Anda di halaman 1dari 30

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PENINGKATAN GROUNDSILL SUNGAI CIJOLANG DI HILIR


BENDUNG BANTARHEULANG

LOKASI : KAB. CILACAP

SATUAN KERJA : BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CITANDUY BIDANG


PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR

TAHUN ANGGARAN : 2020

I. PENDAHULUAN

I.1. Umum
Setelah mengikuti aanwijzing Pekerjaan Peningkatan Groundsill Sungai Cijolang di
Hilir Bendung Bantarheulang maka kami mencoba membuat Metode Pelaksanaan Kerja
sebagai salah satu syarat teknis dalam melakukan penawaran pekerjaan tersebut di atas.
Pekerjaan yang akan dilakukan kami susun berdasarkan aturan – aturan pelaksanaan. Di
bawah akan dijelaskan urutan atau tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan /
lokasi kerja.
Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu :

 Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta mempunyai
waktu terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling terkait.

 Kegiatan konstruksi harus bias menggunakan sumber daya secara efektif dan
efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal.

Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya, dipercayakan kepada
CV. SUMBER MITRA JAYA apabila ditunjuk sebagai pemenang, berkomitmen akan
melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga
hasil akhir pekerjaan akan sesuai dengan apa yang diharapkan di dalam dokumen kontrak dan
dapat dipertanggung jawabkan dengan:

 Tepat Waktu

1 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


 Tepat Biaya

 Tepat Mutu

I.2. Tujuan

Metodekerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil fisik yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, dengan demikian urutan
kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus disusun secara sistimatis.

I.3. Bentuk dan Informasi


Di dalam pembuatan rencana kerja berisikan program dari waktu ke waktu tentang :
 Pelaksanaan bagian – bagian item pekerjaan
 Pendatangan macam – macam bahan dan peralatan kerja sertajumlahnya
 Penggunaan bermacam – macam tanaga dan peralatan kerja serta jumlahnya

II. FUNGSI KEGUNAAN


2.1 Mempermudah urutan tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik
2.2 Mempermudah pendatangan bahan menurut waktu dan kebutuhannya
2.3 Mempermudah pemandangan tenaga kerja menurut waktu dan kebutuhannya
2.4 Mempermudah pendatangan peralatan kerja menurut waktu dan kebutuhannya.
2.5 Pelaksanaan pekerjaan menjadi lancar dan efektif
2.6 Pengendalian biaya dan waktu lebih akurat dan efektif

III. PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1 Informasi Pekerjaan


PEKERJAAN : PENINGKATAN GROUNDSILL SUNGAI CIJOLANG DI HILIR
BENDUNG BANTARHEULANG
LOKASI :

SATUAN KERJA : BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CITANDUY BIDANG


PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR
TAHUNANGGARAN : 2020
3.2 LingkupPekerjaan
Adapun lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan antara lain :
 PEKERJAAN PERSIAPAN
- Mobilisasi / Demobilisasi

2 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


- Dewatering
- Kistdam (karung pasir)
 TENAGA PENDUKUNG
- Pengadaan Fasilitas dan Pelaksanaan K3 Konstruksi
 PEKERJAAN KONSTRUKSI
- Galian Tanah mekanik
- Timbunan tanah/urugan tanah kembali
- Pemadatan tanah
- Pasangan Batu Mortar tipe N (1 PC4 PP)
- Plesteran 1.PC 3.Ps
- Siaran 1.PC 2.Ps
- Pasangan Pipa Suling-suling
- Pekerjaan Beton Mutu fc = 19,3 Mpa (K-225)
- Pembesian dengan besi polos
- Pemasang Bekisting
- Pondasi Siklop, 60% beton (1 2 3), 40 % batu belah
- Pasangan batu Rip rap 0,30 m

Keseluruhan Pekerjaan di atas kami kerjakan dengan jangka waktu pelaksanaan 210
(Dua Ratus Sepuluh ) hari kalender sesuai dengan time schedule dan kurva “S” yang
terlampir.

IV. MANAGEMENT RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB MANAGEMEN)

Pengelolaan kegiatan Management Responsibility (yang dipimpin oleh Project Manager)


didasarkan adanya analisa ekternal, hasil kinerja proyek, informasi customer, informasi divisi /
cabang dan standarisasi. Pelaksanaan kegiatan Management Responsibility maliputi :

 Merumuskan dan menetapkan rencana kerja mencapai sasaran proyek


 Merumuskan dan menetapkan Sasaran Kerja Individu ( SKI )Proyek
 MenjaminVisi, Misi, Kebijakan, Sasaran, Sasaran Kerja Kelompok ( SKK ), Sasaran
Kerja Individu ( SKI ) dikomunikasi dan dipahami di seluruh Proyek
 Menjalankan prinsip - prinsip Good Corporate Governance ditingkat proyek
 Menentukan sistem manajemen pengelolaan aktifitas proyek
 Menjamin tersedianya sumber daya dan informasi termasuk sumber daya manusia yang
kompeten di lingkungan proyek
 Menetapkan perencanaan dan pengendalian proyek

3 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


 Menjamin penerapan dan keefektifan system manajemen proyek yang dalam
pelaksanaannya dibantu oleh Project Engineering Manager ( PEM ) dan Project
Production Manager ( PPM)
 Melaksanakan tinjauan manajemen secara berkala terhadap Sasaran Proyek, SKI dan
Customer Satisfaction
 Menetapkan tindak lanjut peningkatan berkesinambungan untuk menjamin
penyempurnaan system manajemen dan pencapaian kinerja proyek

Hasil dari kegiatan pengelolaan management responsibility adalah : penetapan sasaran


proyek, terlaksananya prinsip - prinsip Good Corporate Governance, terlaksananya proyek
dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen dan
terlaksananya komunikasi internal proyek dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya
Rapat Tinjauan Manajemen dan terlaksananya komunikasi internal maupuneksternal.

V. RESOURCES MANAGEMENT (PENGELOLAAN SUMBER DAYA)

5.1 Sumber Daya Manusia


Pengelolaan Sumber Daya Manusia secara berkesinambungan dikembangkan untuk
menjamin kompetensi staf proyek dalam rangka Pelaksanaan pencapaian kinerja dan
sasaran Proyek yang akan memberi kontribusi dalam pencapaian kinerja dan sasaran
Cabang / Divisi serta Korporat.

5.2 Pengadaan material


Pengadaan material didasarkan pada dokumen kontrak dan spesifikasinya serta sasaran.
Kegiatan pengadaan material meliputi :

 Penyusunan rencana, permintaan dan pengadaan kebutuhan barang / jasa,


termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi sesuai dengan daftar dan jenis
material yang telah disetujui oleh Direksi Teknis / Pengawas Lapangan
 Penanganan seleksi dan evaluasi pemasok / sub kontraktor, termasuk koordinasi
dengan Cabang / Divisi / Direksi Teknis Lapangan
 Penanganan dan pengendalian proses pengadaan, termasuk koordinasi dengan
Cabang / Divisi / Direksi Teknis Lapangan
 Penanganan dan pengendalian barang yang dipasok oleh pelanggan /bouwheer
 Evaluasi dan pengendalian proses pengadaan serta peningkatan kinerja pemasok /
sub kontraktor

4 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


Hasil dari pelaksanaan pengadaan material adalah : tersedianya daftar pemasuk / sub-
kontraktor, daftar rencana pengadaan barang dan jasa, daftar rencana kebutuhan barang
dan jasa, schedule pelaksanaan sub-kontraktor, daftar material yang dipasok pelanggan /
bouwheer, hasil evaluasi dan peningkatan kegiatan pengadaan.

5.3 Pengendalian material dan Gudang


Pengendalian material dan gudang didasarkan pada informasi pengadaan barang.
Kegiatan pengendalian material dan gudang meliputi :

 Pemeriksaan, penanganan, penyimpanan dan pengendalian material / barang yang


diterima, termasuk material yang dipasukpelanggan /bouwheer
 Penanganan dan pemeriksaanpermintaan material /barang
 Pengendalian persediaan sesuai material / barang masuk dan keluar
 Menyusun laporan pengendalian material /barang
 Evaluasi dan penyempurnaan pengendalian material dan gudang

Hasil dari pelaksanaan pengendalian material dan gudang adalah : terlaksananya


pengendalian, penyimpanan dan pengeluaran material.

5.4 Keuangan
Kegiatan pelaksanaan keuangan didasarkan dengan adanya transaksi yang terjadi,
kegiatan pelaksanaan keuangan terdiri dari :

 Pengelolaan laporan keuangan dan kebutuhan pendanaan proyek


 Pengelolaan dana dan optimalisasi penggunaannya
 Pengelolaan aktifitas keuangan proyek
 Pengelolaan pajak – pajak proyek
 Penyusunan laporan keuangan proyek
 Evaluasi dan penyempurnaan aktifitas pengelolaan keuangan proyek

Hasil dari pelaksanaan keuangan adalah : tersedianya rencana dan realisasi cash flow
proyek, data kewajiban yang harus dibayar, buku besar dan laporan keuangan proyek.

5.5 Peralatan Konstruksi


Kegiatan pengelolaan peralatan konstruksi didasarkan adanya sejumlah peralatan yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Pelaksanaan kegiatan peralatan konstruksi
meliputi:

 Identifikasi Peralatan
 Pemeliharaan dan Perawatan

5 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


 Administrasi pemeliharaan peralatan

Hasil dari pengelolaan kegiatan peralatan konstruksi berupa: daftar peralatan yang
mencantumkan identifikasi masing - masing alat, rencana dan realisasi pemeliharaan
peralatan dan tersedianya administrasi pemeliharaan peralatan.

5.6 Pengendalian Infrastruktur


Kegiatan pengendalian infrastruktur didasarkan adanya asset dan peralatan proyek.
Kegiatan pengendalian infrastruktur meliputi infrastruktur yang diperlukan untuk
memenuhi kesesuaian persyaratan proses dan produksi yang ditetapkan, disediakan,
dipelihara dan dikendalikan yang antara lain mencakup:

 Fasilitas proyek, seperti kantor kontraktor, workshop, mess pegawai


 Peralatan, mesin dan perkakas
 Peralatan inspeksi dan pengujian
 Teknologi informasi dan komunikasi
 Transport
 Perlengkapan pengaman
 Fasilitas lain yang diperlukan pelanggan dan pemilik proyek

Hasil dari pelaksanaan pengendalian infrastruktur adalah : rencana dan realisasi


pemeliharaan asset proyek, peralatan proyek, pencapaian sasaran hasil evaluasi dan
peningkatan kegiatan pengelolaan infrastruktur.
I. Pembuatan Safety Plan
• Membentuk Organisasi K3 Proyek
• Daftar material yang memerlukan penanganan khusus
• Daftar peralatan yang memerlukan penanganan khusus
• Daftar tenaga kerja yang memerlukan keahlian tertentu
• Indentifikasi sumber bahaya dan pencengahanya
• Site plan K3
• Program kebersihan dan 5R (Ringkas, Resik, Rapi, Rajin,Rawat)

II. Menyiapkanperalatan,Sarana penunjang K3 dan Alat pelindung diri


• Alat pemadam kebakaran
• Rambu-rambuK3
• Instruksi-instruksi keselamatankerja
• Saranapenunjang : MCK, Urinuirsementara, Pompaair
• Helm, Safety belt, Sepatu kerja, Masker, KotakP3K

6 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


III. Kerjasamadengan Rumah sakit, Puskesmas terdekat serta mengasuransikan
Tenaga kerja ke Jamsostek

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


Safety Halmet

Melindungi kepala dari kejatuhan material

Ear Plug/Ear Muf


Melindungi telinga dari bising yang di atas ambang batas
keamanan diatas ambang batas (NAB = 85 dB utk 8 jam
kerja)

Safety Glasses/Google
Melindungi mata dari benda asing

7 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


Gloves (sarung tangan)
Melindungi tangan dari terkena bahaya Melindung

Kain/cotton Rubber/karet
Leather/kulit

Reflected Vest (Rompi)


Sebagai penanda dengan cara memantulkan cahaya

Masker
Mencegah material atau benda asing masuk ke dalam
saluran pernapasan

Safety Shoes
Melindungi kaki dari terkena bahaya

VI. MEASUREMENT, ANALISYS AND IMPROVEMENT (PENGUKURAN, ANALISA DAN PENINGKATAN)

8 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


Secara periodik proyek melakukan evaluasi kinerja dalam upaya untuk mengidentifikasi
penyimpangan terhadap pencapaian sasaran proyek dan melakukan upaya - upaya peningkatan
dan penyempurnaan secara berkelanjutan atas kinerjaproyek.
Kegiatan evaluasi dilakukan dalam upaya melakukan analisa sebab akibat dan upaya yang
perlu dilakukan untuk melakukan tindakan – tindakan pencegahan dan peningkatan perbaikan
secara terus menerus dan berkelanjutan, dalam setiam Rapat Tinjauan Manajemen ( RTM ) di
tingkat proyek. Pengukuran kinerja dilakukan didasarkan pada ketetapan Direksi baik yang
berupa parameter kinerja, cara penilaian dan pengukurannya.
6.1 Kepuasan Owner
Dalam rangka untuk memelihara dan meningkatkan performance kami dalam pelayanan
produk dan jasa kepada owner, manajemen memerlukan informasi yang terkait dengan
tingkat kepuasan pelanggan di proyek dengan melakukan aktifitas sebagai berikut :
Pelaksanaan pengelolaan kepuasan pelanggan didapat dari kinerja proyek dan indeks
kepuasan pelanggan. Kegiatan pengelolaan kepuasan pelanggan meliputi :

 Melakukan client survey


 Evaluasi dan analisa hasil client
 Membuat customer satisfaction index
 Rekomendasi dan solusi pemenuhan kepuasan Owner

 Monitoring tindak lanjut rekomendasi pemenuhan kepuasan Owner

Hasil dari pengelolaan kepuasan pelanggan adalah " hasil survey kepuasan pelanggan
dan tindak lanjutnya".

6.2 Audit Internal

Untuk memastikan penerapan dan penyempurnaan konerja proyek akan dilakukan audit
internal, kegiatan pelaksanaan audit internal meliputi :

Menindaklanjuti secara efektif hasil internal audit sebagai aspek penting dalam
penyempurnaan Sistem Manajemen dan pelaksanaan proyek untuk pencapaian sasaran
proyek baik biaya, mutu dan waktu.

Hasil pelaksanaan kegiatan audit internal adalah " hasil laporan audir internal dan tindak
lanjutnya" .

6.3 Proses dan Produk

Pelaksanaan kegiatan proses dan produk berdasarkan adanya kinerja masing - masing
proses dan hasil produk. Kegiatan pelaksanaan pengelolaan proses meliputi :

Metode pemantauan dan pengukuran pencapaian kinerja proyek serta sistem manajemen
9 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA
harus ditetapkan, diukur dan dianalisa sebagai dasar untuk menetapkan tindak lanjut
penyempurnaan.

Hasil dari pelaksanaan pengelolaan proses adalah : pencapaian sasaran hasil proses dan
produk serta hasil inspeksi, tes dan commisioning.

VII. METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN & URAIAN PEKERJAAN


1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan


perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan
mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.

Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang dilakukan
terdiri dari:
 Excavator Bakhoe
 Concrete Mixer
 StamPer
 Pompa Air diesel
 Alat Ukur
Personil terdiri dari :
 Kepala Proyek
 Pelaksana - Mandor
 Juru Hitung Kuantitas - Tukang Besi Beton
 Petugas K3
 Tenaga Administrasi - Tenaga Logistik
 Tenaga harian-Operator - operator alat berat
 Juru Ukur
Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer, trailer yang
digunakan harus memiliki perlengkapan yang memadai.

10 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang
telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan
sebgai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebagainya kembali
ke kondisi awal.

1.2.
Dewatering

a. Lingkup Pekerjaan.
Yang dimaksud pekerjaan Dewatering dalam Spesifikasi ini adalah pekerjaan
pegeringan dengan menggunakan pompa air. Pengoperasian pompa
diasumsikan akan beroperasi 24 jam dan disediakan 20% pompa cadangan
(misalkan untuk 5 buah pompa dioperasikan dan 1 cadangan), maka biaya
operasi per 1 bh pompa.
b. Peralatan dan bahan.
Pompa air diesel daya 10 kW dengan suction head max. 3m dan discharge
head max. 20m (kapasitas 1 m3/s pada suction head 1m dan discharge head
10m)

1.3. Kistdam
a. Lingkup Pekerjaan.
Yang dimaksud pekerjaan kisdam (karung pasir) dalam Spesifikasi ini adalah
pekerjaan pembuatan dan pemasangan kisdam serta pemompaan air pada
daerah kerja sesuai dendan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.
b. Bahan dan material.

11 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


Bahan yang dipakai adalah karung plastik bagor atau goni ( sebesar ukuran
beras 25 kg ) ukuran 45 x 65 cm. tali plasti /rapia serta pasir sebagai bahan
pengisi

2. TENAGA PENDUKUNG
2.1. Pengadaan Fasilitas dan Pelaksanaan K3 Konstruksi

Menyiapkan peralatan,Sarana penunjang K3 dan Alat pelindung diri:

• Alat pemadam kebakaran


• Rambu-rambuK3
• Instruksi-instruksi keselamatankerja
• Sarana penunjang : MCK, Urinuirsementara, Pompaair
• Helm, Safety belt, Sepatu kerja, Masker, KotakP3K

Pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan meliputi:

• Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui kerja


sama dengan instansi yang terkait K3, yaitu depnaker, polisi dan rumah
sakit.
• Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan:
-Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang
melaksanakan patroli untuk mencatat hal-hal yang tidak sesuai
-ketentuan K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.
-Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek
untuk mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan
• dilihat dari segi K3.
-Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil
laporan safety patrol maupun safety supervisor
Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari:
-Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
-Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
-Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal
-Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat

12 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


2.2. PEKERJAAN KONSTRUKSI
2.1. Galian Tanah Mekanik
a. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan galian tanah mekanik dalam spesifikasi ini adalah
pekerjaan galian dengan mengunakan alat berat antara lain : Excavator Backhoe
1) Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang
ditunjukan dalam gambar atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan
oleh Direksi.
2) Galian tanah dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri
dari tanah biasa, pasir dan atau kerikil. Kemiringan yang rusak atau berubah,
karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki.
3) Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan
diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat
excavator, maka pembayaran volume ini akan termasuk ke dalam
pembayaran item Galian batu atas sepengetahuan Direksi Pekerjaan.
4) Penggalian dilaksanakan secara sistematik agar tidak mengganggu pekerjaan
lain ataupun pekerjaan saat penggalian itu sendiri.
5) Pelaksana pekerjaan harus selalu ada di lapangan untuk mengarahkan
operator excavator dalam bekerja
6) Hasil galian yang tidak memenuhi syarat dibuang dengan persetujuan Direksi
pekerjaan pada lokasi yang telah ditentukan.
Tenaga, Bahan dan Peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan perkerjaan
ini adalah :
Tenaga Kerja :
 Pekerja
 Mandor Alat
Bahan Kerja
Alat Kerja :
 Excavator
 Dump Truck
 Alat Bantu

2.2. Urugan Tanah


Peralatan yang harus disediakan kontraktor pekerjaan urugan tanah ini dalam
melaksanakan pekerjaannya diharuskan menggunakan alat-alat berat.
Disesuaikan denga keperluannya, dengan metode pekerjaan sebagai berikut ;

13 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


a) Sesuai dengan gambar rencana maka pelaksanaannya menimbun tanah (fill)
dilaksanakan lapis demi lapis.
b) Tanah yang dipergunakan adalah tanah yang bebas dari kotoran-kotoran dan
bahan-bahan organic lainnya yang tidak berguna serta harus mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas.
c) Pemadatan harus selalu dikontrol
d) Urugan yang dilakukan tidak memenuhi persyaratan harus diulang kembali
segera setelah perintah pertama dari konsultan pengawas.

Alat-alat berat tersebut antara lain :


- Buldozer
- Excavator
- Stoom Wals
- Motor Grader
- Dumptruck
- Sewa alat lain yang sekiranya diperlukan
Kapasitas alat-alat berat tersebut hendaknya disesuaikan dengan kondisi lokasi
site.

2.3. Pemadatan tanah


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pemadatan yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah pekerjaan
pemadatan pada timbunan kembali dengan material setempat yang dipadatkan
dengan alat pemadat hingga mencapai kepadatan di sekitar bangunan sesuai
dengan gambar rencana dan petunjuk dari Direksi.
b. Apabila dalam material tanah timbunan terdapat gumpalan-gumpalan atau
bongkahan-bongkahan tanah, maka terlebih dahulu harus dipecah dengan
cakram atau penggaruk.
c.Tanah timbunan harus ditimbunkan ke lokasi sesuai rencana pada pada gambar
pelaksanaan, lapis demi lapis dengan tebal maksimum 15 cm dan dipadatkan
dengan Alat pemadat minimum sebanyak 5 (lima) lintasan sehingga dicapai
kepadatan sesuai rencana.
2.4. Pasangan Batu Mortar tipe N (1 PC4 PP)
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode pelaksanaan
pekerjaan, pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran untuk
pekerjaan pasangan batu dan adukan semen.semua pasangan batu yang
dibutuhkan dalam persyaratan Teknik dan untuk keperluan yang berhubungan
dengan pekerjaan ini. Batu yang dipergunakan untuk pemasangan batu kali ini

14 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


berasal daribatu sungai atau didatangkan dari lokasi pekerjaan, batu pasangan
tidak berlapis-lapis atau cacat mutuyang telah disetujui oleh direksi. batu tidak
diperkenalkan dipasang pada waktu hujan yang dapat mengikis adukan dari
pasangan batu. semua batu tersebut dikumpulkan disuatu tempat sedemikian
rupa diusahakan menjadi sedikit basah pada saat akan digunakan dan
berukuran hampir sama satu sama lainnya agar tidak ada rongga yang besar di
antara batu-batu tersebut. Jika menggunakan batu dari hasil galian terlebih
dahulu harus dibersihkan dari lapisan tanah yang menyelimuti agar permukaan
batu menjadi bersih. Pasangan batu berdasarkan persyaratan campuran semen
dan pasir digunakan mortal semen yang digunakan adalah sebagai perekat dan
harus sesuai dengan type pasangan yang digunakan,penggunaan mortal semen
untuk pasangan batu harus sesuai dengan persyaratan atau persetujuan
pengawas lapangan.Setelah Galian untuk kedudukan pasangan Batu siap dan
telah diinspeksi bersama, maka segera dilaksanakan pekerjaan pasangan batu
yang akan dilaksanakan secara manual dibantu oleh concrete mixer untuk
membuat adukan. Sebelum pelaksanan Pasangan Batukali dengan Mortar
(setara camp. 1:4) dimulai terlebih dahulu disiapkan peralatan seperti bak
takaran, bak tempat pengadukan atau concrete mixer dan peralatan lainnya,
selanjutnya diteruskan dengan pemasangan profil atau bowplank dari kayu
gergaji dan pemasangan benar sesuai petunjuk direksi, adukan pasangan
dibuat 1 bagian semen dan 4 bagian pasir,diaduk dengan merata dan ditambah
air secukupnya sehingga terbentuk adukan yang homogen.
Urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
a) Siapkan peralatan, personil serta bahan/ material yang diperlukan
b) Siapkan/pasang profil sesuai dengan ukuran dimensi yang akan dipasang
batu.
c) Jika diperlukan, terlebih dahulu dibuat kisdam dan profil serta siapkan
pula pompa air untuk pengeringan.
d) Setelah lokasi bidang kerja siap, siapkan material batu belah/kali, pasir
pasang dan semen Portland serta alat kerja yang dibutuhkan
e) Buat adukan semen 1 bagian ditambah pasir 4 bagian serta air secukupnya
sebagai bahan pengikat.
f) Berikan adukan/ adonan pada dasar pondasi/ galian, kemudian pasang batu
sesuai dimensi ukurandan berikan lagi adukan/ adonan diatas batu
belah/kali tersebut, kemudian berikan lagi adukan dan seterusnya secara
berulang, sehingga pasangan batu mencapai ukuran sesuai gambar
pelaksanaan.
15 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA
2.5. Plesteran 1.PC 3.Ps
Pekerjaan plesteran mencakup pekerjaan pengadaan, pencampuran dan
pemasangan. Plesteran dibuat dengan perbandingan campuran material 1 Pc : 3
Ps. Plesteran yang dikerjakan harus sesuai dengan dimensi yang akan dibuat
berdasarkan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa akan menyerahkan gambar
detail rencana pelaksanaan pekerjaan plesteran dengan perbandingan campuran 1
Semen : 3 Pasir.
-Penyedia Jasa akan menyerahkan contoh jenis bahan plesteran campuran 1
Semen : 3 Pasir kepada Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan.
-Penyedia Jasa akan menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan plesteran campuran 1 Semen : 3 Pasir kepada pemilik
Pekerjaan. Serta akan menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja
sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, topi
pelindung kepala, menutup hidung, sepatu safety dan lainnya.
-Penyedia Jasa akan menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara
apabila terjadi kecelakan kerja.
-Lokasi pembuatan adukan diatur sedemikian rupa agar dapat menjamin
kelancaran pekerjaan. Memudahkan bagi pengawas dan menjamin tercapainya
mutu adukan yang baik dan terlindung.
-Pengadukan dilakukan sedekat mungkin dengan lokasi konstruksi yang akan
dikerjakan. Pasir dan semen disiapkan terpisah ditempat kering (lebih tinggi dari
tanah sekitarnya).
-Kotak pengadukan dipasang ditempat datar dilokasi yang memudahkan bagi
petugas pengaduk dan pengangkutan adukan ke lokasi kerja. Drum air
ditempatkan didekat alat pengaduk, kotak-kotak takaran disiapkan secukupnya
dilokasi timbunan pasir dan semen.
-Gerobak pengangkut adukan dan ember disiapkan dekat alat pengaduk kearah
konstruksi yang akan dikerjakan.
Plesteran campuran 1 Semen : 3 Pasir dilakukan dengan cara manual dan untuk
pengadukan adukan menggunakan alat alat bantu seperti ember, kotak
adukan, cangkul, sekop dan lain-lain. Adukan plesteran harus terbuat dari bahan
semen, pasir dan air dengan perbandingan campuran 1 Semen : 3 Pasir. Semua
bahan adukan harus dicampur sampai merata dengan cara manual dengan
menggunakan peralatan cangkul dan sekop. Perbandingan campuran dapat
berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak semen dalam keadaan kering.

16 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


-Penyedia Jasa harus membuat takaran yang sama ukuran- ukurannya (dolak)
dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Sebelum dilakukan pekerjaan plesteran, permukaan yang akan diplester akan
dibersihkan terlebih dulu dan disiram dengan air semen agar plesteran dapat
menyatu dengan permukaan yang diberi plester. Bahan adukan harus secepatnya
dibawa ke tempat pekerjaan dengan menggunakan cara (metode) yang
sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan
agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan-bahan lain dari luar
Pekerjaan plesteran dilakukan dengan menggunakan alat bantu kasut kayu atau
besi. Plesteran yang dibuat harus dengan permukaan yang rata sesuai
dimensi rencana bangunan yang dibuat. Bahan plesteran dibuat dengan
perbandingan campuran 1 Semen : 3 Pasir harus menggunakan bahan antara lain
:
• Semen
Semen akan disediakan oleh Penyedia Jasa dari hasil produksi pabrik
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan
penanganan kasar.
Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam
penyimpanan yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang
memadai, dengan pencegahan penyerapan kelembaban yang cukup. Cara
penanganan dan penyimpanan semen oleh Penyedia Jasa harus sesuai dengan
persetujuan Direksi Pekerjaan.

• Pasir
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm atau
berdasarkan petunjuk Direksi Pekerjaan. Pasir harus bersih, keras, padat, tidak
tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau dan
bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan beton.

• Air Pencampur Air yang digunakan pada pencampuran adukan dengan


perbandingan campuran 1 Semen : 3 Pasir adalah air bersih dan bebas dari
kotoran, tidak mengandung endapan lumpur, zat-zat organik, alkali, garam
atau tidak mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhi daya lekat beton,
seperti minyak dan lemak. Pengukuran pekerjaan pleteran dengan perbandingan
campuran 1 Semen : 3 Pasir diukur menurut dimensi yang sudah dipasang sesuai
dengan bangunan yang dibuat berdasarkan gambar rencana.

17 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


2.6. Siaran 1.PC 2.Ps
1. Dalam Spesifikasi ini untuk pembuatan siaran, perbandingan campuran yang
dipakai adalah 1:2 yaitu 1 bagian semen Portland (PC) dan 2 bagian pasir
serta air secukupnya, sehingga dapat menghasilkan campuran yang padat
dan siap untuk dipergunakan.
Untuk setiap 1 m2 Siaran harus mengandung sekurang-kurangnya :
6.340 kg PC (1 zak = 50 kg) dan 0,012 m3 pasir.
Khusus untuk pekerjaan siaran dapat dibagi atas :
a. Siaran Tenggelam (masuk ke dalam + 1,5 cm).
b. Siaran Rata (rata dengan muka batu).
2. Cara mencampur mortar dan alat yang akan digunakan terlebih dahulu harus
dimintakan persetujuan Direksi, jumlah masing-masing bagian semen dan
pasir harus sesuai dengan yang ditetapkan.
3. Semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek sebelum ditutup
dengan adukan, permukaan harus dibersihkan dengan memakai kawat dan
dibasahi.
4. Sebelum disiar semua permukaan harus dibersihkan dulu dari segala macam
kotoran.
5. Lebar siaran antara 1- 3 cm.

2.7. Pasangan Pipa Suling-suling


Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang Suling-
suling.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : Pipa PVC 2 Inch ,Ijuk, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Pekerjaan pemasangan suling dari pvc 2 inchi yang dibungkus ijuk diujung
pipa bagian dalam dipasang bersamaan dengan pasangan batu kali.
2. Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal dengan jarak
tertentu sesuai gambar rencana. Garis pipa suling berikutnya (diatasnya) dipasang
berselang – seling arah vertical.
3. Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup plastik agar pasangan
yang masih baru tersebut tidak rusak karena air hujan.

18 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


2.8. Pekerjaan Beton Mutu fc = 19,3 Mpa (K-225)
a) Lingkup Pekerjaan
1. Yang dimaksud dengan pekerjaan beton yaitu meliputi pekerjaan
persiapan,penyediaan peralatan yang diperlukan,penyediaan pengangkutan
bahan dan pengerjaannya, pembuatan dan pemasangan beton,
penyampuran adukan dan perawatan.
2. Pekerjaan beton harus dibuat seperti yang diterapkan pada gambar
rencana.
b) Bahan dan Material
1. Semua bahan bangunan dan peralatan untuk pembuatan beton harus
disediakan oleh Penyedia Jasa.
2. Semen Portland yang dipakai adalah Portland Cement yang harus
memenuhi syarat SNI 2049-90-A dengan type I. Penyedia jasa harus
menyediakan sarana penyimpanan semen dengan baik.
3. Semen harus disimpan ditempat yang terlindung dari cuaca luar,
kelembaban dan air, penyimpanan semen harus mengikuti ketentuan –
ketentuan material dalam PBI-1971.
4. Semen harus disimpan dengan teratur dan rapi sesuai dengan urutan
kedatangannya dan pemakaiannya harus diusahakan sesuai dengan urutan
kedatangannya sehingga tidak ada semen yang disimpan terlalu lama.
5. Umur semen yang akan digunakan tidak boleh lebih dari 2 bulan.
6. Semen yang telah menggumpal tidak boleh digunakan.
7. Pasir yang digunakan untuk pasangan beton adalah pasir alam, tajam,
keras harus bersih tidak mengandung kerikil yang keropos dan tanah liat,
bebasbahan – bahan organik dan lain – lain yang merusak beton.Modulis
kehalusan pasir antara 2 sampai 3, memenuhi syarat PBI 1971.
8. Batu pecah yang dipergunakan harus batu pecah yang baik, tajam, kersa
tidak mengandung batu pecah yang keropos dan tanah liat, bersih dari
debu serta memenuhi persyaratan gradasi dari ukuran normal yang
dipersyaratkan kelas beton yang dipersyaratkan dalam PBI 1971, tempat
pengambilannya terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Direksi.
9. Air yang digunakan harus air bersih tidak mengandung minyak, asam,
alkali,garam dan bahan – bahan organik atau bahan – bahan lain yang
dapat menurunkan mutu pekerjaan.

c) Pengerjaan Beton

19 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


1. Pengadukan beton dengan beton molen
a. Campuran beton harus memenuhi mutu beton K-225 untuk Pondasi
pasangan batu. Untuk setiap campuran beton harus mengandung
sekurang – kurangnya 371 kg PC (1 zak = 50 kg), 698 kg pasir dan
1.047 kg split.
b. Pengadukan campuran beton menggunakan beton molen dengan
waktu sedikit-dikitnya 1,5 menit setelah semua bahan ada dalam
mixer
c. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja
tulangan beton, pemasangan instalasi yang harus ditanam,
penyekangan dan pengikatan serta penyiapan-penyiapan permukaan
yang berhubungan dengan pengecoran yang telah disetujui Direksi.
d. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan cetakan pada
tempat pengecoran beton dan lantai kerja harus bersih dari air yang
menggenang,reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan-permukaan
dengan bahan-bahan yang menyerap harus disiram dengan rata
hingga kelembaban (air) dari beton yang baru dicor tidak akan
diserap.
e. Semua Construction Joints atau expansion joints seperti yang
ditunjukkan pada gambar harus dibersihkan seluruhnya dari
kelebihan-kelebihan beton atau material dengan menggaruk atau
cara lain yang disetujui Direksi.
f. Beton yang akan dituangkan/dicor harus diusahakan agar
pengangkatannya ketempat posisi terakhir sedekat mungkin,
sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan
antara kerikil dan spesinya.
g. Beton tidak diijinkan untuk dijatuhkan atau diglincirkan secara tak
terkendalikan dari ketinggian lebih dari 1.5 m tanpa harus diaduk
lagi. Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ke
tempat sambungan cor yang disediakan sebelum permulaan
pembetonan tahap berikutnya.
h. Setiap tahap penuangan beton harus dipadatkan betul-betul dengan
vibrator atau dengan alat lain seluruhnya sebelum tahap berikutnya
dimulai.
i. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras kecuali
ada usaha-usaha sehingga lokasi/tempat kerja terlindung dari hujan
dan atas persetujuan Direksi.

20 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


j. Beton yang sudah dicor harus terus-menerus dibasahi dengan air
paling sedikit selama 14 (empat belas) hari. Permukaan beton yang
terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari yang langsung
paling sedikit 3 (tiga) hari sesudah pengecoran.

2.9. Pembesian dengan besi polos


Pekerjaan pembesian ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu besi didatangkan
kelokasi pekerjaan dan dilakukan pemotongan dan pembengkokkan sesuai
dengan ukuran dan bentuk yang telah ditentukan dalam gambar teknik (rencana).
Pekerjaan pembesian dimulai sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan.
Persiapan:
1. Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia) dan alat bantu berupa
bar bender dan bar cutter.
2. Lokasi pekerjaan : Struktur pondasi, dinding dan lantai jembatan.
3. Sarung tangan, helm dan sepatu safety harus dikenakan oleh para pekerja
guna menghindari cedera serius saat melaksanakan pekerjaan pembesian
dilapangan.
Pekerjaan pembesian ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu besi didatangkan
kelokasi pekerjaan dan dilakukan pemotongan dan pembengkokkan sesuai
dengan ukuran dan bentuk yang telah ditentukan dalam gambar teknik (rencana).
Pekerjaan pembesian dimulai sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan.
Persiapan:
1. Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia) dan alat bantu berupa
bar bender dan bar cutter.
2. Lokasi pekerjaan : Struktur pondasi, dinding dan lantai jembatan.
3. Sarung tangan, helm dan sepatu safety harus dikenakan oleh para pekerja
guna menghindari cedera serius saat melaksanakan pekerjaan pembesian
dilapangan.
Uraian pelaksanaan :
1. Material besi tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi
pekerjaan.
2. Material diletakkan pada stock area material tulangan atau dalam gudang
proyek.
3. Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa
pengukuran panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan
pembengkokan dengan bar bender dan dikerjakan pada saat suhu dingin.

21 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar
pelaksanaan dan persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat

2.10. Pemasang Bekisting


a) Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini termasuk dari menyiapkan dan
memasang bekisting yang sesuai dengan spesifikasi ini dan mengikuti
gambar rencana atau petunjuk Direksi.
b) Bahan dan Material. Bekisting terbuat dari multiflek 12mm dan kayu klas
II dengan kualitas baik atau sesuai petunjuk Direksi.
c) Pelaksanaan :
1. Bingkai bekisting harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga kalau
ada sambungan horizontal tidak menerus sampai seluruh permukaan
bekisting dan pada waktu membuka bekisting tidak terjadi kerusakan
pada betonnya. Bekisting harus benar-benar lurus dan sesuai elevasi,
kedap mortar serta harus kaku dan kuat, terutama perancahnya untuk
dapat menahan kemungkinan goyangan dann pelenturan yang terjadi
bila kena tekanan beban bahan adukan beton atau beban yang lain.
2. Penyedia Jasa tidak boleh membuka bekisting sampai beton telah
mengeras dan mempunyai cukup kekuatan untuk menahan beban
sendiri maupun beban kerja yang akan disangganya dengan aman.
Bekisting dapat dibongkar setelah beton berumur 28 (dua puluh
delapan) hari dan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Direksi.
3. Bekisting dapat digunakan maksimal dua kali

2.11. Pondasi Siklop, 60% beton (1 2 3), 40 % batu belah


Beton siklop adalah beton normal/ beton biasa yang menggunakan ukuran
agregat yang relatif besar.Ukuran agregat kasar dapat encapai 20 cm, namun
proporsi agregat yang lebih besar ini sebaiknyatidak lebih dari 20 % agregat
seluruhnya.Cara pelaksanaan beton siklop yakni:
1. Material halus yang digunakan adalah material dengan ukuran
maksimum 5 mm.
2. Agregat kasar yang digunakan untuk beton adalah batu alam.
3. Air yng digunakan adalah air bersih yang bebas dari bau, limbah dan
tidak berwarna.
4. Semen yang digunakan adalah semen portland,
5. Beton dan adukan harus dibuat dari semen, pasir, kerikil dan air
sebagaimana yang dientukan.

22 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


6. Campuran beton siklop yang digunakan adalah campuran beton 60%
(1PB : 2SP : 3Kr)ditambah 40% batu belah ukuran 15-20 cm.
7. Campuran menggunakan concrate mixer.
Bahan / Material:
1. Semen
2. Pasir Beton
3. Agregat Kasar
4. Batu Pecah
2.12. Pasangan batu Rip rap 0,30 m
1. Pasangan batu rip-rap berfungsi untuk melindungi timbunan tanah
bagian hulu agar tidak longsor
2. Pengangkutan batu menggunakan excavator, batu ditumpahkan diderah
yang dikehendaki kemudian ditata
3. Klasifikasi batu rip-rap yang diperlukan untuk pekerjaan ini adalah: a.
Mempunya berat minimum 200 kg b. Berasal dari batuan andesit / lava
c. Mempunyai kekerasan yang cukup setara dengan kekuatan beton
dengan strengh 250 kg/cm2
4. penataan rip-rap dengan rapi, teratur dan batuan yang paling besar
diletakkan paling bawah.

VIII. URAIAN PEKERJAAN PENUNJANG

I. PEKERJAAN PRA PELAKSANAAN :


Sebelum pelaksanaan dimulai kontraktor akan mempersiapkan diri, mengatur
strategi untuk melaksanakan pekerjaan, baik dari segi teknis maupun segi
financial. Langkah-langkah untuk yang ditempuh oleh kontraktor antara lain :
- Membuat rencana waktu kerja : Analisa Teknis, Time Schedule
- Mempersiapkan personil
- Mempersiapkan peralatan
- Mempersiapkan Cash Flow
- dll.
I.1. AnalisaTeknis.
Analisa Teknis merupakan salah satu metode untuk menyusun
perencanaan jumlah tenaga, bahan dan alat pada pelaksanaanyang
berdasarkan dari perhitungan kebutuhan waktu per mata pekerjaan di
hubungkan secara rasional. Analisa Teknis tersebut terdiri dari waktu

23 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


awal pekerjaan sampai akhir pekerjaan sehingga akan didapatkan
jumlah kebutuhan bahan, upah dan alat dimana dalam perhitungan ini
di hitung dari waktu dalam pekerjaan dan waktu akhir pekerjaan yang
sama (tidak ada delay).
I.2. Time Schedule dan kurva “S”
Time schedule di buat secara rasional antara pekerjaan yang satu dengan
yang lainnya. Dalam time schedule ini ditampilkan bobot pekerjaan yang
dibagi dengan kebutuhan waktu sehingga kita dapat memonitor setiap saat
pekerjaan tersebut melebihi atau terlambat dari waktu yang kita
rencanakan.
2. TAHAPAN DAN PERHITUNGAN ANALISA TEKNIS YANG TEPAT DAN
RASIONAL
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan perhitungan jadwal
waktu dan rencana kerja proyek merupakan tulang dari keseluruhan proses
konstruksi, sehingga harus dibuat berdasarkan pada sasaran dan pencapaian
target yang jelas.
Hal-hal penting didalam penyusunan Tahapan dan Perhitungan Analisa Teknis
yang tepat dan rasional, adalah sebagai berikut :
 Analisa Teknis
Analisa Teknis adalah suatu metode untuk pengelolaan dan pengendalian
kebutuhan upah, bahan dan alat suatu proyek. Kegiatan-kegiatan (aktivitas)
dari suatu proyek disusun berdasarkan logika keterkaitan atau
ketergantungan antara masing-masing kegiatan tersebut, mana kegiatan
yang melebihi, mana kegiatan
yang mengikuti, dan mana pekerjaan yang bebas tidak tergantung sehingga
dapat dikerjakan sesuai volume. Analisa Teknis merupakan juga suatu
metode perencanaan dan pengendalian upah, bahan dan alat waktu proyek
( rencana kerja proyek ).
Tujuan dan manfaat penggunaan Analisa Teknis, adalah :
• Mengetahui kebutuhan upah, bahan dan alat
 Menunjukkan adanya pekerjaan-pekerjaan yang waktu
penyelesaiannya kritis dan non kritis sehingga pengendalian dapat
dilakukan lebih baik dan efisien
 Sebagai alat komunikasi dan informasi pengelolaan dan pengendalian
proyek
 Sebagai alat untuk pengendalian waktu dan implisit biaya proyek

24 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


 Critical Path Method (CPM)
Critical Part Method (CPM), adalah metode yang sangat berguna untuk
menyusun perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan/pengontrolan proyek.
Perkiraan waktu yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan dengan CPM
bersifat deterministik. Tahapan perencanaan dimulai dengan
memecah/menguraikan kegiatan-kegiatan (activities) proyek. Perkiraan waktu
untuk kegiatan-kegiatan ini
kemudian ditentukan dengan diagram jaringan kerja (network) yang dinyatakan
dengan gambar anah panah (arrow).

 Pembuatan Critical Path Method (CPM)


 Perhitungan lintasan kritis
 Penentuan lintasan kritis
 Penentuan waktu mengambang
Langkah-langkah yang perlu diambil dalam penyusunan CPM suatu proyek :
1. Mengumpulkan data-data yang diperlukan
(Data-data kegiatan pelaksanaan, hari kerja dan hari kalender, batas waktu
untuk pelaksanaan pekerjaan, Daftar analisa penawaran, Daftar tenaga
kerja teknik, Daftar peralatan)
2. Persiapan yang diperlukan
(Menyiapkan daftar kegiatan-kegiatan pelaksanaan, membuat perencanaan
dasar anggaran hari orang, perhitungan waktu untuk menyelesaikan
masing-masing kegiatan, menentukan kegiatan- kegiatan yang akan
mendahului dan akan mengikuti kegiatan-kegiatan yang lain)
3. Menyusun jaringan kerja ( Network )
(Menyusun network dan memberikan angka-angka, melengkapi daftar
kegiatan, menetapkan lintasan kritis, memperbarui network/bilamana
diperlukan, dan seterusnya).

PEKERJAAN PERSIAPAN

Metode pelaksanaan ini dibuat untuk memudahkan personil pelaksana proyek dalam
mengelola sumber daya yang ada (sumber daya manusia, waktu, material, dan
uang). Secara umum, pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan pekerjaan persiapan,
diantaranya:
• PCM Pre Contruction Meeting

25 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


• Persiapan Keselamatan Kerja
• Pengendalian Kerja
Semua pekerjaan yang dilaksanakan selalu didahului dengan pengukuran bersama,
persetujuan gambar kerja dan berdasar ijin pelaksanaan pekerjaan yang diketahui
oleh pihak yang terkait (pihak kontraktor, direksi dan pihak lain yang mewakili
pihak direksi).

Selama proses penerimaan bahan untuk pelaksanaan pekerjaan, proses pelaksanaan


maupun terhadap hasil pekerjaan yang telah dilakukan selalu melalui tahapan
pemeriksaan yang berupa inspeksi (pengecekan visual, pengecekan elevasi, dsb)
atau test (misalnya pengecekan mutu pekerjaan, kepadatan tanah, dll)

Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini, seperti yang ditentukan dalam
dokumen kontrak harus melalui proses persetujuan dari pihak direksi atau pihak lain
yang mewakili pihak direksi, dengan cara pihak kontraktor menyerahkan contoh
bahan, menyerahkan brosur bahan yang akan dipakai, tergantung dari jenis bahan
yang akan dimintakan persetujuannya.
Pada tahap akhir perlaksanaan diadakan kembali pengecekan hasil perkerjaan yang
telah diselesaikan sebelum diserahkan ke pihak direksi.

1. Pre Contruction Meeting ( PCM )


Pekerjaan ini dilaksanakan setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) paling lambat 7 hari Kalender. Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum
pekerjaan Konstruksi meliputi:
Dilaksanakan sebelum pelaksanaan fisik untuk mendapatkan kesepakatan
bersama dan visi penyelesaian pekerjaan yang sama dan sesuai dengan yang
tertuang dalam dokumen Kontrak. Beberapa hal yang harus ada dalam
pembahasan PCM :
• Organisasi dan tata kerja.
• Sistem Prosedur tata kerja.
• Jadual Pelaksanaan Pekerjaan.
• Jadual Pengadaan Bahan, Mobilisasi peralatan dan personil.
• Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan.
• Pemahaman tentang Kontrak yang telah ditandatangani/disepakati bersama.
• Pemahaman & Evaluasi Gambar Rencana yang akan diaplikasikan di
lapangan.
• Program Kerja dan Time Shcedule yang diusulkan penyedia jasa terhadap
pengguna jasa

26 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


PCM
( Pre Construction Meeting )
Survey

Data Elevasi existing


Perhitungan Volume
Mutual Check
( MC )

Pelaksanaan
Shop Drawing Pekerjaan

As Built
Drawing
Adninistrasi

2. Persiapan Keselamatan Kerja


Dengan berusaha seoptimal mungkin untuk menjaga keselamatan dan
kesehatan kerja diharapkan produktivitas tenaga kerja dapat lebih meningkat
dan diharapkan tingkat penyelesaian proyek dapat lebih cepat dari yang
ditentukan schedule.
Untuk keselamatan kerja, setiap pekerja dilengkapi dengan helm pengaman,
sarung tangan, sepatu kerja,safety belt sesuai dengan kebutuhan dari masing-
masing pekerjaan. Pada bagian mesin dan alat yang mudah atau rawan terhadap
kecelakaan kerja, akan dibuat pengaman/pagar yang diperlukan.
Untuk kesehatan kerja dibuat tempat-tempat sampah agar tidak berserakan dan
bila sudah penuh dibuang keluar area proyek.

Penyediaan obat-obatan P3K bagi pekerja yang terluka atau mendapat


kecelakaan kerja di proyek disediakan obat-obatan yang ditempatkan secara
khusus dan selalu ditambah bila ada obat yang kurang. Apabila keadaan pekerja
yang mendapat kecelakaan tersebut memerlukan perawatan yang lebih, maka
segera dibawa ke rumah sakit yang terdekat.

27 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


3. Pengendalian Mutu
Secara internal, maka selalu diadakan pekerjaan inspeksi dan test, baik pada
awal pekerjaan, pada saat proses pekerjaan maupun pada akhir pekerjaan.
Proses pengendalian mutu pekerjaan ini dimulai dengan pembuatan rencana
mutu (untuk membantu personil pelaksana proyek agar mengetahui persyaratan
mutu yang ditetapkan sesuai dengan pelaksanaan inspeksi dan test terhadap
bahan/material maupun produk atau hasil kerja sampai ke saat serah terima
kedua. Pada awal pelaksanaan proyek, seluruh penerimaan syarat (Accepted
Criteria) yang terdapat dalam dokumen kontrak dituangkan dalam suatu catatan
mutu penerimaan syarat. Selanjutnya catatan mutu penerimaan syarat ini
dipakai sebagai dasar dalam melaksanakan inspeksi dan test terhadap
bahan/material maupun terhadap produk atau hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan (kekuatan beton, kepadatan tanah,dll). Secara internal
bahan/material maupun produk atau hasil kerja yang tidak sesuai dengan
penerimaan syarat tersebut akan ditolak oleh personil pelaksana pengedali
mutu. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pembelian suatu
bahan/material agar terjamin sesuai dengan dokumen kontrak adalah sebagai
berikut:
1. Mencatat penerimaan syarat dari seluruh bahan yang ada pada dokumen
kontrak dalam suatu mutu penerimaan syarat.
2. Meminta ijin kepada pihak direksi atau yang mewakilinya sebelum
membuat order pembelian bahan tersebut. Prosedur permintaan ijin ini dapat
dengan jalan mengirimkan contoh barang/material, brosur bahan/material
ataupun mengirimkan hasil tes dari bahan/material tersebut.
3. Setelah bahan/material tersebut diijinkan oleh pemberi kerja atau yang
mewakilinya untuk digunakan dalam proyek ini, maka personil pengadaan
bahan/material baru dapat membuat order pembelian untuk barang/material
tersebut. Setelah order dibuat dan material/bahan mulai masuk mata seluruh
bahan/material yang masuk tersebut selalu melewati proses inspkesi atau
test.Setiap terjadi kesalahan prosedur, hasil pekerjaan bermutu jelek, atau
apapun yang dianggap tidak sesuai dengan spesifikasi, maka pihak kami
selalu akan menindak lanjuti dengan penyelidikan, sehingga dapat diketahui
penyebab kesalahan/kegagalan konstruksi untuk selanjutnya dicarikan jalan
keluarnya bersama dengan pihak direksi.

28 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


RENCANA PENANGANAN SELAMA MASA PEMELIHARAAN
Pada Masa ini pekerjaan yang akan kami lakukan adalah, Kami akan
melakukan pemeliharaan sesuai dengan syarat dan standar yang berlaku
dalam jangka waktu pemeliharaan konstruksi = 180 hari, terhitung
mulai sejak serah terima pertama pekerjaan (PHO) kami akan
mengontrol pekerjaan tersebut apabila ada kerusakan akan kami ganti sesuai
dengan spek yang sudah tertera dalam kontrak.

PEKERJAAN FINISHING, MC 100%,SERAH TERIMA PEKERJAAN


PERTAMA ( PHO ) DAN MASA PEMELIHARAAN SERTA SERAH
TERIMA PEKERJAAN KEDUA ( FHO )

 Melaksanakan Finishing terhadap pekerjaan yang telah selesai


dilaksanakan.
 Laporan kemajuan hasil pekerjaan dilaporkan tiap minggu kepada direksi
lapangan
 Pelaporan prosentase fisik sesuai kenyataan dilapangan pada bulan
laporan maupun rencana bulan berikutnya kepada direksi lapangan
 Foto Dokumentasi dibuat 0 %, 50 %, dan 100 % dan dibuat rangkap 4
 Bersama Pengawas / Direksi lapangan dan Tim yang ditunjuk penyedia
jasa melaksanakan Pengukuran terhadap pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan untuk dibuatkan perhitungan MC 100 % dan Gambar As
built drawing.
 Demobilisasi alat-alat,setelah pekerjaan mendekati final alat-alat yang
sudah tidak dipergunakan dilapangan mulai diangkut kembali ke Base
Cam.
 Pemeriksaan Pekerjaan 100 % oleh Panitia Pemeriksa Pekerjaan yang
ditunjuk untuk dilaksanakan Serah terima Pekerjaan Pertama ( PHO )
 Melaksanakan Pekerjaan Pemeliharaan
 Pemeriksaan selesainya masa pemeliharaan oleh Panitia Pemeriksa
Pekerjaan yang ditunjuk untuk dilaksanakan Serah terima Pekerjaan
Kedua ( FHO ).

PENUTUP

Demikian Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini kami uraikan dan apabila ada
perubahan – perubahan atau ketidaksesuaian di lapangan akan kami konfirmasikan

29 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA


dengan direksi teknik pekerjaan yang bersangkutan. Demikianlah Metode
Pelaksanaan yang kami tawarkan untuk pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan
Groundsill Sungai Cijolang di Hilir Bendung Bantarheulang . Dengan dibuatnya
metode pelaksanaan ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana dan
langkah – langkah apa saja yang akan dilaksanakan dalam pengerjaan pekerjaan
tersebut. Kesemuanya itu untuk mendukung kelancaran jalannya proyek sehingga
proyek dapat selesai tepat waktu namun semua pekerjaannya selesai dengan baik
dan optimal sehingga Owner selaku pemilik proyek tidak merasa kecewa dan
dirugikan. Kamipun akan merasa puas jika telah menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu atau sesuai dengan jangka panjang waktu pelaksanaan yang ditetapkan
namun dengan hasil yang optimal.

Slawi, 09 April 2020


CV. SUMBER MITRA JAYA

NOER BETTY
DIREKTRIS

30 METODE PELAKSANAAN | CV. SUMBER MITRA JAYA

Anda mungkin juga menyukai