Anda di halaman 1dari 11

SIDLaCOM

PAPER

Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah

Dosen pangampu: Dr.Ir.H. Iskandar Muda P,M.T

Disusun oleh

Jabal Mufridiharja
1607639

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas anugrahNya
penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa saya ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan
paper ini hingga bisa tersusun dengan baik.
Paper ini saya susun berdasarkan pengetahuan yang saya peroleh dari
beberapa sumber seperti internet dengan harapan orang yang membaca dapat
memahami tentang pengertian SIDLaCOM dan metode SIDLaCOM.
Telepas dari itu, saya menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan penerbitan paper ini di masa mendatang.

Bandung,09 september 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Proyek adalah suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu tertentu


dengan alokasi sumber daya terbatas, untuk melaksanakan suatu tugas yang telah
digariskan.Menurut D.I Cleland dan W.R. King (1987), proyek adalah gabungan
dari berbagai sumber daya, yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara
untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada
proyek berupa pembangunan/perbaikan sarana fasilitas (gedung, jalan, jembatan,
bendungan dan sebagainya) atau bisa juga berupa kegiatan penelitian,
pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang
bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai
waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Pengertian proyek dalam pembahasan ini
dibatasi dalam arti proyek konstruksi, yaitu proyek yang berkaitan dengan bidang
konstruksi (pembangunan).

Tindakan pemeliharaan dan peningkatan kapasitas bangunan yang


dilakukan secara berkala dan berkelanjutan akan menjaga kualitas bangunan dan
memperpanjang usia kelayakannya dan salah satunya menggunakan metode
SIDLACOM dalam melakukan pembangunan dan dalam rangka meningkatkan
tertib penyelenggaraan pembangunan guna mewujudkan prasarana dan sarana
bidang pekerjaan umum yang efisien, efektif, dan produktif, dipandang perlu
menyempurnakan materi system pengendalian manajemen yang tertuang dalam
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 67/KPTS/1998 tentang Petunjuk
Prektis Pengendalian Pelaksanaan Proyek Di Bidang Pekerjaan Umum Untuk Para
Pemimpin Proyek/Bagian Proyek.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan SIDLACOM?

1.2.2 Bagaimana tahapan metode dalam SIDLACOM?

1.2.3 Manfaat dari SIDLACOM?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian SIDLACOM

1.3.2 Untuk mengetahui tahapan metode dalam SIDLACOM

1.3.3 Untuk mengetahui manfaat dari SIDLACOM


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian SIDLACOM


SIDLACOM adalah tata cara pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan
Kontrak Jasa Pelaksanaaan Konstruksi (Pembangunan), yang disusun sesuai kaidah
penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana dalam lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum, dengan urutan tahap awal hingga ke tahap proyek
bisa beroperasi dan menghasilkan manfaat yang “menguntungkan”. Secara singkat
akan diuraikan dengan diawali timbulnya gagasan yang muncul dari “pemilik
proyek” yang dalam hal bisa pihak Pemerintah yang disebabkan karena tugas dan
kewajibannya menjadi agen pembangunan, maupun Investor/Swasta yang tertarik
untuk membangun suatu proyek karena melihat sisi perspektif ekonomi akan sangat
menguntungkan secara finansial.

Gagasan untuk membangun proyek dimaksud akan ditindak lanjuti


dengan langkah yang dikenal sebagai tahapan SIDLACOM, yaitu :

1. S (Survey)
2. I (Investigation)
3. D (Design)
4. La (Land Acquisation)
5. C (Construction)
6. O (Operation)
7. M (Maintenance)

2.2 Tahapan Medode Dalam SIDLACOM

Menurut peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 603/prt/m/2005


tentang “pedoman umum sistem pengendalian manajemen penyelenggaraan
pembangunan prasarana dan sarana bidang pekerjaan umum”

1. Perencanaan Konstruksi (SID)


a. Tahap Pra Kontrak
1) Persiapan Pengadaan
2) Pemilihan Penyedia Jasa
b. Tahap Penandatanganan Kontrak
1) Penyusunan Dokumen Kontrak
2) Penandatanganan Kontrak
c. Tahap Pasca Penandatanganan Kontrak.
1) Persiapan Pelaksanaan Kontrak
2) Pelaksanaan Kontrak
3) Serah Terima Pekerjaan
4) Evaluasi Produk Konsultan / Desain
5) Pemanfaatan Produk
2. Pengadaan Lahan (Land Acquisition)
a. Penetapan Lokasi Pembangunan
b. Permohonan Pengadaan Tanah
c. Pelaksanaan Pengadaan Tanah
d. Keberatan atas Keputusan Panitia
e. Pelaksanaan Pemberian Ganti Rugi
f. Pelepasan, Penyerahan, dan Permohonan Hak atas Tanah
g. Risalah Pengadaan Lahan
h. Pengamanan Aset
3. Pelaksanaan Konstruksi (Construction)
a. Tahap Pra Kontrak
1) Persiapan Pengadaan
2) Pemilihan Penyedia Jasa
b. Tahap Penandatanganan Kontrak
1) Penyusunan Dokumen Kontrak
2) Penandatanganan Kontrak
c. Tahap Pasca Penandatanganan Kontrak
1) Persiapan Pelaksanaan Kontrak
2) Pelaksanaan Kontrak :
a) Mobilisasi
b) Pemeriksaan bersama
c) Tinjauan desain
d) Pembayaran uang muka
e) Buku harian dan laporan harian, mingguan, dan bulanan
f) Pengendalian pelaksanaan pekerjaan
g) Pengukuran prestasi pekerjaan
h) Pembayaran prestasi pekerjaan
i) Perubahan kegiatan pekerjaan
j) Denda dan ganti rugi
k) Penyesuaian/eskalasi harga
l) Keadaan kahar/force majeure
m) Penghentian dan pemutusan kontrak
n) Perpanjangan waktu
o) Kerjasama dengan sub kontraktor
p) Kompensasi
q) Perselisihan/dispute
r) Serah terima pekerjaan
s) Laporan hasil penilaian pelaksanaan program mutu
3) Serah Terima Pekerjaan
4) Evaluasi Produk Konsultan / Desain
5) Pemanfaatan Produk
4. Operasi dan Pemeliharaan / O & P (Operation & Maintenance / O & M)
a. Penyiapan perangkat O & P
b. Program O & P
c. Ketersediaan perangkat/sumber daya O & P
d. Perencanaan Perbaikan
e. Pelaksanaan Perbaikan
f. Kegagalan Bangunan
g. Keluaran/output
h. Manfaat/outcome
i. Penyerahan proyek selesai

Untuk mewujudkan proyek dengan skala besar dengan tingkat kesukaran


yang cukup rumit dan kompleks maka akan diperlukan bantuan konsultan dengan
tahapan pelaksanaan proyek berupa SIDLACOM sebagaimana disebutkan diatas.
1. Survey

Survey merupakan perencanaan yang bertujuan untuk mengetahui hal-hal


yang berkaitan dengan maksud dari proyek yang akan dibangunnya. Survey akan
menjawab hal-hal bersifat teknis maupun non-teknis tentang apa, dimana, kapan,
mengapa serta bagaimana proyek dimaksud yang akan dibuat,sehingga data hasil
survey yang diperlukan adalah data tentang hal-hal yang terkait dengan bangunan
proyek/tujuan proyek, tapak/lokasi proyek, pengaruh proyek terhadap manusia dan
lingkungannya.

2. Investigation / Investigasi

Langkah selanjutnya setelah survey adalah pengambilan data (investigasi)


atas survey yang diperlukan dalam perencanaan umum (survey) untuk kemudian
dilakukan pengambilan data teknis. Data teknis yang akan diambil adalah data yang
dibutuhkan guna prosesperencanaan teknis (design) atau data teknis yang
dibutuhkan dalam rangka pembangunan struktur bangunan sipil /non sipil lainnya,
antara lain adalah berupa data geologi teknik, mekanika tanah, hidrologi,
seismologi, oceanologi,humidity dan data teknis /standart lainnya.

3. Land Acquisation (Pembebasan Lahan)

Pembebasan lahan sejatinya memerlukan Teknis, strategi dan cara /


Perlakuan yang tepat. Hal ini mengingat bahwa terkadang maksud baik proyek bisa
terkendala oleh kurang jelasnya misi proyek untuk bisa diterima warga, atau malah
sebaliknya bisa juga ada orang yang sengaja menggunakan kesempatan
pembebasan lahan sebagai ajang untuk memanipulasi harga ganti rugi lahan demi
keuntungan pribadi yang bersangkutan. Oleh sebab itu maka proses pembebasan
lahan perlu diantisipasi dengan strategi, teknis dan perlakuan, sebagai berikut :

- Warga masyarakat merupakan bagian dari Stake Holder yang akan ikut
menikmati keuntungan (bukan menderita kerugian).
- Sosialisasi proyek dengan sebaik-baiknya sehingga warga (sebagian bagian
dari salah satu Stake Holder) bisa menerima kehadiran proyek dan akan
bermanfaat bagi semuanya.
- Negoisasi harga harus berdasarkan saling menguntungkan.
- Negoisasi akan dilakukan hanya diantara mereka yang berkepentingan

4. Construction

Pelaksanaan kontruksi akan menjamin domain Kontraktor dan akan


dilaksanakan dengan memperhatikan hasil studi Amdal. Memenuhi Ketentuan
Kontrak Pelaksaan Pekerjaan Proyek dengan Gambar Teknik, Metode Kerja,
Menjaga Kualitas dan Kuantitas agar sesuai dengan persyaratan teknis/spesifikasi
yang telah ditentukan, harus dilaksanakan oleh Kontraktor.

5. Operation dan Maintenance (O&M)

Pembiayaan Operation dan Maintenance (O & M) proyek dalam analisa


Ekonomi Teknik akan diperhitungkan sebagai bagian dari Annual Cost, yang
bersifat rutin. Berapa dan apa saja yang akan masuk sebagai biaya Operasi dan
Pemeliharaan Proyek dan dirumuskan dan ditentukan oleh Management Proyek.

2.3 Manfaat SIDLACOM

Pada saat SIDLACOM dilaksanakan maka akan memudahkan studi-studi


dalam proyek atau ketenik sipilan seperti sebagai studi teknik (capability study:civil
engineering), study kelayakan (fasibility study:economic engineering), studi
analisis dampak lingkungan (acceptability study: environment impact assessment)
yang termasuk kedalam investigasi. Manfaat lainnya adalah menjamin mutu
konstruksi yang baik dan benar.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Hasil dari penyampaian di atas menunjukkan bahwa perencanaan untuk


setiap aspek pembangunan sesuai dengan SIDLACOM memerlukan prioritas
penanganan, antara lain adalah: (a) aspek survey: kemudahan akses data dan
informasi sesuai persyaratan teknis perencanaan fisik jalan; (b) aspek investigation:
ketepatan tipologi masalah dan kendala di lapangan terhadap perencanaan teknis
jalan; (c) aspek design: penerapan standar mutu fisik jalan dalam pembuatan
proyek; (d) aspek land acquisition: akurasi proyeksi kebutuhan biaya ganti rugi
bangunan; (e) aspek action program: kesesuaian hasil perencanaan teknis terhadap
rencana kerja di lapangan; (f) construction: pembuatan daftar volume pekerjaan
(B/Q) yang tepat tanpa banyak perubahan; (g) aspek operation: penyiapan
perbandingan data hasil analisis prediksi bangkit antara perjalanan terhadap data
teknis dalam penyusunan proyek; dan (h) aspek maintenance: pembuatan jadwal
pemeliharaan yang mendukung implementasi proyek. Direkomendasikan untuk
mencegah permasalahan kinerja konsultan perencana, dilakukan dengan
pengelolaan kompetensi sumber daya manusia, perbaikan pengelolaan secara
kelembagaan, dan perbaikan pengelolaan secara pelaksanaan.

Pada saat SIDLACOM dilaksanakan maka akan memudahkan studi-studi


dalam proyek atau ketenik sipilan seperti sebagai studi teknik (capability study:civil
engineering), study kelayakan (fasibility study:economic engineering), studi
analisis dampak lingkungan (acceptability study: environment impact assessment)
yang termasuk kedalam investigasi. Manfaat lainnya adalah menjamin mutu
konstruksi yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Zanius (2012, Maret). Peraturan pembangunan. [online].Diakses dari


http://zanius.blogspot.co.id/2012/03/peraturan-pembangunan.html
[Dikutip 10 September 2017, 17.28 WIB]

Civil Emotion (2014). ekonomi rekayasa/ekonomi teknik. [online].Diakses dari


http://civilemotion.blogspot.co.id/2014/06/ekonomi-rekayasa-ekonomi-
teknik.html

[Dikutip 10 September 2017, 16.32 WIB]

Biro Hukum (2005).Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:


603/PRT/M/2005 [online].Diakses dari
http://birohukum.pu.go.id/uploads/DPU/2005/Permen603-2005.pdf

[Dikutip 9 September 2017, 21.56 WIB]

Anda mungkin juga menyukai