Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MENGEMBANGKAN PERANGKAT PENILAIAN YANG OTENTIK

DISUSUN OLEH:

WARISMAN 193030210020

DOSEN MK

Supriyadi, S. Pd , M. Pd

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Batasan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

Mengembangkan Perangkat Penilaian Yang Otentik

A. Fungsi Penilaian ,Objek Penilaian,Jenis Alat Penilaian


B. Kriteria Penilaian (PAN dan PAP)
C. Syarat Menyusun Alat Penilaian
D. Soal

BAB III KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan YME atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran. Penilaiansering dianggap


sebagai salah satu dari tiga pilar utama yang menentukan kegiatan pembelajaran. Ketiga pilar
tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan,dan penilaian. Penilaian yang dibuat harus sesuai
dengan perencanaan danpelaksanaan pembelajaran, dengan kata lain sistem penilaian harus
dikembangkansejalan dengan perkembangan model dan strategi pembelajaran.
(Rahayu,2013).Penilaian harus didasarkan pada tujuan pembelajaran secara utuh dan
memilikikepastian kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan proses belajar
yangdilakukan siswa, ataupun kriteria keberhasilan dari kegiatan mengajar yangdilakukan
oleh pendidik, serta keberhasilan program pembelajaran secara keseluruhan.Tidak semua
tujuan dan pengalaman belajar efektif dinilai melalui penilaiantes tulis saja. Karakteristik
pembelajaran sains tidak hanya melibatkan aspekkognitif saja tetapi juga melibatkan aspek
afektif dan psikomotor. Aspekpsikomotor efektif dinilai dengan instrumen berupa tes praktek
(performanceassessment). Aspek afektif siswa dapat dinilai dengan instrumen skala
sikapUntuk memperoleh hasil penilaian maksimal yang dapat menggambarkanproses dan
hasil yang sesungguhnya, penilaian dilakukan sepanjang kegiatan pengajaran ditunjukan
untuk memotivasi dan mengembangkan kegiatan belajaranak, kemampuan guru dan untuk
kepentingan penyempurnaan programpengajaran.

B.BATASAN MASALAH

 Menjelaskan Fungsi Penilaian ,Objek Penilaian,Jenis Alat Penilaian


 Memahami Kriteria Penilaian (PAN dan PAP)
 Mengetahaui Syarat Menyusun Alat Penilaian

C.TUJUAN

 Memahami Fungsi Penilaian,Objek Penilaian,Jenis Alat Penilaian


 Mengetahui Kriteria Penilaian (PAN dan PAP)
 Menjelaskan Syarat Menyusun Alat Penilaian
BAB II PEMBAHASAN

A.FUNGSI PENILAIAN,OBJEK PENILAIAN,JENIS ALAT PENILAIAN

1. Penilaian berfungsi mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik. Selain itu,
penilaian dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar. Penilaian
dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu penilaian akhir pembelajaran (assessment of
learning), penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan penilaian
sebagai pembelajaran (assessment as learning). Penilaian akhir pembelajaran adalah
penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Penilaian untuk
pembelajaran merupakan penilaian dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung dan digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses
belajar mengajar.
2. Penilaian hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data
dan informasi, pengolahan, penafsiran) dan pertimbangan untuk membuat
keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan
kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.Jadi, objek penilaian hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi
sasaran penilaian hasil belajar. Objek penilaian hasil belajar dapat diartikan sebagai
segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan
informasi tentang sesuatu tersebut
3. Secara garis besar, alat penilaian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes dan
nontes. Baik tes maupun nontes, keduanya dapat dipergunakan untuk mendapatkan
informasi atau data-data penilaian tentang subjek yang dinilai secara berhasil jika
dipakai secara tepat. Artinya, kita harus dapat menentukan kapan mempergunakan
tes dan kapan mempergunakan nontes. Pemilihan secara tepat terhadap kedua jenis
alat penilaian tersebut tak dapat dipisah dari tujuan penilaian dan jenis informasi
yang diharapkan.Sebelum dijelaskan lebih jauh tentang pengelompokan teknik tes
dan nontes, terlebih dahulu perlu kiranya dijelaskan pengertian dari tes. Secara
harfiah, kata tes berasal dari bahasa Perancis Kuno, yaitu testum dengan arti ‘piring
untuk menyisihkan logam-logam mulia’. Ada beberapa istilah yang perlu
mendapatkan penjelasan sehubungan dengan pengertian tes tersebut, yaitu istilah
tes, testing, testee, dan tester. Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan
dalam rangka pengukuran dan penilaian, testing berarti saat dilaksanakan
pengukuran dan penilaian, tester berarti orang yang melaksanakan tes, testee adalah
orang yang mengikuti tes.

B. KRITERIA PENILAIAN(PAN dan PAP)

Penilaian Acuan Norma (PAN)

Penilaian acuan Norma (PAN) merupakan pendekatan klasik, karena tampilan pencapaian
hasil belajar siswa pada suatu tes dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang mengikuti
tes yang sama. Pengukuran ini digunakan sebagai metode pengukuran yang menggunakan
prinsip belajar kompetitif. Menurut prinsip pengukuran norma, tes baku pencapaian
diadministrasi dan penampilan baku normative dikalkulasi untuk kelompok-kelompok
pengambil tes yang bervariasi. Skor yang dihasilkan siswa dalam tes yang sama dibandingkan
dengan hasil populasi atau hasil keseluruhan yang telah dibakukan. Guru kelas kemudian
mengikuti asas yang sama, mengukur pencapaian hasil belajar siswa, dengan tepat
membandingkan terhadap siswa lain dalam tes yang sama. Seperti evaluasi empiris, guru
melakukan pengukuran, mengadministrasi tes, menghitung skor, merangking skor, dari tes
yang tertinggi sampai yang terendah, menentukan skor rerata menentukan simpang baku dan
variannya .

Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Penilaian acuan patokan (PAP) biasanya disebut juga criterion evaluation merupakan
pengukuran yang menggunakan acuan yang berbeda. Dalam pengukuran ini siswa
dikomperasikan dengan kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dalam tujuan
instruksional, bukan dengan penampilan siswa yang lain. Keberhasilan dalam prosedur acuan
patokan tegantung pada penguasaaan materi atas kriteria yang telah dijabarkan dalam item-
item pertanyaan guna mendukung tujuan instruksional .

Dengan PAP setiap individu dapat diketahui apa yang telah dan belum dikuasainya.
Bimbingan individual untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dapat
dirancang, demikian pula untuk memantapkan apa yang telah dikuasainya dapat
dikembangkan. Guru dan setiap peserta didik (siswa) mendapat manfaat dari adanya PAP.

Melalui PAP berkembang upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan


melaksanakan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Perbedaan hasil tes akhir dengan test
awal merupakan petunjuk tentang kualitas proses pembelajaran.

Pembelajaran yang menuntut pencapaian kompetensi tertentu sebagaimana diharapkan dan


termuat pada kurikulum saat ini, PAP merupakan cara pandang yang harus diterapkan.

PAP juga dapat digunakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya
kurang terkontrolnya penguasaan materi, terdapat siswa yang diuntungkan atau dirugikan, dan
tidak dipenuhinya nilai-nilai kelompok berdistribusi normal. PAP ini menggunakan prinsip
belajar tuntas (mastery learning).

