Anda di halaman 1dari 6

Nama : L.M.

Fahrizal Ahsan

NIM : D52112102

Hubungan Antara Fungsi Manajemen dengan Kelembagaan


A. Pengertian Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis
Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi
manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi 4, yaitu:

1. Fungsi Perencanaan
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di
masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
target dan tujuan organisasi.

Kegiatan dalam fungsi perencanaan :


Menetapkan tujuan dan target
Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target tersebut
Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target

2. Fungsi Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem
dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak
dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi

Kegiatan dalam fungsi pengorganisasian :


Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan
Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat

3. Fungsi Pengarahan dan Implementasi


Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya
dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :


Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan
Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

4. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian


Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target
yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis
yang dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :


Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai
dengan indikator yang telah ditetapkan
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis

Fungsi Manajemen secara umum dan dalam kehidupan sehari-hari memang memiliki peran
vital dalam kehidupan maupun dalam bisnis. Manajemen tidak hanya mengajarkan 4 fungsi
utama melainkan juga bagaimana seseorang mengimplemenstasikan keempatnya secara tepat di
dunia kerja bahkan ketika mencari teman dan waktu bermain. Manajemen menjadi indikator
sukses dalam kehidupan pribadi dan perusahaan terbesar di Indonesia ataupun di dunia. Secara
umum fungsi manajemen adalah memberikan suatu sistemyang jelas bagaimana suatu tujuan
dapat dicapai dengan pendekatan yang sitematis.

B. Penerapan Fungsi Manajemen dalam Lembaga Pendidikan Kegiatan Sekolah di


Bidang Osis.

OSIS merupakan organisasi siswa yang sah di sekolah. OSIS adalah kependekan
dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. Kata organsisasi menunjukkan bahwa OSIS
merupakan kelompok kerja sama antarpribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan
bersama. Sebagai organisasi, OSIS dibentuk dalam usaha mencapai terwujudnya
pembinaan kesiswaan. Siswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah, yaitu SMP dan SMA dan yang setara. Kata intra menunjukkan bahwa OSIS
adalah suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan suatu sekolah.
Keberadaan OSIS di suatu sekolah tidak ada kaitan dengan OSIS yang ada di sekolah
lain. Kata sekolah menunjukkan satuan pendidikan tempat penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.
Tampak bahwa OSIS merupakan satu-satunya wadah kegiatan siswa di sekolah
bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya pembinaan
kesiswaan. Untuk mewujudkan fungsinya sebagai wadah, OSIS harus selalu bersama-
sama dengan jalur yang lain dalam mengadakan latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler,
dan wawasan wiyatamandala. Tanpa bekerja sama dengan yang lain, OSIS sebagai
wadah tidak akan berfungsi.
Tujuan utama terbentuk OSIS antara lain sebagai berikut:
1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para
siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai
pengaruh negatif dan luar sekolah.
2. Mendorong sikap, jiwa, dan semangat kesatuan dan persatuan di
antara para siswa sehingga timbul satu kebanggaan untuk
mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya
proses belajar mengajar.
3. Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaikan
pikiran dan gagasan dalam usaha untuk lebih mematangkan
kemampuan berpikir, wawasan, dan pengambilan keputusan.

OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pola beberapa peranan atau fungsi dalam
mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi OSIS juga perlu pula memperhatikanfaktor-
faktor yang sangat berperan agar OSIS tetap hidup. Ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan agar OSIS tetap berfungsi, yaitu sumber daya, efisiensi, koordinasi kegiatan
sejalan dengan tujuan, pembaharuan, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar
dan terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen. Dari faktor-faktor ini, faktor
manusia yang paling penting. Keberhasilan atau kegagalan OSIS tergantung pada
manusia yang terlibat dalam organisasi siswa ini. Untuk alasan ini, perlu ada pelatihan
terus-menerus untuk kalangan pengurus dan anggota OSIS. Bentuk pelatihan itu antara
lain pelatihan kepemimpinan dan wawasan wiyatamandala.
Sebagai organisasi, OSIS memiliki perangkat. Perangkat OSIS terdiri atas Dewan
Pembina, Perwakilan Kelas, dan Pengurus OSIS :
1. Dewan Pembina yang terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kesiswaan, Koordinator Pembina, dan Guru sebagai
anggota.
2. Perwakilan Kelas yang terdiri dari siswa-siswa yang ditunjuk untuk
mewakili tiap-tiap kelas yang nantinya akan duduk dalam MPK atau
Musyawarah Perwakilan Kelas. Secara rutin, MPK akan bekerjasama
dengan pengurus OSIS sekaligus memantau kinerja pengurus OSIS
serta menyampaikan aspirasi kelas kepada Pengurus OSIS atau
sebaliknya.

3. Pengurus OSIS yang meliputi Ketua I, Ketua II, Sekretaris I,


Sekretaris II, Bendahara I, Bendahara II dan beberapa staf atau seksi.
Contoh staf atau seksi tersebut adalah Seksi Ketaqwaan Terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, Seksi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara,
Seksi Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, Seksi Kepribadian dan
Budi Pekerti Luhur, Seksi Organisasi, Pendidikan Politik dan
Kepemimpinan, Seksi Keterampilan dan Kewiraswastaan, Seksi
Persepsi Apresiasi dan Kreasi Seni, dan Seksi Kesegaran Jasmani.

4. MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas) terdiri dari siswa yang ditunjuk


untuk mewakili kelasnya dan duduk dalam kepengurusan MPK.
Anggota perwakilan kelas memiliki tugas sebagai berikut:
1) Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas.
2) Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS.
3) Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas.
4) Memilih pengurus OSIS dan daftar calon yang telah disiapkan.
5) Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir
masa jabatan.
6) Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah
selaku Ketua Pembina.
7) Bersama-sama pengurus menyusun Anggaran Rumah Tangga.

Untuk memudahkan MPK dalam menjalankan tugasnya, maka perlu


dibentuk kepengurusan MPK yang terdiri atas Ketua, Sekretaris,
Ketua Komisi A, Ketua Komisi B, dan Ketua Komisi C. Masing-
masing komisi dapat bekerja sama dengan bidang-bidang tertentu
dalam kepengurusan OSIS.
Tentu saja dalam kegiatan OSIS, fungsi manajemen harus diperhatikan.
Misalnya, OSIS mempunyai rencana untuk melakukan kegiatan gerakan
penghijauan sekitar sekolah. Dalam perencanaan beberapa pertanyaan mendasar
harus dijawab, antara lain, Apa yang hendak dicapai dengan gerakan
penghijauan?, Mengapa perlu ada gerakan penghijauan?, Di mana gerakan
penghijauan diadakan? Kapan gerakan penghijauan diadakan? Siapa yang terlibat
dalam gerakan penghijauan itu? dan Bagaimana gerakan penghijauan itu
dilaksanakan?
Setelah perencanaan ini tersusun dengan matang, OSIS perlu menerapkan
fungsi pengorganisasian. Hal ini dilakukan dengan membentuk panitia dengan
pembagian tugas yang jelas. Pembagian tugas yang jelas tentu saja memudahkan
pelaksanaan gerakan penghijauan. Dalam pelaksanaan, orang-orang yang terlibat
digerakkan agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan
kegiatan tentu saja perlu diawasi. Tujuannya untuk memastikan pelaksanaan
sesuai dengan rencana, mencegah adanya kesalahan, menciptakan kondisi agar
para siswa bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, mengadakan
koreksi terhadap kegagalan yang timbul, dan memberi jalan keluar atas suatu
kesalahan.
Daftar Pustaka :
http://kiteklik.blogspot.com/2010/11/4-fungsi-utama-dalam-manajemen.html
http://belajarmanagement1.wordpress.com/penerapan-fungsi-manajemen-dalam
kegiatan-sekolah-di-bidang-osis/

Anda mungkin juga menyukai