Oleh :
Maret, 2020
1
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Prinsip penilaian dalam Penilaian Berbasis Kelas terfokus pada 5 hal. Dan
lima hal ini menjadi pembeda antara paradigma lama dan sekarang. yaitu;
1. Tujuan penilaian
Paradigma lama menekankan bahwa tujuan penilaian bersifat
menghakimi dan memfonis siswa. Tujuan penilaian berubah untuk
mengetahui perkembangan siswa
2. Pelaksanaan penilaian dalam paradigma lama di pandang sebagai akhir
dari satuan pembelajaran, tetapi dalam paradigma baru, pelaksanaan
penilaian terintegrasi dalam proses pembelajaran
3. Jenis penilaian yang dulu bersifat tertentu dan tunggal, berubah
menjadi berfariasi dan komprehensif. Halini berarti guru tidak boleh
hanya menggunakan satu jenis penilaian misalnya ulangan akhir
5
semesterbsaja, untuk menentukan keberhasilan pencapaian belajar
siswa.
4. Cara penilaian dalam paradigma lama hanya dilakukan oleh guru,
sedangkan dalam paradigma baru penilaian harus melibatkan siswa
5. Penilaian yang dulu hanya di gunakan untuk menetukan prestasi siswa,
bergeser kegunaanya yaitu untuk menentukan ketercapaian kompetensi
siswa
6
5. Informasi semua aspek kemajusn setiap siswa, dan pada gilirannya
guru dapat membantu pertumbuhannya secara efektif untuk menjadi
anggota masyarakat dan pribadi yang utuh.
6. Bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau jabatan yang sesuai
dengan guru adalah untuk membantu ketrampilan, minat, dan
kemampuan.
D. Obyek Penilaian Berbasis Kelas
7
a. Tingkatan hafalan, mencakup kemampuan menghafal verbal atau
menghafal paraphrase materi pembelajaran berupa fakta, konsep,
prinsip dan prosedur.
b. Tingkatan pemahaman, meliputikemampuan membandingkan,
mengidentifikasi karakteristik, menggenerelalisasi, dan
menyimpulkan.
c. Tingkatan aplikasi, menyangkup kemampuan menerapkan rumus,
dalil atau prinsip terhadap kasus kasus nyata yang terjadi di
lapangan
d. Tingkatan analisis meliputi kemampuan mengklasifikasikan,
menggolongkan, memerinci,mengurai suatu sobyek.
e. Tingkatan sintesis, meliputi kemampuan memadukan berbagai
unsur atau komponen, menyusun, membentuk bangunan,
mengarang, melukis, menggambar, dan sebagainya.
f. Tingkatan evaluasi/penilaian mencangkup kemampuan menilai
terhadap objek studi dengan menggunakan kriteria tertentu.
2. Domain psikomotor, yang meliputi;
a. Tingkatan penguasaan gerakan awal berisi kemampuan peserta
didik dalam menggerakan sebagian anggota badan
b. Tingkatan gerakan semirutin meliputi kemampuan melakukan atau
menirukan gerakan yang melibatkan seluruh anggotabadan
c. Tingkatan gerakan rutin berisi kemampuan melakukan gerakan
secara menyeluruh dengan sempurna dan sampai pada tingkatan
otomatis.
3. Domain afektif, yang meliputi;
a. Memberikan respon atau reaksi terhadap nilai yang di hadapkan
kepadanya.
b. Menikmati atau menerima nilai, norma, serta objek yang
mempunyai nilai etika dan estetika
c. Menilai (valuating) di tinjau dari segi baik – buruk, adil-tidak adil,
indah – tidak indah, terhadap subjek studi
8
d. Menerapkan atau mempraktikan nilai, norma, etika, dan estetika
dalam perilaku kehidupan sehari hari
F. Bentuk Dan Jenis Penilaian Berbasis Kelas
Dalam penilaian berbasis kelas terdapat dua bentuk penilaian yaitu
penilaian non tes dan tes. jenis penilaian non tes diantaranya skala sikap,
cek list, kuesioner, studi kasus, dan porto folio. Sedangkan penilaian
bentuk tes dapat berupa tes tertulis, tes perbuatan, dan tes lisan.
1. Tes tertulis
Penilaian bentuk tes tertuls ini di lakukan untuk mengukur hasil
belajar yang bersifat kompleks. Tes tertulis biasanya dilaksanakan
secara kelompok dengan mengambil tempat di suatu ruangan tertentu.
guru dalam hal ini berperan sebagai penyusun teks, pelaksana ujian,
pengawas, korektor, pengolah hasil, dan sekaligus penentu keputusan.
2. Tes perbuatan.
Penilaian perbuatan adalah penilaian tindakan atau tes praktik
yang secara efektif dapat dimanfaatkan untukkepentingan
pengumpulan berbagai informasi tentang bentuk bentuk perilaku yang
di harapkan muncul dalam diri peserta didik (ketrampilan). Alat yang
dipergunakan adalah lembar pengamatan.
Tes perbuatan dapat dipergunakan untuk menilai mutu suatu
pekerjaan yang yang telah selesai di kerjakan, ketrampilan , dan
ketepatan menyelesaikan suatu pekerjaan, kecepatan dan kemampuan
merencanakan sesuatu pekerjaan.
3. Tes lisan
Penilaian dalam bentuk lisan di gunakan untuk mengevaluasi
hasil belajar dalam bentuk kemampuan mengemukakan ide dan
pendapat secara lisan. Bagi bidang studi yang menuntut ketrampilan
untuk berhubungan dengan orang lain, seperti pengetahuan sosial
misalnya, tes lisan memiliki kedudukan yang cukup penting. untuk
melaksanakan tes lisan, diperlukan alat tes berupa soal lisan. tes lisan
jika di susun dengan baik maka ia tidak hanya dapat berfungsi sebagai
9
alat evaluasi belajar akan tetapi dapat juga berfungsi sebagai alat
bantu mengajar.
10
BAB III
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini pasti masih sangat jauh dari kata baik,
meskipun kami sudah berusaha membuat semaksimal mungkin. Maka kami
kelompok 6 memohon masukan saran yang membangun agar makalah ini bisa
menjadi lebih baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
http: //etawijayanti.blogspot.com/2013/04/12-15.htm?m=1
https: // agroedupolitan .blogspot.com/2018/05/makalah-penilaian-
berbasis-kelas.htm?m=1
12