Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN PROYEK
PERANCANGAN PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT DI UNIVERSITAS ANDALAS

Oleh:
Tiara feberyn 1710931006
Hanna Monica S 1710931017
Dinda Mutiara 1710931034

Dosen Pengampu:
Ir. Insannul Kamil, M.Eng., Ph.D
Dicky Fatrias, ST.M.Eng, Dr.Eng
Irsyadul Halim, MT

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar belakang pengerjaan perancangan proyek ini adalah untuk memenuhi


tugas pada mata kuliah manajemen proyek. Adapun pokok pembahasan yang akan
dibahas yaitu mengenai perencanaan pembangunan Gedung Fakultas Kesehatan
Masyarakat yang berlokasi di Universitas Andalas, Padang.
Perencanaan ini dilandasi oleh beberapa hal seperti, peningkatan kualitas
belajar mahasiswa Fakultas Masyarakat, penyetaraan fasilitas bagi mahasiswa di
setiap fakultas, dan mampu merencanakan bangunan dari awal sampai akhir.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dibuatnya laporan ini adalah sebagai berikut:


1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Proyek
2. Untuk menerapkan, dan mengembangkan ilmu yang diperoleh dari mata
kuliah Manajemen Proyek.
3. Melatih mahasiswa dalam merencanakan proyek yang lebih baik, dengan
cara membuat sistem perencanaan yang efektif dan efisien.
4. Melatih mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pembuatan laporan ini adalah penulis tidak
mengetahui secara pasti berapa biaya, material, dan waktu pengerjaan proyek ini
BAB II
TAHAPAN KEGIATAN

2.1 PRA-PELAKSANAAN

Adapun kegitan yang dilakukan adalah:


1. Membaca gambar peta
2. Survey dan pengukuran
3. Mobilisasi

2.2 PERENCANAAN

2.2.1 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan untuk perencanaan proyek ini adalah sebagai
berikut:
1. Tower Crane
2. Mobile Crane
3. Passenger Hoist
4. Genset
5. Pompa Air & Tandon Air
6. Excavator
7. Dump Truck
8. Truck Tronton
9. Mobil Pick Up
10. Theodolite
11. Waterpass
12. Scafolding
13. Air Compressor
14. Concrete Vibrator
15. Bar Bender
16. Bar Cutter
17. Mesin Las
18. Theodolith
19. Waterpass
20. Trowel
21. Gerobak dorong
22. Cangkul
23. Sekop
24. Gergajih
25. Palu
26. Rol meter
27. Alat pengikat bendrat
28. Klem kolom

Selanjutnya, bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:


1. Pipa
2. Kayu
3. Kaca
4. Metal
5. Baja
6. Batu bata
7. Semen
8. Semen cor
9. Air
10. Beton
11. Pasir
12. Tripleks
13. Besi beton
14. Kawat bendrat
15. Paku
16. Kusen
17. Pintu
18. Jendela

2.2.2 Langkah-langkah Pengerjaan


Adapun langkah-langkah pembuatan charger ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan, meliputi:
a. Pembersihan lahan, seperti mencabut rumput dan menghilangkan/
menebang pohon yang mungkin menjadi penghalang
b. Pembuatan pagar pengaman, dibuat dengan mengelilingi area yang akan
digunakan untuk proyek.
c. Penentuan as dan peil bangunan.
d. Pemasangan bouwplank, merupakan papan-papan yang dipasang di
sekitar pekerjaan
2. Pekerjaan tanah, meliputi:
a. galian tanah pondasi, pada galian pondasi untuk bangunan
bertingkat/gedung tinggi yaitu dengan galian yang dalam.
b. Urugan pasir.
c. Urugan tanah, yaitu mengurug tanah kembali setelah pasangan pondasi
selesai dipasang.
3. Pekerjaan pondasi
4. Pekerjaan beton bertulang, meliputi:
a. Pembesian, pengerjaan disesuaikan dengan apa yang ada pada gambar
rencana. Pada proyek gedung bertingkat menggunakan baja sebagai
kerangka
b. Bekisting, yakni percetakan balok.
c. Betonisasi, pada tahap ini tiap cetakan kolom dan balok diisi adonan
beton dengan berbagi ketentuan yang memenuhi standar.
5. Pekerjaan dinding
6. Pekerjaan kusen pintu dan jendela
7. Pekerjaan tangga
8. Pekerjaan atap
2.2.3 Estimasi Biaya Proyek
Adapun rangkaian biaya yang diperlukan dalam pembuatan produk ini
adalah:
Kegiatan Biaya (Rp)
Pekerjaan persiapan 35.000.000
Pekerjaan pondasi 178.000.000
Struktur lantai 1 600.000.000
Finishing struktur 1 900.000.000
Struktur 2 650.000.000
Finishing struktur 2 950.000.000
Struktur 3 500.000.000
Finishing struktur 3 560.000.000
Lantai atap 40.000.000
Pekerjaan sanitair 65.000.000
Pekerjaan instalasi listrik 60.000.000
Pekerjaan lain-lain 53.000.000
PPN (10%) 447.800.000

Total 4.925.800.000

2.2.4 Pekerja dan Waktu pelaksanaan


Diperkirakan waktu pelaksanaan pembangunan proyek ini adalah kurang
lebih 4.5 bulan (135 hari). Adapun jumlah pekerjaan yang dibutuhkan adalah 28
pekerja.
2.2.5 Struktur Organisasi

Keterangan:
------- :Garis Koordinasi

:Garis Perintah

Owner : Universitas Andalas


Konsultan perencana : Hanna
Konsultan pengawas : Taya
Kontraktor pelaksana : Dinda

2.2.6 Memilih Tim Proyek


1. Pemberi Tugas dengan Divisi Perencana
Hubungan tersebut tertuang dalam surat perjanjian perencanaan. Perencana
memberi jasa perencanaan baik perencanaan bangunan maupun
perencanaan biaya imbalan jasa perencanaan.
2. Pemberi Tugas dengan Divisi Pengawas
Hubungan tertuang dalam surat perjanjian melaksanakan tugas divisi
pengawas. Pemilik Proyek memberikan mandat kepada konsultan pengawas
untuk mewakili dalam pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
3. Pemberi Tugas dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan tersebut dituangkan dalam surat perjanjian pelaksana proyek.
Pemberi tugas memberikan sejumlah biaya imbalan yang telah disepakati
sedangkan kontraktor wajib melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan menyerahkan hasil pekerjaan kepada pemberi
tugas.
4. Divisi Pengawas dengan Divisi Perencana
Hubungan keduanya tidak dalam suatu perjanjian khusus, tetapi masing-
masing mendasarkan kepada peraturan pelaksanaan yang ada. Bila
dipandang perlu divisi pengawas dapat berkonsultasi dengan divisi
perencana mengenai kesulitan yang mungkin timbul di lapangan. Konsultan
pengawas memberikan pengendalian teknis pelaksanaan proyek yang akan
dikerjakan kontraktor.
5. Divisi Pengawas dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan diatas juga tidak terbentuk dalam suatu perjanjian khusus tetapi
masih mendasarkan kepada peraturan pelaksanaan yang ada.
6. Divisi Perencana dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan keduanya tidak dalam suatu perjanjian khusus, tetapi masing-
masing mendasarkan pada peraturan pelaksanaan yang ada. Bila dipandang
perlu keduanya dapat bekarja sama mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang
mungkin timbul di lapangan.

2.2.7 Resiko-resiko Pengerjaan Proyek


Perencanaan proyek pembangunan ini berpotensi memiliki resiko seperti:
1. Kurangnya anggaran biaya
2. Kecelakaan kerja
3. Kurangnya manajemen alat, bahan, maupun pekerja
4. Kasus pencurian mungkin akan terjadi.
5. Kesalahan sketsa design.
2.2.8 Membuat Work Breakdown Structure (WBS)
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

http://rahmatrivel.blogspot.com/2016/01/pembangunan-gedung-bertingkat.html,
diakses pada tanggal 9 September 2019 pukul 10.30
https://jaewangi.wordpress.com/2016/03/28/10-jenis-material-bahan-bangunan-
dan-pengertiannya/, diakses pada tanggal 9 September 2019 pukul 11.30
https://www.academia.edu/4465649/Estimasi_Anggaran_Biaya_Konstruksi_Gedu
ng_Beringkat, diakses pada tanggal 9 September 2019 pukul 15.30
http://googleweblight.com/i?u=http://duniatekniksipil76.blogspot.com/2017/01/manajem
en-proyek-dan-struktur.html?m%3D1&hl=id-ID, diakses pada tanggal 9
September 2019 pukul 15.30.
Maddeppungeng, Suryani, Iskandar. (2015). Analisis Pengendalian Penjadwalan
Pembangunan Gedung Administrasi Universitas Pendidikan Indonesia
(Upi) Kampus Serang Menggunakan Metode Work Breakdown Structure
(Wbs) dan Kurva-S. Jurnal Fondasi, volume 4 No 1.

Anda mungkin juga menyukai