56.342,3220
3.855.375
2
3
2
1
2
0.0148 56.140,6429
3.788.325
2
3
2
2
1
0.0293 56.309,0718
1.920.900
2
3
2
2
2
0.0293 56.368,3709
1.920.900
2
4
1
1
1
0.0148 55.678,5161
3.768.550
2
4
1
1
2
0.0147 56.070,9849
3.801.900
2
4
1
2
1
0.0292 56.853,5967
1.944.450
2
4
1
2
2
0.0292 56.803,6733
1.944.450
2
4
2
1
1
0.0147 56.166,8161
3.821.850
2
4
2
1
2
0.0148 56.120,5295
3.788.325
2
4
2
2
1
0.0292 56.181,3403
1.920.900
2
4
2
2
2
0.0291 56.844,8487
1.954.600
b. Output data
Setelah dilakukan compile dan run
terhadap data yang di-input, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui software COST, terlihat bahwa produktivitas operasi pekerjaan borepile
yang dicapai sama dengan produktivitas yang dicapai pada WebCyclone setelah optimasi resources dilakukan.
5.3.2.
a.
b. Output data
Setelah dilakukan compile dan run
terhadap data yang di-input, diperoleh hasil
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui software COST, terlihat bahwa produktivitas operasi pekerjaan pilecap
yang dicapai sama dengan produktivitas yang dicapai pada WebCyclone setelah optimasi resources dilakukan.
6. Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
mengenai perancangan dan analisis operasi
konstruksi pada operasi pekerjaan borepile dan
pilecap, maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Tingkat produktivitas dari model operasi
pekerjaan bore pile yang disimulasikan pada
studi ini diperoleh sebesar 0,00833 per time unit
atau sama dengan 0,5 hari per unit. Sehingga
dapat diketahui untuk penyelesaian 20 titik
pekerjaan bore pile membutuhkan waktu 10 hari.
b. Tingkat produktivitas dari model operasi
pekerjaan pilecap yang disimulasikan pada studi
ini diperoleh sebesar 0,01494 per time unit atau
sama dengan 0,9 hari per unit. Sehingga dapat
diketahui untuk penyelesaian 5 titik pekerjaan
pilecap membutuhkan waktu 17,93 hari.
c. Kombinasi resources yang paling optimum dari
segi produktivitas, biaya dan waktu penyelesaian
operasi bore pile adalah 1 surveyor, 1 hydraulic
boring machine, 2 set chasing, dan 2 set tremi
pipe. Pemilihan alternatif tersebut didasarkan
pada jumlah sumber daya yang digunakan paling
sedikit yang mampu mencapai tingkat
produktivitas tertinggi yaitu 0.0083 per time unit
dengan biaya/cost paling efisien, yaitu sebesar
Rp 768,8290,-/unit time.
d. Kombinasi resources yang paling optimum dari
segi produktivitas, biaya dan waktu penyelesaian
operasi pilecap adalah 1 surveyor, 1 excavator, 2
labor crew, dan 2 steel worker, 1 formwork.
Pemilihan alternatif tersebut didasarkan pada
jumlah sumber daya yang digunakan paling
sedikit yang mampu mencapai tingkat
produktivitas tertinggi yaitu 0.0293 per time unit
dengan biaya/cost paling efisien, yaitu sebesar
Rp 50.992,8967,-/unit time.
e. Setelah diperoleh optimasi resources melalui
program WebCyclone, selanjutnya dilakukan
analisis operasi pekerjaan borepile dan pilecap
dengan menggunakan software COST, tingkat
produktivitas model operasi pekerjaan borepile
dan pilecap pada dua program ini menghasilkan
nilai yang hampir sama.
6.2. Saran
a. Mengingat sulitnya kunjungan lanjutan untuk
melakukan verifikasi dan validasi mengenai
detail suatu operasi konstruksi pada suatu
proyek, sebaiknya kunjungan resmi tidak hanya
diadakan sekali selama masa perkuliahan mata
kuliah ini, melainkan sebelum berakhirnya
in