Anda di halaman 1dari 21

BAB II

DATA PROYEK

2.1. Data Umum Proyek

2.1.1.Lokasi Proyek

Proyek Pembangunan Jalan Layang Khusus Busway Kapten Tendean Blok M

Cileduk Paket Kostrad Cileduk dibangun di atas jalan existing di sepanjang ruas jl. Ciledug

Raya, sepanjang STA. 1+915.554 - STA. 3+061.754 dengan lebar 9 meter untuk single box

dan 19.8 meter untuk double box(1 jalur, 2 lajur, 2 arah) dan terdapat 33 span dengan

panjang maksimal 43 meter.

Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek

Sumber: PT. Istaka Karya - PT. Agrabudi Karyamarga (KSO)

6
Gambar 2.2Site plan Pembangunan Jalan Layang Khusus BuswayPaket Kostrad Cileduk.

Sumber: PT. Istaka Karya - PT. Agrabudi Karyamarga (KSO)

2.1.2.Data Proyek

A. Data Umum Proyek

Nama Proyek : Pekerjaan Pembangunan Jalan Layang Khusus BuswayKapt.

Tendean -Cileduk,Paket Kostrad Cileduk

Lokasi : Jl. Ciledug Raya, Jakarta Selatan

Panjang Jalan : 1.146,428 m

7
Halte : 2 Lokasi

B. Tim Proyek

Pemilik : Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta

Konsultan Perencana : PT. Genta Pertiwi Konsultan

Konsultan Manajemen Konstruksi : PT. Yodya Karya Aksa InternusaPutra

Konsultan Supervisi : PT. Cipta Multi Kreasi

Kontraktor Struktur : PT. Istaka Karya - PT. AgrabudiKaryamarga

(KSO)

Sub-kontraktor Erection&Stressing : PT. VSL Indonesia

Sub-kontraktor Bore Pile : PT. Bauer Pratama Indonesia

Supplyer Box girder : PT. Wijaya Karya Beton Tbk.

C. Sumber Dana dan Biaya

Sumber Dana Pembangunan Jalan Layang Khusus Busway Kapt. Tendean - Blok M

- Ciedug, Paket Kostrad Ciledug ini berasal dari:

Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2013-20016

Mata Uang : Rupiah

Jenis Kontrak : Lumpsum Fixed Price

Tanggal Kontrak : 15 Desember 2014

Nilai Kontrak : Rp. 273.309.724.000,00

Masa Pelaksanaan : 730 (tujuh ratus tiga puluh) hari kalender sejak tanggal

SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja)

Masa Pemeliharaan : 180 hari kalender

Uang Muka : Rp. 21.030.870.000,-

Jaminan Pelaksanaan : 5% dari nilai Kontrak, diterbitkan oleh Bank Umum

8
Retensi : 5% (lima persen)

Cara Pembayaran : Bulanan (Monthly Certifikat)

Denda dan Sanksi : 0,1% perhari keterlambatan, maksimal 5% dari nilai kontrak

dihitung sejak berakhirnya schedule yang ditetapkan sampai

pekerjaan 100%

2.2. Spesifikasi Teknis

Data teknis secara umum dari proyek Pembangunan Jalan Layang Khusus Busway

Kapt. Tendean - Blok M - Cileduk, Paket Kostrad Cileduk adalah sebagai berikut:

A. Bore pile

Berikut ini adalah spesifikasi secara umum bore pile yang digunakan pada proyek

Jalan Layang Khusus Busway Kapt. Tendean - Blok M - Cileduk, Paket Kostrad Cileduk:

- Diameter : 120 cm & 180 cm

- Mutu Beton : K-350

- Slump : 18 2 cm

- Jumlah Titik : 138 titik

- Kedalaman : 24 m dari cut of pile

B. Pile cap

Berikut ini adalah spesifikasi secara umum pile cap yang digunakan pada proyek

Jalan Layang Khusus Busway Kapt. Tendean - Blok M - Cileduk, Paket Kostrad Cileduk:

- Mutu Beton : K-350

- Slump : 12 2 cm

9
- Mutu Tulangan : BJTD 40 (fy = 400 MPa) / U-39

- Diameter Tulangan : D32, D25, D16

C. Pier

Berikut ini adalah spesifikasi secara umum pier yang digunakan pada proyek Jalan

Layang Khusus Busway Kapt. Tendean - Blok M - Cileduk, Paket Kostrad Cileduk:

- Mutu Beton : K-400

- Slump : 12 2 cm

- Mutu Tulangan : BJTD 40 (fy = 400 MPa) / U-39

- Diameter Tulangan : D19, D16

D. Crown

Berikut ini adalah spesifikasi secara umum crown yang digunakan pada proyek

Jalan Layang Khusus Busway Kapt. Tendean - Blok M - Cileduk, Paket Kostrad Cileduk:

- Mutu Beton : K-400

- Slump : 12 2 cm

- Mutu Tulangan : BJTD 40 (fy = 400 MPa) / U-39

- Diameter Tulangan : D19, D16

E. Pier Head

Berikut ini adalah spesifikasi secara umum pier head yang digunakan pada proyek

Jalan Layang Khusus Busway Kapt. Tendean - Blok M - Cileduk, Paket Kostrad Cileduk:

- Mutu Beton : K-500

- Slump : 60 5 cm

- Mutu Tulangan : BJTD 40 (fy = 400 MPa) / U-39

10
- Diameter Sengkang : D13

- Diameter Tulangan : D32, D25, D19, D16

F. Box girder

Berikut ini adalah spesifikasi secara umum box girder yang digunakan pada proyek

Jalan Layang Khusus Busway Kapt. Tendean - Blok M - Cileduk, Paket Kostrad Cileduk:

- Mutu Beton : K-500

- Slump : 60 5 cm

- Mutu Tulangan : BJTD 40 (fy = 400 MPa) / U-39

- Diameter Sengkang : D13

- Diameter Tulangan : D32, D25, D19, D16

2.3. Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek adalah skema atau gambaran alur kerjasama yang

melibatkan banyak pihak dalam sebuah proyek.Struktur organisasi ini dibuat untuk

menjabarkan fungsi tugas dan tanggung jawab dari masing masing bagian.

Untuk itu, dalam pelaksanaan proyek ini sangat dibutuhkan Struktur Organisasi

Proyek untuk mengelola pelaksanaan proyek dengan harapan pekerjaan bisa berlangsung

dengan lancar, agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan berupa keuntungan bagi

perusahaan dan kepuasaan pelanggan sebagai pengguna jasa.Berikut adalah skema

hubungan kerja pada Proyek Jalan Layang Khusus Busway Kapt. Tendean - Blok M -

Ciledug Paket Kostrad Ciledug.

11
2.3 Skema Hubungan Kerja Proyek

Sumber: google.com

Tugas dan tanggung jawab berdasarkan hubungan kerja proyek adalah sebagai

berikut:

Hubungan antara Konsultan Perencana dengan Pemilik Proyek

Konsultan memberikan layanan konsultasi dimana produk yang dihasilkan berupa

gambar gambar rencana dan peraturan serta syarat syarat, sedangkan pemilik proyek

memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh konsultan.

Hubungan Kontraktor dengan Pemilik Proyek

Kontraktor memberikan layanan jasa profesionalnya berupa bangunan sebagai

realisasi dari keinginan pemilik proyek yang telah dituangkan kedalam gambar rencana

dan peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek memberikan

biaya jasa profesional kontraktor.

Hubungan Konsultan Pengawas dengan Pemilik Proyek

12
Pengawas menyampaikan perubahan perubahan yang terjadi berkaitan dengan

pelaksanaan di lapangan.Owner membayar atau mengurangi biaya perubahan.

Hubungan Konsultan Perencana dengan Kontraktor

Konsultan memberikan gambar rencana dan peraturan serta syarat syarat,


kemudian kontraktor harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.

Hubungan Konsultan Pengawas dengan Kontraktor

Pengawas melakukan pengawasan selama pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan


peraturan peraturan yang telah disepakati.Kontraktor melaporkan setiap hasil pekerjaan
yang dilaksanakan dan kendala kendala secara teknis kepada pengawas.

Hubungan Konsultan Pengawas dengan Konsultan Perencana

Perencana memberikan hasil desain serta peraturan peraturan pelaksanaan kepada


pengawas.Pengawas melaporkan hasil pekerjaan serta kendala kendala teknis yang
timbul di lapangan guna dicari perubahan.

Hubungan Sub Kontraktor dengan Kontraktor

Sub Kontraktor hanya memiliki hubungan dengan kontraktor saja tanpa ada
hubungan dengan elemen elemen dalam proyek selain kontraktor. Ikatan kontrak hanya
terjadi dengan Kontraktor.

Adapun penjelasan dan tugas dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini yaitu:

A. Pemilik Proyek (Owner)

Owner/Pemilik adalah orang/perorangan/instansi/ badan hukum yang

menginginkan proyek dilaksanakan oleh orang yang berkompeten.Dalam proyek ini yang

bertindak sebagaiowner adalah Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.

Tugas owner/pemilik dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah:

Memberi tugas kepada konsultan perencana agar melaksanakan perencanaan

proyek pembangunan, memberikan data teknis dan lain-lain.

Menyediakan dana yang dibutuhka mencangkup biaya perencanaan, biaya

pelaksanaan dan biaya perawatan.

13
Meminta pertanggungjawaban hasil pekerjaan kepada pihak pelaksana dan

pengawas proyek.

Menilai pelaksanaan dan hasilnya serta memberikan pengawasan secara berkala.

Menerima suatu banguan hasil proyek dari pihak pelaksana setelahpekerjaan

selesai dikerjakan sesuai perjanjian.

B. Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk

melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan

usaha baik swasta maupun pemerintah.Dalam proyek ini yang bertindak sebagai konsultan

perencana adalah PT. Genta Pertiwi Konsultan.

Tugas konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah:

Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik bangunan.

Membuat gambar kerja pelaksanaan.

Membuat Rencana kerja dan syarat sayarat pelaksanaan bangunan ( RKS )

sebagai pedoman pelaksanaan.

Membuat rencana anggaran biaya bangunan.

Memproyeksikan keinginan keinginan atau ide ide pemilik ke dalam desain

bangunan. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan

pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan desain terwujud di wujudkan.

Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan

konstruksi.

Kemudian proses pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan pengawas

14
C. Konsultan Pengawas

Konsultan Pengawas adalah pihak yang diberi kuasa oleh pemilik proyek dengan

tugas mengawasi dan mengontrol serta mengarahkan pekerjaan secara teknis.Dalam

proyek ini yang bertindak selaku konsultan pengawas adalah PT. Cipta Multi Kreasi.

Tugas konsultan pengawas dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah:

Mengawasi dan mengontrol pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh

kontraktor sesuai spesifikasi pekerjaan.

Mengawasi dan mengontrol waktu dan mutu pekerjaan sesuai dengan kontrak.

Membuat dan melaporkan segala pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor.

Membuat laporan perkembangan pekerjaan sesuai kontrak.

D. Kontraktor

Kontraktor adalah orang/perorangan atau badan hukum yang mendapatkan

kepercayaan dari Owner untuk mengelola, mewujudkan atau melaksanakan pekerjaan

konstruksi sesuai dengan keinginan pemberi tugas berdasarkan dokumen kontrak yang

terdiri dari surat perjaninian, spesifikasi teknis, spesifikasi khusus, gambar rencana serta

addendum. Dalam proyek ini yang dipercaya untuk menjadi kontraktor ialah PT. Istaka

Karya PT. Agrabudi Karyamarga (KSO).

Tugas kontraktor dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah:

Melaksanakan pekerjaan konstruksi berdasarkan rencana, perhitungan dan

gambar-gambar rencana dan berdasarkan instruksi/arahan utusan Owner selaku

pengawas dalam proyek.

Berhak mengecek kembali terhadap ukuran dan kualitas bahan-bahan dengan

pengujian di laboratorium bersama-sama dengan pengawas, apabila kontraktor

15
meragukan kualitas bahan dan ukuran yang kurang sesuai dengan spesifikasi

teknis dan gambar kerja.

Menyediakan peralatan keselamatan kerja.

Membuat laporan pekerjaan, situasi proyek secara keseluruhan termasuk masalah

yang akan dihadapi.

Proyek konstruksi yang mempunyai tujuan menghasilkan suatu bangunan fisik

yang memenuhi dan persyaratan melalui suatu ruang lingkup pekerjaan tertentu yang

dilakukan beberapa orang atau beberapa kelompok orang. Untuk proyek besar yang harus

dilaksanakan oleh beberapa kontraktor, maka pemilik proyek dapat memberikan

kepercayaan penuh pada suatu badan yang disebut manajemen konstruksi (MK) yang

bertindak dan atas nama pemilik sebagai manajer.

Dalam sebuah proyek konstruksi, bagian-bagian manajemen dari struktur

organisasi yang ada didalamnya antara lain:

a. Project manager

Dalam suatu proyek, seorang project manager sangat berperan penting sebab

tercapainya dan sukses suatu pekerjaan konstrukti itu bergantung pada kinerja project

manager untuk itu peran seorang manager itu sangat berpengaruh.

Seorang project manager harus memiliki keahlian khusus atau sudah

berpengalaman di bidang konstruksi dan mengetahui apa tugas dari seorang project

manager itu sendiri. Dalam hal ini, project manager harus dipegang oleh orang-orang yang

memiliki kedisiplinan yang tinggi dan bekerja secara maksimal.Adapun tugas, wewenang

dan tanggung jawab Project Manager, yaitu:

- Membuat rencana kerja dan anggaran konstruksi

16
- Mengendalikan seluruh kegiatan konstruksi

- Melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait

- Membangun komunikas internal dan eksternal

- Menetapkan kebutuhan sumber daya

- Menentukan alternatif mencapai target

- Menyetujui rencana dan metode kerja

- Menunjuk pemasok dan subkontraktor

- Tercapainya sasaran biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja(K3),

serta lingkungan

- Efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya

- Terkoodinasinya semua pihak terkait.

b. Deputy of Project manager

Tanggung jawab seorang Deputy of Project manager adalah:

- Membantu project manager dalam melaksanakan tugasnya di lapangan.

- Menggantikan tugas project manager apabila sedang tidak berada di tempat.

c. Quality Controller(QC)

Untuk memastikan setiap pekerjaan di proyek dilaksanakan sesuai dengan standar

mutu yang diinginkan, dibutuhkan seorang quality controller dengan cara pemeriksaan dan

pengujian. Tangggung jawab seorang quality controller adalah:

17
- Membuat permintaan untuk pemeriksaan atau pengetesan barang untuk

memastikan material yang digunakan sudah sesuai dengan kriteria yang

direncakan.

- Membuat surat teguran atau teguran langsung kepada pelaksana, sub kontraktor

atau mandor apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan atau pengadaan

material yang mempengaruhi mutu hasil pekerjaan di lapangan.

- Melakukan pengecekan terhadap material yang akan didatangkan maupun yang

sudah tiba di lokasi proyek untuk memberikan status kepada bahan

tersebutapakah ditolak atau diterima setelah melihat kualitasbahan.

- Mengawasi jalannya pelaksanaan proyek sehingga setiap penyimpangan dalam

pelaksanaan yang dapat mengurangi mutu pekerjaan dapat dicegah.

- Melakukan pengecekan apakah pelaksanaan pekerjaan dilapangan sudah sesuai

dengan gambar pelaksanaan atau shop drawing.

- Membuat laporan dan data-data yang dibutuhkan perusahaan yang berhubungan

dengan pekerjaan quality control pada proyek.

d. Quantity surveyor(QS)

Quantity surveyor/estimator pada perusahaan kontraktor bertugas menghitung

volume dan kebutuhan material proyek yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan

proyek. Tugas seorang quantity surveyor adalah sebagai berikut:

- Menghitung luas dan volume pekerjaan proyek.

- Memberikan informasi kebutuhan material yang harus didatangkan ke lokasi

proyek.

18
- Menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam setiap item pekerjaan

proyek.

- Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai dengan apa yang dihitung

oleh estimator.

- Memastikan perhitungan harga dan volume pekerjaan telah sesuai dengan

kenyataan di lapangan.

e. Site manager

Seorang site manager bertugas mengarahkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan

pembangunan keseluruhan baik biaya, waktu dan mutu. Tugas seorang site manager

adalah:

- Merencanakan Time Schedule pelaksaan proyek.

- Merencanakan pemakaianbahan dan alat serta instalasiproyek sesuai dengan

kuantitas dan waktu penggunaannya.

- Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepadapelaksana dalam

pelaksaan proyek.

- Mengontrol pelaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan intruksi-instruksi

yang diberikan.

- Melakukan kontrol disipli kepada pekerja dilapangan baik mandor maupun

tenaga kerja.

f. Manager Administrasi dan Keuangan

Seorang manager administrasi dan keuangan bertugas mengurusi pelaksanaan

pekerjaan dalam bidang administrasi dan keuangan. Tugas manager administrasi dan

keuangan adalah:

19
- Merencanakan dan Menyiapkan data tagihan ke Owner dan tagihan dari suplier

/ sub- kontraktor.

- Melakukan kergiatan yang berhubungan dgn kegiatan umum proyek sesuai

dengan RAP yang telah disayahkan.

- Mengendalikan Realiasasi Biaya Umum Lapangan dan Biaya Overhead

berpedoman pada RAP.

- Membuat Rencana Biaya, rencana dana masuk (cash flow) dan melakukan

evaluasi selama pelaksanaan proyek.

- Membuat Laporan Rugi Laba proyek setiap bulannya dan melaporkan kepada

Manajer Proyek.

g. Safety manager

Seorang safety manager bertugas melaksanakan kebijakan Keselamatan, Kesehatan

kerja dan lingkungan suatu proyek. Tugas safety manager adalah:

- Menyiapkan peraturan safety pada proyek.

- Memberikan arahan dan menyampaikan aturan safety kepada tenaga kerja baru

dilapangan, tamu dan mahasiswa magang.

- Melakasakan kegiatan safety seperti tool box dan meeting safety.

- Mengawasi metode, peralatan dan pekerjaan di proyek.

h. Surveyor

Tugas seorang Surveyor adalah:

- Bertanggung jawab kepada pekerjaan yang berhungungan dengan marking.

- Mengontrol elevasi, pengawasan pekerjaan pile cap, pier dan pier head.

- Melaporkan informasi jika terjadi ketidaksesuaian gambar terhadap lapangan.

i. Drafter

20
Tanggung jawab drafter adalah:

- Membuat gambar pelaksaan (shop drawing).

- Menyesuaikan gambar perencanaan dengan kondisi di lapangan.

- Menjelaskan kepada pelaksana lapangan.

- Membuat gambar akhir pekerjaan (as built drawing).

j. Pelaksana

Pelaksana mempunyai wewenang dan tanggung jawab mengenai masalah teknis

pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mengkoordinir para mandor. Tugas pelaksana

adalah:

- Mengatur sistem kerja di lapangan agar dapat mencapai target yang telah

ditetapkan.

- Membuat perencanaan pekerjaan mingguan.

- Mengontrol pelaksanaan sub kontraktor.

- Mengarahkan teknis pelaksanaan di lapangan.

- Memelihara dan mengusahakan efektifitas penggunaan bahan, tenaga kerja, dan

peralatan.

k. Tenaga Logistik dan Peralatan

Seseorang yang berada pada bagian ini mempunyai tugas mengurusi pemasukan

dan pengeluaran material untuk kelancaran pekerjaan. Tugas tenaga logistik dan peralatan

adalah:

- Merencanakan pembelian bahan peralatan yang akan digunakan selama

pelaksanaan proyek.

21
- Melaksanakan pembelian material dan peralatan sesuai dengan spesifikasi.

- Melaksanakan sistem administrasi pembelian dan penyimpanan bahan serta

peralatan termasuk pengeluarannya dari gudang.

Struktur organisasi proyek Pembangunan Jalan Layang Khusus Busway Ciledug

Kap.Tendean Paket Kostrad dapat dilihat pada lampiran I.

2.4. Jadwal Pelaksanaan Proyek

Dalam pekerjaan suatu proyek dibutuhkan jadwal pelaksanaan pekerjaan

(TimeSchedule) yang dibuat untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan dilapangan,

mengetahui kemajuan pekerjaan, dan mengontrol seluruh pekerjaan agar dapat selesai tepat

waktu sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Pada Proyek PembangunanJalan Layang Khusus Busway Kap. Tendean - Blok M -

Cileduk Paket Kostrad Cileduk, jadwal pelaksanaan yang digunakan adalah jenis Bar

Chart yang dilengkapi dengan kurva S. Bar Chart adalah diagram batang/balok dari

sekumpulan daftar kegiatan yang menunjukan durasi/waktu. Dalam Bar Chart ini dapat

dilihat waktu dimulai dan berakhirnya suatu kegiatan, sedangkan Kurva S menunjukan

nilai bobot akumulatif pekerjaan yang dimulai dari nol persen (0%) sampai dengan

(100%). Bobot akumulatif dapat dihitung dengan cara menjumlahkan tiap bobot pekerjaan

yang telah selesai dilaksanakan. Bobot pekerjaan dapat dihitung dengan rumus:

Biaya Pekerjaan
Bobot Pekerjaan = X 100 %
Total Biaya Pekerjaan

Kurva S yang digunakan terdiri dari kurva S rencana yang dibuat sebelum

peleksanaan pekerjaan dan kurva S realisasi yang dibuat atas dasar pelaksanaan. Apabila

22
Kurva S realisasi yang terletak dibawah kurva S rencana, berarti kegiatan yang dilakukan

mengalami deviasi penurunan kemajuan prestasi yang tidak sesuai dengan rencana, hal ini

akan mempengaruhi waktu selesainya pekerjaan. Maka perlu dilakukan pemecahan agar

kurva S realisasi dapat memotong kurva S rencana sehingga waktu pelaksanaan pekerjaan

dapat selesai pada waktu yang direncanakan. Time schedule proyek Pembangunan Jalan

Layang Khusus BuswayCiledug Kap.Tendean Paket Kostrad dapat dilihat pada lampiran

II.

2.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Dalam suatu proyek konstruksi bangunan, tenaga kerja menghadapi kemungkinan

resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.Atas dasar tersebut maka sangatlah penting

adanya perencanaan K3 dalam suatu proyek karena untuk mencegah terjadinya penyakit

dan kecelakaan akibat kerja.

Keselamatan kerja merupakan perwujudan dari perlindungan tenaga kerja dan

kelancaran dalam pekerjaan dengan terget Zero Accident (tidak ada kecelakaan). Untuk

mencegah kecelakaan yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan di proyek, maka

diperlukan rencana dalam keselamatan dan kesehatan kerja meliputi:

A. Keselamatan Kerja

a. Lokasi Proyek

- Disekeliling lokasi proyek yang sedang dikerjakan diberi pagar pengaman.

- Orang yang tidak berwewenang di larang masuk.

- Semua orang yang memasuki area proyek harus memakai tanda pengenal dan

alat Pelindung diri (APD).

23
- Khusus tamu harap lapor terlebih dahulu kepada petugas keamanan yang

berada di pos proyek.

b. Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri meliputi pakaian dan alat pelindung yang dipaki guna

melindungi diri pekerja dan orang lain yang berada disekitarnya dari bahan proses kerja,

mesin alat, mesin/alat instalasi dan meminimalkan resiko kecelakaan dan penyakit. Alat

yang digunakan untuk melindungi bagian tubuh antara lain:

Pelindung Kepala (Helm)

Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari jatuhnya benda

dan benturan dengan benda keras yang menyebabkan luka

ringan atau mengarah pada kematian, misalnya jatuhan beton

sisa cor.

Pelindung Mata

Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari sinar yang

merusak (pekerjaan pengelasan) dan radiasi atau bahan

kimialain yang apabila kontak langsungdengan mata akan

berbahya dengan memakai kaca mata pelindung (safety glass).

Pelindung Hidung/Pernapasan (respirator)

Alat ini berfungsi sebagai penyaring udara yang masuk ke

dalam saluran pernapasan, seperti debu, zat kimia atau bau

lainnya yang mengurangi hasil kerja, misalnya dengan

memakai masker.

24
Pelindung Kaki/Sepatu Safety

Alat ini berfungsi untuk melindungi kaki dari paku/bendaa

tajam, kejatuhan benda keras, hal ini yang menganggu

pergerakan kaki, misalnya dengan memakai sepatu

boot/sepatu safety.

Pelindung Tangan

Alat ini berfungsi untuk melindungi tangan dari benda tajam,

terbakar atau efek lain yang menganggu pergerakan

tangan,misalnya dengan memakai sarung tangan rajutan dan

sarung tangan karet.

Sabuk Pengaman (body harness)

Alat ini berfungsi melindungi diri dari bahaya jatuh akan

ketinggian yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ

tubuh atau mengarah pada kematian.

B. Kesehatan Kerja

a. Kebersihan dan keterampilan di tempat kerja:

Menjaga dan memelihara peralatan kerja pada lokasi pekerjaan (proyek).

Menata benda yang masih digunakan dengan rapih.

Membersihkan benda-benda yang sudah tidak dipakai.

Membersihkan sampah atau sisa-sisa hasil pekerjaan.

25
Manjaga dan mengamankan benda yang dapat membahayakan dan

mengganggu para pekerja.

b. Kesehatan Pekerja:

Mencegah pekerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan kondisi tempat

kerja.

Bedeng (bangunan sementara) dan sekitarnya harus bersih dari sampah agar

tidak menganggu kesehatan pekerja.

Genangan air harus segera dikeringkan atau dialirkan agar tidak timbul bibit-

bibit penyakit.

Penyediaan kamar mandi harus memenuhi syarat kesehatan serta harus dijaga

selalu kebersihannya.

Penyediaan Kotak P3K dan alat pemadam kebakaran ditempat yang strategis.

26

Anda mungkin juga menyukai