Anda di halaman 1dari 14

Kawasan Teknologi Pendidikan dan Implementasi Dalam Pendidikan Secara

Nasional
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Alyan Fatwa, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 6
M. Abdul Qodir 2318115
Rosiyana Ardi 2318116
M. Rosikhul Ilmi 2318132
Anis Marsela 2318151
Nur Fauziah Puryanti 2318164
Fuada Febbi Valentika 2318177

KELAS C
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadirat Allah swt yang telah memberikan kekuatan
dan kemampuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul”
Kawasan Teknologi Pendidikan dan Implementasi Dalam Pendidikan Secara
NasionaL” sesuai rencana. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad saw, para sahabatnya, serta orang-orang yang
mau mengikuti sunnah-sunnahnya, Aamin.
Ucapan terimakasih kami tujukan kepada Bapak Alyan Fatwa, M.Pd ,
selaku dosen mata kuliah Teknologi Pendidikan atas tugas yang telah diberikan
sehingga menambah wawasan penulis tentang Kawasan Teknologi Pendidikan
dan Implementasi Dalam Pendidikan Secara Nasional. Dan kepada semua pihak
yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Semoga bantuan dari berbagai pihak
terkait mendapat balasan dari Allah SWT., dengan pahala yang berlipat ganda,
Aamiin.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari
pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah
ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfat bagi mahasiswa. Amin yaa
robbal ‘ alamin.

Pekalongan, 15 September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
A. Definisi Teknologi Pendidikan ............................................................................... 2
B. Kawasan-Kawasan Teknologi Pendidikan.............................................................. 3
C. Hubungan Antar Kawasan Teknologi Pendidikan .................................................. 7
D. Implementasi Dalam Pendidikan Secara Nasional ................................................. 7
BAB III ............................................................................................................................. 10
PENUTUP ........................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, serta
keterampilan yang diperlukan seperti yang tercantum dalam UU No 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional.
Kawasan teknologi pendidikan terlihat dari pengertian teknologi
pendidikan oleh Association for Education Communication and
Technology (AECT). Karena, rumusan definisi teknologi pendidikan
tahun 1963 dan 1972 akan mengalami perkembangan menjadi teknologi
pembelajaran pada tahun 1977, pada tahun 1994 kemudian kembali lagi
kepada teknologi pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi dari teknologi pendidikan?
2. Apa saja kawasan-kawasan teknologi pendidikan?
3. Bagaimana hubungan dengan antar kawasan?
4. Bagaimana implementasi teknologi pendidikan dalam pendidikan
secara nasional?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi teknologi pendidikan
2. Untuk mengetahui kawasan-kawasan teknologi pendidikan
3. Untuk mengetahui hubungan antar kawasan teknologi pendidikan
4. Untuk mengetahui bagaimana implementasi teknologi pendidikan
dalam pendidikan secara nasional

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Teknologi Pendidikan


Rumusan tentang pengertian teknologi pembelajaran telah
mengalami beberapa perubahan, sejalan dengan sejarah dan perkembangan
dari teknologi pembelajaran itu sendiri. Berikut dikemukakan beberapa
definisi tentang teknologi pembelajaran yang memiliki pengaruh terhadap
perkembangan teknologi pembelajaran.1
1. Definisi AECT 1972
“Pada tahun 1972 AECT berusaha merevisi definisi yang sudah ada
(1963, 1970, 1971), dengan memberikan rumusan sebagai berikut :
Teknologi pendidikan adalah suatu bidang garapan yang
berkepentingan dengan memfasilitasi belajar pada manusia melalui
usaha sistematis dalam identifikasi, pengembangan, pengorganisasian,
dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta denga
pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut”.
2. Definisi AECT 1977
“Teknologi pendidikan adalah suatu proses yang kompleks dan
terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi
untuk menganalisis masalah, merancang, melaksanakan, menilai dan
mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar pada
manusia”.
3. Definisi AECT 1994
“Teknologi pendidikan pembelajaran adalah teori dan praktek dalam
desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi
tentang proses dan sumber untuk belajar.”

1
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran (Landasan & Aplikasinya), (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), hlm. 20

2
4. Definsi
“Teknologi pendidikan adalah studi dan etika praktik dalam upaya
memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara
menciptakan, menggunakan atau memanfaatkan dan mengelola proses
dan sumber-sumber teknologi yang tepat.”

B. Kawasan-Kawasan Teknologi Pendidikan


Ada lima domain atau bidang garapan teknologi pendidikan atau
teknologi intruksional berlandaskan definisi AECT 1994 yaitu desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian tentang proses
dan sumber untuk belajar.2
1. Kawasan Desain
Domain atau kawasan pertama teknologi pendidikan adalah desain
atau perancangan yang mencakup penerapan berbagai teori, prinsip,
dan prosedur dalam melakukan perencanaan atau mendesain suatu
program atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara sistematis
dan sistemis. Yang dimaksud desain disini adala proses menentukan
kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produksi
(Seel & Richey, 2000:32).
Kawasan desain ini meliputi empat cakupan utama dari teori dan
praktik, yaitu :
a. Desain Sistem Pembelajaran
Desain sistem penbelajaran yaitu prosedur yang terorganisasi
dan sistematis untuk :
1. Penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari).
2. Perancangan (proses penjabaran bagaimana cara
mempelajarinya).
3. Pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi
bahan-bahan belajar).

2
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran (Landasan & Aplikasinya), (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), hlm. 29

3
4. Pelaksanaan atau aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi)
5. Penilaian (proses penentuan ketepatan pembelajaran).
b. Desain Pesan
Desain pesan adalah perancanaan untuk merekayasa bentuk
fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan
penerima, dengan memperhatikan prinsip-prinsip perhatian,
persepsi, dan daya tangkap.
c. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi
serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran
dalam suatu mata pelajaran.
d. Karakteristik peserta didik
Karakteristik peserta didik yaitu aspek latar belakang
pengalaman peserta didik yang mempengaruhi terhadap efektivitas
proses belajarnya.
2. Kawasan Pengembangan
Kawasan pengembangan mencangkup pengembangan teknologi
cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis komputer dan
multimedia. Didalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan
yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong terhadap
desain pesan maupun strategi pembelajarannya. Pada dasarnya
kawasan pengembangan terjadi karena:
a. Pesan yang didorong oleh isi
b. Strategi pembelajaran yang didorog oleh teori
c. Manifestasi fisik dari teknologi perangkat keras, perangkat lunak,
dan bahan pembelajaran.
Kawasan pengembangan ini meliputi:
1) Teknologi cetak
Teknologi cetak adalah salah satu untuk memproduksi atau
menyampaikan bahan, terutama melalui pencetakan mekanis
atau fotografis. Teks dalam penampilan komputer adalah suatu

4
contoh penggunaan teknologi komputer untuk produksi apabila
teks tersebut dicetak dalam bentuk “cetakan” guna keperluan
pembelajaran merupakan contoh penyampaian dalam teknologi
cetak.
2) Teknologi audiovisual
Teknologi audiovisual adalah cara memproduksi dan
menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan dan
elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audivisual. Media
audiovisual atau sering disebut video mempunyai dampak
positif yang signifikan dikalangan peserta didik adalah bahwa
program audiovisual dapat:
a. Meningkatkan pengetahuan
b. Menumbuhkan keinginan atau motivasi untuk
memperoleh informasi dan pengetahuan lebih lanjut
c. Meningkatkan perbendaharaan kosa kata, istilah/jargon,
dan kemampuan berbahasa secara verbal dan non verbal
d. Meningkatkan daya imajinasi dan kreatifitas peserta didik
e. Meningkatkan kekritisan daya pikir peserta didik karena
dihadapkan pada dua realitas gambar dunia.
f. Pemicu minat baca dan motivasi belajar peserta didik
3) Teknologi berbasis komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara
memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan
menggunakan perangkat yang sumber pada mikroprosesor.
3. Kawasan Pemanfaatan
Kawasan pemanfaatan adalah tindakan menggunakan metode dan
model instruksional, bahan dan peralatan media untuk meningkatkan
suasana pembelajaran. Kawasan pemanfaatan dapat digambarkan
sebagai berikut:

5
a. Pemanfaatan media
Pemanfaatan media yaitu penggunaan secara otomatis dari
sumber belajar.
b. Difusi inovasi
Difusi diartikan sebagai suatu inovasi yang
dikomunikasikan, diadopsi, dan dimanfaatkan oleh warga
masyarakat tertentu. Dalam proses difusi terjadi interaksi antara
empat elemen yaitu: karakteristik inovasi itu sendiri, bagaimana
informasi tentang inovasi dikomunikasikan, waktu, dan sifat sistem
sosial dimana inovasi diperkenalkan. Difusi inovasi adalah prose
berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk
diadopsi.
c. Implementasi dan Institusionalisasi
Implementasi dan Institusionalisai yaitu penggunaan bahan
dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya
(bukan tersimulasikan).
d. Kebijakan dan Regulasi
Kebijakan dan regulasi adalah aturan dan tindakan dari
masyarakat yang mempengaruhi penyebaran (difusi) dan
pemanfaatan teknologi pembelajaran. Kebijakan dan peraturan
pemerintah memengaruhi pemanfaatan teknologi.
4. Kawasan pengelolaan
Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran
melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan
supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat
media, program media, dan pelayanan pemanfaatan media.
5. Kawasan penilaian
Penilaian merupakan proses penentuan memadai tidaknya
pembelajaran dan belajar yang mencakup analisi masalah, pengukuran
acauan patokan, penilaian formatif, dan penilaian sumatif. Oleh
karena itu, kawasan penilaian menurut Seels & Richey meliputi:

6
a. Analisis masalah
b. Pengukuran acuan patokan
c. Penilaian formatif dan sumatif

C. Hubungan Antar Kawasan Teknologi Pendidikan


Dengan adanya kawasan, teknologi pendidikan sampai dengan
masa definisi 1994 telah memiliki kepastian tentang ruang lingkup
wilayah garapannya. Meski ke depannya jumlah kawasan beserta
kategorinya akan semakin berkembang, sejalan dengan perkembangan
dalam bidang teknologi dan pendidikan, serta disiplin ilmu lainnya yang
relevan sebagai penopangnya setiap kawasan tidak berjalan sendiri-sendiri,
tetapi memiliki hubungan yang sinergis.3
Hubungan antar kawasan dapat bersifat tidak linier, dengan kata
lain bagaimana kawasan-kawasan tersebut saling melengkapi dengan
ditunjukannya lingkup penelitian dan teori dalam setiap kawasan.
Hubungan antar kawasan bersifat sinergik, misalnya : seorang
praktisi yang bekerja dalam kawasan pengembangan menggunakan teori
dari kawasan desain, seperti teori desain sistem pembelajaran dan desain
pesan.
Hubungan kawasan dalam bidang bersifat saling melengkapi,
setiap kawasan memberikan kontribusi terhadap kawasan yang lain dan
kepada penelitian maupun teori yang digunakan bersama oleh semua
kawasan.

D. Implementasi Dalam Pendidikan Secara Nasional


Teknologi pendidikan dapat diimplementasikan dalam
pembelajaran di sekolah, banyak media yang dapat digunakan sehingga
pembelajaran tersebut terkesan modern dan tidak membosankan.4 Apabila

3
Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada, 2012), hlm.
51
4
Dimyati dan Muljiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm.
101

7
konsep atau pengertian teknologi pendidikan kita analisis, akan
memperoleh pedoman umum aplikasi sebagai berikut :
1. Memadukan berbagai macam pendekatan dari bidang psikologi,
komunikasi, manajemen, rekayasa secara bersistem.
2. Memecahkan masalah belajar pada manusia secara menyeluruh dan
serempak, dengan memerhatikan dan mengkaji semua kondisi dan
saling berkaitan.
3. Digunakannya teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu
memecahkan masalah belajar.
4. Timbulnya daya lipat atau efek sinergi, dimana penggabungan
pendekatan atau unsur-unsur mempunyai nilai lebih dari sekedar
penjumlahan. Demikian pula pemecahan secara menyeluruh dan
serempak akan mempunyai nilai lebih daripada memecahkan
masalah secara terpisah.
Teknologi pendidikan memiliki lima kawasan yang menjadi bidang
garapnya, baik sebagai objek formal maupun objek materinya yaitu desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengolahan, evaluasi sumber dan proses
belajar. Oleh karena itu, aplikasi teknologi pendidikan juga tidak terlepas
dari lima kawasan tersebut.
Aplikasi teknologi pada pendidikan secara langsung akan
mempengaruhi keputusan-keputusan tentang proses pendidikan yang
spesifik, umpama sebuah aplikasi itu mempunyai dampak penting terhadap
isi yang akan diajarkan, tingkat standarisasi dan pemilihan isi, jumlah dan
kualitas sumber-sumber yang tersedia.
Masalah-masalah pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia
yang terpenting adalah mengenai peningkatan mutu, pemerataan
kesempatan pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan pembangunan
nasional.
Pada dasarnya atmosfer pembelajaran merupakan hasil sinergi dari
tiga komponen pembelajaran utama yakni siswa kompetensi guru, dan
fasilitas pembelajaran. Ketiga prasarat tersebut pada akhirnya bermuara

8
pada area proses dan model pembelajaran. Model pembelajaran yang
efektif antara lain memiliki nilai relevansi dengan pencapaian tujuan
pembelajaran dan memberi peluang untuk bangkitnya kreativitas guru.
Potensi yang dimiliki oleh teknologi dalam pendidikan lantas
memungkinkan diajukan sebagai suatu alternatif untuk memecahkan
masalah-masalah pokok yang dihadapi pendidikan di Indonesia. Secara
umum aplikasi teknologi dalam pendidikan akan mampu: 5
1. Menyebarkan informasi secara meluas dan cepat
2. Membantu, melengkapi dan mengganti tugas guru dalam hal tertentu
3. Dipakai untuk melakukan kegiatan intruksional baik secara langsung
maupun sebagai produk sampingan
4. Menunjang kegiatan belajar masyarakat serta mengundang partisipasi
masyarakat
5. Menambah daya tarik untuk belajar
6. Mempengaruhi pandangan pemakai terhadap bahan dan proses
7. Mempunyai keuntungan rasio efektifitas biaya, bila dibandingkan
dengan sisitem tradisional.

5
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada,
20090, hlm. 78

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi pendidikan pada hakekatnya adalah pemecahan masalah
pendidikan dari segala aspek, bukan hanya digunakannya mesin-mesin
atau alat-alat elektronik dalam pendidikan. Aplikasi teknologi
pembelajaran pendidikan multikultural ini hanya pada kawasan desain
dengan subkategori desain sistem pembelajaran. Walau hanya pada
subkategori kawasan, namun kelima langkah dalam menyusun desain
sistem pembelajaran menunjukkan sinergitas antara berbagai kawasan
teknologi pembelajaran.
Ada lima domain atau bidang garapan teknologi pendidikan atau
teknologi intruksional berlandaskan definisi AECT 1994 yaitu desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian tentang proses
dan sumber untuk belajar. Aplikasi teknologi pada pendidikan secara
langsung akan mempengaruhi keputusan-keputusan tentang proses
pendidikan yang spesifik, umpama sebuah aplikasi itu mempunyai dampak
penting terhadap isi yang akan diajarkan, tingkat standarisasi dan
pemilihan isi, jumlah dan kualitas sumber-sumber yang tersedia

B. Saran
Kami selaku pembuat makalah menyadari masih jauh dari
sempurna dan tentunya banyak sekali kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan
kami.
Oleh karenaitu, kami selaku pembuat makalah ini sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga
mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk kami khususnya
pembaca pada umumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Muljiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:


Kencana Prenada

Prawiradilaga. 2012. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran (Landasan & Aplikasinya).


Jakarta: Rineka Cipta.

11

Anda mungkin juga menyukai