Anda di halaman 1dari 17

INOVASI PENDIDIKAN: MELEJITKAN POTENSI TEKNOLOGI DAN INOVASI

PENDIDIKAN
(Dr. H. Rusydi Ananda, M.Pd dan Amiruddin, M.Pd., 2017)

DI SUSUN
OLEH

Nama : Setiawati
NIM : 0306172079
Dosen Pengampu : Amiruddin, M.Pd
Mata Kuliah : Inovasi Pendidikan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN 2020
EXCECUTIVE SUMMARY

Di dalam buku yang saya analisis berjudul Inovasi Pendidikan: Melejitkan Potensi
Teknologi dan Inovasi Pendidikan karya Dr. H. Rusydi Ananda, M.Pd dan Amiruddin,
M.Pd bahwasanya inovasi selalu memberikan kesan yang menarik. Topik ini
memberikan daya tarik yang kuat pada setiap orang khususnya para pendidik
ataupun calon pendidik. Buku ini senantiasa memberikan penjelasan untuk
mendalami konsep inovasi pendidikan sebagai bagian integral dari pendidikan
sehingga terjadi profesionalitas pada calon guru. Dengan mempelajari inovasi
pendidikan, seorang pendidik atau calon pendidik dapat meningkatkan
profesionalismenya sebagai pendidik dalam pencapaian keberhasilan inovasi
pendidikan disekolah, madrasah, ataupun pesantren.
Inovasi pendidikan merupakan suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda
dari hal yang ada sebelumnya, serta sengja diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Berbagai perubahan
yang terjadi di dalam bidang pendidikan seringkali membawa dampak positif
maupun negatif dalam pendidikan tersebut. Kata kualitatif  berarti inovasi tersebut
memungkinkan adanya pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan. Jadi
bukan hanya semata-mata penambahan atau penjumlahan dari unsur-unsur
komponen yang ada sebelumnya. Inovasi mengakibatkan terjadinya perubahan
menyangkut aspek tertentu. Perubahan tersebut biasanya berbentuk dalam berbagai
aspek bahkan total atau keseluruhan.
Pembaharuan dalam pendidikan dilakukan secara sengaja untuk memperbaiki hal
yang dirasa kurang memberikan pengaruh yang baik kedepannya tentang
pendidikan, baik itu berbentuk hal, ide atau praktek-praktek pendidikan yang baru
untuk meningkatkan kemampuan mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efesien. Dalam inovasi, tidak hanya sekedar terjadinya perubahan dari suatu keadaan
menuju keadaan yang lain tapi juga terjadi sesuatu yang baru terdapat unsur
kesengajaan, unsur kualitas yang lebih baik dari sebelumnya dan terarah.
Pembaruan pendidikan merupakan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-
masalah pendidikan. Tugas pembaruan pendidikan yang utama adalah memecahkan
masalah-masalah yang dijumpai dalam dunia pendidikan, baik dengan cara yang
konvensional maupun dengan cara yang inovatif. Titik pangkal pembaruan
pendidikan adalah masalah pendidikan yang actual yang secara sistematis akan
dipecahkan dengan cara yang inovatif. Masalah-masalah pendidikan yang perlu
dipecahkan melalui inovasi diantaranya, meliputi: kurang meratanya pelayanan
pendidikan; kurang serasinya kegiatan belajar dengan tujuan; kurang efisien dan
efektifnya pendidikan; belum efektif dan efisiennya sistem penyajian; kurang lancar
dan sempurnanya sistem informasi kebijakan; kurang dihargainya unsur kebudayaan
masyarakat; belum kokohnya kesadaran, identitas dan kebanggaan nasional; belum
tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar; belum tersebarnya paket pendidikan
yang memikat, mudah dicerna, dan dipahami; belum meluasnya kesempatan kerja
pembuatan dan pemanfaatan teknologi informasi.
Manusia selalu berusaha dan mampu melakukan sesuatu dengan cara yang baru
yang sebelumnya tidak dikenal dan bahkan lebih sempurna. Dengan kreativitas dan
usaha yang tidak henti-hentinya, manusia menemukan sesuatu dengan cara yang
baru yang mengantarkan pada kehidupan yang lebih baik seperti sekarang ini.
Pembaruan pendidikan yang dilakukan dalam upaya pemecahan masalah yang

i
dihadapi dunia pendidikan selalu dinamis dan berkembang. Sifat pendekatan yang
diperlukan untuk pemecahan masalah pendidikan harus berorientasi pada hal-hal
yang efektif dan murah serta peka terhadap timbulnya masalah-masalah baru dalam
dunia pendidikan.
Ada beberapa faktor yang cukup berperan dalam mempengaruhi perlunya inovasi
pendidikan, yaitu visi terhadap pendidikan, faktor pertambahan penduduk,
perkembangan ilmu pengetahuan, dan tuntutan adanya proses pendidikan yang
relevan. Seperti diketahui, kehidupan ini selalu mengalami perubahan. Tujuan
pembangunan bangsa mengalami pergeseran dan peningkatan serta perubahan
sesuai dengan waktu dan keadaan kondisinya. Dengan demikian, pandangan dan
harapan terhadap pendidikan sekarang dapat berbeda dengan pandangan
sebelumnya. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan
sebelumnya adalah adanya pertambahan jumlah penduduk. Bertambahnya penduduk
berarti bertambanh pula tenaga usia kerja. Pendidikan dalam konteks ini lebih
dituntut kemampuannya mengembangkan sistem keterampilan yang relevan dengan
kebutuhan tenaga kerja.
Adanya pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat yang luas
terhadap berbagai segi kehidupan, tertuma pendidikan. Banyak masalah pendidikan
yang berkaitan erat dengan meledaknya jumlah anak usia sekolah. Beberapa masalah
yang berkaitan dengan langsung dengan pendidikan, diantaranya: kekurangan
kesempatan belajar, masalah kualitas belajar, masalah relevansi, masalah efisiensi
dan efektivitas. kemajuan zaman seperti irulah yang ditandai dengan majunya
perkembangan teknologi. Tanggapan yang bisa dilakukan dalam kependidikan
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan adalah dengan memasukkan penemuan
baru atau inovasi kedalam kurikulum. Salah satu tuntutan diadakannya inovasi dalam
pendidikan adalah adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan
masyarakat.

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya
alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada nabi
Muhammad saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran
agama yang sempurna.
Penulis merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan critical book review
tepat waktu sebagai tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan. Penulis mengucapkan
ribuan terimakasih kepada Bapak Amiruddin, M.Pd selaku dosen pengampu yang
membantu dalam menyelesaikan critical book review.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan critical book review ini masih jauh dari
kata sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dapat
memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi yang membutuhkan.

Medan, 13 April 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR (Critical Book Review)...........................................1
B. Tujuan Penulisan CBR (Critical Book Review)...........................................................1
C. Manfaat CBR (Critical Book Review).............................................................................. 1
D. Identitas Buku yang di Review......................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU........................................................................................ 2
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku.......................................................................................................... 4
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku................................................................................... 8
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 10
B. Rekomendasi....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 11

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR (Critical Book Review)


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam
meringkas dan menganalisis sebuah buku serta membandingkan buku yang
dianalisis dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik
sebuah karya tulis yang dianalisis. Seringkali kita bingung memilih buku referensi
untuk kita baca dan pahami, terkadang  kita hanya memilih satu buku untuk dibaca
tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Misalnya dari segi analisis bahasa dan
pembahasan. Oleh karena itu, penulis membuat CBR Inovasi Pendidikan ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi.

B. Tujuan Penulisan CBR (Critical Book Review)


Adapun tujuan dalam penulisan CBR ini adalah 1)Penyelesaian tugas, mengulas
isi sebuah buku; 2)Menambah pengetahuan informasi yang ada di dalam buku;
3)Meningkatkan berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku pertama dan buku kedua; dan 4)Menguatkan isi buku pertama dan
buku kedua.

C. Manfaat CBR (Critical Book Review)


Manfaat dalam penulisan CBR yaitu: 1)Untuk menambah wawasan pengetahuan
tentang inovasi pendidikan; 2)Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari
sebuah buku yang telah di lengkapi dengan ringkasan buku, pembahasan isi buku,
serta kekurangan dan kelebihan buku tersebut.

D. Identitas Buku yang di Review


1. Judul : Inovasi Pendidikan: Melejitkan Potensi Teknologi dan
Inovasi Pendidikan
2. Edisi :I
3. Pengarang / Editor : Rusydi Ananda dan Amiruddin/Muhammad Rifa’i
4. Penerbit : CV Widya Puspita
5. Kota terbit : Medan
6. Tahun terbit : 2017
7. ISBN : 978-602-50368-0-4

1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU

A. Bab 1 Pendahuluan
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, benda, peristiwa, metode yang dirasakan
atau diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) sebagai hasil invensi maupun discovery yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Inovasi bertujuan untuk: pembaruan
pendidikan; dan mengembangkan pendidikan yang lebih efektif.
B. Bab 2 Proses Inovasi Pendidikan
Proses inovasi pendidikan adalah suatu proses atau aktivitas yang
membutuhkan waktu dan setiap saat terjadi perubahan. Lamanya waktu yang
dipergunakan selama proses itu bergantung pada kepekaan orang atau organisasi
terhadap inovasi. Selama inovasi itu berlangsung, akan terjadi perubahan yang
berkesinambungan sampai proses itu dinyatakan berakhir.
C. Bab 3 Sasaran Inovasi
Sasaran inovasi terbagi menjadi lima, yaitu: 1) guru (sebagai tenaga pendidik
yang dipandang memiliki keahlian tertentu dalam pendidikan dan pembelajaran);
2) siswa (objek utama dalam pendidikan); 3) kurikulum (program pengajaran dan
perangkatnya yang merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan); 4)
fasilitas (sarana dan prasarana pendidikan); dan 5) lingkup sosial masyarakat
(keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan).
D. Bab 4 Strategi Inovasi Pendidikan
Ada empat jenis strategi inovasi pendidikan, yaitu: 1) strategi fasilitatif;
penyediaan fasilitas dengan maksud agar program perubahan sosial berjalan
lancar, 2) strategi pendidikan; menyampaikan fakta dengan maksud orang akan
menggunakan informasi untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan, 3)
strategi bujukan; membujuk agar sasaran perubahan mau mengikuti perubahan
sosial yang direncanakan, dan 4) strategi paksaan; memaksa klien untuk mencapai
tujuan perubahan.
E. Bab 5 Difusi Inovasi
Difusi inovasi adalah suatu proses pengkomunikasian ide, praktek atau objek
yang dipandang baru oleh individu atau organisasi yang mengadopsi. Dalam hal

2
ini, apabila ide-ide baru ditemukan, disebarkan, dan diadopsikan atau ditolak dan
membawa dampak tertentu maka terjadilah perubahan sosial.
F. Bab 6 Inovasi Kelembagaan
Dalam inovasi kelembagaan, terdapat tiga bagian, yaitu 1) Madrasah Model:
program madrasah model sudah dimulai pada tahun 1993 melalui proyek Junior
Secondary Education Project; 2) Universitas Islam Negeri: perubahan IAIN menjadi
UIN memiliki dasar pemikiran yang cukup kuat bagi pengembangan Islam di
Indonesia; dan 3) SMP Terbuka: dirintis pada tahun ajaran 1979-1980 di lima
lokasi dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan pada tahun 1979.
G. Bab 7 Inovasi Kurikulum
Dalam perjalanan sejarah RI sejak kemerdekaan tahun 1945, kurikulum
pendidikan nasional baik SD, SMP, maupun SMA telah mengalami perubahan,
yaitu: dimulai dari kurikulum tahun 1947, kurikulum tahun 1952, kurikulum tahun
1964, kurikulum tahun 1968, kurikulum tahun 1975, kurikulum tahun 1994,
kurikulum tahun 2004, kurikulum tahun 2006, dan kurikulum tahun 2013.
H. Bab 8 Inovasi Manajemen Sekolah
Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan salah satu model inovasi
pendidikan di Indonesia, yang berbentuk otonomi manajemen pendidikan pada
satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolah dan guru dibantu oleh
komite sekolah dalam mengelola kegiatan pendidikan.
I. Bab 9 Inovasi Pembelajaran
Inovasi pembelajaran terbagi menjadi dua bagian, yaitu 1) e-learning: sistem
pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung
pembelajaran dengan media internet, jaringan komputer, dan lain sebagainya; 2)
hybrid learning: perpaduan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online.
J. Bab 10 Inovasi Tenaga Pendidik
Inovasi dalam tenaga kependidikan, meliputi: 1) Kualifikasi Dan Kompetensi
Guru: merujuk pada UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru; dan 2) Sertifikasi Guru: pemberian sertifikat
pendidik untuk guru dan dosen untuk meningkatkan kompetensi professional.

3
BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku


1. Pembahasan Bab 1 tentang Pendahuluan
Inovasi menurut buku yang di review adalah suatu ide, benda, peristiwa,
metode yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang
atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut
Sukmadi (2016:30) inovasi berarti suatu ide, produk, informasi teknologi,
kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktik-praktik baru yang belum banyak
diketahui, diterima, digunakan atau diterapkan oleh sebagian besar warga
masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu. Lebih detail disampaikan oleh
Syafaruddin, dkk (2012:29) inovasi adalah pembaharuan dalam ide, gagasan
dan produk barang dalam kehidupan manusia untuk mencapai tujuan hidup
yang lebih baik.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas, inovasi adalah suatu perubahan atau
pembaharuan yang berupa ide, gagasan, yang dirasakan secara sadar sebagai
sesuatu hal yang baru.
2. Pembahasan Bab 2 tentang Proses Inovasi Pendidikan
Proses inovasi pendidikan menurut buku yang di review dikutip dari Sa’ud
(2015:45) bahwa proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang
dilakukan oleh individu atau organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai
menerapkan inovasi pendidikan tersebut. Sedangkan menurut Rusdiana
(2014:75) model proses inovasi pendidikan ada dua, yaitu model proses inovasi
yang berorientasi pada individual dan model proses inovasi yang berorientasi
pada organisasi. Lebih detail disampaikan oleh Tapip, dkk (2008:62) dalam
mempertimbangkan pengaruh dari sikap organisasi terhadap proses inovasi,
maka perlu dipertimbangkan juga perubahan tingkah laku yang diharapkan
oleh organisasi formal.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas, bahwasanya dalam mempelajari proses
inovasi pendidikan kita mencoba mengidentifikasi kegiatan yang dilakukan
individu selama proses itu berlangsung serta perubahan yang terjadi dalam

4
proses inovasi kemudian hasilnya ditemukan penahapan pada proses inovasi,
yaitu penemuan, pengembangan, penyebaran dan penyerapan.
3. Pembahasan Bab 3 tentang Sasaran Inovasi
Sasaran inovasi menurut buku yang di review terbagi menjadi lima bagian
yaitu guru, siswa, kurikulum, fasilitas, dan lingkup sosial masyarakat.
Sedangkan menurut Syafaruddin, dkk (2012:71), sasaran inovasi pendidikan
yang dimaksud adalah komponen-komponen apa saja yang ada didalam bidang
pendidikan sehingga dapat menciptakan inovasi. Lebih detail disampaikan oleh
Rusdiana (2014:52), keberhasilan inovasi pendidikan tidak hanya ditentukan
oleh satu atau dua faktor, tetapi juga oleh masyarakat serta kelengkapan
fasilitas.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas, sasaran inovasi pendidikan merupakan
tujuan yang berupa komponen-komponen yang terlingkup dalam pendidikan,
meliputi guru, siswa, kurikulum, fasilitas dan lingkup sosial masyarakat.
4. Pembahasan Bab 4 tentang Strategi Inovasi Pendidikan
Strategi inovasi pendidikan menurut buku yang di review dikutip dari Sa’ud
(2015:63) bahwasanya strategi inovasi terbagi menjadi empat bagian, yaitu
strategi fasilitatif, strategi pendidikan, strategi bujukan, dan strategi paksaan.
Sedangkan menurut Syafaruddin, dkk dikutip dari Kennedy (1987:163), strategi
inovasi pendidikan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu strategi pemaksaan,
strategi empiris nasional, dan strategi normative redukatif. Lebih detail
disampaikan oleh Rusdiana (2014:98) bahwa dalam pendidikan, sebuah strategi
yang menekankan pada pemahaman pelaksana dan penerima inovasi dapat
dilakukan berulang-ulang. Misalnya dalam pelaksanaan perbaikan sistem
belajar mengajar disekolah.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas, bahwasanya strategi inovasi pendidikan
terbagi menjadi empat bagian yang biasa digunakan para innovator sebagai
bentuk sstrategi pembaharuan, yaitu strategi fasilitatif, strategi pendidikan,
strategi bujukan dan strategi paksaan.
5. Pembahasan bab 5 tentang Difusi Inovasi
Difusi inovasi menurut buku yang di review adalah suatu proses
pengkomunikasian ide, praktek atau objek yang dipandang baru oleh individu

5
atau organisasi yang mengadopsi. Sedangkan menurut Bensley (2009:15) difusi
inovasi berarti menyebarkan dan meleburkan sesuatu yang baru. Lebih detail
disampaikan oleh Tim Pengembang Imu Pendidikan (2007:71) difusi inovasi
dimaknakan sebagai penyebarluasan dari gagasan inovasi tersebut melalui
suatu proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu
dalam suatu rentang waktu tertentu diantara anggota sistem sosial masyarakat.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas, difusi inovasi adalah proses
mengkomunikasikan, menyebarkan inovasi atau pembaharuan yang baru
melalui saluran komunikasi dalam jangka waktu tertentu .
6. Pembahasan bab 6 tentang Inovasi Kelembagaan
Inovasi kelembagaan menurut buku yang di review adalah madrasah model,
Universitas Islam Negeri dan SMP terbuka. Sedangkan menurut Rusdiana
(2014:232), ada beberapa model pengembangan lembaga pendidikan,
diantaranya sekolah/madrasah unggulan, model, dan sekolah madrasah
bertaraf internasional. Lebih detail disampaikan oleh Daulay (2007:61)
bahwasanya inovasi pendidikan Islam terlihat melalui beberapa diantaranya
meliputi: kurikulum pendidikan agama disekolah maupun di perguruan tinggi,
madrasah dan sekolah Islam, serta pesantren dalam pendidikan nasional.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas, bentuk dari inovasi kelembagaan
sebenarnya memiliki kesamaan dengan masing-masing pendapat lainnya.
Hanya saja letak perbedaannya pada penamaan di setiap jenjang pendidikan,
yaitu madrasah model, Perguruan Tinggi Islam Negeri, dan SMP terbuka.
7. Pembahasan bab 7 tentang Inovasi Kurikulum
Inovasi kurikulum menurut buku yang di review adalah konsekuensi logis
dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat berbangsa dan bernegara.
Sedangkan menurut Aslan dan Wahyudin (2020:16) bahwasanya tujuan
diadakannya inovasi kurikulum adalah untuk menghadapi tantangan zaman
sehingga segala usaha apa saja untuk menempuh dari perubahan kurikulum
tersebut. Lebih detail disampaikan oleh Kusumawati dan Vivi (2017:65) bahwa
terjadinya perubahan kurikulum merupakan suatu hal yang normal, bahkan

6
perubahan kurikulum itu diperlukan sebagai konsekuensi dari adanya
perubahan lingkungan.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas, bahwasanya sejak zaman kemerdekaan
Indonesia, kurikulum yang diterapkan disekolah telah berganti beberapa kali.
Yang terakhir adalah perubahan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013.
8. Pembahasan bab 8 tentang Inovasi Manajemen Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menurut buku yang di review adalah
bentuk otonom manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal
ini kepala sekolah dan guru dibantu oleh komite sekolah dalam mengelola
kegiatan pendidikan. Sedangkan menurut Siahaan, dkk (2006:14), MBS adalah
salah satu model inovasi pendidikan di Indonesia sebagai muara dari
desentralisasi pendidikan dalam kerangka proses reformasi pendidikan. Lebih
detail disampaikan oleh Sagala (2005:133) MBS diartikan sebagai model
manajemen yang memberikan otonomi atau kemandirian yang lebih besar
kepada sekolah dalam pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan
secara langsung semua warga sekolah sesuai standar mutu.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas, MBS adalah suatu model inovasi
pendidikan dalam bentuk manajemen yang memberikan otonomi lebih besar
terhadap kepala sekolah terkait pengambilan keputusan partisifatif yang
melibatkan semua warga sekolah.
9. Pembahasan bab 9 tentang Inovasi Pembelajaran
Inovasi pembelajaran menurut buku yang di review, yaitu e-learning. E-
learning adalah pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat
elektronika khususnya perangkat komputer. Sedangkan menurut Sa’ud
(2015:185), e-learning sebagai upaya menghubungkan pembelajar/siswa
dengan sumber belajar yang secara terpisah atau bahkan berjauhan. Lebih
detail disampaikan oleh Simamora (2003:349), e-learning merupakan
pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan
informasi, misalnya internet, video, CD-ROM.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas, e-learning adalah suatu pembelajaran
yang menggunakan perangkat elektronik atau computer.
10. Pembahasan bab 10 tentang Inovasi Tenaga Pendidik

7
Sertifikasi guru menurut buku yang di review adalah pemenuhan kebutuhan
untuk meningkatkan kompetensi professional guru. Sedangkan menurut
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan
bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan
dosen. Lebih detail disampaikan oleh Mulyasa (2007:33) sertifikasi guru adalah
suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki
kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan
tertentu.
Berdasarkan ketiga pendapat diatas, sertifikasi guru adalah bukti pengakuan
atas kompetensi guru yang telah memenuhi standar untuk melakukan profesi
keguruannya pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu.
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku
1. Kelebihan Buku
a. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang di review adalah
tampilan depannya sangat menarik minat pembaca  karena pada cover
tersebut diberi gambar buku bacaan yang seolah-olah terdapat banyaknya
informasi didalamnya, warna pada cover-nya terang menambah minat
seseorang untuk membacanya.
b. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis termasuk penggunaan font
adalah bahwasanya buku ini sudah sesuai berdasarkan aspek layout dan tata
letak serta tata tulis termasuk penggunaan font. Karena pada buku ini tulisan
dan susunan yang dimuat terlihat rapi, dan bagus, ukuran tulisan yang
digunakan sudah tepat dan bisa dibaca jelas oleh pembacanya. Tanda-tanda
bacanya sudah dibubuhkan sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga
pembaca nyaman saat akan membaca buku tersebut.
c. Dari aspek isi buku: buku ini sudah dilengkapi dengan identitas-identitasnya
sehingga tidak menyulitkan pembaca jika hendak meresensi buku ini, isi dan
penyampaian pada materi ini disampaikan dengan jelas dan rinci. Isi dari
buku ini banyak memaparkan suatu definisi-definisi para ahli sehingga
menambah pengetahuan kita berdasarkan definisi tersebut. Penulis buku
juga memaparkan beberapa contoh yang konkret dan seakan-akan mengajak
pembaca untuk ikut dalam keadaan yang sebenarnya.

