Disusun Oleh :
Kelompok VII
PAI-3/Semester II
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kesehatan, kesempatan
serta kelapangan waktu sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami
mengenai “Metodologi Ilmu Pendidikan Islam” sebagai tugas kelompok kami
yang akan dijaukan. Dan tak lupa pula Shalawat serta Salam kita hadiahkan
kepada ruh junjungan Nabi besar Muhammad Saw dengan mengucap shalawat
nya insyaallah kita tergolong ke dalam ummatnya yang mendapat Syafa’atnya di
akhir kelak.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah “Metodologi Pendidikan Islam” dengan sub bahasan mengenai
Konsep Manajemen Kurikulum Pendidikan Karakter.
Terlepas dari ini semua tentulah masih banyak kekurangan yang mungkin
masih ada dalam penulisan makalah kami ini. Ucapan terimakasih juga kami
berikan kepada bapak Dosen kami yang menagjar di Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sumatera Utara Medan yang telah memberikan pengetahuan yang
mampu membuat mahasiswa nya menambah kreativitas dan kemampuannya.
Mungkin ini saja yang dapat penulis sampaikan, dan penulis berharap agar
memberikan kritik dan sarannya ketika ada sebuah kesalahan dalam penulisan
makalah ini.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran ........................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Metode dan Pendekatan dalam Pendidikan
Islam?
2. Bagaimana Dasar Meode Pendidikan Islam?
3. Apa saja macam-macam metode dan Pendekatan dalam Pendidikan
Islam?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Metode dan Pendekatan dalam
Pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui Dasar Meode Pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui macam-macam metode dan Pendekatan dalam
Pendidikan Islam
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Metode berasal dari Bahasa Yunani, meta, metedos, dan logos. Meta
berarti menuju, melalui, dan mengikuti. Metodos berarti jalan atau cara.
Maka metodos (metode) berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai sesuatu.1 Metode merupakan langkah-langkah praktis dan
sistematis yang ada dalam ilmu-ilmu tertentu yang sudah dipertanyakan
lagi karena sudah bersifat aplikatif.
1
Chuzaimah, Iwan dan Hawari, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2018), hal. 1-2
2
Jujun S, Suriasumantri, Penelitian Ilmiah Kefilsafatan dan Keagamaan: Mencari
Paradigma Kebersamaan, dalam Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan Antar Disiplin
Ilmu, (t.Tp: Nuansa, 1998), h. 49
3
Surakhmad, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 1998), hal. 96
4
Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hal. 52
3
Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat dipahami
bahwa pengertian metode adalah suatu cara yang harus dilakukan untuk
mencapai segala sesuatu yang diinginkan oleh setiap orang terutama dalam
hal pendidikan yaitu dengan melakukan suatu cara untuk bias
mendekatkan hubungan antara guru dengan siswa itu menjadi baik dalam
proses pembelajaran.
Ada beberapa hal yang harus ada dalam sebuah metode yaitu:
4
metode pendidikan Islam itu diantaranya adalah dasar agamis, psikologis,
biologis dan sosiologis.5
a. Dasar Agamis
Dasar Agamis adalah dasar Agama. Dimana metode ini digunakan
dalam pendidikan Islam agar sesuai dengan ajaran Agama. Metode
yang dilakukan haruslah sesuai dengan ajaran agama kita dimana
berdasarkan oleh Qur’an dan Hadits. Untuk itu setiap metode harus
didasarkan pada kebutuhan yang efektif dan efisien yang mengandung
nilai-nilai agama.
b. Dasar Bilogis
Metode yang dilakukan disini adalah memperhatikan kebutuhan
biologis dari si anak didik. Perkembangan biologis tentu memiliki
pengaruh pada perkembangan intelektualnya. Sehingga semakin
dinamis perkembangan biologis sesorang maka dengan sendirinya
akan meningkat pula daya intelektualnya.
c. Dasar Psikologis
Perkembangan dan kondisi psikologis peserta didik akan memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap penerimaan nilai pendidikan dan
pengetahuan yang dilaksanakan, dalam kondisi yang labil pemberian
ilmu pengetahuan dan internalisasi nilai akan berjalan tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Oleh Karenanya Metode pendidikan Islam
baru dapat diterapkan secara efektif bila didasarkan pada
perkembangan dan kondisi psikologis peserta didiknya. Untuk itu
seorang pendidik dituntut untuk mengembangkan potensi psikologis
yang tumbuh pada peserta didik. Sebab dalam konsep Islam akal
termasuk dalam tataran rohani.
d. Dasar Sosiologis
Saat pembelanjaran berlangsung ada interaksi antara pesrta didik
dengan peserta didik dan ada interaksi antara pendidik dengan peserta
didik, atas dasar hal ini maka pengguna metode dalam pendidikan
5
Ramayulis, dan Samsu Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008),
hlm. 216
5
Islam harus memperhatikan landasan atau dasar ini. Jangan sampai
terjadi ada metode yang digunakan tapi tidak sesuai dengan kondisi
sosiologis peserta didik, jika hal ini terjadi bukan mustahil tujuan
pendidikan akan sulit untuk dicapai.
a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian informasi melalui
penuturan secara lisan oleh pendidik kepada peserta didik.
Prinsip dasar metode ini terdapat di dalam Al Qur’an :
Selain itu ada juga hadits yang lainnya seperti hadits berikut
ini:
c. Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian/ penyampaian
bahan pelajaran dimana pendidik memberikan kesempatan
kepada peserta didik/ membicarakan dan menganalisis secara
ilmiyah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan
atau menyusun berbagai alternative. pemecahan atas sesuatu
7
masalah. Abdurrahman Anahlawi menyebut metode ini dengan
sebutan hiwar (dialog).
d. Metode Demontrasi
Metode demontrasi adalah suatu cara mengajar dimana guru
mempertunjukan tentang proses sesuatu, atau pelaksanaan
sesuatu sedangkan murid memperhatikannya.
e. Metode eksperimen
Suatu cara mengajar dengan menyuruh murid melakukan suatu
percobaan, dan setiap proses dan hasil percobaan itu diamati
oleh setiap murid, sedangkan guru memperhatikan yang
dilakukan oleh murid sambil memberikan arahan.
f. Metode Amsal/perumpamaan
Yaitu cara mengajar dimana guru menyampaikan materi
pembelajaran melalui contoh atau perumpamaan.
g. Metode Targhib dan Tarhib
Yaitu cara mengajar dimana guru memberikan materi
pembelajaran dengan menggunakan ganjaran terhadap
kebaikan dan hukuman terhadap keburukan agar peserta didik
melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.
h. Metode pengulangan (tikror)
8
Yaitu cara mengajar dimana guru memberikan materi ajar
dengan cara mengulang-ngulang materi tersebut dengan
harapan siswa bisa mengingat lebih lama materi yang
disampaikan.
a. Pendekatan pengalaman.
Yaitu pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta didik
dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan. Dengan
pendekatan ini peserta didik diberi kesempatan untuk mendapatkan
pengalaman keagamaan, baik secara individual maupun kelompok.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru
yang paling baik.
b. Pendekatan pembiasaan.
Pembiasaan adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya
otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu dan berlaku begitu
saja yang kadang kala tanpa dipikirkan. Pendekatan pembiasaan
dalam pendidikan berarti memberikan kesempatan kepada peserta
didik terbiasa mengamalkan ajarannya.
c. Pendekatan emosional.
Pendekatan emosional adalah usaha untuk menggugah perasaan
dan emosi peserta didik dalam meyakini ajaran Islam serta dapat
merasakan mana yang baik dan mana yang buruk.
6
Ramayulis, dan Samsu Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008),
hlm. 210
9
d. Pendekatan Rasional, yaitu suatu pendekatan mempergunakan
rasio dalam memahami dan menerima kebesaran dan kekuasaan
Allah. Dengan kekuatan akalnya manusia dapat membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk, bahkan dengan akal yang
dimilikinya juga manusia juga dapat membenarkan dan
membuktikan adanya Allah.
e. Pendekatan fungsional, yaitu suatu pendekatan dalam rangka usaha
menyampaikan materi agama dengan menekankan kepada segi
kemanfaatan pada peserta didik dalam kehidupan sehari-hari,
sesuai dengan tingkat perkembangannya. Ilmu Agama yang
dipelajari anak di sekolah bukanlah hanya sekedar melatih otak
tetapi diharapkan berguna bagi kehidupan anak, baik dalam
kehidupan individu maupun dalam kehidupan sosial.
f. Pendekatan keteladanan. Pendekatan keteladanan adalah
memperlihatkan keteladanan baik yang berlangsung melalui
penciptaan kondisi pergaulan yang akrab antara personal sekolah,
perilaku pendidik dan tenaga kependidikan lainnya yang
mencerminkan akhlak terpuji, maupun yang tidak langsungmelalui
suguhan ilustrasi berupa kisah-kisah ketauladanan
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berbagai penjelasan telah dipaparkan mengenai metodologi Ilmu
pendidikan Islam diatas. Dan dapat disimpulkan bahwa:
B. Saran
Penulisan makalah ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya
makalah ini jadi lebih baik kedepannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu., (2005), Strategi Belajar Mengajar, Bandung : Pustaka Setia.
Chuzaimah, Iwan dan Hawari, (2018), Metodologi Studi Islam, Jakarta:
Prenadamedia Group.
John M Echol dan Shadily Hasan, (1995.), Kamus Inggris Indonesia, Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Qamari Anwar, (2003),Pendidikan sebagai karakter budaya bangsa, Jakarta:
UHAMKA Press.
Ramayulis, (2008), Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia.
S, Suriasumantri, Jujun., (1998), Penelitian Ilmiah Kefilsafatan dan Keagamaan:
Mencari Paradigma Kebersamaan, dalam Tradisi Baru Penelitian Agama
Islam: Tinjauan Antar Disiplin Ilmu, t.Tp: Nuansa.
Surakhmad, (1998), Pengantar interaksi Belajar Mengajar, Bandung : Tarsito.
12