Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN PROYEK


Beberapa tahun belakangan ini, hujan yang mengguyur Kota Kudus
dan sekitarnya menyebabkan debit Sungai Wulan meningkat. Dalam
beberapa kejadian, muka air sungai hingga menyentuh penampang basah
jembatan. Peristiwa ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi kekuatan
jembatan karena pada tahun 2016 karena peristiwa yang sama, sebuah
jembatan di Kota Kudus roboh. Maka dari itu desain jembatan yang baru
elevasinya ditinggikan. Selain itu jembatan yang baru juga dibangun lebih
lebar, penyebabnya adalah voleme kendaraan yang melintas semakin padat.
Sehingga diharapkan dengan pelebaran jembatan tersebut mampu mengurai
kepadatan yang terjadi. Alasan lain adalah usia jembatan yang sudah terlalu
tua. Dikhawatirkan jembatan lama tidak mampu menopang beban kendaraan
yang melintas.

2.2 MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK


Pekerjaan Pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar ini adalah untuk
meningkatkan kenyamanan saat berkendara dan menghindari robohnya
jembatan karena terseret debit air Sungai Wulan. Selain itu juga untuk
meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana lalu lintas demi terciptanya
kenyamanan berkendara yang bermutu dan berkualitas bagi masyarakat.

2.3 DATA UMUM PROYEK


Data proyek ini meliputi data – data yang berhubungan dengan
pelaksanaan proyek maupun administrasi secara umum :

a. Satuan Kerja : Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah I

Provinsi Jawa Tengah

b. PPK : Underpass Karangsawah dan Jembatan Kolonel

Sunandar

c. Paket : Pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar

d. Nama Penyedia jasa : PT. Duta Mas Indah

e. Konsultan Supervisi : PT. Wahana Mitra Amerta KSO-

PT. Daya Creasi Mitrayasa

f. Nomor Kontrak : HK.02.03/PJN-II/XII/2017/166

g. Nilai Kontrak : Rp. 155.510.944.000

h. Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran 2017-2018

i. Waktu Pelaksanaan : 540 Hari Kalender

j. Waktu Pemeliharaan : 730 Hari Kalender

k. Tanggal Kontrak : 20 Desember 2017

l. Tanggal SPMK : 21 Desember 2017

m. Lokasi : Kabupaten Demak/Kabupaten Kudus

2.4 DATA TEKNIS PROYEK


Data teknis pembangunan proyek Jembatan kolonel Sunandar adalah
sebagai berikut :

 Jenis Jembatan berdasarkan Fungsi : Jembatan Jalan Raya

 Total Panjang Penangan : 1.000 m

 Nama Jembatan : Kolonel Sunandar

 Jumlah Bentang : 3 ( tiga )

 Total Panjang Bentang : 45 + 80 + 45 = 170 m

 Lebar Lantai Jembatan : -Total lebar 10,95 m


-Lebar Trotoar 1,2 m
( hanya sisi kiri )
-Lebar Perkerasan
Aspal 9,75 m
Bangunan Bawah

 Abutment ( A1 ) & ( A2 ) : Type T Terbalik


 Pondasi : Tiang Pancang beton
Diameter 80 cm, Panjang 32 m
 Mutu Beton : Fc’30

 Pier ( P1 ) & ( P2 ) : Type Kolom Bulat 2 buah

 Pondasi : Tiang Pancang Beton


Diameter 80 cm, Panjang 35 m

 Mutu Beton : Fc’30

 Dimensi Colom : Bulat Diameter 2,2 m Panjang 10 m

Bangunan Atas

 Gelagar Induk : Baja I beam Modified

 Lantai : Beton bertulang mutu fc’30 Mpa

Oprit
 Jenis Konstruksi : Pile Slab
 Panjang : 2 x 201 m = 402m
( 6 segmen @ = 67m )
 Pondasi : Tiang Pancang Beton
Diameter 50 cm, Panjang 34 m

2.5 STRUKTUR ORGANISASI


Struktur organisasi merupakan gambaran skematis mengenai
hubungan – hubungan kerja sama dari orang – orang dalam rangka
mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi perusahaan, struktur organisasi
sangat penting perannya guna mencapai sasaran bersama dalam
mewujudkan cita – cita atau tujuan tertentu, sebab akan terlihat batas yang
jelas mengenai tugas dan tanggungjawab karyawan terhadap pekerjaan
masing – masing.

