Anda di halaman 1dari 18

PAPER

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Dosen Pengampu:

Ir. Andi Maddeppungeng, M.T

Disusun Oleh:

Farhan Maulana (3336200117)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TENIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

CILEGON 2023
Metode Pelaksanaan Konstruksi Lengkapi Gambar untuk
Pengukuran/Set out Proyek Penggalian Kolam Renang Atletik

Farhan Maulana

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

ABSTRAK

Metode Pelaksanaan adalah uraian pelaksanaan yang sistematis dengan cara yang
baik dan benar. Pemilihan metode pelaksanaan sangat berpengaruh terhadap
jalannya kegiatan konstruksi mulai dari persiapan, pemasangan hingga hasil akhir.
Dengan memilih metode yang tepat, akan berimbas pada manajemen waktu dan
biaya konstruksi. Penggalian kolam renang merupakan tahapan awal dalam
merealisasikan proyek konstruksi kolam renang atletik. Kolam renang adalah suatu
konstruksi buatan yang dirancang untuk diisi dengan air dan digunakan untuk
berenang, menyelam, atau aktivitas air lainnya. Kolam renang atletik memiliki jenis
yang berbeda dengan kolam renang lainnya, maka daripada itu perlunya mengkaji
metode pelaksanaan konstruksi pada proyek konstruksi tersebut sehingga
menghasilkan hasil yang optimal baik itu metode pelaksanaan, jenis metode
pelaksanaan, dan tahapan pelaksanaan.

Kata Kunci : Kolam Renang, Metode Pelaksanaan Konstruksi, Penggalian.


1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada waktu proyek memasuki tahap pelaksanaan (construction), maka pekerjaan
pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek
yang sudah dirancang oleh konsultan perencana sehingga memenuhi variabel
Biaya-Mutu-Waktu-Ku-Puas, yang telah disyaratkan (Syah, M. S, 2004).

Untuk dapat memenuhi tolok ukur seperti tersebut diatas, yang disyaratkan oleh
pemilik proyek atau pemberi tugas atau yang sering disebut pengguna jasa, maka
sebagai pengelola proyek harus memahami kegiatan bidang utama manajemen
proyek dan melaksanakan serta menerapkan unsur-unsur manajemen sesuai dengan
kemanpuan dan kebutuhan dalam melaksanakan proyek, dimana unsur-unsur
manajemen yang harus diterapkan, yaitu:

1. Perencanaan (Plan)
2. Pelaksanaan (Do)
3. Kontrol (Check) dan.
4. Tindakan (Action)

Perencanaan metode pelaksanaan adalah merupakan salah satu bagian dari


perencanaan yang disebutkan diatas. Untuk sebagai pengelola proyek harus
memahami tentang perencanaan metode pelaksanaan proyek konstruksi, salah
satunya adalah proyek penggalian kolam renang atletik.

Berdasarkan paparan diatas, maka dilakukan kajian tentang “Perencanaan


Metode Pelaksanaan Pekerjaan penggalian kolam renang atletik”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana metode pelaksanaan yang digunakan?


2. Apakah efektif metode pelaksanaan konstruksi pada proyek tersebut?
3. Apa jenis metode yang diterapkan pada proyek tersebut?

C, Tujuan Penulisan
Adapaun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui metode pelaksanaan konstruksi proyek kolam renang


atletik
2. Untuk menguji efektivitas penerapan metode pelaksanaan konstruksi proyek
tersebut
3. Untuk mengetahui jenis metode yang digunakan.
2. PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Konsep Metode Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Metode Pelaksanaan adalah uraian pelaksanaan yang sistematis dengan cara


yang baik dan benar. Pemilihan metode pelaksanaan sangat berpengaruh terhadap
jalannya kegiatan konstruksi mulai dari persiapan, pemasangan hingga hasil akhir.
Dengan memilih metode yang tepat, akan berimbas pada manajemen waktu dan
biaya konstruksi. Karena metode, biaya dan waktu dalam kegiatan konstruksi
saling satu sama lain. Metode pelaksanaan proyek konstruksi pada hakekatnya
adalah penjabaran tata cara dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan, yang
merupakan inti dari seluruh kegiatan dalam sistem manajemen konstruksi.

Metode pelaksanaan proyek konstruksi merupakan kunci untuk dapat


mewujudkan seluruh perencanaan menjadi bentuk bangunan fisik. Pada dasarnya
metode pelaksanaan konstruksi merupakan penerapan konsep rekayasa berpijak
pada keterkaitan antara persyaratan dalam dokumen pengadaan, keadaan teknis dan
ekonomis yang ada dilapangan, dan seluruh sumber daya termasuk pengalaman
kontraktor. Kombinasi dan keterkaitan ketiga elemen secara interaktif membentuk
kerangka gagasan dan konsep metode optimal yang diterapkan dalam pelaksanaan
konstruksi (Dipohusodo, I, 1996).

Dokumen metode pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi (Syah, M. S, 2004),


pada umumnya terdiri dari :

1. Project Plant, dimana dokumen ini memuat antara lain:


a. Denah fasilitas proyek (jalan kerja, bangunan fasilitas, dan lain-lain),
b. Lokasi pekerjaan, jarak angkut.
c. Komposisi alat
2. Sket atau gambar bantu, merupakan penjelasan pelaksanaan pekerjaan.
3. Uraian pelaksanaan pekerjaan
4. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja dan jadwal kebutuhan tenaga kerja.
5. Perhitungan kebutuhan material bahan dan jadwal kebutuhan material bahan.
6. Perhitungan kebutuhan peralatan konstruksi dan jadwal kebutuhan peralatan.
7. Dokumen lainnya sebagai penjelasan dan pendukung perhitungan dan
kelengkapan yang lain.

Gambar 1. Kerangka gagasan dan konsep metode optimal dalam pelaksanaan


konsturksi

Metode pelaksanaan proyek konstruksi yang baik apabila memenuhi persyaratan


(Syah, M. S, 2004), yaitu:
1. Memenuhi persyaratan teknis.
2. Memenuhi persyaratan ekonomis, yaitu biaya murah, wajar dan efisien.
3. Memenuhi pertimbangan nonteknis.
4. Merupakan alternatif/pilihan terbaik.
Aspek penilaian sebuah metode pelaksanaan adalah:
1. Lengkapnya metode pelaksanaan komponen pekerjaan yang direncanakan
atau mencerminkan bahwa proyek akan dapat diselesaikan secara lengkap.
2. Kesesuaian waktu metode pelaksanaan komponen pekerjaan atau keseluruhan
pekerjaan yang direncanakan dengan jadwal waktu pelaksanaan Jadwal
pelaksanaan harus sesuai dengan metode pelaksanaan.
3. Tepatnya metode yang direncanakan dengan kondisi medan lokasi dan tenaga
kerja dan/atau peralatan yang dapat diadakan.
4. Praktis dalam arti efisien serta efektif dari sudut biaya yang dibutuhkan serta
penggunaan waktu yang tersedia.
5. Aman terhadap tenaga kerja, fasilitas bangunan yang dikerjakan dan
lingkungan proyek.
6. Metode pelaksanaan harus logis dan dapat dilaksanakan.
7. Bagi kontraktor metode pelaksanaan dibuat guna memperoleh cara
pelaksanaan yang efektif dan efisien.
8. Bentuk metode pelaksanaan berupa gambar-gambar kerja serta uruturutan
pelaksanaan pekerjaan (procedure, work instruction) sehingga dapat
digunakan sebagai acuan pelaksanaan.

B. Pelaksanaan Penggalian Kolam Renang


Permukaan tanah pada umumnya tidak berupa tanah yang datar. Pada saat suatu
proyek yang akan dikerjakan, maka permukaan tanah yang tidak rata harus
diratakan. Cara yang dipakai untuk menentukan volume tanah yang akan dibuang
atau ditimbun umumnya dipakai metode ruas.

Volume banyaknya tanah tergantung dari pada apakah tanah tersebut dalam
keadaan asli (belum dikerjakan dengan alat berat), atau keadaan lepas karena telah
terkena pengerjaan dengan alat–alat berat, atau telah dipadatkan. Faktor konversi
tergantung dari tipe tanah dan derajat pengerjaan, tetapi biasanya angka termaksud
berkisar seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Faktor Konversi Volume Tanah

Proyek konstruksi ini menggunakan alat bulldozer, proyek yang ada


hubungannya dengan pemindahan tanah, selain untuk melakukan penggalian lalu
mendorong tanah galian kesuatu tempat tertentu adapun beberapa kegunaan
bulldozer pada pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :

1. Sebagai alat pembabat atau penebang, Bulldozer mampu membersihkan


lokasi dari semak-semak, pohon besar atau pohon kecil, sisa pohon yang
sudah ditebang, menghilangkan/ membuang bagian tanah atau batuan yang
menghalangi pekerjaanpekerjaan selanjutnya. Seluruh pekerjaan ini dapat
dikerjakan sebelum pemindahan tanah itu sendiri dilakukan atau dikerjakan.
2. Menyebarkan material, maksudnya adalah untuk menyebarkan tanah
ketempat-tempat tertentu dengan ketebalan yang dikehendaki; misalnya
material yang ditumpuk disuatu tempat oleh truck atau alat angkut lainnya.
Penimbunan kembali, merupakan pekerjaan penimbunan kembali terhadap
bekas lubang-lubang galian seperti menutup kembali gorong-gorong dibawah
tanah, penimbunan lubang fondasi atau tiang penyangga bangunan, dan
menutup kembali pipa minyak, pipa gas, atau pipa air minum bila sudah
terpasang.

Bentuk bilah/blade yang digunakan adalah:

1. Universal Blade (U-Blade).


Blade jenis ini dilengkapi dengan sayap yang terdapat disisi blade untuk
efektifitas produksi. Hal ini memungkinkan bulldozer membawa atau
mendorong muatan lebih banyak karena kehilangan muatan yang relatif kecil
dalam jarak yang cukup jauh.

2. Straight Blade (S-Blade)


Blade jenis ini sangat cocok untuk berbagai kondisi medan, blade ini
merupakan modifikasi dari U-Blade. Banyak digunakan untuk mendorong
material, penggalian dan penimbunan. Maneuver blade jenis ini lebih mudah
dan dapat menangani material dengan mudah.

3. Angling Blade (A-Blade)


A-Blade dibuat untuk posisi lurus dan menyerong, dapat diserongkan 25º
kekanan atau kekiri.
Produksi per jam dari suatu bulldozer pada suatu penggusuran adalah sebagai
berikut :
Q = q x 60 x E
Cm
Dimana :
q = Produksi Per siklus(M3 /Siklus)
Cm = Waktu Siklus (Dalam Menit)
E = Efisiensi Kerja
Untuk pekerjaan penggusuran, produksi per siklus adalah sebagai berikut :
q = L x H² x a
Dimana :
L = Lebar Sudut (Blade), (M)
H = Tinggi Sudut (Blade), (M)
A = Faktor Sudut
Waktu yang dibutuhkan untuk suatu bulldozer dalam menyelesaikan pekerjaan
dalam satu siklusnya dimulai pada saat menggusur, mengganti perseneling, dan
mundur. Untuk menghitung waktu siklusnya dapat menggunakan rumus berikut :
Cm = D + D + Z (menit)
FR
Dimana :
D =Jarak Angkut (M)
F =Kecepatan Maju (M/menit)
R =Kecepatan Mundur (M/menit)
Z =Waktu Untuk Ganti Perseneling, berkisar 0,10-0,20 menit
Biasanya kecepatan maju berkisar antara 3–5 Km/jam dan kecepatan mundur
antara 5– 8 Km/jam, maka kecepatan maju diambil 0,75 dari maksimum sedangkan
kecepatan mundur 0,85 maksimum

C. Tahapan Pelaksanaan
Pada kegiatan pelaksanaan survey lapangan,struktur bawah sudah selesai
dikerjakan.Secara garis besar tahapan pelaksanaan selanjutnya secara umum
sebagai berikut :
1. Pekerjaan Bekesting Perancah

2. Pekerjaan Bekesting Plat & Balok

3. Pekerjaan Pekerjaan pembesian

4. Pekerjaan Instalasi Pemipaan sirkulasi air

5 Pekerjaan Instalasi Penerangan kolam renang

6. Pekerjaan Pengecoran Beton

7. Pekerjaan Perawatan

8. Pekerjaan Finishing

1. Pekerjaan Bekisting Perancah


Pada pekerjaan ini,pekerjaan perancah menggunakan scaffolding seat dengan
balok-balok kayu sebagai penopang bekesting diatasnya.yang harus diperhatikan
adalah landasan yang rata dan padat pada bagian kakikaki scaffolding tersebut
agar tidak terjadi lendutan pada perancah tersebut.

2. Pekerjaan Bekisting Plat


Berdasarkan ada tidaknya lapisan pelindung permukaan, plywood dibagi atas
dua jenis yaitu yang dilapisi oleh polyfilm dan yang tidak dilapisi polyfilm.
Plywood yang dilapisi polyfilm memiliki keawetan yang lebih tinggi sehingga
dapat digunakan berulang kali dan lebih lama dibandingkan yang tidak dilapisi
polyfilm
Gambar 2. Bekisting plat dan balok kolam renang

3. Pekerjaan Pembesian

Spesifikasi baja tulangan yang diperlukan adalah SII-BJTD 40(tegangan leleh


min. 400 Mpa) dan SII-BJTP 24 (tegangan leleh min. 240 Mpa) Pada proyek ini
tulangan memakai besi merk SNI dengan variable ukuran besi beton adalah besi
Φ 10mm (sengkang balok) ; besi D 16mm (Tulangan balok) ; Besi D 13mm
sebagai reteningwall kolam & plat lantai kolam.
Gambar 3. Gambar Potongan Pembesian plat & balok kolam renang

4. Pekerjaan Instalasi Pemipaan Instalasi Air


a. Sistem Sirkulasi Overflaw

Pada sistem ini air dihisap oleh pompa dari Balancing Tank kemudian dikirim
ke kolam dengan melalui proses filtrasi di dalam Filter. Air yang masuk ke dalam
kolam melalui Inlet akan meluap – memang dibuat agar meluap – dan tumpah
ke dalam Gutter atau saluran yang dibuat sebagai tampungan luapan tersebut.
Dan kemudian melalui Gutter Drain, air kembali ke dalam Balancing Tank,
dimana selanjutnya akan disedot kembali oleh Pompa Sirkulasi. Umumnya
kolam renang baik Commercial maupun Domestic mempergunakan sistem ini,
karena air tidak banyak terbuang ketika terjadi penambahan tinggi air kolam -
baik karena penambahan jumlah pengguna kolam maupun penambahan akibat
air hujan - akan tertampung di dalam Balancing Tank. Penambahan air akibat
adanya pengurangan air kolam karena terjadinya penguapan dll, dilakukan di
dalam Balancing Tank.

Gambar 4. Diagram sistem sirkulasi over flow

b. Sistem Sirkulasi Skimmer

Pada sistem ini proses sirkulasi air kolam tidak memerlukan Balancing Tank,
sebab air langsung dihisap oleh Pompa Sirkulasi dari dalam kolam melalui
Skimmer, dan dikembalikan lagi ke dalam kolam. Jika terjadi penambahan tinggi
air kolam akibat pengguna kolam atau air hujan, akan langsung dibuang ke
saluran buangan. Dan penambahan air jika terjadi pengurangan volume air
akibat penguapan dll, dilakukan di dalam kolam. Sistem ini biasanya
dipegunakan untuk proses sirkulasi Jacuzzi atau Whirlpool dan sebagian kolam
domestic atau rumahan. Sistem ini memiliki kekurangan bagi praktisi kolam
renang yang dianggap cukup signifikan : yaitu terlalu sering terjadi penambahan
air baru pada setiap kolam yang dipergunakan, karena pasti ada air yang
terbuang.

Untuk perlengkapan sistem kolam meliputi beberapa alat, yaitu

1. Pompa sirkulasi
2. Filter
3. Balancing Tank
4. Chemical Feeder
5. Skimmer box
6. Inlet
7. Maindrum
8. Bahan kimia air kolam

5. Pekerjaan Instalasi Penerangan Kolam


Pada pekerjaan elektrikal,penerapan lampu penerangan menggunakan lampu
astral 100 watt DC.menggunakan transformer 300 watt untuk mengcover 3 buah
lampu astral pada kolam tersebut.karena arus yang digunakan pada armature
lampu adalah arus searah (DC) , maka keamanan pada kontaminasi arus listrik
dengan air dapat dihilangkan.

6. Pekerjaan Pengecoran Beton


Beton merupakan material bangunan yang sudah banyak digunakan dalam
pelaksanaan struktur bangunan modern. Beton digunakan karena
keunggulankeunggulannya antara lain kuat tekan beton tinggi, mudah dalam
perawatan, mudah dalam pembentukan, serta mudah mendapatkan bahan susun.
Para pelaksana konstruksi perlu ekstra hati-hati pada penelaahan perbedaan
karakteristik beton dengan mutu beton. pekerjaan waterproofing beton dengan
cara mencampurkan obat-additive bahan kedap air ke dalam campuran betonnya.
Pencampuran obat-additive bahan kedap air dilakukan dengan cara menuangkan
ke dalam truk mixernya sebelum beton dituang.dosis pencampuran adalah 4
liter/m3 (mutu beton fc’30 Mpa dengan FAS 0,46=402kg). Setelah pekerjaan
pengecoran beton selesai, pada umur 28 hari dilakukan pengetesan kuat tekan
beton pada beton yang sudah jadi tersebut.Setelah proses pengujian beton
selesai,untuk selanjutnya perlu di adakan perawatan beton agar tidak terjadi
keretakan struktur pada usia beton yang masih muda, dengan cara penyiraman
beton secara berkala (curring) dan permukaan beton dilindungi dengan karung
basah agar tidak terkena panas matahari secara langsung.

