Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JURNAL REVIEW

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

NAMA : SUWANTI TAMBA

NIM 2203351009

KELAS :B

DOSEN PENGAMPUH : Utami Nurhafsari Putri, S.pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan CJR ini
yang berjudul: “Perkembangan Peserta Didik”.

Penyusun menyadari bahwa didalam pembuatan CJR ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penyusun menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan CJR ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam proses penulisan CJR ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, penyusun dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan CJR ini.

Akhirnya penyusun berharap semoga CJR ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca
umumnya dan khususnya bagi penyusun.

Medan, 14 Oktober 2020


Penyusun

Suwantia Tamba
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Critical Jurnal Review merupakan salah satu tugas wajib yang memacu mahasiswa
untuk meningkatkan konsentrasi. Tugas ini sangat membangun bagi mahasiswa karena dapat
menumbuhkan minat baca bagi mahasiswa. Dengan mereview jurnal-jurnal pada mata kuliah
tertentu maka seorang mahasiswa akan dapat menyerap ilmu yang terdapat dalam jurnal yang
dapat menambah pengetahuan mahasiswa tentang matakuliah tersebut, misalnya pada mata
kuliah Telaah jurnal ini mahasiswa harus mereview jurnal yang relevan dengan materi
perkuliahan.

B. Tujuan

1. Menemukan dari pembuatan critical jurnal review ini adalah untuk menemukan
keunggulan dan kelemahan dari suatu riset atau jurnal yang di review
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menanalisis dan memberi
kritik pada jurnal

C. Manfaat Sketsa

1. Mahasiswa akan lebih kritis dalam meberikan saran dengan argument yang logis dan
jelas
2. Mahasiswa nantinya akn terlatih bagaimana membuat suatu karya ilmiah atau jurnal
yang cukup baik dan baru untuk era globalisasi saat ini
BAB II

ANALISIS JURNAL

Judul Perkembangan Peserta Didik

Jurnal Terapi Kelompok Terapeutik Anak Dengan Orang Tua Dan Guru
Meningkatkan Perkembangan Mental Anak Usia Sekolah

Download http://e-journal.unair.ac.id/index.php/JNERS/article/view/3971

Volume dan No 6 No. 1

Tahun 2011

Penulis Dian Istiana, Budi Anna Keliat, Tuti Nuraini

Reviewer Suwanti Tamba

Tanggal 14 Oktober 2020

Mengoptimalkan perkembangan anak usia sekolah yaitu memberikan


Tujuan Penelitian pelayanan kesehatan non-formal, fasilitas pelayanan yang melaksanakan
posyandu, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Sekolah Dasar Negeri wilayah Kelurahan Depok (SDN Depok 3 dan SDN
Subjek Penelitian Depok 4) dan Depok Jaya (SDN Depok Baru 4 dan SDN Depok Baru 07) Kota
Depok
Indonesia dari sekitar 1000 anak berusia 4–15 tahun, yang mengalami masalah mental dan
emosional sebanyak 140 anak. Jawa Barat menduduki tingkat tertinggi untuk masalah
kesehatan jiwa dibandingkan daerah lain di Indonesia. Persentase penderita gangguan mental
Assesment Data emosional sebesar 20% dengan kata lain bahwa dari setiap 100 penduduk di Jawa Barat terdapat
20 orang yang mengalami gangguan mentalemosional. Datadiatas menggambarkan jumlah
orang yang mengalami masalah mental emosional sangat banyak sehingga diperlukan adanya
upaya
untuk mencegah agar tidak mengalami gangguan jiwa.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain yang digunakan
adalah ”quasi experimental pre- post test with control” dengan intervensi TKT. Penelitian
dilakukan untuk mengetahui kemampuan pengetahuan anak usia sekolah tentang stimulasi
Metode Penelitian perkembangan anak usia sekolah, kemampuan psikomotor dalam stimulasi
perkembangan anak usia sekolah dan perkembangan industri pada kelompok intervensi
yaitu intervensi TKT anak usia sekolah pada kelompok anak-orang tua (intervensi 1),
anak-guru (intervensi 2) dengan kelompok yang tidak diberikan TKT (kelompok kontrol).
Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari empat kuesioner: kuesioner
Langkah A (data demografi), kuesioner B (pengetahuan anak usia sekolah tentang stimulasi anak
Penelitian usia sekolah), kuesioner C (kemampuan psikomotor anak usia sekolah dalam melakukan
stimulasi perkembangan), dan kuesioner D (perkembangan industrianak usiasekolah). Analisis
bivariat yang digunakan adalah independent t-test, paired t-test, dan chi square. Analisis
multivariat menggunakan uji anova dan regresi linier ganda.
Setelah dilakukan TKT anak sekolah pada anak-orang tua (kelompok intervensi 1) dan
anak-guru (kelompok intervensi 2) didapatkan pengetahuan anak usia sekolah pada kelompok
intervensi 1 adalah 33,95
(97%), kelompok intervensi 2 sebesar 32,87 (93,91%) dan kelompok kontrol sebesar
31,33 (89,51%) dengan nilai p-value < 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
bermaknatindakan TKTpadaketigakelompok (Grafik 1).
Kemampuan psikomotor anak usia sekolah dalam menstimulasi perkembangannya
adalah setara pada ketiga kelompok setelah dilakukan TKT. Hasil yang didapat pada
kelompok intervensi 1 adalah 87,54 (72,95%),
kelompokintervensi 2 sebesar 94,55 (78,79%), sedangkan pada kelompok kontrol sebesar
Hasil Penelitian
80,45 (67,04%) dengan nilai p-value
< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang sangat bermaknapeningkatan
kemampuan psikomotor dalam menstimulasi perkembangan industri di antara ketiga
kelompok (Grafik 2). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang
bermakna antara perkembangan industri anak sebelum dan setelah mendapatkan TKT anak
sekolah pada kelompok intervensi 1 sebesar 77,62 (77,62%), kelompok intervensi 2 83,61
(83,61%) sehingga meningkat secara bermakna bila dibandingkan dengan kelompok yang tidak
mendapatkan TKT (Grafik 3).
Karakteristik anak usia sekolah yang berkontribusi terhadap pengetahuan, kemampuan
psikomotor dan perkembangan usia industri anak usia sekolah adalah usia.
Kelebihan  Tema yang diangkat pada jurnal ini bagus
Penelitian  Pemaparan hasil penelitian sangat jelas
Kelemahan Pendahuluan terlalu bertele-tele dalam penyampaian latar belakang dari
Penelitian penelitian tersebut
Terapi Kelompok Terapeutik anak usia sekolah berpengaruh terhadap kemampuan
pengetahuan anak usia sekolah tentang stimulasi perkembangan sedangkan yang tidak
dilakukan terapi kelompok terapeutik tidak berpengaruh terhadap kemampuan pengetahuan
anak dalam kurun waktu 1 bulan. Terapi Kelompok Terapeutik anak usia sekolah berpengaruh
terhadap kemampuan psikomotor anak usia sekolah tentang stimulasi perkembangan
sedangkan yang tidak dilakukan terapi kelompok terapeutik tidak berpengaruh terhadap
Kesimpulan kemampuan psikomotor anak dalam kurun waktu 1 bulan.
Terapi Kelompok Terapeutik anak usia sekolah berpengaruh terhadap perkembangan
industri anak usia sekolah sedangkan yang tidak dilakukan terapi kelompok terapeutik tidak
berpengaruh terhadap perkembangan industri anak dalam kurun waktu 1 bulan. Faktor yang
berkontribusi terhadapkemampuan pengetahuan, psikomotor dan perkembangan industri adalah
usia anak sedangkan jenis kelamin, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, jumlah
saudara kandung tidak berkontribusi dengan kemampuan pengetahuan, psikomotor dan
perkembangan industri anak usia sekolah.

Judul Perkembangan Peserta Didik

Jurnal Perkembangan Mental Bayi Dan Anak Indonesia: Hasil Seanuts Indonesia

Download https://www.persagi.org/ejournal/index.php/Gizi_Indon/article/view/143

Volume dan No 36 No. 2


Tahun 2013

Penulis Basuki Budiman, Nurmeida S. Syarief., Moesijanti Y.E. Soekatri

Reviewer Suwanti Tamba

Tanggal 14 Oktober 2020

Untuk mengetahui potret keadaan perkembangan bayi dan anak Indonesia berusia di bawah
enam tahun yang diidentifikasi menyimpang dari norma perkembangan menurut psikologik.
Tujuan Penelitian Potret ini diperoleh dari hasil penelitian gizi multisenter di empat Negara Asia Tenggara
(SEANUTS).

