Anda di halaman 1dari 16

BAB II

GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1 Uraian Umum


Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,
memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki
spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya
keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek, maka sebuah
organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki
agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa
tercapai. Untuk menentukan keberhasilan proyek harus didasari dengan ide yang
berasal dari metode serta latar belakang yang telah disusun. Untuk mendukung
pembangunan dan perekonomian daerah maka diperlukan sarana dan prasarana
transportasi yang baik guna melancarkan arus lalu lintas yang aman, nyaman serta
efisien baik dari segi waktu maupun biaya. (Fatahillah, 2018)
Adapun salah satu program dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan adalah
Proyek Pembangunan Jembatan Kalikeruh yang berada di Desa Luragung,
Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan. Pekerjaan Pembangunan
Jembatan Kalikeruh - Kandangserang adalah salah satu pekerjaan yang ditangani
oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Bina Marga Kabupaten
Pekalongan dengan sumber dana dari bantuan provinsi tahun anggaran 2019 yang
beralamat di Jl. Singosari No.1, Nyamok, Kecamatan.Kajen, Kabupaten
Pekalongan.

2.2 Lokasi Proyek


Proyek Pembangunan Jembatan Kalikeruh yang menghubungkan Kecamatan
Kandangserang Kabupaten Pekalongan dengan Kecamatan Watukumpul,
Kabupaten Pemalang ini berlokasikan di Desa Luragung, Kecamatan
Kandangserang, Kabupaten Pekalongan.
Gambar 2.1 Denah Lokasi Proyek

2.3 Data Proyek


Data Proyek Pembangunan Jembatan Kalikeruh – Kandangserang terdiri dari
data umum dan data teknis, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

2.3.1 Data Umum


1. Nama Proyek Pembangunan Jembatan Kalikeruh
Proyek :
2. Lokasi Desa Luragung, Kecamatan Kandangserang,
Proyek : Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah
3. Pemilik Proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
: Kabupaten Pekalongan
4. Konsultan PT. Tri Cipta Adiyasa
Perencana :
5. Konsultan Pengawas CV. Istaka Muda
:
6. Kontraktor PT. Putra Kalimantan Mandiri
:
7. Nomor Kontrak 02/BANKEU/PPK/VII/2019
:
8. Sifat Kontrak Harga Satuan
:
9. Tanggal 26 Juli 2019
Kontrak :
10. Nilai Rp. 14.662.841.310,-
Kontrak :
11. Sumber Bantuan Provinsi Tahun Anggaran 2019
Dana :
12. Masa Pelaksanaan 150 hari kalender
:
13 Masa Pemeliharaan 180 hari kalender
:

2.3.2 Data Teknis


1. Panjang 60 meter
Jembatan :
2. Lebar Jembatan 7 meter
:
3. Lebar Jalan Efektif 6 meter
:
4. a. Struktur Bawah
1) Abutmen : Abutmen dinding beton bertulang fc’ 25 Mpa
2) Pondasi Bore Pile
:
b. Struktur Atas
1) Lantai Jembatan Beton bertulang fc’ 30 Mpa dengan tebal 20
cm
:
2) Trotoar 2 x 0,5 m
:
3) Plat Injak Berguna menahan gaya kejut akibat roda
kendaraan yang akan masuk dan meninggalkan
:
jembatan
4) Bangunan Pelengkap dan : a. Sandaran (railling) berfungsi sebagai
Pengaman pagar pengaman bagi para pengguna jalan
b. Lampu jembatan (flashing lamp) berfungsi
untuk menerangi jalan bagi kendaraan dan
orang-orang yang melewatinya
c. Retaining wall berfungsi untuk mencegah
agar timbunan tanah tidak mengalami
longsor
d. Saluran drainase berupa saluran yang
terbuka untuk mengalirkan hujan
e. Dinding penahan tanah

