Anda di halaman 1dari 16

ISLAM DAN ILMU

PENGETAHUAN
KELOMPOK 3 | AGAMA ISLAM R7
ANGGOTA KELOMPOK

Aurel Salsabila Hadi Wiyono (122210067) - Teknik Sipil


Intan Wahyuningsih (122210065) -Teknik Sipil
Muthii'ah Novrianty (122210078) - Teknik Sipil
Ganang Geraldine (122210130) - Teknik Sipil
Selvi Febriani (122210072) - Teknik Sipil
Yuan Cindo Fawwaz (121240055) - Arsitektur
Rolan arianto (121240048) - Arsitektur
Wulan Septa Anisa (121240073) - Arsitektur
Febryan Billy Putra (121240148) - Arsitektur
Aisyah Raihanah (121240103) - Arsitektur
Ameta Azzahra Balqis (121240066) - Arsitektur
DATA
COLLECTING
KELOMPOK 3 | AGAMA ISLAM R7
DATA COLLECTING
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian :

PERTANYAAN JAWABAN
Negara muslim yg saya ketahui antara lain :
Indonesia,
Mesir,
Apa saja negara negara muslim yg Maroko,
Irak,
kamu ketahui dan bagaimana contoh
Turki,
perkembangan ilmu pengetahuan, Pakistan,
Algeria,
teknologi dan seni yg terkandung
Iran,
didalamnya? Malaysia,
Brunei Darussalam,
Nigeria, dan
Bangladesh .
DATA COLLECTING
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian :

PERTANYAAN JAWABAN
untuk perkembangan tentunya sangat banyak,
seperti
Ilmu Pengetahuan : Saat ini Turki sedang
gencar mengembangkan ilmu pengetahuan
Bagaimana contoh perkembangan
mengenai energi terbarukan di bidang
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni energi angin
Teknologi : Arab mengembangkan Al-quran
yang ada di negara-negara muslim
digital
itu? Seni : Indonesia memiliki banyak seni berupa
tarian yang bercorak islam, seperti tari
saman dari aceh. Di turki juga terdapat
sebuah tarian, yaitu tarian sufi yang
dilakukan sambil berdzikir.
DATA COLLECTING
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian :

PERTANYAAN JAWABAN

Dengan melakukan penelitian


pendidikan, yaitu mendukung dan
Bagaimaan Langkah yang akan Anda mengimplementasikan SDGs dalam
lakukan untuk mengembangkan ilmu bangunan., yang kedua pemanfaatan
teknologi dengan menyediakan
pegetahuan, teknologi, dan seni sumber daya dan memfasilitasi
sesuai dengan bidang keilmuan anda komunikasi antar umat beragama,
yang ketiga pemberdayaan seniman
yang dapat menyejahterakan dengan mendorong seniman untuk
masyarakat Muslim? menciptakan karya seni yang
mencerminkan nilai keagamaan
budaya
STRATEGI
KELOMPOK 3 | AGAMA ISLAM R7
STRATEGI
Berdasarkan percakapan tersebut, terdapat beberapa strategi yang dapat diidentifikasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni sesuai dengan bidang keilmuan yang dapat menyejahterakan masyarakat Muslim:

Dengan Penelitian Pendidikan dan Implementasi Penyebarluasan Informasi dan Kesadaran:


SDGs: Caranya dengan Mendorong penelitian Melakukan kampanye informasi untuk
pendidikan yang fokus pada pengembangan kurikulum
yang mendukung pertumbuhan ilmu pengetahuan, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
teknologi, dan seni. dan Mengimplementasikan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan,
Sustainable Development Goals (SDGs) dalam sistem teknologi, dan seni dalam meningkatkan
pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar
kesejahteraan. Menyebarkan hasil penelitian dan
yang berkelanjutan dan inklusif.
karya seni secara luas untuk memberikan inspirasi
dan memperkaya pemahaman masyarakat.
Mengadakan Kolaborasi dengan Lembaga Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan dapat
Pendidikan dan Keagamaan: Menggandeng
terjadi perkembangan yang holistik dalam ilmu
lembaga pendidikan dan keagamaan untuk
mendukung pengembangan ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi, dan seni yang sesuai
teknologi, dan seni yang sesuai dengan nilai-nilai dengan bidang keilmuan, sehingga mampu
keagamaan. Membangun kerjasama dengan
perguruan tinggi dan pusat riset untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi
meningkatkan kualitas penelitian dan inovasi. masyarakat Muslim.
ANALISIS SWOT
KELOMPOK 3 | AGAMA ISLAM R7
Strategi 1

STRENGTHS WEAKNESSES

Keahlian dalam Akademis : Adanya potensi keahlian Infrastruktur : Keterbatasan dalam infrastruktur
akademis yang kuat dalam ilmu pengetahuan, pendidikan bisa menjadi hambatan dalam
teknologi, dan seni dapat menjadi faktor kekuatan menerapkan metode pengajaran modern dan
utama. fasilitas pendidikan yang memadai.
Sumber Daya Manusia: Ketersediaan tenaga Dana : Kurangnya pendanaan tentu akan
pengajar dan peneliti yang berkualitas dapat membatasi kemampuan untuk
memberikan kontribusi besar pada pengembangan mengimplementasikan SDGs.
Kebijakan : Ketidakpastian dalam kebijakan
ilmu pengetahuan.
pendidikan yang berubah-ubah akan
Budaya Inovasi: Kebijakan yang mendorong
menghambat perencanaan jangka panjang.
budaya inovasi dapat menjadi keunggulan dalam
merancang kurikulum yang relevan kedepannya.
Strategi 1
OPPERTUNITIES THREATS

Ketidaksetaraan Pendidikan:
Peningkatan Kualitas Pendidikan:
Akses Terbatas: Beberapa daerah atau kelompok
Kurikulum yang Relevan: Fokus pada penelitian untuk pengembangan
masyarakat mungkin tidak memiliki akses yang
kurikulum dapat menghasilkan kurikulum yang lebih relevan dan responsif
setara terhadap sumber daya pendidikan yang
terhadap kebutuhan zaman. Ini akan meningkatkan kualitas pendidikan
mendukung penelitian dan pengembangan
dengan memastikan bahwa siswa mendapatkan pengetahuan dan
kurikulum. Hal ini dapat menciptakan
keterampilan yang sesuai dengan perkembangan terkini.
ketidaksetaraan dalam akses dan peluang
Pengembangan Keterampilan:
pendidikan.
Penekanan pada SDGs dapat mendorong pengembangan keterampilan
Perubahan Lingkungan Global:
sosial, kritis, dan kreatif pada siswa. Ini akan membantu mempersiapkan
Ketidakpastian Global: Perubahan dalam
generasi mendatang untuk berkontribusi pada pembangunan
lingkungan global, seperti krisis kesehatan atau
berkelanjutan.
perubahan iklim, dapat mengakibatkan
Keterlibatan Komunitas:
ketidakpastian dalam pelaksanaan dan
Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Mengintegrasikan SDGs dalam
pengembangan kurikulum yang mendukung
pendidikan dapat memicu keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam
pertumbuhan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
mendukung upaya pembelajaran. Ini menciptakan lingkungan pendidikan
seni.
yang lebih holistik dan inklusif.
Strategi 2

STRENGTH WEAKNESS

Ketegangan Ideologis : Kolaborasi dengan lembaga


Keberlanjutan Nilai-nilai Keagamaan: Mengintegrasikan nilai-nilai
keagamaan mungkin membawa potensi ketegangan
keagamaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
ideologis atau perbedaan pandangan yang akan
dan seni dapat memperkuat identitas dan dukungan masyarakat.
membatasi kebebasan dalam mengimplementasikan
Sumber Daya Manusia Berkualitas: Kolaborasi dengan lembaga
strateginya.
pendidikan dan keagamaan dapat memberikan akses kepada
Dana : Jika lembaga keagamaan menghadapi keterbatasan
tenaga pengajar dan peneliti yang memahami konteks budaya dan
pendanaan untuk penelitian dan pengembangan, maka
keagamaan.
akan menghambat strategi yang akan dijalankan.
Dukungan Masyarakat: Mendapat dukungan langsung dari
Hambatan : Beberapa lembaga mungkin tidak siap
lembaga keagamaan dapat memperkuat penerimaan dan
terhadap gagasan yang dianggap bertentangan dengan
partisipasi masyarakat.
nilai-nilai lokal.
Strategi 2

OPPORTUNITIES THREATS
Konflik Nilai:
Integrasi Nilai-Nilai Keagamaan: Perbedaan Nilai: Perbedaan nilai antara lembaga
Pengembangan Keseimbangan: Kolaborasi ini dapat membantu mengintegrasikan
pendidikan dan keagamaan dengan perguruan
nilai-nilai keagamaan ke dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
tinggi atau pusat riset dapat menciptakan konflik
seni. Ini menciptakan pendekatan holistik yang menghormati dan memadukan aspek-
aspek keagamaan dengan pengetahuan kontemporer. dalam arah dan tujuan penelitian, terutama jika
Pengembangan Kebijakan Pendidikan yang Mencerminkan Nilai-Nilai Keagamaan: nilai-nilai keagamaan menghambat aspek-aspek
Pengaruh pada Kebijakan: Lembaga pendidikan dan keagamaan bersama-sama tertentu dari penelitian atau inovasi.
dapat memiliki dampak pada pengembangan kebijakan pendidikan yang Keterbatasan Inovasi:
mencerminkan nilai-nilai keagamaan. Ini membentuk landasan etis yang kokoh bagi Kurangnya Inovasi: Terlalu banyak kendala atau
siswa. batasan yang diterapkan oleh lembaga
Peningkatan Kesadaran dan Kepatuhan terhadap Nilai-Nilai Keagamaan: keagamaan dapat menghambat terciptanya
Pendidikan Nilai-Nilai Keagamaan: Kerjasama ini dapat menyediakan platform untuk inovasi yang menciptakan perubahan positif di
memperkuat pendidikan nilai-nilai keagamaan. Perguruan tinggi dan lembaga masyarakat.
keagamaan dapat bekerja bersama untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran
siswa terhadap nilai-nilai keagamaan.
Strategi 3

STRENGTHS WEAKNESSES

Peningkatan Kesadaran: Kampanye informasi yang Keterbatasan Akses: Ketidaksetaraan akses ke


didapat meningkatkan pemahaman masyarakat teknologi dapat membatasi jangkauan kampanye
terhadap nilai dan manfaat pengembangan ilmu pada beberapa kelompok masyarakat.
pengetahuan, teknologi, dan seni. Tingkat Literasi : Tingkat literasi yang rendah
Media Digital: Pemanfaatan media digital akan menjadi hambatan untuk memahami ilmu
memungkinkan dalam penyebarluasan informasi pengetahuan, teknologi, dan seni tersebut.
secara cepat dan efektif ke khalayak yang lebih Hambatan Terhadap Perubahan: Beberapa
individu atau kelompok masyarakat mungkin
luas.
tidak siap terhadap perubahan-perubahan
Inspirasi dan Kreativitas: Menyebarluaskan hasil
cepat dalam paradigma keilmuan.
penelitian dan karya seni yang didapat memberikan
inspirasi dan merangsang kreativitas dalam
masyarakat.
Strategi 3
OPPERTUNITIES THREATS

Peningkatan Kesadaran Masyarakat:


Pola Pikir Tradisional:
Edukasi Masyarakat: Kampanye informasi dapat memberikan edukasi
Beberapa anggota masyarakat mungkin masih
kepada masyarakat tentang peran kunci ilmu pengetahuan, teknologi,
melekat pada pola pikir tradisional yang tidak
dan seni dalam peningkatan kesejahteraan. Ini mencakup penjelasan
tentang dampak positif yang dapat dihasilkan melalui pengembangan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
sektor-sektor ini. dan teknologi. Mengubah pola pikir ini
Dukungan untuk Inovasi dan Penelitian: memerlukan pendekatan yang hati-hati dan
Masyarakat yang Mendukung: Dengan meningkatnya kesadaran, berkelanjutan.
masyarakat menjadi lebih cenderung mendukung inovasi dan penelitian Miskonsepsi
di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hal ini dapat Masyarakat yang tidak memiliki pemahaman yang
mendorong pertumbuhan sektor kreatif dan penemuan baru yang memadai tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
mendukung kemajuan. dan seni dapat mengalami kesulitan dalam
Pengembangan Talenta Lokal: menginterpretasikan informasi yang disampaikan,
Menyemai Bakat: Kampanye ini dapat memicu penemuan dan sehingga terjadi miskonsepsi atau pemahaman
pengembangan bakat-bakat lokal di berbagai bidang, seperti seni, yang dangkal.
sains, dan teknologi. Masyarakat dapat merespon dengan memberikan
dukungan lebih besar kepada individu berbakat untuk berkembang.
KESIMPULAN

Secara keseluruhan, strategi yang diusulkan mempunyai potensi untuk meningkatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT)
yang ada. Memasukkan nilai-nilai agama, meningkatkan kualitas pendidikan, berkolaborasi dengan organisasi
keagamaan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat masing-masing berkontribusi unik terhadap tujuan ini.

Strategi pertama berfokus pada potensi akademik dan sumber daya manusia, serta kendala terkait infrastruktur,
keuangan, dan kebijakan. Strategi kedua menyoroti kekuatan organisasi keagamaan dan menciptakan sinergi
dengan pendidikan, meski harus mengatasi potensi konflik nilai. Strategi ketiga menekankan kesadaran
masyarakat melalui kampanye informasi, meskipun terdapat tantangan terkait akses teknologi dan tingkat literasi.

Pentingnya melibatkan seluruh pemangku kepentingan, seperti organisasi pendidikan, agama, pemerintah dan
masyarakat, untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dalam pendidikan sains, teknologi dan seni.
Dengan mengatasi tantangan yang teridentifikasi, penerapan strategi ini dapat memberikan dampak positif pada
pendidikan, inovasi, dan kesadaran di seluruh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai