BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang
sangat penting. Dilihat dari kegunaannya nutrisi merupakan sumber energi untuk
segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi dalam tubuh berasal dari
dalam tubuh sendiri seperti glikogen yang terdapat dalam otot dan hati ataupun
protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar tubuh
seperti yang sehari hari dimakan oleh manusia (Hidayat, 2006).
Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia, namun
jumlah nutrisi yang diperlukan tiap orang berbeda sesuai dengan karakteristiknya,
seperti jenis kelamin, usia, aktivitas dan lain-lain (Asmadi, 2008).
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya sekedar untuk menghilangkan
rasa lapar, melainkan mempunyai banyak fungsi. Adapun fungsi umum dari
nutrisi di antaranya adalah sebagai sumber energi, memelihara jaringan tubuh,
mengganti sel tubuh yang rusak, mempertahankan vitalitas tubuh, dan lain-lain.
Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan zat gizinya
(Asmadi, 2008).
Nutrisi merupakan zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerima
makanan
atau
bahan-bahan
dari
lingkungan
hidupnya
dan
darah akan meningkat yang akhirnya bisa lolos dari proses di ginjal sehingga ikut
terbawa kedalam air seni. Hal ini dapat mengakibatkan munculnya gejala diabetes
seperti sering buang air kecil dan penurunan berat badan karena tubuh tidak dapat
menggunakan energi dari makanan dan apabila metabolisme terganggu maka
kebutuhan energi pun akan terganggu.
Kebutuhan energi pada lansia mengalami penurunan kebutuhan kalori pada
saat tingkat metabolis menurun dengan bertambahnya umur. Kebutuhan rata-rata
yang diperbolehkan untuk laki-laki adalah 2300 kkal/hari dan untuk wanita 1900
kkal/hari. Pada umumnya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap oleh asupan
1
kalori pada makanan, maka berat badan tidak berubah, Jika pemasukan kalori
melebihi kebutuhan energi, maka berat seseorang akan menambah, ketika
pemasukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi, maka seseorang akan
kehilangan berat badan (Potter & Perry, 2006).
Berdasarkan hal diatas maka penulis ingin melakukan Asuhan Keperawatan
pada Ny. M dengan prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di Kelurahan
Harjosari II Kecamatan Medan Amplas.
B. Tujuan
Tujuan umum:
Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah kebutuhan
dasar nutrisi.
Tujuan khusus:
1. Melakukan pengkajian yang dilakukan pada klien dengan masalah
kebutuhan dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan masalah kebutuhan
dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
3. Menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
kebutuhan dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
4. Melakukan implementasi yang dilakukan pada pasien dengan masalah
kebutuhan dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
C. Manfaat
Adapun manfaat penulisan ini diharapkan :
1. Bagi Pendidikan Keperawatan
Menjadi Bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang
asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi
yang dapat digunakan sebagai acuan praktek mahasiswa keperawatan.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan
Memberikan informasi dan membantu meningkatan kesehatan dalam
upaya pencegahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
3. Bagi Klien
Hasil asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk mengetahui cara
memenuhi kebutuhan klien khususnya kebutuhan nutrisi.
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Nutrisi
Pelaksanaan
proses
keperawatan
secara
umum
bertujuan
untuk
Pribadi.
Kesukaan
atau
ketidaksukaan
pribadi
mungkin
Tanda-Tanda Nutrisi
Baik
Sadar, responsive
Berat badan normal
untuk
tinggi badan, usia dan
bentuk tubuh
Postur tegak, lengan
dan
tungkai lurus
Otot berkembang baik,
kuat tonus bagus,
beberapa
lemak ada dibawah
kulit
3.
Postur
4.
Otot
5.
Kontrol sistem
Saraf
6.
Fungsi
gastrointestinal
7.
Fungsi
kardiovaskuler
Tanda-Tanda Nutrisi
Buruk
Lesu, apatis, kakeksia,
penampilan kakeksia
Penampilan obesitas atau
kurus (perhatian khusus
untuk kurus)
Bahu kendur, dada
cekung, punggung
bungkuk
Penampilan lemah, tonus
buruk, tonus tidak
berkembang nyeri, edema,
tidak mampu berjalan
dengan baik
Kurang perhatian,
iritabilitas, bingung,
tangan dan kaki terasa
terbakar dan kesemutan,
kelemahan dan nyeri otot,
penurunan atau
kehilangan refleks lutut
dan tumit
Anoreksia, tidak mampu
mencerna, konstipasi atau
diare, pembesaran hati
atau limpa
Laju denyut jantung cepat,
pembersaran jantung dan
9.
Rambut
10.
Kulit (umum)
11.
Wajah dan
leher
12.
Bibir
13.
Mulut dan
membran
mukosa
14.
Gusi
Tanda-Tanda Normal
Ketahanan bertenaga,
kebiasaan tidur baik,
penampilan kuat
Tanda-Tanda Kurang
Nutrisi
Mudah lelah, kurang
energi, mudah tertidur,
penampilan capek dan
apatis
Rambut berserabut,
kusam, kusut, kering, tipis
dan kasar, penampilan
depigmentasi, helai
rambut mudah terlepas
Bersinar, penampilan
berkilat, kuat, helai
rambut
tidak mudah dicabut,
kulit
kepala sehat
Kulit halus dan sedikit
Kasar, kering, bersisik,
lembab dengan warna pucat, berpigmen,
baik
berpenampilan iritasi,
lebam, kehilangan lemak
pada subkutan
Warna merata halus,
Penampilan berminyak,
merah muda,
diskolarasi, bersisik,
penampilan sehat, tidak bengkak, kulit gelap
ada bengkak
dipipi dan bawah mata,
tidak halus dan kasar pada
kulitsekitar hidung dan
mulut
Halus, warna baik,
Penampilan kering dan
penampilan lembab
bersisik, bengkak,
(tidak
kemerahan dan bengkak
pecah atau bengkak)
(keilosisi) lesi angular
pada sudut mulut
Membran mukosa
Membran mukosa mulut
didalam
yang lembut dan bengkak
rongga mulut berwarna
merah muda sampai
kemerahan
Warna merah muda,
Gusi bengkak dan mudah
penampilan sehat dan
berdarah, gusi tertarik
merah, tidak bengkak
kebelakang
dan
15.
Lidah
No
Bagian Tubuh
.
16. Mata
17.
Leher
18.
Kuku
19.
Kaki, tungkai
20.
Kerangka
berdarah
Warna merah muda
atau
kemerahan gelap baik,
tidak bengkak, halus,
terdapat papilla
dipermukaan, tidak ada
lesi
Tanda-Tanda Normal
Mata terang jernih,
penampilan bersinar,
tidak
ada luka disudut
membran,
bulu mata lembab dan
sehat
dengan warna merah
muda,
pembuluh darah terlihat
atau
tidak ada benjolan pada
jaringan atau skelra,
tidak
ada lingkar kelelahan
dibawah mata
(kelenjar) Tidak ada
pembesaran kelenjar
Penampilan keras,
merah
muda
Tidak ada nyeri, lemah
atau bengkak, warna
baik
Tidak ada malformasi
Penampilan bengkak,
kasar, warna magenta
seperti daging (glositis),
papilla hiperemia dan
hipertropi, papilla attrofi
Tanda-Tanda Kurang
Nutrisi
Membran mata pucat
(konjungtiva pucat),
membran kemerahan
(injeksi konjungtiva),
kering, tanda-tanda
infeksi,
bintik-bintik kemerahan,
fisura pada sudut kelopak
mata (angulat
palpebretik),kekeringan
membran mata
(konjungtiva serosis),
penampilan buram dari
kornea (korneal sirosis),
kornea lunak
(keratomalasia).
Pembesaran tiroid
Bentuk kuku seperti
sendok (koilonishia),
mudah patah dan
berpunggung
Edema, nyeri betis,
kesemutan, lemah
Kaki bengkok, lutut
menyatu, deformitas dada
pada diafragma, scapula
dan rusuk
10
Menurut Wilkinson dan Ahern dalam Buku Saku NANDA, NIC dan NOC
(2012), analisa data dibagi menjadi data subjektif dan objektif.
Batasan Karakteristik :
a. Berat badan kurang dari 20% atau lebih dari ideal
terhadap tinggi badan dan kerangka.
b. Asupan makanan kurang dari kebutuhan metabolik,
baik kalori total atau nutrisi spesifik.
c. Kehilangan berat badan dengan asupan makanan
adekuat.
d. Melaporkan asupan makanan tidak adekuat kurang
dari anjuran kecukupan gizi harian.