2.4 Sistem Kontrak


Dalam dunia konstruksi, perjanjian antara pihak owner dengan pihak
kontraktor diikat dalam sebuah kontrak kerja. Pengaturan hukum kontrak kerja
proyek konstrusi diatur oleh pihak-pihak yang terlibat dan sesuai dengan
ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku (KUHP pasal 1601b).
Kontrak proyek konstruksi ini berupa dokumen tertulis dan wajib menjelaskan
tentang kesepakatan keselamatan umum dan tertib bangunan karena sebuah
proyek konstruksi merupakan pekerjaan yang mengandung resiko tinggi.
(Mutmainah, 2018)
Berikut ini merupakan jenis-jenis kontrak proyek konstruksi antara lain:
1. Kontrak Lumpsum
Kontrak lumpsum adalah kontrak pengadaan barang/jasa untuk
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah
harga kontrak yang pasti tetap, serta semua resiko yang mungkin terjadi
dalam pelaksanaan pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia
barang/jasa atau kontraktor.
2. Kontrak Fixed Unit Price/ Harga Satuan
Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga
satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi
teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan
sementara. Pembayaran kepada penyedia jasa/kontraktor pelaksana
berdasarkan hasil pengukuran bersama terhadap volume pekerjaan yang
benar-benar telah dilaksanakan.
3. Kontrak Gabungan (Lumpsum dan Fixed Unit Price)
Kontrak gabungan adalah kontrak yang merupakan gabungan lumpsum
dengan harga satuan dalam satu pekerjaan yang dipersajikan.
4. Kontrak Terima Jadi/Turnkey
Kontrak terima jadi adalah kontrak pengadaan barang/jasa pemborongan
atas EPC (Engineering Procurement and Construction) penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap
sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun
penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja
yang ditetapkan.
5. Kontrak Presentase
Kontrak presentase adalah sebuah kontrak pelaksanaan jasa konstruksi di
bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu, dimana konsultan
yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan presentase dari nilai
pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan tersebut.
6. Kontrak Cost and Fee
Kontrak cost and fee adalah kontrak pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemborongan dimana kontraktor yang bersangkutan menerima imbalan jasa
yang nilainya tetap disepakati oleh kedua belah pihak.
7. Kontrak Design and Build
Kontrak design and build adalah kontrak pelaksanaan jasa pemborongan
mulai dari proses perencanaan sampai dengan pelaksanaan fisik yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa satu kontrak yang sama.
Pada Proyek Pembangunan Jembatan Kalikeruh, kontrak yang digunakan
adalah sistem kontrak Harga satuan (Fixed Unit Price).

2.5 Pelelangan
Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, pengadaan barang/jasa Pemerintah
yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa oleh kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat
daerah/institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan
sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.
(Winokan, 2015)
Pelelangan merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang/jasa
dengan cara menciptakan persaingan yang sehat di antara penyedia barang/jasa
yang setara dan memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang
telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak-pihak yang terkait secara taat azas
sehingga terpilih penyedia terbaik. (Ervianto W. I., 2004)
Tujuan pelelangan yaitu agar diperoleh harga penawaran yang bersaing yaitu
suatu harga konstruksi yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
persyaratan pelaksanaan konstruksi tersebut. Dalam proses pelelangan pekerjaan
melibatkan dua pihak yaitu pemberi tugas (pihak pertama) dan pihak kontraktor
(pihak kedua).

