Anda di halaman 1dari 11

PAPER

EVALUASI PEMBELAJARAN

OLEH :
KELOMPOK 3
1. ARNI PATIUNG
2. DWI KHOIRRAWATI
3. FAHRIA SYAMSUDIN
4. HERMAN PATANDEAN
5. MUKHLIS
6. NEVRIA NINGSIH
7. ANDRIANO TUAKORA
8. MICHAEL RIONALDO
9. LIA FEBRIYANTI

PENDIDIKAN PROFESI GURU ( PPG ) PRAJAB 3T


UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH ( UNIMUDA) SORONG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam keseluruhan proses belajar
mengajar. Penilaian harus dipandang sebagai salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
proses dan hasil pembelajaran, bukan hanya sebagai cara untuk menilai keberhasilan belajar
siswa.
Kegiatan penilaian harus mampu memberikan informasi yang membantu guru
meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu siswa mencapai perkembangan
pendidikannya secara optimal.
Pada pelaksanaannya, informasi yang akan dijadikan dasar menentukan nilai dapat
diperoleh melalui berbagai cara sesuai dengan tujuan dari penilaian itu sendiri. Secara umum
cara-cara mengumpulkan data yang dianggap sahih adalah melalui teknik tes atau teknik
bukan tes.
Alat penilaian yang digunakan hanya mungkin dapat mengungkap sebagian tingkah
laku dari keseluruhan hasil belajar yang sebenarnya. Penilaian yang baik harus menilai hasil-
hasil yang autentik dan hal ini dilakukan dengan mengetes manakah hal itu dapat
ditransferkan. Penilaian harus dilakukan dengan tepat, teliti, dan objektif terhadap hasil
belajar sehingga dapat menjadi alat untuk mengecek kemampuan siswa dalam belajarnya dan
mempertinggi prestasi belajarnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup pembelajaran ?
2. Apa yang dimaksud dengan penilaian berbasis kelas ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. RUANG LINGKUP PENILAIAN
1. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan
posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata
pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.
a. Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,
penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang
digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan
pendidik.
1. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap
dan perilaku.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan :
1. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan
suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
3. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan
seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam
kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan
kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
B. PENILAIAN BERBASIS KELAS
1. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru dalam rangka
proses pembelajaran. Penilaian berbasis kelas merupakan proses pengumpulan dan
penggunaan informasi dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk
menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
Dalam implementasi penilaian berbasis kelas, terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
1. Penilaian prestasi belajar (achievment assesment), yaitu suatu teknik penilaian yang
digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian prestasi belajar peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
2. Penilaian kinerja (performance assesment), yaitu suatu penilaian yang digunakan untuk
mengetahui tingkat penguasaan keterampilan peserta didik melalui tes penampilan kerja
nyata.
3. Penilaian alternatif (alternative assesment), yaitu suatu teknik penilaian yang digunakan
sebagai alternatif di samping teknik penilaian yang lain.
4. Penilaian autentik (authentic assesment), yaitu suatu teknik penilaian yang digunakan
untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi peserta didik berupa kemampuan nyata,
bukan sesuatu yang dibuat-buat.
5. Penilaian portofolio (portfolio assesment), yaitu suatu teknik penilaian yang digunakan
untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi dan perkembangan peserta didik
berdasarkan kumpulan hasil kerja dari waktu ke waktu.
2. Tujuan dan Fungsi Penilaian Berbasis Kelas
Secara umum semua jenis penilaian berbasis kelas bertujuan untuk menilai hasil
belajar peserta didik di sekolah, mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan
kepada masyarakat, dan untuk mengetahui ketercapaian pendidikan secara umum. Penilaian
berbasis kelas bertujuan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik,
mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik/ perbaikan proses pembelajaran,
penentuan kenaikan kelas; dan memotivasi belajar peserta didik dengan cara mengenal dan
memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
Fungsi penilaian berbasis kelas bagi peserta didik dan guru adalah untuk:
1. Membantu peserta didik dalam mewujudkan dirinya dengan mengubah atau
mengembangkan perilakunya ke arah yang lebih baik
2. Membantu peserta didik mendapat kepuasan atas apa yang dikerjakannya
3. Membantu guru menetapkan apakah strategi, metode, dan media mengajar yang
digunakan telah memadai
4. Membantu guru dalam membuat pertimbangan dan keputusan administrasi.
3. Objek Penilaian Berbasis Kelas
Sesuai dengan petunjuk pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang
dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, maka objek penilaian berbasis kelas
adalah sebagai berikut:
1. Penilaian kompetensi dasar mata pelajaran, yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik
menyelesaikan suatu aspek mata pelajaran tertentu.
2. Penilaian kompetensi rumpun pelajaran, yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai-
nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang seharusnya dicapai
oleh peserta didik setelah menyelesaikan rumpun pelajaran.
3. Penilaian kompetensi lintas kurikulum, yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai-nilai
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang mencakup kecakapan
belajar sepanjang hayat dan kecakapan hidup yang harus dicapai oleh peserta didik
melalui pengalaman belajar secara berkesinambungan.
4. Penilaian kompetensi tamatan, yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta didik
menyelesaikan jenjang tertentu.
5. Penilaian terhadap pencapaian keterampilan hidup. Kecakapan hidup yang dimiliki
peserta didik melalui berbagai pengalaman belajar perlu dinilai sejauh mana
kesesuaiannya dengan kebutuhan mereka untuk dapat bertahan dan berkembang dalam
kehidupannya di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Jenis-jenis kecakapan
hidup yang perlu dinilai, antara lain keterampilan diri, keterampilan berfikir rasional,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, keterampilan vokasional.
4. Ranah Penilaian Berbasis Kelas
1. Ranah Kognitif, meliputi hal-hal berikut:
a. Tingkatan hafalan, mencakup kemampuan menghafal verbal atau menghafal paraphrase
materi pelajaran berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
b. Tingkatan pemahaman, meliputi kemampuan membandingkan (menunjukkan persamaan
dan perbedaan), mengidentifikasi karakteristik, menggeneralisasi, dan menyimpulkan.
c. Tingkatan aplikasi, meliputi kemampuan menerapkan rumus, dalil, atau prinsip terhadap
kasus-kasus nyata yang terjadi di lapangan.
d. Tingkatan analisis, meliputi kemampuan mengklasifikasi, menggolongkan, memerinci,
mengurai suatu objek
e. Tingkatan sintesis, meliputi kemampuan memadukan berbagai unsure atau komponen,
menyusun, membentuk bangunan, mengarang, melukis, menggambar, dan sebagainya.
f. Tingakatan evaluasi/ penilaian mencakup kemampuan menilai terhadap objek studi
dengan menggunakan kriteria tertentu.
Untuk mengukur penguasaan kognitif dapat digunakan tes lisan di kelas, tes tertulis,
dan portofolio.
2. Ranah Psikomotor
a. Tingakatan penguasaan gerakan awal berisis kemampuan peserta didik dalam
menggerakkan sebagian anggota badan
b. Tingkatan gerakan semi rutin, meliputi kemampuan melakuakn atau menirukan gerakan
yang melibatkan seluruh anggota badan
c. Tingkatan gerakan rutin, berisi kemampuan melakukan gerakan secara menyeluruh
dengan sempurna dan sampai pada tingkatan otomatis. Alat penilaian yang digunakan
untuk mengukur domain psikomotor adalah tes penampilan atau kinerja yang telah
dikuasai oleh peserta didik, seperti tes paper and pencil, tes identifikasi, tes simulasi, dan
tes petik kerja.
3. Ranah Afektif
Berkenaan dengan ranah afektif ada dua hal yang harus dinilai. Pertama, kompetensi
afektif yang ingin dicapai dalam pembelajaranb meliputi tingkatan pemberian respon,
apresiasi, penilaian dan internalisasi. Kedua, sikap dan minat peserta didik terhadap mata
pelajaran dan proses pembelajaran. Sikap peserta didik terhadap pelajaran bisa positif, bisa
negative atau netral. Beberapa jenis skala sikap dapat digunakan, antara lain skala likert, skala
Thurstone, skala perbedaan semantik, skala Bogardus, dan skala Chapin.

5. Prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas


1. Valid (tepat). Dalam prinsip ini, alat ukur yang digunakan dalam penilaian berbasis kelas
harus betul-betul mengukur apa yang hendak diukur.
2. Mendidik. Di dalam penilaian berbasis kelas, guru harus dapat memberikan penghargaan,
motivasi dan upaya-upaya mendidik lainnya kepada peserta didik yang berhasil serta
membangkitkan semangat bagi peserta didik yang kurang berhasil.
3. Berorientasi pada kompetensi. Semua pendekatan, model, teknik, bentuk, dan format
penilaian berbasis kelas harus diorientasikan pada kompetensi.
4. Adil dan objektif. Guru sebagai penilai tetap harus dituntut nberbuat adil dan bersikap
objektif terhadap semua peserta didik.
5. Terbuka. Sistem dan hasil penilaian berbasis kelas tidak boleh disembunyikan atau
dirahasiakan oleh guru.
6. Berkesinambungan. Penilaian berbasis kelas tidak hanya dilakukan pada akhir kegiatan
pembelajaran saja, tetapi harus dimulai dari awal sampai akhir pembelajaran, terencana,
bertahap, dan berkesinambungan.
7. Menyeluruh. Penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta didik harus dilakukan
secara menyeluruh, utuh dan tuntas, baik yang berkenaan dengan domain kognitif, afektif
namupun psikomotor.
8. Bermakna. Penilaian berbasis kelas harus memberikan makna kepada berbagai pihak
untuk melihat tingkat perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik sehingga hasil
penilaian dapat ditindaklanjuti, terutama bagi guru, orang tua, dan peserta didik.
6. Manfaat hasil penilaian berbasis kelas
Penilaian berbasis kelas sangat bermanfaat bagi guru, orang tua, dan peserta
didik.Bagi guru, penilaian berbasis kelas bermanfaat untuk mengetahuib kemajuan dan hasil
belajar peserta didik, mendiaknosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk
perbaikan proses pembelajaran, menentukan kenaikan kelas, dan memotifasi peserta didik
untuk belajar lebih baik. Bagi orang tua, penilaian berbasis kelas bermanfaat untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan anaknya, peringkat anaknya dikelas, memberikan
bimbingan, dan merangsang orang tua untuk menjalin komunikasi dengan pihak sekolah
dalam rangka perbaikan hasil belajar anaknya. Bagi peserta didik, penilaian berbasis kelas
bermanfaat untuk memantau hasil pencapaian kompetensi secara utuh, baik yang menyangkut
aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan lainnya.
Pusat kurikulum Balitbang Depdiknas (2000) dalam dokumen “Kurikulum Berbasis
kompetensi” mengemukakan hasil penilaian berbasis kelas berguna untuk:
a. Umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kemampuan dan kekurangannya.
b. Memantau kemajuan dan mendiaknosis kemampuan belajar peserta didik
c. Memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki program pembelajaran di kelas.
d. Memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditemukan walaupun
dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda
e. Memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada orang tua dan masyarakat tentang
efektifitas pendidikan.
7. Jenis-jenis penilaian berbasis kelas
Secara umum penilaian berbasis kelas antara lain:
1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan alat penilaian berbasis kelas yang penyajian maupun
penggunaannya dalam bentuk tertulis. Tes tertulis dapat diberikan pada saat ulangan
harian dan ulangan umum. bentuk tes tertulis dapat berupa pilihan ganda, menjodohkan,
benar-salah, isian singkat, dan uraian (esay). Tes tertulis biasanya sangat cocok untuk
hampir semua kompetensi yang terdapat dalam kurikulum.
2. Tes Perbuatan
Tes perbuatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang
memungkinkan terjadinya praktek. Pengamatan dilakukan terhadap perilaku peserta didik
pada saat proses pembelajaran berlangsung.
3. Pemberian Tugas
Pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Banyaknya tugas satu mata pelajaran diusahakan agar tidak memberatkan peserta didik.
b. Jenis dan materi pemberian tugas harus didasarkan kepada tujuan pemberian tugas yaitu
untuk melatih peserta didik menerapkan atau menggunkan hasil pembelajarannya dan
memperkaya wawasan pengetahuannya
c. Diupayakan pemberian tugas dapat mengembangkan kreatifitas dan rasa tanggung jawab
serta kemandirian

4. Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah penilaian berbasis kelas terhadap tugas yang harus
diselesaikan dalam waktu tertentu. Penilaian proyek dilakukan mulai dari pengumpulan,
pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data.
5. Penilaian produk
Adalah penilaian berbasis kelas terhadap penguasaan keterampilan peserta didik dalam
membuat suatu produk (proses) dan penilaian kwalitas hasil kerja peserta didik (produk)
tertentu.
Pelaksanaan penilaian produk meliputi penilaian berbasis kelas terhadap tahapan-tahapan
sebagai berikut:
a. Tahap persiapan. Menilai keterampilan merencanakan, merancang, mengali, atau
mengembangkan ide.
b. Tahap produksi. Menilai kemampuan memilih dan menggunakan bahan, alat, dan teknik
kerja.
c. Tahap penilaian (Appraisal)
6. Penilaian Sikap
Penialaian sikap dalam berbagai mata pelajaran secara umum dapat dilakukan
berkaitan dengan berbagai objek, sikap antara lain:
a. Sikap terhadap mata pelajaran
b. Sikap terhadap guru mata pelajaran
c. Sikap terhadap proses pembelajaran
d. Sikap terhadap materi pembelajaran
e. Sikap berhubungan dengan nilai-nilai yang ingin di tanamkan dalam diri peserta didik
melalui materi tertentu
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan berbagai cara:
a. Observasi perilaku
b. Pertanyaan langsung
c. Laporan pribadi
d. Penggunaan skala sikap
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berbasisi kelas terhadap sekumpulan karya
peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses
pembelajaran dalam kurun waktu, digunakan oleh guru dan peserta didika untuk
memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didi dalam mata
pelajaran tertentu.

III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan
posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa hasil diskusi kami ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang “ Ruang
Lilngkup Penilaian dan Penilaian Berbasis Kelas”. Saran dan kritik sangat diharapakan
demi kesempurnaan papaer dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.salamedukasi.com/2014/07/ruang-lingkup-teknik-dan-syarat.html

http://karyailmu99.blogspot.com/2016/08/penilaian-berbasis-kelas-evaluasi.html

Anda mungkin juga menyukai