Data Subjetif :
Nutrisi : Kurang
dari kebutuhan
tubuh,
ketidakseimbangan
a. Kram abdomen
b. Nyeri abdomen dengan
atau tanpa penyakit
c. Merasakan
ketidakmampuan untuk
mengingesti makanan
d. Melaporkan perubahan
sensasi rasa
e. Merasa kenyang segera
setelah
mengingesti
makanan
Data Objektif :
a. Diare
b. Adanya bukti
kekurangan makanan
c. Kehilangan rambut
yang berlebihan
d. Bising usus hiperaktif
e. Kurang informasi
f. Miskonsepsi
g. Konjungtiva dan
membrane mukosa
pucat
h. Tonus otot buruk
i. Menolak untuk makan
j. Luka, rongga mulut
inflamasi
k. Kelemahan otot yang
dibutuhkan untuk
menelan dan
mengunyah.
l. Tidak tertarik untuk
makan
m. Kerapuhan kapiler.
11
Data Objektif :
a. Konsentrasi asupan makanan di malam hari.
b. Pola makan disfungsional (mis, makan sambil
melakukan aktivitas lainnya).
c. Makan sebagai respons terhadap pengaruh eksternal,
seperti waktu siang atau situasi sosial.
d. Makan sebagai respons terhadap pengaruh internal
selain rasa lapar misalnya, ansietas.
e. Tingkat aktivitas kurang gerak.
Data Subjektif :
a. Peningkatan selera
makan.
b. Makan sebagai respons
terhadap pengaruh
eksternal (mis, waktu
siang atau situasi social).
c. Makan sebagai respons
terhadap pengaruh
internal selain rasa lapar
(misalnya, ansietas).
Data Objektif :
a. Obesitas pada salah
satu kedua orang tua.
b. Konsentrasi asupan
makanan di malam
hari.
c. Disfungsi pola makan.
d. Tampak menggunakan
makanan sebagai
penghargaan diri atau
tindakan kenyamanan.
e. Melakukan aktivitas
makan bersamaan
dengan aktivitas lain.
f. Fase transisi yang
cepat melebihi
persentil pertumbuhan
pada bayi atau anakanak.
g. Tampak memiliki berat
badan dasar yang
tinggi pada setiap awal
kehamilan.
3. Rumusan masalah
Menurut Wilkinson dan Ahren (2011), terdapat tiga diagnosa keperawatan
yang berkaitan dengan perubahan nutrisi. Adapun diagnosa tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, ketidakseimbangan.
2) Nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh, ketidakseimbangan.
12
13
keinginan
untuk
terstruktur.
Menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu.
Mengalami asupan yan adekuat, tetapi tidak berlebihan.
Intervensi mandiri
Pantau perilaku pasien yang berkaitan dengan kenaikan berat badan .
Bantu pengurangan berat badan dengan program tertentu.
14
15
16
meningkat, Ny. M akan sulit tidur jika tiba-tiba pinggang terasa sakit dan panas.
d) Riwayat kesehatan masa lalu
:
Ny. M 1 minggu yang lalu sakit-sakitan, 1 hari dirawat di RS. Mitra
Sejati, keluarga Ny. M menyatakan 4 jam di rawat di ruang ICU dan tidak sadar,
klien dirawat karena Hiperglikemia. Ny. M dulu jarang mau periksa kesehatan
khususnya cek darah, pernah sakit maag sewaktu masih muda.
e) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 19 Mei 2015. Secara umum
kondisi klien sadar, tekanan darah 120/90 mmHg, pernafasan 24 kali/menit, nadi
74 kali/menit, suhu tubuh 370C, tinggi badan 155 cm, berat badan 43 kg. Dalam
melakukan pengkajian dilakukan juga pemeriksaan Head to toe untuk
memperoleh data pemeriksaan fisik lebih lengkap.
Pemeriksaan Kepala dan rambut, didapati bentuk kepala bulat dan
simetris, ubun-ubun tidak ada benjolan, kulit kepala bersih, penyebaran rambut
merata, hitam, tebal dan panjang. Pada wajah, warna kulit sawo matang, wajah
simetris. Pada mata, memiliki 2 mata dengan letak simetris, palpebra sedikit
pucat, konjungtiva tidak anemis, sklera putih bersih, pupil bulat, letak sentral dan
berada pada ukuran yang sama kiri dan kanan (isokor), ketajaman penglihatan
menurun, penglihatan kabur. Pada hidung, bentuk simetris, lubang hidung ada 2,
tidak ada cuping hidung.
Pada telinga, bentuk telinga simetris, ukuran telinga normal, lubang
telinga bersih, terlihat serumen sedikit, ketajaman pendengar tidak terganggu.
Pada mulut dan faring, keadaan bibir kering, tidak pecah-pecah, keadaan gigi dan
gusi, tidak ada perdarahan, gigi terlihat kuning, bersih, jumlah gigi 20 gigi,
keadaan lidah tidak ada luka, sedikit berplak putih. Pada leher, posisi trachea
simetris, thyroid tidak tampak perbesaran, suara jelas,
Pemeriksaan integumen, kebersihan klien, klien tampak bersih dan rapi,
warna sawo matang, turgor normal, kulit lembab sedikit keriput, suhu hangat.
Pemeriksaan paru, inspeksi tidak ada tanda kesulitan bernapas, bentuk
dada simetris, palpasi getaran suara ekspansi normal dan getaran suara normal
merata pada seluruh area bidang dada, auskultasi suara napas teratur, vesikular,
dan tidak terdengar suara tambahan.
Sistem kardiovaskuler, tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 74 kali/menit.
Sistem gastrointestinal memiliki riwayat penyakit maag dahulu tetapi sekarang
klien merasakan tidak ada lagi. Sistem genitourinary telah menopause. Sistem
17
muskuloskletal, gerakan ROM tangan, kaki baik, kekuatan otot baik, simetris.
Pemeriksaan neurologi klien dapat membedakan bau, rasa panas dingin, menelan
baik, berbicara dengan jelas, pendengaran baik, penglihatan berkurang.
f. Pola kebiasan sehari-hari, kebiasaan klien memiliki kebiasaan pergi ke
pajak jam 2 pagi hingga jam 3 pagi. Klien terbiasa dengan aktivitas yang telah
dijalani 20 tahun lalu, klien juga terkadang masak sarapan untuk anak dan cucu
dan disaat senggang Ny. M bercerita dengan ibu-ibu tetangga.
Pola nutrisi, 1 x makan sehari, porsi sedang, terkadang diselangi makanan
ringan dan tiap pagi biasanya klien minum segelas teh manis, tidak suka minum
susu, klien jarang konsumsi buah-buahan, klien tidak suka makan pepaya, tidak
ada kesulitan menelan. Pola istirahat/tidur, tidur 30 menit di siang hari, malam
8.30-01.00 WIB, dan tidak tertidur lagi, setiap kali tidur tidak nyenyak.
Pola Eliminasi, BAB kurang lancar dan sedikit-sedikit dan hari ini belum
BAB, sejak 2 hari lalu. BAK lancar 8 x/ hari, tidak ada nyeri saat BAB dan BAK.
Pola kegiatan/aktivitas, klien secara mandiri untuk makan, minum, mandi,
toileting, Kebiasaan olahraga, Tidak berolahraga, klien merasakan sudah cukup
beraktivitas berjualan dan klien beranggapan usia yang sekarang tidak sekuat
masih muda. Rekreasi, klien sudah jarang berekreasi ke tempat hiburan
dikarenakan anak-anaknya sibuk, tetapi sesekali klien meminta anak dan cucunya
berkumpul bersama.
2. Analisa Data
No
1
DATA
DS :
DO :
ETIOLOGI
USIA
Klien mengatakan
Penurunan
nafsu
makan Nafsu makan
kurang
Fungsi Pankreas
berkurang
Makan 1 x/hari porsi
Resistensi
sedang
terhadap
BB awal 47 kg
insulin
Klien sangat ingin
BB naik kembali
Resiko ketidakstabilan
MASALAH
Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
18
Mukosa pucat
Jumlah gigi yang
tinggal 20 gigi
IMT = 17.9
BB = 43 kg
KGD sewaktu 275
mg/dl
DS : Klien mengatakan ;
Tidak BAB sejak 2
hari
lalu,
dan
biasanya 2 atau 3
hari sekali.
BAB sedikit dan
keras
Makan
sedikit,
jarang makan sayur
dan buah, tidak suka
pepaya.
DO :
Peristaltik usus 12
x/i
BB menurun
Nutrisi kurang dari
kebutuhan
USIA
Pola makan Pe elastisitas
tidak teratur
rektum
Makanan
Pe sekresi
rendah serat mukus pada
usus
Gangguan
memulai tidur.
Klien tidur pukul
selalu
sulit
21.30-01.00
WIB
Gangguan
eliminasi
bowel/
konstipasi
DS :
glukosa darah
ke pajak.
Klien
terbiasa
pola tidur
19
DO :
NoD
Perencanaan keperawatan
X
I
Tujuan
diharapkan
Kriteria Hasil :
1. Nafsu makan meningkat.
2. Makan 3 x sehari, porsi sedang
3. BB bertambah dan dalam batas normal.IMT 20 24.
4. KGD normal.
Rencana tindakan
Rasional
1. Kaji pengetahuan
klien 1. Pengetahuan yang kurang
tentang pentingnya nutrisi
tentang
nutrisi
bagi tubuh.
mempengaruhi
dalam
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi.
2. Mengidentifikasi
defisiensi
dan
2. Kaji riwayat nutrisi, termasuk
memudahkan intervensi.
makanan yang disukai.
3. Ajarkan jenis-jenis makanan
klien
makan
membiasakan makan pagi.
II
3. Dengan
mengetahui
makanan yang dikonsumsi
serta pentingnya serat akan
memperbaiki pencernaan
usus/proses absorbsi.
4. Pola
yang
baik
meningkatan
asupaan
makanan
disamping
menghindari kekosongan
lambung.
5. Depresi
dapat
menghilangkan rasa nafsu
makan.
Rencana tindakan
1. Kaji
Rasional
tanda
dan
gejala 1. Mempermudah
dalam
konstipasi pasien.
memberi intervensi.
2. Tentukan pola defekasi bagi 2. Untuk
mengembalikan
klien dan latih klien untuk
keteraturan pola defekasi
menjalankannya
klien
3. Atur waktu yang tepat untuk 3. Untuk
memfasilitasi
defekasi klien seperti sesudah
refleks defekasi.
21
Hari/
Tanggal
Selasa/
19 Mei
2015
No.
DX
I
Implementasi
Evaluasi
S:
1. Mengkaji pengetahuan 1. Klien
mengingat
klien
tentang
tentang
pentingnya
pentingnya nutrisi bagi
nutrisi.
tubuh.
2. Klien
mampu
2. Mengkaji
riwayat
menyebutkan makanan
nutrisi,
termasuk
yang disukai dan mulai
makanan yang disukai.
bernafsu makan.
3. Klien
belum
3. Mengajarkan
jenismenerapkan
nutrisi
jenis makanan yang
khusus lansia.
harus dikonsumsi oleh 4. Klien makan 2 x sehari,
usia
lanjut
dan
tetapi masih sedikit.
pentingnya
tinggi
serat bagi tubuh.
O : Klien terlihat segar
II
22
HR: 80x/i
A : Masalah sebagian
teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan
Hari/tanggal No. Implementasi
Evaluasi
DX
Rabu/
I
1. Membuat jadwal makan
20
Mei
dan mengajarkan jenis- S :
2015
jenis makanan yang 1. Klien mampu membuat
harus dikonsumsi oleh
jadwal
makan
dan
usia
lanjut
dan
mulai
menerapkan
pentingnya tinggi serat
nutrisi sesuai umur.
bagi tubuh.
O:
2. Melakukan cek gula KGD : 275 mg/dl
darah secara sewaktu BB : 43 kg
3. Mengukur Berat Badan A : BB belum menaik,
KGD belum normal
(Masalah
sebagian
teratasi)
P : Intervensi dihentikan
sesuai dengan waktu PBL
telah berakhir.
II
III 1. Menjelaskan
pada S:
klien
tentang 1. Klien mengerti akan
pentingnya tidur yang
kebutuhan tidur nya.
2. Klien mengatakan pola
adekuat.
2. Mengkaji
masalah
tidurnya
masih
gangguan tidur klien,
terganggu, tidur tidak
karakteristik
dan
nyenyak, karena rasa
penyebab.
gatal yang tiba-tiba
datang.
O:
Terlihat
kurang
semangat dan ceria
TD : 120/80 mmHg
A:
Masalah
teratasi
sebagian
P: Intervensi dihentikan
sesuai dengan waktu PBL
telah berakhir.
23
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengkajian pasa pasien Ny. M dilakukan analisa data
untuk memperoleh diagnosa keperawatan. Diagnosa yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan kehilangan nutrisi berhubungan dengan penurunan
nafsu makan ditandai dengan BB menurun 4 kg, jumlah gigi 20 dan makan
sekali sehari dengan porsi sedang.
2. Konstipasi berhubungan dengan asupan makanan tidak berserat ditandai
dengan jarang makan sayur, buah-buahan, tidak suka pepaya dan tidak
BAB 2 hari yang lalu.
3. Gangguan Pola tidur berhubungan dengan pola aktivitas ditandai dengan
bangun lebih awal jam 01.00 wib untuk ke pajak, lama tidur 41/2 jam.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan adalah sebagai diagnosa
prioritas. Kemudian dilakukan perencanaan tindakan keperawatan. Setelah
dilakukan asuhan keperawatan, dari tiga diagnosa yang diperoleh masalah hanya
dapat teratasi sebagian.
B. SARAN
Untuk menyempurnakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
kebutuhan nutrisi seperti berikut :
1. Waktu asuhan keperawatan sebaiknya minimal 2 minggu.
2. Klien dan keluarga tetap menerapkan asuhan keperawatan yang telah
dilakukan agar tujuan asuhan keperawatan terpenuhi.
3. Pelayanan kesehatan seharusnya mengadakan pendidikan kesehatan secara
merata.
24
DAFTAR PUSTAKA
24
Lampiran 1
PROGRAM DIII KEPERAWATAN
25
BIODATA
Nama
: Ny. M
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Perkawinan
: Janda
Agama
: Islam
Suku
: Banten
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
Ny. M adalah seorang janda yang memiliki 7 orang anak, 5 lakilaki dan 2 perempuan. Tn.L telah meninggal dunia saat berumur 44
tahun meninggal secara tiba-tiba di rumah. Ny. M serumah dengan anak
ke-7 (Tn. M) dan cucu.
Genogram
Keterangan
= Laki-laki
= Perempuan
II.
KELUHAN
UTAMA
:
= Meninggal
Saat=dilakukan
pengkajian,
Ny. M mengatakan bahwa Ny. M
Klien
= makan
Serumah
kurang nafsu
beberapa bulan ini, Ny. M merasakan penurunan berat
badan.
III.
RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
:
Saat ini Ny. M menderita diabetes melitus, susah tidur, kurang
26
27
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
:
Compos mentis, klien kooperatif saat wawancara, klien berbicara
dan menjawab sesuai, tidak ada gangguan proses pikir, dan klien
masih mampu mengingat hal-hal lalu walaupun sebahagian, klien
terlihat kurang semangat, wajah tampak lesu.
28
B. Tanda-tanda vital
:
- Tekanan darah : 120/90 mmHg
- Pernafasan
: 24 x/i
- Nadi
: 74 x/i
- Suhu tubuh
: 37 x/i
- Tinggi badan : 155 cm
- Berat badan
: 43 kg
C. Pemeriksaan Head to Toe
Kepala dan rambut
-
Bentuk
Ubun-ubun
Warna kulit
Rambut
-
dan panjang.
Bau
: tidak berbau
Wajah
- Stuktur wajah
- Warna kulit
: wajah simetris.
: sawo matang
Mata
-
simetris
Palpebra
: palpebra sedikit pucat
konjungtiva dan sklera : tidak anemis, putih bersih
Pupil
: bulat, letak sentral dan isokor
Visus
: penglihatan kabur (rabun jauh)
Hidung
-
Telinga
-
29
Leher
-
Sistem pernapasan
Ny.M tidak ada mengeluh sesak nafas, ventilasi baik RR 24
x/i dan bentuk dada normal, tidak ada normal, tidak ada retraksi
dada maupun cuping hidung.
Sistem Kardiovaskuler
Ny. M tidak ada merasakan nyeri dada, HR 74 x/i.
Sistem Gastrointestinal
Ny. M memiliki riwayat penyakit maag dahulu tetapi sekarang
tidak ada lagi.
Sistem Genitourinary
Ny. M telah menopause.
Sistem Muskuloskletal
Gerakan ROM tangan, kaki baik, kekuatan otot baik.
Sistem Neurologi
Ny. M dapat membedakan bau, rasa panas dingin, menelan baik,
berbicara dengan jelas, pendengaran baik, penglihatan berkurang
dan tidak memakai kacamata.
Riwayat terapi
Ny. M mengkonsumsi berbagai obat semenjak pulang dari
Rumah Sakit tetapi obat sudah dibuang dan Ny M tidak ingat lagi.
VIII.
POLA KEBIASAAN SEHARI- HARI
1. Pola makan dan minum
- Frekuensi makan / hari
: 1 kali
- Nafsu/ selera makan
: berkurang
- Nyeri ulu hati
: tidak nyeri
- Alergi
: tidak ada
- Mual dan muntah
: mual masih ada, kadangkadang
- Minum / hari
: 10-12 gelas
- Masalah makan dan minum : tidak ada masalah.
2. Perawatan diri/ personal hygiene
30
Kebersihan tubuh
: mandi 2 x sehari
Kebersihan gigi dan mulut
: klien sikat gigi 2 x sehari
Kebersihan kuku kaki dan tangan : panjang dan sedikit
jorok.
total :
Klien secara mandiri untuk mandi, makan, eliminasi, ganti
pakaian.
Uraian aktivitas pasien sehari-hari : Kebiasaan olahraga, Tidak
berolahraga, klien merasakan sudah cukup beraktivitas berjualan dan klien
beranggapan usia yang sekarang tidak sekuat masih muda. Rekreasi, klien
sudah jarang berekreasi ke tempat hiburan dikarenakan anak-anaknya
sibuk, tetapi sesekali klien meminta anak dan cucunya berkumpul
bersama.
4. Pola Eliminasi
a. BAB
- Pola BAB
: tidak teratur, pagi dan malam
- Karakter feses
: keras, sedikit
- Riwayat perdarahan
: tidak ada
- BAB terakhir
: 2 hari yang lalu
- Diare
: tidak ada diare
- Penggunaan laksatif
: tidak ada
b. BAK
- Pola BAK
: 8 kali
- Karakter urine
: kekuningan
- Nyeri/ rasa terbakar/ kesulitan kemih : tidak ada nyeri
- Riwayat penyakit/kandung kemih
: tidak ada
- Penggunaan diuretik
: tidak ada
Lampiran 2
CATATAN PERKEMBANGAN
No
Hari/ Tanggal
Pukul
Evaluasi
.
D
X
I
Selasa /
19 Mei 2015
S:
1. Klien mengingat tentang pentingnya
nutrisi.
2. Klien mampu menyebutkan makanan
yang disukai dan mulai bernafsu makan.
3. Klien belum menerapkan nutrisi khusus
lansia.
4. Klien makan 2 x sehari, tetapi masih
sedikit.
O : Klien terlihat segar
TD: 130/90 mmHg
RR: 24x/i
HR: 80x/i
A: Masalah sebagian teratasi.
P : Intervensi di lanjutkan oleh klien dan
11.00 wib
Rabu/
20 Mei 2015
10.00 wib 1. Membuat jadwal makan dan mengajarkan jenisjenis makanan yang harus dikonsumsi oleh usia
lanjut dan pentingnya tinggi serat bagi tubuh.
11.00 wib 2. Melakukan cek gula darah secara sewaktu
3. Mengukur Berat Badan
III
BB : 43 kg
A : BB belum menaik, KGD belum normal
(Masalah belum teratasi)
P : Intervensi di lanjutkan oleh klien dan
keluarga, sesuai jadwal perencanaan yang
telah ditetapkan, (waktu PBL telah berakhir).
5. Menjelaskan pada klien tentang pentingnya tidur S:
yang adekuat.
Klien mengerti akan kebutuhan tidur nya.
6. Mengkaji masalah gangguan tidur klien,
Klien mengatakan pola tidurnya masih
karakteristik dan penyebab.
terganggu, tidur tidak nyenyak, karena
rasa gatal yang tiba-tiba datang.
O: Terlihat kurang semangat dan ceria
TD : 120/80 mmHg
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi di lanjutkan oleh klien dan
keluarga, sesuai jadwal perencanaan yang
telah ditetapkan, (waktu PBL telah berakhir).