2.5.1 Jenis Pelelangan


Berdasarkan kepemilikan dapat dibedakan atas:
1. Proyek Pemerintah
Pengadaan barang/jasa di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan pedoman
Keputusuan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 berserta perubahannya dalam
pelaksanaannya melalui metode pelelangan umum untuk pemilihan/seleksi
penyedia jasa yang terbagi menjadi 5 (lima) metode, yaitu:
a. Pelelangan umum
Pelelangan umum atau seleksi umum adalah metode pemilihan penyedia
barang atau jasa yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman
secara luas melalui media massa dan papan pengumuman resmi, sehingga
badan usaha yang berniat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Pemilihan pelaksana konstruksi dilakukan dengan syarat:
a) Diumumkan secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1
(satu) media cetak dan papan pengumuman.
b) Dilakukan penilaian kualifikasi baik prakualifikasi maupun pasca
kualifikasi.
c) Peserta yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi pada
lembaga.
d) Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha
atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yamg dikeluarkan
oleh lembaga.
Dalam pelelangan umum pengguna jasa dapat melakukan
prakualifikasi dan pascakualifikasi.
b. Pelelangan terbatas
Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan
konstruksi untuk pekerjaan konstruksi dengan jumlah penyedia yang
mampu melaksanakan diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang
kompleks.
Dalam pemilihan penyedia jasa dengan cara pelelangan terbatas,
pengguna jasa wajib melakukan prakualifikasi dan dilakukan untuk
pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi serta mempunyai teknologi
tinggi. Pemilihan pelaksana konstruksi dilakukan dengan syarat :
a) Diumumkan secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1
(satu) media cetak dan papan pengumuman.
b) Jumlah penyedia jasa terbatas.
c) Melalui proses prakualifikasi.
d) Peserta pelelangan yang berbentuk badan usaha harus sudah
diregistrasi pada lembaga.
e) Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha
atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yamg dikeluarkan
oleh lembaga.
c. Pemilihan langsung
Pemilihan langsung adalah metode pemlihan penyedia pekerjaan
konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
d. Penunjukan langsung
Penunjukan langsung adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa
dengan cara menunjuk langsung1 (satu) penyedia barang/jasa.
Pemilihan perencana konstruksi dan pengawas konstruksi dengan cara
penunjukan langsung hanya berlaku untuk keadaan tertentu, yaitu:
a) Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat
yang pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda atau harus
dilakukan dengan segera.
b) Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan oleh
penyedia jasa yang sangat terbatas jumlahnya dengan ketentuan
pekerjaan hanya dapat dikerjakan dengan teknologi baru dan penyedia
jasa yang dapat mengaplikasikan hanya satu-satunya.
c) Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keamanan dan
keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden.
d) Pekerjaan yang berskala kecil dengan ketentuan :
1) Untuk keperluan sendiri / pribadi.
2) Mempunyai resiko kecil
3) Menggunakan teknologi yang sederhana
e) Dilaksanakan oleh penyedia jasa usaha orang perseorangan dan badan
usaha kecil.
f) Pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan konstruksi
yang sifat pertanggungannya terhadap kegagalan bangunan tidak
dapat dipecahpecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan
sebelumnya.
g) Pekerjaan yang hanya dilakukan oleh pemegang hak cipta atau pihak
lain yang telah mendapat lisensi.
Penunjukan langsung dilakukan dengan syarat :
a) Penyedia jasa yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi
pada lembaga.
b) Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha
atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan
oleh lembaga.
c) Penyedia jasa yang bersangkutan merupakan pemegang hak cipta atau
pihak lain yang telah mendapat lisensi.
e. Pengadaan Langsung, adalah pengadaan barang/jasa langsung kepada
penyedia barang/jasa, tanpa melalui pelelangan/seleksi/penunjukan
langsung.
2. Proyek Swasta
Ketentuan mengenai tender proyek milik swasta biasanya diatur sendiri
oleh masing-masing pemilik. Meskipun demikian, ketentuan tersebut
mengacu pada standar kontrak tertentu, misalnya standar internasional seperti
(Laoren, 2009 pp:27-29) FIDIC ( Federation Internationale Des Ingenieurs
Conseil ). Pada umumnya dilakukan dengan cara tender terbatas, dengan
mengundang beberapa kontraktor yang sudah dikenal. Perkembangan saat ini
adalah dalam memilih kontraktor yang diundang, pemilih (owner terlebih
dahulu mengundang beberapa calon kontraktor untuk melakukan presentasi
tentang kemampuan mereka dalam melaksanakan proyek yang akan
dilelangkan. Berdasarkan cara pembukaan dokumen penawaran, tender dapat
dibedakan menjadi:
a. Tender terbuka, yaitu pembukaan dan pembacaan dokumen penawaran
dari peserta dilakukan didepan seluruh peserta, sehingga masing-masing
mengetahui harga penawaran pesaingnya.
b. Tender tertutup, dimana dokumen penawaran yang masuk tidak dibacakan
didepan seluruh peserta tender, bahkan kadang-kadang para peserta tidak
saling mengetahui siapa pesaingannya. (Winokan, 2015)
Pada Proyek Pembangunan Jembatan Kalikeruh ini sistem pelelangan yang
dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas dan terbuka melalui
media massa, dalam hal ini melalui situs resmi LPSE (Layanan Pengadaan Secara
Elektronik) dengan ULP (Unit pelayanan pengadaan) sebagai lembaga
dibawahnya yang berkerja dalam menerima tawaran lelang, seleksi peserta lelang,
sampai penentuan pemenang lelang dan kemudian pemenang diserahkan kepada
Dinas Pekerjaan Umum bidang Bina Marga.

2.5.2 Sumber Hukum Pelelangan


Pelelangan di Indonesia diatur oleh Keputusan Presiden Republik
Indonesia tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Keppres tentang Pelaksanaan APBN). Keppres yang mengatur tentang pengadaan
barang dan jasa telah mengalami beberapa kali penyempurnaan seperti Keppres
No. 14 A Tahun 1980 yang disempurnakan menjadi Keppres No.18 Tahun 1981
pada tanggal 14 April 1980. Kemudian disempurnakan dengan dikeluarkannya
Keppres No.16 Tahun 1994, selanjutnya disempurnakan kembali menjadi
Keppres No.6 Tahun 1999 dan terakhir disempurnakan menjadi Keppres No.18
Tahun 2000 merupakan peraturan yang berlaku saat ini.

2.5.3 Tahap Pelelangan


Tahap-tahap pelelangan adalah sebagai berikut:
1. Pengumunan pascakualifikasi adalah pengumuman hasil proses penilaian
kompetensi dan pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia
barang/jasa setelah memasukkan penawaran. Hal-hal yang berhubungan
dengan pascakualifikasi sebagai berikut :
a. Proses pascakualifikasi dilakukan oleh panitia pengadaan barang dan jasa
untuk pelelangan umum yang dilakukan secara adil, transparan, dan
mendorong terjadiya persaingan yang sehat.
b. Proses pascakualifikasi secara umum meliputi pemasukan dokumen
kualifikasi bersamaan dengan dokumen penawaran.
c. Dokumen sebagaimana disebut dalam point 2) berisi data kualifikasi
diambil bersamaan dengan dokumen lelang yang dimulai 1 (satu) hari
setelah penjelasan dan disampaikan bersamaan dengan dokumen
penawaran. Batas akhir pemasukan dokumen penawaran sekurang
kurangnya 7 hari setelah penerbitan adendum akhir.
d. Dalam hal pelelangan umum dengan pascakualifikasi terdapat 3
penawaran terendah yang memenuhi persyaratan yang diusulkan sebagai
calon pemenang.
Pengumuman pascakualifikasi dilakukakan melalui portal Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) pada tanggal 23 Mei 2019 sampai 29 Mei
2019. Pengumuman pascakualifikasi:
1) Kode lelang : 2572202
2) Nama lelang : Pembangunan Jembatan Kalikeruh
Desa Luragung Kec. Kandangserang
3) Agenci : LPSE Kabupaten Pekalongan
4) Satuan kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Pekalongan
5) Kategori lelang : Pekerjaan Konstruksi
6) Metode pengadaan : Tender
7) Metode dokumen : Satu file
8) Metode kualifikasi : Pascakualifikasi
9) Metode evakuasi : Harga Terendah Sistem Gugur
10) Tahun : 2019
11) Pagu : Rp. 17.000.000.000,00
12) HPS : Rp. 15.938.137.986,87
13) Lokasi pekerjaan : Kecamatan Kandangserang – Pekalongan
14) Anggaran : APBD 2019
15) Cara pembayaran : Harga Satuan
16) Sumber pendanaan : Pengadaan Tunggal
17) Peserta lelang : 97 Peserta
18) Pemenang lelang : PT. Putra Kalimantan Mandiri
2. Download Dokumen Pengadaan
Dokumen pengadaan barang atau jasa yang disediakan panitia lelang
merupakan pedoman utama yang digunakan dalam proses pelelangan.
Dokumen pengadaan barang atau jasa memuat aturan tentang tata cara
pemilihan penyedia jasa, instruksi kepada peserta lelang, tata cara pembuatan
dokumen penawaran, jadwal pelelangan sampai dengan bentuk draft kontrak
yang akan ditandatangani oleh pemenang nantinya. Pengunduhan dokumen
pengadaan dapat mulai di akses mulai tanggal 23 Mei 2019 sampai dengan 12
Juni 2019 melalui portal LPSE.
3. Pemberian Penjelasan
Pemberian penjelasan diikuti oleh peserta yang telah mendaftar, dilakukan
pada tanggal 28 Mei. Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian penjelasan
tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.
Perwakilan peserta yang hadir wajib menunjukkan tanda pengenal dan surat
tugas kepada kelompok kerja ULP. Proses pemberian penjelasan berisi
tentang penjelasan mengenai isi dokumen pengadaan, pertanyaan dari peserta,
jawaban dari kelompok kerja ULP, perubahan substansi dokumen bila dalam
tanya jawab ternyata terdapat kesalahan dalam penulisan dokumen, hasil
peninjauan lapangan, serta keterangan lain yang dituangkan dalam Berita
Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani oleh anggota
kelompok kerja ULP dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir,
namun jika tidak ada satupun peserta yang hadir atau yang bersedia
menandatangani BAPP, maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota
kelompok kerja ULP yang hadir.
4. Upload Dokumen Penawaran
Upload (mengunggah) dokumen penawaran dilakukan setelah peserta
mengisi dan melengkapi dokumen penawaran. Tata cara pengunggahan
dokumen penawaran harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam
dokumen kualifikasi. Tanggal pengunggahan dokumen penawaran dilakukan
pada 29 Mei 2019 sampai 13 Juni 2019.
5. Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis, dan Harga
Evaluasi penawaran dilakukan bersamaan dengan tahap pembukaan
dokumen penawaran. Evaluasi penawaran meliputi:
a. Evaluasi Administrasi
Evaluasi terhadap data administrasi hanya di lakukan terhadap hal-hal
yang tidak di nilai pada saat penilaian kualifikasi.
b. Evaluasi Teknis
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis, apabila:
a) Spesifikasi teknis yang ditawarkan berdasarkan contoh, brosur, dan
gambar-gambar sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen
pengadaan.
b) Jadwal waktu pelaksanaan dan serah terima pekerjaan tidak
melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam dokumen
pengadaan.
c) Metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan memenuhi
persyaratan dengan yang sudah ditetapkan dalam dokumen
pengadaan dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan.
d) Jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan minimal yang
disediakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen
pengadaan.
e) Tenaga teknis sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen
pengadaan.
c. Evaluasi harga
a) Total harga penawaran terhadap nilai total HPS.
Harga satuan penawaran timpang yang nilainya lebih besar dari
110% ( Seratus Sepuluh persen ) dari harga satuan yang tercantum
dalam HPS dilakukan klarifikasi.
b) Mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan.
Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
Apabila dalam evaluasi harga ditemukan bukti harga tidak wajar
akibat persaingan usaha tidak sehat /atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/ persekongkolan), maka pelelangan dinyatakan gagal dan
peserta yang terlibat dimasukkan dalam daftar hitam.
6. Evaluasi Dokumen Kualifikasi
Evaluasi dokumen kualifikasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang
(PT.Putra Kalimantan Mandiri). Evaluasi dokumen kualifikasi dilakukan
dengan sistem gugur pada 9 Juli 2019 sampai 12 Juli 2019.
7. Pembuktian Kualifikasi
Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan
kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi. Pembuktian kualifikasi
dilakukan dengan cara melihat dokumen asli atau yang sudah dilegalisir oleh
pihak yang berwenang. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan
pemalsuan data, maka peserta digugurkan, badan usaha dan pengurus atau
peserta perorangan dimasukkan dalam daftar hitam. Jaminan penawaran yang
bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke kas negara/daerah. Apabila dalam
pembuktian kualifikasi tidak ada penawaran yang lulus pembuktian
kualifikasi, maka pelelangan dinyatakan gagal. Pembuktian kualifikasi
dilakukan pada 12 Juli 2019.

8. Penetapan Pemenang
Penetapan pemenang dilakukan oleh kelompok kerja UPL dengan
membuat surat penetapan pemenang berdasarkan BAHP untuk nilai
Rp.15.938.137.986,87 pada tanggal 15 Juli 2019.
9. Pengumuman Pemenang
Pengumuman pemenang meliputi :
1) Nama lelang : Pembangunan Jembatan Kalikeruh
Desa Luragung Kec. Kandangserang
2) Instansi : Pemerintah Kabupaten Pekalongan
3) Satuan kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Pekalongan
4) Kategori lelang : Pekerjaan Konstruksi
5) Pagu : Rp 17.000.000.000,00
6) HPS : Rp 15.938.137.986,87
7) Nama pemenang : PT.Putra Kalimantan Mandiri
8) Alamat : Jl. Sumatra No.19 Kel. Podosugih
Kecamatan Pekalongan Barat,
Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
9) NPWP : 01.854.771.1-711.000
10) Harga penawaran : Rp 14.662.841.310,43

10. Masa Sanggah Hasil Lelang


Masa sanggah hasil lelang dapat dilakukan dalam waktu 7 (tujuh) hari
kerja setelah pengumuman pemenang (16 Juli 2019 sampai dengan 22 Juli
2019). Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas penetapan
pemenang kepada kelompok kerja ULP. Sanggahan harus disertai bukti
terjadinya penyimpangan, yang ditembuskan kepada PPK, PA/KPA dan APIP
kementerian/lembaga/pemerintah daerah/institusi yang bersangkutan.
11. Surat Penunjukan Penyedia Barang atau Jasa
Kelompok kerja ULP menyampaikan BAHP kepada PPK dengan
tembusan kepada kepala ULP sebagai dasar untuk menerbitkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) pada tanggal 23 Juli 2019 sampai
26 Juli 2019. PPK menerbitkan SPPBJ, apabila:
a. Pernyataan peserta pada formulir isian kualifikasi masih berlaku,
b. Tidak ada sanggahan dari peserta,
c. Sanggahan terbukti tidak benar,
d. Masa sanggah sudah berakhir.
Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut, dengan
ketentuan:
a. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya
masih berlaku dengan alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh
kelompok kerja ULP, maka jaminan penawaran yang bersangkutan
dicairkan dan disetorkan pada kas negara/daerah.
b. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya
masih berlaku dengan alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif
oleh kelompok kerja ULP, maka jaminan penawaran yang bersangkutan
dicairkan dan disetorkan pada kas negara/daerah serta dimasukkan dalam
daftar hitam.
c. Apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena masa
penawarannya sudah tidak berlaku, maka jaminan penawaran yang
bersangkutan tidak boleh dicairkan.
12. Penandatanganan Kontrak
Penandatanganan kontrak dilakukan pada tanggal 29 Juli 2019 atau paling
lambat 15 (lima belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.

Anda mungkin juga menyukai