Dalam pelaksanaan proyek Jembatan Kolonel Sunandar ini


melibatkan beberapa organisasi. Adapun organisasi-organisasi yang
berperan dalam pelaksanaan proyek ini yaitu Pemerintah, Kontraktor,
dan Konsultan Pengawas (Lihat Gambar 2.1)

Pemilik Proyek

Satker P2JN

Pemilik Proyek

PPK JEMBATAN KOLONEL SUNANDAR

Konsultan pengawas Kontraktor

PT. Wahana Mitra Amerta KSO- PT. DUTA MAS INDAH


PT. Daya Creasi Mitrayasa

Gambar 2.1 Hubungan Kerja Pelaksanaan Proyek

Keterangan :

: Garis Komando atau Perintah

: Garis Koordinasi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Penyedia Jasa
( Sumber : Dokumen Perusahaan )

2.6 POLA KERJASAMA PROYEK

Hubungan kerja antar organisasi ini dimaksudkan agar terdapat suatu


keterkaitan antara pemilik proyek, konsultan perencana, dan kontraktor
pelaksana. Adapun hubungan kerja antara pemilik proyek dengan konsultan
perencana yaitu :

1. Hubungan dalam ikatan kontrak kerja.

2. Kontraktor pelaksana melaksanakan pekerjaan proyek, kemudian


menyerahkan hasil pekerjaannya kepada pemilik proyek.

3. Pemilik proyek membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasa


konstruksi kepada kontraktor pelaksana.

4. Ada hubungan dalam pengaturan pelaksanaan proyek

5. Pemilik proyek (owner) memberikan pengendalian teknis pelaksanaan


proyek yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana.

Dengan melalui proses tender, maka Kementerian Pekerjaan Umum,


Deriktorat Jendral Bina Marga selaku pemilik proyek, langsung menunjuk
PT. Duta Mas Indah untuk menjadi penyedia jasa. Terdapat ikatan kontrak
diantara keduanya, pihak kontraktor berkewajiban melaksanakan pekerjaan
proyek dengan baik dan hasil yang memuaskan serta harus mampu
dipertanggungjawabkan kepada owner. Sebaliknya owner membayar semua
biaya pelaksanaan sesuai dengan yang tertera di dalam dokumen kontrak
kepada pihak kontraktor agar proyek berjalan lancar sesuai dengan
ketentuan yang telah menjadi kesepakatan diantara kedua belah pihak.
Biasanya koordinasi ini akan terus berlangsung secara rutin terutama jika
terdapat perubahan rencana pekerjaan

Pemilik proyek (owner) menunjuk PT. Wahana Mitra Amerta KSO


- PT. Daya Creasi Atrayasa sebagai konsultan pengawas yang bertugas
melakukan pengawasan kepada kontraktor sehingga hasilnya sesuai dengan
rencana yang telah disepakati bersama.

Hubungan kerja antara pemilik proyek dengan konsultan pengawas


yaitu :

1. Hubungan dalam ikatan kontrak kerja.

2. Membantu pemilik proyek dan kontraktor mengevaluasi sistem


keamanan proyek.

3. Memberikan saran kepada pemilik proyek dalam pembagian paket-


paket pekerjaan yang optimum baik dari sisi financial, spesialisasi,
dan keuntungan bagi pemilik proyek.

4. Bertanggung jawab dalam mengusahakan pemecahan masalah/jalan


keluar dari setiap aspek masalah yang muncul di lapangan selama
proyek berjalan untuk kelancaran pelaksanaan proyek dan
mendiskusikannya kepada pemilik proyek sebelum mengambil
tindakan eksekusi.

5. Membuat teguran, peringatan tertulis dan menjatuhkan sanksi/tilang


kepada kontraktor setelah didiskusikan kepada pemilik proyek dengan
memberikan bukti dan fakta yng mendukung.