8
d. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah buku ini menggunakan bahasa
yang ringan dan tidak berbelit-belit sehingga memudahkan pembaca untuk
memahami penyampaian-penyampaian materinya.
2. Kekurangan Buku
a. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang di review adalah
tidak memiliki kekurangan, semua sudah jelas di paparkan pada cover-nya,,
ada judul, nama pengarang, editor, serta penerbitnya sehingga pembaca tidak
perlu membuka halaman lainnya untuk mencari identitas buku.
b. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font
adalah Tetapi pada halaman 66 judul bab V Difusi Inovasi, seharusnya
tertulis bab V bukan bab VI, disitulah letak kesalahan penulisan dalam
pengetikan.
c. Dari aspek isi buku: tidak dipaparkannya kesimpulan pada setiap bab atau
keseluruhan kesimpulan dari bab I sampai bab terakhir.
d. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut adalah tidak memiliki kekurangan
yang dapat menyulitkan pembaca dalam memahaminya.

9
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan baru yang didasarkan atas usaha-
usaha sadar, terencana, dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan
sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi seiring perkembangan zaman. Hal-hal
yang diperbarui pada hakikatnya adalah ide, atau gagasan. Inovasi memungkinkan
adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur pendidikan. Dalam hal
ini, inovasi dan penyempurnaan pendidikan harus dilakukan secara sengaja dan
berncana serta tidak dapat diserahkan menurut cara-cara kebetulan atau sekadar
berdasarkan hobi perseorangan belaka.

B. Rekomendasi
Diharapkan kepada penulis buku agar tetap mempertahankan kekhasan
daripada isi buku, serta memperbaiki kekurangan/kesalahan tata bahasa ataupun
penulisan yang terdapat dalam buku inovasi pendidikan ini. Berdasarkan hasil
kesimpulan di atas di harapkan mahasiswa/i menjadi seorang inovator dalam
pendidikan yang baik dan bijaksana. Inovasi sangat penting bagi mahasiswa untuk
menyambung aspirasi masyarakat. Dengan mempelajari inovasi pendidikan
diharapkan terjadi peningkatan derajat profesionalisme sebagai guru yang
menjadi ujung tombak dalam mencapai keberhasilan inovasi pendidikan di jenjang
pendidikan tertentu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aslan dan Wahyudin. 2020. Kurikulum dalam Tantangan Perubahan. Sambas.

Bensley, Robert J. 2008. Metode Pendidikan Kesahatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

Daulay, Baca Haidar. 2007. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di
Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kusumawati, Naniek dan Vivi Rulviana. 2017. Pengembangan Kurikulum di Sekolah


Dasar. Surabaya: CV AE Media Grafika.

Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Rusdiana, A. 2014. Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sagala, S. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat, Strategi Memenangkan


Persaingan Mutu. Jakarta: Nimas Multima.

Saud, Udin S. 2015. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Siahaan, A., dkk. 2006. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta: Quantum
Teaching.

Simamora, L. 2003. E-Learning, Konsep dan Perkembangan Teknologi yang


Mendukungnya. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sukmadi. 2016. Inovasi dan Kewirausahaan Edisi Paradigma Baru Kewirausahaan.


Bandung: Humaniora Utama Press.

Syafaruddin, dkk. 2012. Inovasi Pendidikan (Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru
Pendidikan). Medan: Perdana Publishing.

Tapip, dkk. Pembaharuan Pendidikan. Bandung: Humaniora.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Jakarta: PT
Imperial Bhakti Utama.

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai