Anda di halaman 1dari 3

EVALUASI HASIL BELAJAR

1. Pengertiaan Evaluasi
Secara etimologi "evaluasi" berasal dan bahasa Inggris yaitu evaluation dari
akar kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut alqiamah
atau al-taqdir’ yang bermakna penilaian (evaluasi). Sedangkan secara harpiah, evaluasi
pendidikan dalam bahasa Arab sering disebut dengan al-taqdir altarbiyah yang diartikan
sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal yang berkaitan
dengan kegiatan pendidikan.
Secara terminologi, beberapa ahli memberikan pendapat tentang pengertian
evaluasi diantaranya: Edwind dalam Ramayulis mengatakan bahwa evaluasi
mengandung pengertian suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu
(Ramayulis, 2002). M. Chabib Thoha, mendefinisikan evaluasi merupakan kegiatan
yang terencana untuk rnengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrumen dan
hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan (Thoha,
1990).
Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis
untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses,
orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian Dimyati
dan Mujiono (1994 : 175), mengemukakan bahwa secara umum evaluasi mencakup
evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Untuk menentukan nilai sesuatu
dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat langsung
membandingkan dengan kriteria umum, dapat pula melakukan pengukuran terhadap
sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan dengan kriteria tertentu.
Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana
keberhasilan yang telah dicapai selarna mengikuti pendidikan. Pada kondisi dimana
siswa mendapatkan nilai yang mernuaskan, maka akan memberikan dampak
berupasuatu stimulus, motivator agar siswa dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada
kondisi dimana hasil yang dicapai tidak memuaskan, maka siswa akan berusaha
memperbaiki kegiatan belajar, namun demikian sangat diperlukan pemberian stimulus
positif dari guru/pengajar agar siswa tidak putus asa.
2. Pengukuran dan Penilaian (Evaluasi)
Pengertian pengukuran mencakup segala cara untuk meperoleh informasi yang
dikuantitatifkan. Pengertian penilaian menekankan penggunaan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran atau cara lain untuk menentukan pendapat atau
keputusan-keputusan pendidikan (Sumadi Suryabrata, 1993 : 1). Tes mengandung arti
salah satu cara pengukuran. Pengukuran mengandung arti segala cara untuk
memperoleh informasi yang dikuantifikasikan. Menurut Nurkancana dan Sumartana
(1989), pengukuran adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau
kuantitas pada sesuatu. Penilaian atau evaluasi mengandung arti segala hasil
pengukuran yang telah diberi makna atau nilai.
3. Prinsip-prinsip Evaluasi
a. harus dilaksanakan secara kontinyu
1) Tes formatif
2) Tes sumatif
b. Harus dilaksanakan secara komprehensif
c. harus dilaksanakan secara objektif
d. harus menggunakan alat evaluasi yang baik
1) Alat ukur harus valid
2) Alat ukur haerus reliabel
3) Memiliki daya beda
4. Sasaran Evaluasi
Sasaran yang difokuskan dalam evaluasi hasil belajar adalah penguasaan kompetensi.
Artinya peserta didik mempunyai peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang baru
sesuai dengan yang diajarkan,
5. Tahapan Evaluasi
1. Menentukan Tujuan
Menentukan tujuan berfungsi untuk mengetahui capaian yang akan diperoleh
peserta didik sesuai RPP yang disusun.
2. Menentukan Rencana Evaluasi
Berbentuk sebuaah kisi-kisi yang menggambarkan keterkaitan antara
kemampuan yang menjadi sasaraan pembelajaran yang harus wajib dikuasai
peserta didik dan materi sajian untuk mencapai tujuaan pembelajaran.
3. Penyusunan Instrumen Evaluasi
Tujuan penyusunan instrumen evaluasi adalah untuk memperoleh informaasi
deskriptif dan informaasi judgemantal yang berwujud tes maupun non test. Tes
dapat berbentuk obyektif atau uraian, sedangkan non test bisa berbentuk
lembaar pengaamatan atau kuisioner.
4. Pengumpulan data aatau informasi
Pengumpulaan data atau informasi bertujuan untuk melihat pelaksanaan
instrumen evaluasi sudah dilaksanakan secara efektif atau belum.
Pelaksanaannya biasanya dilakukan pada setiap akhir pelaksanaan
pembelajaran untuk materi dengan satu kompetensi untuk melihat capaian
penguaasaan kompetensi dasar.
5. Analisis dan interpretasi
Dilaksanakan setelah pengumpulan data atau inforasi. Berwujud deskripsi hasil
evaluasi berkenaaan dengan hasil belajar peserta didik, yaitu pengusaan materi,
sedangkan interpretasi adalah penafsiran terhadap dekripsi hasil analisis hasil
belajar mahasiswa. Diawali dengan langkh skoring untuk menentukn cpian
penguasaan kompetensi dengan memperhatikan pedoman skoring supaya
penilaiannya oyektif.
6. Tujuan Evaluasi
Reece dan Walker (1997 : 420) mengemukakan alasan mengapa evaluasi harus
dilakukan, yaitu:
a. Memperkuat kegiatan belajar
b. Menguji pemahaman dan kemampuan siswa
c. Memastikan pengetahuan prasyarat yang sesuai
d. Mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran
e. Memotivasi siswa
f. Memberi umpan balik bagi siswa
g. Memberi umpan balik bagi guru
h. Memelihara standar mutu
i. Mencapai kemajuan proses dan hasil belajar
j. Memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya
k. Menilai kualitas belajar
Reece dan Walker (1997) juga mengemukakan manfaat dari evaluasi belajar, yaitu:
a. Mengukur kompetensi atau kapabilitas siswa
b. Menentukan tujuan mana yang belum direalisasikan
c. Merumuskan rangking siswa dalam hal kesuksesan mereka di dalam mencapai
tujuan yang telah disepakati
d. Memberikan informasi kepada guru tentang cocok tidaknya strategi mengajar
yang ia gunakan
e. Merencanakan prosedur untuk memperbaiki rencana pelajaran
7. Bentuk bentuk instrumen evaluasi pembelajaran
a. daftar daftar pertanyaan
b. metode observasi
c. wawancara
d. laporan tertulis

Anda mungkin juga menyukai