Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA MAHASISWA ( KKM )


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Oleh:
APIP ABDULATIF
DESA RAWA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI PUI )


MAJALENGKA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

“MEMBIASAKAN MUROJA’AH 30 MENIT SETELAH SHOLAT


FARDHU UNTUK MEMPERKUAT HAFALAN ANAK-ANAK DI
PONDOK PESANTREN MANSYAUL ULUM DESA RAWA
KECAMATAN CINGAMBUL KABUPATEN MAJALENGKA”

APIP ABDULATIF
Nomor Pokok : 4947.A.18

Diperiksa dan disetujui oleh :

Ketua Program Studi PAI Dosen Pembimbing Lapangan

Devi Ganjar Mustofa, M.Pd. Lizuar Arteria Andrianto, M.Pd.


NIDN : 2115028901 NIDN : 2125079101

Mengetahui
Ketua LPPM,

Aay Farihah Hesya, M.Pd.I.


NIDN : 2128068503

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur selalu tercurahkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan kita limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya kepada kita
semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW, beserta sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Dengan rahmat dan ridho Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
laporan individu ini dengan tepat waktu. Tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah menyelenggarakan dan memfasilitasi serta
membantu kelancaran dalam pembuatan laporan ini, antara lain:
a. Bapak Lizuar Arteria Andrianto, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan
KKM di Desa Rawa Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka
b. Bapak Ir. H. Surisno selaku Kepala Desa Rawa
c. Bapak Baban Romli selaku Sekretaris Desa Rawa
d. Pimpinan Pondok Pesantren Mansyaul Ulum
e. Tokoh Agama Desa Rawa
f. UMKM di Desa Rawa
g. Seluruh warga Desa Rawa
h. Semua pihak terkait dalam penyusunan laporan ini
Demikian laporan ini penulis buat. Selanjutnya penulis sadar bahwa masih
banyak kekurangan yang terdapat pada setiap bagian penulisan. Untuk itu kritik dan
saran penulis butuhkan guna melengkapi kekurangan-kekurangan tersebut.

Rawa, 06 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 2
B. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3
C. Manfaat Penelitian ................................................................................... 3
BAB II METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 4
A. Tempat Penelitian .................................................................................... 4
B. Waktu Penelitian ...................................................................................... 4
C. Subjek Penelitian ..................................................................................... 4
D. Metode Penelitian .................................................................................... 4
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 4
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 5
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 5
B. Pembahasan .............................................................................................. 5
BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 8
A. Simpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 9
LAMPIRAN ................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut LPPM STAI-PUI Majalengka menyebutkan bahwa:

“KKM merupakan kegiatan perkuliahan aktif atau terjun di masyarakat


untuk mengkaji dan menemukan gejala sosial melalui berbagai macam
pendekatan keilmuan lintas disiplin (interdisipliner) sehingga peserta KKM
mampu mengamalkan keilmuan yang sudah diberikan oleh perguruan
tinggi”(2021:1).

Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) mempunyai makna yang luar biasa


bagi mahasiswa, karena dengan KKM mahasiswa dituntut untuk menjadi
pendamping dan fasilitator setiap persoalan atau problem di masyarakat. Oleh
karena itu mahasiswa diwajibkan melakukan proses research, observasi dan
partisipatory untuk mengidentifikasi gejala-gejala dan perkembangan sosial
serta menemukan solusi tepat guna yang terjadi di masyarakat.
Berdasarkan perkembangan negara saat ini dengan adanya bencana
pandemic covid-19 yang mengharuskan adanya physical/social distance
berdampak pada model KKM yang akan dijalankan. Maka pada tanggal 06
September - 04 Oktober 2021, pihak STAI PUI Majalengka menerjunkan
mahasiswa untuk mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di desa
yang ditentukan sendiri oleh mahasiswa berdasarkan lokasi domisili (kampung
halaman) atau dapat memilih lokasi di luar domisili dengan alasan tertentu.
Sehubungan dengan kegiatan tersebut, kami mahasiswa dari jurusan
yang berbeda ditugaskan di Desa Rawa Kecamatan Cingambul Kabupaten
Majalengka. Di desa ini terdapat lembaga Pendidikan Formal dan Nonformal
diantaranya, TK Babussalam, RA Baeturrohmah, RA Al-Istiqomah, SDN Rawa
1(dimerger dengan SDN Rawa 2), SDN Rawa 3, MI Baeturrohmah, SMP Islam
Mansyaul Ulum, MTS SA Baeturrohmah, MA Mansyaul Ulum, Pondok
Pesantren Mansyaul Ulum dan Majelis Ta’lim atau tempat pengajian bagi anak-
anak di setiap mushola.