7. Pekerjaan Finishing
Setelah umur beton mencapai 28 hari maka diadakan uji kuat tekan beton
menggunakan alat Concrete Hammer Test untuk mengetahui mutu dari hasil
beton tersebut.apakah sudah memenuhi syarat yang direncanakan atau
belum,jika mutu beton dibawah yang disyaratkan maka harus diadakan
penambahan struktur baru atau pekerjaan beton tersebut dibongkar. Selanjutnya
pemasangan pelapis dinding dan lantai dengan keramik mozaik,akan tetapi
sebelum memasuki tahapan proses ini dilakukan test rendam selama 2x24 jam
agar memastikan jika ada kebocoran akibat proses pengecoran yang kurang
maksimal dapat dilakukan penanganan dengan waterproofing sistem injection
pada stuktur beton yang bocor atau rembes tersebut.

Untuk membuat sebuah kolam renang, tentu Anda harus mengerti mengenai
dasar daripembuatan kolam renang itu sendiri pertama kali. Mengenai filter, air
kolam renangAnda dapat dikatakan tersaring dengan sempurna apabila 100% sudah
melewati filter.Apabila contohnya kapasitas dari kolam renang Anda yaitu 150 m3,
proses filterisasiyang sudah selesai apabila setiap tetes air di kolam Anda tersebut
sudah melewati filterpasir yang dibuat. Intinya bukan masalah pada berapa
kali sehari, berapa jam ataubahkan berapa penambahan bahan kaporit
(bahan kimia) saja. Akan menjadi sia-siaapabila Anda menjalankan pompa
namun proses filter Cuma menjangkau 50% dari areakolam renang yang Anda buat.
Ini menyebabkan kolam renang menjadi tetap kotor, bauserta dipenuhi banyak
rontokan daun, semua karena masalah dasar filterirasi yang tidakberjalan dengan
sempurna. Sumber permasalahan ada pada sirkulasi air yang tak tepat.Oleh karena
itu, satu-satunya solusi yaitu dengan memasang return inlet pada tempatyang tepat.
Cara mudah dan juga murah merawat kolam renang, tetapi proses
iniseringkali tidak diperhatikan oleh kontraktor kolam renang di Indonesia. Selain
masalah di atas, Anda juga harus memperhatikan pemilihan keramik kolamrenang
pribadi Anda. Ini biasa dilakukan pada waktu finishing, Anda
perlumelakukannya dengan teliti. Umumnya, pembuatan kolam renang
menggunakan tipekeramik standar ataupun mozaik. Bila keramik tipe standar
yang dipilih, Anda dapatmelihat contoh penerapannya pada keramik di dalam
rumah, karena biasanya keramikrumah menggunakan tipe keramik standar.
Untuk tipe keramik mozaik merupakankeramik yang polos atau bisa juga
berwarna, dan ukurannya juga lebih kecil sehinggapemasangannya tentu menjadi
lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lamadibandingkan memasang
keramik dengan tipe standar atau umum.

Gambar 5. Level Galian Tanah Kolam


DAFTAR PUSTAKA

Asiyanto. 2002. Construction Project Cost Management, Cetakan Pertama.


Jakarta: Pradnya Paramita.

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek Dan Konstruksi Jilid 2. Jakarta: Pradnya


Paramita.

Ketut, I. 2016. PADURAKSA, Volume 5 Nomor 1. Denpasar: Universitas


Warmadewa.

Ryka, H. Dkk. ANALISIS KINERJA BULLDOZER KOMATSU TYPE D85E-SS


(STUDI KASUS PEKERJAAN PEMATANGAN LAHAN GELANGGANG OLAH
RAGA RENANG KOTA BALIKPAPAN). Balikpapan: Universitas Balikpapan.

Rosari, A,. K, Soilik. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolam Renang. Jakarta: PT


SRIWIJAYABTEKNIK KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai