PENDAHULUAN
DEFINISI, PEMAHAMAN DAN SIKLUS MANAJEMEN PROYEK
1. Definisi manajemen proyek/konstruksi
Manajemen konstruksi adalah sistem dimana setiap detail pekerjaan dapat
dianalisa dan direncanakan sebelum memulai pelaksanaan konstruksi. Kebutuhan sumber
daya atau faktor-faktor produksi pada saat pelaksanaan konstruksi, urutan pelaksanaan,
serta metode/teknologi yang diperlukan dan lainlain dapat ditentukan pada tahap
perencanaan kerja oleh pelaksana/pemborong/kontraktor, untuk mendapatkan hasil yang
optimal seperti penanaman modal yang minimum dan memperoleh keuntungan yang
maksimum, dengan tetap memenuhi syarat-syarat teknis dan administrasi proyek, tanpa
mengurangi mutu konstruksi jalan dan jembatan tersebut.
Untuk mencapai tujuan proyek maka pada saat pelaksanaan konstruksi perlu
dilakukan pengawasan yang baik, sehingga proyek dapat diselesaikan pada batas waktu
yang ditetapkan dan memenuhi mutu yang disyaratkan.
Dapat disimpulkan definisi managemen konstruksi sebagai berikut: Manajemen
konstruksi adalah merupakan pengelolaan perencanaan (rencana kerja), pelaksanaan,
pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal pelaksanaan pekerjaan sampai
selesainya proyek secara efektif dan efisien, untuk menjamin bahwa proyek dilaksanakan
tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu (Ervianto,2003).
2. Pemahaman manajemen proyek/konstruksi
Pada hakekatnya manajemen konstruksi ada 2 (dua) pemahaman yang pada
pelaksanaannya menjadi satu kesatuan dalam mencapai tujuan proyek yaitu:
Manajemen konstruksi telah diakui sebagai suatu cabang manajemen yang khusus,
yang dikembangkan dengan tujuan untuk dapat melakukan koordinasi dan pengendalian
atas beberapa kegiatan pelaksanaan proyek yang sifatnya kompleks.
Dengan demikian, teknik/manajemen yang dapat mengakomodasi kebutuhan
sumber daya konstruksi selalu dilakukan peninjauan dan penyesuaian terus menerus,
setiap saat dalam menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan yang sedang berjalan.
3. Siklus manajemen proyek/konstruksi
Pada suatu penyelenggaraan proyek, untuk mencapai tujuan proyek dilakukan
pendekatan yang disebut manajemen proyek, yaitu penentuan cakupan dan tahapantahapan kegiatan proyek serta peranan/tugas penyelenggara proyek menyangkut hak dan
kewajiban antara pengguna jasa dan penyedia jasa.
Penerima hak kontrak jasa pelaksanaan konstruksi sebagai penyedia jasa akan
melakukan koordinasi menyiapkan kebutuhan sumber daya konstruksi meliputi
keuangan/dana, manusia/tenaga kerja/ahli, material, peralatan dan menyusun metoda
kerja.
Umumnya pimpinan pelaksana yang ditugaskan dilapangan telah berpengalaman
melaksanakan pekerjaan konstruksi, tetapi tidak berarti bahwa sudah menguasai
manajemen proyek secara menyeluruh dan mendetail, menganalisa secara teliti setiap
kegiatan dan kesulitan pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan.
Adapun hubungan antara masing-masing kegiatan dan fungsi dapat digambarkan
merupakan suatu hubungan siklus manajemen proyek sebagai berikut:
3)
4)
1)
2)
digunakan;
Rencana lokasi base camp, dipilih lokasi yang mempunyai pengaruh
pengangkutan yang terkecil ke lokasi pelaksanaan proyek. Jika
dimungkinkan lokasi base camp dan quarry dapat diletakkan pada satu
3)
4)
5)
6)
lainnya;
Pengadaan peralatan konstruksi jalan dan jembatan, jalur mobilisasi
dan agen/suplier alat-alat/ suku cadang konstruksi yang mendukung
7)
8)
9)
keahliannya;
Fasilitas komunikasi dan akomodasi;
Fasilitas keselamatan dan kesehatan (K 3) , puskesmas/rumah sakit,
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
rencana kerja;
Kemungkinan adanya peraturan/kebijaksanaan pemerintah mengenai
20)
21)
b) Organisasi kerja (organizing) yaitu kegiatan pembentukan organisasi kerja yang akan
ditugasi melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksi yang dipimpin oleh seorang ahli
pelaksana jalan dan jembatan yaitu Pimpinan Pelaksana (General Superintendent/
GS). Dalam organisasi ini, disamping General Superintendent/ GS ditentukan jabatanjabatan lainnya seperti pimpinan-pimpinan divisi proyek (peralatan, laboratorium,
jalan, jembatan, pengukuran, logistik, umum, base camp) bendahara proyek,
pengawas, pelaksanaan proyek, dan sebagainya. Setiap jabatan diuraikan tugas,
wewenang dan tanggungjawabnya dalam melaksanakan pengendalian pelaksanaan
konstruksi.
c) Pelaksanaan pekerjaan (actuating) yaitu merupakan aktualisasi pelaksanaan dari
perencanaan dan pengorganisasian yang telah diuraikan diatas dalam pelaksanaan
konstruksi.
d) Kontrol/pengendalian kerja (controlling) yaitu kegiatan pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan meliputi kegiatan: pemeriksaan, pengujian apakah pelaksanaan
konstruksi sesuai dengan prosedur dan rujukan yang telah ditetapkan dalam
pelaksanaan.
BAB II
PEMBAHASAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
1. Cakupan dan urutan pekerjaan konstruksi jalan
1.1 Cakupan pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan
a) Biasanya kontrak pekerjaan jalan dan jembatan meliputi:
- pembangunan jalan dan/atau jembatan baru;
- peningkatan jalan dan/atau penggantian jembatan;
- pemeliharaan berkala jalan, pada ruas jalan dan/atau jembatan.
b) Sedangkan pekerjaan-pekerjaan yang dicakup di dalam spesifikasi teknik meliputi:
- pekerjaan Utama;
- pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Minor; dan
- pekerjaan Pemeliharaaan Rutin.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
pekerjaan minor pada selokan, saluran air, galian dan timbunan, pemasangan
perlengkapan jalan dan pekerjaan pengembalian kondisi jembatan
90 hari setelah pengambilalihan lapangan oleh kontraktor.
peralatan sehingga biaya konstruksi menurun dan/atau dapat lebih murah, menambah
keuntungan kontraktor.
3.
BAB III
PENUTUP
Jalan dan jembatan merupakan prasarana penunjang kehidupan perkotaan yang dibuat
oleh pemerintah untuk memfasilitasi warganya. Tentunya fasilitas ini dibangun dengan
banyak tahapan proses dan kajian sehingga dapat menghasilkan jalan dan jembatan yang baik
dan kokoh.
Pembuatan jalan dan jembatan melalui tahap perhitungan, pengerjaan, dan perawatan
rutin agar kualitas jalan dan jembatan yang dibuat tidak mengalami banyak penurunan dalam
jangka waktu yang panjang.
Manajemen proyek pembangunan jalan dan jembatan harus dilakukan secara mendetail
dan rinci. Biasanya pengerjaan proyek ini dilakukan oleh lulusan Teknik Sipil yang bekerja
pada bidang-bidang pemerintahan.
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/4517759/Manajemen_proyek_pelaksanaan_konstruksi_jalan
_dan_jembatan
http://eprints.undip.ac.id/34116/9/1642_chaper_VI.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-23065-chapter1pdf.pdf
MANAJEMEN PROYEK
PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
Disusun Oleh:
Patricia Crissan
21080113130065
Akhmad Masykur
21080113130079
Ardhanari Pramdeasari
21080113130082
21080113140089
Rafif Fuadi
21080113130100
21080113130112
Febrina Margaretha
21080112140139
Rafini Rahmadini
21080111140103
Andika Pradifan
21080110141027