Anda di halaman 1dari 16

PERANCANGAN DAN ANALISIS OPERASI

BORE PILE DAN PILE CAP PEMBANGUNAN JALAN LAYANG


KAPTEN TENDEAN BLOK M - CILEDUK
(PAKET PEKERJAAN: TAMAN PURING)
Achmad Siswandy Asdam, Nur Asty Pratiwi, Rina Asri Aisyah, Muhamad Abduh
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Tekik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
Jl. Ganesha No. 10 Bandung 40132
e-mail: achmadsiswandy_asdam@yahoo.com, nurasty_pratiwi@yahoo.co.id, rinaasriaisyah@gmail.com,
abduh@si.itb.ac.id

Abstrak. Perencanaan dan analisis operasi konstruksi sudah mulai dilakukan untuk meningkatkan efektivitas
dan bertujuan menerapkan prinsip penghematan dalam pelaksanaan operasi konstruksi hingga level proyek
konstruksi. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan keuntungan serta bertahan dalam persaingan bisnis
konstruksi. Sehingga, beberapa perusahaan konstruksi telah mencoba untuk menerjemahkan konsep
perencanaan dan analisa operasi konstruksi ke dalam dunia konstruksi untuk mampu mendukung dalam
peningkatkan efektifitas dan potensi penghematan kerja perusahaan, walaupun baru beberapa perusahaan yang
melaksanakannya. Pada akhirnya bahwa efisien dan efektif suatu perencanaan operasi konstruksi akan menjadi
kunci apakah suatu perusahaan akan kompetitif dalam menghadapi persaingan pasar. Pada perencanaan dan
analisis operasi pekerjaan bore pile dan pile cap pada proyek pembangunan Jalan Layang Kapten Tendean
Blok M Jakarta Paket Taman Puring, dilakukan simulasi dan analisa sensitivitas terhadap jumlah resources
untuk mendapatkan produktivitas dan optimasi durasi, biaya serta peningkatan efektivitas operasi. Dengan
menggunakan program WebCyclone dan COST didapatkan untuk penyelesaian 20 titik borepile memerlukan
waktu 10 hari, dan untuk penyelesaian 5 titik pilecap membutuhkan waktu 17,93 hari. Beberapa alternatif
penghematan dilakukan dengan melakukan analisis sensitivitas terhadap komponen sumber daya berdasarkan
atas tinjauan biaya, waktu, dan efektivitas operasi yang dihasilkan. Dengan tingkat profuktifitas yang efektif,
pada pekerjaan borepile diperoleh biaya/cost paling efisien sebesar Rp 768,8290,-/unit time dan untuk
pekerjaan pilecap diperoleh biaya/cost paling efisien sebesar Rp 50.992,8967,-/unit time.
Kata kunci: perancangan, operasi, produktivitas, pekerjaan bore pile dan pile cap

1. Pendahuluan
Sebagai kota besar dan ibukota Republik Indonesia,
DKI Jakarta perlu memiliki sarana transportasi yang
baik yang dapat menunjang kegiatan mobilisasi dari
satu tempat di Jakarta ke tempat lain dapat
dilakukan dengan menggunakan moda transportasi.
Sarana transportasi yang baik, dapat memfasilitasi
dan mendukung kelancaran terlaksananya aktivitas
transportasi yang menunjang kebutuhan warga
Jakarta.
Pemerintah DKI Jakarta berupaya membuat solusi
untuk mewujudkan kelancaran transportasi tersebut
salah satunya adalah adalah dengan cara moving
people dari kendaraan pribadi ke moda transportasi
umum. Melalui hal ini pula, kemacetan lalu lintas
yang menjadi permasalahan setiap hari di ibukota
berusaha untuk diminimalisasi. Sejalan denganhal
tersebut pemerintah provinsi DKI Jakarta
menambah koridor bus transjakarta. Koridor yang
ditambah tersebut adalah koridor 13. Koridor 13
ini didesain sebagai jalan layang khusus busway
yang membentang sepanjang Kapten Tendean, Blok
M sampai Ciledug.

Dan komponen penting bagi sebuah jalan layang


salah satunya adalah pondasi. Pondasi yang
dibangun harus mampu mendukung beban-beban
yang diterima dari kendaraan maupun struktur jalan
itu sendiri untuk disalurkan ke lapisan tanah keras.
Kedalaman tanah keras dan lokasi proyek menjadi
salah satu faktor penentu jenis pondasi dan metode
yang digunakan.
Pondasi bore pile merupakan salah satu jenis
pondasi dalam (deep foundation). Pondasi bore pile
dipilih untuk lokasi proyek yang dikelilingi gedunggedung tinggi seperti kota Jakarta. Hal tersebut
untuk meminimalisasi getaran yang ditimbulkan
saat pekerjaan pondasi karena dapat menyebabkan
retakan pada gedung yang berada di sekitar proyek
apabila dipakai pondasi tiang pancang.
Metode pelaksanaan pondasi bore pile mencakup
tiga tahapan utama yaitu pengeboran, pembesian,
dan pengecoran. Masing-masing tahapan tersebut
memerlukan waktu. Metode pelaksanaan yang
digunakan dalam sebuah pekerjaan konstruksi juga
memberikan pengaruh terhadap waktu penyelesaian
pekerjaan. Waktu dan durasi pekerjaan merupakan
hal penting dalam pekerjaan konstruksi karena

berkaitan dengan batas akhir proyek yang telah


disepakati di awal kontrak. Jika penyelesaian
proyek mengalami keterlambatan maka kontraktor
sebagai penyedia barang dan jasa akan dikenai
denda. Untuk menghindari hal tersebut maka
dibutuhkan pemilihan metode dan manajemen
waktu yang baik untuk setiap pelaksanaan
pekerjaaan konstruksi termasuk pekerjaan bore pile
lengkap beserta pile cap-nya.
Pada perencanaan dan analisa operasi tahapan
pekerjaan bore pile dan pile cap, dibahas mengenai
simulasi dalam pelaksanaan pekerjaan bore pile dan
pile cap yang dibangun di sepanjang Kapten
Tendean, Blok M. Selain itu terdapat pula analisa
sensitivitas terhadap jumlah resource dan metode
pelaksanaan konstruksi untuk dapat melakukan
optimasi durasi dan biaya. Pada kajian ini digunakan
simulasi dengan software MicroCyclone dan COST,
untuk mengetahui nilai produktivitas dan durasi
kegiatan pembangunan elevated station.

disimulasikan. Dalam simulasi operasi konstruksi,


membuat model merupakan hal terpenting yang
perlu dilakukan karena salah atau benar hasil dari
suatu simulasi tergantung dari pemodelannya.
Terdapat tiga strategi dalam pemodelan untuk
melakukan simulasi suatu operasi konstrusksi, yaitu:
1. Event start, simulasi didasarkan pada kejadian
yang dijadwalkan, eksekusi satu kejadian
selanjutnya akan berpindah pada kejadian lain.
2. Process interaction, simulasi dipandang dari segi
transaksi yang terjadi pada suatu proses yang
terkait dengan sumber daya.
3. Activity scanning, simulasi dipandang dari
kegiatan-kegiatan dalam suatu sistem.
Dalam pemodelan Cyclone ada beberapa elemen
yang digunakan dalam menggambarkan suatu
operasi konstruksi. Berikut gambar-gambar elemen
yang digunakan dalam pemodelan Cyclone.
Tabel 1. Elemen - Elemen Pemodelan Cyclone

2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan laporan tugas besar ini
diantaranya,
a. Menganalisis metode pelaksanaan pekerjaan
pondasi bore pile dan pile cap yang digunakan
pada Proyek Pembangunan Jalan Layang
Khusus Busway Kapten Tendean-Blok M.
b. Menganalisis durasi pelaksanaan pekerjaan
pondasi bore pile dan pile cap pada Proyek
Pembangunan Jalan Layang Khusus Busway
Kapten Tendean-Blok M.
c. Mengetahui peringkat aktivitas pekerjaan
pondasi bore pile dan pile cap untuk mengetahui
aktivitas yang paling berpengaruh dalam
pelaksanaan pekerjaan pondasi bore pile pada
Proyek Pembangunan Jalan Layang Khusus
Busway Kapten Tendean-Blok M.
d. Menganalisis produktivitas pengeboran pondasi
bore pile dan pile cap pada Proyek
Pembangunan Jalan Layang Khusus Busway
Kapten Tendean-Blok M.
e. Memberikan rekomendasi terhadap pelaksanaan
konstruksi bore pile dan pile cap yang efisien
dalam segi waktu dan biaya pada Proyek
Pembangunan Jalan Layang Khusus Busway
Kapten Tendean-Blok M.

3.2. Webcyclone
Webcyclone adalah salah satu program yang
digunakan untuk menganalisis simulasi operasi
cyclone dengan berbasis web, keluaran dari
webcyclone adalah nilai produktivitas suatu operasi
dan analisis sensitivitasnya. Untuk menggunakan
program ini, model simulasi operasi cyclone
diterjemahkan dalam bentuk coding (bahasa
program komputer). Coding yang digunakan dalam
webyclone adalah:
Tabel 2. Format yang Digunakan dalam Coding
Simulasi Cyclone

3. Studi Literatur
3.1. Simulasi Operasi Konstruksi
Simulasi merupakan suatu pemodelan dari sebuah
proses atau sistem dengan tujuan model tersebut
mampu merespon menyerupai sistem aslinya
terhadap kejadian kejadian yang terjadi dalam
kurun waktu tertentu.
Salah satu hal penting dalam simulasi adalah
membuat pemodelan sistem yang nyata yang akan

3.3. COST
Proses input data pada perangkat lunak COST
dilakukan dengan langusng memasukkan jenis

activity, jika itu resources tentukan parameterparameternya seperti initial quantity dan generate,
dan jika itu combi tentukan parameter-parameternya
seperti jenis waktu dan nilainya, preceders dan
followersnya, dan jika function masukkan parameter
valuenya dan followernya.

dengan itu pondasi bor pile ini siap dipakai sebagai


pondasi dalam sebuah konstruksi bangunan.
Pada proyek ini proses pemasangan bore pile dapat
digambarkan seperti diagram alir berikut,

3.4. Pekerjaan Bore Pile


Pondasi Bore Pile adalah salah satu jenis dari
berbagai macam bentuk jenis pondasi dalam,dengan
memiliki bentuk seperti tabung yang terdiri dari
campuran beton bertulang dengan dimensi diameter
tertentu yang dipasang di dalam tanah dengan
menggunakan metode pengeboran terkini sampai
panjang kedalaman dengan tingkat kekerasan daya
dukung tanah yang diperlukan untuk suatu
konstruksi bangunan.
Pada umumnya pemasangan Bore Pile dimulai
dengan proses pembuatan lubang di dalam tanah
dengan dimensi vertikal menggunakan teknik
pengeboran dengan mesin bore pile, dapat
menggunakan teknik metode bor kering (dry boring)
atau dapat juga menggunakan teknik pengeboran bor
basah (wash boring). Pelubangan dilakukan sampai
dengan kedalaman yang telah ditentukan
sebelumnya atau sampai tanah keras yang
memenuhi perhitungan daya dukung yang telah
diperhitungkan
sebelumnya
yang
biasanya
mengikuti data sondir penyelidikan daya dukung
tanah sebelum proses pelaksanaan pekerjaan bore
pile dilakukan.
Setelah proses pelaksanaan pelubangan tanah telah
selesai dikerjakan, proses selanjutnya yaitu dengan
pemasangan instalasi besi fabrikasi Bor Pile yang
biasanya telah dirangkai sebelumnya. Bentuk
fabrikasi besi bore pile sendiri harusnya bundar
mengikuti bentuk dari lubang pengeboran itu sendiri
untuk mendapatkan hasil daya dukung pondasi
dalam yang dibutuhkan. Pekerjaan selanjutnya yaitu
pengecoran beton basah kedalam lubang pondasi
bor pile (cast in site) yang sudah diinstal fabrikasi
besi. Sebaiknya per satu lubang bore pile yang
selesai dibor langsung dilakukan instalasi besi dan
pengecoran untuk hasil yang maksimal. Dalam
proses pengecoran, apabila dalam pengeboran
menggunakan
metode
bor
basah,
harus
menggunakan pipa tremi sebagai penghantar beton
sampai ke dasar lubang bor agar tidak terlalu
bercampur dengan lumpur limbah hasil dari
pengeboran. Pipa tremi diisi dengan beton yang
masih basah sambil diangkat sedikit demi sedikit
sampai dengan selesai sampai lubang bor penuh.
Sampai disini proses pekerjaan tim bore pile telah
selesai. Untuk selanjutnya tim lain dapat menunggu
beton sampai kering, kemudian beton bagian atas
dipotong dengan cara dibobok beberapa sentimeter
sampai ketemu beton yang bagus dan keras yang

Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Pekerjaan Pondasi


Bore Pile

3.5. Pekerjaan Pile Cap


Pile cap merupakan suatu cara untuk mengikat
pondasi sebelum didirikan kolom di bagian atasnya.
Pile cap tersusun atas tulangan baja yang
membentuk suatu bidang dengan ketebalan dan
lebar yang berbeda-beda tergantung dari jumlah
tiang yang tertanam. Fungsi dari pile cap adalah
untuk menerima beban dari kolom yang kemudian
akan terus disebarkan ke tiang pancang dimana
masing-masing pile menerima 1/N dari beban oleh
kolom dan harus daya dukung yang diijinkan (Y
ton) (N= jumlah kelompok pile). Jadi beban
maksimum yang bisa diterima oleh pile cap dari
suatu kolom adalah sebesar N x (Y ton).
Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar
berada di titik pusat pondasi sehingga tidak
menyebabkan
eksentrisitas
yang
dapat
menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain
itu, seperti halnya kepala kolom, pile cap juga
berfungsi untuk menahan gaya geser dari
pembebanan yang ada. Bentuk dari pile cap juga
bervariasi dengan bentuk segitiga dan persegi

panjang. Jumlah kolom yang diikat pada tiap pile


cap pun berbeda tergantung kebutuhan atas beban
yang akan diterimanya. Terdapat pile cap dengan
pondasi tunggal, ada yang mengikat 2 dan 4 buah
pondasi yang diikat menjadi satu.
Pada proyek ini proses pemasangan pile cap dapat
digambarkan seperti diagram alir berikut,

3.7. Analisa Sensitivitas


Analisa sensitivitas merupakan analisa yang
dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan
parameter-parameter produksi terhadap perubahan
kinerja sistem produksi dalam menghasilkan
keuntungan. Dengan melakukan analisis sensitivitas
maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahanperubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi
sebelumnya.
Setelah melakukan analisis dapat diketahui sebarapa
jauh dampak perubahan tersebut terhadap kelayakan
proyek. Pada tingkat mana proyek masih layak
dilaksanakan.

4. Metodologi Penelitian
Secara garis besar, tahapan pelaksanaan dalam tugas
besar ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu,
1. Tahap persiapan, meliputi:
a. Kajian literatur.
b. Identifikasi masalah.
c. Pengumpulan data.
2. Tahap analisis dan pengolahan data.
3. Tahap penyusunan kesimpulan dan rekomendasi.

Gambar 2. Diagram Alir Tahapan Pekerjaan Pile Cap

3.6. Produktivitas
Produktivitas merupakan istilah dalam kegiataan
produksi sebagai perbandingan antara keluaran
(output) dengan masukan (input). Produktivitas juga
merupakan suatu ukuran yang menyatakan
bagaimana baiknya sumber daya diatur dan
dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal.

a. Objek Penelitian
Pemerintah DKI Jakarta terus berupaya membuat
solusi untuk mengatasi masalah kemacetan. Salah
satu solusi yang dilakukan adalah dengan cara
moving people dari kendaraan pribadi ke moda
transportasi umum. Sejalan dengan hal tersebut
Pemerintah provinsi DKI Jakarta menambah koridor
bus transjakarta. Koridor yang ditambah tersebut
adalah koridor 13. Koridor 13 ini didesain sebagai
jalan layang khusus busway yang membentang
sepanjang Kapten Tendean, Blok M sampai Ciledug.
Berikut data dari proyek tersebut,
Tabel 3. Informasi Proyek Pembangunan Jalan
Layang Kapten Tendean-Blok M-Cileduk Paket
Pekerjaan Taman Puring

Secara matematis, total produksi merupakan


akumulasi produksi dalam rentan waktu tertentu.
(Pers. 1)
Produktivitas
juga
dapat
diukur
dengan
membandingkan jumlah produksi dan total
perulangan operasi konstruksi.
(Pers. 2)
Dimana n merupakan total perulangan, dan Pi
merupakan total produksi pada siklus ke i.

4.2. Operasi Pembuatan Bore Pile dan Pile Cap


Operasi yang ditinjau pada tugas besar ini adalah
operasi pembuatan bore pile dan pile cap. Pada
operasi pembuatan bore pile dan pile cap ini terdapat
beberapa sumber daya yang melakukan beberapa
tugas untuk menghasilkan suatu produk. Bore pile

berukuran panjang 35 meter dengan diameter 1200


milimeter. Sedangkan pile cap berukuran panjang
7,2 meter dan ukuran lebar yang sama dengan tebal
2,5 meter. Gambar detail bore pile dan pile cap dapat
dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4.

d = 1,2 meter

2,5 m

7,2 m

7,2 m

(3)

(4)

Gambar 3. Bore Pile, Gambar 4. Pile Cap

4.3. Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data pada tugas besar ini
terbagi menjadi data primer dan data sekunder.
1. Data primer.
Data primer adalah data atau informasi yang
diperoleh secara langsung di lokasi tinjauan.
Pada tugas besar ini, proses pengumpulan data
primer dilakukan dengan pengamatan langsung
(observasi) di lapangan dan wawancara dengan
pihak proyek terkait tahapan operasi pekerjaan
bore pile dan pile cap di proyek jalan layang
paket pekerjaan Taman Puring.
2. Data sekunder.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
berbagai sumber yang sudah ada. Proses
pengumpulan data sekunder dilakukan untuk
memperkirakan durasi pekerjaan dengan
menggunakan data durasi pada pekerjaan bore
pile dan pile cap pada proyek lain dengan
penyesuaian volume pekerjaan proyek jalan
layang paket pekerjaan Taman Puring.
4.4. Pemodelan Operasi Pekerjaan Pondasi dan
Pier
Secara garis besar, tahapan operasi pekerjaan bore
pile dan pile cap pada pekerjaan proyek jalan layang
paket pekerjaan Taman Puring seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1 dan Gambar 2.
4.4.1. Identifikasi Flow Unit
Dalam pembuatan model cyclone operasi
pembuatan bore pile dan pile cap ini, langkah
pertama yang dilakukan adalah identifikasi sumber
daya dan tugas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
operasi tersebut. Adapun flow unit dalam operasi
pekerjaan bore pile dan pile cap antara lain:

Resources Bore Pile


1. Surveyor
2. Helper
3. Proposed Pile Point
4. Hydraulic Boring
5. Spotter
6. Chasing
7. Crane
8. Rigger
9. Set of Tremi Pipe
10. Concrete Pump
11. Supervisor
Worktask Bore Pile
1. Stacking Out
2. Pre Boring
3. Install Chasing
4. Boring Stage 2
5. Reinforcement Installation
6. Tremi Pipe Installation
7. Concrete Work
8. Removes Tremi Pipe and Chasing
9. Foundation Available
Resources Pile Cap
1. Excavator
2. Pilecap
3. Concrete Pump
4. Pilecap Steel Workers
5. Pilecap Formwork
6. Setting Time Pilecap
Worktask Pile Cap
1. Excavation
2. Build Working Floor
3. Cutting Foundation
4. Pile Cap Reinforcement Installation
5. Install Pile Cap Formwork
6. Pile Cap Concrete work
7. Removes Pile Cap Formwork
4.4.2. Siklus Flow Unit
Berdasarkan sumber daya dan tugas (flow unit) yang
telah diidentifikasi, dibuat siklus untuk masingmasing sumber daya.
4.4.3. Integrasi Siklus Flow Unit
Setelah diperoleh siklus dari setiap flow unit,
dilakukan penggabungan terhadap siklus-siklus
tersebut menjadi suatu siklus flow unit yang
terintegrasi. Pada integrasi siklus flow unit operasi
pekerjaan bore pile dan pile cap ini, pemodelan
disederhanakan dengan menghilangkan sumber
daya yang jumlahnya tidak terbatas. Pada
prinsipnya, pemodelan dan simulasi dilakukan
terhadap sumber daya yang jumlahnya terbatas
untuk mengetahui status dari masing-masing sumber
daya tersebut dan keperluan data statistik utama
lainnya.

4.4.4 Inisialisasi Siklus Flow Unit


Setelah diperoleh integrasi siklus flow unit,
dilakukan inisialisasi terhadap setiap flow unit yang
sehingga dihasilkan suatu pemodelan operasi
pekerjaan bore pile dan pile cap. Inisialisasi tersebut
disajikan pada Lampiran.

4.5. Pemodelan Durasi


Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data
yang telah dilakukan, diperoleh durasi untuk setiap
operasi yang disajikan pada Tabel 4a dan Tabel 4b.

Tabel 4a. Durasi Pekerjaan Bored Pile

Distribusi

Parameter Distribusi (Menit)


Low
Mid
High

Stacking Out

Deterministik

0,14

Pre Boring

Triangular

Kegiatan

Temporary Casing Installation

1,01

Deterministik

1,22

1,42

0,32

Boring

Triangular

6,05

7,29

8,53

Reinforcement Instalation

Triangular

1,12

1,37

1,61

Tremi Pipe Installation

Deterministik

Concrete work

Triangular

0,18
1,45

1,81

2,17

Uninstall Tremi pipe and chasing

Deterministik

0,15

Foundation Finish

Deterministik

30,00

Distribusi

Parameter Distribusi
Low
Mid
High

Excavation

Triangular

3,58

4,31

5,04

Lean Concrete

Triangular

6,80

8,50

10,20

Sumber: Hasil wawancara


Tabel 4b. Durasi Pekerjaan Pile Cap

Kegiatan

Cutting Foundation

Deterministik

10,00

Pile cap reinforcement installation

Triangular

57,10

69,64

82,17

Install Pile Cap Formwork

Triangular

3,50

3,89

4,27

Pile cap concrete work

Triangular

5,46

6,83

8,19

Removes pile cap formwork

Deterministik

2,50

Sumber: Hasil wawancara

5. Simulasi dan Analisa Sensitivitas


5.1. Simulasi menggunakan WebCyclone
5.1.1. Operasi Pekerjaan Bore Pile
a. Input data
Proses input data dilakukan langsung pada
WebCyclone at Purdue University. Data
yang diinput disajikan pada Lampiran.

b. Output data
Setelah dilakukan compile dan run
terhadap data yang di-input, diperoleh hasil
sebagai berikut:

Task Duration
Tabel 5.1 Task Duration Report

BORED PILE
CYCLONE ACTIVE ELEMENTS STATISTICS INFORMATION
Access Average Maximum
Counts Duration Duration

Minimum
Duration

Activity Type

No.

Name

COMBI

STACKING OUT

0.1

0.1

0.1

COMBI

PRE BORING

408

1.2

1.4

1.0

COMBI

12

INSTALL CHASING

408

0.3

0.3

0.3

COMBI

14

BORING STAGE 2

408

7.3

8.4

6.1

COMBI

16

408

1.4

1.4

1.4

COMBI

19

6624

0.5

0.5

0.5

COMBI

22

CONCRETE WORK

6622

1.8

2.0

1.6

NORMAL

23

REMOVES TREMI PIPE


AND CHASING

6622

0.1

0.1

0.1

COMBI

26

FOUNDATION AVAILABLE

400

30.0

30.0

30.0

REINFORCEMENT
INSTALLATION
TREMI PIPE
INSTALLATION

Sumber: WebCyclone
Cycle Productivity

Tabel 5.2 Cycle Productivity


BORED PILE
PRODUCTIVITY INFORMATION
Total Sim. Time Unit

Cycle No.

Productivity (per time unit)

12002.4

100

0.008331695482728897

Sumber: WebCyclone

Gambar 5.1 Cycle Production Graph

Statistic Data for Tasks and Resources

Tabel 5.3 Statistic Data for Tasks and Resources

BORED PILE
CYCLONE PASSIVE ELEMENTS STATISTICS INFORMATION
Type

No.

Name

Average
Units Idle

Max. Idle Units

QUEUE
QUEUE
GEN
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE
QUEUE

1
2
4
5
6
8
9
10
11
13
15
17
18
20
21
24
25
25

SURVEYOR AVAILABLE
HELPER AVAILABLE
PROPOSED PILE POINT
HYDRAULIC BORING AVAILABLE
SPOTTER AVAILABLE
TEMPORARY HOLE READY
CHASING AVAILABLE
CRANE AVAILABLE
RIGGER AVAILABLE
TEMPORARY CHASING INSTALLED
FINAL CHASING INSTALLED
PREPARE TO CONCRETE
TREMI PIPE AVAILABLE
READY TO CONCRETE
CONCRETE PUMP AVAILABLE
FOUNDATION SETTING TIME
SUPERVISOR AVAILABLE
SUPERVISOR AVAILABLE

1.0
0.0
0.4
0.6
0.9
0.0
1615.1
0.8
0.8
0.3
0.0
207.6
0.0
0.0
0.2
1623.3
0.0
0.0

2
1
11
1
1
1
3242
1
1
1
1
408
1
1
1
3249
1
1

Times
not
empty
0.1
0.0
1910.0
4541.7
7507.1
41.5
7998.2
6657.8
6657.8
2449.6
3.7
7945.9
198.4
0.0
1402.7
7997.6
2.0
2.4

% Idle

Total Sim
Time

Average
Wt Time

Units at
end

0.00
0.00
23.87
56.76
93.82
0.52
99.95
83.20
83.20
30.61
0.05
99.30
2.48
0.00
17.53
99.94
0.03
0.02

8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
8002.0
12002.4

0.0
0.0
8.4
5.6
18.3
0.1
3437.6
1.5
1.5
6.0
0.0
?
0.1
0.0
0.4
3559.4
0.0
0.0

0
1
3
0
0
0
3242
1
1
0
0
408
0
0
0
3248
0
0

Sumber: WebCyclone
5.1.2.
a.

Operasi Pekerjaan Pilecap


Input data
Proses input data dilakukan langsung pada
WebCyclone at Purdue University. Data
yang diinput disajikan pada Lampiran.

b. Output data
Setelah dilakukan compile dan run
terhadap data yang di-input, diperoleh hasil
sebagai berikut:

Task Duration

Tabel 5.4 Task Duration Report for Pile Cap Opr.


INITIAL CONDITIONS FOR THE POURING CONCRETE PILECAP PROCESS
CYCLONE ACTIVE ELEMENTS STATISTICS INFORMATION
Activity
Type

No.

Name

Access
Counts

COMBI

EXCAVATION

100

4.3

5.0

3.5

COMBI

BUILD WORKING FLOOR

101

8.5

9.1

7.8

COMBI

CUTTING FOUNDATION

102

10.0

10.0

10.0

COMBI

12

PILE CAP REINFORCEMENT


INSTALLATION

97

68.8

82.4

53.3

COMBI

15

INSTALL PILE CAP FORMWORK

98

3.9

4.4

3.2

COMBI

17

PILE CAP CONCRETE WORK

99

6.8

7.2

6.3

COMBI

19

REMOVES PILE CAP


FORMWORK

100

2.5

2.5

2.5

Sumber: WebCyclone

Average Maximum
Duration Duration

Minimum
Duration

Cycle Productivity

Tabel 5.5 Cycle Productivity for Pile Cap Operation


INITIAL CONDITIONS FOR THE POURING CONCRETE PILECAP PROCESS
PRODUCTIVITY INFORMATION
Total Sim. Time
Unit

Cycle No.

Productivity (per time unit)

6691.6

100

0.014944106132872

Sumber: WebCyclone

Gambar 5.2 Cycle Production Graph


Statistic Data for Tasks and Resources

Tabel 5.6 Task Duration Report for Pile Cap Opr.

INITIAL CONDITIONS FOR THE POURING CONCRETE PILECAP PROCESS


CYCLONE PASSIVE ELEMENTS STATISTICS INFORMATION
Average
Max. Idle
Units
Units
Idle

Times
not
empty

% Idle

6264.9

93.62

6691.6

61.4

0.0

0.0

0.00

6691.6

0.0

PILE CAP LABOR CREW

0.5

3515.2

52.53

6691.6

7.0

CONCRETE PUMP 2 READY'S

0.8

5160.8

77.12

6691.6

25.7

QUEUE

COMMAND BUILD WORKING FLOOR

0.0

35.4

0.53

6691.6

0.3

QUEUE

COMMAND CUTTING FOUNDATION

0.0

56.2

0.84

6691.6

0.5

QUEUE

10

PILE CAP STEEL WORKERS

0.0

0.0

0.00

6691.6

0.0

QUEUE

11

COMMAND REINFORCEMENT

5.4

6660.1

99.53

6691.6

355.0

QUEUE

13

PILE CAP FORM WORK AVALILABLE

2.8

6663.1

99.57

6691.6

184.7

QUEUE

14

COMMAND INSTALL PILE CAP

0.0

50.8

0.76

6691.6

0.5

QUEUE

16

COMMAND PILE CAP CONCRETE

0.0

118.9

1.78

6691.6

1.2

QUEUE

18

SETTING TIME PILE CAP

0.0

121.5

1.82

6691.6

1.3

Type

No.

Name

QUEUE

EXCAVATOR

0.9

QUEUE

COMMAND EXCAVATION

QUEUE

QUEUE

Sumber : WebCyclone

Total Sim Average Units at


Time
Wt Time
end

analisis sensitivitas dengan mengubah alokasi


sumber daya pada sumber daya yang memiliki
idle terendah untuk mendapatkan alokasi sumber
daya terbaik yang ditinjau dari sisi produktivitas.
Sumber daya yang akan diubah antara lain
surveyor, hydraulic boring machine, chasing
available, set of tremi pipe.

5.2. Analisis Sensitivitas


5.2.1. Operasi Pekerjaan Borepile
Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan
terhadap permodelan operasi pekerjaan borepile
di atas, diketahui bahwa nilai produktivitasnya
sebesar 0,0083 per time unit atau 0,5 unit per
hari. Dengan nilai produktivitas tersebut
diketahui masih banyak sumber daya yang
memiliki idle cukup besar sehingga dilakukan

Tabel 5.7 Input data analisis sensitivitas


Sensitivity Analysis Module
Resouce Name

Orig. Res. Unit

Set Res. Range


From

To

Surveyor

Hydraulic Boring

Chasing Available

Set of Tremipipe

Sumber: Hasil analisis


Hasil dari analisis sensitivitas untuk operasi pekerjaan bore pile disajikan pada tabel 5.8.
Tabel 5.8 Hasil analisis sensitivitas
Resource Information
Productivity Information
SURVEYOR

HYDRAULIC
BORING
MACHINE

1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
Sumber: WebCyclone

1
1
1
1
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2

CHASING'

SET OF
TREMIPIPE

1
1
2
2
1
1
2
2
1
1
2
2
1
1
2
2

1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2

Productivity
Cost Per
Per Unit
Unit Time
Time
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083
0.0083

768,8430
768,8319
768,8568
768,8290
1.211,7055
1.211,7097
1.211,6842
1.211,6817
774,4340
774,4324
774,4320
774,4371
1.217,2691
1.217,2807
1.217,2826
1.217,2825

Cost Per
Prod. Unit
92.278,2920
92.278,2920
92.278,2920
92.278,2920
145.428,5974
145.428,5974
145.428,5974
145.428,5974
92.948,2853
92.948,2853
92.948,2853
92.948,2853
146.098,5907
146.098,5907
146.098,5907
146.098,5907

Pada Tabel 5.8, ditunjukkan bahwa nilai produktivitas stabil pada kisaran 0,0083 per time unit. Namun, terdapat
beberapa alternatif konfigurasi alokasi sumber daya dengan nilai produktivitas sebesar 0.0083 per time unit.
Oleh karena itu, akan dipilih alternatif alokasi sumber daya yang paling efisien dibandingkan dengan alternatif
lainnya yaitu terdiri dari 1 surveyor, 1 hydraulic boring machine, 2 set chasing, dan 2 set tremi pipe. Pemilihan
alternatif tersebut didasarkan pada jumlah sumber daya yang digunakan paling sedikit yang mampu mencapai
tingkat produktivitas tertinggi yaitu 0.0083 per time unit dengan biaya/cost paling efisien, yaitu sebesar Rp

768,8290,-/unit time. Cycle production graph berdasarkan hasil optimasi resource dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:

Gambar 5.3 Cycle Production Graph setelah optimasi resources


Dari grafik di atas, terlihat bahwa tidak terjadi perubahan produktivitas yang berarti antara sebelum maupun
sesudah optimasi resources dilakukan. Hal ini dikarenakan operasi pekerjaan borepile sejak awal telah mencapai
steady condition, sehingga yang menjadi fokus utama selanjutnya hanyalah optimasi resources dengan
memperhatikan efisiensi pada cost. Tercapainya steady condition pada operasi pekerjaan borepile juga sangat
dipengaruhi oleh resources yang digunakan, dimana resources berpengaruh dan berperan penting pada operasi
pekerjaan bore pile ini adalah alat berat/equipment.
5.2.2. Operasi Pekerjaan Pile Cap
Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan
terhadap permodelan operasi pekerjaan pilecap
di atas, diketahui bahwa nilai produktivitasnya
sebesar 0,01494 per time unit atau 0,896 unit
per hari. Dengan nilai produktivitas tersebut
diketahui masih banyak sumber daya yang
memiliki idle cukup besar sehingga dilakukan
analisis sensitivitas dengan mengubah alokasi

sumber daya pada sumber daya yang memiliki


idle terendah untuk mendapatkan alokasi sumber
daya terbaik yang ditinjau dari sisi produktivitas.
Sumber daya yang akan diubah antara lain
excavator, pile cap labor crew, pile cap steel
worker, pile cap formwork, dan command
excavation.

Tabel 5.9 Input data analisis sensitivitas


Sensitivity Analysis Module
Orig. Res.
Resouce Name
Unit

Set Res. Range


From
To

Excavator

Pile cap labor crew

Pile cap steel worker

Pile cap formwork

Command Excavation

Sumber: Hasil analisis

Hasil dari analisis sensitivitas untuk operasi pekerjaan bore pile disajikan pada tabel 5.10.
Tabel 5.10 Hasil analisis sensitivitas
Resource Information
LABOR
CREW

Productivity Information

EXCAVATOR

COMMAND OF
EXCAVATION

STEEL
WORKER

FORMWORK

Productivity Per Cost Per Unit Cost Per Prod.


Unit Time
Time
Unit

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
EXCAVATOR
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
1
1
3
1
1
3
1
2
3
1
2
3
2
1
3Resource Information
2
1
3
2
2
COMMAND
OF
LABOR
STEEL
3
2
2
EXCAVATION
CREW
WORKER
4
1
1
4
1
1
4
1
2
4
2
1
4
2
1
4
2
2
4
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
1
1
3
1
1
3
1
2
3
1
2
3
2
1
3
2
1
3
2
2
3
2
2
4
1
1
4
1
1
4
1
2
4
1
2
4
2
1

1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
FORMWORK
1
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1

0.0147 50.960,2673
3.459.900
0.0149 50.768,2699
3.399.200
0.0294 51.091,3442
1.739.925
0.0287 51.729,5187
1.800.975
0.0149 50.960,8687
3.418.800
0.0148 50.976,6188
3.449.325
0.0289 51.533,8497
1.780.600
0.0289 51.512,0018
1.780.600
0.0149 50.725,1067
3.399.200
0.0149 50.958,6054
3.429.550
0.0293 50.992,8967
1.739.925
0.0291 51.594,3277
1.770.450
0.0148 51.155,3980
3.449.325
0.0150 51.133,6129
3.418.800
0.0293 51.262,9111
1.749.900
0.0300 51.495,6429
1.719.200
0.0148 50.670,1687
3.429.550
0.0147 50.789,9575
3.459.900
0.0294 51.084,5618
1.739.925
0.0289 51.191,2871
1.770.450
0.0148 51.133,3833
3.449.325
0.0150
51.248,1002
Productivity
Information 3.418.800
0.0289 51.525,8389
1.780.600
Productivity
Per Cost
Per Unit Cost Per
Prod.
0.0292
51.961,3120
1.780.600
Unit Time
Time
Unit
0.0148 50.775,7413
3.429.550
0.0147 50.790,2185
3.459.900
0.0285 51.321,7802
1.800.975
0.0150 50.973,1355
3.388.275
0.0148 51.163,8613
3.449.325
0.0295 51.570,5452
1.749.900
0.0296 51.770,0566
1.749.900
0.0150 55.663,9412
3.701.850
0.0147 55.901,5690
3.801.900
0.0293 55.945,6217
1.910.925
0.0288 55.929,5455
1.944.450
0.0147 56.265,1662
3.821.850
0.0147 56.317,9325
3.821.850
0.0287 57.032,6067
1.988.300
0.0292 56.176,7116
1.920.900
0.0146 56.046,9579
3.835.250
0.0148 55.758,7632
3.768.550
0.0292 56.713,1751
1.944.450
0.0290 56.482,3035
1.944.450
0.0146 56.212,9351
3.855.375
0.0146 56.239,3427
3.855.375
0.0288 56.297,9334
1.954.600
0.0294 56.534,0054
1.920.900
0.0146 55.996,9324
3.835.250
0.0147 55.775,4498
3.801.900
0.0291 56.653,2531
1.944.450
0.0292 56.834,7161
1.944.450
0.0146 56.342,3220
3.855.375
0.0148 56.140,6429
3.788.325
0.0293 56.309,0718
1.920.900
0.0293 56.368,3709
1.920.900
0.0148 55.678,5161
3.768.550
0.0147 56.070,9849
3.801.900
0.0292 56.853,5967
1.944.450
0.0292 56.803,6733
1.944.450
0.0147 56.166,8161
3.821.850

2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
EXCAVATOR
2
2
12
12
12
12
12
2
2
22
22
22

2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
1
1
3Resource Information
1
1
3
1
2
COMMAND
OF
LABOR
STEEL
3
1
2
EXCAVATION
CREW
WORKER
3
2
1
3
2
1
43
12
22
43
22
12
44
21
11
4
21
21
4
21
2
1
14
12
14
12
1
14
12
21
14
12
22
14
22
12

1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
FORMWORK
1
2
21
12
21
12
21
12
21
12
21
12

0.0292 56.713,1751
1.944.450
0.0290 56.482,3035
1.944.450
0.0146 56.212,9351
3.855.375
0.0146 56.239,3427
3.855.375
0.0288 56.297,9334
1.954.600
0.0294 56.534,0054
1.920.900
0.0146 55.996,9324
3.835.250
Productivity
Information 3.801.900
0.0147
55.775,4498
0.0291 56.653,2531
1.944.450
Productivity
Per Cost
Per Unit Cost Per
Prod.
0.0292
56.834,7161
1.944.450
Unit Time
Time
Unit
0.0146 56.342,3220
3.855.375
0.0148 56.140,6429
3.788.325
0.0285
1.800.975
0.0293 51.321,7802
56.309,0718
1.920.900
0.0150
3.388.275
0.0293 50.973,1355
56.368,3709
1.920.900
0.0148
3.449.325
0.0148 51.163,8613
55.678,5161
3.768.550
0.0295
1.749.900
0.0147 51.570,5452
56.070,9849
3.801.900
0.0296
1.749.900
0.0292 51.770,0566
56.853,5967
1.944.450
0.0292 55.663,9412
56.803,6733
1.944.450
0.0150
3.701.850
56.166,8161
3.821.850
0.0147 55.901,5690
3.801.900
0.0148 55.945,6217
56.120,5295
3.788.325
0.0293
1.910.925
0.0292 55.929,5455
56.181,3403
1.920.900
0.0288
1.944.450
0.0291 56.265,1662
56.844,8487
1.954.600
0.0147
3.821.850

Sumber:
2 WebCyclone 1

2
1
2
0.0147 56.317,9325
3.821.850
2
1
2
2
1
0.0287 57.032,6067
1.988.300
2
1
2
2
1.920.900
Pada Tabel
5.10, ditunjukkan
bahwa2 nilai produktivitas
stabil
pada kisaran0.0292
0,029356.176,7116
per time unit. Namun,
2 konfigurasi
1 alokasi sumber
1
1
0.0146 56.046,9579
3.835.250
terdapat2 beberapa alternatif
daya dengan
nilai produktivitas
sebesar 0,0293 per
time
2
2
1
1
0.0148
55.758,7632
unit. Oleh
karena itu, akan
dipilih alternatif
alokasi
sumber2 daya yang paling
efisien
dibandingkan 3.768.550
dengan
2 lainnya yaitu terdiri
2
1
1 excavation, 2 labor
0.0292crew,
56.713,1751
1.944.450
alternatif
dari 1 excavator,
22instruction for
dan 2 steel worker,
1
2 Pemilihan alternatif
2
1 didasarkan
2
2
56.482,3035 paling 1.944.450
formwork.
tersebut
pada jumlah
sumber daya0.0290
yang digunakan
sedikit
2
2
1
1
0.0146
56.212,9351
yang mampu
mencapai2 tingkat produktivitas
tinggi
dan relatif
konstan yaitu
0.0293
per time unit 3.855.375
dengan
2
2
2
1
2
0.0146 56.239,3427
3.855.375
biaya/cost paling efisien, yaitu sebesar Rp 50.992,8967,-/unit time.
2
2
2
2
1
0.0288 56.297,9334
1.954.600
2
2
2
2
2
0.0294
56.534,0054
Cycle production graph berdasarkan hasil optimasi resource dapat dilihat pada gambar di bawah, dimana 1.920.900
terlihat
2
3
1
1
0.0146
55.996,9324
3.835.250
produktivitas
operasi pekerjaan
pilecap
lebih1 baik dibanding
produktivitas
sebelum
optimasi resources
2
3
1
1
2
0.0147 55.775,4498
3.801.900
dilakukan.
2
3
1
2
1
0.0291 56.653,2531
1.944.450
2
3
1
2
2
0.0292 56.834,7161
1.944.450
2
3
2
1
1
0.0146 56.342,3220
3.855.375
2
3
2
1
2
0.0148 56.140,6429
3.788.325
2
3
2
2
1
0.0293 56.309,0718
1.920.900
2
3
2
2
2
0.0293 56.368,3709
1.920.900
2
4
1
1
1
0.0148 55.678,5161
3.768.550
2
4
1
1
2
0.0147 56.070,9849
3.801.900
2
4
1
2
1
0.0292 56.853,5967
1.944.450
2
4
1
2
2
0.0292 56.803,6733
1.944.450
2
4
2
1
1
0.0147 56.166,8161
3.821.850
2
4
2
1
2
0.0148 56.120,5295
3.788.325
2
4
2
2
1
0.0292 56.181,3403
1.920.900
2
4
2
2
2
0.0291 56.844,8487
1.954.600

Gambar 5.4 Cycle Production Graph setelah optimasi resources

5.3. Simulasi menggunakan COST


5.3.1. Operasi Pekerjaan Borepile
a. Input data
Proses input data dilakukan langsung pada
program COST.

b. Output data
Setelah dilakukan compile dan run
terhadap data yang di-input, diperoleh hasil
sebagai berikut:

Element report function

Gambar 5.5 Element Report Function operasi pekerjaan Borepile


Productivity Chart

Gambar 5.6 Productivity chart operasi pekerjaan Borepile

Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui software COST, terlihat bahwa produktivitas operasi pekerjaan borepile
yang dicapai sama dengan produktivitas yang dicapai pada WebCyclone setelah optimasi resources dilakukan.
5.3.2.
a.

Operasi Pekerjaan Pilecap


Input data
Proses input data dilakukan langsung pada
program COST.

b. Output data
Setelah dilakukan compile dan run
terhadap data yang di-input, diperoleh hasil
sebagai berikut:

Element report function

Gambar 5.7 Element Report Function


Productivity Chart

Gambar 5.4 Cycle Production Report

Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui software COST, terlihat bahwa produktivitas operasi pekerjaan pilecap
yang dicapai sama dengan produktivitas yang dicapai pada WebCyclone setelah optimasi resources dilakukan.
6. Kesimpulan dan Saran
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
mengenai perancangan dan analisis operasi
konstruksi pada operasi pekerjaan borepile dan
pilecap, maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Tingkat produktivitas dari model operasi
pekerjaan bore pile yang disimulasikan pada
studi ini diperoleh sebesar 0,00833 per time unit
atau sama dengan 0,5 hari per unit. Sehingga
dapat diketahui untuk penyelesaian 20 titik
pekerjaan bore pile membutuhkan waktu 10 hari.
b. Tingkat produktivitas dari model operasi
pekerjaan pilecap yang disimulasikan pada studi
ini diperoleh sebesar 0,01494 per time unit atau
sama dengan 0,9 hari per unit. Sehingga dapat
diketahui untuk penyelesaian 5 titik pekerjaan
pilecap membutuhkan waktu 17,93 hari.
c. Kombinasi resources yang paling optimum dari
segi produktivitas, biaya dan waktu penyelesaian
operasi bore pile adalah 1 surveyor, 1 hydraulic
boring machine, 2 set chasing, dan 2 set tremi
pipe. Pemilihan alternatif tersebut didasarkan
pada jumlah sumber daya yang digunakan paling
sedikit yang mampu mencapai tingkat
produktivitas tertinggi yaitu 0.0083 per time unit
dengan biaya/cost paling efisien, yaitu sebesar
Rp 768,8290,-/unit time.
d. Kombinasi resources yang paling optimum dari
segi produktivitas, biaya dan waktu penyelesaian
operasi pilecap adalah 1 surveyor, 1 excavator, 2
labor crew, dan 2 steel worker, 1 formwork.
Pemilihan alternatif tersebut didasarkan pada
jumlah sumber daya yang digunakan paling
sedikit yang mampu mencapai tingkat
produktivitas tertinggi yaitu 0.0293 per time unit
dengan biaya/cost paling efisien, yaitu sebesar
Rp 50.992,8967,-/unit time.
e. Setelah diperoleh optimasi resources melalui
program WebCyclone, selanjutnya dilakukan
analisis operasi pekerjaan borepile dan pilecap
dengan menggunakan software COST, tingkat
produktivitas model operasi pekerjaan borepile
dan pilecap pada dua program ini menghasilkan
nilai yang hampir sama.
6.2. Saran
a. Mengingat sulitnya kunjungan lanjutan untuk
melakukan verifikasi dan validasi mengenai
detail suatu operasi konstruksi pada suatu
proyek, sebaiknya kunjungan resmi tidak hanya
diadakan sekali selama masa perkuliahan mata
kuliah ini, melainkan sebelum berakhirnya

perkuliahan, agar diperoleh data secara efektif,


sehingga hasil yang diperoleh dapat mendekati
kondisi eksisting di lapangan.
b. Data produktivitas pada masing-masing
resources sebaiknya dipastikan kembali
kebenaran atau pendekatannya, sebelum
dilakukan simulasi pemodelan cyclone.
c. Analisa sensitivitas sebaiknya dilakukan dengan
mempertimbangkan keadaan dan situasi proyek
apakah berdasarkan waktu, biaya, dan
kenyamanan kerja
DAFTAR PUSTAKA
Abduh, Muhamad. Bahan Kuliah Perencanaan dan
Analisis Operasi Konstruksi. Bandung.
Abduh, Muhamad. Bahan Kuliah Produktivitas
Konstruksi. Bandung.
Adrian, J. Costruction Productivity : Measurement
and Improvement : Measurement and
Improvement. Adrian International.
Halpin, D.W. Planning and Analysis of
Construction Operation. John Wiley and Sons,
Inc.
Oglesby, C.H. Productivity Improvement
Construction. McGraw-Hill, Inc.

in

Anda mungkin juga menyukai