Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
FAKULTAS TENIK
CILEGON 2023
Metode Pelaksanaan Konstruksi Lengkapi Gambar untuk
Pengukuran/Set out Proyek Penggalian Kolam Renang Atletik
Farhan Maulana
ABSTRAK
Metode Pelaksanaan adalah uraian pelaksanaan yang sistematis dengan cara yang
baik dan benar. Pemilihan metode pelaksanaan sangat berpengaruh terhadap
jalannya kegiatan konstruksi mulai dari persiapan, pemasangan hingga hasil akhir.
Dengan memilih metode yang tepat, akan berimbas pada manajemen waktu dan
biaya konstruksi. Penggalian kolam renang merupakan tahapan awal dalam
merealisasikan proyek konstruksi kolam renang atletik. Kolam renang adalah suatu
konstruksi buatan yang dirancang untuk diisi dengan air dan digunakan untuk
berenang, menyelam, atau aktivitas air lainnya. Kolam renang atletik memiliki jenis
yang berbeda dengan kolam renang lainnya, maka daripada itu perlunya mengkaji
metode pelaksanaan konstruksi pada proyek konstruksi tersebut sehingga
menghasilkan hasil yang optimal baik itu metode pelaksanaan, jenis metode
pelaksanaan, dan tahapan pelaksanaan.
A. Latar Belakang
Pada waktu proyek memasuki tahap pelaksanaan (construction), maka pekerjaan
pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek
yang sudah dirancang oleh konsultan perencana sehingga memenuhi variabel
Biaya-Mutu-Waktu-Ku-Puas, yang telah disyaratkan (Syah, M. S, 2004).
Untuk dapat memenuhi tolok ukur seperti tersebut diatas, yang disyaratkan oleh
pemilik proyek atau pemberi tugas atau yang sering disebut pengguna jasa, maka
sebagai pengelola proyek harus memahami kegiatan bidang utama manajemen
proyek dan melaksanakan serta menerapkan unsur-unsur manajemen sesuai dengan
kemanpuan dan kebutuhan dalam melaksanakan proyek, dimana unsur-unsur
manajemen yang harus diterapkan, yaitu:
1. Perencanaan (Plan)
2. Pelaksanaan (Do)
3. Kontrol (Check) dan.
4. Tindakan (Action)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
C, Tujuan Penulisan
Adapaun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Volume banyaknya tanah tergantung dari pada apakah tanah tersebut dalam
keadaan asli (belum dikerjakan dengan alat berat), atau keadaan lepas karena telah
terkena pengerjaan dengan alat–alat berat, atau telah dipadatkan. Faktor konversi
tergantung dari tipe tanah dan derajat pengerjaan, tetapi biasanya angka termaksud
berkisar seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Faktor Konversi Volume Tanah
C. Tahapan Pelaksanaan
Pada kegiatan pelaksanaan survey lapangan,struktur bawah sudah selesai
dikerjakan.Secara garis besar tahapan pelaksanaan selanjutnya secara umum
sebagai berikut :
1. Pekerjaan Bekesting Perancah
7. Pekerjaan Perawatan
8. Pekerjaan Finishing
3. Pekerjaan Pembesian
Pada sistem ini air dihisap oleh pompa dari Balancing Tank kemudian dikirim
ke kolam dengan melalui proses filtrasi di dalam Filter. Air yang masuk ke dalam
kolam melalui Inlet akan meluap – memang dibuat agar meluap – dan tumpah
ke dalam Gutter atau saluran yang dibuat sebagai tampungan luapan tersebut.
Dan kemudian melalui Gutter Drain, air kembali ke dalam Balancing Tank,
dimana selanjutnya akan disedot kembali oleh Pompa Sirkulasi. Umumnya
kolam renang baik Commercial maupun Domestic mempergunakan sistem ini,
karena air tidak banyak terbuang ketika terjadi penambahan tinggi air kolam -
baik karena penambahan jumlah pengguna kolam maupun penambahan akibat
air hujan - akan tertampung di dalam Balancing Tank. Penambahan air akibat
adanya pengurangan air kolam karena terjadinya penguapan dll, dilakukan di
dalam Balancing Tank.
Pada sistem ini proses sirkulasi air kolam tidak memerlukan Balancing Tank,
sebab air langsung dihisap oleh Pompa Sirkulasi dari dalam kolam melalui
Skimmer, dan dikembalikan lagi ke dalam kolam. Jika terjadi penambahan tinggi
air kolam akibat pengguna kolam atau air hujan, akan langsung dibuang ke
saluran buangan. Dan penambahan air jika terjadi pengurangan volume air
akibat penguapan dll, dilakukan di dalam kolam. Sistem ini biasanya
dipegunakan untuk proses sirkulasi Jacuzzi atau Whirlpool dan sebagian kolam
domestic atau rumahan. Sistem ini memiliki kekurangan bagi praktisi kolam
renang yang dianggap cukup signifikan : yaitu terlalu sering terjadi penambahan
air baru pada setiap kolam yang dipergunakan, karena pasti ada air yang
terbuang.
1. Pompa sirkulasi
2. Filter
3. Balancing Tank
4. Chemical Feeder
5. Skimmer box
6. Inlet
7. Maindrum
8. Bahan kimia air kolam
7. Pekerjaan Finishing
Setelah umur beton mencapai 28 hari maka diadakan uji kuat tekan beton
menggunakan alat Concrete Hammer Test untuk mengetahui mutu dari hasil
beton tersebut.apakah sudah memenuhi syarat yang direncanakan atau
belum,jika mutu beton dibawah yang disyaratkan maka harus diadakan
penambahan struktur baru atau pekerjaan beton tersebut dibongkar. Selanjutnya
pemasangan pelapis dinding dan lantai dengan keramik mozaik,akan tetapi
sebelum memasuki tahapan proses ini dilakukan test rendam selama 2x24 jam
agar memastikan jika ada kebocoran akibat proses pengecoran yang kurang
maksimal dapat dilakukan penanganan dengan waterproofing sistem injection
pada stuktur beton yang bocor atau rembes tersebut.
Untuk membuat sebuah kolam renang, tentu Anda harus mengerti mengenai
dasar daripembuatan kolam renang itu sendiri pertama kali. Mengenai filter, air
kolam renangAnda dapat dikatakan tersaring dengan sempurna apabila 100% sudah
melewati filter.Apabila contohnya kapasitas dari kolam renang Anda yaitu 150 m3,
proses filterisasiyang sudah selesai apabila setiap tetes air di kolam Anda tersebut
sudah melewati filterpasir yang dibuat. Intinya bukan masalah pada berapa
kali sehari, berapa jam ataubahkan berapa penambahan bahan kaporit
(bahan kimia) saja. Akan menjadi sia-siaapabila Anda menjalankan pompa
namun proses filter Cuma menjangkau 50% dari areakolam renang yang Anda buat.
Ini menyebabkan kolam renang menjadi tetap kotor, bauserta dipenuhi banyak
rontokan daun, semua karena masalah dasar filterirasi yang tidakberjalan dengan
sempurna. Sumber permasalahan ada pada sirkulasi air yang tak tepat.Oleh karena
itu, satu-satunya solusi yaitu dengan memasang return inlet pada tempatyang tepat.
Cara mudah dan juga murah merawat kolam renang, tetapi proses
iniseringkali tidak diperhatikan oleh kontraktor kolam renang di Indonesia. Selain
masalah di atas, Anda juga harus memperhatikan pemilihan keramik kolamrenang
pribadi Anda. Ini biasa dilakukan pada waktu finishing, Anda
perlumelakukannya dengan teliti. Umumnya, pembuatan kolam renang
menggunakan tipekeramik standar ataupun mozaik. Bila keramik tipe standar
yang dipilih, Anda dapatmelihat contoh penerapannya pada keramik di dalam
rumah, karena biasanya keramikrumah menggunakan tipe keramik standar.
Untuk tipe keramik mozaik merupakankeramik yang polos atau bisa juga
berwarna, dan ukurannya juga lebih kecil sehinggapemasangannya tentu menjadi
lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lamadibandingkan memasang
keramik dengan tipe standar atau umum.