Persamaan dan Perbedaan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan
Patokan (PAP)

Penilaian Acuan Norma dan Penilaian Acuan Patokan mempunyai beberapa persamaan
sebagai berikut:

1. Penilaian acuan norma dan acuan patokan memerlukan adanya tujuan evaluasi
spesifik sebagai penentuan fokus item yang diperlukan. Tujuan tersebut termasuk
tujuan intruksional umum dan tujuan intruksional khusus
2. Kedua pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai subjek
yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang diukur mempresentasikan
populasi siwa yang hendak menjadi target akhir pengambilan keputusan.
3. Untuk mandapatkan informasi yang diinginkan tenyang siswa, kedua pengukuran
sama-sama nenerlukan item-item yang disusun dalam satu tes dengan menggunakan
aturan dasar penulisan instrument.
4. Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang akan diukur.
5. Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes karangan,
tes penampilan atau keterampilan.
6. Keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya.
7. Keduanya digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.

Perbedaan kedua penilaian adalah sebagai berikut:

1. Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar perilaku khusus dengan
sedikit butir tes untuk setiap perilaku. Penilaian acuan patokan biasanya mengukur
perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap
perilaku.
2. Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat
pencapaian belajar secara relatif. Penilaian acuan patokan menekankan penjelasan
tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh setiap peserta
tes.
3. Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat
kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit.
Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir tes yang relevan dengan perilaku
yang akan diukur tanpa perduli dengan tingkat kesulitannya.
4. Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey. Penilaian acuan patokan
digunakan terutama untuk penguasaan.

C.SYARAT MENYUSUN ALAT PENILAIAN

Penilaian kegiatan belajar – mengajar dengan program pendidikan akan dapat mencapai
tujuan yang diinginkan secara teliti apabila alat ukur yang dipakai memenuhi kriteria atau
syarat-syarat alat ukur yang baik dan benar; diadministrasikan secara baik dan diolah secara
objektif menurut kriteria yang tepat. Alat ukur yang baik hendaklah memenuhi beberapa
syarat-syarat, antara lain :

1. Valid

Suatu alat ukur dikatakan valid atau mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur itu
betul-betul mengukur apa yang ingin diukur.

2. Reliabel
Suatu tes yang sahih/valid adalah reliabel, tetapi suatu tes yang reliabel belum tentu valid.
Reliabilitas suatu tes menunjuk kepada ketetapan konsistensi, atau stabilitas hasil tes/suatu
ukuran yang dilakukan.

3. Objektif

Penskor hendaknya menilai/menskor apa-adanya, tanpa dipengaruhi oleh subjektif penskor


atau faktor-faktor lainnya diluar yang tersedia.

4. Praktis (Mudah dan murah)

Suatu alat ukur dikatakan praktis apabila biaya alat ukur itu murah. Disamping itu, alat
tersebut mudah diadministrasikan, mudah diskor, dan mudah diinterprestasikan.

5. Norma

Dalam hal ini norma diartikan sebagai patokan kriteria atau ukuran yang digunakan untuk
menentukan dalam pengambilan keputusan.

D.SOAL

1. Apa persamaan dan Perbedaan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan
Patokan (PAP)
2. Apa fungsi penilaian
3. Jelaskan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
4. Sebutkan ada berapa jenis alat penilaian
5. Jelaskan syarat-syarat menyusun alat penilaian
BAB III KESIMPULAN

1. Penilaian berfungsi mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik. Selain


itu, penilaian dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar.
2. Penilaian hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan
data dan informasi, pengolahan, penafsiran) dan pertimbangan untuk membuat
keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
3. alat penilaian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes dan nontes. Baik
tes maupun nontes, keduanya dapat dipergunakan untuk mendapatkan
informasi atau data-data penilaian tentang subjek yang dinilai secara berhasil
jika dipakai secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Nana Sujana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar ( Bandung : P.T Remaja Rosdakarya, 1990 )

violetatniyamani.blogspot.com/2007/09/teori-validitas.html -, diakses pada 25 Oktober 2009


pukul 09.51 WIB

yudhikris.blogspot.com/.../pengenalan-pada-tes-psikologis.html -, diakses pada 25 Oktober


2009 pukul 10.20 WIB

Yusuf, A. Muri. 1998. Dasar – Dasar dan teknik Evaluasi Pendidikan. Padang : FIP IKIP
Padang

Anda mungkin juga menyukai