Anda di halaman 1dari 4

Nadia Pofylia Dianti 1931611035

A. Prinsip-Prinsip Penilaian

1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur;

2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai;

3. Adil berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender;

4. Terpadu, berarti penilaian oleh guru merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran;

5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;

6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh guru mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik;

7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku;

8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan. Dalam hal ini, kriteria yang dimaksudkan adalah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). KKM mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan
karakteristik siswa dan karakteristik materi pelajaran;

9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.

B. Penilaian Matematika

1. Konsep penilaian dalam matematika

Sistem penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar Penilaian Pendidikan merupakan kriteria,
prosedur, mekanisme, dan instrumen dalam penilaian hasil belajar siswa. Menurut Kunandar
(2013; 35) dalam Fajar dan Apriliana (2014;35) menyatakan bahwa sistem penilaian menjamin
perencanaan pendidikan siswa sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan
prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan penilaian siswa secara profesional, efektif, efisien,
edukatif, dan sesuai dengan konteks sosial budaya, dan pelaporan hasil penilaian siswa secara
objektif, akuntabel, dan informatif. Penilaian yang dilakukan oleh guru meliputi aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian untuk aspek pengetahuan dan keterampilan
dilakukan terhadap penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran.

2. Teknik dan Instrumen Penilaian

Penilaian menggunakan berbagai instrumen tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau


kelompok, dan bentuk lainnya yang disesuaikan dengan perkembangan peserta didik.

a. Penilaian sikap

Penilaian sikap pada mata pelajaran matematika dilakukan harus melalui perencanaan-
perencanaan diawali dengan mengidentiikasi sikap pada KI - 1 dan KI - 2 serta sikap yang
diharapkan oleh sekolah yang tercantum dalam KTSP. Sikap yang dinilai adalah sikap
spiritual dan sikap sosial yang muncul secara alami selama pembelajaran.Penilaian sikap
dilakukan dengan teknik observasi dan teknik lain yang relevan. Teknik penilaian observasi
dapat menggunakan instrumen berupa lembar observasi atau bentuk jurnal. Teknk penilaian
lain adalah penilaian diri dan antar teman.

Contoh lembar observasi sikap siswa dalam diskusi kelompok

No Tanggal Nama Peserta Catatan Perilaku Butir Sikap Tindak Lanjut


Didik

1.

2.

b. Penilaian pengetahuan

Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui penguasaan


siswa yang meliputi baik pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural, serta
kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan
berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik
kompetensi yang akan dinilai. Dalam penilaian pengetahuan dapat dilakukan dengan
beberapa teknik, seperti:

1) Tes tertulis

a) Pilihan ganda
Soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang
lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.

b) Benar salah

Salah satu fungsi bentuk soal benar-salah adalah untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam membedakan antara fakta dengan pendapat.

c) Menjodohkan

Bentuk soal seperti ini sangat baik untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam
mengidentifikasi hubungan antara dua hal.

d) Melengkapi

Soal bentuk melengkapi (completion) dikemukakan dalam kalimat yang tidak


lengkap.

e) Uraian

Secara umum tes uraian ini adalah pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan,
membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan
tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.

2) Tes lisan

Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara lisan dan siswa
merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Selain bertujuan mengecek penguasaan
pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, tes lisan dapat menumbuhkan sikap
berani berpendapat, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
Contoh tes lisan:

a.

3) Penugasan

Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau


memfasilitasi siswa memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan untuk
mengukur pengetahuan dapat dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment of
learning). Sedangkan penugasan untuk meningkatkan pengetahuan diberikan sebelum
dan/atau selama proses pembelajaran (assessment for learning). Tugas dapat dikerjakan
baik secara individu maupun kelompok sesuai karakteristik tugas yang diberikan.

c. Penilaian keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui keterampilan
siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam berbagai
macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan
dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain:

1) Penilaian kinerja

Penilaian kinerja adalah penilaian untuk mengukur capaian pembelajaran yang berupa
keterampilan proses dan/atau hasil (produk). Dengan demikian, aspek yang dinilai
dalam penilaian kinerja adalah kualitas proses mengerjakan/melakukan suatu tugas atau
kualitas produknya atau kedua-duanya. Contoh keterampilan proses adalah
keterampilan melakukan tugas/tindakan dengan menggunakan alat dan/atau bahan
dengan prosedur kerja tertentu, sementara produk adalah sesuatu yang dihasilkan dsri
sebuah tugas.

2) Penilai project

Penilaian projek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam
periode/waktu tertentu. Penilaian projek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau
beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran.Tugas tersebut berupa
rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data,
pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan.

3) Portofolio

Penilaian portofolio (portfolio assesment) merupakan salah satu bentuk “performance


assesment”. Portofolio (portfolio) adalah kumpulan hasil tugas/tes atau hasil karya
peserta ddik yang dikaitkan dengan standar atau kriteria yang telah ditentukan. Dengan
kata lain, model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik
dalam membangun dan merefleksi suatu pekerjaan/tugas atau karya melalui
pengumpulan (collection) hasil karaya peserta didik yang sistematis dalam satu periode.

Sumber: C, Fajar dan P, Apriliana. 2014. PENILAIAN AUTENTIK MATA PELAJARAN MATEMATIKA
KURIKULUM 2013 GURU KELAS IV KOTA SEMARANG. Vol 4(2): 35-42.

As'ari, A.R, Tohir, M; dkk. 2017. Buku Guru Matematika. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai