A. Identitas Reviewver
Nama : Rizka Ramadani Sam
NIM : 0307181033
Prodi : MPI-3
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Semester : III (Tiga)
B. Identitas Buku
1. Identitas Buku Utama
Judul Buku : Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Penerbit : CV. Widya Puspita
Tahun Terbit : 2017/ September/ Medan
Penulis :
Dr. H. Rusydi Ananda, M.Pd dan Oda Kinata Banurea,
M.Pd
Tebal Halaman : 310
Warna Cover : Kombinasi antara hijau, biru, orange
ISBN : 978—602-50368-0-4
2. Identitas Buku Pembanding
Judul Buku :
Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan (Konsep
dan Aplikasinya)
Penerbit : Rajawali Pers
Tahun Terbit : 2016/ Mei/ Jakarta
Penulis : Dr. Martin, M.Pd dan Dr. Nurhattati Fuad, M.Pd
Tebal Halaman : 214
Warna Cover : Kombinasi antara putih, merah, kuning, navy, hitam, dll.
ISBN : 978-979-769-965-9
C. Ringkasan Buku
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Latin yaitu dari asal kata manus yang
berarti tangan dan agree (melakukan). Kata-kata itu digabung menjadi manager yang
artinya menangani. Managere diterjemahkan dalam bahasa Inggris to manage sebagai
kata kerja, management sebagai kata benda (Usman, 2014:5).
Dari beberapa definisi tentang manajemen di atas dapat ditarik beberapa hal
pokok antara lain: (1) manajemen menekankan adanya kerjasama antara unsur dalam
organisasi, (2) adanya usaha pemanfaatan sumber-sumber yang dimiliki organisasi, dan
(3) adanya tujuan yang jelas yang akan dicapai. Dengan demikian aktivitas manajemen
mencakup spektrum yang luas, sebab mulai dari kegiatan bagaimana menentukan arah
organisasi di masa depan, menciptakan kegiatankegiatan organisasi, mendorong
terbinanya kerjasama antara sesama anggota organisasi serta mengawasi kegiatan dalam
mencapai tujuan.
B. Fungsi Manajemen
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, maka
manajemen harus difungsikan sepenuhnya, di mana fungsi manajemen tersebut saling
berkaitan satu dengan lainnya.
1. George R. Terry
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Controlling
2. Henry Fayol
a. Planning
b. Organizing
c. Commanding
d. Coordinating
e. Controlling
3. Luther M. Gullick
a. Planning
b. Organizing
c. Staffing
d. Directing
e. Coordinating
f. Reporting
g. Budgeting
Sarana adalah alat yang secara langsung dapat mendukung tercapainya tujuan
pendidikan, misalnya ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya
sedangkan prasarana adalag alat yang tidak secara langsung dapat mendukung
tercapainya tujuan seperti lokasi/tempat, lapangan olahraga, uang dan sebagainya
(Daryanto dalam Syafaruddin dkk, 2016:156).
Jenis sarana pendidikan apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua
macam sarana pendidikan yaitu:
Jenis sarana pendidikan ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada
dua macam sarana pendidikan, yaitu:
1. Sarana pendidikan yang bergerak.
2. Sarana pendidikan yang tidak bergerak.
1. Alat Peajaran
2. Alat Peraga
3. Media Pengajaran
BAB II
Tujuan dari manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat
menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang
menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah. Di samping itu
juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara
kuantitatif, kualitatif dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai
pengajar maupun murid-murid sebagai pelajar (Mulyasa, 2003:50).
C. Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana Prasarana
1. Perencanaan.
a. Analisis kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.
b. Perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana sekolah.
2. Pengorganisasian.
a. Pendistribusian sarana dan prasarana sekolah.
b. Penataan sarana dan prasarana sekolah.
3. Pengerahan.
a. Pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah secara efektif dan efisien.
b. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
c. Inventarisasi sarana dan prasarana sekolah.
d. Penghapusan sarana dan prasarana sekolah.
4. Pengawasan.
a. Pemantauan kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah.
b. Penilaian kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah.
BAB III
Ada beberapa alternatif cara dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan. Beberapa alternatif cara Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan tersebut adalah melalui: (1) pembelian, yakni dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku; (2) membuat sendiri, yaitu barang yang dapat dihasilkan oleh
sekolah; (3) penerimaan hibah atau bantuan, yakni penerimaan dari pihak lain yang
harus dilakukan dengan berita acara serah terima; (4) penyewaan, yaitu barang yang
disewakan dari pihak lain untuk kepentingan pendidikan berdasarkan perjanjian sewa
menyewa; (5) pinjaman, yakni barang yang dipinjam dari pihak lain untuk kepentingan
pendidikan berdasarkan perjanjian pinjam meminjam; dan (6) guna susun (kanibalisme),
yakni suatu usaha pengadaan barang dengan cara memanfaatkan beberapa barang yang
sudah terpakai menjadi barang yang berguna/bermanfaat.
BAB IV
STANDART SARANA PRASARANA PENDIDIKAN
Secara umum kegunaan sarana dan prasarana di Taman Kanak-kanak tidak jauh
berbeda dengan jenjang pendidikan yang lainnya, akan tetapi terdapat sedikit perbedaan
apabila dilihat dari tujuan diselenggarakannya Taman Kanak-kanak serta tingkat
kebutuhan yang berbeda dengan jenjang pendidikan lainnya yang lebih tinggi.
Jenis sarana dan prasarana yang dibakukan untuk SMA tidak berbeda dengan
untuk SD dan SMP yaitu mencakup satuan pendidikan, lahan, bangunan gedung, dan
kelengkapan prasarana dan sarananya.
Prasrana minimum yang harus ada pada satu SMA adalah 18 ruang/tempat yaitu:
ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium biologi, ruang laboratorium fisika,
ruang laboratorium kimia, ruang laboratorium computer, ruang laboratorium bahasa,
ruang kepala sekolah (ruang pimpinan), ruang guru, ruang tata usaha, ruang konseling,
ruang organisasi kesiswaan, ruang UKS, ruang sirkulasi, tempat beribadah, jamban,
gudang, dan tempat bermain/berolahraga. Pada setiap prasarana tersbut harus dilengkapi
dengan sejumlah sarana pendukungnya.
BAB V
A. Pengertian Ruang
1. Sekolah Dasar.
a. Ruang Kepala Sekolah
b. Ruang Guru
2. Sekolah Menengah Pertama
a. Ruang kepala sekolah
b. Ruang Guru
c. Ruang Tata Usaha
d. Ruang Konseling
3. Sekolah Menengah Atas
a. Ruang Kepala Sekolah
b. Ruang Guru
c. Ruang Tata Usaha.
d. Ruang Konseling
C. Manajemen Ruang Kantor
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengendalian dan pengawasan
4. Inventarisasi.
5. Pemeliharaan Ruang Kantor
BAB VI
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Prinsip-Prinsip
a. Visibilitas (keleluasaan pandang).
b. Aksesbilitas (mudah diakses).
c. Fleksibilitas (keluwesan)
d. Kenyamanan
e. Keindahan
1. Sekolah Dasar
Untuk sekolah dasar standar sarana dan prasarana ruang belajar dijabarkan
sebagai berikut:
a. Ruang belajar adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak
memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah
dihadirkan.
b. Jumlah minimum ruang belajar sama dengan banyak rombongan belajar
c. Kapasitas maksimum ruang belajar adalah 28 peserta didik
d. Rasio minimum luas ruang belajar adalah 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan
belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang belajar
adalah 30 m2. Lebar minimum ruang belajar adalah 5 m
e. Ruang belajar memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang
memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar
ruangan
f. Ruang belajar memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat
segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat
tidak digunakan.
2. Sekolah Menengah Pertama.
Untuk sekolah menengah pertama, standar sarana dan prasarana ruang belajar
dijabarkan sebagai berikut:
a. Fungsi ruang belajar adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang
tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang
mudah dihadirkan
b. Jumlah minimum ruang belajar sama dengan banyak rombongan belajar
c. Kapasitas maksimum ruang belajar 32 peserta didik
d. Rasio minimum luas ruang belajar 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar
dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang belajar 30 m2.
Lebar minimum ruang belajar 5 m
e. Ruang belajar memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang
memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar
ruangan
f. Ruang belajar memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat
segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat
tidak digunakan.
Untuk sekolah menengah atas, standar sarana dan prasarana ruang belajar
dijabarkan sebagai berikut:
a. Fungsi ruang belajar adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang
tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang
mudah dihadirkan
b. Jumlah minimum ruang belajar sama dengan banyak rombongan belajar
c. Kapasitas maksimum ruang belajar 32 peserta didik
d. Rasio minimum luas ruang belajar 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar
dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang belajar 30 m2.
e. Lebar minimum ruang belajar 5 m
f. Ruang belajar memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang
memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar
ruangan
g. Ruang belajar memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat
segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat
tidak digunakan.
E. Manajemen Ruang Belajar
F. Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Ruang Belajar
BAB VII
MANAJEMEN LABORATORIUM
A. Pengertian
Laboratorium adalah tempat praktik dan menguji suatu hal yang berkenaan
dengan teori yang sedang dipelajari dan atau telah didapat atau dikuasainya. Di
laboratorium orang-orang dapat melakukan pengujian yang didukung dengan alat-alat
uji dan bahan uji (Kementerian Pendidikan Nasional, 2008).
BAB VIII
MANAJEMEN PERPUSTAKAAN
A. Pengertian
B. Jenis Perpustakaan
1. Perpustakaan Nasional.
2. Perpustakaan Umum
3. Perpustakaan Sekolah
4. Perpustakaan Perguruan Tinggi.
5. Perpustakaan Khusus
C. Fungsi Dan Tujuan Perpustakaan
E. Manajemen Perpustakaan
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Sumber Daya Manusia
4. Kepemimpinan Perpustakaan
5. Pengontrolan
6. Pemeliharaan.
BAB IX
A. Pengertian
Kenyamanan suatu lingkungan dipengaruhi oleh beberapa aspek. Dalam hal ini
aspek-aspek yang dipandang dapat memberikan kenyaman pada suatu lingkungan
sekolah yang kondusif di antaranya adalah: (1) aspek tata letak, (2) estetika, (3) tata
aturan, dan (4) atmosfer atau budaya yang berkembang di suatu organisasi.
BAB X
A. Sarana Olahraga
1. Standar Sarana Olahraga
2. Manajemen Sarana Olahraga
2. Tujuan UKS
3. Program UKS
Ada tiga program pokok UKS yang sering disebut Trias UKS, yaitu pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
D. Jamban/Toilet
E. Gudang
F. Kantin
E. Kekhasan/Kelebihan Buku
1. Pada buku keduanya penulis seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam
keadaan yang sebenarnya.
2. Setiap ada pendapat para ahli yang dikutip penulis mampu menyimpulkan
pengertiannya secara keseluruhan. Namun, pada buku kedua tidak begitu banyak
pendapat para ahli yang ditemukan.
3. Terkait dengan sampul buku keduanya sangat menarik dan mampu menarik
minat baca para peserta didik
4. Pada buku utama penjelasan yang disampaikan sangat rinci sekali, bahkan
menggunakan tabel untuk memudahkan pembaca dalam memahaminya.
5. Pada buku kedua juga menggunakan tabel yang baik
6. Terkait dengan sub bab yang dibahas keduanya sangat detail hingga sampai bab
10 dan 11
7. Pada buku Utama sangat banyak referensi yang dikutip dibuktikan dengan body
not yang ada.
8. Kedua buku ini memiliki keunikan tersendiri dimana pada buku utama
penjelasannya menyeluruh sedangkan di buku pembanding hanya dasar dan
konsep sarana prasarana saja.
F. Kekurangan Buku
1. Pada buku utama mungkin penggunaan bahasa kurang diperhatikan, karna masih
ada beberapa kata yang sulit di pahami
2. Pada buku kedua penjelasan yang disampaikan sangat menarik namun tidak
mencantumkan pendapat para ahli hanya ulasan-ulasan saja tidak seperti pada
buku utama.
3. Pada buku pertama kurangnya pendapat penulis dalam buku yang ditulis, karna
kebanyakan hanya mengutip dari buku-buku lain.
4. Pada buku kedua sub bab yang dibahas kurang menyeluruh, karna yang dibahas
hanya ruang lingkup sarana dan prasarana nya saja tidak seperti pada buku
utama.
5. Pada buku kedua tidak dicantumkan body not maupun foot not, sehingga
referensinya dirasa kurang baik.
6. Pada buku kedua mungkin masih banyak kekurangan terkait penjelasan-
penjelasan sarana dan prasarana pendidikan.
G. Kesimpulan
Dari pemaparan yang telah ada dari kedua buku maka saya dapat menyimpulkan
bahwa manajemen sarana prasarana pendidikan adalah kegiatan dalam mengelola segala
sarana prasarana yang ada di sekolah baik alat ataupun media yang digunakan dalam
menunjang kegiatan belajar mengajar secara langsung maupun tidak langsung untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam mempelajari atau mengamati kedua buku ini
kita dapat mengetahui bahwa sebuah sarana prasarana eskolah aharus dijaga dengan
baik dan diupayakan untuk dijaga agar dalam proses pembelajaran berlangsung tidak
ada lagi hambatan. Dan saya rasa kedua buku ini sangat bermanfaat untuk dibaca.
H. Rekomendasi
Saran saya sebagai pengkritik buku mungkin akan jauh lebih baik apabila
menggunakan kata kata yang sederhana saja namun masih dapat dimengerti oleh
pembaca, seperti jamban pada buku utama, ketika orang membeca akan keliru dan
kebingungan apa itu jamban, jadi buatlah lebih sederhana saja seperti dengan kata toilet.
Begitu juga dengan buku pembanding demi mencapai pemahaman para pembaca maka
diperlukan kata kata yang sederhana saja. Dan pada buku kedua atau buku pembanding
saya sarankan untuk menambah referensi yang banyak lagi.