Disusun oleh:
2.2.2 Planning
Tahap-tahap kegiatan proyek merujuk pada serangkaian langkah yang
dilakukan dari awal hingga akhir pelaksanaan proyek.
Tahapan-tahapan kegiatan dalam pembangunan Gedung Rektorat
Universitas Mitra Indonesia Lampung mencakup:
- Pekerjaan balok
1. Proses perakitan tulangan balok tidak sesuai dengan
instruksi dan gambar rencana. Pemasangan besi balok yang
miring belum terikat dengan kawat bendrat, sehingga
menyebabkan perlunya pembongkaran ulang pada
pembesian balok. Hal ini juga mengakibatkan penundaan
dalam pengerjaan pembesian balok.
2. Penjadwalan pengecoran balok dan plat lantai tidak dapat
dipenuhi karena terkendala oleh keterlambatan pengiriman
beton ready mix atau mobile mixer. Keterlambatan ini
disebabkan oleh jarak yang cukup jauh, sehingga
memperlambat proses pengerjaan pengecoran.
3. Pengecoran beton menggunakan ready mix dengan mutu Fc
20 atau setara dengan K-250.
4. Pembongkaran bekisting dilakukan setelah kurang lebih 14
hari dari proses pengecoran dilakukan, untuk memastikan
beton telah mengeras dengan baik.
- Pekerjaan Plat Lantai
1. Penjadwalan pengecoran balok dan plat lantai tidak dapat
dipenuhi karena keterlambatan kedatangan beton ready mix
atau mobile mixer. Kendala ini disebabkan oleh jarak yang
cukup jauh, sehingga menyebabkan penundaan dalam
proses pengecoran.
2. Pengecoran menggunakan beton ready mix dengan mutu Fc
20 atau setara dengan K-250.
3. Pembongkaran bekisting dilakukan setelah kurang lebih 14
hari setelah proses pengecoran dilakukan, untuk
memastikan beton telah mengeras dengan baik.
- Pekerjaan Struktur Baja
1. Terjadi kerusakan pada mesin Hoist saat mengangkut baja
ke lantai atas bangunan.
2. Proses pengelasan dilakukan dengan kurang teliti sehingga
menyebabkan sambungan pengelasan pada baja tidak rata
dan perlu digerinda agar merata.
3. Kurangnya perhatian terhadap K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) dalam pekerjaan struktur baja
mengakibatkan sering terjadinya kecelakaan, seperti
pekerja yang terkena serpihan baja di mata.