Oleh:
APIP ABDULATIF
DESA RAWA
APIP ABDULATIF
Nomor Pokok : 4947.A.18
Mengetahui
Ketua LPPM,
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur selalu tercurahkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan kita limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya kepada kita
semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW, beserta sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Dengan rahmat dan ridho Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
laporan individu ini dengan tepat waktu. Tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah menyelenggarakan dan memfasilitasi serta
membantu kelancaran dalam pembuatan laporan ini, antara lain:
a. Bapak Lizuar Arteria Andrianto, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan
KKM di Desa Rawa Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka
b. Bapak Ir. H. Surisno selaku Kepala Desa Rawa
c. Bapak Baban Romli selaku Sekretaris Desa Rawa
d. Pimpinan Pondok Pesantren Mansyaul Ulum
e. Tokoh Agama Desa Rawa
f. UMKM di Desa Rawa
g. Seluruh warga Desa Rawa
h. Semua pihak terkait dalam penyusunan laporan ini
Demikian laporan ini penulis buat. Selanjutnya penulis sadar bahwa masih
banyak kekurangan yang terdapat pada setiap bagian penulisan. Untuk itu kritik dan
saran penulis butuhkan guna melengkapi kekurangan-kekurangan tersebut.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut LPPM STAI-PUI Majalengka menyebutkan bahwa:
1
2
B. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam kegiatan Kuliah Kerja
Mahasiswa (KKM) STAI PUI Majalengka Tahun 2021 yang berlangsung di
Desa Rawa memiliki tujuan :
1. Memberi informasi serta wawasan tentang menghafal yang baik dan benar
kepada masyarakat desa Rawa khususnya anak-anak?
2. Meningkatkan kesadaran orang tua bahwa masa kanak-kanak adalah masa
keemasan untuk anak belajar mengingat?
C. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat mengatahui wawasan tentang metode menghafal yang baik dan
benar.
2. Tumbuhnya motivasi anak-anak untuk belajar menghafa,khususnya hafalan
qur’an.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini di Pondok Pesantren Mansyaul Ulum
dan masyarakat sekitar RT. 006 RW. 004 Blok Wanakerta Desa Rawa
Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka.
B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 3 pekan atau 24 hari semasa KKM
berlangsung yaitu setiap sore setelah ashar, malam setelah maghrib, pagi
terkhusus pada pengajian setelah Subuh.
C. Subjek Penelitian
Adapun yang dijadikan subjek dalam penelitian ini yaitu :
1. Masyarakat sekitaran Pondok Pesantren Mansyaul Ulum
2. Anak-anak masyarakat sekitar yang mengaji ke Pondok Pesantren Mansyaul
Ulum
D. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu data yang
dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Menurut Ilham
David Williams (1995) penelitian kualitatif adalah upaya penelitian
mengumpulkan data yang didasarkan pada latar alamiah. Tentu saja, karena
dilakukan secara alamiah atau natural, hasil penelitiannya pun juga ilmiah dan
dapat dipertanggung jawabkan.
4
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Observasi dilakukan terhadap masyarakat setempat sekitaran Pondok
Pesantren Mansyaul Ulum dan anak-anak yang mengaji ke Pondok Pesantren
Mansyaul Ulum, dengan silaturrahmi dan diskusi serta ikut mengajar anak-
anak.
Adapun hasil yang didapatkan dari hasil observasi tersebut yaitu:
1. Masyarakat belum tahu dan kenal dengan apa itu muroja’ah.
2. Masih banyak masyarakat yang tidak begitu peduli akan pentingnya belajar
Al-Qura’an
3. Masih terdapat beberapa anak yang kesulitan dalam menghafal.
4. Minimnya perhatian orang tua terhadap pembelajaran anak-anaknya, dan
beranggapan bahwa menghafal itu mudah tanpa harus menggunakan mtode.
5. Maraknya penyedia jasa wifi, mempengaruhi minat anak-anak terhadap
keinginan dan kesungguhan dalam belajar maupun menghafal.
B. Pembahasan
“Muroja'ah adalah mengulang pelajaran yang telah dihafalkan. Dengan
demikian maka metode muroja'ah adalah suatu cara yang dilakukan untuk
mengulang suatu hafalan agar hafalan yang telah dihafalkan tidak hilang dari
ingatan. Ada juga metode tikror/takrir metode ini merupakan suatu metode
untuk mengulang-ulang hafalan yang sudah diperdengarkan oleh guru.
Berangkat dari hasil penelitian tersebut di atas, penulis mencoba untuk
menawarkan kepada anak-anak Metode Muroja’ah dan takrir dalam belajar
menghafal, khususnya menghafal Al Quran. Penawaran ini sifatnya
penambahan bukan pengurangan atau penghapusan metode-metode sebelumya
yang sudah biasa berjalan, alhasil banyak anak-anak yang antusias
menyambutnya walau ada beberapa anak yang kebingungan bahkan juga ada
yang sempat menolaknya.
5
6
A. Simpulan
Metode Muroja’ah dan takrir adalah salah satu metode dalam menghafal
khususnya dalam menghafal al-quran. Tujuan dari metode ini adalah untuk
mempermudah dalam menghafal al quran dan juga memperkuat hafalan.
Dalam Metode murojaah dan takrir diperlukan beberapa hal yang penting
yaitu keseriusan, pengaturan waktu yang tepat, dan niat yang ikhlas. Peneliti
membagi ke dalam tiga fase penerapan Metode Murojaah dan takrir, yaitu :
1. Pengujian/analisis kemampuan hafalan
2. Penerapan Metode Murojaah dan takrir
3. Pembiasaan
Dalam jangka waktu yang sangat singkat sekali yaitu selama 3 pekan
terdapat peningkatan kemampuan menghafal Al Quran anak-anak walau
peningkatannya variatif setiap anaknya. Setidaknya mereka sudah tahu bahwa
dengan takrir menghafal Al Quran itu tidaklah susah, dan dengan murojaah
hafalan takan hilang. Semoga dengan membiasakan memurojaah 30 menit
setelah sholat fardhu anak-anak menjadi terbiasa dengan al-quran dan menjadi
ahli-ahli quran kelak.
B. Saran
Dalam menerapkan pembiasaan memurojaah 30 menit setelah sholat
fardhu memang memerlukan bimbingan yang tepat dari guru dan orang tua
masing-masing dan juga kesadaran diri sendiri dari anak tersebut maka dengan
waktu 3 pekan ini merupakan waktu terlalu singkat untuk menimbulkan
kesadaran diri dan rasa ikhlas dari anak-anak tersebut.
Oleh karena itu semoga guru dan orang tua lebih meperhatikan metode
dalam pembelajaran anak-anaknya agar tercipta pembelajaran yang efektif dan
tidak menjadikan beban bagi anak-anak dengan adanya metode yang
mempermudah anak dalam belajar.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
LAMPIRAN
FOTO-FOTO KEGIATAN
10
11