Anda di halaman 1dari 11

PEWARNAAN KONTEMPORER PADA KRIYA BATIK

BATAK
MATA KULIAH
SEMINAR

DOSEN PENGAMPU :
Dr.Daulat Saragi,M.Hum
Disusun Oleh :
Bambang Herdiyanto Lumbanraja
2203351001
Seni Rupa C 2020

PENDIDIKAN SENI RUPA


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga saya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah
ini.

Makalah ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah SEMINAR,
semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetauan bagi para pembaca.Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata saya mengucapakan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 28 september

Penyusun
Bambang Herdiyanto Lumbanraja
(2203351001)
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Batik merupakan budaya yang telah lama berkembang dan dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Kata batik mempunyai beberapa pengertian. Menurut Hamzuri dalam bukunya yang
berjudul Batik Klasik, pengertian batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain
dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang. Zat perintang
yang sering digunakan ialah lilin atau malam.kain yang sudah digambar dengan menggunakan
malam kemudian diberi warna dengan cara pencelupan.setelah itu malam dihilangkan dengan
cara merebus kain. Akhirnya dihasilkan sehelai kain yang disebut batik berupa beragam motif
yang mempunyai sifat-sifat khusus.

Secara etimologi kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu”tik” yang berarti titik / matik
yang kemudian berkembang menjadi istilah ”batik”. Di samping itu mempunyai pengertian yang
berhubungan dengan membuat titik atau meneteskan malam pada kain mori.

Berdasarkan etimologis tersebut sebenarnya batik identik dikaitkan dengan suatu teknik
(proses) dari mulai penggambaran motif hingga pelorodan. Salah satu yang menjadi ciri khas
dari batik adalah cara pengambaran motif pada kain ialah melalui proses pemalaman yaitu
mengoreskan cairan lilin yang ditempatkan pada wadah yang bernama canting dan cap.

B.TUJUAN
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk memperluas pengetahuan tentang
Batik, Sejarah Batik, Proses pembuatan batik dan contoh batik yang terdapat di Indonesia.
C.MANFAAT
Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam tentang Batik
batak.
D.RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana filosofi warna batik batak toba?


 Apa pengertian pewarna batik?
 Bagaimana teknik-teknik pewarnaan kontemporer pada batik batak?
BAB II
PEMBAHASAN

A.FILOSOFI WARNA BATIK BATAK TOBA


Suku batak memiliki keragaman budaya yang unik dan menarik, salah satunya yaitu suku
batak memiliki motif batik yang unik. Motif batik suku batak di sebut dengan Gorga.
Gorga sendiri memiliki 3 ciri khas warna yaitu merah hitam dan putih. Setiap warna yang
ada pada batik gorga sendiri memiliki arti dan makna tersendiri. ketiga warna tersebut memiliki
istilah yang disebut dengan SITIGA BOLIT.
Makna dari ketiga warna tersebut yaitu;
1.Merah:melambangkan semangat, kekuatan, keberanian dan juga angkara murka (Hagogoon)
2.Putih: melambangkan kesucian, kebenaran dan keikhlasan (Habonaron)
3.Hitam: melambangkan karekter kuat, kepemimpinan, kebijaksanaan dan juga kehangatan
(Hahomion)
Ketiga warna tersebut juta sangat banyak digunakan oleh suku Batak Toba sebagai warna dasar
seni maupun budaya seperti pada rumah adat,maupun gorga Batak (seni ukiran suku Batak
Toba).

Pada masyarakat toba ketiga warna tersebut merupakan gambaran atau cerminan dari "Sebatas
Natolu".
Yang mempunyai arti yaitu:
1.Batara Guru
2.Sori Sohaliapan
3.Bala Bulan
Dalam keyakinan Batak Toba "Debata Natolu" inilah masa depan bumi dan kehidupan
yang diserahkan oleh "Mulajadi Nabolon" (sang pencipta).

"Batara guru" yang disimbolkan warna hitam karena dia adalah pengambil keputusan.
 "Sorisohaliapan" adalah sosok yang bertugas mengurus orang-orang yang bersalah dan tugas
pentingnya adalah mengajak manusia bertobat, disimbolkan warna putih.
"Bala bulan" bertugas menjaga dan memelihara kehidupan,Bala bulan juga memiliki kekuatan
yang dapat membangun dan menghancurkan kehidupan manusia,bahkan bala  bulan memiliki
wewenang untuk menghukum manusia dengan penghargaan manusia akan bertobat seterusnya
menjadikan manusia yang bijaksana.Dalam keyakinan Batak Toba "Debata Natolu" inilah masa
depan bumi dan kehidupan yang diserahkan oleh "Mulajadi Nabolon" (sang pencipta).

B.PENGERTIAN PEWARNA BATIK


Pewarna batik dapat didefinisikan sebagai suatu zat warna tekstil yang bgiasa digunan
dalam proses pewarnaan batik baik dengan cara mencelup maupun coletan.sehingga diperoleh
warna yang sifatnya dapat dikatakan kekal.proses pencelupan sendiri menjadi salah satu faktor
yang dapat menentukan kualitas warna batik.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal,proses pewarnaan batik selalu dikerjakan pada
suhu kamar supaya tidak merusak lilin sebagfai perintang warnanya.suhu pencelupan yang tinggi
dapat melelehkan lilin malam(lilin batik) dan menyebabkan warna akan masuk terserap
keperintang warna.
berdasarkan sumber atau asalnya zat pewarna batik dapat dibagi menjadi dua golongan
yakni berupa pewarna alami yang didapat dari tumbuh-tumbuhan dan pewarna sintesis yang di
dapatkan dari reaksi sejumlah zat kimia.

 PEWARNAAN ALAMI

pewarna alami merupakan jenis zat yang di peroleh dari alam baik secara langsung maupun
tidak langsung.bahan pewarna alami untuk tekstil ini umumnya diperoleh dari hasil ekstrak
berbagai bagian tumbuhan seperti daun,buah,kulit kayu,kayu,akar,biji dan bunga.
beberapa jenis tanaman penghasil yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pewarnaan
alami pada proses pembuatan batik diantaranya berupa kunyit,tanaman
indigofera,jalawe,teh,secang,bawang merah,kelapa,serta tanaman tinggi,jambal dan tegeran.
PEWARNA SINTESIS
Pewarna sintesis merupakan jenis zat warna yang dibuat menurut reaksi-reaksi kimia
tertentu sehingga sifatnya lebih stabil dan mudah digunakan.pewarna sintesis untuk kain tekstil
sebenarnya lumayan banyak,namun hanya beberapa yang dapat digunakan sebagai pewarna
batik.

Beberapa bahan pewarna sintesis yang biasa digunakan untuk pencelupan pada proses
pembuatan batik diantaranya berupa napthol,zat warna indigosol,zat warna remasll,zat warna
rapid,dan zat warna direk.

C.TEKNIK-TEKNIK PEWARNAAN KONTEMPORER BATIK BATAK


Dalam teknik pewarnaan ini pengrajin menggunakan campuran bahan pewarna berupa
pupuk Urea. Hal ini merupakan permasalahan yang unik dan menarik karena teknik pewarnaan
ini tidak lazim digunakan. Baik oleh sentra batik di Indonesia khususnya suku batak sendiri.

Proses pewarnaan untuk menghasilkan warna bergradasi pada seni kriya batik sebenarnya
sama saja dengan proses pembuatan batik menggunakan pewarna sintetis Remasol pada
umumnya. Akan tetapi ada komponen proses penaburan pupuk Urea yang membutuhkan lebih
banyak waktu tenaga serta keadaan cuaca yang cerah sebab cuaca sangat mempengaruhi proses
peluruhan pupuk Urea tersebut. Teknik pewarnaan bergradasi menggunakan pupuk Urea sebagai
bahan tambahan pewarna hanya digunakan untuk kain batik.

Selama ini yang kita sering tahu, motif batik dibuat menggunakan teknik tulis, cap,
campuran tulis dan cap, maupun cetak. Umumnya tradisi membatik tersebut memanfaatkan lilin
malam dan bahan pewarna alami, meskipun tidak menutup kemungkinan adanya penggunaan zat
pewarna sintetis. Setelah motif terbentuk, batik kemudian diwarnai dengan mencelupkannya ke
dalam larutan pewarna yang telah dipersiapkan.

Selain teknik celup, ada pula 3 teknik lain yang lebih inovatif karena memanfaatkan alat
yang sebelumnya jarang digunakan untuk mewarnai produk tekstil. Ketiga teknik berikut ini
menggunakan pewarna batik sintetis bersifat kimiawi seperti remasol, indigosol, napthol, dan
rapid. Sebelum Anda bingung, mari simak penjelasan kami mengenai teknik pewarnaan batik
yang ‘mendobrak’ tradisi ini!

 Teknik semprot

Teknik semprot menggunakan airbrush yang biasa digunakan untuk mengecat kendaraan
kini bisa menjadi alternatif pewarnaan batik. Penggunaan airbrush dan kompresor menghasilkan
warna yang unik dan menarik dalam waktu yang relatif cepat. Warna yang muncul pada batik
menjadi lebih beragam sekaligus terlihat natural dan nyeni. Gunakan napthol untuk warna gelap
dan indigosol untuk warna terang. Di balik kemudahan tekniknya, sayangnya keberagaman
warna tersebut hadir secara tumpang tindih, tidak merata, dan terkesan memudar.
 Teknik coletan

Sebenarnya teknik pewarnaan coletan ini sudah cukup lama dikenal dan sering digunakan
pada batik pesisiran berwarna cerah. Proses pewarnaan yang menyerupai kegiatan melukis ini
menggunakan sejenis rotan atau kuas sebagai alatnya. Pewarna seperti indigosol atau remasol
langsung dicoletkan di atas motif batik utama yang sudah dibatasi oleh malam agar tidak
meluber ke bagian lain. Dengan teknik ini, sehelai batik bisa memiliki bermacam warna, motif
yang akan dicolet pun bisa dipilih. Meskipun begitu, teknik ini bisa memakan waktu lama
apabila motif yang dicolet berjumlah banyak.

 Teknik usap
Teknik yang satu ini menarik karena bisa menghasilkan warna-warna yang bergradasi.
Masih menggunakan bahan sintetis seperti indigosol dan napthol, alat yang berupa spon
dicelupkan ke dalam larutan pewarna kemudian diusapkan ke atas motif batik. Beberapa warna
yang berbeda bisa dicampurkan dan diusap sekaligus sehingga dibutuhkan kreativitas tinggi
untuk memadupadankannya agar didapatkan hasil yang indah dilihat. Kelemahan dari teknik ini
adalah warnanya yang tidak terlalu melekat pada kain.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Batik merupakan salah satu kekayaan warisan budaya bangsa Indonesia.Batik adalah
sebuah proses menahan warna dengan memakai lilin malam secara berulang-ulang diatas kain

B. SARAN
Sebaiknya memakai batik perlu ditingkatkan lagi agar cirri khas kita sebagai warga
Negara Indonesia yang bersuku batak tidak hilang. Karena beberapa suku lainnya sudah
mengakui batik batak. Untuk itu kita harus bangga menjadi suku batak toba.

Anda mungkin juga menyukai