6. Mengontrol konstraktor utama dalam pembuatan Shop Drawing.

7. Pemilik proyek memberi imbalan jasa kepada konsultan pengawas.


2.7 PIHAK PIHAK YANG TERKAIT DALAM PEMBANGUNAN

Adapun pihak-pihak yang terkait dalam Proyek Pembangunan


Jembatan kolonel Sunandar ini memiliki peran dan tanggung jawab masing-
masing. Pihak-pihak tersebut adalah sebagai berikut :

 Pemilik Proyek (owner) : Kementerian Pekerjaan Umum,

Deriktorat Jendral Bina Marga

 Kontraktor Utama : PT. Duta Mas Indah

 Konsultan Pengawas : PT. Wahana Mitra Amerta KSO-


PT. Daya Creasi Mitrayasa

2.7.1 PEMILIK PROYEK (OWNER)

Pemilik Poyek atau owner dapat diartikan sebagai perorangan


atau badan hukum yang mempunyai gagasan dan dana untuk
melaksanakan suatu proyek yang pembangunannya dapat dikerjakan
sendiri maupun karena alasan tertentu memberi pekerjaan
pembangunan tersebut kepada pihak lain. Pada proyek ini, bertindak
sebagai pemilik proyek atau owner.
Dalam proyek ini, Kementerian Pekerjaan Umum, Deriktorat
Jendral Bina Marga selaku pemilik proyek memiliki tugas, wewenang,
dan tanggungjawab sebagai berikut :

 Mempunyai wewenang penuh dalam menentukan dan mengangkat


kontraktor utama, konsultan perencana, konsultan manajemen
konstruksi dan konsultan supervisi;

 Memberi keputusan yang mengikat mengenai pembangunan proyek


tersebut misalnya persetujuan redesain gambar;
 Mengurus dan menyelesaikan ijin-ijin berikut persyaratan yang harus
dipenuhi oleh pihak-pihak terkait pembangunan proyek tersebut
misalnya penandatangan surat permohonan ijin pengalihan sementara
arus lalu lintas;

 Berkewajiban menyediakan biaya-biaya perencanaan, pengawasan,


dan pelaksanaan proyek sesuai perjanjian kontrak;

 Meminta laporan dan penjelasan tentang pelaksanaan pekerjaan


kepada pelaksana proyek baik secara lisan maupun tulisan;

 Bersama-sama atau tanpa konsultan ikut mengawasi dan memantau


perkembangan pekerjaan dan berhak untuk memberi instruksi kepada
kontraktor baik secara langsung maupun melalui konsultan;

 Menanandatangani dokumen kontrak sebagai bentuk keabsahan


sebuah perjanjian kerja.

2.7.2 KONTRAKTOR
Kontraktor Atau Contractor adalah badan usaha atau perorangan
yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan
gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat yang ditetapkan. Dalam
proyek ini, perusahaan yang bertugas sebagai kontraktor adalah PT.
Duta Mas Indah. Segala peraturan dan persetujuan yang dibuat dan
diatur dalam dokumen kontrak dan di dalam dokumen ini akan tertera
hak dan kewajiban masing-masing pihak. Kontraktor
bertanggungjawab secara langsung kepada pemilik proyek. Dalam
melaksanakan pekerjaan diawasi oleh tim pengawas dan dapat
berkonsultasi secara langsung baik di proyek maupun di kantor. Setiap
kendala yang terjadi dalam pelaksanaan sehingga menyebabkan
perubahan desain harus dikonsultasikan langsung dengan pemilik
proyek sebelum dilaksanakan.
Adapun tugas dan wewenang kontraktor Proyek Jembatan
Kolonel Sunandar antara lain:

 Menyiapkan tenaga kerja, bahan, perlengkapan, dan jasa yang


diperlukan sesuai dengan spesifikasi dan gambar yang telah
ditentukan dengan memperhatikan, antara lain:

1. Biaya pelaksanaan

2. Waktu pelaksanaan

3. Kualitas pekerjaan

4. Keamanan pekerjaan

5. Lingkungan sekitar pekerjaan

 Kontraktor pelaksana harus melaporkan secara tertulis jika terjadi


force majeur, yang dimaksud force majeur, yaitu

1. Larangan kerja

2. Pemogokan

3. Bencana alam

4. Gangguan masyarakat

5. Cuaca dan iklim

 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan time schedule yang telah


ditetapkan dan disepakati bersama;

 Bertanggungjawab atas resiko terjadinya kebakaran, kerusuhan,


pencurian dan keselamatan kerja serta lingkungan;

 Melindungi semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan terhadap


kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan;
 Melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak
dan time schedule yang telah disepakati dan disetujui bersama;

 Mengadakan perubahan–perubahan yang diperlukan bilamana


dikehendaki oleh pemilik proyek sesuai dengan kesepakatan
bersama;

 Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan yang diserahkan


kepada Pemilik Proyek (Owner).

