Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

A. Kompetensi
Setelah mengikuti pembelajaran mahasiswa mampu mendeskripsikan konsep dasar
evaluasi pembelajaran
B. Indikator
Setelah mengikuti pembelajaran konsep dasar penilaian, mahasiswa mampu:
1. Membedakan pengukuran, penilaian dan tes melalui deskripsi pengerian masing-
masing
2. Mengidentidikan fungsi, tujuan, prinsip dan prosedur penilaian
3. Membedakan 3 jenis pendekatan Penilaian (AoL, AaL, AfL) ditinjau dari pengertian
dan tujuannya
4. Mendeskripsikan sistem penilaian (PAP dan PAN)

URAIAN MATERI
A. Konsep Dasar Penilaian
1. Pengertian pengukuran, penilaian, dan tes.
a. Pengukuran
Pengukuran adalah prosedur apapun yang memungkinkan kita untuk
melampirkan angka ke karakteristik orang, objek, dan lain-lain menurut aturan
yang ditetapkan. Pengukuran juga dapat diartikan proses menetapkan angka
untuk mewakili siswa prestasi atau kinerja menurut aturan tertentu, angka atau
skor menunjukkan sejauh mana seorang pelajar memiliki karakteristik atau
sifat tertentu (Brookhart & Nitko dikutip dalam Oermann, 2009). Pendapat
yang sama dikemukakan oleh Wiersma & Jurs dalam Arifin (2012) bahwa
secara teknis, pengukuran adalah peralihan dari angka ke objek atau peristiwa
sesuai dengan aturan yang memberikan makna angka secara kuantitatif.
Ahmann dan Glock dikutip dalam Arifin (2012) menjelaskan dalam analisis
terakhir, pengukuran hanya bagian yang sangat substansial dari evaluasi.
Pengukuran menyediakan informasi, dimana evaluasi dapat didasarkan pada
pengukuran pendidikan yaitu proses yang berusaha untuk mendapatkan
representasi secara kuantitatif tentang sejauh mana suatu ciri yang dimiliki oleh
peserta didik.
b. Penilaian
Istilah penilaian merupakan alih Bahasa dari istilah assessment. Penilaian
adalah tentang mengumpulkan informasi. Informasi yang dikumpulkan
didasarkan pada tujuan penilaian. Penilaian untuk pembelajaran melibatkan
interaksi sosial antara guru dan siswa antar siswa yang memiliki visi belajar
bersama. Dalam hal ini, penilaian adalah pengumpulan yang disengaja dan
terencana dari berbagai informasi dari siswa yang membantu mereka
memahami pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mereka, termasuk
kekuatan dan kelemahan, nilai, dan sikap.
Menurut Bookhart dan Nitko dalam Oermann (2009), penilaian itu
memberikan informasi tentang kebutuhan belajar bersifat diagnostik, guru
menggunakan informasi itu untuk memutuskan konten dan instruksional yang
sesuai kegiatan bagi siswa untuk memenuhi hasil belajar. Sementara itu,
Anthony J. Nitko menjelaskan penilaian adalah suatu proses untuk memperoleh
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan tentang peserta didik,
kurikulum, program, dan kebijakan pendidikan. Dalam hubungannya dengan
proses dan hasil belajar, penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau
kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan
informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat
keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.
c. Tes
Tes merupakan prosedur sistematis untuk pengambilan sampel perilaku,
keterangan, pengetahuan, dan lain-lain. Tes sering digunakan sebagai strategi
penilaian. Tes biasanya juga digunakan untuk menilai pengetahuan dan
ketrampilan siswa sebelum pengajaran, yang memungkinkan guru untuk
mengarahkan instruksi untuk kebutuhan peserta didik. Brookhart & Nitko
dikutip dalam Oermann (2009) mendefinisikan tes sebagai instrument atau
prosedur untuk menggambarkan karakteristik seorang siswa. Sementara itu, S.
Hamid Hasan dikutip dalam Arifin (2012) menjelaskan tes adalah alat
pengumpulan data yang dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat terlihat
dari kontruksi butir (soal) yang dipergunakan. Dengan demikian, tes pada
hakikatnya adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek
perilaku tertentu.

1
2. Fungsi, tujuan, prinsip dan prosedur penilaian pembelajaran
a. Fungsi
Penilaian berfungsi sebagai kegiatan sistematis yang digunakan oleh guru
dan siswa dalam mengumpulkan informasi, menganalisis dan
menginterpretasinya, membuat kesimpulan, membuat keputusan, serta
mengambil tindakan yang tepat dalam meningkatkan pengajaran dan
pembelajaran. Fungsi penilaian pada dasarnya yaitu untuk membuat penilaian
tentang kinerja individu atau efektivitas sistem, dan untuk meningkatkan
pembelajaran. Penilaian juga berfungsi untuk menilai kualitas pekerjaan, untuk
membimbing dan mempromosikan pembelajaran, dan untuk mengidentifikasi
langkah berikutnya yang harus diambil.
b. Tujuan
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan.
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu.
Tujuan penilaian adalah untuk belajar, dan untuk mengambil makna yang
lebih besar. Penilaian untuk pembelajaran mencakup interaksi sosial antara
guru dan siswa yang memiliki tujuan bersama untuk belajar. Penilaian adalah
bagian dari proses pengajaran dan pembelajaran dan dilakukan untuk
mendukung pembelajaran. Dalam penilaian kelas pembelajaran, para guru
menggunakan kegiatan penilaian dan strategi, untuk mendapatkan gambaran
komprehensif dari bagaimana siswa mereka belajar. Para guru menganalisis
dan menafsirkan informasi dan menggunakannya untuk pemantauan dan
menyesuaikan instruksi, juga memberikan umpan balik kepada siswa. Para
siswa adalah penyedia informasi yang aktif bukan hanya mereka yang terlibat
dalam kegiatan pengajaran dan pembelajaran, tetapi mereka juga menggunakan
penilaian informasi untuk menetapkan tujuan, membuat keputusan

2
pembelajaran berkaitan dengan perbaikan mereka sendiri, dan mengembangkan
pemahaman seperti apa kualitas kerja mereka, dan menilai kemampuan mereka
sendiri.
c. Prinsip
Prinsip penilaian pembelajaran diantaranya yaitu
1. Sahih, artinya penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur
2. Objektif, artinya penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas
3. Adil, artinya penilaian tidak menguntungkan atau merugikan siswa karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender
4. Terpadu, artinya penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran
5. Terbuka, artinya seluruh hal yang berkaitan dengan penilaian pembelajaran
dapat diketahui oleh pihak-pihak yang terlibat
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, artinya penilaian mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan siswa
7. Sistematis, artinya penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku
8. Beracuan kriteria, artinya penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan
9. Akuntabel, artinya penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya

d. Prosedur
1. Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan
dengan urutan:
a) Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah
disusun
b) Menyusun kisi-kisi penilaian
c) Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian
d) Melakukan analisis kualitas instrumen

3
e) Melakukan penilaian
f) Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikanhasil penilaian
g) Melaporkan hasil penilaian
h) Memanfaatkan laporan hasil penilaian
2. Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dengan
mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:
a) Menetapkan KKM
b) Menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran
c) Menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya
d) Melakukan analisis kualitas instrumen
e) Melakukan penilaian
f) Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian
g) Melaporkan hasil penilaian
h) Memanfaatkan laporan hasil penilaian
3. Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan urutan:
a) Menyusun kisi-kisi penilaian
b) Menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya
c) Melakukan analisis kualitas instrumen
d) Melakukan penilaian
e) Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian
f) Melaporkan hasil penilaian
g) Memanfaatkan laporan hasil penilaian

3. Jenis Penilaian
a. Penilaian Formatif
Secara umum, penilaian formatif menyiratkan serangkaian tindakan yang
digunakan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan tujuan
meningkatkan belajar siswa. Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau
kemajuan belajar peserta didik selama proses belajar berlangsung,
penyempurna program pembelajaran, serta untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga hasil belajar peserta didik
dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik. Tujuan utama penilaian

4
formatif adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran, bukan untuk
menentukan tingkat kemampuan peserta didik.
b. Penilaian Sumatif
Penilaian Sumatif dilakukan pada akhir proses pembelajaran. Penilaian ini
digunakan untuk menilai keberhasilan belajar dan sering digunakan untuk
tujuan perbandingan dan seleksi. Penilaian sumatif berarti penilaian yang
dilakukan jika satuan pengalaman belajar atau seluruh materi pelajaran
dianggap telah selesai. Contohnya ujian akhir semester dan ujian nasioanl.
Penilaian sumatif diberikan dengan maksud untuk mengatahui apakah peserta
didik sedah dapat menguasai standar kopetensi yang telah ditetapkan atau
belum. Tujuan penilaian sumatif adalah untuk menentukan nilai (angka)
berdasarkan tingkatan hasil belajar peserta didik yang selanjutnya dipakai
sebagai angka rapot.
c. Penilaian Penempatan
Pada umumnya penilaian penempatan dibuat sebagai prates (pretest).
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah peserta didik telah memiliki
keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program
pembelajaran dan hinggamana peserta didik telah menguasi kompetensi dasar
sebagaimana yang tercantum dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Tujuan yang pertama masalahnya berkaitan dengan
kesiapan peserta didik menghadapi program baru, sedangkan tujuan yang
kedua berkaitan dengan kesesuaian program pembelajaran dengan kemampuan
peserta didik.
d. Penilaian Diagnostik
Penilaian diagnostik dianggap penting agar Anda dapat mengetahui
kesulitan belajar peserta didik berdasarkan hasil penilaian formatif
sebelumnya. Untuk itu, memerlukan sejumlah soal untuk satu bidang yang
diperkirakan merupakan kesulitan bagi peserta didik. Penilaian diagnostik
biasanya dilaksanakan sebelum suatu pelajaran dimulai. Tujuannya adalah
untuk menjajagi pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai oleh
peserta didik, untuk mengidentifikasi masalah atau kesalahan yang dialami
siswa.

Anda mungkin juga menyukai