1
2

Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kali ini diharapkan bisa memberikan


pembelajaran dan pengalaman baru bagi mahasiswa untuk bisa memutuskan
dan menyelesaikan setiap masalah yang timbul walaupun setiap permasalahan
yang terjadi di setiap dusun tidaklah sama, mulai dari masalah pendidikan,
sosial dan agama sering muncul dalam kehidupan masyarakat. Maka dari itulah
mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) diharapkan
mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul, sehingga tercipta
kerukunan dan kebersamaan antar warga desa.
Sehingga hal itu diwujudkan dalam bentuk program kerja yang akan
dilaksanakan sesuai dengan pedoman KKM STAI PUI Majalengka bahwa
mahasiswa peserta KKM diwajibkan untuk memiliki program kerja di bidang
pendidikan, keaagaman, sosial juga berpartisipasi dengan program-program
yang ada di masyrakat dan di pemerintahan desa Rawa.
Setelah melakukan observasi, saya mendapatkan temuan-temuan yang
harus ditindak lanjuti dengan program-program kegiatan KKM ini, diantaranya
masih banyak anak yang kesulitan dalam mempertahankan dan memperkuat
hafalan, khususnya dalam hafalan al-qur’an. Permasalahan ini saya angkat
dengan alasan bahwa masa kanak-kanak adalah masa yang sangat tepat jika
digunakan untuk menghafal karena masa ini adalah masa keemasan,kita hanya
perlu memberikan metode yang tepat dan manajemen waktu yang bagus kepada
anak.
Berdasarkan permasalahan di atas maka saya akan membahas
“Membiasakan Muroja’ah 30 Menit Setelah Sholat Fardhu Untuk Memperkuat
Hafalan Anak-Anak Di Pondok Pesantren Mansyaul Ulum Desa Rawa
Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka” dengan fokus permasalahan
yaitu :
1) Bagaimana cara memberi informasi serta wawasan tentang cara menghafal
yang baik dan benar kepada masyarakat desa Rawa?
2) Bagaimana cara meningkatkan dan mempertahankan hafalan melalui
metode pembiasaan muroja’ah kepada anak-anak?
3

B. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam kegiatan Kuliah Kerja
Mahasiswa (KKM) STAI PUI Majalengka Tahun 2021 yang berlangsung di
Desa Rawa memiliki tujuan :
1. Memberi informasi serta wawasan tentang menghafal yang baik dan benar
kepada masyarakat desa Rawa khususnya anak-anak?
2. Meningkatkan kesadaran orang tua bahwa masa kanak-kanak adalah masa
keemasan untuk anak belajar mengingat?

C. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat mengatahui wawasan tentang metode menghafal yang baik dan
benar.
2. Tumbuhnya motivasi anak-anak untuk belajar menghafa,khususnya hafalan
qur’an.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini di Pondok Pesantren Mansyaul Ulum
dan masyarakat sekitar RT. 006 RW. 004 Blok Wanakerta Desa Rawa
Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka.

B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 3 pekan atau 24 hari semasa KKM
berlangsung yaitu setiap sore setelah ashar, malam setelah maghrib, pagi
terkhusus pada pengajian setelah Subuh.

C. Subjek Penelitian
Adapun yang dijadikan subjek dalam penelitian ini yaitu :
1. Masyarakat sekitaran Pondok Pesantren Mansyaul Ulum
2. Anak-anak masyarakat sekitar yang mengaji ke Pondok Pesantren Mansyaul
Ulum

D. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu data yang
dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Menurut Ilham
David Williams (1995) penelitian kualitatif adalah upaya penelitian
mengumpulkan data yang didasarkan pada latar alamiah. Tentu saja, karena
dilakukan secara alamiah atau natural, hasil penelitiannya pun juga ilmiah dan
dapat dipertanggung jawabkan.

E. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukakan dengan cara pengamatan atau observasi
dan wawancara langsung kepada ana-anak dan masyarakat sekitaran Pondok
Pesantren Mansyaul Ulum Desa Rawa.

4
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Observasi dilakukan terhadap masyarakat setempat sekitaran Pondok
Pesantren Mansyaul Ulum dan anak-anak yang mengaji ke Pondok Pesantren
Mansyaul Ulum, dengan silaturrahmi dan diskusi serta ikut mengajar anak-
anak.
Adapun hasil yang didapatkan dari hasil observasi tersebut yaitu:
1. Masyarakat belum tahu dan kenal dengan apa itu muroja’ah.
2. Masih banyak masyarakat yang tidak begitu peduli akan pentingnya belajar
Al-Qura’an
3. Masih terdapat beberapa anak yang kesulitan dalam menghafal.
4. Minimnya perhatian orang tua terhadap pembelajaran anak-anaknya, dan
beranggapan bahwa menghafal itu mudah tanpa harus menggunakan mtode.
5. Maraknya penyedia jasa wifi, mempengaruhi minat anak-anak terhadap
keinginan dan kesungguhan dalam belajar maupun menghafal.

B. Pembahasan
“Muroja'ah adalah mengulang pelajaran yang telah dihafalkan. Dengan
demikian maka metode muroja'ah adalah suatu cara yang dilakukan untuk
mengulang suatu hafalan agar hafalan yang telah dihafalkan tidak hilang dari
ingatan. Ada juga metode tikror/takrir metode ini merupakan suatu metode
untuk mengulang-ulang hafalan yang sudah diperdengarkan oleh guru.
Berangkat dari hasil penelitian tersebut di atas, penulis mencoba untuk
menawarkan kepada anak-anak Metode Muroja’ah dan takrir dalam belajar
menghafal, khususnya menghafal Al Quran. Penawaran ini sifatnya
penambahan bukan pengurangan atau penghapusan metode-metode sebelumya
yang sudah biasa berjalan, alhasil banyak anak-anak yang antusias
menyambutnya walau ada beberapa anak yang kebingungan bahkan juga ada
yang sempat menolaknya.

5
6

Beriring berjalannya waktu, hambatan dan rintangan pun tak luput


menghampiri baik dari anak, orang tua dan sarana prasarana. Walau begitu,
pembelajaran pun tetap berjalan dengan baik.
Adapun penerapan Metode Muroja’ah dalam belajar menghafal Al Quran
selama 3 pekan peneliti membagi dalam tiga fase pembelajaran, yaitu:
1. Pengujian/analisis
Yaitu untuk mengetahui kemampuan menghafal Al Quran anak-anak
yang akan dijadikan sebagai acuan dalam menerapkan Metode Muroja’ah.
Pada fase ini anak-anak disuruh membacakan hafalan Al Quran yang
anak-anak hafalkan sebelum kami mahasiswa melakukan penelitian, ini
bertujuan untuk mengukur sejauh mana anak-anak mengingat kembali
hafalannya tanpa bimbingan ataupun tuntunan.
2. Penerapan Metode Muroja’ah
Yaitu mengenalkan dan menerapkan Metode muroja’ah dalam belajar
mnghafal Al Quran.
Pada fase ini anak-anak akan dibina belajar mengatur waktu yang tepat
untuk digunakan muroja’ah dan waktu untuk menyetorkan hafalannya.
Adapun langkah-langkah pembinaan dalam penerapan Metode Muroja’ah,
yaitu:
a. Anak-anak dibina dalam mengatur waktu dalam menghafal dan
memurojaah
b. Anak-anak dibimbing dalam memuroja’ah surat atau ayat yang sudah
dihafal
c. Anak-anak juga dibimbing dengan metode tikror supaya mempermudah
dalam menghafal surat yang belum hafal, kemudian diperkuat dengan di
murojaah supaya surat yang sudah dihafal tidak lupa.
d. Anak-anak juga diwajibkan memurojaah hafalannya selama 30 menit
setelah melaksanakan sholat fardhu.
3. Pembiasaan
Yaitu membiasakan anak-anak dalam memuroja’ah hafalannya selama
30 menit setelah sholat fardhu.
7

Anak-anak juga dibimbing untuk membiasakan tikror dalam menghafal


supaya mempermudah dalam menghafal dan kemudian anak-anak
diwajibkan untuk menyetorkan hafalannya 5 ayat per hari. Dan satu minggu
sekali diadakan hafalan akbar yaitu anak disuruh menyetorkan hafalannya
selama 1 minggu tentunya dengan dimuroja’ah dulu bersama dengan teman-
temannya.
Hasilnya anak-anak lebih mudah dan tidak kesulitan lagi dalam
menghafal al-qur’an dengan di biasakan metode tikror/takrir. Dan dengan
membiasakan murojaah 30 menit setelah sholat fardhu anak-anak tidak lagi
lupa dengan surat atau yang telah dihafalnya.
.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Metode Muroja’ah dan takrir adalah salah satu metode dalam menghafal
khususnya dalam menghafal al-quran. Tujuan dari metode ini adalah untuk
mempermudah dalam menghafal al quran dan juga memperkuat hafalan.
Dalam Metode murojaah dan takrir diperlukan beberapa hal yang penting
yaitu keseriusan, pengaturan waktu yang tepat, dan niat yang ikhlas. Peneliti
membagi ke dalam tiga fase penerapan Metode Murojaah dan takrir, yaitu :
1. Pengujian/analisis kemampuan hafalan
2. Penerapan Metode Murojaah dan takrir
3. Pembiasaan
Dalam jangka waktu yang sangat singkat sekali yaitu selama 3 pekan
terdapat peningkatan kemampuan menghafal Al Quran anak-anak walau
peningkatannya variatif setiap anaknya. Setidaknya mereka sudah tahu bahwa
dengan takrir menghafal Al Quran itu tidaklah susah, dan dengan murojaah
hafalan takan hilang. Semoga dengan membiasakan memurojaah 30 menit
setelah sholat fardhu anak-anak menjadi terbiasa dengan al-quran dan menjadi
ahli-ahli quran kelak.

B. Saran
Dalam menerapkan pembiasaan memurojaah 30 menit setelah sholat
fardhu memang memerlukan bimbingan yang tepat dari guru dan orang tua
masing-masing dan juga kesadaran diri sendiri dari anak tersebut maka dengan
waktu 3 pekan ini merupakan waktu terlalu singkat untuk menimbulkan
kesadaran diri dan rasa ikhlas dari anak-anak tersebut.
Oleh karena itu semoga guru dan orang tua lebih meperhatikan metode
dalam pembelajaran anak-anaknya agar tercipta pembelajaran yang efektif dan
tidak menjadikan beban bagi anak-anak dengan adanya metode yang
mempermudah anak dalam belajar.

8
DAFTAR PUSTAKA

− Majalengka, LPPM STAI-PUI.2021.Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja


Mahasiswa (KKM).Majalengka:STAI-PUI Majalengka
− D.Wiliams.1995.“Metode penelitian kualitatif”,
https://penerbitdeepublish.com/metode-penelitian-kualitatif/, diakses pada 9
Oktober 2021 pukul 21:30.
− Jurnal “Muroja’ah Sebagai Metode Manghafal Al-Quran”,
http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/view/1995, Diakses
pada 9 oktober 2021 pukul 23:00

9
LAMPIRAN

FOTO-FOTO KEGIATAN

10
11

Anda mungkin juga menyukai