“PENILIK”
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami sampaikan kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat
serta hidayah nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelessaikan makalah
tentang sumber dan kitab-kitab hadis.Shalawat dan salam smoga dilimpahkan
Allah kepada Nabi Muhammad SAW,keluarga, sahabat serta seluruh pengikutnya.
Makalah mengenai “Penilik” ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.
Tim Pemakalah
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ............................................................................................................... 1
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 11
B. Saran ................................................ 11
LAMPIRAN ......................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Penilik?
2. Apa saja tugas pokok Penilik?
3. Apa saja kualifikasi dan kompetensi penilik?
4. Bagaimana jabatan dan pangkat penilik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari penilik
2. Untuk megetahui tugas pokok penilik
3. Untuk mengetahui kualifikasi dan kompetensi pada penilik
4. Untuk mengetahui jabatan dan pangkat penilik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilik
B. Tugas Penilik
Menurut Peraturan Mentri PAN dan RB nomor 14 tahun 2010 pasal 1 ayat
2 menjelakan bahwa Penilik adalah tenaga kependidikan dengan tugas utama
yaitu melakukan kegiatan pengedalian mutu dan evaluasi dampak program PNFI.
Untuk mendkung tugas pokok tersebut, Penilik berkewajiban melakukan berbagai
kegiatan pengembangan profesi dalam rangka pengedalian mutu program PNFI
(Pendidikan Formal dan Informal).
2. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidikan sebagai
bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
1
Kompri, Standarisasi Kompetensi Kepala Sekolah, (Jakarta:Kencana,2017), Hlm. 1.
masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki indikator esensial : Kompetensi ini
memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut:
a. Menguasai karakteristik social, ekonomi dan budaya masyarakat setempat.
b. Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam melaksanakan tupoksi sebagai
penilik satuan pendidikan nonformal.
c. Berperan serta dalam kegiatan organisasi profesi penilik dan organisasi
profesi lainnya
d. Peka terhadap berbagai masalah yang terjadi pada masyarakat setempat.
e. Menguasai masalah social kemasyarakatan dan cara pemecahannya.
D. Kualifikasi Penilik
Menurut peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005,kualifikasi
akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik atau tenaga kependidikan yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat
keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku (pasal
28 ayat 2).2
2
Musriadi, Profesi Kependidikan, (Yogyakarta:Deepublish,2012), Hlm. 52.
Kualifikasi Akademik Pengawas atau Penilik PAUD (Pendidikan Anak
Usia Dini) :
a. memiliki ijazah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) Kependidikan
yang relevan dengan sistem pendidikan anak usia dini dari Perguruan
Tinggi Penyelenggara Program Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
b. memiliki pengalaman minimum 3 (tiga) tahun sebagai guru PAUD dan
minimum 2 (dua) tahun sebagai kepala satuan PAUD bagi pengawas
PAUD;
c. memiliki pengalaman minimum 5 (lima) tahun sebagai pamong berguru
atau guru PAUD dan kepala satuan PAUD bagi penilik PAUD;
d. memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang III/c dan berstatus
sebagai pegawai negeri sipil;
e. memiliki usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun pada ketika diangkat
menjadi pengawas atau penilik PAUD;
f. memiliki akta lulus seleksi calon pengawas atau penilik PAUD dari
lembaga yang kompeten dan diakui pemerintah; dan
g. memiliki akta pendidikan dan pelatihan fungsional pengawas atau penilik
dari lembaga pemerintah yang kompeten dan diakui.
3
Tim Penulis. TSM,Menyusun Jobdesc,(Jakarta:Raih Asa Sukses,2015). Hlm. 8
a. Penilik Pertama: Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b
b. Penilik Muda: 1. Penata, golongan ruang III/c
2. Penata Tingkat I, golongan ruang IIII/d
c. Penilik Madya: 1. Pembina, golongan ruang IV/a
2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b
3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c
d. Penilik Utama: 1. Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penilik merupakan jabatan fugsional yang perkembangan kariernya
ditentukan oleh angka kredit yang diperolehnya melalui berbagai jenis
kegiatan yang relevan dengan tugas pokoknya.
2. Tugas utama penilik yaitu melakukan kegiatan pengedalian mutu dan
evaluasi dampak program PNFI.
3. Standar kompetensi PTK-PNF meliputi enam komponen yaitu : (1)
kompetensi kepribadian (2) kompetensi sosial, (3) kompetensi supervisi
majerial, (4) kompetensi supervisi Akademik, (5) Kompetensi evaluasi
pendidikan, dan (6) Kompetensi Penelitian dan Pengembangan.
4. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus
dipenuhi oleh seorang pendidik atau tenaga kependidikan yang dibuktikan
dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku (pasal 28 ayat 2)
5. Jenjang dan Jabatan Penilik
a. Pertama:
Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b
b. Penilik Muda:
Penata, golongan ruang III/c
Penata Tingkat I, golongan ruang IIII/d
c. Penilik Madya:
Pembina, golongan ruang IV/a
Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b
Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c
d. Penilik Utama:
Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d
B. Saran
Coombs, P.H. dan Manzoor, A. 1971. Attacking Rural Poverty how Nonformal
Education Can Help. Baltimore and London: The Johs Hopkins University
Press.
Miles, M.B dan Huberman, A.M. 1992. Qualitativ Data Anslisis. Berverly Hill:
Sage Publication Inc.
Tim Penulis. TSM, 2015. Menyusun Jobdesc, Jakarta: Raih Asa Sukses.
LAMPIRAN