PENDAHULUAN
1
2
Bab I : Pendahuluan
a.
BAB II
MANAJEMEN PROYEK
6
7
dan semua pihak secara optimal mendapat kan hal-hal yang menjadi sasaran
mereka untuk terlibat dalam proyek tersebut.
Konsultan Kontraktor
d. Kontraktor
Kontraktor adalah perusahaan atau badan hukum baik pemerintah maupun
swasta yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk melakukan pekerjaan
sesuai dengan penjelasan dalam rencana kerja dan syarat (RKS) berdasarkan
hasil pelelangan atau penunjukan langsung dari pemilik proyek dan telah
mengadakan perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan (Ahadi, 2011).
Kontraktor pada proyek Pembangunan Penggantian Jembatan Biru ini adalah
CV. Sumber Wijaya Sakti I. Adapun tugas dan tanggung jawab yang harus
dilakukan kontraktor, antara lain:
1) Menyiapkan sumber daya manusia mulai dari tenaga ahli, mandor
proyek sampai dengan pekerja proyek dalam berbagai bidang
pekerjaan.
2) Menyediakan alat-alat yang dipergunakan, memperbaiki apabila
terjadi kerusakan dan jika pekerjaan telah selesai wajib
menyingkirkan alat-alat tersebut dan membersihkan bekas-bekasnya.
3) Menyusun dan memperhitungkan keperluan dana untuk membiayai
pelaksanaan pekerjaan proyek.
4) Memperhitungkan syarat dan ketentuan dalam kontrak tentang
bentuk, volume, mutu, dimensi dan lain-lainnya dari bagian-bagian
pekerjaan.
5) Memilih dan menetapkan metode pelaksanaan konstruksi (MPK)
yang akan dipakai pada pekerjaan proyek.
6) Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan maupun bulanan
yang disetujui oleh konsultan dan pemilik sekaligus mengadakan
rapat-rapat koordinasi dengan mereka.
7) Melaksanakan proyek sesuai dengan apa yang ada dalam bestek dan
diuraikan dalam spesifikasi pekerjaan.
8) Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan (Time Schedule).
14
TIM TEKNIS
PENGAWAS PEKERJAAN
HERU SETYAWAN
M. DIMAS KUSTORO,
S.T.
a. Kepala Dinas
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Magelang
yaitu David Rudiayanto, S.T., M.T., Kepala Dinas merupakan unsur pendukung
tugas Bupati dalam penyelenggaran Pemerintahan Daerah di bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang. Kepala Dinas bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah. Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Magelang dalam
melaksanakan urusan Pemerintah Daerah. Kepala Dinas dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud mempunyai wewenang sebagai berikut:
b. Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Magelang yaitu Priyo Suwarso, S.T., M.T. Sebagai salah satu
penyelenggara dalam proses pengadaan barang/jasa di lingkungan
pemerintah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memegang peranan penting
dalam menjaga proses pengadaan agar senantiasa transparan dan akuntabel.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK ) adalah pejabat yang diberi kewenangan
oleh Pengguna Anggaran (PA) atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk
mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara atau daerah. Adapun tugas dan
wewang Pejabat Pembuat Komitmen adalah sebagai berikut:
1) Menyusun perencanaan pengadaan.
2) Menetapkan spesifikasi teknis atau Kerangka Acuan Kerja (KAK).
3) Menetapkan rancangan kontrak.
4) Menetapkan HPS.
5) Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada
Penyedia.
6) Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan.
7) Menetapkan tim pendukung.
16
DIREKTUR
DEVI AJENG WIJAYA
ADMINISTRASI
KEUANGAN TEKNIS
INDRA NUR INDAH ZEIN, S.E. EKO SAPUTRO
AHLI K3
KONSTRUKSI
DOMINIKUS
DESWOKO, S.T.
MANDOR
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Penyedia Jasa
a. Direktur
Pihak Direktur kontraktor CV. Sumber Wijaya Sakti I yaitu Devi Ajeng
Wijaya. Adapun tugas dan wewenang Direktur adalah sebagai berikut:
1) Sebagai pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab atas kelancaran dan
pelaksanaan kegiatan perusahaan.
2) Mengkoordinir serta membimbing kegiatan perusahaan sehari-hari.
3) Mempertanggungjawabkan semua kewajiban yang menyangkut rugi laba
perusahaan, produksi, keuangan dan pemasaran.
19
b. Keuangan
Kepala Keungan kontraktor CV. Sumber Wijaya Sakti I yaitu Indra Nur
Indah Zein, S.E., memiliki tanggung jawab terkait aliran dana proyek. Adapun
tugas dan wewenang Keuangan adalah sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran yang terjadi.
2) Melakukan dan membuat laporan perhitungan pajak.
c. Administrasi Teknik
Kepala Administrasi Teknis kontraktor CV. Sumber Wijaya Sakti I yaitu
Eko Saputro, Administrasi Teknik bertanggung jawab langsung kepada Project
Manager (PM). Adapun tugas dan wewenang Administrasi Teknis adalah
sebagai berikut:
1) Memastikan proses seluruh Administrasi dan Opersional Lapangan
perseroan, telah berjalan dengan baik.
2) Memastikan kepada Project Manager (PM) tentang kenerja keseluruhan
administrasi, dan Operasional Lapangan perseroan dan kebutuhan apapun
untuk perbaikan secara periodik.
3) Membuat rencana pengeluaran keuangan rutin yang dilaporkan kepada
Project Manager (PM) secara periodik.
4) Membantu menyiapkan dokumen tender.
5) Bertindak sebagai penghubung dengan pihak luar mengenai masalah-
masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan administrasi dan operasional
lapangan persero, apabila Project Manager (PM) berhalangan.
6) Membuat usulan recana anggaran biaya berupa Rencana Operasional
Pekerjaan (ROP) kepada Project Manager (PM).
7) Membuat usulan metode kerja, metode teknis dan persyaratan-
persyaratan teknis lainnya sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat (RKS) yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
20
2.7.
2.8.
2.8.1. Pelelangan
Pelelangan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan dilakukan agar
diperoleh harga bangunan yang bersaing (competition), yaitu suatu harga bangunan
yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan persyaratan (specification)
bangunan tersebut. Dalam pelaksanaan pelelangan melibatkan dua pihak, pihak
pertama adalah pemberi tugas (owner) sebagai pihak yang melelangkan, dan pihak
kedua dalah pihak kontraktor yang mengikuti pelelangan. Pelelangan dapat terjadi
karena ada penawaran yang diajukan. Pengajuan penawaran didasarkan atas
persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan dari suatu proyek yang akan
26
28
29
2.
3.
3.1.
3.2.
3.2.1. Wing Wall
Wing wall atau biasa disebut sayap abutment adalah bagian dari abutment
yang berfungsi untuk menahan longsor pada tebing sungai dan melindungi pangkal
jwembatan (abutment). Wing wall merupakan salah satu bagian penting yang
terdapat pada struktur bawah suatu jembatan, saat merancang wing wall perlu
diperhatikan juga terkait tenakan tanah, beban gempa dan beban ultimit.
Dalam merancang wing wall, diperlukan beberapa analisis. Menurut Hanif
Farhan (2021) ada beberapa analisis yang digunakan dalam merancang wing wall,
antara lain:
a. Tekanan Tanah Wing wall
T TA=¿ (0,6 .Ws) . Hx . Hy. Ka¿ ………………………………………. (2.1)
30
T 1 2
………………………………………... (2.2)
TA=¿ ( Hy ) . Hx .Ws . Ka¿
2
Dimana :
φ
Ka = tan2 (45o – ) ……………………………………………….. (2.3)
2
Keterangan :
TTA = Tekanan tanah wing wall (kN)
Hy = Tinggi wing wall (m)
Hx = Lebar wing wall (m)
Ka = Koefisien tanah aktif
Ws = Berat Tanah (kN/m3)
b. Beban Gempa
T EQ=Kh x I x Wt ………………………………………………. (2.4)
Wt=Hy x Hx x Hw x Wc ………………………………...…... (2.5)
Keterangan :
TEQ = Gaya geser dasar total pada arah yang ditinjau (kN)
Kh = Koefisien beban gempa horizontal
I = Faktor Kepentingan
Wt = Berat total jembatan (kN)
Hy = Tinggi wing wall (m)
Hx = Lebar wing wall (m)
Hw = 2 kali tebal wing wall (m)
Wc = Berat beton (Kn/m3)
Keterangan :
Vu = Gaya geser ultimit (kN)
Mu = Momen ultimit (kN/m)
K = Faktor beban ultimit
T = Periode
3.2.2. Plat Injak
Plat injak adalah sebuah kontruksi pada jalan pendek diujung bibir jembatan
(oprit) yang berada sebelum kontruksi utama jembatan. Plat injak harus dipasang
diantara jalan pendek dan kepala jembatan. Fungsi plat injak antara lain:
a. Untuk menghubungkan jalan dan jembatan sehingga tidak terjadi perubahan
ketinggian yang terlalu mencolok pada keduanya.
b. Untuk mencegah terjadinya penurunan setempat (settlement) pada tanah
dasar dibelakang jembatan yang diakibatkan oleh adanya beban kendaraan
sebagai beban terpusat pada daerah dibelakang back wall abutment.
c. Untuk meratakan beban akibat kendaraan dibibir jembatan sehingga
mengurangi tekanan tanah terhadap dinding abutment.
pelaksanaan proyek dapat berjalan lancar sesuai dengan time schedule yang
ditentukan.
3.3.
3.3.1. Pelaksanaan Pekerjaan Wing Wall
Wing wall merupakan suatu dinding samping pada belakang abutment yang
didesain untuk membantu atau menahan stabilitas tanah dibelakang abutment Pada
pekerjaan wing wall abutment ini dilakukan setelah pekerjaan abutment selesai.
Pekerjaan wing wall abutment ini metode pelaksanaan juga sama dengan pekerjaan
struktur abutment. Pada pelaksanaan pekerjaan wing wall pada proyek
pembangunan penggantian jembatan biru ruas Bandongan-Salamkanci dapat
dilihat pada Gambar 5.1.
Mulai
Pekerjaan Penulangan
Pemasangan Bekisting
Pekerjaan Pengecoran
Pelepasan Bekisting
33
Perawatan Beton
c. Pekerjaan Pengecoran
Setelah pekerjaan tulangan dan bekisting selesai, maka dapat dilakukan
pengecoran. Pengecoran ini dilakukan menggunakan beton ready mix yang
diproduksi langusng oleh pihak kontraktor di batching plant Sumber Wijaya
Sakti. Berikut ini tahapan dari pekerjaan pengecoran wing wall, antara lain:
1) Pertama kita harus mempersiapkan terlebih dahulu bahan
pengecorannya yaitu beton ready mix.
2) Kemudian pekerjaan pengecoran ini dilakukan secara bertahap, yang
diawali dengan mengecor pilar abutment, pier head dan back wall
hingga yang terakhir adalah wing wall. Menggunakan butu beton fc’30
Mpa.
36
d. Pelepasan Bekisting
Pelepasan bekisting dilakukan setelah melewati waktu minimal 1 x 24 jam
atau sampai beton mongering dengan sempurna untuk menghindari terjadinya
keretakan pada beton yang belum sepenuhnya kering.
37
Mulai
Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan Tulangan
Pekerjaan Pengecoran
b. Pekerjaan Bekisting
Bekisting yang digunakan memiliki ketebalan 10 mm, sebelum dipasang,
bekisting dilapisi dengan pelumas terlebih dahulu agar mudah saat dilepas.
Bekisting dipasang pada bagian depan dan belakang.
d. Pekerjaan Tulangan
Pemasangan pembesian plat injak pada pembangunan penggantian
jembatan biru yaitu dengan menggunakan tulangan pokok dan tulangan bagi
D16-150 mm kemudian diikat menggunakan kawat bendrat, seperti yang
terlihat pada gambar.
42
e. Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran dilakukan menggunakan beton ready mix dengan mutu beton
Fc’30 Mpa yang diproduksi langusng oleh pihak kontraktor di batching plant
Sumber Wijaya Sakti.