Subjek Penelitian Bayi dan Anak Indonesia


Secara umum perkembangan mental anak tidak berkaitan dengan postur tubuh anak. Namun
demikian, berkaitan dengan aspek perkembangan kemampuan motorik dan kemandirian. Anak
mempunyai postur tubuh normal cenderung lebih aktif (Pearson, p=0,002) dan percaya diri
(Pearson, p=0,004). Tampaknya informasi ini dapat mendukung efek pengasuhan psikologi
pada perkembangan anak. Penelitian ini sejalan dengan hasil analisis dari review penelitian
Assesment Data eksperimen dan kohor yang dilakukan Szajewska, et al dan Sachdev et al. Secara umum
perkembangan mental anak tidak berkaitan dengan postur tubuh anak. Namun demikian,
berkaitan dengan aspek perkembangan kemampuan motorik dan kemandirian. Anak
mempunyai postur tubuh normal cenderung lebih aktif (Pearson, p=0,002) dan percaya diri
(Pearson, p=0,004).
Partisipan adalah anak berusia 0,5-12,9 tahun pada studi gizi_klinik multisenter empat negara
ASEAN (SEANUTS).Keempat negara terdiri dari Indonesia, Malaysia, Thailand dan
Vietnam). Penelitian di Indonesia dilaksanakan dengan desain adalah potong lintang (cross
sectional). Pengambilan sampel berbasis populasi nasional (seluruh Indonesia) anak berusia
0,5-12,9 tahun yang distratifikasi menurut proporsi populasi (PPS) kelompok umur, jenis
Metode Penelitian kelamin dan lokasi (desa dan kota). Alokasi partisipan Indonesia sebanyak 7211 anak yang
mencakup 48 kabupaten dari 33 provinsi. Rancangan pemilihan sampel dijelaskan secara
lengkap oleh Sandjaja dalam artikel di terbitan ini. Penapisan perkembangan dilakukan pada
setengah jumlah partisipan, yaitu 3600 anak. Pemeriksaan psikologik menggunakan formulir
tes (battery) perkembangan anak yaitu DENVER II untuk anak berusia 0,5-5,9 tahun.
Tes DENVER II terdiri dari lembar yang berisi tahapan perkembangan anak. DENVER II
pemeriksaan psikologik yang mencakup empat aspek motorik kasar, kemampuan bahasa,
adaptif-motorik halus, dan personal sosial. Pemeriksaan psikologik dilaksanakan di ruang
khusus yang relatif tenang. Anak berusia banemta diberi mainan sambil diamati
Langkah perkembangannya. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar tingkat pertumbuhan. Lembar
Penelitian tersebut sudah memuat keempat aspek perkembangan. Garis horisontal umur dapat ditemui
pada bagian atas dan bagian bawah. Jika kedua garis horizontal dihubungkan membentuk garis
vertikal perkembangan normal. Anak boleh didampingi namun pengasuh tidak diperkenankan
memandu atau membantu anak memecahkan masalah yang diujikan
Jumlah anak berusia 0,5-5,9 tahun yang sukarela mengikuti pemeriksaan DENVER II secara
lengkap sebanyak 1681 anak. Hasil penapisan pemeriksaan psikologi pada anak berusia 0,5-
5,9 tahun dengan metode DDST menunjukkan proporsi anak yang terduga mengalami
penyimpangan perkembangan mental sebesar 19,4 persen. Secara menyeluruh (all four),
proporsi penyimpangan perkembangan mental tampak terdeteksi besar pada kelompok 0,5-
Hasil Penelitian 0,9 tahun (45,3 %). Pada kelompok yang lebih tua sekitar sebesar 17,3 dan 18,6 persen
(Grafik 1). Distribusi proporsi ini sangat berbeda dalam kelompok umur (Chi- Square =
58,321;df 2;p=0,000). Pada berbagai keadaan postur tubuh, proporsi terduga terlambat secara
menyeluruh (all four) pada anak pendek dan sangat pendek (35,8%) tidak terpaut jauh
dibandingkan anak yang posturnya normal (34,2%) (Tabel 1). Secara statistik, perkembangan
postur tubuh pada anak berusia 0,5-5,9 tahun yang mengalami retardasi tidak ditemukan
asosiasi dengan penyimpangan perkembangan mental secara menyeluruh (Chi-Square =
1,945; df 2; p=0,378).

Kelebihan  Tema yang diangkat pada jurnal ini bagus


Penelitian  Memiliki grafik yang jelas sehingga memudahkan melihat hasil
Kelemahan Pendahuluan terlalu bertele-tele dalam penyampaian latar belakang dari
Penelitian penelitian tersebut
Hasil SEANUTS memberi potret perkembanganmental anak Indonesia yang berusia di bawah
Kesimpulan lima tahun. Keterampilan berbahasa dan kemandirian anak terdeteksi terlambat dari pola
perkembangan normal.

Judul Perkembangan Peserta Didik

Jurnal Psychology and modern life challenges: The 2nd Middle East and North Africa
Regional Conference of Psychology, Amman, Jordan, 2007

Download http://www.informaworld.com/smpp/title~content=t713659663

Volume dan No 43 No. 2

Tahun 2008

Penulis Michael Knowles, Michel Sabourin

Reviewer Suwanti Tamba

Tanggal 14 Oktober 2020

Artikel ini mungkin digunakan untuk riset, pengajaran, dan tujuan belajar
Tujuan Penelitian
pribadi.
Subjek Penelitian Timur Tengah dan Afrika Utara
Program ilmiah yang mencakup 20 alamat utama, 6 bengkel, 4 diskusi meja, dan 56 lembar
tipis yang, demi analisis, telah disusun di bawah tujuh tema utama (1) peranan psikologi
Assesment Data dalam bencana dan intervensi krisis; (2) aspek psikologis dari terorisme (3) psikologi, psikiatri
dan masalah kesehatan mental (4) permasalahan lintas budaya; 5) lebih luas, isu etika dan isu
emic
lokal: (6) psikologi eksperimental fundamental; Dan (7) profesi psikologi.

Metode Penelitian Forum ini mengumpulkan perwakilan dari lembaga psikologi nasional dan asosiasi
di kawasan peserta berbagi pengalaman mereka mencoba pekerjaan semacam ini
Melakukan konferensi psikologi diselenggarakan di Amman dari 27 April -1 mei
2007 di bawah perlindungan kerajaan yang mulia ratu Rania Al-Abdullah dan yang
menjamin persatuan internasional ilmu psikologi terapan, asosiasi internasional
Langkah psikologi terapan, dan asosiasi internasional psikologi lintas budaya. Itu diterima
Penelitian oleh asosiasi psikologi yordania yang presidennya adalah Dr. Asaad Zuby:
presiden konferensi dan komite pengorganisasian lokal adalah
Dr. Adhan Farah, Clrair komite Program ilmiah adalah Dr. Mohammad Rimawi
Berdasarkan pengalaman dan lisensi psikolog, kurikulum psikologi dalam dunia yang
berubah, dan organisasi psikologi regional dan nasional sebagai sebuah profesi. Salah satu
khotbah utama membahas masalah-masalah yang spesifik bagi para praktisi profesional,
khususnya dalam bidang kesehatan dan kesehatan mental tradisional seperti psikologi klinis,
Hasil Penelitian konseling, dan kesehatan. Yang ditekankan adalah pentingnya untuk mencapai keseimbangan
dalam pelatihan antara kursus, pelatihan praktis untuk mengembangkan keterampilan
terapeutik, dan memerlukan keahlian, ditambah evaluasi lanjutan terhadap program pelatihan
universitas atau perguruan tinggi oleh masyarakat atau asosiasi profesional. Pengembangan
standar etika dan
kode tingkah laku, lisensi psikolog, yang mengikat.
Kelebihan
Tema berstandart internasional
Penelitian
Kelemahan Tema menggunakan Bahasa inggris sehingga perlu melakukan translate terlebih
Penelitian dahulu
Para delegasi dan psikolog yang berpartisipasi, yang menghadiri haid pertama pertamanya di
seluruh dunia, memohon agar semua psikolog di seluruh dunia bertindak dan membantu mencapai
tujuan dan komitmen yang telah disebutkan sebelumnya melalui rencana dan program dari
organisasi mana pun yang terkait, serta melalui penetapan konsultasi dan kerja sama, serta dengan
membentuk kelompok-kelompok yang berdiri demi kesejahteraan manusia tidak soal asal mula,
Kesimpulan etnik, ras, atau agama. Para delegasi dan psikolog yang berpartisipasi, yang menghadiri haid
pertama pertamanya di seluruh dunia, memohon agar semua psikolog di seluruh dunia bertindak
dan membantu mencapai tujuan dan komitmen yang telah disebutkan sebelumnya melalui rencana
dan program dari organisasi mana pun yang terkait, serta melalui penetapan konsultasi dan kerja
sama, serta dengan membentuk kelompok-kelompok yang berdiri demi kesejahteraan manusia
tidak soal asal mula, etnik, ras, atau agama.
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.unair.ac.id/index.php/JNERS/article/view/3971

https://www.persagi.org/ejournal/index.php/Gizi_Indon/article/view/143

http://www.informaworld.com/smpp/title~content=t713659663

Anda mungkin juga menyukai