Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi Evaluasi atau penilaian sangat dibutuhkan dalam berbagai


kegiatan kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak, sebenarnya
evaluasi sudah sering dilakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari,
baik untuk diri sendiri maupun kegiatan social lainnya. Hal ini dapat dilihat
mulai dri berpakaian, setelah berpakaian ia berdiri dihadapan kaca apakah
penampilannya sudah wajar atau belum. Dalam pendidikan Islam evaluasi
merupakan salah satu komponen dari system pendidikan islam yang harus
dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur
keberhasilan atau target yang akan dicaIPS dalam proses pendidikan Islam dan
proses pembelajaran. Untuk itu seorang guru harus benar-benar mempersiapkan
dengan benar evaluasi tersebut, Sebelum menyiapkan evaluasi belajar gur
terlebih dahulu harus mengetahui apa esensi dari penilaian itu sendiri. Dalam
makalah ini akan diulas beberapa poin yang tentunya berkaitan dengan
penilaian, yang khususnya adalah penilaian berbasis kelas. Diantaranya adalah
pengertian penilaian, bentuk-bentuk penilaian, syarat-syarat penilaian, dan
lingkup penilaian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penilaian berbasis kelas?
2. Apa tujuan dan fungsi penilaian berbasis kelas?
3. Apa objek penilaian berbasis kelas?
4. Apa saja domain dan alat penilaian berbasis kelas?
5. Bagaimana prinsip penilaian berbasis kelas?
6. Apa jenis-jenis penilaian berbasis kelas?
2

7. Bagaimana manfaat penilaian berbasis kelas?


C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian penilaian berbasis kelas.
2. Untuk memahami tujuan dan fungsi penilaian berbasis kelas.
3. Untuk mengetahui objek penilaian berbasis kelas.
4. Untuk mengenal domain dan alat penilaian berbasis kelas.
5. Untuk memahami prinsip penilaian berbasis kelas.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis penilaian berbasis kelas.
7. Untuk mengetahui manfaat penilaian berbasis kelas.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas


Penilaian Berbasis Kelas adalah penilaian dalam arti “assessment”. Maksudnya,
data dan informasi dari penilaian berbasis kelas merupakan salah satu bukti yang
dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program pendidikan. Secara
lebih spesifik, penilaian berbasis kelas dapat diartikan sebagai suatu proses
pengumpulan, pelaporan dan penggunaan data dan informasi tentang hasil belajar
peserta didik untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik
terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan yang dimaksud
adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar
yang terdapat dalam kurikulum.

Dalam implementasi penilaian berbasis kelas, terdapat unsur-unsur sebagai


berikut:

1. Penilaian prestasi belajar yaitu suatu tekhnik pernilaian yang digunakan untuk
mengetahui tingkat pencapaian prestasi belajar peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan dalam
kurikulum. Contoh: tes prestasi belajar bidang studi matematika.
2. Penilaian kinerja yaitu suatu teknik penilaian yang digunakan untuk mengetahui
tingkat penguasaan ketrampilan peserta didik melalui tes penampilan atau
demonstrasi atau praktik kinerja nyata. Contoh: guru menyuruh peserta didik
berdiri di depan kelas berpidato, guru menyuruh peserta didik melakukan
eksperimen di laboratorium, menunjukkan gerakan-gerakan shalat, guru
menyuruh peserta didik membaca Al-Qur’an, dan sebagainya.
3. Penilaian alternatif yaitu suatu teknik penilaian yang digunakan sebagai
alternatif di samping teknik penilaian yang lainnya. Artinya, penilaian tidak
hanya bergantung kepada satu bentuk saja (seperti tes tertulis), tetapi juga
4

menggunakan berbagai bentuk atau model lain, seperti penilaian penampilan


atau portofolio.
4. Penilaian autentik yaitu suatu teknik penilaian yang digunakan untuk
mengetahui tingkat pencapaian kompetensi peserta didik berupa kemampuan
nyata, bukan sesuatu yang dibuat-buat atau hanya diperoleh di dalam kelas.
Kenyataan tersebut dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari.
5. Penilaian portofolio yaitu suatu teknik penilaian yang digunakan untuk
mengetahui tingkat pencapaian kompetensi dan perkembangan peserta didik
berdasarkan kumpulan hasil kerja dari waktu ke waktu.

Di samping itu, dalam penilaian berbasis kelas terdapat empat kegiatan pokok
yang harus dilakukan guru yaitu:

1. Mengumpulkan data dan informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar


peserta didik
2. Menggunakan data dan informasi tentang hasil belajar peserta didik
3. Membuat keputusan yang tepat
4. Membuat laporan sebagai bentuk akuntabilitas publik

Pengumpulan data dan informasi dapat dilakukan dalam suasana formal


maupun tidak formal, di dalam kelas (in door) atau di luar kelas (out door), seperti di
laboratorium atau di lapangan. Jika data dan informasi tentang proses dan hasil
belajar peserta didik telah terkumpul dalam jumlah yang memadai, maka guru perlu
menggunkannnya untuk membuat keputusan tentang hasil belajar peserta didik.

Setelah guru membuat berbagai keputusan, maka langkah selanjutnya adalah


guru harus membuat laporan ke berbagai pihak, antara lain peserta didik, orang tua,
masyarakat, atasan dan instasi terkait lainnya. Laporan ini harus dibuat sevara berkala
sebagai bentuk akuntabilitas publik. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka terdapat
sejumlah karakteristik penilaian bernbasis kelas sebagai berikut:
5

1. Menggeser tujuan penilaian darikeperluan untuk klasifikasi peserta didik


(diskriminasi) kepelayanan individual peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan (diferensiasi).
2. Menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) daipada peneilaian acuan norma
(PAN)
3. Menjamin pencapaian tujuan pendidikan yang tercantum dalam kurikulum,
karena kompetensi dasar yang dirumuskan dalam kurikulum menjadi acuan
utama.
4. Menggunakan keseimbangan teknik dan alat penilaian, baik tes tertulis, tes lisan
maupun tes tindakan/perbuatan serta cara lain untuk menjamin validitas
penilaian, sehingga prinsip keadilan lebih terjamin karena kemapuan peserta
didik lebih terperinci terpapar, dan tergambarkan
5. Memberikan informasi yang lebih lengkap dan mudah dipahami tentang profil
kompetensi peserta didik sebagai hasil belajar yang bermanfaat bagi peserta
didik, orang tua, guru, dan pengguna lulusan, sehingga dapat menjamin prinsip
akuntabilitas publik.
6. Memanfaatkan berbagai cara prosedur penilaian dengan menerpakan berbagai
pendekatan dan cara belajar siswa aktif yang dapat mengoptimalkan
pengembangan kepribadian, kemampuan bernalar, dan bertindak.

B. Tujuan dan Fungsi Penilaian Berbasis Kelas


Tujuan umum penilaian berbasis kelas adalah untuk memberikan penghargaan
tehadap pencapaian hasil belajar peserta didik dan memperbaiki program dan
kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian berbasis kelas menekankan
pencapaian hasil belajar peserta didik sekaligus mencakup seluruh proses
pembelajaran. Dalam dokumen Kurikulum Berbasis Kompetensi (2002 dikemukakan
bahwa tujuan penilaian berbasis kelas secara terperinci adalah untuk memberikan:

1. Informasi tentang kemajuan hasil belajar peserta didik secara individual dalam
mencapai tujuan belajar sesuai dengan kegiatan belajar yang dilakukannya.
6

2. Informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar lebih lanjut,
baik secara kelompok maupun perseorangan.

3. Informasi yang dapat digunakan oleh guru dan peserta didik untuk
mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, menetapkan tingakat
kesulitan/kemudahan untuk melaksanakan kegiatan remedial, pendalaman atau
pengayaan.

4. Motivasi belajar peserta didik dengan cara memberikan informasi tentang


kemajuannya dan merangsangnya untuk melakukan usaha pemantapan atau
perbaikan.

5. Informasi semua aspek kemajuan peserta didik dan pada gilirannya guru dapat
membantu pertumbuhannya secara efektif untuk menjadi anggota masayarakat
dan pribadi yang utuh.

6. Bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau jabatan yang sesuai dengan
ketrampilan, minat, dan kemampuannya.

Fungsi penilaian berbasis kelas bagi peserta didik dan guru adalah untuk (1)
Membantu peserta didik dalam mewujudkan dirinya dengan mengubah atau
mengembangkan perilakunya kearah yang lebih baik dan maju (2) Membantu peserta
didik mendapat kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya (3) Membantu guru
menetapkan apakah strategi, metode, dan media mengajar yang digunakannya telah
memadai, dan (4) Membantu guru dalam membuat pertimbangan dan keputusan

C. Objek Penilaian Berbasis Kelas


Sesuai dengan petunjuk pengembanagan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang
dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, maka objek penilaian berbasis
kelas adalah sebagai berikut:
7

1. Penilaian kompensi dasae mata pelajaran, yaitu pengetahuan, ketrampilan,


sikap, dan nilai-nilai yang direflesikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata pelajaran
tertentu
2. Penilaian Kompetensi Rumpun Pelajaran, yaitu penetahuan, ketrampilan, sikap,
dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang
seharusnya dicapai oleh perserta didik
3. Penilaian kompetensi lintas kurikulum yaitu pengetahuan ketrampilan , sikap
dan nilai-nilai yang direflesikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang
mencakup kecakapan belajar sepanjang hayat dan kecakapan hidup yang harus
di capai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar secara
berkesinambungan.
4. Penilaian kompetensi tamatan yaitu pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-
nilai yang direflesikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah peserta
didik menyelesaikan jenjang tertentu.
5. Penilaian Terhadap Pencapaian Ketrampialn Hidup. Kecakapan hiduo yang
dimiliki peserta didik melalui berbagai pengalaman belajar perlu dinilai sejauh
mana kesesuaiannya dengan kebutuhan mereka untuk dapat bertahan dan
berkembang dalam kehidupannya di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.

D. Domain dan Alat Penilaian Berbasis Kelas


Penilaian autentik perlu dilakukan terhadap keseluruhan kompetensi yang telah
dipelajari peserta didik melalui kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari dimensi
kompetensi yang ingin dicapai, domain yang perlu dinilai meliputi domain kognitif,
domain afektif, domain psikomotor.
1. Domain Kognitif
Meliputi hal-hal berikut ini
a. Tingkatan hafalan, mencakup kemampuan menghafal verbal atau menghafal
materi pembelajaran berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
8

b. Tingkatan pemhaman, meliputi kemampuan membandingkan (menunjukkan


persamaan dan perbedaan).
c. Tingkatan aplikasi, mencakup kemampuan menerapakan rumus, dalil atau
prinsip terhadap kasus-kasus nyata yang terjadi di lapangan
d. Tingakatn analisis meliputi kemampuan mengklasifikasi, menggolongkan,
memerinci, mengurai suatu objek
e. Tingkatan sintesis meliputi kemampuan memadukan berbagai unsur atau
kompenen, menyusun, membentuk bangunan, mengarang, meluksi,
menggambar, dan sebagainya.
f. Tingakatan evaluasi/penilaian mencakup kemampuan menilai terhadap objek
studi dengan menggunakan kriteria tertentu.

2. Domain Psikomotor
Meliputi hal-hal berikut ini:
a. Tingkatan penguasaan gerakan awal berisi kemampuan gerakan awal
beirisi kemampuan peserta didik dalam menggrakakan sebagian anggota
badan.
b. Tingkatan gerakan semirutin meliputi kemampuan melakukan atau
menirukan gerakan yang melibatkan seluruh anggota badan
c. Tingkatan gerakan rutin berisi kemampuan melakukan gerakan secara
menyeluruh dengan sempurna dan sampai pada tingkatan otomatis.

Alat penilaian yang digunakan untuk mengukur domain psikomotor adalah tes
penampilan atau kinerja yang telah dikuasai peserta didik, seperti:
a. Tes paper and pencil. Walaupun bentuknya seperti tes tertulis, tetapi
sasarannya adalah kemampuan peserta didik dalam menampilkan karya,
misalnya berupa desain alat, desain grafis, dan sebagainya.
b. Tes identifikasi. Tes ini ditunjukan untuk mengukur kemampuan peserta
didik dalam mengidentifikasi sesuatu. Misalnya, menemukan bagian yang
rusak atau yang tidak berfungsi dari suatu alat
9

c. Tes simulasi. Tes ini dilakukan jika tidak ada alat yang sesungguhnya yang
dapat dipakai untuk memperagakan penampilan peserta didik.
d. Tes petik kerja. Tes ini dilakukan dengan alat yang sesungguhnya.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai
atau termpil menggunakan alat tersebut.

3. Domain Afektif
Berkenaan dengan ranah afektif, ada dua hal yang harus dinilai. Pertama,
kompetensi afektif yang ingin dicapai dalam pembelajaran meliputi tingkatan
pemberian respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi. Kedua, sikap dan
minat peserta didik terhadap mata pelajaran dan proses pembelajaran. Adapun
tingkatan domain afektif yang dinilai adlah kemampuan peserta didik dalam:

a. Memberikan respons atau reaksi terhadap nilai-nilai yang dihadapkan


kepadanya.
b. Menikmati atau menerima nilai, norma, serta objek yang mempunyai nilai
etika dan estetika.
c. Menilai (valuating) dijintau dari segi baik-buruk, adil-tidak adil, indah-
tidak indah terhadap objek studi.
d. Menerapkan atau mempraktikkan nilai, norma, etika, dan estetika dalam
perilaku kehidupan sehari-hari.

E. Prinsip-Prinsip Penilaian Berbasis Kelas


Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) menjelaskan bahwa prinsip
umum penilaian berbasis kelas harus memenuhi:

1. Valid (Tepat)
Penilaian harus memberi informasi akurat tentang hasil belajar siswa. Misalnya,
guru ingin mengukur keterampilan peserta didik dalam mengetik sepuluh jari,
kemudian guru menggunakan tes lisan tentang tugas-tugas kesepuluh jari
10

tersebut, maka ada kemungkinan bukan aspek keterampilan yang diukur


melainkan aspek pemahaman tentang tugas-tugas kesepuluh jari tersebut dalam
mengetik.

2. Mendidik

Penilaian harus memberi sumbangan positif terhadap pencapaian hasil belajar


siswa. Penilaian harus dinyatakan dan dapat dirasakan seabagai penghargaan
yang motivasi bagi siswa yang berhasil dan menjadi pemicu semangat untuk
meningkatkan hasil belajar bagi yang kurang berhasil.
3. Berorientasi pada kompetensi
Penilaian berbasis kelas dilakukan dalam rangka membantu peserta didik
mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator pencapaian hasil
belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum berbasis kompetensi.

4. Adil dan objektif


Penilaian harus adil dan objektif terhadap semua siswa dan tidak membeda-
bedakan latar belakang siswa yang tidak berkaitan dengan pencapaian hasil
belajar. Untuk itu, guru perlu membuat perencanaan penilaian yang jelas,
komprehensif dan operasional, serta menetapkan kriteria dalam mmbuat
keputusan.
5. Terbuka
Kriteria penilaian hendaknya terbuka bagi berbagai kalangan sehingga
keputusan tentang keberhasilan siswa jelas bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
6. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, teratur, terus-menerus, dan
berkesinambungan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan
11

kemajuan belajar siswa. Hasil penilaian perlu dianalisis dan ditindaklanjuti.


Penilaian hendaknya merupakan bagian integral dari proses pembelajaran.
7. Menyeluruh
Penilaian terhadap hasil belajar siswa harus dilaksanaan menyeluruh, utuh, dan
tuntas yang mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dampak pengiring,
dan metakognitif serta berdasarkan pada berbagai teknik dan prosedur penilaian
dengan berbagai bukti hasil belajar siswa.
8. Bermakna
Penilaian hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindaklanjuti oleh pihak-
pihak yang berkepentingan. Hasil penilaian mencerminkan gambaran yang utuh
tentang prestasi siswa yang mengandung informasi keunggulan dan kelemahan,
minat dan tingkat penguasaan siswa dalam pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.

Prinsip khusus penilaian berbasis kelas adalah sebagai berikut:


1. Jenis penilaian yang digunakan harus memberikan kesempatan terbaik kepada
siswa untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui dan pahami, serta
mendemonstrasikan kemampuannya. Implikasi dari prinsip ini adalah:
a. Pelaksanaan penilaian berbasis kelas hendaknya dalam suasana yang
bersahabat dan tidak mengancam.
b. Semua siswa memperoleh kesempatan dan perlakuan yang sama dalam
mengikuti pembelajaran dan selama proses penilaian.
c. Siswa memahami secara jelas apa yang dimaksud dalam penilaian.
d. Kriteria untuk mebuat keputusan atas hasil penilaian hendaknya
disepakati dengan orang tua/wali.

2. Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur penilaian dan pencatatan


secara tepat. Implikasi dari prinsip ini adalah:
a. Prosedur penilaian harus dapat diterima dan dipahami secara gelas oleh
guru
12

b. Prosedur penilaian dan catatan harian hasil belajar siswa hendaknya


mudah dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran dan
tidak menggunakan waktu yang berlebihan
c. Catatan harian harus mudah dibuat, mudah dipahami, dan bermanfaat
untuk perencanaan pembelajaran
d. Informasi yang diperoleh untuk menilai semua pencapaian belajar siswa
dengan berbagai cara harus digunakan sebagaimana mestinya
e. Penilaian pencapaian hasil belajar yang bersifat positif untuk
pembelajaran selanjutnya perlu direncanakan oleh guru dan siswa
f. Klasifikasi dan kesulitan belajar harus ditentukan sehingga siswa
mendapatkan bimbingan dan bantuan belajar yang sewajarnya
g. Hasil penilaian hendaknya menunjukkan kemajuan dan keberlanjutan
pencapaian hasil belajar siswa
h. Penilaian semua aspek yang berkaitan dengan pembelajaran, misalnya
efektivitas pembelajaran dan kurikulum perlu dilaksanakan
i. Peningkatan keahlian guru sebagai konsekuensi dari diskusi pengalaman
dan membandingkan metode dan hasil penilaian perlu dipertimbangkan
j. Pelaporan penampilan siswa kepada orang tua atau wali dan atasannya
(kepala sekolah, pengawas) dan instansi lain yang terkait seharusnya
dilaksanakan.

F. Manfaat Hasil Penilaian Berbasis Kelas


Penilaian berbasis kelas sangat bermanfaat bagi guru, orang tua, dan peserta
didik. Bagi guru, penilaian ini bermanfaat untuk mengetahui kemajuan dan hasil
belajar peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan unpan balik untuk
perbaikan proses pembelajaran, menetukan kenaikan kelas, dan memotivasi peserta
didik untuk belajar lebih baik.
Bagi orang tua, penilaian ini, bermanfaat untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan anaknya, memberikan bimbingan, dan merangsang orang tua untuk
13

menjalin komunikasi dengan pihak sekolah dalam rangka perbaikan hasil belajar
anaknya.
Bagi peserta didik, penilaian ini, bermanfaat untuk memantau hasil pencapaian
kompetensi secara utuh, baik yang menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan nilai-nilai.
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2002) dalam dokumen “Kurikulum
Berbasis Kompetensi” mengemukakan hasil penilaian berbasis kelas berguna untuk:
1. Umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kemampuan dan
kekurangannya, sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil
belajarnya.
2. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar peserta didik
sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remediasi untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya.
Memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki program pembelajaran
di kelas.

G. Jenis-Jenis Pernilaian Berbasis Kelas


1. Tes Tertulis
Merupakan alat penilaian berbasis kelas yang penyajiannya maupun
penggunaannya dalam bentuk tertulis baik dalam bentuk pilihan ganda atau
esai.
2. Tes Perbuatan
Dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang memungkinkan
terjadinya praktek.
3. Pemberian Tugas
Dilakukan untuk semua mata pelajaran dari awal sampai akhir sesuai dengan
materi pelajaran dan perkembangan peserta didik. Hal-hal yang diperhatikan
dalam pemberian tugas:
a. Banyak nya tugas tidak memberatkan siswa.
14

b. Jenis dan materi pemberian tugas harus didasarkan pada tujuan pada
tujuan pemberian tugas yaitu melatih siswa memperkaya wawasan
pengetahuan.
c. Pemberian tugas dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung
jawab serta keman dirian.

4. Penilaian Proyek
Penilaian berbasis kelas terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam waktu
tertentu dilakukan mulai dari pengumpulan pengorganisasian,
pengevaluasian ,hingga penyajian data.
5. Penilaian Produk
Penilaian berbasis kelas terhadap penguasaan keterampilan dalam membuat
suatu produk (proses) dan penilaian kualitas hasil kerja peserta didik. Dalam
penilaian produk terdapat dua konsep, yaitu pemilihan, cara menggunakan
alat, dan prosedur kerja dan kualitas teknik maupun estetik suatu karya atau
produk.
Pelaksanaan penilaian produk meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Tahap persiapan, yaitu siswa dapat dinilai dalam kemampuan
membuat perencanaandan mendesain produk.
b. Tahap produksi, yaitu siswa dapat dinilai dalam menggunakan bahan,
alat, dan teknik.
c. Tahap refleksi, yaitu siswa dapat dinilai dalam hal estetika,
kesempurnaan produk fungsional, keorisinilan.
6. Penilaian Sikap
Penilaian sikap merupakan penilaian berbasis kelas terhadap suatu konsep
psikologi yang komplek. Obyek penilaian sikap antara lain, sikap terhadap
mata pelajaran, sikap terhadap guru mata pelajaran, sikap terhadap proses
pembelajaran dan sikap terhadap materi pembelajaran. Untuk pengukura
sikap dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain  observasi perilaku,
pertanyaan langsung, laporan pribadi, dan skala sikap.
15

7. Penilaian Portofolio
Penilaian porto folio merupakan penilaian berbasis kelas terhadap
sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang diambil selama selama proses pembelajaran dan
digunakan guru dan murid untuk mementau perkembangan pengetahuan
,keterampilan ,dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran tertentu.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah pemakalah paparkan di atas maka, secara
umum dapat disimpulkan, bahwa :
1. PBK yaitu suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan
informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dengan
menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan,
bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten, serta mengidentifikasi
pencapaian kompetensi dan hasil belajar pada mata pelajaran yang
dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus
telah dicapai disertai dengan petunjuk kemajuan belajar peserta didik
dan pelapornya.
2. Fungsi PBK diantaranya adalah fungsi bagi peserta didik dan guru.
3. Tujuan PBK ada tujuan secara umum dan tujuan khusus.
4. Kegunaan evaluasi bagi evaluator adalah guna memperoleh informasi,
mengetahui relevansi antara program pendidikan dengan tujuan
16

pendidikan dan juga untuk melakukan usha perbaikan, penyesuaian dan


penyempurnaa program pendidikan.
5.  Aspek-aspek yang dinilai adalah kumpulan kerja peserta didik
(portofolio), hasil karya (product), penugasan (project), kinerja
(performance), tindakan (action), dan tes tertulis subjektif, objektif, dan
proyektif).
6. Bentuk-bentuk penilaian PBK adalah: Kuis, pertanyaan lisan, ulangan
harian, tugas individu, tugas kelompok, ulangan semester, ulangan
kenaikan, dan response atau ujian praktik.
7. Prinsip umum dari penilaian adalah: Valid, mendidik, berorientasi pada
kompetensi, adil, objektif, terbuka, berkesinambungan, menyeluruh
bermakna
B. Saran
Dilihat dari isi kandungan yang pemakalah bahas, pemakalah merasa
bahwa pembahasan ini sangat bermanfaat bagi kita semua, kususnya bagi
kami sebagai pemakalah, sebab pemakalah yakin kalau kita mempunyai
sedikit banyaknya ilmu pengetahuan , maka seseorang itu akan sangat
mudah untuk mencapai hidup bahagia di dunia dan di ahirat.
17

DAFTAR PUSTAKA

Maftuhin, Ahmad. Penilaian Berbasis Kelas. Diakses pada 18 Desember 2021 dari
https://www.academia.edu/12046471/Penilaian_Berbasis_Kelas

Supardan. 18 Januari 2014. Penilaian Berbasis Kelas. Diakses pada 17 Desember


2021 dari https://supardan103.blogspot.com/2014/01/penilaian-berbasis-kelas.htm

Yosi. 2016. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas. Diakses pada 17 Desember 2021
dari https://www.e-jurnal.com/2014/02/pengertian-penilaian-berbasis-kelas.html

Anda mungkin juga menyukai