 Menyerahkan record pekerjaan kepada pemilik proyek apabila


telah selesai.

2.7.3 KONSULTAN SUPERVISI


Dalam pelaksanaan pekerjaan pemilik proyek akan menunjuk
suatu badan atau perseorangan untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh kontraktor agar segala pekerjaan yang dilakukan
oleh pihak kontraktor sebagai supervisor lapangan sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat sebelumnya sehingga mutu rencana dari
setiap pekerjaan dapat tercapai. Kegiatan konsultan supervisi
dilibatkan ke masalah-masalah metode kerja di lapangan. Konsultan
supervisi dituntut pula untuk memberikan masukan bagi pemilik
proyek bila dianggap ada pekerjaan yang menyimpang dari gambar
kerja.

Pihak yang ditunjuk sebagai konsultan supervisi atau


supervision consultant adalah PT. Wahana Mitra Amerta KSO- PT.
Daya Creasi Mitrayasa. Tugas PT. Wahana Mitra Amerta dalam
proyek pembangunan Jembatan Kolonel sunandar adalah :

 Mengarahkan dan mengkoreksi pekerjaan oleh kontraktor


berdasarkan shop drawing misalnya pengecekan mutu beton
sebelum dilakukan penuangan;
 Memberikan masukan atau rekomendasi berupa
penerimaan/penolakan pelaksana/tenaga ahli/teknisi dan tenaga lain
yang diajukan oleh kontraktor pelaksana untuk melaksanakan
pekerjaan;

 Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing);

 Memeriksa laporan dan hasil pekerjaan kontraktor;

 Membuat laporan kemajuan pekerjaan di lapangan;

 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,


kuantitas dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.

2.8 RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Agar pembangunan proyek ini dapat diselesaikan dengan benar dan
tepat waktu maka diperlukan pola dan manajemen proyek berupa pembgian
pekerjaan konstruksi menjadi beberapa tahap pekerjaan berdasarakan
fungsinya yang disebut ruang lingkup proyek.
Ruang lingkup pekerjaan Preservasi dan Rekonstruksi Jalan Semarang-
Demak-Trengguli-Jepara Ruas Kaligawe Km. 3+490 s/d Km.

2.9.1 DIVISI 1. Umum


- Mobilisasi
- Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
- Pengamanan Lingkungan Hidup
- Pengeboran, termasuk SPT dan Laporan
- Sondir termasuk Laporan
- Pengujian Pembebanan Jembatan Untuk Uji Laik Fungsi Jalan
- SHMS (Struktural Healthy Monitoring System)

2.9.2 DIVISI 2. Drainase


- Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
- Saluran berbentuk U Tipe DS 1
- Saluran berbentuk U Tipe DS 3
2.9.3 DIVISI 3. Pekerjaan Tanah
- Galian Biasa
- Galian Struktur dengan Kedalaman 0-2 meter
- Galian Struktur dengan Kedalaman 2-4 meter
- Galian Struktur dengan Kedalaman 4-6 meter
- Timbunan Pilihan dari Sumber Galian
- Penyiapan Badan Jalan
- Pemotongan Pohon Pilihan diameter 30 – 50 cm
- Pemotongan Pohon Pilihan diameter 50 – 75 cm

2.9.4 DIVISI 4. Pelebaran Perkerasan Dan Bahu Jalan


- Lapis Pondasi Agregat Kelas B

2.9.5 DIVISI 5. Perkerasan Berbutir


- Lapis Pondasi Agregat Kelas A

2.9.6 DIVISI 6. Perkerasan Aspal


- Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair
- Lapis Perekat-Aspal Cair
- Laston Lapis Aus Modifikasi (AC-WC)
- Laston Lapis Antara Modifikasi (AC-BC)
- Laston Lapis Pondasi (AC-Base)
- Bahan anti pengelupasan

2.9.7 DIVISI 7. Struktur


- Beton Mutu Sedang fc’30 Mpa Lantai Jembatan
- Beton Mutu Sedang fc’30 Mpa ( Pile Slab, Pilar, Abutment, Plat
Injak)
- Beton Mutu Sedang fc’20 Mpa
- Beton mutu rendah fc’10 Mpa
- 3.5.7.5 Baja Tulangan U 39 Ulir 14,291
- Penyediaan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa)
Bracing,Handrail)
- Penyediaan Baja Struktur BJ 55 (Titik Leleh 360 MPa) (Struktur
Utama)
- Pemasangan Baja Struktur BJ 37 (Titik Leleh 240 MPa) (Bracing,
Handrail)
- Pemasangan Baja Struktur BJ 55 (Titik Leleh 360 MPa) (Struktur
Utama)
- Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 500 mm
(Pile Slab)
- Penyediaan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 800mm
(Abutmen dan Pilar)
- Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak diameter 500
mm 3.5.7.13 Pemancangan Tiang Pancang Beton Pratekan Pracetak
diameter 800mm (Abutmen dan Pilar)
- Pasangan Batu
- Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis
- Expansion Join Tipe Asphaltic plug, Fixed
- Expansion Joint Tipe Modular Tipe SDM 200, Lebar 10,95
- Perletakan Logam Tipe Fixed 150 Ton
- Perletakan Logam Tipe Moveable 150 Ton (Guide/One Direction)
- Perletakan Logam Tipe Moveable 150 Ton (Guide/One Direction)
- Perletakan Logam Tipe Moveable 150 Ton (Multi Direction)
- Perletakan Logam Tipe Moveable 150 Ton (Multi Direction)
- Perletakan Elastomerik Sintetis Ukuran 300mm x 300 mm x 30 mm
- Sandaran (Railing)
- Papan Nama Jembatan
- Pembongkaran Pasangan Batu
- Pembongkaran Beton (Abutment dan Pilar jbt. Kereta Api dan
Gapura)
- Pembongkaran Beton (jembatan lama), Pilar, Balok dan Plat Lantai
- Pengangkutan Hasil Bongkaran yang melebihi 5 km
- Pipa Drainase PVC diameter 50 mm 0,024 0,012 0,012
2.9.8 DIVISI 8. Pengembalian Kondisi Dan Pekerjaan Minor
- Marka Jalan Termoplastik
- Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade
- Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable)
- Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal, Tipe LED, Solar Cell
2.9.9 DIVISI 9. Pekerjaan Harian
2.9.10 DIVISI 10. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin

2.10 ADMINISTRASI PROYEK


2.10.1 Sistem Kerja Proyek
Sistem kerja merupakan keputusan perusahaan yang menjadi
peraturan tetap yang harus dipatuhi oleh semua karyawan. Sistem
kerja tersebut meliputi :
a. Sistem Kerja Harian
Merupakan suatu sistem yang telah dibuat oleh sebuah
perusahaan dalam melaksanakan pekerjaannya yang menjadi
kesepakatan bersama dari pihak kontraktor yang telah menjadi
aturan kerja bagi karyawan-karyawan yang bersangkutan dan
merupakan kewajiban yang harus dipatuhi. Sistem kerja tersebut
dimulai pada pukul 08.00-16.00 WIB.

b. Sistem Kerja Lembur


Sistem kerja lembur dikerjakan apabila pekerjaan
menggunakan alat sewa, misalnya alat berat. Untuk
meminimalkan biaya pengeluaran dan mempercepat pekerjaan.
Pelaksanaan lembur dikerjakan hingga malam hari. Sistem kerja
ini juga dilaksanakan sewaktu ada pekerjaan yang menuntut harus
segera diselesaikan, misalnya pekerjaan-pekerjaan yang tidak
sesuai dengan target (time schedule), pekerjaan-pekerjaan
tambahan yang merupakan tambahan.
2.10.2 Sistem Pengawasan
Pengawasan pekerjaan dapat dilakukn sewaktu-waktu tetatpi
juga dapat mendadak supaya jika ada kesalahan langsung diambil
sulusi yang tepat. Jika pengawasan material dapat dilihat langsung di
lapangan, hal itu dapat menjadi bukti jika penyedia jasa telah
menerima/membeli material sesuai pada RAB.

2.10.3 Opname Pekerjaan


Pengajuan pembayaran oleh mandor atau subkon ke main
kontraktor yang kemudian akan dibayarkan ke mandor atau subkon
jika sudah memenuhi syarat tertentu. Nilai pembayaran tersebut
sesuai dengan volume yang sudah dikerjakan.
2.10.4 Laporan Kerja
Dalam bekerja penulis tidak selalu di lapangan, melainkan
dengan pembagian waktu dalam satu minggu pertama di lapangan,
minggu ke dua di kantor dan begitu seterusnya. Walau dengan
demikian, laporan kerja penulis lebih banyak didapatkan ketika di
lapangan, seperti melakukan pengamatan langsung di lapangan,
menyelidiki studi literatur, bahan bangunan serta konstruksi, selain
itu di sini penulis dituntut untuk senantiasa bertanya kepada
pelaksanaan di lapangan untuk mengetahui aplikasinya di lapangan.

Sehingga di lapangan, secara khusus ada laporan terhadap


pembimbing di lapangan dalam praktik kerja ini yang ditulis dalam
sebuah buku tulis. Laporan ini bertujuan untuk mengetahui
pekerjaaan apa saja yang akan dilasanakan setiap harinya, volume
pekerjaan, banyaknya TM (Truck Mixer), serta menjadi presensi
penulis yang ditandatangani oleh pembimbng di lapangan.

Sedangkan laporan kerja yang dilakukan dalam proyek ini


adalah laporan harian, laporan minguan, dan laporan bulanan.

a. Laporan Harian
Laporan harian merupakan segala kegiatan pekerjaan yang
dilakukan pada hari tersebut. Laporan harian dibuat setiap hari
dan ditandatangani oleh penyedia jasa, konsultan pengawas, dan
direksi yang mewakili. Laporan harian berisi tentang :

1. Waktu dan jasa.

2. Pekerjaaan yang dilaksanakan pada hari yang bersangkutan.

3. Keadaan cuaca.

4. Bahan-bahan yang masuk ke lapangan.

5. Peralatan yang tersedia di lapangan.

6. Jumlah tenaga kerja di lapangan.

7. Hal-hal yang terjadi di lapangan.

b. Laporan Mingguan

Laporan mingguan berisi kegiatan harian selama satu


minggu, prosentase kemajuan pekerjaan sampai akhir minggu dan
masalah-masalah atau hambatan yang terjadi.

c. Laporan Bulanan

Laporan bulanan merupakan rekapitulasi dari laporan


mingguan yang disertai laporan visual yang berupa foto-foto
proyek.

2.10.5 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu cara/sistem untuk merekam
atau mengabdikan suatu kegiatan atau peristiwa yang terjadi selama
kegiatan pembangunan berlangsung. Dokumen tersebut meliputi :

a. Hasil laporan harian.


b. Hasil laporann mingguan.
c. Hasil laporan bulanan.
d. Pemotretan yang dilakukan setiap hari.
e. Peristiwa yang terjadi selama pelaksanaan pembangunan
berlangsung.

2.10.6 Jangka Waktu Penyelesaian


Penyelesaian pekerjaan ini bergantung terhadap kinerja seluruh
orang yang terkait didalam pekerjaan. Untuk jenjang waktu
penyelesaian Pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar sendiri akan
berakhir atau selesai pada bulan Juni 2019. Seluruh pekerjaan
diharuskan untuk selesai tepat pada waktunya.

2.11 Lokasi Proyek

Gambar 2.3 Lokasi Proyek


( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

Pekerjaan Pembangunan Jembatan Kolonel Sunandar memiliki akses


yang sangat mudah dijangkau. Di laporan ini kami melakukan kerja
lapangan di ruas jalan Pantura, dimana pekerjaan ini terletak di perbatasan
Kab. Demak Dengan Kab. Kudus tepatnya melintasi Sungai Wulan.
Adapun fasilitas yang terdapat di sekitar jembatan yang dibangun
antara lain SPBU Tanggul Angin, Taman Kota Tanggul Angin, mini market,
Musholla.

Anda mungkin juga menyukai