OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah berjudul “Penilaian
Berbasis Kelas” tanpa halangan suatu apapun. Kami menyusun makalah ini untuk
memenuhi tugas dalam mata kuliah Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami ucapkan kepada pihak – pihak yang
telah membantu penyusunan makalah ini sehingga dapat tersusun dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharap kritik, saran, serta masukan yang bersifat
membangun untuk kami jadikan pertimbangan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian penilaian berbasis kelas
2) Untuk mengetahui tujuan penilaian berbasis kelas
3) Untuk mengetahui prinsip penilaian berbasis kelas
4) Untuk mengetahui jenis-jenis penilaian berbasis kelas
5) Untuk mengetahui manfaat penilaian berbasis kelas
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. Pengecekan (checking-up), yaitu untuk mengecek adakah kelemahan
kelemahan yang dialami anak didik dalam proses pembelajaran melalui
penilaian kelas, baik yang formal ataupun informal guru melakukan
pengecekan kemampuan (kompetensi) apa yang siswa telah kuasai dan
apa yang belum dikuasai.
c. Penilaian (finding-out), yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal
yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses
pembelajaran. Guru harus selalu menganalisis dan merefleksikan hasil
penilaian kelas dan mencari hal- hal yang menyebabkan proses
pembelajaran tidak berjalan secara efektif.
d. Penyimpulan (summing-up), yaitu untuk menyimpulkan apakah anak
didik telah menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan dalam
kurikulum atau belum. Penyimpulan sangat penting dilakukan guru,
khususnya pada saat guru diminta untuk melaporkan hasil kemajuan
belajar anak kepada orang tua, ajaran baik dalam bentuk rapor siswa atau
bentuk-bentuk lainnya.
3
memandang dan membeda-bedakan latar belakang peserta didik, namun
melihat kompetensi yang dihasilkan oleh peserta didik tersebut, bukan atas
dasar siapa dirinya. Penilaian harus dilaksanakan secara objektif dan tidak
dipengaruhi oleh subyektivitas penilai
3) Adil
Penialaian berbasis kelas menekankan pada adanya perlakuan yang adil
kepada semua peserta didik. Artinya, semua peserta didik harus mendapat
kesempatan yang sama untuk dinilai tanpa membedakan latar belakang
sosial-ekonomi, budaya, bahasa, dan jenis kelamin. Dalam memberikan
penilaian di kelas, guru sangat tidak diperkenankan untuk membedakan
antara satu peserta didik dengan peserta didik yang lain.
4) Terpadu
Penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini hasil penilaian benar-benar
dijadikan dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
diselenggarakan oleh peserta didik. Jika hasil penilaian menunjukkan
banyak peserta didik yang gagal, sementara instrumen yang digunakan
sudah memenuhi persyaratan secara kualitatif, berarti proses pembelajaran
kurang baik. Dalam hal demikian, pendidik harus memperbaiki rencana
dan pelaksanaan pembelajarannya.
5) Terbuka
Penialaian berbasis kelas menekankan adanya keterbukaan, dimana semua
pihak baik guru maupun peserta didik perlu mengenali kemampuan
masing-masing, jenis penilaian, maupun format penilaian yang akan
digunakan. Ketika guru menggunakan format penilaian tertentu, maka
seluruh peserta didik harus mengetahui penggunaan format penilaian
tersebut. Guru hendaknya tidak menutup-nutupi jenis penilaian yang akan
digunakan dalam penilaian.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan
Tidak ada ketentuan umum tentang berapa kali penilaian berbasis kelas
dilakukan dalam satu semester atau satu tahun. Penggunaan penilaian
berbasis kelas sangat bergantung kepada seberapa luas materi yang
4
dibahas dalam satu semester. Bisa saja guru mengembangkan lebih dari
satu penilaian berbasis kelas. Namun, hal yang tidak mungkin adalah guru
tidak melakukan penilaian berbasis kelas sama sekali dalam satu semester
atau satu tahun ajaran. Hal yang paling penting adalah penilaian berbasis
kelas tentunya harus dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus
menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar
peserta didik. Hal ini dilakukan untuk melihat kesinambungan anatara
materi pokok yang satu dengan materi pokok yang lain.
7) Sistematis
Penilaian berbasis kelas harus tersusun dan terarah, sehingga hasilnya
benar-benar memberikan makna kepada semua pihak khususnya kepada
siswa itu sendiri. Melalui penilaian berbasis kelas, siswa akan
mengetahui posisi mereka dalam perolehan kompetensi. Di samping itu
mereka juga akan memahami kesulitan-kesulitan yang dirasakan dalam
mencapai kompetensi. Dengan demikian hasil penilaian itu juga bermakna
bagi guru termasuk bagi orang tua dalam memberikan bimbingan kepada
setiap siswa dalam upaya memperoleh kompetensi sesuai dengan target
kurikulum.
8) Beracuan kriteria
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapain kompetensi yang ditetapkan.
Oleh karena itu, instrumen penilaian disusun merujuk pada kompetensi (KI
dan KD). Selain itum pengambilan keputusan didasarkan pada kriteria
pencapaian yang telah ditetapkan.
9) Akuntabel
Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi mekanisme,
prosedur, teknik, maupun hasilnya. Oleh karena itu, penilaian dilakukan
dengan mengikuti prinsip-prinsip keilmuan dalma penilaian dan keputusan
yang diambil memiliki dasar yang objektif.
5
penilaian proyek, penilaian hasil kerja peserta didik (product assesment),
penilaian sikap, dan penilaian portofolio. Tentunya, tidak ada satupun jenis
penilaian yang tepat untuk setiap saat. Jenis penilaian sangat bergantung pada
kompetensi dasar maupun indikator pencapain kompetensi yang diuraikan
kurikulum.
1) Tes tertulis
Tes tertulis merupakan alat penilaian berbasis kelas yang penyajian
maupun penggunaanya dalam bentuk tertulis. Peserta didik memberikan
jawaban atas pertanyaan atau pernyataan maupun tanggapan atas
pertanyaan atau pernyataan yang diberikan. Tes tertulis dapat diberikan
pada saat ulangan harian dan ulangan umum. Bentuk tes tertulis dapat
berupa pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, isian singkat, dan uraian
(esai). Tes tertulis biasanya sangat cocok untuk hampir semua kompetensi
yang terdapat dalam kurikulum.
2) Tes perbuatan
Tes perbuatan dilakukan pada sat proses pembelajaran berlangsung yang
memungkinkan terjadinya praktek. Pengamatan dilakukan terhadap
perilaku peserta didik pada saat proses pembelajaran berlangsung.
3) Pemberian tugas
Pemberian tugas dilakukan untuk semua mata pelajaran mulai awal kelas
sampai akhir kelas sesuai dengan materi pelajaran dan perkembangan
peserta didik. Pelaksanaan pemberian tugas perlu memerhatikan hal-hal
sebagai berikut.
a. Banyaknya tugas suatu mata pelajaran diusahakan agar tidak
memberatkan peserta didik, karena peserta didik memerlukan waktu
untuk bermain, belajar mata pelajaran lain, bersosisalisasi dengan
teman, dan lingkungan social lainnya.
b. Jenis dan materi pemberian tugas harus didasarkan kepada tujuan
pemberian tugas yaitu untuk melatih peserta didik menerapkan atau
menggunakan wawasan pengetahuannya.
c. Diupayakan emberian tugas dapat mengembangkan kreatifitas dan rasa
tanggung jawab serta kemandiarian.
6
4) Penilaian kinerja
Penialaian kinerja merupakan suatu prosedur yang menggunakan berbagai
bentuk tugas-tugas unutk memperoleh informasi tentang apa dan sejauh
mana yang telah dilakukan dalam suatu program. Pemantauan didasarkan
kepada kinerja (performance) yang ditunjukan dalam menyelesaikan suatu
tugas atau permasalahan yang diberikan. Hasil yang diperoleh merupakan
suatu hasil unjuk kerja tersebut.
5) Penilaian proyek
Penilaian proyek adalah penilaian berbasis kelas terhadap tugas yang harus
diselesaikan dalam waktu tertentu. Penilaian proyek dilakukan mulai dari
pengumpulan, pengorganisasian, penyesuaian, hingga penyajian data.
Proyek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan
pengetahuan peserta didik dari proses pembelajaran tertentu, kemampuan
peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuan
peserta didik unutk mengkomunikasikan informasi.
6) Penilaian hasil kerja peserta didik
Penilaian hasil kerja peserta didik (produk) merupakan penilaian berbasis
kelas terhadap penguasaanketerampilan peserta didik dalam memebuat
suatu produk (proses) dan penilaian kualitas hasil kerja peserta didik
(produk) tertentu. Dalam penilaian produk terdapat dua konsep penilaian
berbasis kelas yaitu penilaian peserta didik tentang:
a. Pemilihan, cara menggunakan alat , dan prosedur kerja.
b. Kualitas teknis maupun estetik suatu karya/produk.
Pelaksaan penilaian produk meliputi penilaian berbasis kelas terhadap
tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Tahap persiapan. Menilai keterampilan merencanakan, merancang,
menggali atau mengembangkan ide.
b. Tahap produksi. Menilai kemampuan memilih dan menggunakan
bahan, alat, dan teknik kerja.
c. Tahap penilaian
7) Penilaian sikap
7
Sikap adalah suatu kecenderungan untuk melakukan suatu respon dengan
cara-cara tertentu terhadap dunia sekitarnya. Jadi penilaian sikap dapat
dilakukan dalam berbagai mata pelajaran. Sikap antara lain yaitu sikap
terhadap mata pelajaran, sikap terhadap guru mata pelajaran, sikap
terhadap proses pembelajaran, sikap terhadap materi pembelajaran dan
sikap yang berhubungan dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan dalam
diri peserta didik melalui materi tertentu.
Penilaian sikap dalam berbagai mata pelajaran secara umum dapat
dilakukan dengan berbagai objek sikap anatar lain;
a. Sikap terhadap mata pelajaran
b. Sikap terhadap guru mata pelajaran
c. Sikap terhadap proses pembelajaran
d. Sikap terhadap materi pembelajaran
e. Sikap berhubungan dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan dalam
diri peserta didik melalui materi tertentu.
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
a. Observasi perilaku
b. Pertanyaan langsung
c. Laporan pribadi
d. Penggunaan skala sikap
8) Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berbasisi kelas terhadap
pengumpulan karya peserta didik yang tersususn secraa sistematis dan
terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu
tertentu, digunakan oleh guru dan dan peserta didik untuk memantau
perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu.
8
Umpan balik bagi siswa dalam mengetahui kemampuan dan
kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil
belajarnya.
Memantau kemajuan mendiagnosis kemampuan belajar siswa sehingga
memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remidiasi untuk memenuhi
kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya.
Memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki program
pembelajarannya di kelas.
Memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan
walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda.
9
BAB III
3.1 Kesimpulan
Jadi, berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian
berbasis kelas merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi
hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan
tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Adapun jenis-jenis penilaian berbasis kelas antara lain
adalah tes tertulis, tes perbuatan, pemberian tugas, penilaian kinerja
(performance assesment), penilaian proyek, penilaian hasil kerja peserta didik
(product assesment), penilaian sikap, dan penilaian portofolio.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini termasuk jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca. Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya
juga tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu yang didapat dari
berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih memperdalam
materi mengenai penilaian berbasis kelas.
10
DAFTAR PUSTAKA
11